Lampiran 3. Gambar Pakkat (Calamus caesius Blume)
1. A
B
2. A
B
3.A
B
Keterangan: 1. A = Rotan muda segar B = Pakkat segar 2. A = Rotan muda bakar
B = Pakkat bakar 3. A = Rotan muda segar
Lampiran 4. Gambar Alat Soxhlet
Kondensor
Alat soxhlet
Sifon
Labu alas bulat
Lampiran 5. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Segar)
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan Ditimbang sebanyak ± 31 g Dipotong-potong kecil Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu100ºC Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan.
Rotan muda
Pakkat segar yang dikeringkan
Lampiran 6. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Bakar)
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman selama 15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan Ditimbang sebanyak ± 32 g Dipotong-potong kecil Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan diialirkan air pendingin melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan
Pakkat bakar yang dikeringkan
Lampiran 7. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Rebus)
Dikupas kulit luarnnya kemudian diambil bagian dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 32 g dengan air sebanyak 150 ml yang telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang ±10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan
Rotan muda
Pakkat rebus yang dikeringkan
Lampiran 8. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Segar)
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak 100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit Disaring dengan kertas saring
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalamerlenmeyer 600 ml kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan 15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan Pakkat segar yang dikeringkan
Filtrat Residu
Filtrat Residu
Serat Tak Larut
Lampiran 9. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Bakar)
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman selama 15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam berwarna putih
Dicuci bersih
Ditimbang sebanyak ± 13 g Dipotong-potong kecil Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak 100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit Disaring dengan kertas saring
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 Nsebanyak 200 ml Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan 15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan Pakkat bakar yang dikeringkan
Filtrat Residu
Filtrat Residu
Lampiran 10. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Rebus)
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 13 g dalam air sebanyak 50 ml yang telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit
Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak 100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml Ditambahkan 200 ml larutan H2SO4 0,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit Disaring dengan kertas saring
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan 15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan Pakkat rebus yang dikeringkan
Filtrat Residu
Filtrat Residu
Lampiran 11. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Sampel Terhadap “Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
Lampiran 11. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
Contoh perhitungan kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”, nomor 1
Kadar lemak =(88,9377) g – (88,4290) g
(10,0100) g x 100%
= 5,08%
= 5,08 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar lemak sampel pakkat bakar dan pakkat
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Segar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat segar menghasilkan 10,0100 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
= 100 g
10,0100 g x 31,2530 g
= 312,2178 g pakkat segar
Kadar lemak pakkat segar terhadap “dry basis” = 5,08 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar lemak pakkat segar terhadap “wet basis” = 100 g
312,2178 g x 5,08 g
= 1,63 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat segar untuk 6 kali pengulangan
Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 32,5280 g pakkat bakar menghasilkan 10,0100 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam
= 100 g
10,0100 gx 32,5280 g
= 324,9550 g pakkat bakar
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “dry basis” = 3,38 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “wet basis” = 100 g
324,9550 g x 3,38 g
= 1,04 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat bakar untuk 6 kali pengulangan
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat rebus menghasilkan 10,0100 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
= 100 g
10,0100 g x 32,5950 g
= 325,6244 g pakkat rebus
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “dry basis” = 1,78 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “wet basis” = 100 g
325,6244 g x 1,78 g
= 0,55 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat rebus untuk 6 kali pengulangan
Lampiran 15. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Sampel
1. Hasil Penetapan kadar Lemak Pada Pakkat Segar
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Lemak (g/100 g)
Terhadap “dry
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Lemak (g/100g)
Lampiran 16. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No. Xi
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 16. (lanjutan)
Data 1 ditolak, karena thitung ≥ ttabel, maka data yang dipakai adalah 2,3,4,5 dan 6.
No. Xi
Kadar Lemak (g/100 g)
Lampiran 16. (lanjutan)
Semua data diterima, karena thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (5,50 ± 0,2302) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 17. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
No. Xi
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 17. (lanjutan)
thitung3=
�
0,03
0,06 /√6
�
= 0,20 (data diterima)thitung4=
�
0,05
0,06 /√6
�
= 0,34 (data diterima)thitung5=
�
0,03
0,06 /√6
�
= 0,20 (data diterima)thitung6=
�
-0,04
0,06 /√6
�
= 0,27 (data diterima)Semua data diterima, karena thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,74 ± 0,6048) g/100 g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
Lampiran 18. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No. Xi
Kadar Lemak (g/100 g)
(Xi-X) (Xi-X)²
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 18. (lanjutan)
thitung4=
�
0,45
0,41 /√6
�
= 2,65 (data diterima)thitung5=
�
0,32
0,41 /√6
�
= 1,88 (data diterima)thitung6=
�
-0,55
0,41 /√6
�
= 3,24 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (3,84 ± 0,6855) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 19. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
No. Xi
Kadar Lemak (g/100 g)
(Xi-X) (Xi-X)²
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 19. (lanjutan)
thitung4=
�
0,15
0,12 /√6
�
= 0,52 (data diterima)thitung5=
�
0,07
0,12 /√6
�
= 0,24 (data diterima)thitung6=
�
-0,16
0,12 /√6
�
= 0,55 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,17 ± 1,1693) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakarterhadap “wet basis” adalah
Lampiran 20. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No. Xi
Kadar Lemak (g/100 g)
(Xi-X) (Xi-X)²
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 20. (lanjutan)
thitung3=
�
0,06
0,36 /√6
�
= 0,40 (data diterima)thitung4=
�
0,53
0,36 /√6
�
= 3,53 (data diterima)thitung5=
�
0,31
0,36 /√6
�
= 2,07 (data diterima)thitung6=
�
-0,26
0,36 /√6
�
= 1,73 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (2,06 ± 0,6048) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 21. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
No. Xi
Kadar Lemak (g/100 g)
(Xi-X) (Xi-X)²
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 21. (lanjutan)
thitung3=
�
0,01
0,11 /√6
�
= 0,04 (data diterima)thitung4=
�
0,15
0,11 /√6
�
= 0,56 (data diterima)thitung5=
�
0,09
0,11 /√6
�
= 0,34 (data diterima)thitung6=
�
-0,09
0,11 /√6
�
= 0,34 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,64 ± 1,0887) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
Lampiran 22. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Dry Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 3,84 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat bakar ) g
(Kadar lemak pakkat segar ) g x 100%
= (5,50 −3,84) g
(5,50)g x 100% = 30,18%
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 2,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
= (Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
(Kadar lemak pakkat segar ) g x 100%
= (5,50−2,06) g
Lampiran 23. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Wet Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 1,17 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=(Kadar lemak pakkat segar ) g – (kadar lemak pakkat bakar ) g
(kadar lemak pakkat segar) g x 100%
= (1,74 −1,17) g
(1,74)g x 100% = 31,03%
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 0,64 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
(Kadar lemak pakkat segar ) g x 100%
= (1,74−0,64) g
Lampiran 24. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Sampel Terhadap
“Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis” saring + sampel
setelah
Lampiran 24. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis” saring + sampel
setelah
Berat residu = Berat kertas saring dan residu – Berat kertas saring
Kadar Serat Tak Larut (%) = (berat residu) g
(berat sampel) gx 100%
Contoh perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”,
nomor 1
% kadar serat tak larut = 0,0402 g
4,0125 g x 100%
= 1,001 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar serat tak larut untuk sampel pakkat bakar
Lampiran 25. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 12,5012 g pakkat segar menghasilkan 4,0125 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
= 100 g
4,0125 g x 12,5012 g
= 311,5563 g pakkat segar
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “dry basis” = 1,001 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “wet basis” = 100 g
311,5563 g x 1,003 g
= 0,32 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis” untuk 6
Lampiran 26. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0112 g pakkat bakar menghasilkan 4,0125 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam:
= 100 g
4,0125 g x 13,0112 g
= 324,2667 g pakkat bakar
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “dry basis” = 0,48 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “wet basis” = 100 g
324,2667 g x 0,48 g
= 0,15 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis” untuk 6
Lampiran 27. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0380 g pakkat rebus menghasilkan 4,0125 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
= 100 g
4,0125 g x 13,0380 g
= 324,9346 g pakkat rebus
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “dry basis” = 0,23 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “wet basis” = 100 g
324,9346 g x 0,23 g
= 0,07 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis” untuk 6
Lampiran 28. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Sampel
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
2. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
No. Berat Sampel basah (g)
Berat sampel kering (g)
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Lampiran 29. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 29. (lanjutan)
thitung3=
�
-0,02
0,033 /√6
�
= 1,53 (data diterima)thitung4=
�
0,01
0,033 /√6
�
= 0,77 (data diterima)thitung5=
�
0
0,033 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
-0,04
0,033 /√6
�
= 3,07 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,95 ± 0,0525) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 30. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 30. (lanjutan)
thitung3=
�
0
0,012/√6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
0,01
0,012 /√6
�
= 0,34 (data diterima)thitung5=
�
0
0,012 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
-0,01
0,012 /√6
�
= 0,34 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,30 ± 0,1169) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
Lampiran 31. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Serat tak larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 31. (lanjutan)
thitung3=
�
0,02
0,02 √6
�
= 2,50 (data diterima)thitung4=
�
-0,02
0,02 /√6
�
= 2,50 (data diterima)thitung5=
�
0
0,02 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
-0,01
0,02 /√6
�
= 1,25 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,47 ± 0,0323) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 32. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Serat tak larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 32. (lanjutan)
thitung3=
�
0,01
0,006 √6
�
= 0,67 (data diterima)thitung4=
�
0
0,006 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
0
0,006 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
0
0,006 /√6
�
= 0(data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,14 ± 0,0605) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “wet basis” adalah
Lampiran 33. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 33. (lanjutan)
thitung3=
�
0,02
0,015 /√6
�
= 0,5 (data diterima)thitung4=
�
0
0,015 /√6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
0,01
0,015 /√6
�
= 0,25 (data diterima)thitung6=
�
-0,01
0,015 √6
�
= 0,25 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,22 ± 0,0238) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
Lampiran 34. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Lampiran 34. (lanjutan)
thitung3=
�
0,01
0,009 /√6
�
= 2,5 (data diterima)thitung4=
�
0,01
0,009 /√6
�
= 2,5 (data diterima)thitung5=
�
0,01
0,009/√6
�
= 2,5 (data diterima)thitung6=
�
0
0,009√6
�
= 0 (data diterima)Semua data diterima, karena semua thitung≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,06 ± 0,0161) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
Lampiran 35. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Dry Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,47 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=�Kadar STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
�Kadar STL pakkat segar�g x 100%
= (0,95 −0,47) g
(0,95)g x 100% = 50,52%
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,22 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=�Kadar STL pakkat segar�Kadar STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g �g x 100%
= (0,95 − 0,22) g
(0,95) g x 100% = 76,84%
Lampiran 36. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Wet Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,14 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=�Kadar STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
�Kadar STL pakkat segar�g x 100%
= (0,30 −0,14) g
(0,30)g x 100% = 53,33%
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=�Kadar STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g
�Kadar STL pakkat segar�g x 100%
= (0,30−0,06) g
(0,30) g x 100% = 80%