• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL KESEHATAN MAHARATU (JKM) Vol 1, No 2, Oktober 2020 ISSN : (online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL KESEHATAN MAHARATU (JKM) Vol 1, No 2, Oktober 2020 ISSN : (online)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

31 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN MASKER OLEH MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI

KELURAHAN SUNGAI PAKNING KABUPATEN BENGKALIS Maiza Fitri

1

, Eliza Fitria

2

, Betty Nia Rulen

3

STIKes Tengku Maharatu e-mail : fitrimaiza84@gmail.com

ABSTRAK

Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) adalah penyakit jenis baru yang dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet). sehingga upaya pencegahan penularan COVID-19 yang efektif salah satunya adalah penggunaan masker bagi orang yang sakit maupun yang sehat. Tujuan penulisan ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Desain peneltian ini adalah Cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 365 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,000), dukungan tenaga kesehatan (p=0,034) dan dukungan tokoh masyarakat (p=0,001) dengan pemakaian masker. Diharapkan UPT Puskesmas Sungai Pakning untuk meningkatkan sosialisasi pemakaian masker kepada masyarakat dan melakukan kerja sama dengan lintas sektor dalam melakukan razia masker kepada masyarakat.

Kata Kunci : Masker, COVID-19 DaftarPustaka : 24 (2010-2020)

ABSTRACT

Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) is a new type of disease that can be transmitted from humans to humans through coughing / sneezing (droplets), so the efforts to prevent the transmission of COVID-19 are effective, one of which is the use of masks for people who are sick or healthy. The purpose of this writing is to know the factors related to the use of masks by the community during the COVID-19 pandemic in Sungai Pakning Village, Bengkalis Regency. This research design is cross-sectional with a total sample of 365 respondents who were taken by accidental sampling technique. The data collection tool in this study was a questionnaire sheet.

This study used univariate data analysis with frequency distribution and bivariate analysis with chi square test. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000), family support (p = 0.000), support from health workers (p = 0.034) and support from community leaders (p = 0.001) with wearing masks. It is hoped that the UPT Sungai Pakning Health Center will increase the socialization of wearing masks to the community and collaborate with cross-sectors in carrying out mask raids to the community.

Keywords : Mask, Covid-19

Reading List : 24 (2010-2020)

(2)

32 PENDAHULUAN

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.

Ada dua jenis coronavirus yang diketahui dapat menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Tanggal 31 desember 2019 WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Pada tanggal 7 januari 2020.

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).

Penambahan kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.

Sampai dengan 03 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus konfirmasi di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4%) (Kemenkes RI, 2020).

Berdasarkan data WHO

tanggal 16 Mei 2020 jumlah kasus

COVID-19 4.534.952 dengan jumlah

pasien yang sembuh 1.633.185 dan

jumlah kematian 307.108 . Sedangkan

Indonesia menempati urutan ke 34 di

dunia dengan jumlah kasus 16.496,

kematian 1.076, dan pasien yang

sembuh 3.803. (Wikipedia, 2020). Di

Provinsi Riau jumlah kasus COVID-

19 sampai tanggal 15 Mei 2020

sebanyak 95 kasus, 6 kematian dan

sembuh 53 kasus. Di Kabupaten

Bengkalis jumlah kasus positif

coronavirus per tanggal 16 Mei 2020

adalah 9 kasus, 1 meninggal, 2

sembuh dan 6 orang masih dirawat

dan angka ini masih terus meningkat

sebelum ditemukannya obat dan

vaksin pencegah COVID-19 (Dinkes

Kabupaten Bengkalis).

