• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infrastruktur TI dan Teknologi Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Infrastruktur TI dan Teknologi Baru"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Infrastruktur TI dan Teknologi Baru

Makalah

Untuk memenuhi tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Jurusan: Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Yenny Farlina Yoris (55516120048)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM. CMA

MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA

(2)

ABSTRACT

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, April 2017

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan.

Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:

1. Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.

2. Mengolah (Processing) Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).

3. Menghasilkan (Generating) Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.

4. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain.

5. Mencari Kembali (Retrival) Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya.

6. Mentransmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya.

Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik.

Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping

telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.

(5)

level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

I. Tren Teknologi Dalam 10 Tahun Terakhir

Menurut data yang dimiliki International Data Corporation (IDC), sejak tahun 2010 kemarin hingga satu dekade ke depan, tren industri teknologi mengarah pada empat hal yaitu perangkat mobile, cloud, big data, dan sosial media. Cloud computing membuka peluang baru bagi bisnis yang memungkinkan perusahaan secara terus-menerus dapat meningkatkan inovasi, mentransformasi bisnis mereka serta mendorong pertumbuhan bisnis.

Big Data untuk mendapatkan keuntungan kompetitif

Big Data telah menjadi keharusan utama bisnis untuk organisasi yang beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif. Misalnya, bank dan perusahaan jasa keuangan lainnya menerapkan analisa mendalam data yang dimilikinya untuk menilai risiko peminjam, mendeteksi churn dan mengidentifikasi cross-selling atau peluang upselling

berdasarkan perilaku belanja.

Menurut laporan, “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) dan disponsori oleh HDS, 10% dari perusahaan APAC telah berinvestasi dalam analisa data dalam 12 bulan terakhir, dan investasi ini akan meningkat menjadi 12% di tahun mendatang.

Big Data memungkinkan para pengguna seperti pebisnis menggunakan analitik untuk membuat keputusan, mendorong perubahan, mentransformasi bisnis dan mencapai hasil terobosan. Menggunakan Big Data & Analytics untuk mengantisipasi dan membentuk hasil usaha, menambah nilai pada titik dampak, dan memberikan hasil yang mengubah peta bisnis demi perkembangan bisnis dan peningkatan keuntungan.

Generasi berikutnya dari solusi Big Data tidak hanya akan membutuhkan platform infrastruktur baru untuk menyimpan dan mengelola kumpulan data yang luas, tetapi juga kemampuan untuk menganalisa data secara real-time. Untuk melakukan hal ini, infrastruktur scale-out dengan mesin yang mampu ‘belajar’, software konteks bisnis harus terintegrasi dengan erat untuk memungkinkan penggelaran cepat dan dapat diprediksi dan untuk memastikan operasi yang optimal.

Hybrid Cloud akan muncul sebagai pendekatan yang lebih disukai untuk

penggelaran aplikasi enterprise

(7)

perpaduan antara private dan public cloud. Solusi yang dapat mengintegrasikan kedua platform tersebut untuk memberikan pengalaman hybrid cloud yang lancar akan

memungkinkan organisasi untuk mencapai biaya keselarasan yang lebih baik saat mempertemukan persyaratan privasi dan kepatuhan.

CIO yang cerdas telah mengambil inisiatif untuk memindahkan aplikasi enterprise dan mission-critical ke private cloud dan pada saat yang sama mencoba public cloud untuk beban-kerja internal sementara dan juga aplikasi web bagi pelanggan. Namun, public cloud bagaimanapun juga menghasilkan “cloud yang tidak teratur”. Hal ini telah

menyebabkan kekhawatiran mengenai apakah bisnis akan dapat melacak sumber daya dan pengeluaran secara efektif?. Hybrid cloud dapat membantu mengatasi masalah ini dengan menyederhanakan interaksi antara public dan private cloud, dan

memungkinkan manajemen yang lebih baik dan kontrol.

Laporan: “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh EIU dan HDS mengungkapkan bahwa 10% dari perusahaan di APAC telah berinvestasi dalam cloud computing, meski investasinya belum tersebar merata di seluruh wilayah. Untuk tahun 2015, 13% dari perusahaan di APAC akan berinvestasi dalam komputasi awan.

