10
III. GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Biofisik
1. Letak dan Luas
Secara geografis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Maria Donggomasa Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak antara 118°45'50,87" BT - 119°20'12,22" BT dan 8°23'27,51" LS - 8°45'15,16" LS. KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa berdasarkan administrasi pemerintahannya berada di dua Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Yaitu :
1. Kota Bima, meliputi Kecamatan Rasanae Timur, dan Raba.
2. Kabupaten Bima, meliputi Kecamatan Palibelo, Wawo, Lambitu, Belo, Sape, Langgudu, dan Lambu.
Berdasarkan pembagian kelompok hutan, wilayah kelola KPHP Maria Donggomasa meliputi Kelompok Hutan Nanganae Kapenta, Kelompok Hutan Tololai, Kelompok Hutan Tolowata, Kelompok Hutan Maria, Kelompok Hutan Pamali, Kelompok Hutan Kota Donggomasa, Kelompok Hutan Sangeang, dan Kelompok Hutan Gili Banta DSK.
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.337/MENHUT-VII/2009 tanggal 15 Juni 2009 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang telah disesuaikan pada Peta Tata Batas Kelompok Hutan Kota Donggomasa (RTK.67), Peta Tata Batas Kelompok Hutan Pamali (RTK.52), dan Peta Tata Batas Kelompok Hutan Gili Banta DSK (RTK.87), luas KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa ± 43.765,64 hektar, dengan rincian Hutan Lindung (HL) seluas ± 24.221,40 hektar, Hutan Produksi Tetap (HP) ± 7.005,80 hektar, dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) ± 12.538,44 hektar.
11
Gambar 1. Kawasan Hutan di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa Pada tahun 2013 BPKH Wilayah VIII Denpasar telah melaksanakan kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat di Dalam/Sekitar Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Maria Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan lokasi pelaksanaan kegiatan berbatasan dengan Kelompok Hutan Tolowata (RTK.23), Kelompok Hutan Maria (RTK.25), Kelompok Hutan Tololai (RTK.52), Kelompok Hutan Nanganae Kapenta (RTK.68), dan Kelompok Hutan Pulau Sangiang (RTK.86). Sehingga lokasi pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Maria Donggomasa Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2016 ini adalah di wilayah sekitar Kelompok Hutan Kota Donggomasa.
Wilayah Kelompok Hutan Kota Donggomasa (RTK.67) pada KPHP Maria Donggomasa meliputi 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Wawo, Kecamatan Langgudu, Kecamatan Lambitu, Kecamatan Sape, dan Kecamatan Lambu. Adapun curah hujan dan hari hujan per bulan tahun 2013 kelima kecamatan tersebut disajikan pada tabel berikut ini :
12
Tabel 1. Curah Hujan Per Bulan di Kecamatan Wawo, Kecamatan Langgudu, Kecamatan Lambitu, Kecamatan Sape, dan Kecamatan Lambu (mm) Tahun 2013
No. Kecamatan Bulan
Rata-rata
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 Wawo 58,0 0,0 1600,0 1819,0 220,0 49,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 239,0 332,1
2 Langgudu 91,0 193,0 168,0 249,0 22,0 54,0 54,0 0,0 0,0 0,0 0,0 40,0 72,6
3 Lambitu 181,0 298,0 20,0 107,0 86,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 72,0 65,2
4 Sape 143,0 271,0 186,0 181,0 0,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 46,0 71,3
5 Lambu 129,0 263,0 155,0 176,0 0,0 27,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 51,0 66,8
Sumber : Bima Dalam Angka 2015
Tabel 2. Hari Hujan Per Bulan di Kecamatan Wawo, Kecamatan Langgudu, Kecamatan Lambitu, Kecamatan Sape, dan Kecamatan Lambu Tahun 2013
No. Kecamatan Bulan
Rata-rata
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 Wawo 10,0 0,0 9,0 14,0 3,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 3,7
2 Langgudu 7,0 21,0 11,0 13,0 2,0 5,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 5,7
3 Lambitu 28,0 24,0 2,0 29,0 9,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 12,0 9,4
4 Sape 13,0 19,0 15,0 19,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 5,8
5 Lambu 13,0 19,0 13,0 19,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 6,1
Sumber : Bima Dalam Angka 2015 2. Topografi
Berdasarkan peta topografi, KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak pada ketinggian 0 mdpl sampai dengan 1.182 mdpl.
