Matius Chavin F.G. (071411231054) MNU301 Binter Kelompok 4 Jurnal Binter Week VI
Perpindahan Faktor Produksi Melalui Investasi dalam Bisnis Internasional
Mobilitas faktor produksi melalui investasi telah umum dilakukan oleh perusahaan multinasional. Dalam pelaksanaannya, mobilitas faktor produksi tersebut tidak hanya melibatkan perusahaan multinasional, tetapi juga pemerintah. Pada pembahasan ini, penulis mengemukakan hubungan antara mobilitas faktor produksi dan investasi. Kemudian, penulis mengemukakan beberapa jenis investasi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan multinasional. Selanjutnya, penulis menjelaskan hubungan kebijakan ekonomi suatu negara yang diterapkan oleh pemerintah dan investasi serta bagaimana investasi tersebut diatur oleh negara pada tingkat internasional.
Pembahasan tentang hubungan mobilitas faktor produksi dalam bisnis internasional tentunya tak dapat dipisahkan dari perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional – sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi di banyak negara – berperan sebagai kendaraan yang membawa arus perpindahan modal, tenaga kerja dan teknologi secara internasional (Salvatore, 2013). Perusahaan multinasional yang melakukan ekspansi ke negara lain baik secara langsung maupun tidak langsung telah mendorong mobilitas faktor produksi dari negara yang faktor produksinya berlimpah ke negara yang faktor produksinya langka. Dalam hal bisnis internasional, mobilitas faktor produksi dari negara yang faktor produksinya berlimpah ke negara yang faktor produksinya langka cenderung meratakan keuntungan yang dapat diperoleh dari faktor produksi tersebut dan pada umumnya meningkatkan kesejahteraan (Salvatore, 2013).
Matius Chavin F.G. (071411231054) MNU301 Binter Kelompok 4 Jurnal Binter Week VI
dapat tetap mempertahankan kendali atas kapital yang telah diinvestasikan (Salvatore, 2013). Pelaksanaan investasi langsung ini seringkali juga dilaksanakan dengan cara mendirikan perusahaan turunan atau mengambil alih perusahaan lain untuk kemudian diintegrasikan dengan perusahaan induk.
Sementara itu, terkait dengan hubungan kebijakan ekonomi suatu negara yang diterapkan oleh pemerintah dan investasi, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional dapat meningkatkan sekaligus mengancam produktivitas negara yang berperan sebagai dasar atas keunggulan kompetitif. Investasi pada dasarnya mendorong peningkatan produktivitas negara dengan menjadikannya ahli dalam bidang industri dan segmen industri tertentu serta mengurangi industri yang tidak kompetitif, sementara mengekspos industri negara tersebut terhadap ujian standar kualitas internasional (Porter, 1990). Oleh karena dampak yang dapat terbawa oleh investasi tersebut, pemerintah kemudian menerapkan kebijakan ekonomi dalam rangka melindungi dan meningkatkan keunggulan kompetitif negara. Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai regulator atas investasi – khususnya investasi asing, dan menerapkan kebijakan yang mendorong peningkatan keunggulan kompetitif negara melalui kebijakan ekonomi seperti pemberlakuan hambatan baik berupa tarif maupun non-tarif (Porter, 1990). Kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah tersebut dapat dikatakan berhubungan langsung dengan arus investasi dikarenakan pemerintah adalah pihak yang berwenang membuka atau menutup arus investasi asing.
Matius Chavin F.G. (071411231054) MNU301 Binter Kelompok 4 Jurnal Binter Week VI
jangka pendek sering diabaikan – atau tidak dipilih – dikarenakan prosesnya yang panjang dan membutuhkan waktu yang lama sementara para pengambil kebijakan memiliki tingkat kesabaran yang rendah.
Berikutnya, arus investasi – khususnya investasi asing – diatur tidak hanya oleh negara pada tingkat domestik, tetapi juga diatur oleh sekelompok negara atau institusi internasional. Adapun institusi internasional utama yang mengatur hal tersebut adalah World Trade Organization (WTO) yang mengupayakan agar perdagangan dan bisnis internasional besifat lebih terbuka dan bebas. Sebagai sebuah institusi yang mengatur perdagangan dan bisnis internasional, WTO menetapkan peraturan dalam permainan perdagangan internasional (Reinert, 2012). WTO didirikan sebagai sebuah institusi internasional yang legal yang bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja internasional yang umum bagi negara-negara anggotanya untuk melaksanakan perdagangan internasional. Selain itu, WTO juga diharapkan dapat berperan untuk memfasilitasi implementasi, administrasi, dan operasi perjanjian yang berkaitan dengan perjanjian perdagangan internasional (Reinert, 2012).
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa investasi dan regulasinya merupakan suatu hal yang penting dalam bisnis internasional. Kedua hal tersebut membutuhkan peran dan sekaligus juga berdampak baik bagi perushaan multinasional maupun pemerintah suatu negara. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sinergi kedua aktor tersebut agar dapat menjalin kerja sama yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tantangan yang perlu diatasi ke depannya adalah implementasi kebijakan terkait investasi oleh pemerintah dan peningkatan hasil produk dari perusahaan multinasional yang ada di suatu negara.
Referensi:
Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Cambridge: Harvard Business Review. Hlm. 71-91.
Reinert, Kenneth A. 2012. “The World Trade Organization” dalam An Introduction To International Economics: New Perspectives on the World Economy. Cambridge: Cambridge University Press. Hlm. 93-116.