Perangkat Mobile membutuhkan infrastruktur teknologi yang lebih

data-driven

Rata-rata pengguna ponsel saat ini melakukan pengecekan ke telepon mereka sebanyak 150 kali sehari, dan ini terjadi di seluruh dunia, dimana pengguna ponsel menghasilkan 5 petabyte data sehari. Teknologi mobilitas dapat membantu sebuah organisasi dalam membangun dan menjalankan aplikasi mobilitas, melindungi dan mengelola infrastuktur mobilitas, melibatkan pelanggan dan mengubah rantai nilai dalam mendorong pertumbuhan.

Selama 5 tahun terakhir, organisasi TI dan penyedia layanan cloud telah berinvestasi dalam teknologi storage object untuk melindungi dan melestarikan data untuk waktu yang cukup lama. Sebuah fondasi penting untuk ini adalah data-driven storage yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola multi-tenancy, memperpanjang metadata untuk memungkinkan menghubungkan ke kumpulan data lain, dan melaksanakan deduplication dan kompresi data untuk membatasi pertumbuhan biaya.

Dengan data yang saat ini bergerak melalui berbagai model cloud, kemampuan ini juga harus dibuat tersedia di luar 4 dinding pusat data. Enterprise harus menemukan cara untuk mengaktifkan akses remote cerdas dan efisien ke aplikasi dan data, dan

memungkinkan informasi untuk dibagikan dengan baik sekali melalui perangkat cerdas sambil memastikan bahwa data sensitif dilindungi.

(8)

Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, banyak bisnis yang semakin

berkembang karena tersedianya teknologi pendukung. Pemanfaatan teknologi yang saat ini sedang trend salah satunya adalah sosial media marketing. Internet telah menjadi salah satu hal penting dalam bisnis terutama dalam pemasaran atau marketing.

Dalam perkembangannya, sebuah bisnis selalu mengaitkan sosial media sebagai salah satu alat yang paling efektif untuk berpromosi. Bayangkan saja jika bisnis yang

dijalankan tanpa adanya dukungan dari media sosial, pastinya marketing atau pemasaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan sempurna.

Sesuai dengan hasil pantauan yang ada di lapangan, saat ini hampir setiap pebisnis online memanfaatkan social media sebagai salah satu alat promosi yang terbilang sangat efektif. Mudahnya cara berpromosi di social media, serta tingginya minat

masyarakat kita untuk berinteraksi melalui social media, menjadikan alat promosi yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa di dunia maya.

Sosial media marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis terlebih lagi di era digital sekarang ini, karena selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis melalui sosial media juga murah.

E-business

E-business telah menjadi trend yang mewarnai aktifitas bisnis baik di negara maju maupun berkembang. Konsep e-business berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci sukses perusahaan di era informasi. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia

perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen. Transaksi melalui internet ini disebut dengan commerce dan e-business.

Masing-masing Teknologi Informasi diatas dapat digunakan perusahaan untuk dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan.

II. Tren Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Perusahaan Jasa

(9)

abstrak tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen. Misalnya perusahaan jasa telekomunikasi, transportasi, dan reparasi.

Perusahaan jasa mempunyai karakteristik sebagai berikut. a. Jasa yang Dihasilkan Bersifat Abstrak (Intangible)

Salah satu ciri penting dari perusahaan ini adalah keabstrakan dari jasa yang dihasilkan. Namun walaupun abstrak jasa ini bisa dirasakan manfaatnya oleh para konsumen. Contohnya jasa dokter.

b. Jasa yang Diberikan Tidak Seragam (Heterogen)

Dalam perusahaan jasa masing-masing konsumen bisa memperoleh jenis pelayanan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Misalnya bengkel, teknisi bengkel akan memperbaiki mobil di mana ditemukan kerusakan. Bila mobil Amir yang rusak adalah bagian kemudi maka bagian kemudi yang diperbaiki, bila mobil Banu rusak di bagian kopling maka pada bagian kopling mobil Banu diperbaiki.

c. Jasa yang Dihasilkan Tidak Dapat Disimpan (Unsaveable)

Berbeda dengan barang yang apabila dalam penggunaannya masih tersisa maka sisanya akan bisa disimpan untuk dapat digunakan di masa yang akan datang, jasa tidak dapat disimpan. Sekali dibeli maka akan segera habis penggunaannya, tidak bisa disimpan untuk penggunaan berikutnya. Contoh tiket kereta api, sekali dibeli maka harus dipakai, jika tidak dipakai pada tanggal yang tercantum, maka tiket tersebut tidak berlaku lagi.

