HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET
Rizka Antoni, Mustika Fitri
Program Studi Ilmu keolahragaan Departemen Pendidikan Kesehatan dan
Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan
Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung
Email: rizkaantoni@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian tentang hubungan antara motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi, gambaran keterampilan bermain bola basket dan mengetahui korelasi antara motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket team basket labschool. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 20 orang dari ekstrakurikuler bola basket SMA labschool. Dengan menggunakan teknik total sampling atau sample jenuh. Instrumen penelitian yang di gunakan untuk motivasi berprestasi menggunakan angket atau kuesioner, dan untuk keterampilan bermain bola basket menggunakan tes shooting, tes passing, dan tes dribbling. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data nilai yang di peroleh untuk motivasi berprestasi yaitu sedang dengan persentase 80%, sedangkan untuk keterampilan bermain bola basket di domisili sedang dengan persentase 65%, dan nilai korelasi r=0.141 dengan nilai sig.(probabilitas)=0.553 maka dari itu penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dan keterampilan bermain bola basket tetapi hubungan tersebut sangat rendah.
Kata kunci: motivasi berprestasi, dan keterampilan bermain bola basket
PENDAHULUAN
Permainan bola basket merupakan olahraga yang cukup digemari masyarakat saat ini, khususnya remaja. Disamping itu olahraga basket telah mendapatkan perhatian yang cukup baik dari masyarakat dunia. Di Indonesia olahraga basket mula-mula sekali dibawa oleh para perantau Tionghoa dan hanya berkembang di
beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Tahun 1948 olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.
diselenggarakannya kompetisi olahraga bola basket dalam rangka mencari bibit atlet olagraga berprestasi.
Ketrampilan adalah kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh dan diperoleh melalui latihan-latihan. Seperti jenis olahraga lainnya, untuk dapat bermain bola basket setiap orang yang ingin menekuni olahraga tersebut, terlebih dahulu harus menguasai beberapa ketrampilan dasar dalam permainan bola basket seperti passing, dribbling, dan shooting (Siti Nurrochmah, Sri Widayati, Supriyadi, I nengah sudjana. 2009: 41).
Seseorang yang ingin diakui dalam lingkungannya memerlukan pengakuan dari orang di sekitarnya. Keinginan untuk diakui tersebut ada pada diri seseorang yang muncul dalam bentuk motivasi diri. Dalam mengembangkan proses belajar, motivasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan seseorang. McClelland (1987: 65) mengemukakan bahwa ada tiga macam motivasi yang mempengaruhi manusia yaitu: motivasi afiliasi, motivasi berkuasa, dan motivasi berprestasi. Motivasi yang paling berpengaruh pada kinerja manusia adalah motivasi berprestasi. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi cenderung mempunyai prestasi yang tinggi. Hal ini dapat membuat orang tersebut dipandang hebat oleh orang-orang di sekelilingnya karena mempunyai
kemauan yang keras untuk maju dan menjadi yang terbaik
Sudarwati (dalam ferani 2015, hlm. 3) mengemukakan bahwa “motivasi berprestasi adalah motivasi yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan atau menghindari celaan dari diri sendiri maupun orang lain dan berhubungan dengan performa dalam situasi yang menerapkan standar keunggulan”. motivasi berprestasi merupakan kecenderungan dalam diri atlit untuk berprestasi sebaik mungkin,.
Untuk mencapai suatu kesuksesan yang tinggi seorang atlet harus mempunyai motivasi berprestasi yang kuat. ((lifetranscenter.com)) mengatakan bahwa Suatu keberhasilan itu tercapai tidak hanya karena kerja kita sendiri tapi juga karena adanya dukungan dari orang lain.
(Adisasmito, 2007) menyatakan bahwa motivasi berprestasi menjadi faktor penentu yang amat penting agar mendapat hasil yang terbaik, berprestasi lebih baik dari pada sebelumnya, sanggup bersaing dan unggul, mampu mengatasi rintangan serta memelihara semangat tinggi. Rendah tingginya motivasi yang dimiliki seorang atlet dapat dilihat dari keseriusan dan disiplin saat berlatih. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui Hubungan motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket pada team basket SMA labschool.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Metode deskriptif dapat memecahkan serta menyelidiki masalah yang diteliti dan dapat menggambarkan keadaan yang terjadi dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum yang jelas, sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Waktu penelitan ini 21 desember 2016 , lokasi penelitian ini di lapangan basket pasaga. Ada dua variabel dalam penelitian ini X motivasi berprestasi Y keterampilan bermain bola basket.
Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket motivasi berprestasi dan keterampilan bola basket yang meliputi shooting passing dribbling. populasi dan sample pada penelitian ini yaitu populasi dan sampel dimana peneliti memakai populasi sebagai sampel sebanyak 20 orang team baket labschool. Uji coba instrumen menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 for Windows dan pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS for Windows.
Teknik analisis data yang digunakan antara lain: (1 Menghitung koefisien korelasi hubungan variabel motivasi berprestasi terhadap keterampilan bermain bola basket.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari hasil keterampilan bola basket dan motivasi
berprestasi masih belum berarti dan merupakan skor-skor mentah. Untuk mendapatkan kesimpulan atau makna dari data-data tersebut, maka harus diolah dan dianalisis secara statistik.
1. Gambaran Motivasi Berprestasi
Pemain Bola Basket SMA Labscool
Dalam penelitian ini norma acuan yang digunakan dibagi menjadi tiga norma yaitu 1=tinggi, 2=sedang, dan 3=kurang rendah. Terdapat 16 orang sampel yang motivasi berprestasinya sedang yaitu S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13, S15, S16, S17, S18, S19, S20. Lalu terdapat 3 sampel yang motivasi berprestasinya tinggi yaitu S1, S5, S14. Dan terdapat 1 sampel yang motivasinya rendah yaitu S4. Dapat dikatakan 15% dari tim basket labschool memiliki motivasi tinggi, 80% sedang dan 5% rendah. Dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi tim basket labschool didominasi sedang.
2. Gambaran Keterampilan Bermain Bola
Basket SMA Labschool
motivasinya rendah yaitu S8, S12, S15. Dapat dikatakan 65% dari tim basket labschool memiliki keterampilan sedang, 20% tinggi dan 15% rendah. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain bola basket labschool didominasi sedang.
3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas (Test of normality) dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov smirnov pada taraf signifikansi α = 0,05. Pedoman untuk mengambil keputusan adalah:
Bila nilai Sig. atau nilai probabilitas P <
0,05 (distribusi tidak normal), tetapi Bila nilai Sig. atau nilai probabilitas P >
0,05 (distribusi normal).
Dari hasil uji normalitas (Tests of Normality) menunjukkan bahwa, nilai sig. / P-value dalam kolom Kolmogorov-Smirnov untuk angket motivasi 0,047 < 0,05, ini berarti data adalah tidak berdistribusi normal. Maka pengujian selanjutnya untuk mencari korelasi menggunakan uji Spearman’s rho untuk statistik nonparametrik.
4. Uji Korelasi
Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan keterampilan
bermain bola basket tim basket labschool
H1 : Terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket tim basket
Disamping menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel, dapat juga melakukan perbandingan nilai
probabilitas atau sig. dengan (0,05) Dilihat dari tabel diatas menggunakan uji Spearman’s rho didapatkan nilai
r=0,141 dengan nilai
Sig.(probabilitas)=0,553. Karena nilai probabilitas > α (0,05) sehingga H0 ditolak.
Jadi tidak adanya hubungan yang negatif
dan signifikan antara motivasi berprestasi
dengan keterampilan bermain bola basket.
Dengan begitu dapat diartikan bahwa
motivasi berprestasi memiliki hubungan
dengan keterampilan bermain bola basket
tim basket SMA Labschool tetapi sangat
rendah.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan dianalisis data, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
motivasi sedang untuk bermain bola basket.
2. Gambaran keterampilan bermain bola basket SMA Labschool mempunyai keterampilan yang sedang untuk bermain bola basket.
3. Pengujian signifikansi korelasi motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket menunjukkan terdapat hubungan motivasi berprestasi dan keterampilan bermain bola basket tetapi sangat rendah karena r=0.141.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, L. S. 2007. Mental Juara Modal Atlet Berprestasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Anisa, F. (2015). Keterampilan bermain tenis meja ditinjau dari motor educability dan achivement
motivation. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Bahri Djamarah,S. (2011). Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Maslow, Abraham. (2003). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: Midas Surya Grafindo.
McClelland, D.C. (1987). Human Motivation. New York : The Press Syndicate of University of Cambridge
PB. PERBASI. (2004). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta: PB. PERBASI.
Siti Nurrochmah, Supriyadi, I nengah sudjana. 2009. Pengembangan Intrumen Tes Bola Basket Bagi Pemula. Jakarta: Deputi IPTEK Olahraga.
Situs :