Lampiran 1
A. Asuhan Keperawatan Kasus pada Ny. A dengan Gangguan Oksigenasi di Jln. Bajak II H kel. Harjosari II kec. Medan Amplas Kota Medan.
1. Pengkajian I. Biodata
a :
ng Identitas pasien
Nama : Ny.A (asmiati)
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 65 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : I.R.T
Alamat : Jl. Bajak 2 H, Kelurahan Harjosari II kec. Medan Amplas kota Medan
Golongan darah : O
Tanggal pengkajian : 19 mei 2015
Diagnosa medis : HIPERTENSI
II. Keluhan utam
Ny. A mengatakan sering mengalami tekanan darah tinggi. Ditandai dengan merasakan berat dibagian tengkuk, sakit kepala, mata berkunang-kunang, dan kaki terasa kebas. Ny.A mengatakan sedang banyak pikiran.
III. Riwayat kesehatan sekara A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Ny. A mengatakan jika sudah merasa sakit kepala maka Ny. A beristirahat dan mengkonsumsi obat dari posyandu lansia ( captopril 12,5 mg).
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan :
Ny. A mengatakan merasa pusing seperti berputar-putar (migran) yang sangat mengganggu, merasa berat didaerah tengkuk, jantung berdebar-debar dan kaki terasa kebas.
2. Bagaimana dilihat :
Klien tampak pucat dan berkeringat, kelopak mata klien tampak hitam.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Ny. A mengatakan didaerah kepala dan tengkuk. 2. Apakah menyebar
Ny. A mengatakan tidak menyebar.
D. Severity
Ny.A mengatakan merasa nyeri skala 5. Ny. A mengatakan jika rasa pusing tersebut datang maka sangat mengganggu aktivitas yang mengakibatkan Ny. A tidak dapat melakukan aktivitas.
E. Time
Ny. A mengatakan tidak menentu, dan dapat hilang setelah beristirahat atau berdiam diri sejenak dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi (captopril 12,5 mg).
IV. Riwayat kesehatan masa lalu : A. Penyakit yang pernah dialami
Ny. A mengatakan pernah mengalami hipertensi, pernah stroke pada usia 47 tahun selama 3 bulan, dan ambeyen pada usia 42 tahun.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan :
Ny. A mengatakan dirawat dirumah sakit dan dioperasi. C. Pernah dirawat/dioperasi:
Ny. A mengatakan pernah dirawat dirumah sakit karena ambeyen pada usia42 tahun selama seminggu dan dioperasi.
D. Lama dirawat
E. Alergi
Ny. A mengatakan tidak ada riwayat alergi. F. Imunisasi
Ny. A mengatakan tidak tahu. V. Riwayat kesehatan keluarga
A. Orang tua :
Ny. A mengatakan orang tuanya juga menderita hipertensi. B. Saudara kandung :
Ny.A mengatakan semua saudara kandung juga mengalami hipertensi dan bahkan saudara yang pertama juga meninggal karena hipertensi.
C. Penyakit keturunan yang ada :
Ny.A mengatakan penyakit keturunan yang ada hiperetensi. D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :
Ny.A mengetakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Jika ada, hubungannya dengan keluarga : - Gejala :-
Riwayat pengobatan/perawatan :
Ny. A mengagtakan pernah dioperasi ambeyen, dan pernah mengalami stroke.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Ny.A mengatakan saudara kandung yang pertama dan yang ketiga. F. Penyebab meninggal
GENOGRAM
Tabel 8. genogram
Ket : : laki-laki
: perempuan
--- : tinggal serumah
: klien
VI. Riwayat keadaan psikososial
Gambaran diri
Ideal diri
Harga diri
Peran diri
: Ny.A mengatakan identitasnya adalah seorang istri d
baik dan cooperative saat dikaji. Hubungan sosial
naknya.
‐ Hubungan den engatakan hubungan
dengan anggo
ang lain baik. Hambatan dalam
dengan orang lain.