Teknologi informasi pun muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh keberhasilan teknologi informasi yaitu pada perusahaan Amazon.com, yang tergantung pada situs Web Internet mereka untuk menarik, menjual, dan melayani banyak pelanggan mereka. Perusahaan tergantung pada teknologi informasi untuk memberdayakan banyak dari proses dasar bisnis mereka, dari sistem akuntansi kantor, sistem persediaan gudang, hingga ke sistem penjualan langsung dan dukungan untuk pelanggan.

Teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Sehingga perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi

persaingan pasar global. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.Berikut ini adalah contoh tren penerapan teknologi informasi pada perusahaan jasa di bidang perbankan.

(10)

mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.

Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :

- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.

- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam. - Penggunaan Database di bank – bank.

- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.

Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya: email, teleconference.

Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.

Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.

II.1 Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankan

Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan fasilitas jaringan

komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic fund transfer system, dan otomatisasi kliring.

(11)

struktur tersebut tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.

Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun, melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai peraturan Bank Indonesia).

Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang

perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.

Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya.

Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data

(12)

2. Keluwesan (Flexibility)

Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan

prosedurnya berbeda.

3. Sistem Keamanan

Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas

pengendalian dan pengamanan tersebut.

4. Kemudahan penggunaan (user friendly)

Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah

mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.

5. Sistem Pelaporan (Reporting system)

Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa

dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

6. Aspek Pemeliharaan

Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau

(13)

7. Source Code

Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile

sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.

8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank

Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.

Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat,

mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

II.2 Trend Produk Sistem Informasi Perbankan

Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:

1. Tabungan 2. Deposito 3. Giro

4. Kartu Debit 5. Kartu Kredit

6. Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)

II.3 Trend Transaksi

Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.

Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta

nasabahnya.

Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata

(14)

 Mengecek saldo

 Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai  Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)

 Pembukaan dan pengecekan L/C

Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya

kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.

Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:

 Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.

 Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)

 Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.

III. Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.

(15)

Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati

ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.

Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankan

A. Internet

Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.

Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.

B. Intranet

Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian

informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private network).

C. Extranet

Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.

D. World Wide Web (www)

Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links “hypertext”.

Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.

(16)

Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.

Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:

1.Business to Business

2. Business to Customers

Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:

1.Interactive order entry and processing

Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)

2. On-line payment

Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).

Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.

F. e- retail

Forrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah

memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.

Umumnya kegiatan e-retail meliputi:

a. Pengembangan model bisnis b. Disain situs WEB

c. Pengembangan dan manajemen kontent d. Kemitraan dan aliansi

e. Akusisi pelanggan f. Desain rantai persediaan

g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment) h. Rencana skalabilitas

(17)

j. Cara mempertahankan pelanggan k. Ekonomi jangka panjang

Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional:

1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan. 2. Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date 3. Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk

4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.

Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:

1. Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan

konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja. 2. Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.

3. Menciptakan kerjasama baru

4. Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika 5. Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga

Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam

mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.

G. e- government

Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi: KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.

H. e- resourches

Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs

Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.

(18)

I. LAN –sharing

Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan

pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.

J. Portal

Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)

Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.

Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.

Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan.

Enterprise Solutions Framework

PerusahaanMeningkatkan Inovasi Proses PerusahaanMerekayasa ulang proses bisnis

(19)

2. Kelompok

Terstruktur Tidak Terstruktur Tidak Terstruktur Terstruktur

IV. SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH

Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada diperbankan syariah yang salah satunya adalah proses transaksi jual beli salam. Dan sudah menjadi sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari aplikasi yang lain (Zachman, John A., A framework in information systems Architecture, New York: IBM Systems Journal 26, No.23, 1999 ). Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu:

a. Sifat Operasional Aplikasi (Product Operation )

Untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan dengan teknis analisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya. Seorang pakar Inggris bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut:

1. Correctness, yaitu sejauh mana suatu aplikasi memenuhi spesifikasi

dan objectives dari users. Dalam hal ini yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal maupun eksternal (vendor ) dapat mengetahui kebutuhan bisnis (businessrequirement ). Dalam hal ini mereka harus mengerti bahwa ada beberapa perbedaan signifikan antara arsitektur bank konvensional dengan arsitektur bank syariah;

