• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desa Iklim dan Kita pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Desa Iklim dan Kita pdf"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

ICCTF Secretariat

Wisma Bakrie 2 Building, 20th floor,Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920, Indonesia Phone : (62-21) 5794 5760, Fax (62-21) 5794 5759, E-mail:secretariat@icctf.or.id, Website: www.icctf.or.id

Desa, Iklim dan Kita

Seminar “Pedesaan”

Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

13 Juni 2016

JOSEPH VIANDRITO

(2)

INDC

29%

Gas Rumah Kaca

RAN GRK

RAN API

Bali Roadmap

Makna Kata & Angka

Target Sesi ini: Berupaya agar Makna Kata dan Angka yang berantakan di atas, dapat tersusun rapi dalam benak Anda

(3)

Desaku yang kucinta,

Pujaan hatiku.

Tempat ayah dan bunda,

dan handai taulanku.

Tak mudah kulupakan,

Tak mudah bercerai.

(4)

Dana Desa:

...dan Desa pun Makin Kaya

Mengapa Desa perlu

menyisihkan Dana untuk

Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim?

69,858 71,535 71,563 73,408 75,666 76,983 77,548 78,558 79,702 80,714

5 277 5 621 5 656 6 131 6 520 6 651 6 699 6 773 6 879 6 982

Jumlah Desa di Indonesia: 2004 - 2013

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Mana yang terkait dengan pengurangan emisi?

(12)
(13)
(14)
(15)

• Cyclone Nargis menyerang Myanmar tanggal 2-3 May 2008, menyerang 50 townships (kabupaten), khususnya di dua provinsi: Yangon dan Ayeyarwady Division.

Kecepatan angin 200 km/jam, disertai hujan lebat. Hembusan angin mengangkat air laut jadi tsunami setinggi 3 – 4 meter. Nargis adalah bencana alam terburuk bagi Myanmar dalam sejarah. Untuk Asia, Cyclone Nargis bencana terburuk sejak 1991.

• Mati: 84,537, Hilang: 53,836, dan 19,359 luka. Sebanyak

2.4 juta orang terkena dampak langsung. Pengungsi: 800,000, dengan 260,000 orang masih tinggal di tenda. Merusak 486,539 rumah, 7,900 gedung, dan 300,713 acres lahan pertanian rusak berat

• Fasilitas umum: listrik dan komunikasi tidak ada/berfungsi.

• Jalan menuju Delta Ayeyarwaddy: tidak ada atau kondisi

sangat buruk dan 90% penduduk Delta Ayeyarwaddy hidup di bawah garis kemiskinan

(16)
(17)

Dampak Perubahan Iklim pada Pertanian

 Untuk setiap 75 ppm kenaikan konsentrasi CO2,

hasil padi akan naik 0,5 t/ha, tetapi hasil padi akan turun 0,6 t/ha untuk setiap kenaikan suhu 10 C.

 kenaikan suhu rata-rata 1oC akan menurunkan

produksi 5-7% padi.

 Pada tanaman padi, suhu tinggi ekstrem pada

stadia pembungaan mengurangi viabilitas tepungsari, dan menyebabkan kehilangan hasil. Sterilitas gabah naik cepat pada suhu lebih dari 35oC.

 Pemanasan akan mengakselerasi banyak

proses mikrobiologi dalam sistem tanah-genangan air yang konsekuensinya adalah pada siklus N dan C.

 Kenaikan suhu tanah dapat juga menaikkan

(18)

Pengaruh parameter iklim, terhadap produksi padi:

Konsekuensi yang paling pasti dari

perubahan iklim global adalah

kenaikan muka air laut antara 10-86 cm pada tahun 2100 (IPCC 2001).

Daerah pesisir yang merupakan

daerah pertanaman padi paling

produktif akan terkena dampak dari kenaikan muka air laut. Salinitas akan

menjadi lebih luas dan parah.

Perubahan salinitas dari < 3,0 mm hos/cm (lahan dengan kesesuaian tinggi) menjadi 3,1-5,0 mm hos/cm (kesesuaian sedang) sampai 5,1-8,0 mmhos (kesesuaian marginal) akan menurunkan hasil dan produksi padi. Selain itu naiknya suhu muka laut

mengakibatkan kerusakan sistem

(19)

Dampak Perubahan Iklim pada Pertanian, yaitu:

• Produktivitas (kuantitas dan kualitas tanaman) turun

• Perubahan ketersediaan air (irigasi, hidrologis)

• Perubahan input pertanian: herbisida, insektisida, pupuk

• Penurunan keanekaragaman tanaman

• Peningkatan intensitas dan keragaman hama & penyakit

• Penurunan kesuburan tanah,

• Kekacauan dalam menetapkan musim tanam

• Meningkatnya kejadian gagal panen

• Meluasnya daerah rawan pangan

• Meningkatnya migrasi petani/nelayan.

• Meningkatnya konflik sosial akibat perebutan sumber daya alam

• (Bagi nelayan: menurunnya tangkapan ikan  matinya terumbu

karang, meningkatnya angin topan, dll.)

Kesadaran akan bahaya perubahan iklim masih rendah, sehingga langkah-langkah: mitigasi, adaptasi dan antisipasi di desa masih belum/tidak dilakukan.

 Seperti apakah profil Desa yang sudah siap menghadapi

perubahan iklim? Bagaimana mengukurnya?

Climate Adaptive Measures

Silahkan lihat di: http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA00JZFC.pdf “ADAPTING TO CLIMATE CHANGE IN EASTERN INDONESIA” Halaman: 48 –55 dan 123 – 133 (Climate Adaptive Measures)

(20)

Penyebab Emisi

Source: IPCC. Human greenhouse gas emissions by sector, in the year 2010. "AFOLU" stands for "agriculture, forestry, and other land use".

Pertanian, kehutanan dan perubahan penggunaan lahan (AFOLU – Agriculture, Forest and Other Land-Use) memberikan

kontribusi 25% terhadap emisi global tahunan (2010) dan berperan besar dalam membuat suhu permukaan rata-rata bumi meningkat 1,5oF (=0.83oC) sejak 1880.

Akibatnya: terjadi perubahan dalam curah hujan, iklim ekstrem (mis: gelombang panas), dan hama dan penyakit.

(21)
(22)
(23)

Pertanian adalah penyumbang

utama emisi gas rumah kaca (GRK).

Jadi meningkatkan pertanian =

meningkatkan emisi GRK?

Kontribusi Pertanian dalam emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar lebih dari 25% (17% secara langsung melalui kegiatan pertanian dan 7% - 14% melalui perubahan penggunaan lahan).

Pertanian saat ini mengkonsumsi 70% air tawar dunia, dan

terlalu banyak air yang terbuang. Pengurangan penggunaan air akan mengurangi jumlah metana dari budidaya padi.

(24)
(25)
(26)
(27)

• Peternakan hewan adalah penyumbang utama pemanasan global (lebih besar dari dampak kumulatif dari semua

transportasi di dunia).

• Efek ini terjadi karena limbah hewan dan pencernaan

menghasilkan metana dan nitrogen dioksida gas, yang memiliki 23 dan 246 kali menjebak panas dari karbon dioksida.

• Industri peternakan juga merupakan penyebab utama

deforestasi. Sebesar 70% hutan hujan Amazon saat ini dibuka untuk peternakan.

(28)

Indonesia adalah negara yang memiliki areal tertinggi, sebaliknya, produktivitas Indonesia karet merupakan yang terendah di antara produsen karet dengan 700-800 kg / ha / tahun. Thailand memiliki

produktivitas mencapai 1.800 kg / ha / tahun, Malaysia sebesar 1.200 kg / ha / tahun dan India senilai 2.000 kg / ha / year.