VII.
t kesadaran : Tingkat kesarada Penampilan :
i. raan :
ormal, mudah untuk dipahami, konsentrasi
:
aan pada Ny.A. Ny.A baik.
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya :
Ny. A mengatakan penyakitnya merupakan penyakit keturunan dan sudah terbiasa dengan penyakit yang dialaminya tersebut.
B. Konsep diri
‐ : Ny.A mengatakan dirinya sudah cukup
tua dan badannya sudah tidak kuat lagi sehingga mudah terserang penyakit.
‐ : Ny.A mengatakan tidak ingin kena
stroke lagi.
‐ : Ny.A mengatakan masih dihargai sama
keluarganya.
‐ : Ny.A mengatakan dia berperan sebagai
ibu didalam keluarganya dan tidak ada gangguan peran. ‐ Identitas
ari Tn.S dan seoraang ibu dari kelima anaknya.. C. Keadaan emosional : Ny.A mengatakan pada saat ini mampu
mengontrol emosi dengan
D. :
‐ Orang yang berarti : Ny.A mengatakan orang yang berarti adalah suami dan anak-a
gan keluarga : Ny.A m ta keluarga baik.
‐ Hubungan dengan orang lain : Ny.A mengatakan hubungan dengan or
‐ berhubungan dengan orang lain : Ny.A
mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan
E. Spiritual :
‐ Nilai dan keyakinan : Islam.
‐ Kegiatan ibadah : Ny.A mengatakan rajin beribadah. Status mental
‐ Tingka
n Ny.A kompos mentis. ‐
Penampilan Ny.A terlihat rap ‐ Pembica
Pembicaraan Ny.A n baik saat diwawancarai. ‐ Alam perasaan
‐
aik. awancara :
‐
i Ny.A baik, tidak ada halusinasi. ‐
‐
ada gangguan isi pikir. ‐
ngalami waham. ‐
mengalami gangguan daya ingat. VIII. Pemeri
m
Ny murung saat dikaji.
ital
Kulit kepa an lembab.
Peny Struktur wajah : wajah sim Afek :
Afek Ny.A normal dan b ‐ Interaksi selama w
Selama wawancara Ny.A kooperative. Persepsi :
Perseps Proses pikir :
proses pikir Ny.A baik. Isi pikir :
Ny.A tidak Waham : Ny.A tidak me Memori : Ny.A tidak ksaan Fisik A. Keadaan Umu
. A tampak seperti kelelahan dan B. Tanda-Tanda V
Suhu tubuh : 37oc
‐ : kepala simetris dan tidak ada teraba benjolan. ‐ : ubun-ubun tidak teraba.
‐ la : kulit kepala bersih d
Rambut
‐ eberan dan keadaan rambut : rambut lebat dan sudah banyak ram
‐ : rambut tidak berbau menyengat
‐ : kuning langsat.
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : asang dan simetris antara kiri dan kanan.
ebra : tidak ditemukan kotoran atau benda asing.
Konjungt konjungtiva
anemis.
: pupil bereaksi terhadap rangsangan cahaya, dimeter pupil 3mm.
‐ Kornea dan iris : kornea dan iris terlihat bersih. sus : Ny.A mengalami rabun jauh.
idung
Tulang hidung
Lubang hidung
Bentuk telinga t.
Ukuran telinga
ng telinga : lubang telinga bersih dan tidak ada /benjolan.
aan bibir : keadaan bibir simetris, lentur, mukosa sianosis.
Keadaan gusi dan gig
Keadaan lidah
Orofaring
‐ mata berjumlah sep
‐ Palp
‐ iva dan sklera : sklera berwarna putih dan
‐ Pupil
‐ Vi
‐ Tekanan bola mata : tekanan bola mata kanan dan kiri sama.
H
‐ dan posisi septum nasi : tulang hidung teraba dan posisinya simetris.