(3)

33 Dinas Kesehatan Kabupaten

Bengkalis telah menghimbau masyarakat untuk wajib menggunakan masker jika keluar rumah melalui UPT Puskesmas di wilayah kerjanya. UPT Puskesmas telah melakukan penyuluhan keliling dan membuat media berupa poster, leaflet dan spanduk untuk menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Di UPT Puskesmas Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu telah membuat peraturan pasien dan pengunjung yang tidak menggunakan masker dari rumah maka tidak akan dilayani kecuali pasien gawat darurat.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pakning, masih banyak dijumpai masyarakat yang tidak menggunakan masker pada saat beraktifitas di luar rumah, berdasarkan hasil wawancara kepada 8 orang masyarakat diketahui bahwa 5 orang masyarakat masih belum mengerti tentang manfaat dari penggunaan masker, 3 orang masyarakat menggunakan masker karena takut terkena virus corona dan masker yang digunakan adalah masker kain, namun mereka belum mengetahui bagaimana cara

menggunakan masker kain yang benar.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis”.

Rumusan masalah penelitian berdasarkan latar belakang di atas adalah apa saja Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis?.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis.

METODOLOGI

Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten

Bengkalis. Penelitian ini dilaksanakan

(4)

34 pada tanggal 17 Juli sampai dengan

18 Agustus 2020.

Jenis dan Metode Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Crossectional, karena pengukuran variabel independen (pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat) dengan variabel dependen (pemakaian masker) dilakukan sekali saja dan pada saat yang bersamaan.

Metode Analisis

Analisis data digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian, maka dilakukan análisis secara bertahap, yaitu:

a. Analisis univariat, untuk memberikan gambaran variabel independen yang meliputi pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat dan variabel dependen yaitu pemakaian masker. Hasil analisa ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dan presentase.

b. Analisis bivariat, digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian masker pada masyarakat di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik chi-square dengan taraf signifikansi yang diinginkan adalah 95% (α = 0,05).

Pedoman dalam menerima hipotesis: apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka H

0

ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H

0

gagal ditolak untuk masing-masing hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

A. Analisa Univariat Tabel 1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Kelurahan

Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 1 diketahui mayoritas umur responden berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 172 orang (47,1%) dan minoritas responden

No Umur n %

1 17-25 83 22,7

2 26-35 172 47,1

3 36-45 101 27,7

4 46-55 9 2,5

Total 365 100

(5)

35 berusia 46-55 tahun yaitu sebanyak 9

( 2,5 %) responden .

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 2 diketahui mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 195 orang (53,4%) dan minoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 170 orang (46,6%).

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di

Kelurahan Sungai Pakning Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 3 diketahui mayoritas responden memiliki pendidikan SMP yaitu sebanyak 166 orang (45,5%) dan minoritas memiliki pendidikan S1 yaitu sebanyak 13 orang (3,6%).

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 4 diketahui mayoritas responden bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 112 orang (30,7%) dan minoritas bekerja sebagai swasta yaitu sebanyak 5 orang (1,4%).

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

No Pendidikan N %

1 SD 95 26,0

2 SMP 166 45,5

3 SMA 58 15,9

4 DIII 33 9,0

5 S1 13 3,6

Total 365 100

Berdasarkan Tabel 5 diketahui mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 195 orang (53,4%) dan minoritas responden memiliki No Pengetahuan N %

1 Kurang 195 53,4

2 Cukup 65 18,9

3 Baik 101 27,7

Total 365 100

No Jenis Kelamin n %

1 Laki-Laki 195 53,4

2 Perempuan 170 46,6

Total 365 100

No Pekerjaan N %

1 Buruh 58 15,9

2 IRT 112 30,7

3 Nelayan 49 13,4

4 Pedagang 89 24,4

5 Petani 52 14,2

6 Swasta 5 1,4

Total 365 100

(6)

36 pengatahuan yang cukup yaitu

sebanyak 65 orang (18,9%).

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Kelurahan

Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 6 diketahui mayoritas responden memiliki sikap positif yaitu sebanyak 186 orang (51,0%) dan minoritas responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 179 (49,0%).

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga

di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 7 diketahui mayoritas responden menyatakan dukungan keluarga rendah yaitu sebanyak 261 orang (71,5%) dan minoritas responden menyatakan dukungan keluarga tinggi yaitu sebanyak 104 orang (28,5%).