Dengan asumsi harga saat lateks (karet mentah) senilai Rp5.000 di kebun, jika pekebun karet rata-rata memiliki 1 hektar, dengan produktivitas 700 kg / ha / tahun, petani karet Indonesia hanya bisa

mendapatkan Rp3,500,000 (= US $ 269) per tahun (asumsi $ 1 = 13.000) atau

Rp291,667 (atau US $ 22,4 ) per bulan atau Rp9,750 atau $ 0,75 per hari. Berdasarkan fakta ini, kita dapat mengatakan bahwa sebagian besar petani karet di Indonesia, hidup di bawah garis kemiskinan absolut, karena pendapatan mereka di bawah

standar pendapatan $ 1 per hari!

(29)

Prinsip Climate Smart Agriculture (Conservation Agriculture):

- minimum and zero tillage technologies, - timely planting and application of fertilizer, - use of cover crops/mulching,

- retention of crop residues,

- land preparation during the dry season, - crop rotations and diversification,

- integrated weed management,

- integrated pest & disease management, - and animal exclusion and controlled traffic

to prevent soil compaction.

Climate Smart Agrculture

(30)

Ketahanan Iklim Masyarakat Pantai

(Coastal Community Resilience)

(31)
(32)

Mengapa orang ribut soal mencairnya es di kutub?

Metana adalah gas dengan emisi gas rumah kaca yang 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2). Meningkatnya suhu bumi telah membuat metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kutub terlepas ke atmosfer.

Antartika yang menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana beku, telah melepaskan gas ini sedikit demi sedikit ke atmosfer. Bila Antartika kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan terlepas ke atmosfer.

Dengan mencairnya es di kutub, maka pada tahun 2100

diperkirakan akan terjadi kenaikan air laut sebesar satu meter. Sebagai negara kepulauan terbesar, kenaikan muka air laut ini tentunya akan berpotensi untuk menenggelamkan ratusan bahkan ribuan pulau-pulau kecil di Indonesia.

(33)

Berulangnya kebakaran di lahan gambut Indonesia telah melepas metana dan karbon dalam jumlah besar ke atmosfir bumi. Indonesia saat ini memiliki kawasan lahan gambut tropis terluas di dunia dengan 22 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Lahan gambut Indonesia memiliki nilai penting bagi dunia, karena

menyimpan sedikitnya 57 miliar ton karbon, membuat kawasan ini sebagai salah satu kawasan utama penyimpan karbon dunia. Surga karbon lahan gambut Indonesia, hanya mampu ditandingi oleh hutan hujan di Amazon yang menyimpan 86 miliar ton karbon.

CIFOR dalam risetnya menemukan bahwa 3.300 ton karbon per hektar yang tersimpan dalam area lahan gambut pesisir Indonesia, separuhnya telah

dilepaskan ke atmosfer selama 100 tahun menyusul konversi hutan ke

perkebunan sawit — ini setara dengan 2.800 tahun nilai akumulasi karbon.

Mengapa orang ribut soal

kebakaran hutan gambut?

(34)
(35)

Juli 2009

Juni 2013

Desember 2015

(36)

Jika tetap ngotot tidak mau berubah

(the consequences of sticking to ‘Business As Usual”)

• Lebih dari satu juta spesies di seluruh dunia akan punah pada tahun 2050 dan setengah dari semua spesies hidup di bumi bisa punah dalam 100 tahun ke depan. (Hari ini 12% dari burung, 25% dari mamalia, 32% dari amfibi dalam status terancam punah)

• Terumbu Karang: lautan jadi makin hangat karena peningkatan radiasi UV yang berdampak besar pada matinya terumbu karang

 rantai makanan terancam

• 90% dari ikan besar di laut dunia sudah hilang (Nature Magazine)

• Daerah rendah oksigen di lautan dunia makin meluas yang berdampak punahnya kehidupan laut. UNEP mencatat ada 146 zona mati di lautan dunia.

• Kesenjangan pendapatan antara orang terkaya dan termiskin di bumi makin meningkat karena menipisnya sumber daya alam.

• Meningkatnya populasi dunia mendorong naiknya harga pangan. Jumlah penduduk dunia akan meningkat 3 kali lipat atau 2,3

milyar orang dari tahun 2009 – 2050.

(37)
(38)

Wilayah DAS Mekong yang ditinggali lebih dari 100 juta orang, akan mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 20%, sehingga berakibat pada penurunan produksi padi. (Impor beras

Indonesia terganggu?)

(39)

The World in 2050

Perubahan iklim adalah berita baik buat Eropa bagian utara yang kini jadi lebih hangat. Banyak

tanaman baru yang bisa ditanam dan produksi pangan akan meningkat.

Sementara banyak

tanaman yang sekarang tumbuh di Eropa selatan, seperti zaitun, mungkin tidak akan bertahan hidup saat suhu meningkat.

(40)

The World in 2050

Hampir 20% dari semua

makanan AS diimpor, sehingga iklim ekstrem di tempat lain juga akan berpengaruh.

Pada tahun 2011, 14,9% dari rumah tangga AS tidak memiliki persediaan makanan cukup dan 5,7% memiliki ketahanan pangan yang sangat rendah.

Dengan kenaikan suhu rata-rata lebih dari 2oC, Amerika Latin

akan terpengaruh serius oleh pemanasan iklim. Brasil, salah satu pemasok tanaman pangan dan pakan ternak terbesar akan merosot lebih dari 25% selama 20 tahun ke depan.

Dua tanaman yang akan bertahan: quinoa dan kentang.

(41)

Pengaruh perubahan iklim bervariasi di Afrika.

Mesir akan kehilangan 15% produksi gandum saat suhu naik 2oC, dan 36% jika kenaikan

tersebut 4oC. Di Burkina Faso,

tanaman sorgum diperkirakan menurun sebesar 25%. Hasil panen di sub-Sahara Afrika akan menurun 5-22% pada tahun 2050, mendorong banyak orang jatuh dalam kemelaratan.

Kedua tanaman pokok, jagung dan sorgum Afrika, akan sangat terpukul.

Tapi negara-negara di Afrika Barat akan diuntungkan dengan perubahan iklim, yang akan meningkatkan produksi pangan mereka, tapi pertumbuhan populasi yang mungkin dua kali lipat akan meningkatkan harga pangan.

(42)
(43)

A global temperature rise of 1.5 o C (2.7oF) above current levels would be

(44)

Letusan Toba, Merosotnya Suhu Dunia dan

3,000 Adam & Hawa yang kabur dari Firdaus Afrika

• Gunung Toba meletus sekitar 75,000 tahun lalu, merupakan letusan terbesar dalam 2 juta tahun terakhir.

• Ada 4 letusan, yang keempat adalah yang terbesar, setara 100 x letusan Gunung Tambora tahun 1816. Letusan Tambora saja mengakibatkan Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur mengalami satu tahun musim dingin.

• Letusan Toba melepaskan magma sebesar 2,800 km2 = 19 juta bangunan Empire State Buildings. Letusan Krakatau tahun 1883, melepaskan magma sebesar 12 km2 magma.

• Meninggalkan luasan kaldera: 100×30 km Danau Toba

• Abu vulkanik: 15 cm (6 inches) di Asia Selatan.

• Melepaskan seketika emisi 6 milyar ton sulphur dioxide.

• Suhu bumi mendadak turun 150C dalam tiga tahun setelah letusan.

• Vegetasi yang jadi sumber makanan manusia merosot karena kemarau panjang

• Manusia (hominid) nyaris punah, hanya tinggal 3,000 – 10,000 jiwa.

• Manusia Afrika selamat karena mampu beradaptasi, walaupun ada bukti manusia Flores

masih hidup sampai 50.000 tahun lalu walau akhirnya punah. Jenis manusia Neanderthal dan arkaik lainnya yang tidak mampu beradaptasi akhirnya punah.

• 3,000 Adam & Hawa ini keluar dari Afrika dan menyebar ke penjuru dunia.

• Banyak hewan punah, yang mampu beradaptasi bertahan, seperti: chimpanzee Afrika, Orangutan, Monyet India, Chetah, Harimau, Gorilla.

(45)

Silahkan disimak:

http://www.carbonify.com/ carbon-calculator.htm

Carbon Calculator

Sebagai anak kos-kosan, biasanya menghabiskan 300 KwH sebulan.

Artinya, kamu membuat emisi GRK sebesar 2,7 ton CO2 per tahun, yang perlu 13,5 pohon untuk

menyerapnya CO2 itu.

Itu baru soal konsumsi listrikmu. Kalau ditambah kamu hilir-mudik bawa mobil SUV-mu sejauh 50 mil per bulan, pakai gas buat masak, suka makan daging, tiap bulan

pulang kampung ke Semarang, jadi berapa pohon kamu berutang, untuk menutupi pengeluaran emisimu?

(46)

Carbon Trading

Perdagangan karbon adalah transaksi kredit karbon dimana perusahaan yang berbasis bahan bakar fosil dapat membeli kredit gas rumah kaca di pasar karbon yang dibuat

pemerintah untuk mengimbangi pengeluaran karbon mereka.

Jadi perusahaan yang menghasilkan karbon dapat menjual kredit kepada perusahaan yang melebihi batas emisi karbon mereka.

Skema perdagangan emisi (ETS). Uni Eropa adalah salah satu dari banyak psar karbon yang diakui. Uni Eropa-ETS dimulai tahun 2005 dengan 31 negara peserta dan

mencakup lebih dari 11.000 pabrik dan perusahaan.

(47)
(48)
(49)
(50)

Pentingnya Paris Agreement

1. COP 21 di Paris memiliki nilai historis, karena melahirkan kesepakatan yang mengikat (legally binding), sesuatu yang pertama kali sejak Protokol Kyoto yang dianggap gagal, dibuat pada COP 3 di Jepang, dan COP 15 di Kopenhagen yang mengecewakan. COP 21 adalah forum di mana wakil resmi dari 195 negara dan 1 blok ekonomi (Uni Eropa)

bertemu mendiskusikan rencana kemanusiaan untuk memerangi perubahan iklim.

(51)

3. Di Paris, negara-negara memasukkan

komitmennya mengenai berapa banyak emisi karbon dioksida yang bakal dipangkas. Angka kontribusi penurunan emisi karbon dioksida itu disebut dengan Intended Nationally Determined Contribution (INDC).

4. Setiap lima tahun akan dilakukan stocktake, atau pelaporan (secara kolektif) bagaimana setiap negara melakukan rencana terkaitt perubahan iklim terutama penurunan emisi karbon. Laporan pertama akan dilakukan tahun 2023.

5. Menyediakan skema pembiayaan untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Untuk pertama kalinya dimasukkan soal loss and damage, kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim.

(52)

Kesepakatan Paris yang telah dibuat harus dikawal, karena jika kesepakatan Paris ini tidak dijalankan secara serius, para ahli

memperkirakan kita akan merasakan “kiamat” pada tahun 2050:

• Kebakaran hutan di hutan Amazon Brasil akan meningkat dua kali lipat luasannya;

• Mencairnya lapisan es di kutub;

• Pengungsian besar-besaran penduduk yang terkena dampak kenaikan permukaan air laut;

• Ratusan ribu orang terbunuh karena bencana angin topan/siklon yang dahsyat,

• Sampai ratusan spesies hewan dan tumbuhan yang akan punah.

• Kian sulitnya menanam tumbuhan padi dan jagung yang menjadi makanan pokok lebih dari separuh penduduk bumi saat ini;

• Air bakal makin sulit didapat;

• Perkelahian antar suku bahkan antar negara dalam

memperebutkan sumber-sumber pangan, energi dan air mengancam.

(53)

Dua negara produsen emisi

karbon terbesar di dunia,

Amerika Serikat dan

Tiongkok akhirnya sepakat

mendukung lahirnya “Paris

Agreement”.

Kesepakatan kedua negara

dikukuhkan dalam

kunjungan Presiden

Tiongkok Xi Jinping ke

Gedung Putih bertemu

dengan Presiden Barack

Obama, November 2015.

(54)

“I have walked that long road to freedom. I have tried not to

falter; I have made missteps along the way. But I have

discovered the secret that after climbing a great hill, one

only finds that there are many more hills to climb.

I have taken a moment here to rest, to steal a view of the

glorious vista that surrounds me, to look back on the

distance I have come. But I can only rest for a moment, for

with freedom come responsibilities, and I dare not linger,

for my long walk is not ended.”

(Nelson Mandela)

Nozipho Mxakato-Diseko, diplomat Afrika Selatan yang memimpin kelompok negara G-77 dan Tiongkok mengutip ucapan itu, untuk menggambarkan jalan panjang menuju kesepakatan perubahan iklim yang sangat bersejarah. Butuh waktu 20 tahun untuk sampai pada kesepakatan ini.

(55)

1. Indonesia misalnya mengambil langkah signifikan dalam skema Land Use, Land-UseChange and Forestry (LULUCF). Langkah konkretnya dengan moratorium lahan hutan primer, melarang konversi lahan gambut, juga moratorium izin perluasan konsesi lahan tambang dan kelapa sawit.

2. Membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG).

3. Menetapkan penurunan emisi sebesar 29% dari BAU pada tahun 2030.

4. Di bidang energi, Indonesia menerbitkan aturan pencampuran energi dalam bahan bakar bagi transportasi, dengan 23 persen porsi energi terbarukan pada 2025. Hal ini dalam rangka menyediakan listrik bagi 12.650 desa pada 2020, dengan membangun proyek listrik 35.000 megawatt. Sumber energi terbarukan dari bio massa, biofuel, listrik

bertenaga air (micro-hydro), listrik tenaga panas bumi, dan biodiesel akan didorong untuk menjadi pelengkap dalam pemenuhan energi listrik.

Komitmen Indonesia (INDC)

(56)

UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) adalah sebuah kesepakatan yang akhirnya diterima secara universal sebagai komitmen politik

internasional tentang perubahan iklim pada KTT Bumi tentang Lingkungan dan

Pembangunan (United Conference on Environment and Development, UNCED) di Rio de Janeiro, Brazil, Juni 1992.

Hingga saat ini jumlah anggota UNFCCC adalah 192 negara. UNFCCC bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi GRK di atmosfir, pada taraf yang tidak membahayakan

kehidupan organisme dan memungkinkan terjadinya adaptasi ekosistem, sehingga dapat menjamin ketersediaan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Institusi yang berperan dalam UNFCCC: 1. Conference of the Parties (COP)

2. Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA). 3. Subsidiary Body for Implementation (SBI).

4. Convention Secretariat

5. Global Environment Facility (GEF)

6. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

(57)

Protokol Kyoto gagal menurunkan GRK di atmosfer, karena:

1. Protokol Kyoto gagal memaksa Amerika Serikat (AS) sebagai penghasil emisi terbesar di dunia untuk ikut meratifikasi kesepakatan internasional tersebut.

2. Protokol Kyoto terlalu membuka ruang bagi negara-negara maju untuk mangkir dari kewajibannya dalam mengurangi emisi GRK bahkan mengalihkan bebannya pada negara berkembang yang sejatinya merupakan korban dari perubahan iklim tersebut.

Kyoto Protocol

• Target penurunan emisi dalam perode komitmen pertama (2008 2012) sebesar 5% di bawah tingkat emisi tahun 1990 atau sebesar 13.7 Gt 2008-2012

(58)

Bali Roadmap adalah kesepakan yang dihasilkan melalui

sidang Konferensi PBB mengenai Perubahan Iklim (COP 13 UNFCCC) di Bali tahun 2007, yaitu:

•Menyepakati 4 agenda sebagai berikut.

• Aksi untuk melakukan kegiatan adaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim (misalnya banjir dan kekeringan).

• Cara mengurangi emisi GRK  NAMAs

• Cara mengembangkan dan memanfaatkan teknologi yang bersahabat dengan iklim.  transfer teknologi

• Pendanaan untuk mitigasi dan adaptasi  REDD+

•Menyepakati target waktu pelaksanaan, yaitu pada tahun 2009.

Adapun Bali Roadmap sendiri terdiri atas lima hal, yaitu: Komitmen pasca 2012, dana adaptasi, alih teknologi, REDD, dan CDM (Clean Development Mechanism).

(59)
(60)

NAMAs

(61)

REDD merupakan suatu pendekatan dan aksi yang bertujuan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Seperti yang menjadi tujuan dari Protokol Kyoto dan UNFCCC. Dua ketetapan awal REDD adalah:

mengurangi emisi dari deforestasi dan mengurangi emisi dari degradasi hutan

REDD-plus menambahkan tiga areal strategis terhadap dua hal yang telah ditetapkan sebelumnya di Bali.

REDD+ menambahkan tiga hal: peranan konservasi, pengelolaan hutan secara lestari, peningkatan cadangan karbon hutan. Kelima hal tersebut bertujuan untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di negara-negara berkembang.

(62)
(63)
(64)
(65)

 ICCTF didirikan pada tanggal 03 September 2009

2010 –2014 mendapatkan bantuan dari UKCCU, SIDA, AUSAID yang dikelola oleh UNDP dalam program PREP-ICCTF

 Sejak Desember 2014 PREP- ICCTF berakhir dan ICCTF menjadi SATKER MAJELIS WALI AMANAT DANA PERWALIAN PERUBAHAN IKLIM INDONESIA/ ICCTF, di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

(66)

Proposal

Proposals are assessed by Selection Panel to

produce short-list relevant Unit in

Bappenas

shortlist to be funded proponent (s) to develop log frame

(67)

PROSES SELEKSI PROPOSAL

366

Proposal received

Landbased Mitigation : 139

Energy : 72

Adaptation & Resilience : 155

75

Medium shortlist

Landbased Mitigation : 41

Energy : 19

Adaptation & Resilience : 15

38

shortlist

Landbased Mitigation : 15

Energy : 10

Adaptation & Resilience : 13

19

Selected for funding

Landbased Mitigation : 8

Energy : 4

Adaptation & Resilience : 7

Source of funding for Small Grant Program ICCTF 2016:

(68)

DAFTAR PROPOSAL YANG DIDANAI OLEH ICCTF

No Name of Institution Program Title and Location

1 STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu

Perlindungan, rehabilitasi dan konservasi areal hutan pendidikan sekolah tinggi ilmu kehutanan (HP-STIK). Lokasi: Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh

2 Yarorin

Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Lokasi: Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

3 Javlec Mitigasi Berbasis Lahan pada Kawasan Karst, DAS Kritis, dan Kawasan Konservasi. Lokasi: Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

4 Perkumpulan Sesami Manfaat biogas untuk pertanian dan merintis koperasi hijaudalam mendukung gerakan konservasi lingkungan. Lokasi: Magelang, Jateng

5 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

Conservation and Rehabilitation of Hutan Amanah Lestari Peat Swamp Forest as a Working Classroom for Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Lokasi:

Palangkaraya

6 Walestra

Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat. Lokasi: Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi; Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat

7 Yayasan Pengembangan Akhlaq Mulia (YPAM)

Peningkatan Budidaya Bambu Cendani Untuk Penyelamatan lahan kritis di Sub DAS Grenjeng DAS Serang Desa Sampetan kecamatan Ampel. Lokasi: Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

8 Lembaga Olah Hidup (LOH) Rehablitasi Lahan dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk peningkatan daya dukung DAS Moyo. Lokasi: Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

(69)

No Name of Institution Program Title and Location

1

Research Center For Climate Change (RCCC) UI, Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI, PT Potenza Putra Makara, Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) An Naba’

Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Energi Baru & Terbarukan Pembangkit Listrik di Kampung Bungin dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Lokasi: Bekasi, Jawa Barat

2 Universitas Mataram

Penguatan Produktifitas Perkebunan dan Peternakan Masyarakat Di Lahan Kering Dengan Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi Dari Solar Sell. Lokasi: Lombok Utara – NTB

3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Soedirman

Perbaikan Efisiensi dan Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Surya Angin untuk Meningkatkan Faktor Utilisasi Energi Terbarukan di Kawasan Pesisir Pantai Baru Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi: Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

4 Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI)

Peningkatan Kapasitas Sistem Pengangkatan Air Tenaga Surya di Dusun

Banyumenang II, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Lokasi: Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

B. Energi

(70)

C. Adaptasi & Ketangguhan

No Name of Institution Program Title and Location

1

Department of Agricultural

Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Gadjah Mada University

Climate Projection and Adaptation Strategy of System of Rice Intensification (SRI) Cultivation against Regional Climate Change by integrated climate-crop-soil-water model approach in East Nusa Tenggara. Lokasi: Nusa Tenggara Timur

2 Pusat Perubahan Iklim – Institut Teknologi Bandung

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko. Lokasi: Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat; Pangandaran dan Cilacap, Jawa Tengah; Banyuwangi, Jawa Timur

3

Center for Anthropological Studies, Faculty of Social & Political Sciences, Universitas Indonesia

Establishment of Regional Networks for a Rural Response to Climate Change with Farmers, Scientists, and Extension. Lokasi: Indramayu, Jawa Barat; Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

4

Department of Geophysics and

Meteorology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Bogor

Agricultural University

Climatic Driven Agricultural Management Strategies: Strengthening Community Resilience to Climate Change (CAMS-CRCC). Lokasi: Subang, Jawa Barat

5 Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS)

Konservasi sumber mata air Blok Utara Lereng Pegunungan Dieng Kabupaten Batang sebagai upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Lokasi: Kabupaten Batang, Jawa Tengah

6 YAKKUM Emergency Unit Mendukung ketahanan pangan masyarakat yang adaptif iklim di Gunung Kidul, Yogyakarta. Lokasi: Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

7 Yayasan Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (YTKPI)

Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah. Lokasi: Kabupaten Gorontalo dan Kota

Gorontalo, Gorontalo

(71)
(72)
(73)

Hatur Nuhun

JOSEPH VIANDRITO

Deputy Director Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) / Bappenas

Gambar

table and annual work plan

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang dapat penulis angkat ialah bagaimana kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya mempertahankan lahan pertanian di Kabupaten Badung dan bagaimana

Untuk melihat kinerja algoritma koloni lebah buatan pada sistem dalam menghasilkan nilai optimal kadar asupan energi harian dengan carbing untuk penderita DM,

Penetapan game dan animasi sebagai salah satu bagian dari pilar pengembangan industri kreatif oleh pemerintah telah menjadi satu momentum yang kuat dalam memajukan industri game

terbagi dua, freehold yang boleh memiliki properti selamanya dan leasehold yang memiliki properti dengan waktu terbatas. Penulis berpendapat semakin banyak jenis

terlihat bahwa tingkat permasalahan utama terjadi pada rasa kurang manis yaitu mencapai angka 3655 produk atau sama dengan 40% dari seluruh total kecacatan

Based on data analysis above, it can be explained some important thing associated with variable Internship (X) that the sub-variables: 1) quality of internship implementation: there