‐ : lubang hidung bersih dan tidak ada masa. ‐ Cuping hidung : cuping hidung normal.
Telinga
‐ : sruktur telinga lengkap, teksturnya lembu
‐ : ukuran telinga simetris, telinga
kanan dan kiri sama.
‐ Luba
masa
‐ Ketajaman pendengaran : ketajaman pendengaran sedikit menurun pengaruh usia.
Mulut dan faring
‐ Kead
bibir
‐ i : keadaaan gusi baik, gigi sudah banyak yang tanggal.
‐ : warna lidah merah muda, lentur, tidak ada lesi.
Leher
‐ Posisi trakea : posisi trakea simetris.
:tidak ada pembengkakan kelenjer thyroid.
ihan : kulit bersih dan lembab.
‐ Kehangatan : kulit terasa hangat sesui dengan suhu tubuh.
: warna kulit kuning langsat. gor : turgor baik <2 detik. Kelembapan
pada kulit : tidak ditemukan kelainan pada kulit.
Tidak dilakuk
Pernafasan (fr
n bernafas : Ny.A mengatakan sedikit mengalami ga
Pemeriksaan paru
‐ Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak memungkinkan.
jantung
, vena jugularis
Perkusi Auskultasi
a keluhan. ‐ Thyroid
‐ Suara : suara terdengar jelas. Kelenjer limfe :tidak ada pembe
‐ ngkakan kelenjer limfe.
‐ Vena jugularis : vena jugularis teraba dengan jelas. Denyut nadi karotis : denyut nadi karotis
‐ teraba.
Pemeriksaan integument ‐ Kebers
‐ Warna
‐ Tur
‐ : kulit lembab.
‐ Kelainan
Pemeriksaan payudara dan ketiak :
‐ an karena tidak ada keluhan.
Pemeriksaan thoraks/dada
‐ ekuensi, irama) : 24x/menit, irama teratur. ‐ Tanda kesulita
ngguan saat bernapas..
Pemeriksaan
‐ Inspeksi : tidak dilakukan. Palpasi : Ny.A m
‐ engatakan jantung terasa berdebar cepat teraba jelas.
‐ : tidak dilakukan.
‐ : tidak dilakukan.
Pemeriksaan abdomen :
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya :
Tidak dilakukan karena
IX. ebiasaan sehari-hari
: Ny.A mengatakan makan 2 x sore.
fsu makan pada saat dikaji kurang baik.
: Ny.A mengatakan tidak ada nyeri
Alergi
engatakan tidak merasa m
Wak ore.
anan : satu piring/nasi keras
‐ Waktu pemberian cairan/minum: tidak ada pemberian cairan
‐ asalah makan dan minum (kesulitqan menelan, mengunyah) : ah sedikit terganggu
‐ ebersihan tubuh : Ny.A mengatakan mandi
ulut : Ny.A mengatakan gosok gigi 1x/hari.
engatakan selalu potong kuku jika sudah
Pola kegiatan/aktivitas
i dan makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan
elakukan semua dengan sendiri tanpa bantuan.
t/sakit : Pola eliminasi
. BAB
Pola BAB :
ehari.
‐ tidak ada keluhan.
Pola k
I. Pola makan dan minum ‐ Frekuensi makan/hari
sehari pagi dan
‐ Nafsu/selera makan : Ny.A mengatakan na
‐ Nyeri ulu hati ulu hati.
‐ : Ny.A mengatakan tidak ada
alergi terhadap makanan. Mual dan mun
‐ tah : Ny.A m
tidak ada masalah saat menelan, menguny karena gigi sudah banyak yang tanggal. II. Perawatan diri/personal hygiene
K 2x/hari.
‐ Kebersihan gigi dan m
‐ Kebersidan kuku kaki dan tangan : Ny.A m
panjang dan tidak pernah membiarkan hingga panjang.
III.