Tabel 8

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis

Tahun 2020

No Dukungan Tenaga Kesehatan

N %

1 Rendah 180 49,3

2 Tinggi 185 50,7

Total 365 100

Berdasarkan Tabel 8 diketahui mayoritas responden menyatakan dukungan tenaga kesehatan tinggi yaitu sebanyak 185 orang (50,7%) dan minoritas responden menyatakan dukungan tenaga kesehatan rendah yaitu sebanyak 180 orang (49,3%).

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Tokoh Masyarakat di Kelurahan Sungai

Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 9 diketahui mayoritas responden menyatakan dukungan tokoh masyarakat rendah

No Sikap n %

1 Negatif 179 49,0

2 Positif 186 51,0

Total 365 100

No Dukungan Keluarga

n %

1 Rendah 261 71,5

2 Tinggi 104 28,5

Total 365 100

No Dukungan Tokoh Masyarakat

n %

1 Rendah 244 66,8

2 Tinggi 121 33,2

Total 365 100

(7)

37 yaitu sebanyak 244 orang (66,8%)

dan minoritas responden menyatakan dukungan tokoh masyarakat tinggi yaitu sebanyak 121 orang (33,2%)

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemakaian Masker di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

No Pemakaian Masker

N %

1 Tidak 214 58,6

2 Ya 151 41,4

Total 365 100

Berdasarkan Tabel 10 diketahui mayoritas responden tidak memakai masker yaitu sebanyak 214 orang (58,6%) dan minoritas responden yang memakai masker yaitu sebanyak 151 orang (41,4%)

B. Analisa Bivariat

Tabel 11

Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian Masker oleh Masyarakat pada Masa Pandemi

COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis

Tahun 2020

No Pengetahuan

Pemakaian Masker

Total

P Value

Tidak Ya

n % n % n % 1 Kurang 137 70,3 58 29,7 195 100

0,00 2 Cukup 43 62,3 26 37,7 69 100

3 Baik 34 33,7 67 66,3 101 100

Berdasarkan Tabel 11

diketahui dari 195 responden yang

memiliki pengetahuan kurang

ditemukan 137 (70,3%) responden

tidak memakai masker dan 58

(29,7%) responden yang memakai

masker, dari 69 responden yang

memiliki pengetahuan cukup

ditemukan 43 (62,3%) responden

tidak memakai masker dan 26

(37,7%) responden yang memakai

masker, dari 101 responden yang

memiliki pengetahuan baik

ditemukan 34 (33,7%) responden

tidak memakai masker dan 67

(66,3%) responden yang memakai

masker. Hasil uji statistik

menggunakan uji Chi square

diperoleh Pvalue=0.000 (p<α) yang

berarti Ho ditolak sehingga

disimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan dengan

pemakaian masker oleh masyarakat

pada masa pandemi COVID-19 di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten

Bengkalis.

(8)

38 Tabel 12

Hubungan Sikap dengan Pemakaian Masker oleh Masyarakat pada Masa Pandemi

COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis

Tahun 2020

No Sikap

Pemakaian

Masker Total P Value

POR (CI 95%) Tidak Ya

n % n % n % 1 Negatif 128 71,5 51 28,5 179 100

0,00

2,918 (1,891- 4,505) 2 Positif 86 46,2 100 53,8 186 100

Berdasarkan Tabel 12 dari 179 responden yang memiliki sikap negatif ditemukan 128 (71,5%) responden yang tidak memakai masker dan 51 (28,5%) responden yang memakai masker, dari 186 responden yang memiliki sikap positif ditemukan 86 (46,2%) responden yang tidak memakai masker dan 100 (53,8%) responden yang memakai masker. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi square diperoleh Pvalue=0.000 (p<α) yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Hasil uji statistik juga menunjukkan nilai POR pada CI 95%

sebesar 2,918 yang artinya responden

yang memiliki sikap negatif beresiko 2,918 kali tidak memakai masker dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap positif.

