• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Adversity Intelligence Dengan Perilaku Inovatif Pada Wirausaha Etnis Tionghoa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Adversity Intelligence Dengan Perilaku Inovatif Pada Wirausaha Etnis Tionghoa"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dimana terletak di garis katulistiwa ujung dari Sumatera hingga Papua. Salah satu keunikan dari Indonesia adalah banyaknya suku dan etnis yang ada di Indonesia. Kebanyakan pulau terdiri dari beberapa multi etnis baik yang berjumlah besar maupun yang berjumlah kecil pada setiap geografis lokasi. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun non-pribumi yang datang dari negara lain, sehingga menghadapi keberagaman ini menjadi sebuah aktivitas sehari-hari dalam kalangan masyarakat Indonesia (Kompas, 2012).

(2)

memberikan kontribusi kepada wirausaha Tionghoa secara umum (Nasir, 2008).

Banyak orang Tionghoa yang ada di Indonesia relatif lebih sukses dalam berwirausaha, karena umumnya mereka memiliki motivasi yang positif dan tinggi, karakteristik mengembangkan sikap serta perilaku bisnis tertentu yang merupakan kunci sukses mereka, yang pada dasarnya usaha mereka sangat mendominasi perekonomian Indonesia pada hampir semua sektor bisnis (Riyanti, 2003).

(3)

Salah satu yang mengakibatkan etnis Tionghoa mampu menguasai perekonomian secara global adalah etos kerja yang menekankan keuletan dan kerajinan (Tjoe, 2008). Selain itu, orang-orang Tionghoa juga diketahui memiliki beberapa karakteristik tingkah laku yang dianggap identik dengan ciri entrepreneur, yaitu: berani mengambil resiko, mencari keuntungan, jeli dalam melihat kesempatan, memiliki inisiatif, praktis, berani menghadapi kegagalan, percaya diri, motivasi tinggi, berfikir positif, sabar, memiliki komitmen, kreatif, asertif, memiliki rasa dan energi yang berlimpah, serta mengikuti perkembangan teknologi (Riyanti, 2003).

Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan setiap pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kegagalan sehingga mengalami kerugian dan kebangkrutan (Kasmir, 2006). Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu. Berani mengadakan perubahan dalam usahanya disebut sebagai inovasi.

(4)

melalui proses berfikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambahan (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha, ide kreatif akan muncul apabila wirausaha “look at old think something new or different”.

Kreatif dan inovatif menjadi hal yang tak bisa dilepaskan dari kesuksesan berwirausaha (Hidayat, 2012). Untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovasi yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa inovasi tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya (Kasmir, 2006).

(5)

Kesuksesan etnis Tionghoa dalam berinovasi juga dapat menjadi masukan untuk memahami seperti apa model inovasi saat ini dan juga masa depan. Salah satunya adalah inovasi di bidang otomotif. Menurut President & Managing Director General Motors Cina, Kevin Wale, pasar otomotif yang

dimiliki etnis Tionghoa berkembang sangat pesat karena inovasi yang dihasilkan tidak semata sempurna secara teori, namun juga ampuh secara komersial. Tak hanya itu, pusat-pusat riset di Cina menjadi koneksi para talenta terbaik dalam mengembangkan beragam proyek (Rofi, 2013).

Inovasi di industri semikonduktor juga tumbuh pesat di Cina. Hasil-hasil produknya telah dikibarkan oleh Lenovo, ZTE, Huawei, dan ribuan manufaktur lainnya ke seluruh dunia melalui produk smartphone dan produk elektronik lainnya. Salah satu kunci suksesnya adalah kapasitas mentransfer teknologi dalam skala besar serta kemampuan dalam menangkap pergeseran pasar. Inovasi lain yang berkembang cepat dengan model yang sama di Cina adalah industri farmasi. Industri ini berkembang karena mampu memahami kebutuhan pasar serta secara efektif membuka model riset yang inovatif (Rofi, 2013).

(6)

Kegagalan yang mereka alami akan menjadi pendorong untuk mencapai keberhasilan selanjutnya.

Menurut Stoltz (2000), suksesnya pekerjaan dan hidup terutama ditentukan oleh adversity intelligence. Adversity intelligence adalah kecerdasan daya juang, sebuah kecerdasan yang dimiliki seseorang yang tidak menyerah ketika terdapat hambatan atau kesulitan (Stoltz, 2000). Dikatakan juga bahwa adversity intelligence berakar pada bagaimana kita merasakan dan menghubungkan dengan tantangan- tantangan. Orang yang memiliki adversity intelligence lebih tinggi tidak menyalahkan pihak lain atas kemunduran yang

terjadi dan mereka bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah. Ia juga mengemukakan konsep adversity intelligence, merupakan faktor yang paling penting dalam meraih kesuksesan. Seseorang dengan adversity intelligence tinggi ini adalah individu yang merasa berdaya, optimis, tabah, teguh dan memiliki kemampuan bertahan terhadap kesulitan.

Adversity intelligence telah banyak dikaitkan dengan perilaku

(7)

Penelitian yang dilakukan oleh Markman (2000) menunjukkan hasil bahwa individu yang berprofesi sebagai wirausaha memiliki tingkat adversity quotient yang lebih tinggi daripada masyarakat non-wirausaha (tidak

berprofesi sebagai wirausaha). Selain itu penelitian yang dilakukan Suwarno (2012) menyatakan bahwa adversity quotient merupakan modal dasar wirausaha sukses.

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara adversity intelligence dengan perilaku inovasi pada wirausaha etnis Tionghoa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat hubungan antara adversity

intelligence dengan perilaku inovatif pada wirausaha etnis Tionghoa?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara adversity intelligence dengan perilaku inovatif pada wirausaha etnis Tionghoa.

D. Manfaat Penelitian

(8)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pengembangan dan pengetahuan ilmu Psikologi, khususnya di bidang Psikologi Industri dan Organisasi dan juga dapat menjadi masukan yang berguna bagi penelitian yang lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan adversity intelligence dan perilaku inovatif pada wirausaha.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi wirausahawan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para wirausahawan bahwa adversity intelligence dan perilaku inovatif dibutuhkan dalam berwirausaha untuk mencapai keberhasilan di dunia kewirausahaan.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran khusus mengenai adversity intelligence dan perilaku inovatif pada wirausaha.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan

(9)

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Teor-iteori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang adversity intelligence, perilaku inovatif, kewirausahaan, dan etnis Tionghoa.

BAB III: Metodologi Penelitian

Bab ini berisi uraian yang menjelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisis data untuk melakukan pengujian hipotesis yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian.

BAB IV: Analisa dan Interpretasi Data

Berisi uraian gambaran subjek penelitian, hasil penelitian, dan deskripsi data penelitian.

BAB V: Kesimpulan dan Diskusi

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan analisa dari skala Likert 0.69 % dari jawaban responden sudah dapat dikatakan Cukup Puas dan analisa dari Chi kuadrat ( X² ) sebesar 46.20829 lebih besar dari chi

[r]

Berdasarkan hasil pengukuran zona hambat terhadap ke-tiga bakteri uji Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio cholera , semua isolat probiotik B, C, G, dan

Dengan mengkaji dampak perubahan iklim terhadap karakteristik hujan, serta mencermati pengaruh intensitas curah hujan terhadap fenomena banjir, diharapkan

Baik siswa sekolah formal maupun anak didik dari lembaga pendidikan non formal (SKB/PKBM/lembaga kursus dan pelatihan) dari keluarga miskin/rentan miskin yang

Antarmuka halaman utama adalah antarmuka yang berisi semua fitur aplikasi yaitu fitur untuk melakukan prediksi lokasi pengguna saat ini yang ditunjukan dengan

•dan menganut pandangan benar, dan ia melihat bahwa ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia muncul kembali dalam kondisi menderita, di alam tujuan kelahiran yang

Selanjutnya kegiatan eksperimen dilakukan sebagai berikut: (a) melaksanakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman dan penalaran matematis sebelum diberikan