• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2015 INFLASI 0,92 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2015 INFLASI 0,92 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.019/08/2015, 18 Agustus 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

JULI 2015 INFLASI 0,92 PERSEN

Pada Juli 2015 terjadi inflasi sebesar 0,92 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,74. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,82 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,00 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan 0,29 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2015 sebesar 1,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 6,42 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Juli 2015 terjadi inflasi 0,92 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,61 pada Juni 2015 menjadi 123,74 pada Juli 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2015 sebesar 1,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 6,42 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,82 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,00 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan 0,29 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif tidak mengalami perubahan.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juli 2015 ada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Juli 2015, Tahun Kalender 2015 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Juli 2015 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Juli 2014* Desember 2014 2015 Juli (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 151,85 121,45 123,74 0,92 1,88 6,42 1 Bahan Makanan 187,10 126,44 128,40 2,62 1,55 2,05

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 160,97 118,17 123,86 0,49 4,82 8,24

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 146,44 119,02 121,57 0,82 2,15 4,27

4 Sandang 133,26 114,22 114,72 -0,29 0,44 5,37

5 Kesehatan 134,00 122,58 126,19 0,13 2,95 4,60

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 123,57 115,09 117,21 0,00 1,84 4,75

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 128,50 130,28 128,20 1,00 -1,59 4,10

1) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK Desember 2014 3) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK Juli 2014 *) 2007 = 100

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Juli 2015 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M

0,92

1. Bahan Makanan

0,48

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

0,10

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

0,19

4. Sandang

-0,02

5. Kesehatan

0,01

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

0,00

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

0,16

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi Juli 2014–Juli 2015 110,00 120,00 130,00 140,00 150,00 160,00 170,00 180,00 190,00

Jul-14 Agt-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Ket : Juli s/d Agustus 2014, 2007=100; mulai September 2014, 2012=100

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Juli 2015 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per um ahan San dang Kes ehat an Pen didik an Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Juli 2015 mengalami inflasi 2,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,12 pada Juni 2015 menjadi 128,40 pada Juli 2015.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 9 subkelompok mengalami kenaikan dan 2 subkelompok mengalami penurunan. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok ikan segar 8,74 persen dan terendah subkelompok ikan diawetkan 0,12 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok lemak dan minyak 2,67 persen serta telur, susu dan hasil-hasilnya 2,13 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,48 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,10 persen; daging ayam ras 0,09 persen; cabai merah dan cabai rawit masing-masing 0,06 persen; tahu mentah, lele, cabe hijau dan nila masing-masing 0,03 persen; tempe, anggur, kentang, kangkung dan daging ayam kampung masing-masing 0,02 persen; bawang putih, nangka muda, bandeng, daun ketela rambat, ketimun, kol putih, wortel, apel, kelapa dan kacang tanah masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: bawang merah 0,07 persen; telur ayam ras 0,05 persen dan minyak goreng 0,04 persen.

2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Juli 2015 mengalami inflasi 0,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,26 pada Juni 2015 menjadi 123,86 pada Juli 2015.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Subkelompok makanan mengalami inflasi sebesar 0,41 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,10 persen serta subkelompok tembakau, rokok dan minuman beralkohol sebesar 1,45 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sate 0,05 persen; rokok kreterk filter 0,02 persen; rokok kretek 0,01 persen serta bebek goreng 0,01 persen.

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Juli 2015 mengalami inflasi 0,82 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,59 pada Juni 2015 menjadi 121,57 pada Juli 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan Subkelompok yang mengalami inflasi pada Juli 2015 adalah subkelompok biaya tempat tinggal 0,97 persen serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 2,04 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pasir 0,20 persen serta upah pembantu rumah tangga 0,06 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah keramik 0,07 persen serta besi beton 0,01 persen. 4.

S a n d a n g

Kelompok ini pada Juli 2015 mengalami deflasi 0,29 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115,05 pada Juni 2015 menjadi 114,72 pada Juli 2015.

(5)

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,13 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,02 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Juli 2015 mengalami inflasi 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,03 pada Juni 2015 menjadi 126,19 pada Juli 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,43 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah kapas sebesar 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juli 2015 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 117,21.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Juli 2015 mengalami inflasi 1,00 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,93 pada Juni 2015 menjadi 128,20 pada Juli 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok transpor 1,53 persen.

Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan dalam kota 0,07 persen; tarif travel 0,06 persen serta tarif angkutan antar kota sebesar 0,02 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2015 sebesar 1,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 6,42 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2014 masing-masing 6,73 persen dan 3,42 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juli 2013 terhadap Juli 2012 dan Juli 2014 terhadap Juli 2013 masing-masing 8,90 persen dan 4,54 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2013–2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Juli 2,13 0,79 0,92

2. Tahun kalender (Juli) 6,73 3,42 1,88

3. Juli terhadap Juli (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 8,90 4,54 6,42

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Juli) 2013-2015

Jan-Feb

Jan Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul

-0,60 0,00 0,60 1,20 1,80 2,40 3,00 3,60 4,20 4,80 5,40 6,00 6,60 Infl asi ( %) 2013 2014 2015

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2013-2015

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Juli 2015 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,99 persen dengan IHK 123,06 dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,84 persen dengan IHK 118,87. (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2015 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Juli 2015 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 123,74 0,92 2 Semarang 120,34 0,91 3 Surakarta 118,27 0,96 4 Tegal 117,25 0,93 5 Purwokerto 118,87 0,84 6 Cilacap 123,06 0,99 7 Kudus 125,83 0,88 Jawa Tengah 120,27 0,92 Nasional 121,26 0,93 Jul-Jul Jun-Jun Mei-Mei Apr-Apr Mar-Mar Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 In fl a s i (% ) 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Pembuatan keputusan yang salah akan berakhir pada pengelolaan keuangan yang buruk dan tidak efektif dapat mengakibatkan perilaku masyarakat yang rentan akan krisis keuangan

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, pada pasal (109) urut (7) huruf (c) apabila penawaran yang masuk kurang dari 3(tiga) peserta,

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Nomor 10/PP.05.3-Kpt/3310/KPU- Kab/I/2018 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) se