• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda no.11 tahun 2010 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda no.11 tahun 2010 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH

KOTA SEMARANG

TAHUN 2010 NOMOR 12

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 185 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Walikota telah menyempurnakan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2010 sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 910/274/2010 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Semarang tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Darah Tahun Anggaran 2010 dan Rancangan Peraturan Walikota Semarang tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010;

b. bahwa penyempurnaan sebagaimana dimaksud huruf a, dilakukan agar Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD

(2)

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2010.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(3)

7. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

8. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 10. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Penetapan Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

11. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(4)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 tentng Perubhan Keduabelas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 31);

14. Peraturan- Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

(5)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang

Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

(6)

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

27. Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluas Peraturan Perundang-undangan;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Nageri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

29. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2005 Nomor 4 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunaan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun2005-2010 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 11);

30. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E);

31. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapata Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2010 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 1);

(7)

33. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2009 (Lembran Daerah Kota Semarang

Tahun 2010 nomor 11).

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG

dan

WALIKOTA SEMARANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2010.

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2010 semula sebesar Rp. 1. 679.071.591.000,- bertambah sebaesar

Rp.219.805.919.618,- sehingga menjadi Rp. 1.898.877.510.618,- dengan rincian sebagai berikut :

1. PENDAPATAN DAERAH

a. Semula Rp. 1.378.069.725.000,- b. Bertambah Rp. 216.592.850.000,-

(8)

1.594.662.575.000,-2. BELANJA DAERAH

a. Semula Rp. 1.679.071.591.000,- b. Bertambah Rp. 219.805.919.618,-

Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp. 1.898.877.510.618,-

Surplus (Defisit) setelah Perubahan Rp. (304.214.935.618,-)

3. PEMBIAYAAN

a. Penerimaan:

1) Semula Rp. 309.901.866.000,- 2) Bertambah Rp. 3.213.069.618,-

Jumlah penerimaan setelah Perubahan Rp. 313.114.935.618,-

b. Pengeluaran :

1) Semula Rp. 8.900.000.000,-

2) Bertambah Rp. 0,-

Jumlah pengeluaran setelah Perubahan Rp. 8.900.000.000,- Jumlah Pembiayaan Netto setelah Perubahan Rp. 304.214.935.618,-

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

Tahun berkenaan Rp. 0,-

(9)

Pasal 2

1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah

1) Semula Sebesar Rp. 293.826.726.298,- 2) Bertambah Rp. 20.826.770.302,- Jumlah Pendapatan Asli Daerah

Setelah Perubahan Rp. 314.653.496.600,-

b. Dana Perimbangan

1) Semula Sebesar Rp. 890.476.695.702,- 2) Bertambah Rp. 57.259.276.298,- Jumlah Dana Perimbangan

Setelah Perubahan Rp. 947.735.972.000,-

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

1) Semula Sebesar Rp. 193.766.303.000,- 2) Bertambah Rp. 138.506.803.400,- Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Setelah Perubahan Rp. 332.273.106.400,-

2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan :

a. Pajak Daerah

1) Semula Sebesar Rp. 155.760.000.000,- 2) Bertambah Rp. 6.750.000.000,- Jumlah Pajak Daerah

(10)

b. Retribusi Daerah

1) Semula Sebesar Rp. 82.057.313.000,- 2) Bertambah Rp. 1.190.314.000,- Jumlah Retribusi Daerah

Setelah Perubahan Rp. 83.247.627.000,-

c. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan : 1) Semula Sebesar Rp. 5.338.489.338,- 2) Berkurang Rp. (338,-) (-) Jumlah Hasil Pengelolaan Keuangan Darah yang dipisahkan :

Setelah Perubahan Rp. 5.338.489.000,-

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

1) Semula Sebesar Rp. 50.670.923.960,- 2) Bertambah Rp. 12.886.456.640,-

Jumlah Lain-lain PAD yang Sah

Setelah Perubahan Rp. 63.557.380.600,-

3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis Pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak

1) Semula Sebesar Rp. 219.440.723.702,- 2) Bertambah Rp. 57.259.276.298,- Jumlah Bagi Hasil Pajak

Setelah Perubahan Rp. 276.700.000.000,-

b. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

(11)

Jumlah Bagi Hasil Bukan Pajak

Setelah Perubahan Rp. 557.500.000,-

c. Dana Alokasi Umum

1) Semula Sebesar Rp. 640.186.272.000,- 2) Bertambah / berkurang Rp. 0,- Jumlah Dana Alokasi Umum

Setelah Perubahan Rp. 640.186.272.000,-

d. Dana Alokasi Khusus ;

1) Semula Sebesar Rp. 30.292.200.000,- 2) Bertambah / berkurang Rp. 0,- Jumlah Dana Alokasi Khusus

Setelah Perubahan Rp. 30.292.200.000,-

4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi

1) Semula Sebesar Rp. 160.573.905.000,- 2) Berkurang Rp.(10.669.641.000,-) (-) Jumlah Bagi Hasil Pajak dari Propinsi

Setelah Perubahan Rp. 149.904.264.000,-

b. Dana Percepatan Pembangunaan Infrastruktur Pendidikan (DPPIPD) dan Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (DPIPD) :

1) Semula Sebesar Rp. 0,- 2) Bertambah Rp. 27.930.500.000,- Jumlah Dana Percepatan Pembangunaan

Infrastruktur Pendidikan (DPIPD) dan Dana Pengutan Infrastruktur dan Prasarana Daerah

(12)

c. Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan Tunjangan profesi Guru PNSD pada Daerah :

1) Semula Sebesar Rp. 0,- 2) Bertambah Rp. 86.395.049.400,- Jumlah Tunjangan Sertifikasi dan Non

Sertifikasi Guru (PNSD) setelah

Perubahan Rp. 86.395.049.400,-

d. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya: 1) Semula Sebesar Rp. 33.192.398.000,- 2) Bertambah Rp. 34.850.895.000,- Jumlah Bantuan Keuangan dari Propinsi atau

Pemerintah Daerah setelah Perubahan Rp. 68.043.293.000,-

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Tidak Langsung

1) Semula Sebesar Rp. 978.889.130.000,- 2) Bertambah Rp. 77.289.077.618,- Jumlah Belanja Tidak Langsung

Setelah Perubahan Rp. 1.056.178.207.618,-

b. Belanja Langsung

1) Semula sebesar Rp. 700.182.461.000,- 2) Bertambah Rp. 142.516.842.000,- Jumlah Belanja Langsung

(13)

(2) Belanja Tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis Belanja :

a. Belanja pegawai

1) Semula sebesar Rp. 824.129.811.000,- 2) Bertambah Rp. 81.722.766.618,-

Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 905.852.577.618,-

b. Belanja bunga

1) Semula sebesar Rp. 1.080.000.000,- 2) Bertambah/berkurang Rp. 0,-

Jumlah Belanja Bunga setelah Perubahan Rp. 1.080.000.000,-

c. Belanja Hibah

1) Semula sebesar Rp. 49.171.770.000,- 2) Berkurang Rp. (13.016.320.000),- (-)

Jumlah Belanja Hibah setelah Perubahan Rp. 36.155.450.000,-

d. Belanja Bantuan sosial

1) Semula sebesar Rp. 92.558.112.000,- 2) Bertambah Rp. 18.243.500.000,- Jumlah Belanja Bantuan Sosial

Setelah Perubahan Rp. 110.801.612.000,-

e. Belanja bantuan keuangan

1) Semula sebesar Rp. 788.568.000,- 2) Bertmbah/berkurang Rp. 0,- Jumlah Belanja Tidak terduga

(14)

f. Belanja Tidak Terduga

1) Semula sebesar Rp. 11.160.869.000,- 2) Berkurang Rp. (9.660.869.000,-) Jumlah Belanja Tidak terduga setelah

Perubahan Rp 1.500.000.000,-

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja pegawai :