Tabel 13

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemakaian Masker oleh Masyarakat pada Masa Pandemi

COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis

Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 13 diketahui dari 261 responden yang menyatakan dukungan keluarga rendah ditemukan 175 (67,0%) responden tidak memakai masker dan 86 (33,0%) responden yang memakai masker, dari 104 responden yang menyatakan dukungan keluarga tinggi ditemukan 39 (37,5%) responden tidak memakai masker dan 65 (62,5%) responden yang memakai masker. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi square diperoleh Pvalue=0.000 (p<α)yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemakaian masker oleh

No

Dukungan Tenaga Kesehatan

Pemakaian Masker

Total

P Value

POR (CI 95%) Tidak Ya

n % n % n % 1 Rendah 116 64,4 64 35,6 180 100

0,034

1,609

(1,057-

2,449)

2 Tinggi 98 53,0 87 47,0 185 100

(9)

39 masyarakat pada masa pandemi

COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Hasil uji statistik juga menunjukkan nilai POR pada CI 95% sebesar 3,391 yang artinya responden yang dukungan keluarga rendah beresiko 3,391 kali tidak memakai masker dibandingkan dengan responden yang dukungan keluarga tinggi.

Tabel 14

Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Pemakaian Masker oleh Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19 di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

No Dukungan Keluarga

Pemakaian Masker

Total

P Value

POR (CI 95%) Tidak Ya

n % n % n % 1 Rendah 175 67,0 86 33,0 261 100

0,000 3,391 (2,112- 5,445) 2 Tinggi 39 37,5 65 62,5 104 100

Berdasarkan Tabel 14 diketahui dari 180 responden yang menyatakan dukungan tenaga kesehatan rendah ditemukan 116 (64,4%) responden tidak memakai masker dan 64 (35,6%) responden yang memakai masker, dari 185 responden yang menyatakan dukungan tenaga kesehatan tinggi ditemukan 98 (53,0%) responden

tidak memakai masker dan 87 (47,0%) responden yang memakai masker. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi square diperoleh Pvalue=0,034 (p<α) yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Hasil uji statistik juga menunjukkan nilai POR pada CI 95% sebesar 1,609 yang artinya responden yang menyatakan dukungan dari tenaga kesehatan rendah beresiko 1,609 kali tidak memakai masker dibandingkan dengan responden yang menyatakan dukungan dari tenaga kesehatan tinggi.

(10)

40 Tabel 15

Hubungan Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Pemakaian

Masker oleh Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19 di

Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 15 diketahui dari 244 responden yang menyatakan dukungan tokoh masyarakat rendah ditemukan 158 (64,8%) responden tidak memakai masker dan 86 (35,2%) responden yang memakai masker, dari 121 responden yang menyatakan dukungan tokoh masyarakat tinggi ditemukan 56 (46,3%) responden tidak memakai masker dan 65 (53,7%) responden yang memakai masker. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi square diperoleh Pvalue=0,001 (p<α) yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan tokoh masyarakat dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan

Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Hasil uji statistik juga menunjukkan nilai POR pada CI 95%

sebesar 2,132 yang artinya responden yang menyatakan dukungan dari tokoh masyarakat rendah beresiko 2,132 kali tidak memakai masker dibandingkan dengan responden yang menyatakan dukungan dari tokoh masyarakat tinggi.

