• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap BBM Pertalite di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap BBM Pertalite di Kota Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia, sector transportasi khususnya kendaraan bermotor adalah salah satu sektor yang menggunakan BBM terbanyak di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk BBM tersebut sekarang lebih dikenal dengan produk BBM non subsidi karena dalam pemasarannya produk tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah.

(2)

Semenjak ditetapkannya UU No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas Bumi, pertamina bukan lagi sebagai pengelola tunggal BBM di Indonesia. Sebab didalam UU tersebut dinyatakan bahwa kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir dapat dilaksanakan oleh badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, koperasi, usaha kecil atau badan usaha swasta. Dengan kata lain, dengan penetapan UU tersebut telah membuka peluang bagi perusahaan penyedia BBM selain pertamina untuk mengembangkan usaha di bidang pengelolaan dan pemasaran BBM di Indonesia.

Di Indonesia terus digalakan inovasi-inovasi untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, tak terkecuali di dunia otomotif. Para pemilik kendaraan bermotor mempunyai variasi kebutuhan yang diinginkan. Hal tersebut mendorong untuk terus dilakukan upaya modifikasi guna mendapatkan perfoma kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Salah satu kendaraan bermotor yang sering mengalami modifikasi adalah sepeda motor. Modifikasi sepeda motor dapat berkembang pesat sekarang ini seiring dengan makin tingginya minat pemilik kendaraan tersebut. Tujuanya adalah mendapatkan peforma motor yang lebih baik, tenaga yang dihasilkan lebih besar, akselerasi yang cepat, konsumsi bahan bakar yang irit, dan gas buang yang bebas polutan.

(3)

kendaraan menjadi lebih bersih karena oktan yang lebih tinggi dibandingkan premium. Dengan semakin dekatnya harga premium dengan pertalite maka akan mempengaruhi pola permintaan premium di Sumatera Utara. Demikian juga dengan kondisi perekonomian. Dapat dipastikan bahwa semakin membaiknya kondisi perekonomian, yang diperlihatkan dengan besarnya PDRB Sumatera Utara, maka akan meningkatkan permintaan premium di Sumatera Utara.

Pembahasan di atas, menunjukkan bahwa persoalan BBM di Sumatera Utara merupakan permasalahan yang masih penting sehingga akan apapun yang terjadi dengan harga dan permintaan BBM merupakan variable yang masih sangat penting diperhatikan dan diperhitungkan dalam menganalisis perekonomian Sumatera Utara. Persoalan permintaan BBM semakin penting didiskusikan apabila melihat banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi BBM sebagai kebutuhan dalam melakukan aktifitas kehidupannya. Bagi Sumatera Utara kebijakan energi yang menyeluruh dan terpadu sangat dibutuhkan.

(4)

akan muncul resiko bahwa profit perusahaan berkurang dari sisi margin penjualan, dan karena nilai RON pertalite lebih rendah dari pertamax (92) maka hasil pembakaran mesin kendaraan (gas buang) yang ada akan lebih tidak ramah lingkungan.

Hingga saat ini, BBM jenis premium di kota medan mulai langka, bahkan kelangkaan ini terjadi di semua SPBU yang ada di kota medan. Yang menyebabkan masyarakat pengendara yang mengisi premium terpaksa mengalih ke pertalite dan pertamax. Yang kita ketahui saat ini premium langka dan akan dihapuskan tentu mengagetkan masyarakat karena membuat kegaduhan dengan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai kelangkaan premium. Di mana sekarang ini munculnya bahan bakar minyak (BBM) non subsisi yaitu pertalite dan pertamax , yang mengharuskan mereka menggunakan BBM tersebut. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium terus turun, karena konsumen mulai menggunakan BBM non subsidi terutama jenis pertalite yang harganya tidak terlalu jauh di bandingkan premium.

Sejarah pertalite 90 adalah salah satu Bahan Bakar Minyak (BBM) produk Pertamina yang diluncurkan pertama kali pada Jum'at, 24 Juli 2015. Peluncuran Pertalite. Awalnya peluncuran pertalite direncanakan pada mei 2015 lalu. Namun,

persiapan peluncuran Pertalite belum matang. Selain itu, hadirnya Pertalite juga

sempat menimbulkan polemik sebab dikhawatirkan menghapus eksistensi

premium di pasaran. Peluncuran Pertalite pascalebaran 2015 juga dipicu oleh

faktor iklim politik. Artinya suasana iklim politik cair karena sudah maaf-maafan,

(5)

Pertalite memiliki nilai oktan rata-rata antara Premium (oktan: 88) dan

Pertamax (oktan: 92 dan 95). Peluncuran Pertalite diharapkan dapat menggantikan

konsumsi masyarakat terhadap Premium. Bahan bakar beroktan tinggi cocok

digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9

seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru).

Penentuan harga Pertalite pada awal peluncuran yakni sekitar Rp 8.400 per

liter. Harga tersebut menunjukkan harga Pertalite lebih tinggi dari Premium (Rp

7.400) namun tetap dibawah Pertamax (Rp 9.300) atau penentuan harga diantara

dua jenis BBM tersebut.

Konsumen juga cenderung memilih BBM yang ramah lingkungan kadar

oktan (RON) lebih tinggi seperti pertalite atau pertamax karna kualitasnya lebih

tinggi dibandingkan premium, dengan selisih harga yang tidak terlalu lebar,

kualiatas yang diperoleh konsumen dari pertalite dan pertamax jauh lebih bagus.

Karena konsumen mengatakan tren penurunan konsumen premium sangat

dipengaruhi factor harga, dengan selisih hanya tidak jauh berbeda, konsumen

lebih memilih BBM dengan kualitas yang lebih bagus dan masyarakat sudah

berubah dan memilih BBM yang berkualitas karena bias meningkatkan performa

mesin dan ramah lingkungan. Konsumen sudah sudah jauh lebih selektif m,emilih

BBM yang sesuai spesifikasi kendaraan masing-masing. Hal inilah yang

menjadikan pertalite berkembang pesat di kota medan pertalite yang awalnya

konsumsi hanya 43 KL perhari, menjadi 122 KL perharinya, Hal ini menunjukkan

(6)

Sejak bulan Agustus tahun lalu PT. Pertamina Persero meluncurkan jenis bahan bakar pertamax turbo, dengan RON 98, lebih tinggi dari pertamax plus yang memiliki RON 95.

Sejak hadirnya pertamax turbo, Pertamina akhirnya meniadakan pasokan pertamax plus. Dengan begitu, konsumen pertamax plus harus memilihg turun ke Pertamax 92 atau naik ke Pertamax Turbo.

Banyak orang yang masih sangsi dengan efek RON tinggi yang dimiliki Pertamax Turbo. Tak sedikit yang beranggapan penggunaan bahan bakar jenis tersebut bisa berdampak buruk pada mesin kendaraan. Menanggapi keraguan masyarakat, Pertamina secara rinci menjelaskan dampak penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi. Menurut Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, penggunaan bahan bakar dengan tingkat emisi lebih tinggi tidak akan merusak mesin kendaraan, justru penggunanya membuat mesin lebih responsif.

PT. Pertamina resmi meluncurkan pertamax turbo dengan harga Rp. 9.300 per liter, sedangkan harga BBM pertalite RON 90 sebesar Rp. 7.500 per liter.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa masyarakat lebih memilih bahan bakar pertalite dibandingkan dengan bahan bakar pertamax turbo, sebagian besar masyarakat melihat dari harganya karena harga pertalite lebih murah.

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Apakah Pendapatan mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

b. Apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

c. Apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

d. Apakah harga Pertalite berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah Pendapatan masyarakat mempengaruhi pilihan terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

b. Untuk mengetahui apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

c. Untuk mengetahui apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

(8)

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Masyarakat, dapat menjadi masukan dalam pengelolaan dan pengembangan bahan bakar Pertalite.

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan gerakan nyanyian dalam lagu memiliki makna bagaiman persatuan masyarakat rajawali yang harus mempertahankan persatuannya untuk memajukan negeri yang

Merencana Multimedia Dasar (Kons.MultimeDEK638 Dody Setianto, S.Sn, M.Ds 3 DKV (MM) AP. Desain Grafis) DEK662 Dra.. NO HARI/TGL WAKTU MATA

• Uji pasti Fisher berlaku untuk semua ukuran contoh (tidak hanya untuk ukuran contoh kecil). • Untuk ukuran contoh besar uji ini memerlukan waktu komputasi

Hal ini menjadi penting dilakukan sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

Lembar kegiatan peserta ddik yang akan dikembangkan ialah LKPD berbasis kontekstual yang mengaitkan contoh-contoh soal dari materi pajak pertambahan nilai yang

Pada tabel 3.9 diatas, ujicoba penyebaran diberikan kepada 46 anak tunarungu dan dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas dari hasil data lapang yang dimiliki oleh

Output atau hasil keluaran dari sistem pakar ini adalah berupa hasil konsultasi yang akan menampilkan apakah pasien mengidap penyakit malaria atau tidak

Dari kedua pengertian tersebut, Jawa Barat Travel Exchange dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan pemasaran karena di dalam Jawa Barat Travel Exchange tersebut