• Tidak ada hasil yang ditemukan

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

L A K I P

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BIRO BINA PROGRAM

TAHUN ANGGARAN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Program ini dibuat sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor: XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan

Good Governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Program ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan Badan Pusat Statistik - RI kepada Biro Bina Program, melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu, terwujudnya penyusunan anggaran yang terpadu serta terwujudnya standar harga dan monitoring evaluasi program dan kegiatan BPS yang terpadu..

Laporan akuntabilitas kinerja ini juga sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan tahun anggaran 2013 dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Bina Program.

Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini, pimpinan Biro Bina Program mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini di masa datang sangat kami hargai.

Jakarta, 15 Maret 2014 Kepala Biro Bina Program

A ri e S u ka rya M .C om m

(3)
(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 iii

D A F T A R I S I

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Ringkasan Eksekutif iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2

1.3 Landasan Hukum 4

Bab II Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2010-2014 5

2.2 Indikator Kinerja Utama 6

2.3 Rencana Kinerja 7

2.4 Anggaran Tahun 2013 15

2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2013 15

Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2013 18

3.2 Akuntabilitas Keuangan 23

Bab IV Penutup

4.1 Tinjauan Umum 25

4.2 Permasalahan dan Kendala 25

4.3 Saran Tindak Lanjut 25

Lampiran-lampiran :

1 Struktur Organisasi 27

2 Rencana Strategis (Renstra) 28

3 Indikator Kinerja Utama (IKU) 31

4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 32

5 Pengukuran Kinerja (PK) 35

(5)
(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 v

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, Tugas Pokok dan Fungsi Biro Bina Program mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, rujukan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program.

Adapun visi Biro Bina Program, yaitu “Mewujudkan Program Terpadu Dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas” akan diupayakan dan dicapai dengan menerapkan misi:

a. Melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien;

b. Melaksanakan perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien; c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BPS;

d. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS.

Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, khususnya dalam mewujudkan program dan kegiatan yang terpadu maka pada tahun 2013 Biro Bina Program bertanggung jawab untuk kegiatan Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran yang merupakan salah satu kegiatan dalam program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya.

Laporan akuntabilitas kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja untuk tahun 2013. Penetapan Kinerja 2013 merupakan sasaran kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2013 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis 2010-2014. Sesuai Penetapan Kinerja tahun 2013, selama tahun anggaran ini Biro Bina Program menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang diwujudkan dalam program dan kegiatan.

Guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2013 Biro Bina Program melaksanakan berbagai kegiatan yang mengacu pada Program Dukungan Manajemen Teknis Lainnya dengan rata-rata capaian sebesar 99,88 persen. Sementara bila dilihat dari pengukuran indikator kinerja utama selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 vi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS.

Pelaksanaan program tersebut dibiayai melalui APBN yang dituangkan dalam DIPA Bagian Anggaran 54 dengan nilai sebesar Rp. 5.918.664.000, realisasinya mencapai Rp. 5.547.947.910 atau sebesar 93,74 persen. Dalam

melaksanakan program Biro Bina Program tersebut terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan keterlambatan dan/atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi. Secara umum hambatan tersebut disebabkan oleh :

a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia pada Biro Bina Program, dan

b. Koordinasi dan kerjasama antar unit kerja baik di BPS Pusat maupun Daerah. Berbagai upaya yang telah dilakukan BPS untuk mengatasi kendala yang dihadapi yaitu dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat, memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki, serta memberikan apresiasi kepada petugas yang telah berdedikasi.

Sesuai dengan visi-nya, Biro Bina Program “Mewujudkan Program Terpadu dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas”, dicerminkan dari keberhasilannya melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien, perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien, monitoring dan evaluasi kegiatan BPS, dan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS antara pusat dan daerah.

Penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas sebagai tujuan utama BPS dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2014, pada periode tahun 2013 ditandai dengan terwujudnya program terpadu dalam mendukung penyediaan statistik berkualitas. Pada Indikator Kinerja Utama di Biro Bina Program selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS.

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 vii Pencapaian IKU di Lingkungan Biro Bina Program

No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Capaian

1. Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran 10 9 111,11 %

2. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

60 65,20 108.67 %

Sedangkan rata-rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 109,89 persen selama tahun 2013 dan pencapaian kinerja kegiatan sebesar 99,88 persen. Rata pencapaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel berikut.

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran di Lingkungan Biro Bina Program

No. Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi Capaian

1. Terwujudnya Perencanaan Program dan

Kegiatan BPS yang terpadu 100 % 97,92 % 97,92 %

2. Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang

terpadu 100 % 102,78% 102,78%

3. Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

100 % 98,94 % 98,94 %

(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu prasyarat dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa adalah adanya kepemerintahan yang baik. Tata kelola kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis. Upaya untuk mewujudkan suatu tata kelola kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran pemangku kepentingan (stake holder), yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain :

- TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN

- UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN

- Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintan

- Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

- Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. Sesuai dengan upaya yang telah dituangkan dalam peraturan perundang-undangan tersebut di atas, aspek akuntabilitas menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan negara. Secara operasional telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pada dasarnya Inpres SAKIP merupakan penerapan proses manajemen strategik di Instansi Pemerintah yang di dalamnya mengandung sistem akuntabilitas. Kualitas pelaksanaan SAKIP dapat mempengaruhi kinerja organisasi kearah yang lebih baik dan akuntabel. Sehubungan dengan instruksi ini, sebagai wujud pertanggungjawaban dan perwujudan good governance, telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IXIS/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

(10)

Kinerja Instansi Pemerintah yang diperbarui dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003.

Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disempurnakan lagi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain pada Indikator Kinerja Utama, Formulir Penetapan Kinerja, Formulir Rencana Kinerja Tahunan, serta Formulir Pengukuran Kinerja.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Biro Bina Program-Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013, adalah perwujudan kewajiban Biro Bina Program-BPS untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 serta akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro Bina Program di tahun yang akan datang.

1.2 Tugas, Fungsi,dan Susunan Organisasi

Tugas, fungsi, dan susunan organisasi Biro Bina Programberdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, sebagai berikut:

1) Tugas

Biro Bina Program mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, rujukan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program.

2) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Bina Program menyelenggarakan fungsi :

(11)

b) koordinasi dan pelaksanaan penyusunan anggaran ; dan

c) penyusunan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program.

3) Susunan Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sesuai Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Kepala Biro Bina Program dibantu oleh: a) Kepala Bagian Penyusunan Rencana; mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan dan penyusunan rencana kegiatan teknis statistik, non teknis statistik, dan keterpaduan rencana.

Bagian Penyusunan Rencana terdiri dari:

(1) Subbagian Rencana Kegiatan Teknis Statistik;

(2)Subbagian Rencana Kegiatan Non Teknis Statistik; dan (3) Subbagian Keterpaduan Rencana.

b) Kepala Bagian Penyusunan Anggaran; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan anggaran, pedoman pengelolaan anggaran, dan keterpaduan pelaksanaan anggaran.

Bagian Penyusunan Anggaran terdiri dari: (1) Subbagian Penyusunan Anggaran I; (2)Subbagian Penyusunan Anggaran II; dan (3) Subbagian Keterpaduan Anggaran.

c) Kepala Bagian Standar Harga, Monitoring Program dan Evaluasi Program; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pengolahan, penyajian, analisis, evaluasi, dan pelaporan pengembangan standar harga serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan. Bagian Standar Harga, Monitoring Program, dan Evaluasi Program terdiri dari:

(1) Subbagian Standar Harga;

(2)Subbagian Monitoring Program; dan

(3)Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Program.

(12)

1.3 Landasan Hukum

Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Biro Bina Program dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu :

1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar.

3) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. 4) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

5) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang, dan Seksi Badan Pusat Statistik.

(13)

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2010-2014

Perencanaan strategis memiliki peran yang sangat menentukan sebagai pedoman instansi pemerintah dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas untuk mewujudkan cita cita bangsa. Sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Biro Bina Program mengacu pada Renstra BPS 2010-2014 dalam menjalankan tugasnya guna mencapai tujuan jangka panjang BPS yang sekaligus mencapai tujuan pemerintah.

Biro Bina Program mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, penyusunan standar harga, monitoring dan evaluasi program. Kewenangan dalam melaksanakan tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala BPS nomor 7 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik. Adapun kebijakan yang dijalankan Biro Bina Program diarahkan untuk mendukung tugas pokok Badan Pusat Statistik dalam melaksanakan tugas pemerintah di bidang statistik.

1) VISI Biro Bina Program:

Visi dari Biro Bina Program adalah ”Mewujudkan Program Terpadu Dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas”.

2) MISI Biro Bina Program:

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Biro Bina Programyang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, Misi dari Biro Bina Program dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien;

b) Melakukan perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien; c) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BPS;

d) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS.

Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi tersebut, Biro Bina Program mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut:

(14)

3) TUJUAN Biro Bina Program:

Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaraan statistik yang andal, efektif, dan efisien.

4) SASARAN Biro Bina Program:

a) Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu; b) Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang Terpadu;

c) Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu;

5) KEBIJAKAN Biro Bina Program:

Arah kebijakan penyelenggaraan Biro Bina Program mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi Biro sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 196 Tahun 2006 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014, sebagai berikut:

a) Mengembangkan sistem informasi secara on line untuk melaksanakan manajemen yang efisien dan efektif;

b) Meningkatkan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan dan anggaran;

c) Meningkatkan kepatuhan aturan pelaporan rencana penggunaan anggaran dan evaluasi pembangunan.

2.2 Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi. Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja, Biro Bina Program menetapkan Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

(15)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Terwujudnya Program dan Kegiatan BPS berbasis kinerja

Jumlah dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran yang disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang

2. Peningkatan akuntabilitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2.3 Rencana Kinerja

Rencana Kinerja Tahunan Biro Bina Program yang mengacu kepada RENSTRA BPS Tahun 2010-2014, maka Biro Bina Program menyusun program kegiatan statistik untuk tahun 2013 dengan fokus pada dua program. Adapun kegiatan yang ditetapkan pada pada tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut:

1)Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik (P2IS) a) Penyusunan Rencana Kegiatan;

Gabungan dari seluruh Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja-KL) instansi pemerintah 2014 disusun menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Dengan disusunnya Renja-KL BPS Tahun 2014 ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran bagi para penanggung jawab dan pelaksana kegiatan statistik baik di pusat maupun di daerah. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan statistik akan terlaksana secara efektif dan efisien melalui koordinasi kegiatan statistik yang berkesinambungan, terintegrasi dan sinkron antar kegiatan statistik.

Output dari kegiatan ini antara lain publikasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS Tahun Anggaran 2013, Buku Pedoman Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2015, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014.