‐ Uraian aktivitas pasien untuk mand
secara mandiri, sebahagian, atau total : Ny.A mengatakan masih dapat m
‐ Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawa IV.
1
‐ Ny.A mengatakan BAB satu kali
‐ engatakan warna kuning segar dan tidak encer.
Karakter feses : Ny.A m
an pagi dihari ketika
Diare : Ny.A
mengatakan tidak ada. 2. BAK
la BAK
sehari. Karakter urine
gatakan
kanan darah tinggi sekali-kali ketika
gatasi masalah : Ny.A mengatakan usyawarah kepada keluarga. Mekanisme kooping
Ny.A menga
Maladaptif
‐ Riwayat perdarahan : Ny.A sebelum operasi ambeyen sering mengalami pendarahan.
‐ BAB terakhir : Ny.A mengatak dilakukan pengkajian.
‐ mengatakan tidak diare.
‐ Penggunaan laksatif : Ny.A
‐ Po : Ny.A mengatakan
BAK 5x dalam
‐ : Ny.A mengatakan
putih kekunig-kuningan.
‐ Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Ny.A men tidak ada.
‐ Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Ny.A mengatakan tidak ada riwayat penyakit ginjal.
‐ Penggunaan diuretik : Ny.A mengatakan
menkonsumsi obat te
hanya merasa tekanan darahnya naik. ‐ Upaya men
mengatasi masalah dengan berm V.
‐ Adaptif
takan ketika ada masalah akan bermusyawarah bersama keluarga.
‐
Tabel 9. Pelakanaan Keperawatan
1. Penurunan curah jantung.
1. Memantau tanda-tanda vital klien. 2. Pantau tanda dan gejala
penurunan curah jantung.
3. Pantau danya tanda kelebihan cairan (misalnya: edema dependen, kenaikan berat badan).
4. Kaji penyebab yang mendasari penurunan cuarah jantung.
5. Mengkaji adanya nyeri kepala.
6. Menganjurkan klien untuk menurunkan stress.
7. Menyelidiki perubah-an sensori dperubah-an peri-laku, contoh bingung, gelisah, agitasi, deli-rium.
8. Melakukan pendidik-an kesehatpendidik-an hiper-tensi.
9. Melakukan pendidik-an kesehatpendidik-an tekhnik relaksasi/ menganjur-kan klien tekhhnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan.
10.Melakukan tekhnik relaksasi yang sudah diajarkan.
S: klien mengatakan jantung masih terasa berdebar cepat, nyeri kepala sedikit berkurang. Ny. A mengatakan akan mencoba
melakukan
tekhnik relaksasi dan distraksi. Ny. A mengatakan perasaan sedikit tenang setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
O : tanda-tanda vital. TD : 170/120
A : masalah sebagian teratasi.
P :intervensi dilanjut-kan:
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Deprivasi tidur.
1.Kaji adanya gejala deprivasi tidur seperti: konfusi akut, agitasi, ansietas, gangguan perseptual, reaksi lambat dan iritabilitas.
2.Kaji kepuasan tidur klien.
3.Menciptakan lingku-ngan yang nyaman.
4.Membatasi masukan makanan/ minuman- yang mengandung kafein.
5.Memberi dukungan kelanjutan ritual se-belum tidur, seperti berdoa.
6.Menjelaskan penting-nya tidur yang adekuat (pendidikan kesehatan kebutuhan tidur).
7.Tangani gejala
deprivasi tidur, sesuai dengan kebutuhan (misalnya: ansietas, gelisah, paranoia sementara,
ketidakmampuan untuk konsentrasi).
3.Melakukan tekhnik relaksasi yang telah diajarkan.
4.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
5.Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien. 6.Mengevaluasi
pengetehuan klien tentang kabutuhan tidur.
Kamis, 21 mei 2015
1. Penurunan caurah jantung
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Mengkaji adanya nyeri kepala.
3.Menganjurkan klien untuk menurunkan stress.
4.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi yang telah diberikan.
S : klien mengatakan debaran jantung yang cepat sedikit berkurang. Klien mengatakan berat didaerah tengkuk sedikit berkurang. Klien
mengatakan nyeri berkurang. Klien masih sering terbangun
2.Deprivasi tidur.
1.Kaji kepuasan tidur klien.
2.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan kebutuhan tidur yang telah diberikan.
mengatakan
belum puas dengan tidurnya.
O :
RR :24x/menit TD:170/110mmHg N : 84x/menit Nyeri skala : 3
Lingkaran hitam dibawah mata masih tampak.
A : masalah sebagian teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Mengkaji adanya nyeri kepala.
3.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
4.Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien. 5.Mengevaluasi
pengetehuan klien tentang kabutuhan tidur.
Jum’at 22 mei 2015
1.Penurunan curah jantung
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Mengkaji adanya nyeri kepala.
3.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
4.Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan penurunan curah jantung yang telah
S:
Ny. A mengatakan jantung sudah tidak berdebar cepat. Klien mengatakan sudah dapat melakukan tekhnik
pengendalian cemas. Klien mengatakan nyeri masih sedikit
diberikan. mengatakan masih sering terbangun
malam.
O :
TD : 160/110mmHg RR : 22x/menit Nadi : 84x/menit Suhu : 37oc
Masih tampak lingkaran hitam dibawah kelopak mata.
A : te
masalah sebagian ratasi.
P : intervensi anjutkan oleh luarga pasien.
dil ke
1. Mengkaji adanya nyeri kepala.
2. Melakukan tekhnik relaksasi dan distraksi ketika merasa cemas dan nyeri kepala.
3. Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien
2.Deprivasi tidur.
1.Kaji kepuasan tidur klien.
2.Mengevaluasi
kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan kebutuhan tidur yang telah diberikan.
Tabel 10. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx
Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan Evaluasi
Hari/tanggal Pukul 1. Penurunan
curah jantung
selasa, 20 mei 2015
09.00 wib -11.00 wib
1. Melakukan pengkajian fisik head to toe. 2. Memantau tanda-tanda vital :
TD : 170/120 mmHg RR : 24x/menit Nadi : 88x/menit
3. Mengkaji masalah kesehatan utama pasien. 4.Merencanakan asuhan keperawatan kepada
pasien.
5. kontrak jadwal pertemuan berikutnya.
S : klien mengatakan bersedia untuk menjadi pasien kelolaan selama 5 hari.
O: klien bersedia dilakukan pengkajian.
A:-
P : intervensi dilanjutkan. 2. Deprivasi
No. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 1. Penurunan
curah
1. Memantau tanda-tanda vital klien.
2. Pantau tanda dan gejala penurunan curah jantung. 3. Pantau danya tanda kelebihan cairan (misalnya:
edema dependen, kenaikan berat badan).
4. Kaji penyebab yang mendasari penurunan cuarah jantung.
5. Mengkaji adanya nyeri kepala.
6. Menganjurkan klien untuk menurunkan stress.
7. Menyelidiki perubah-an sensori dan peri-laku, contoh bingung, gelisah, agitasi, deli-rium.
8. Melakukan pendidik-an kesehatan hiper-tensi.
9. Melakukan pendidik-an kesehatan tekhnik relaksasi/ menganjur-kan klien tekhhnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan.
10.Melakukan tekhnik relaksasi yang sudah diajarkan.
S: klien mengatakan jantung masih terasa berdebar cepat, nyeri kepala sedikit berkurang. Ny. A mengatakan akan mencoba melakukan tekhnik relaksasi dan distraksi. Ny. A mengatakan perasaan sedikit tenang setelah dilakukan tindakan keperawatan.
O : tanda-tanda vital. TD : 170/120 mmHg N : 86 x/,menit RR: 24 x/menit Suhu : 37oc. Nyeri : skala 4.
A : masalah sebagian teratasi.
P :intervensi dilanjutkan:
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Mengkaji adanya nyeri kepala. 3.Melakukan tekhnik relaksasi
yang telah diajarkan.
4.Mengevaluasi kemampuan dan 2.Deprivasi
tidur.
1.Kaji adanya gejala deprivasi tidur seperti: konfusi akut, agitasi, ansietas, gangguan perseptual, reaksi lambat dan iritabilitas.
2.Kaji kepuasan tidur klien.
3.Menciptakan lingku-ngan yang nyaman.
4.Membatasi masukan makanan/ minuman- yang mengandung kafein.
tidur, seperti berdoa.
6.Menjelaskan penting-nya tidur yang adekuat (pendidikan kesehatan kebutuhan tidur).
7.Tangani gejala deprivasi tidur, sesuai dengan kebutuhan (misalnya: ansietas, gelisah, paranoia sementara, ketidakmampuan untuk konsentrasi).
pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
5.Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien.
6.Mengevaluasi pengetehuan klien tentang kabutuhan tidur.
No. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan keperawaatan Evaluasi
1.Penurunan curah jantung.
Kamis, 22 mei 2015
09.00 wib – 11.00 wib.
1.Memantau tanda-tanda vital klien. 2.Mengkaji adanya nyeri kepala.
3.Menganjurkan klien untuk menurunkan stress. 4.Mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan
klien tentang pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi yang telah diberikan.
S : klien mengatakan debaran jantung yang cepat sedikit
berkurang. Klien mengatakan berat didaerah
tengkuk sedikit berkurang. Klien mengatakan nyeri berkurang. Klien masih sering terbangun dimalam hari dan tidak dapat tidur lagi. Klien mengatakan belum puas dengan tidurnya.
O :
RR :24x/menit TD:170/110mmHg N : 84x/menit Nyeri skala : 3
Lingkaran hitam dibawah mata masih tampak.
2.Deprivasi tidur.
1.Kaji kepuasan tidur klien.
A : masalah sebagian teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
1.Memantau tanda-tanda vital klien.
2.Mengkaji adanya nyeri kepala. 3.Mengevaluasi kemampuan dan
pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
4.Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien.
5.Mengevaluasi pengetehuan klien tentang kabutuhan tidur.
No. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan keperawaatan Evaluasi
1. Penurunan curah jantung
jumat, 23 mei 2015
09.00 wib – 11.00 wib
1.Memantau tanda-tanda vital klien. 2.Mengkaji adanya nyeri kepala.
3.Mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan klien tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi dan distraksi.
4.Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan penurunan curah jantung yang telah diberikan.
S:
Ny. A mengatakan jantung sudah tidak berdebar cepat. Klien mengatakan sudah dapat
melakukan tekhnik pengendalian cemas. Klien
2. Deprivasi tidur.
1.Kaji kepuasan tidur klien.
2.Mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan kebutuhan tidur yang telah diberikan.
3.Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan deprivasi tidur yang telah diberikan.
sedikit terasa, klien mengatakan masih belum puas dengan tidurnya. Klien mengatakan masih sering terbangun malam.
O :
TD : 160/110mmHg RR : 22x/menit Nadi : 84x/menit Suhu : 37oc
Masih tampak lingkaran hitam dibawah kelopak mata.
A : masalah sebagian teratasi.
P : intervensi dilanjutkan oleh keluarga pasien.
1. Mengkaji adanya nyeri kepala.
2. Melakukan tekhnik relaksasi dan distraksi ketika merasa cemas dan nyeri kepala.
3. Mengkaji tingkat kepuasan tidur klien
HIPERTENSI
(Tekanan Darah Tinggi)
Program DIII Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
2015
Tekanan darah tinggia dalah:
“penyakit dimana tekanan darah batas atas (sistolik) lebihdari 160 mmHg, dan atau tekanan darah batas bawah (diastolic) lebih dari 90 mmHg.