2. Reliability yaitu kemampuan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai

(20)

3. Efficiency yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang saling berkaitan untuk memudahkanuser membuat turunan

produk, interfacing antar modul serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu transaksi;

4. Integrity yaitu sejauh mana akses ke aplikasi dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan, seberapa tinggi akurasi dan tingkat security yang dimiliki; dan

5. Usability yaitu f aktor ini menentukan sejauh mana kemudahan user mempelajari, menggunakan dan mengerti output yang dihasilkan.

b. Kemampuan aplikasi dalam menjalani perubahan (Product Revision )

Dalam perjalanan suatu usaha senantiasa terdapat perubahan-perubahan baik dari sisi strategi maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Oleh karena itu ada

beberapa faktor pokok yang harus dipertimbangkan adalah:

1) Maintainability yaitu usaha untuk menemukan perbaikan dari kesalahan (error ) maupun usaha untuk melakukan perubahan;

2) Flexibility yaitu usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi, terutama terhadap aplikasi yang berhubungan dengan hal-hal operasional;

3) Testability yaitu usaha yang diperlukan untuk menguji atau memastikan suatu

aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan bisnis (businessrequirement), comply dengan regulasi yang ada dan lain sebagainya.

c. Daya adaptasi software terhadap lingkungan baru (Product Transition ).

Percepatan TI semakin hari terasa semakin cepat, perubahan-perubahan terjadi mulai dari operatingsystem yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi

baru, software pendukung, delivery channel maupun hardware yang terus dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru.

Delivery channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam

(21)

Aplikasi pembiayaan salam diperbankan syariah pada umumnya dibuat untuk

melakukan pencatatan transaksi atau produk salam itu sendiri. Serta untuk mengolah data yang diperlukan dalam pembiayaan syariah agar terkomputerisasi dan lebih akurat sehingga tidak akan mengalami human error atau redudansi data. Aplikasi ini juga didukung dengan teknologi internet agar dapat diakses secara online oleh petugas dibagian-bagian yang bersangkutan.

Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh informasi tentang perbankan syariah maupun produk-produknya.

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap

customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.

Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet banking, dan lain lain. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi

perbankan tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.

Memang kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor-vendor – vendor-vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia

perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan

operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak

(22)

Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.

Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia

perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam

dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.

Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya

manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi

“pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi.

Namun masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri

Mudahnya sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.

(23)

nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan

tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut.

(24)

BAB III

PENUTUP

Belakangan ini kita banyak mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi dan teknologi informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada teknologi informasi. Dengan semakin gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka teknologi informasi juga semakin marak pada kehidupan masayarakat. Bagi masyarakat yang masih awam akan teknologi informasi wajib mengenal dan mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang.

Teknologi informasi memiliki banyak peranan bagi perusahaan dalam memecahkan masalah, membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas dan problem solving (pemecahan masalah).

Berbagai kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu

memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan

seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak

(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.plimbi.com/article/203/pemanfaatan-mobile-technology-terhadap-bisnis-car-

2. http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/04/perkembangan-teknologi-komputer-di-perbankan/

3. http://www.yudairawan.com/tren-teknologi-mampu-mengubah-business-model-perusahaan/

4. https://datinnufus.wordpress.com/2016/10/30/penerapan-sistem-dan-teknologi-informasi-pada-go-jek/

Gambar

Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Dosen pembimbing yang luar biasa menurut penulis dengan kesabaran yang selalu diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan proses skripsi ini dan waktu luang yang

Tujuan dari penulisan ini adalah mengkaji tentang keterkaitan antara matematika dan budaya khususnya rumah adat Palembang yaitu rumah Limas dimana

bersifat psikologis atau kesan responden terhadap kemasan produk kacang kedelai tersebut [10], sehingga hasil dari Kansei Word dapat dipresentasikan pada desain

Otot lurik, atau yang dikenal juga dengan nama otot rangka tak lain adalah jaringan yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana

1. Sebagai pendidik yang mendidik jamaah remaja putri, seperti mengajarkan tentang tauhid, ibadah dan akhlak terpuji. Sebagai pembimbing yang membimbing pribadi

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 26% variasi abnormal return pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 disebabkan oleh

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang