• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DAN ANGKA BEBAS JENTIK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH

DENGUE PADA PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2012 DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Oleh :

SONDANG PASARIBU NIM. 091000090

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DAN ANGKA BEBAS JENTIK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH

DENGUE PADA PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2012 DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH :

SONDANG PASARIBU NIM. 091000090

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ABSTRAK

Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kota Medan merupakan daerah endemis DBD. Penyakit DBD belum dapat dikendalikan secara optimal. Berbagai cara pencegahan dan pemberantasan dilakukan untuk menanggulangi terjadinya DBD diantaranya Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pemeriksaan Jentik Berkala.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi pemberantasan sarang nyamuk dan persentase angka bebas jentik dengan kejadian demam berdarah dengue.

Lokasi penelitian di Kota Medan dengan sampel adalah seluruh data 39 puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi kombinasi yaitu berdasarkan tempat dan waktu. Analisis data dilakukan secara univariat, dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Korelasi.

Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat dengan taraf kepercayaan 95%, diperoleh hasil uji statistik bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian DBD berdasarkan tingkat puskesmas (p=0,754) dan pada periode Januari-Desember (p=0,105), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara angka bebas jentik dengan kejadian DBD berdasarkan tingkat puskemas (p=0,619) dan periode Januari-Desember (p=0,800).

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik dengan kejadian demam berdarah dengue. Sebaiknya pelaksanan pemberantasan sarang nyamuk dan pemeriksaan jentik berkala dilakukan secara terus-menerus serta perlunya sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Kata kunci:

(4)

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DHF) was a public health problem in Indonesia. Medan was dengue endemic area. DHF had not been able to be controlled optimally. Various ways of prevention and eradication done to tackle the occurrence of dengue fever, including Eradication of Mosquito Breeding Place and Larva Periodic Inspection.

This study aims to know the relationship between the frequency of the eradication of mosquito breeding place and larvae-free index with the incidence of dengue hemorrhagic fever.

Research sites in Medan with the sample is the entire data 39 health centers. This study used a mixed ecological study design was based on place and time. Data analysis was performed using univariate and bivariate analysis using correlation test. The results based on bivariate analysis with a level of 95%, obtained statistical results that there is no significant relationship between the eradication of mosquito breeding with DHF based on the level of health centers (p=0,754) and in the period from January to December (p=0,754), and there is no significant relationship between larvae-free index with DHF based on the level of health centers (p=0,619) and the period of January to December (p=0,800).

Based on the research results, it was concluded that there was no correlation between the frequency of eradication of mosquito breeding place and larvae-free index with the incidence of DHF. Eradication of mosquito breeding place and larva periodic inspection should be done continuously and need socialization to increase community participation.

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sondang Pasaribu

Tempat/Tanggal Lahir : Tarutung/26 Oktober 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Anak ke : 3 dari 5 Bersaudara

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat Rumah : Jln. Bahagia No.261C, Padang Bulan, Medan

Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1997-2003 : SD Negeri 175740 Tarutung

2. Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 1 Tarutung

3. Tahun 2006-2009 : SMA Negeri 1 Tarutung

4. Tahun 2009-201 : Fakultas Kesehatan Masyarakat

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 di Kota Medan, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak secara moril maupun materil. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara (FKM USU).

2. Ir. Evi Naria, MKes, selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan yang telah

memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. dr. Devi Nuraini Santi, Mkes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis

dalam penulisan skripsi ini.

4. Ir. Indra Chahaya S, MSi, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Ir. Evi Naria, Mkes, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan

(7)

6. Prof.Dr.Dra. Irnawati Marsaulina, MS, selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi

ini.

7. dr. Moh. Arifin Siregar, MS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama mengikuti pendidikan di FKM USU.

8. Seluruh Dosen dan staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama

penulis mengikuti pendidikan.

9. Seluruh Dosen di Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU yang telah

banyak membantu dan memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti

pendidikan peminatan Kesehatan Lingkungan.

10.Dian Afriyanti, yang telah banyak berperan serta dalam menyelesaikan hal-hal

penting selama penyusunan skripsi ini.

11.Masrita T.A. Lumbantobing, SKM, Mkes, selaku Kepala Bidang Pengendalian

Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan yang telah membantu

penelitian penulis.

12.Odentara Sembiring, SKM, Mkes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan

dan seluruh staf di Dinas Kesehatan Kota Medan yang telah membantu penelitian

penulis.

13.Teristimewa untuk kedua orang tuaku terkasih Papaku SH Pasaribu dan Mamaku

Arta, yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama ini, serta

abangku (Unjur P Pasaribu), kakakku (Tiurma Pasaribu, AmKeb), dan

adik-adikku (Megawati Pasaribu dan Remon Pasaribu) juga Bouku (Rosintan Pasaribu)

(8)

14.Kepada Kelompok Kecilku “Inner Being” yang terkasih: Pujita Hutabarat, Minar

Indriasih, Martaty Siringoringo, Adri Situmorang, Mandasari Ginting.

15.Kepada “ZV” sahabat-sahabatku yang tersayang: Wati, Adri, Indri, Manda,

Mince, Bian, Tina, Henny, Memory, Sulastri, Frenita dan Martaty dan juga

seluruh stambuk 2009. Terima kasih atas doa, semangat dan motivasi yang telah

diberikan.

16.Kepada kawan Kelompokku yang unik: Kak Ardalina, Defi Wahyuningsih, Ira

Primona Simarmata, Bang Andre, Rahma Fahzrina, dan Kak Widya terimakasih

buat motivasi yang telah diberikan.

17.Kepada saudara seperjuanganku “Jiansy RnB” yang terkasih Johannes, Irene,

Ayu, Noval, Yuli, Robert dan Boby yang selalu memberikan motivasi.

18.Kepada Kak Debora, Kak Lina, dan Edoria, terimakasih untuk kelucuan kalian

dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 5

2.2. Etiologi DBD ... 5

2.3. Epidemiologi DBD ... 6

2.4. Vektor Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 9

2.4.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti ... 9

2.4.2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti ... 10

2.4.3. Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti ... 11

2.5. Mekanisme Penularan DBD ... 14

2.6. Tempat Potensial Penularan DBD ... 15

2.7. Patofisiologi DBD ... 16

2.8. Patogenesis DBD ... 17

2.9. Manifestasi Klinis DBD ... 18

2.10. Klasifikasi DBD ... 20

2.11. Komplikasi DBD ... 21

2.12. Penatalaksanaan DBD ... 22

2.13. Pencegahan dan Pengendalian DBD ... 23

2.14. Ukuran kepadatan Populasi Nyamuk Penular ... 27

2.15. Program Penanggulangan DBD ... 29

2.16. Kerangka Konsep ... 38

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

4.2. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Kelompok Umur ... 45

4.3. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin ... 46

4.4. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Puskesmas di Kota Medan ... 47

4.5. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Bulan di Kota Medan ... 48

4.6. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Menurut Puskesmas di Kota Medan ... 50

4.7. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Menurut Bulan di Kota Medan ... 51

4.8. Distribusi Angka Bebas Jentik Menurut Puskesmas di Kota Medan ... 53

4.9. Distribusi Angka Bebas Jentik Menurut Bulan di Kota Medan ... 54

4.10. Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian DBD di tingkat puskesmas di KotaMedan Tahun 2012 ... 55

4.11. Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian DBD pada periode Januari-Desember di Kota Medan Tahun 2012 ... 56

4.12. Hubungan Persenatase Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD di tingkat puskesmas di Kota Medan Tahun 2012 ... 57

4.13. Hubungan Persentase Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD pada periode Januari-Desember di Kota Medan Tahun 2012 ... 57

BAB V PEMBAHASAN ... 59

5.1. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Umur ... 59

5.2. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Jenis Kelamin ... 61

5.3. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Tempat ... 62

5.4. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Bulan ... 62

5.5. Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Medan Tahun 2012 ... 64

(11)

Kejadian DBD di tingkat puskesmas ... 68 5.8. Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan

Kejadian DBD pada periode Januari-Desember ... 69 5.9. Hubungan Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD

di tingkat puskesmas ... 70 5.10. Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan

Kejadian DBD pada periode Januari-Desember ... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 73

6.1. Kesimpulan ... 73 6.2. Saran ... 74

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Kelompok

Umur di Kota Medan Tahun 2012 46

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Jenis

Kelamin di Kota Medan Tahun 2012 47

Tabel 4.3. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut

Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012 47

Tabel 4.4. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus DBD Menurut Bulan di

Kota Medan Tahun 2012 48

Tabel 4.5. Tabel Distribusi Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Menurut Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012 50

Tabel 4.6. Tabel Distribusi Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Menurut Bulan di Kota Medan Tahun 2012 51

Tabel 4.7. Tabel Distribusi Angka Bebas Jentik Menurut Puskesmas di

Kota Medan Tahun 2012 53

Tabel 4.8. Tabel Distribusi Angka Bebas Jentik Menurut Triwulan di

Kota Medan Tahun 2012 55

Tabel 4.9. Analisis Korelasi Frekuensi Pemberantasa Sarang Nyamuk Dengan Kejadian DBD tingkat puskesmas di Kota

Medan Tahun 2012 55

Tabel 4.10. Analisis Korelasi Frekuensi Pemberantasan Sarang dengan Kejadian DBD pada periode Januari- Desember

di Kota Medan Tahun 2012 56

Tabel 4.11. Analisis Korelasi Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD

tingkat puskesmas Kota Medan Tahun 2012 57

Tabel 4.12. Analisis Korelasi Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Nyamuk Aedes aegypti dewasa 10

Gambar 2. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti 13

Gambar 3. Mekanisme penularan DBD 15

(14)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Kasus DBD Menurut Kelompok Umur di Kota Medan

Tahun 2012 46

Grafik 4.2. Kasus DBD Menurut Bulan di Kota Medan Tahun 2012 49

Grafik 4.3. Frekuensi PSN Menurut Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012 51

Grafik 4.4. Frekuensi PSN Menurut Bulan di Kota Medan Tahun 2012 52

Grafik 4.5. Angka Bebas Jentik Menurut Puskesmas di Kota Medan

Tahun 2012 54

Grafik 4.6. Angka Bebas Jentik Menurut Triwulan di Kota Medan

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 1

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Instansi Terkait 2

Lampiran 3. Statistik Data 3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kinerja pagawai agar seoptimal mungkin, diperlukan peran manajemen untuk mengatur serta mengarahkan pegawai untuk menjalankan tugas serta tanggung jawab

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak

Desain modifikasi ovate pontic dengan menggunakan bahan methacrylate-based composite resin secara direk merupakan pilihan tepat untuk mendapatkan hasil estetik

Induksi laserpunktur pada titik reproduksi ikan lele (Clarias sp) dapat meningkatkan profil kadar hormon gonadotropin (GtH-II) pada kondisi sebelum memijah dan

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran model kooperatif TGT, 2) Meningkatkan kemampuan

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini berupa kegiatan kerja praktek yang mencakup wawancara pada karyawan PT Bio

Grafik selang pertambahan waktu ( Δt ) vs periode (T) untuk rata-rata nilai prosentase perbedaan hasil simpangan menggunakan metode Newmark dibandingkan dengan

[r]