Penyebab :
1. Faktor keturunan. 2. Ciri perseorangan.
a. Umur bertambah maka tekanan darah meningkat.
b. Jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
c. Ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih.
3. Kebiasaan hidup
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr).
b. Kegemukan. c. Merokok. d. Alcohol. e. Stress.
Tanda dan Gejala Hipertensi :
Sakit kepala
Pusing atau migran.
Mudah lelah dan mata berkunang-kunang.
Mimisan.
Telinga berdenging. Sukar tidur.
Sesak nafas.
Rasa berat di tengkuk. Kebas pada kaki.
Akibat/komplikasi :
a. Gangguan penglihatan sampai buta. b. Pembesaran jantung.
c. Perdarahan di otak. d. Stroke.
e. Gangguan ginjal.
Cara menghindari/mencegah dan mengobati :
1. Terapinon-farmakologik (non-obat). 2. Terapi farmakologik (dengan obat).
Terapi non-farmakologik :
1. Diet
a. Makanan yang dianjurkan :
Serealia, beras, jagung, sagu, nasi, pasta, kentang, roti.
Tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat dari hipertensi agar penderita dapat tambah kuat.
Mulailah menyadari kesehatan anda
☺dengan pola hidup sehat☺ Meningkatkan kesehatan
sedini mungkin ! Terapi Dengan Obat :
4. Makan sayur dan buah-buahan segar.
3. Hindari stress dengan melakukan tekhnik relaksasi.
Unggas, ikan, putih telur dan teh.
b. Makanan yang harus dihindari : Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal,paru, minyak kelapa).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik, dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sossis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan).
Bumbu penyedap.
Susu full cream, mayonnaise, keju, margarine, kuningtelur, kulitayam.
2. Olah Raga
a. Meditasi.
b. Bayangkan sesuatu yang rileks. c. Bernapas dalam.
d. Minum teh hangat. e. Memijat diri sendiri
Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Program DIII Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
2015
Definisi Istirahat
Suatu kondisi yang tenang , rileks tanpa ada stress emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apapun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring diatas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat.
Definisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relative tenang disertasi peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun) dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Waktu yang dibutuhnkan untuk tidur - Bayi baru lahir : lama tidur 14-18 jam/
hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit.
- Bayi (s/d 1 tahun) : 1 siklus tidur rata-rata 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur sepanjang malam.
- Toddler (1-3 tahun) : lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan tidur sepanjang malam + tidur siang.
- Pra-sekolah : ±11 jam/hari dengan 20% REM.
- Usiaa sekolah : ±10 jam/hari dengan 18,5% REM.
- Adolescents : ±8,5 jam/hari dengan 20% REM.
- Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20% REM.
- Dewasa menengah : ±7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur.
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis, terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan kesimbangasn diantara susunan saraf , serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
Semoga Bermanfaat….!!!! - Hidup lebih sehat dan awet muda. - Memperindah wajah dan tubuh.
Terima Kasih Faktor-faktor yang mempengaruhi
tidur a.Penyakit. b.Lingkungan. c.Motivasi d.Kelelahan. e.Kecemassan. f. Alkohol. g.Obat-obatan. h.Nutrisi
Macam-macam gangguan tidur
a.Insomnia : kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur.
b.Somnambulisme : gangguan tingkah laku yang dangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk ditemepat tidur, menabrak kursi, berjalan kaki dan berbicara, termasuk tingkah laku berjalan beberapa menit dan kembali tidur (japardi, 2002)
c.Enuresis: kencing yang tidak disengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada lelaki.penyebab secara pasti belum
jelas, namun beberapa faktor yang menyebabkan enuresis seperti gangguan pada bledder, stress, dan toilet training yang kaku.
d.Narkolepsi : suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa norkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada saat dimana serangan mengantuk tersebut datang. e.Mendengkur : disebabkan oleh adanya
rintangan terhadap pengaliran udara dihidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur.
Manfaat Tidur