1) Semula sebesar Rp. 111.299.222.000,- 2) Bertambah Rp. 1.777.468.036,-

Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 113.076.690.036,-

b. Belanja Barang dan Jasa :

1) Semula sebesar Rp. 393.926.027.000,- 2) Bertambah Rp. 29.470.169.962,-

Jumlah Belanja Barang dan Jasa Rp. 423.396.196.962,-

c. Belanja Modal :

1) Semula sebesar Rp. 194.957.212.000,- 2) Bertambah Rp. 111.269.204.002,-

Jumlah Belanja Modal setelah Perubahan Rp. 306.226.416.002,-

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan Pembiayaan :

(15)

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

Setelah Perubahan Rp. 313.114.935.618,-

b. Pengeluaran Pembiayaan

1) Semula sebesar Rp. 8.900.000.000,- 2) Bertambah Rp. 0,- Jumlah Pengeluaran Pembiayaan

Setelah Perubahn Rp. 8,900.000.000,-

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :

SiLPA tahun anggaran sebelumnya :

1) Semula sebesar Rp. 309.901.866.000,- 2) Bertambah Rp. 3.213.069.618,-

Jumlah SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya Rp. 313.114.935.618,-

(3) Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis :

a. Penyertaan Modal (Bank Jateng)

1) Semula sebesar Rp. 2.000.000.000,- 2) Bertambah Rp. 0,- Jumlah Penyertaan Modal (Bank Jateng)

Setelah Perubahan Rp. 2.000.000.000,-

b. Penyertaan Modal (PDAM)

1) Seblum sebesar Rp. 5.000.000.000,- 2) Bertambah/berkurang Rp. 0,- Jumlah Penyertaan Modal (PDAM)

(16)

c. Pembayaran Pokok Hutang

1) Semula sebesar Rp. 1.900.000.000,- 2) Bertambah/ Berkurang Rp. 0,- Jumlah Pembayaaran Pokok Hutang

Setelah Perubahan Rp. 1.900.000.000,-

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari : 1. Lampiran I Ringkasan Perubahan APBD;

2. Lampiran II Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintah Daerah dan Organisasi SKPD;

3. Lampiran III Rincian Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;

4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Program dan Kegiata

5. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk keselarasan dan keterpaduan Urusan Pemerintah Daerah dan Fungsi dalam kerangka pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai per golongan dan per jabatan ; 7. Lampiran VII Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang

belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

(17)

Pasal 6

Walikota menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang pada tanggal 20 Oktober 2010

WALIKOTA SEMARANG ttd

H. SOEMARMO SH. Di undangkan di Semarang

pada tanggal 20 Oktober 2010

Plt. SEKRETARIS DAERAH

KOTA SEMARANG ttd

AKHMAT ZAENURI Kepala Dinas Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dalam skripsi ini adalah haram hukumnya praktek re-upload video yang yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan

Ada kekhawatiran, tanpa ada persiapan matang untuk antisipasi, berbagai negosiasi dan insentif yang diberikan pemerintah Indonesia tersebut akhirnya tidak berguna

lembar observasi (terlampir), skor yang didapat pada aktivitas guru adalah 66 dari jumlah skor maksimal 76. Dimulai dari kegiatan awal bahwa peneliti sudah baik

UMSU kemudian memperkarsai berdirinya Universitas Tapanuli Selatan (1984), Sekolah Tinggi Ekonomi dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum di Kisaran-Asahan., Kesehatan (RS

Saat ini televisi-televisi nasional yang memiliki peminat lebih banyak dapat memunculkan program-program mengenai acara dakwah dan bisa bergantian mendatangkan

rata-rata hasil belajar yang meningkat, dari tes awal rata-rata siswa adalah 54,41 sedangkan pada tes hasil belajar I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi

Lokasi : Kantor Walikota Jakarta Barat. Jalan Raya

Berdasarkan keempat pengujian dengan menggunakan citra uji maka dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi adalah pada saat menggunakan jaringan yang telah