(16)

Sebagai upaya meningkatkan kualitas kinerja BPS, setiap tahun dilakukan review terhadap kegiatan yang telah dilakukan tahun sebelumnya dan yang akan dilakukan pada tahun berjalan. Hasil review dituangkan dalam review dan revisi Renstra 2010-2014 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BPS. Pada tahun 2013 ini BPS telah melakukan Review kedua Renstra 2010-2014 dan review IKU BPS untuk setiap eselon I.

Sebagai landasan penyusunan Renstra BPS than 2015-2019, BPS memerlukan pandangan pihak luar mengenai kondisi dan tantangan yang dihadapi BPS terkait beberapa strategi yaitu:

- Landasan Strategi Institusi;

- Landasan Strategi Pengguna Data;

- Landasan Strategi Pendanaan;

- Landasan Strategi SDM.

Oleh sebab itu BPS telah menggunakan bantuan jasa konsultan dalam menyusun landasan Renstra BPS tahun 2015-2019. Penggunaan jasa konsultan dimaksudkan agar BPS dapat menyusun Visi dan Misi yang lebih bersifat outward looking sesuai rekomendasi KemenPAN-RB.

Selain Renja-KL BPS dan Review Renstra 2010-014, kegiatan ini juga menghasilkan tiga output lainnya, yaitu publikasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS Tahun Anggaran 2013, Buku Pedoman Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2015, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014, dan Laporan Landasan Renstra BPS Tahun 2015-2019.

Yang pertama digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran bagi para penanggung jawab dan pelaksana kegiatan statistik baik di lingkungan BPS Pusat maupun BPS Daerah. Yang kedua digunakan sebagai panduan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2015. Yang ketiga merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Terakhir, yang keempat Landasan Renstra BPS Tahun 2015-2019 akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Renstra Teknokratik BPS tahun

(17)

2015-2019. Dengan adanya keempat output tersebut diharapkan seluruh kegiatan statistik akan terlaksana secara efektif dan efisien melalui koordinasi kegiatan statistik yang berkesinambungan, terintegrasi dan sinkron antar kegiatan statistik.

b) Penyusunan Studi Indeks Kerusakan Bangunan Gedung Kantor;

Perencanaan kegiatan dan penganggaran pemeliharaan fasilitas perlu suatu ukuran yang dapat menggambarkan skala prioritas. Salah satu ukuran yang dapat dipakai adalah Indeks Kerusakan Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas. Indeks tersebut dihitung untuk masing-masing BPS provinsi/kabupaten/kota yang diperoleh dari kegiatan Updating Indeks Kerusakan dan Revitalisasi Gedung Kantor BPS. Berdasarkan indeks tersebut dapat disusun skala prioritas pembangunan maupun revitalisasi gedung kantor dan rumah dinas Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan bangunan gedung kantor dan rumah dinas BPS Provinsi/Kabupaten/Kota dan mengidentifikasi luas bangunan gedung kantor per pegawai, apakah sudah memenuhi standar luas bangunan per pegawai atau belum.

c) Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran;

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran BPS yang dilaksanakan pada tahun 2013 untuk rencana kegiatan dan anggaran tahun 2014. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun yaitu:

- Penyusunan Pagu Anggaran Indikatif dilaksanakan bulan Februari - Maret 2013;

- Penyusunan Pagu Anggaran dilaksanakan bulan Mei - Juni 2013;

- Penyusunan Pagu Alokasi Anggaran dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2013.

Rencana kegiatan dan anggaran yang disusun oleh Bagian Penyusunan Anggaran meliputi rencana kegiatan dan anggaran BPS Pusat (1 Satker), BPS Provinsi (33 Satker), dan BPS Kabupaten/Kota (513 Satker) untuk seluruh program yaitu:

- Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS, menampung belanja gaji, belanja

(18)

operasional kantor, dan belanja non operasional seperti kegiatan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan STIS, Diklatpim, Diklat Teknis Fungsional, dan sebagainya.

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS, khusus menampung kegiatan belanja modal seperti pembangunan gedung kantor dan rumah dinas, pengadaan tanah gedung kantor dan rumah dinas, rehabilitasi gedung kantor dan rumah dinas, pengadaan peralatan teknologi informasi, pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran dan sebagainya.

- Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur (P2A2) BPS, menampung kegiatan program kerja pengawasan tahunan, reviu laporan keuangan BPS, dan peningkatan kompetensi auditor yang dilaksanakan oleh Inspektorat BPS.

- Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) menampung seluruh kegiatan teknis pengumpulan data (sensus dan survei) yang dilaksanakan oleh seluruh Satker BPS.

Anggaran untuk masing-masing kegiatan ditetapkan oleh Pimpinan BPS berdasarkan kegiatan prioritas yang sudah ditetapkan dalam Renstra dan RKP BPS. Pagu Anggaran BPS tahun 2013 mengalami beberapa kali perubahan karena adanya optimalisasi anggaran terkait subsidi BBM, penambahan anggaran untuk menampung kegiatan prioritas nasional yang bersifat adhoc, adanya kerjasama dengan Instansi lain dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hibah dari lembaga donor luar negeri (PHLN).

(19)

Proses pengajuan permintaan anggaran tambahan (APBNP) membutuhkan proses panjang, mulai dari pengajuan surat permintaan ke Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR-RI. Selanjutnya akan dilaksanakan pembahasan dengan Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran) dan pemaparan dengan Komisi XI DPR-RI dalam rapat dengar pendapat untuk mendapat persetujuan alokasi tambahan pagu anggaran.

Untuk menampung tambahan pagu anggaran tersebut, dan adanya revisi beberapa kegiatan seperti pembukaan anggaran yang masih diblokir (diberi tanda bintang) dan revisi hasil optimalisasi, pada tahun 2013 BPS melakukan revisi DIPA sebanyak 13 (tiga belas) kali.

Khusus untuk penyusunan tahap finalisasi anggaran daerah per Satker, dilakukan dengan cara rekonsiliasi oleh staf BPS daerah yang bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dalam hal ini Kasubbag Bina Program BPS Provinsi. Kasubbag Bina Program selain melakukan penyusunan anggaran di bawah Pimpinan Karo Bina Program juga dapat berkonsultasi langsung dengan para nara sumber dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik.

Keluaran dari kegiatan penyusunan anggaran BPS adalah dokumen Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) sebagai dasar dalam penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) di masing-masing Satker.

Dalam perencanaan anggaran tidak selalu secara tepat dialokasikan sesuai kondisi di lapangan pada setiap satker tetapi didasarkan pada kebutuhan satker sesuai alokasi sampel atau dasar hitung lainnya. Sehingga dalam pelaksanaannya masih terjadi kekurangan di beberapa staker akibat adanya daerah sulit, tambahan kegiatan baru dan sebagainya. Pada tahun

2013, BPS harus mengirimkan tambahan biaya ke BPS

Provinsi/Kabupaten/Kota dalam beberapa tahap untuk memenuhi kekurangan anggaran yang disebabkan adanya tambahan kegiatan baru melalui mekanisme Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA).

Mulai tahun 2012 pemerintah sudah mulai menerapkan pemberian penghargaan dan sanksi terhadap kementerian/lembaga dalam pelaksanaan APBN tahun 2011, dengan tujuan agar penyerapan anggaran K/L untuk tahun

(20)

mendatang tidak terlambat lagi, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan tidak terkonsentrasi di akhir tahun, serta seluruh sisa anggaran dapat dijelaskan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk menyusun laporan hasil optimalisasi anggaran tahun 2012, seluruh satuan kerja BPS Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota harus mengirimkan laporan realisasi anggaran final tahun 2012 hasil rekonsiliasi dengan KPPN setempat dan resume kontrak pengadaan barang dan jasa yang ditandatangani KPA dan PPK masing-masing satuan kerja.

Hasil rekapitulasi seluruh laporan tersebut disampaikan ke Direktotat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan, dan selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penetapan pemberian penghargaan dan sanksi atas pelaksanaan APBN Tahun 2012.

BPS mendapatkan penghargaan atas pelaksanaan APBN Tahun 2012 sebesar 1,62 milyar dan telah dialokasikan ke satuan kerja BPS Pusat dan BPS Provinsi untuk meningkatkan sarana dan prasarana kerja BPS.

d) Penyusunan RKAKL BPS;

Sesuai dengan amanat UU 17 tahun 2003, pembahasan mengenai sistem penganggaran meliputi materi bahasan: pendekatan penganggaran dan klasifikasi anggaran. Pendekatan penganggaran tersebut meliputi: pendekatan penganggaran terpadu, pendekatan penganggaran berbasis kinerja (PBK), dan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM). PBK merupakan penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

Penyusunan RKAKL BPS melibatkan berbagai pihak baik di pusat maupun daerah yang dilakukan melalui sistem aplikasi yang terintegrasi. Setiap satker dalam rangka penyusunan RKA-KL menuangkan seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi kinerja, informasi belanja dan informasi pendapatan (khusus PNBP) dalam formulir Kertas Kerja RKA-KL (KK RKA-KL). Setelah proses memasukkan (entry) data mengenai informasi dimaksud selesai dilaksanakan, dokumen RKA-KL dan DIPA dapat dicetak secara otomatis. Keluaran dari kegiatan ini adalah SP-RKAKL dan DIPA.

(21)

d) Penyusunan SHBJ dan HSPK;

(SHBJ) serta Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) merupakan standar biaya yang diperlukan untuk penyusunan perencanaan pembiayaan kegiatan BPS baik kegiatan teknis maupun non teknis. Penyusunan SHBJ dilakukan dengan melaksanakan pendataan harga barang dan jasa untuk wilayah Jakarta dengan mengunjungi responden terpilih.

Publikasi SHBJ ini digunakan untuk pengadaan barang di BPS Pusat.HSPK adalah standar biaya yang digunakan untuk menetapkan honor atau upah kegiatan yang dilaksanakan BPS Pusat maupun BPS Daerah. Keluaran dari kegiatan ini adalah Perka HSPK Tahun 2014 serta publikasi SHBJ Februari 2013 dan September 2013.

e) Penyusunan Laporan Aktivitas, LAKIP, dan PK BPS;

ksanaan kegiatan selama satu tahun anggaran. Laporan ini juga dapat digunakan untuk melihat dan mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dalam publikasi Aktivitas BPS 2012 memberikan gambaran tentang semua kegiatan yang dilaksanakan oleh BPS, baik kegiatan rutin yang telah dilaksanakan maupun kegiatan rintisan yang baru dilaksanakan. Laporan ini juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan statistik selama satu tahun anggaran, memberikan cerminan terhadap sejauh mana dan seberapa banyak kerja sama dan koordinasi yang telah dijalin oleh BPS dengan instansi lain, lembaga/kementerian, lembaga internasional, negara asing, danmasyarakat luas dalam satu tahun anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 disusun untuk menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan statistik selain itu LAKIP disusun untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas serta menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, mulai tahun 2000 setiap instansi pemerintah wajib menyampaikan LAKIP kepada Presiden sebagai wujud pertangungjawaban instansi pemerintah tersebut dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

(22)

Penetapan Kinerja tahun 2013 disusun sebagai langkah awal dalam penyusunan LAKIP tahun 2013 yang akan datang. Penetapan Kinerja berisi tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh BPS, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota terhadap anggaran yang ada di DIPA masing-masing satker. Keluaran dari kegiatan ini adalah Laporan Tahunan Aktivitas BPS Tahun 2012, LAKIP BPS Tahun 2012, dan Penetapan Kinerja Tahun 2013. g) Penyusunan anggaran BPS.

Kegiatan penyusunan anggaran merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Biro Bina Program melalui Bagian Penyusunan Anggaran. Kegiatan ini bersifat lintas sektor (melibatkan seluruh subject matter baik pusat maupun daerah) dan lintas instansi (DPR, Bappenas, dan Departemen Keuangan).

Penyusunan anggaran terbagi dalam 3 tahap yaitu berdasarkan pagu indikatif (bulan April), pagu sementara (bulan Juli), dan pagu definitif (bulan Nopember). Pada saat finalisasi anggaran daerah (menjelang turunnya pagu definitif), Biro Bina Program mengundang Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Bina Program masing-masing Provinsi untuk membahas rencana pembiayaan dan kegiatan di masing-masing satker yang telah disusun oleh Bagian Penyusunan Anggaran.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pembiayaan menjadi lebih tepat sasaran dan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik.

2)Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik (PKyB), kegiatannya, yaitu : a) Evaluasi Laporan Kegiatan;

b) Pemungutan data/administrasi perencanaan, penyusunan anggaran, monitoring serta pembahasan dan evaluasi kegiatan;

c) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan Program dan Kegiatan; d) Pengembangan data perencanaan belanja pegawai mengikat;

e) Perencanaan danpenyusunankebijakanteknis pengembangan kepegawaian negara

Untuk lebih jelasnya RKT yang memuat indikator kinerja dan rencana tingkat capaiannya dapat dilihat pada lampiran 3.

(23)

2.4 Anggaran Tahun 2013

Pelaksanaan berbagai program kegiatan Biro Bina Program pada tahun 2013 dibiayai dengan APBN yang dituangkan kedalam Bagian Anggaran 54 DIPA Tahun 2013, dengan nilai pagu sebesar Rp. 5.918.554.000

PAGU ANGGARAN BELANJA BIRO BINA PROGRAM Tahun Anggaran 2013

Uraian Pagu

(000 Rp)

(2) (3)

Program Dukungan Pelaksanaan Manajemen Teknis Lainnya 5.918.554

Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan dan Evaluasi

Program dan Anggaran 4.322.676

Review Renstra dan IKU 56.800

Penyusunan Renja KL 2014 28.075

Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran 65.260

Penyusunan RKAKL BPS Tahun 2013 1.367.717

Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan PK BPS 2013

61.616

Penyusunan HSPK dan SHBJ 16.410

Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik -

JUMLAH 5.918.554

2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2013

Selama periode 2013 telah ditetapkan target yang harus dipenuhi oleh Biro Bina Program yang menjadi ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai lembaga pemerintahan. Target yang dicanangkan menjadi tolok ukur Indikator Kinerja yang akan di evaluasi pada akhir tahun yakni dengan membandingkan capaian atau realisasi sampai dengan akhir tahun 2013 terhadap target.

(24)

PENETAPAN KINERJA

BIRO BINA PROGRAM TAHUN 2013 Tujuan :

Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaran statistik yang andal, efektif, dan efisien.

Sasaran Indikator Target

(1) (2) (3)

1) Terwujudnya

Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga BPS Jumlah judul buku Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan daerah

Jumlah judul buku mengenai Perencanaan Program dan Kegiatan BPS

300 60 2 6 2) Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang Terpadu

Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS

507

1

60

3) Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat

Jumlah dokumen Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan BPS dan instansi vertikal BPS

Jumlah LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program

120

4

536

(25)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Biro Bina Program tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel 2. Terdapat 2 (dua) Indikator Kinerja Utama di Biro Bina Program yang keduanya berhasil melampaui target. Kedua IKU tersebut dijabarkan ke dalam 3 sasaran strategis yang rata-rata telah melampaui target kecuali 1 indikator kinerja pada sasaran strategis

Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu dengan indikator

kinerjanya Jumlah dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah. Sehingga secara umum hal ini menggambarkan capaian yang baik dalam pelaksanaan pencapaian kinerja di tahun 2013. Secara terperinci hal ini diuraiakan secara nyata pada analisis capaian kinerja.

Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus amanah pelaksanaan dari peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Biro Bina Program telah menetapkan Peraturan Kepala BPS Nomor 21 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Utama di Lingkungan Biro Bina Program. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Sekretariat Utama, diuraikan sebagai berikut:

Pencapaian IKU di Lingkungan Biro Bina Program

No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Capaian

1. Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran 10 9 111,11 %

2. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(26)

Dari uraian tabel mengenai Indikator Kinerja Utama (IKU) tergambarkan bahwa dari indikator tersebut, berhasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun. Terhadap berbagai target capaian yang melebihi, Biro Bina Program tetap akan melakukan langkah konstruktif dan konkrit melalui analisis dan evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan penanganan di masa mendatang.

3.1 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2013

Tujuan yang ingin dicapai Biro Bina program

Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaraan statistik yang andal, efektif, dan efisien.

Sasaran 1.1.

Terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu.

Tingkat pencapaian Sasaran-1.1 tercapai sesuai dengan target dan realisasi yang diharapkan antara lain jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga dalam hal ini penyusunan rencana kerja BPS.

Selain pada jumlah hari penyusunan rencana kerja sasaran strategis tersebut didukung dengan tercapainya target dan realisasi kinerja dengan indikator jumlah dokumen rencana kegiatan dan anggaran yang disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang.

Namun terdapat pula indikator kinerja yang menunjang pencapaian sasaran 1.1 yang tidak sesuai dengan target yaitu pada indikator jumlah pemasukan dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah yaitu 91,67%. Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu adalah sebagai berikut.

(27)

Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat

Capaian Ket

(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah pemasukan dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga BPS

Jumlah judul buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan Daerah Jumlah judul buku mengenai

Perencanaan Program dan Kegiatan BPS

300 60 2 6 275 60 2 6 91,67 % 100 % 100 % 100 % ---- ---- ---- ----

Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja-KL) BPS tahun 2013 merupakan rangkuman penjabaran seluruh rencana kegiatan statistik yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 yang mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) BPS 2010-2014. Dalam penyusunan rencanakegiatan statistik, BPS tetap memprioritaskan pada kegiatan lanjutan yang dilakukan secara berkala setiap tahun. Sedangkan kegiatan pendukung lainnya merupakan prioritas selanjutnya dan disesuaikan dengan kondisi keuangan negara. Gabungan dari seluruh Renja-KL instansi pemerintah tahun 2013 nantinya akan disusun menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2013 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2010–2014.

Kedua indikator tersebut mewujudkan tercapaianya sasaran perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu didukung oleh kegiatan penyusunan Renstra BPS 2010-2014. BPS mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan statistik sebagai langkah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJM. Agar BPS dapat memenuhi seluruh permintaan statistik tersebut, maka BPS menyusun Renstra yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya pada kurun waktu 2010-2014, sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan arah pembangunan yang telah ditentukan.

Proses perencanaan dan kegiatan terpadu juga didukung oleh kegiatan updating database peta sarana dan prasarana BPS. Program peningkatan sarana

(28)

dan prasarana fisik bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kerja baik BPS pusat maupun BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota secara bertahap untuk mendukung kelancaran administrasi serta kegiatan operasional pengumpulan data. Dengan tersedianya fasilitas penunjang yang lebih memadai akan memberi suasana kerja yang nyaman sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan memacu prestasi kerja. Tersusunnya perencanaan program peningkatan sarana dan prasarana kerja baik di BPS Pusat, BPS Provinsi maupun BPS Kabupaten/Kota didukung oleh informasi database sarana dan prasarana fisik. Database sarana dan prasarana fisik yang lengkap sangat membantu dalam proses penyusunan rencana program sehingga tidak terjadi kegiatan yang saling tumpang tindih.

Sasaran 1.2.

Terwujudnya penyusunan anggaran yang terpadu.

Tingkat pencapaian Sasaran-1.2 keempatnya tercapai sesuai dengan target dan realisasi yang diharapkan bahkan ada 1 indikator kinerja yang realisasinya melebihi target yaitu jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dengan tingkat capaian 111,11%.

Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat

Capaian Ket

(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang

Jumlah Petunjuk Operasional

Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang

Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS 507 1 10 60 507 1 9 60 100 % 100 % 111,11 % 100 % --- --- IKU ---

(29)

Penyusunan anggaran BPS adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh Biro Bina Program melalui Bagian Penyusunan Anggaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun rencana pembiayaan BPS selama satu tahunanggaran baik di pusat maupun di daerah. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut melibatkan seluruh petugas penyusun anggaran baik yang ada diBPS maupun di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota.

Khusus untuk penyusunan anggaran daerah, pada tahap finalisasi anggaran (penyusunan pagu definitif), staf BPS di daerah yang bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dipanggil ke kantor BPS untuk melakukan penyusunan dan penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik.Untuk penyusunan anggaran tahun 2011, dilakukan dalam 3 tahap yaitu:

a. Penjabaran pagu indikatif,

b. Penjabaran pagu sementara, dan c. Penjabaran pagu definitif.

Keluaran dari kegiatan penyusunan anggaran BPS adalah dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) sebagai dasar penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran untuk selanjutnya digunakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai dasar penerbitan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Sasaran 1.3.

Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu

Tingkat pencapaian Sasaran-1.3 menunjukkan beberapa indikator kinerja tidak tercapai sesuai dengan target yang diharapkan, indikator tersebut adalah persentase eselon I, eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang melaporkan Penetapan Kinerja dan LAKIP sedangkan ada satu indikator kinerja yang merupakan Indikator Kinerja Utama dapat dicapai melebihi target yaitu Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kemen PAN dan RB dengan

(30)

tingkat capaian 108,67 % target penilaian SAKIP 60 dapat dicapai dengan nilai 65,20.

Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat

Capaian Ket

(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik

Jumlah PK Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan

Jumlah LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan

Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kemen PAN dan RB

115 12 539 539 16 60 115 12 501 491 16 65,2 100 % 100 % 92,94 % 91,09 % 100 % 108,67 % --- --- --- --- --- IKU

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 disusun untuk menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan statistik selain itu LAKIP disusun untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas serta menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, mulai tahun 2000 setiap instansi pemerintah wajib menyampaikan LAKIP kepada Presiden sebagai wujud pertangungjawaban instansi pemerintah tersebut dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

Penetapan Kinerja tahun 2013 disusun sebagai langkah awal dalam penyusunan LAKIP tahun 2013 yang akan datang. Penetapan Kinerja berisi

(31)

tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh BPS, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota terhadap anggaran yang ada di DIPA masing-masing satker. Publikasi yang dihasilkan pada sasaran strategis ini antara lain Laporan Tahunan Aktivitas BPS Tahun 2012, LAKIP BPS Tahun 2012, dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.

3.2 Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan alokasi anggaran BPS yang ada di Biro Bina Program tahun 2013, dari total pagu sebesar Rp. 5.918.664.000 dapat direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp. 5.547.947.910 (93,74 %). Dengan rincian realisasi Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan dan Evaluasi Program sebesar Rp. 4.025.572.140 dari pagu Rp. 4.322.786.000 (93,12 %); untuk alokasi Review Renstra dan IKU sebesar Rp. 56.800.000 dengan realisasi Rp. 47.352.900 (83,37 %); untuk alokasi Penyusunan Renja KL sebesar Rp. 28.075.000 dengan realisasi Rp. 23.878.250 (85,05 %); untuk alokasi Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran sebesar Rp. 65.260.000 dengan realisasi Rp. 77.750.000 (119,14 %); untuk alokasi Penyusunan RKAKL BPS Tahun 2013 sebesar Rp. 1.367.717.000 dengan realisasi Rp. 1.325.819.620 (96,94); untuk alokasi Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan Penetapan Kinerja BPS 2013 sebesar Rp. 61.616.000 dengan realisasi Rp. 33.165.000 (53,83 %) dan alokasi dana Penyusunan HSPK dan SHBJ BPS sebesar Rp. 16.410.000 Dengan realisasi Rp. 14.410.000 (87,81 %).

(32)

Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

REALISASI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2013

Uraian Pagu

(000 Rp)

Realisasi (000 Rp)

(2) (3) (4)

Program Dukungan Pelaksanaan Teknis Lainnya

5.918.664 5.547.947,91

(93,74 %)

Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan

dan Evaluasi Program 4.322.786 4.025.572,14

Review Renstra dan IKU 56.800 47.352,9

Penyusunan Renja KL 2014 28.075 23.878,25

Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran

65.260 77.750

Penyusunan RKAKL BPS Tahun 2013 1.367.717 1.325.819,62

Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan PK BPS 2013

61.616 33.165

Penyusunan HSPK dan SHBJ 16.410 14.410

Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik

-

-

JUMLAH 5.918.664 5.547.947,91

(33)

BAB IV PENUTUP 4.1 Tinjauan Umum

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas Biro Bina Program menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas Biro Bina Program telah menunjukkan tingkat keberhasilan. Kesimpulan ini tercermin dari angka rata-rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 109,89 persen selama tahun 2013 dan pencapaian kinerja kegiatan sebesar 99,88 persen. Sementara bila dilihat dari pengukuran indikator kinerja utama selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS.

4.2 Permasalahan dan Kendala Utama

Meskipun program kegiatan sudah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, namun masih memerlukan beberapa langkah perbaikan guna lebih menyempurnakannya. Secara umum, beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan, diantaranya adalah :

a. Kendala yang bersifat non teknis, seperti masalah koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal. Selain itu juga terjadi kendala yang bersifat teknis yang berkaitan dengankualitas sumber daya manusia.

4.3 Saran Tindak Lanjut

1. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar lintas bagian baik di BPS Pusat maupun BPS daerah.

(34)

2. Mengoptimalkan sumber daya manusia dengan melakukan peningkatan kemampuan staf diantaranya mengikuti pelatihan dan seminar. Disamping itu perlu memberi kesempatan tugas belajar pada jalur formal seperti melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana maupun Pascasarjana guna pencapaian peningkatan mutu.

(35)

27

L

AMPIRAN

1

STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA PROGRAM

(36)

28

L

AMPIRAN

2

RENCANA STRATEGIS

Tahun 2010 s/d 2014 Instansi : Biro Bina Program

Visi : Mewujudkan Program Terpadu dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas

Misi :

1. Melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien;

2. Melakukan perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien; 3. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BPS; dan

4. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS.

Tujuan : Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaran statistik yang andal, efektif, dan efisien

Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program

(1) (2) (3) (4)

Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah pemasukan dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga BPS

Mengembangan sistem inpormasi secara on line untuk

melaksanakan manajemen yang efisien, efektif.

Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik

(37)

29

Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program

(1) (2) (3) (4)

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyususn Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan

Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan Daerah

Jumlah Judul buku mengenai Perencaaan Program dan Kegiatan BPS

Meningkatkan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan dan anggaran

Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik

Terwujudnya penyusunan Anggaran yang Terpadu

Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang

Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanan Anggaran BPS

Meningkatkan kepatuhan aturan pelaporan rencana penggunaan anggaran dan evaluasi

pembangunan

Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik

Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah pemasukan

dokumen/responden Survei Harga Barang dan Jasa Pada BPS Pusat Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik

Jumlah dokumen PK dan LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan

(38)

30

Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program

(1) (2) (3) (4)

Satker BPS Daerah yang dilaporkan Jumlah judul buku mengenai Standar Standar Harga, Monitoring, dan Evaluasi Program

(39)

31

L

AMPIRAN

3

INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO BINA PROGRAM

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(Peraturan Kepala BPS Nomor 11 Tahun 2011)

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA ALASAN

1. Terwujudnya Program dan Kegiatan BPS berbasis kinerja

Jumlah dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran yang disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang

Dokumen perencanaan dan anggaran merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan agar target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai

2. Peningkatan akuntabilitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Keberhasilan kinerja aparatur BPS salah satunya ditunjukkan oleh evaluasi kinerja program dan kegiatan yang baik

(40)

32

Lampiran

4

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO BINA PROGRAM TAHUN 2013

Tujuan: Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaran statistik yang andal, efektif, dan efisien.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kegiatan Indikator Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu Jumlah Dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran yang

disetujui dan disahkan oleh instansi

berwenang Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga BPS 507 60 Pembinaan/ penyusunan program, rencana kerja dan anggaran

Jumlah dokumen updating database peta sarana dan prasarana fisik BPS Pusat dan Daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga BPS Jumlah judul buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan Daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan Daerah

Jumlah judul buku mengenai Perencanaan Program dan

Dokumen Hari Dokumen Hari Buku 300 60 2 60 6

(41)

33

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kegiatan Indikator Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kegiatan Terwujudnya

penyusunan anggaran yang terpadu

Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

10 Jumlah Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang

Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS Dokumen Dokumen Kali Hari 507 1 10 60 Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Persentase Eselon I, Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang melaporkan Penetapan Kinerja danLAKIP 95 % Pembinaan/ penyusunan program, rencana kerja dan anggaran Jumlah pemasukan dokumen/responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik

Jumlah dokumen yang

dilaporkan untuk penyusunan

Responden Dokumen Dokumen 115 12 1

(42)

34

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kegiatan Indikator Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Laporan Aktivitas BPS

Persentase LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan Persentase Penetapan Kinerja Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kemen PAN dan RB

Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program Persen Persen Buah 95 95 70 16

(43)

35

Lampiran

5

PENGUKURAN KINERJA BIRO BINA PROGRAM TAHUN 2013

Tujuan: Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaran statistik yang andal, efektif, dan efisien.

Sasaran Indikator Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

1) Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga BPS

Jumlah judul buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan daerah

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan daerah

300 60 2 60 275 60 2 60 91,67 % 100 % 100 % 100 % 2) Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang Terpadu

Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Petunjuk Operasional Kegiatan dari yang disetujui oleh instansi yang berwenang

(44)

36

Sasaran Indikator Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang

Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS

10 1 60 9 1 60 111,11 % 100 % 100 %

3) Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu

Jumlah pemasukan dokumen/responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik

Jumlah LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan

Jumlah Penetapan Kinerja Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan

Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program

115 12 539 539 16 115 12 501 496 21 100 % 100 % 92,95 % 92,02 % 131,25 %

(45)

37

L

AMPIRAN

6

PUBLIKASI BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013

No. Unit Organisasi Judul Buku

(1) (2) (3)

1. Penyusunan Rencana Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS di Pusat Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS di Daerah Rencana Kerja Tahunan BPS Tahun 2013

2. Penyusunan Anggaran Laporan Studi Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Petunjuk Operasional Kegiatan

Dasar Hitung Pembiayaan Anggaran BPS 3. Standar Harga, Monitoring

Program dan Evaluasi Program

Aktivitas Badan Pusat Statistik Tahun 2012 LAKIP BPS RI Tahun 2012

Penetapan Kinerja BPS RI Tahun 2013

Satuan Harga Barang dan Jasa BPS Tahun 2013 Semester I Satuan Harga Barang dan Jasa BPS Tahun 2013 Semester II Rencana Penggunaan Anggaran Triwulanan Tahun 2013 Tw I Rencana Penggunaan Anggaran Triwulanan Tahun 2013 Tw II Rencana Penggunaan Anggaran Triwulanan Tahun 2013 Tw III Rencana Penggunaan Anggaran Triwulanan Tahun 2013 Tw IV

(46)

38

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Januari 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Februari 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Maret 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan April 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Mei 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Juni 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Juli 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Agustus 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan September 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Oktober 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan November 2013

Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik Bulan Desember 2013

Gambar

Tabel  capaian  kinerja  yang  mendukung  sasaran  strategis  terwujudnya  perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut
Tabel  capaian  kinerja  yang  mendukung  sasaran  strategis  terwujudnya  perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut

Referensi

Dokumen terkait

1) Transference, adalah ketika seorang selebritas mendukung sebuah merek yang terkait dengan profesi mereka.. 2) Congruence (Kesesuaian), adalah konsep kunci pada Brand

Yang dimaksud dengan Public Internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit, badan maupun perusahaan atau organisasi itu sendiri.Seorang public relations harus mampu

Berfungsi sebagai pelindung tekanan, apabila tekanan melebihi kapasitas yang di tentukan maka safty valve akan melepaskan tekanan udara yang melebihi kapasitas.safty

Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Perkembangan

Pada desain geser untuk dinding struktural bangunan tinggi berdasarkan konsep gaya dalam, sesuai SNI 03-2847-2006, elemen struktur dinding tidak perlu diperiksa terhadap

Ketujuh lingkaran tindakan tersebut adalah (1) bahwa dalam cerita ada tokoh yang berfungsi sebagai penjahat yang tugasnya membentuk konflik dalam narasi, (2) tokoh

Hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan text mining pada postingan mengenai sistem e-Tilang pada media sosial Twitter menggunakan algoritma

Hasil pembuktian menunjukkan pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap prestasi kerja pada dinas pendapatan daerah kota Palembang. Hasil ini sesuai dengan