• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN KOMBINASI ECENG GONDOK DAN LUMPUR AKTIF UNTUK

MENURUNKAN PENCEMARAN PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bioteknologi

Dosen Pengampuh:

Ina Rosdiana Lesmanawati, M, Si

Disusun Oleh

Sabrina Virdayanti

1414161051

T. IPA Biologi B/VI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

KEMAMPUAN KOMBINASI ECENG GONDOK DAN LUMPUR AKTIF UNTUK

MENURUNKAN PENCEMARAN PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

A. Latar Belakang

Industri tahu banyak terdapat di Indonesia. Lokasi industri tahu kebanyakan menyatu dengan pemukiman   penduduk,   sehingga   muncul   permasalahan   dengan   warga   sekitar.   Industri   tahu menghasilkan limbah cair yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran rumah tangga. Air limbah tahu memiliki kandungan BOD 5643-6870 mg/l, COD 6870-10.500

mg/l, P-Tot 80,5-82,6 mg/l. Kandungan air limbah tahu tersebut mencemari lingkungan

karena melebihi baku mutu masing-masing BOD 300 mg/l, COD 600 mg/l, dan pH 6-9.

Sistem   lumpur   aktif   termasuk   salah   satu   jenis   pengolahan   biologi,   di   mana mikroorganismenya   berada   dalam   pertumbuhan   tersuspensi.   Prosesnya   bersifat   aerobik,   artinya memerlukan   oksigen   untuk   reaksi   biologinya.   Kebutuhan   oksigen   dapat   dipenuhi   dengan   cara mengalirkan udara atau oksigen murni ke dalam reaktor biologi, sehingga cairan di dalam reaktor dapat melarutkan oksigen lebih besar dari 2 mg/L. Jumlah ini merupakan kebutuhan minimum yang diperlukan mikroba di dalam lumpur aktif.

Metode   penurunan   atau   penghilangan   substansi   toksis   dalam   air   limbah   dengan   media tanaman lebih dikenal dengan istilah fitoremediasi. Fitoremediasi adalah pemanfaatan tanaman untuk

(3)

gondok dan lumpur aktif untuk menurunkan pencemaran pada limbah cair tahu. Parameter

utama yang diamati adalah CODnya.

C. Skema Penelitian

D. Hasil Penelitian

Penurunan konsentrasi COD awal hingga akhir perlakuan adalah 720-287 ppm. Hal

ini menunjukkan adanya zat organik yang terserap oleh eceng gondok dan lumpur aktif

sebagai sumber energi. Limbah cair tahu yang diolah dengan menggunakan lumpur aktif dan

eceng gondok mengalami penurunan konsentrasi COD sampai 285 ppm. Dengan demikian

maka limbah cair tahu yang telah diolah dengan menggunakan kombinasi sudah berada di

bawah baku mutu limbah cair golongan II yiatu sebesar 300 ppm. Pada perlakuan

menggunakan kombinasi eceng gondok dan lumpur aktif, bau menyengat mulai hilang sejak

pertama.

E. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis selama 22 hari, dapat dilihat penurunan konsentrasi COD. Penurunan konsentrasi COD awal hingga akhir perlakuan adalah 720-287 ppm. Hal ini menunjukkan adanya zat organik yang terserap oleh eceng gondok dan lumpur aktif sebagai sumber energi. Limbah cair tahu yang diolah dengan menggunakan lumpur aktif dan eceng gondok mengalami penurunan

Ide

Studi Literatur

Air limbah Tahu, Fitoremediasi, Eceng Gondok, Sistem Lumpur Aktif, COD

Persiapan Alat dan Bahan

Penelitian Pendahuluan

Pengisian bak dengan limbah cair tahu pada berbagai variasi konsentrasi COD berdasarkan uji pendahuluan ditambah dengan lumpur aktif dan diatasnya ditanami

eceng gondok. Dan diamati selama 8 Hari

Analisa Parameter COD, Morfologi Tanaman dan Volume limbah cair tahu

Hasil dan Pembahasan

(4)

konsentrasi COD sampai 285 ppm. Dengan demikian maka limbah cair tahu yang telah diolah dengan menggunakan kombinasi sudah berada di bawah baku mutu limbah cair golongan II yiatu sebesar 300 ppm. Pada perlakuan menggunakan kombinasi eceng gondok dan lumpur aktif, bau menyengat mulai hilang sejak pertama. Hal tersebut disebabkan karena amoniak yang timbul saat penguraian protein oleh mikroba mengalami proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Mikroorganisme yang terdapat dalam

lumpur aktif juga dapat mengoksidasi H2S menjadi sulfur sehingga bau busuk yang timbul karena

Referensi

Dokumen terkait

Protokol Kyoto terlalu membuka ruang bagi negara-negara maju untuk mangkir dari kewajibannya dalam mengurangi emisi GRK bahkan mengalihkan bebannya pada negara berkembang yang

Puji syukur penulis haturkan pada Allah SWT atas setiap penyertaan dan berkatnya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Hilangnya Peran Negara

Berdasarkan hubungan ( inlow ) curah hujan (mm) dan ketinggian dalam setiap level air yang mengalir secara vertikal hasil dari optimasi Tank Model , dapat menjelaskan

Penelitian terhadap pengaruh saraf parasimpatis terhadap sekresi kelenjar saliva yang dilakukan oleh Lung (1998) pada hewan uji berupa anjing yang dianastesi ditemukan

Apertura posisi polar ... Apertura posisi

 Parameter – parameter yang mempengaruhi unjuk kerja jaringan pensinyalan yang dibahas dalam tulisan hanya terbatas pada parameter yang diperoleh dari data

sebagai variabel intervening dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Pemahaman

Harapan bahwa hanya dengan diintroduksikannya pengetahuan baru para petani lalu dapat ‘mengubah’ persepsi dan skema interpretasi yang telah diinternalisasi- kannya selama ini,