PEMBAHASAN

A. Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian Masker

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 195 orang (53,4%) dan minoritas memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 69 orang (18,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian masker pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,000 (p<α) .Pada hasil penelitian, responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 137 orang (70,3%) tidak memakai masker dan sebanyak 34 orang (33,7%) responden yang memiliki pengetahuan yang baik tidak

No

Dukungan Tokoh Masyarakat

Pemakaian Masker

Total

P Value

POR (CI 95%) Tidak Ya

n % n % n % 1 Rendah 158 64,8 86 35,2 244 100

0,001

2,132

(1,369-

3,323)

2 Tinggi 56 46,3 65 53,7 121 100

(11)

41 memakai masker. Dilihat dari

persentase tersebut, peluang untuk tidak memakai masker lebih besar terjadi pada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat, dkk (2013) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pemakaian masker pada pekerja kontraktor di Packig House P.10 PT. Indocement Tungga Prakarsa Tbk Kabupaten Cirebon dengan Pvalue=0,021 (p<α). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017) yang menyatakan tidak ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di unit produksi alumunium sulfat PT. Liku Telaga Gresik dengan Pvalue=0,483.

Menurut asumsi peneliti, masih banyaknya responden yang memiliki pengetahuan yang kurang dapat disebabkan karena mayoritas responden berpendidikan SMP.

Paparan mengenai COVID-19 masih kurang sehingga responden beranggapan bahwa penyakit COVID-19 hanya dapat terjadi pada orang-orang yang melakukan

perjalanan dari luar kota atau luar negeri, sehingga dirinya yang tinggal di desa kabupaten merasa jauh dari penyakit itu. Selain itu, adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemakaian masker oleh masyarakat di masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis, mengharapkan agar UPT Puskesmas Sungai Pakning beserta lintas sektor untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pemakaian masker, jika diperlukan kelurahan membuat peraturan atau kebijakan untuk masyarakat yang tidak mematuhi pemakaian masker di Kelurahan Sungai Pakning.

B. Hubungan Sikap dengan Pemakaian Masker

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa mayoritas responden

memiliki sikap positif yaitu sebanyak

195 orang (53,4%). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara sikap dengan

pemakaian masker pada masa

pandemi COVID-19 di Kelurahan

Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis

dengan Pvalue=0,000 (p<α) Pada

hasil penelitian juga menunjukkan

responden yang memiliki sikap

(12)

42 negatif beresiko 2,918 kali tidak

memakai masker pada masa pandemi COVID-19 dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap positif (Nilai POR 2,918).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adriani dan Neneng (2019) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan penggunaan masker pada pekerja ojek online di wilayah Rawasari, Cempaka Putih, dan Johar Baru Jakarta Pusat DKI Jakarta dengan Pvalue=0,003 (p<α).

Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan sikap dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning dapat terjadi karena UPT Puskesmas Sungai Pakning aktif dalam melakukan penyuluhan dan pengawasan tentang kepatuhan pemakaian masker di masyarakat. Sehingga, masyarakat terkesan “dipaksa” oleh peraturan dan kebijakan demi memutus mata rantai penularan COVID 19.

C. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemakaian Masker

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden

memiliki dukungan keluarga yang rendah yaitu sebanyak 261 orang (71,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemakaian masker pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,000 (p<α). Pada hasil penelitian juga menunjukkan responden yang memiliki dukungan keluarga yang rendah beresiko 3,391 kali tidak memakai masker pada masa pandemi COVID-19 dibandingkan dengan responden yang memiliki dukungan keluarga yang tinggi (Nilai POR=3,391). Responden yang memiliki dukungan keluarga yang rendah 67% tidak memakai masker dan responden yang memiliki dukungan keluarga yang tinggi 37,5%

tidak memakai masker.

Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dewi, dkk (2017) yang

menyatakan ada hubungan dukungan

keluarga dengan perilaku pekerja

dalam penggunaan APD di Sentra

Pengasapan Ikan Kelurahan

Bandarharjo Kota Semarang dengan

Pvalue=0,000 (p<α).

(13)

43 Menurut asumsi peneliti,

dukungan keluarga dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis mayoritas rendah mungkin dapat disebabkan karena pengetahuan anggota keluarga terutama kepala keluarga yang masih kurang tentang COVID 19, sehingga tidak ada perhatian satu dengan yang lain.

Adanya hubungan dukungan keluarga dengan pemakaian masker oleh masyarakat di Kelurahan Sungai Pakning mengharapkan agar UPT Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dapat melakukan penyuluhan dan edukasi kepada kepala keluarga di Kelurahan Sungai Pakning, karena kepala keluarga memiliki peran yang penting serta berpengaruh dalam perilaku anggota keluarganya.

D. Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Pemakaian Masker

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki dukungan tenaga kesehatan yang tinggi yaitu sebanyak 185 orang (50,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan dengan pemakaian masker pada masa pandemi COVID- 19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,034 (p<α). Pada hasil penelitian juga menunjukkan responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan yang rendah beresiko 1,609 kali tidak memakai masker pada masa pandemi COVID- 19 dibandingkan dengan responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan yang tinggi (Nilai POR 1,609). Responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan yang rendah 64,4% tidak memakai masker dan responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan yang tinggi 53,0% tidak memakai masker.

E. Hubungan Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Pemakaian Masker

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan tokoh masyarakat dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Hasil uji statistik juga menunjukkan nilai POR pada CI 95%

sebesar 2,132 yang artinya responden

(14)

44 yang menyatakan dukungan dari

tokoh masyarakat rendah beresiko 2,132 kali tidak memakai masker dibandingkan dengan responden yang menyatakan dukungan dari tokoh masyarakat tinggi

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk (2017) yang menyatakan ada hubungan dukungan perawat dengan kepatuhan pemakaian masker pada pasien TB paru di IRNA I Dahlia 3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan Pvalue=0,025 (p<α).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umayana dan Widya (2015) yang menyatakan bahwa ada dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular dengan Pvalue=0,001 (p<α). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariana, dkk (2018) yang menyatakan bahwa ada hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Wonorejo Samarinda dengan Pvalue=0,016 (p<α).

Menurut asumsi peneliti, adanya dukungan tokoh masyarakat

dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis, disebabkan oleh kurangnya koordinasi tokoh masyarakat untuk membudayakan masyarakat agar menggunakan masker saat beraktifitas diluar

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

1. Mayoritas responden tidak memakai masker yaitu sebanyak 214 orang (58,6%)

2. Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 195 orang (53,4%), sikap positif sebanyak 186 orang (51,0%), dukungan keluarga rendah sebanyak 261 orang (71,5%), dukungan tenaga kesehatan tinggi sebanyak 185 orang (50,7%), dukungan tokoh masyarakat rendah sebanyak 244 orang (66,8%).

3. Ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan

pemakaian masker oleh

masyarakat pada masa pandemi

COVID-19 di Kelurahan Sungai

Pakning Kabupaten Bengkalis

dengan Pvalue=0,000 (p<α).

(15)

45 4. Ada hubungan yang signifikan

antara sikap dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,000 (p<α).

5. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,000 (p<α).

6. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,034 (p<α).

7. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan tokoh masyarakat dengan pemakaian masker oleh masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dengan Pvalue=0,001 (p<α).

SARAN

1. Bagi UPT Puskesmas Sungai Pakning

Diharapkan UPT Puskesmas Sungai Pakning untuk meningkatkan sosialisasi pemakaian masker kepada masyarakat dan melakukan kerja sama dengan lintas sektor dalam melakukan razia masker kepada masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat

meningkatkan kesadaran dalam pemakaian masker untuk pemutusan mata rantai COVID-19 khususnya di Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat meneliti

faktor lain yang berhubungan

dengan penggunaan masker pada

masyarakat.

(16)

46 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, F., Anafrin. Y., Siti. A. 2017.

Hubungan Dukungan Perawat dengan Kepatuhan Pemakaian Masker pada Pasien TB Paru di IRNA I Dahlia 3 RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta.

http://elibrary.almaata.ac.id/178 4/2/naskah%20publikasi.pdf diakses tanggal 17 Agustus 2020

Cohen, Howard J. & Birkner, Jeffrey S. 2012. Department of

Occupational And

Environmental Medicine.

Respiratory Protection.

Dewi, F.T., Priyadi, N., Baju. W.

2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku pekerja dalam Penggunaan APD di Sentra Pengasapan Ikan Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 5 Nomor 5.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Gugus Tugas COVID 19. Bengkalis

Esbaugh, Jonathan P., Gardner, Paul D., Richardson, Aaron W., &

Hofacre, Kent C. (2014). N95 and P100 Respirator Filter Efficiency Under High Constant And Cyclic Flow.

Journal Of Occupational And Environmental Hygiene.

Hastono, S dan Sabri. 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers

Hidayat A.A. 2008. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Hidayat 2013 Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemakaian masker pada pekerja kontraktor di Packing House P.10 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kabupaten Cirebon. Diambil dari

http://jos.unsoed.ac.id/index.ph p/kesmasindo/article/view/58/1 46 Diakses tanggal 15 Mei 2020.

Putri, K.D. 2017. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri. Yhe Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. Volume 6 Nomor 3.

Kementerian Kesehatan RI. 2020.

Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dalam Langkah – Langkah Desinfeksi Dalam Rangka Pencegahan Penularan COVID-19. Jakarta:

Direktorat Kesehatan Lingkungan.

____________________. 2020.

Panduan Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat dan Fasilitas Umum.

Jakarta: Direktorat Kesehatan

Lingkungan

(17)

47

Kompas. 2020.

https://regional.kompas.com/rea d/2020/05/02/14174501/36- pedagang-pasar-raya-padang- positif-covid-19-diduga-pernah- kontak-dengan diakses tanggal 10 Mei 2020

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan.

Surabaya: Airlangga University.

Press

Notoatmodjo, S. 2011 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Occupational Health &

Environmental Safety Division.

2010. Helping Protect People.

3m Company.

Rogers, R.W. 1983. Cognitive and physiological processes in fear appeals and attitude change:A revised theory of protection motivation. In J. Cacioppo & R.

E. Petty (Eds.), Social Psychophysiology. New York:

Guilford.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Purwokerto:

UPT.Percetakan dan Penerbitan UNSOED

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2014.

Metodologi Penelitian:

Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Umayana, H.T., Widya. H.C. 2015.

Dukungan Keluraga dan Tokoh Masyarakat terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 11 Nomor 1

Yuliastuti, dkk . 2014 . Tingkat pengetahuan TB Paru mempengaruhi penggunaan masker pada penderita TB Paru. Diambil dari https://journal2.unusa.ac.id/inde x.php/JHS/article/view/500.

Diakses tanggal 15 Mei 2020

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi- square, diperoleh p value 0,000, karena p value&lt; 0,05 maka Ho diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara

Hasil penghitungan statistik dengan uji chi square pada α = 0,05 diperoleh  value = 0,006 ( value &lt; α), sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa ada

Tiap piringan terdapat lubang kecil ditengah untuk jalannya umpan, sedangkan piringan mangkok membentuk celah sebagai jalan keluar untuk masing-masing cairan yang mengandung berat

Microsoft Publisher merupakan system apliksi yang secara otomatis telah mempermudah pekerjaan sekretaris dalam berbagai macam desain publishing seperti banner, brosur,

Lalu tegangan masukan dinaikkan secara perlahan dengan menggunakan variak sampai di titik tegangan yang menyebabkan terjadi lompatanarus (sparkover) pada sela bola. Lompatan

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan pada sebagian besar wilayah daerah penyangga atau yang berbatasan langsung dengan TNGHS dengan peruntukan bagi tanaman

Kualitas sel telur yang dihasilkan dengan metode ini, hampir sama dengan sel telur yang berasal donor hidup, akan tetapi kelemahan dari metode ini adalah potensi genetik induk

Sesuai dengan cara kerja operator dalam menyusun lori kosong, dari grafik denyut jantung (Gambar 28 dan 29) umumnya terlihat peningkatan denyut jantung dimulai terlihat