13
Gambar 2.Peta Kelas Topografi di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa Pada tingkat kemiringan memiliki rentang yang bervariasi mulai dari kelas kemiringan lereng antara 0-8 % sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 45 %. Mayoritas KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa memiliki kemiringan 8%-45% (curam).
14 3. Geologi dan Tanah
Berdasarkan peta geologi yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Tahun 1975, formasi geologi di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa Kabupaten Bima didominasi batuan Andesit dan Basalt (± 80 %). Batuan Basalt, Andesit limestone, Coral, Fine-grained tephra, coarse Fine-grained tepra, dan Basalt.
Gambar 4. Peta Formasi Geologi di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa Jenis tanah yang mendominasi berdasarkan Peta Tanah Tinjau Indonesia (1965) yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor adalah Komplek Litosol Mediteran Coklat, Grumusol klabu sampai klabu tua, dan Mediteran Coklat.
15
Gambar 5.Peta Jenis Tanah di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa
4. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Berdasarkan Peta Pembagian DAS yang dibuat oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Dodokan Moyosari di KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa dibagi menjadi 22 (dua puluh dua) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu :
1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Denga, 2. Daerah Aliran Sungai (DAS) Dorotoi, 3. Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangka, 4. Daerah Aliran Sungai (DAS) Konca, 5. Daerah Aliran Sungai (DAS) Mango, 6. Daerah Aliran Sungai (DAS) Mbora, 7. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nae, 8. Daerah Aliran Sungai (DAS) Naebaku, 9. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nanganae, 10. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nggarorato, 11. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nggelu, 12. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nggira,
16 13. Daerah Aliran Sungai (DAS) Waitia, 14. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nisa Ndoko, 15. Daerah Aliran Sungai (DAS) Pelaparado, 16. Daerah Aliran Sungai (DAS) Rapu, 17. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sari, 18. Daerah Aliran Sungai (DAS) Solalo, 19. Daerah Aliran Sungai (DAS) So Jali,
20. Daerah Aliran Sungai (DAS) So Manggelangko, 21. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sori Sepi, dan 22. Daerah Aliran Sungai (DAS) Toro Doko.
Gambar 6.Peta Pembagian DAS di KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa
5. Iklim dan Curah Hujan
Dilihat dari letak astronomis di KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa termasuk iklim tropis. Menurut hasil evaluasi agroklimat klasifikasi iklim menurut Schimdt-Ferguson, yaitu dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun (Syakur,
17
2009), iklim di KPHP Maria Donggomasa wilayah Donggomasa memiliki 2 (dua) tipe iklim, yaitu :
1. Tipe Iklim F (kering), jumlah perbandingan bulan kering dan basah 167-300%.
2. Tipe Iklim G (sangat kering), jumlah perbandingan bulan kering dan basah 300-700%.
Gambar 7.Peta Pembagian Iklim Schmidt-Ferguson KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa
6. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya masyarakat sekitar hutan ini dilakukan di sekitar Kelompok Hutan Kota Donggomasa (RTK.67) wilayah kerja KPHP Maria Donggomasa. Desa yang terpilih adalah Desa Jia Kecamatan Sape, Desa Nggelu dan Desa Mangge Kecamatan Lambu, dan Desa Waworada Kecamatan Langgudu. Kelompok Hutan Kota Donggomasa meliputi lima kecamatan, yaitu Kecamatan Wawo, Kecamatan Langgudu, Kecamatan Lambitu, Kecamatan Sape, dan Kecamatan Lambu. Namun hanya 3 (tiga) kecamatan saja yang dipilih untuk dilakukan kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Hutan dengan pertimbangan
18
desa-desa terpilih pada kecamatan tersebut masyarakatnya mempunyai interaksi yang kuat dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan yang ada di wilayah KPHP Maria Donggomasa Wilayah Donggomasa.
Kondisi wilayah keempat desa yang menjadi lokasi kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Hutan secara umum disajikan pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 3. Batas-batas Wilayah Desa Terpilih
No. Batas Desa Kec. Sape *Desa Jia **Desa Nggelu Kec. Lambu **Desa Mangge Kec. Lambu
***Desa Waworada Kec. Langgudu
1 Utara Desa Parangina
Kec. Sape Desa Lambu Desa Hidirasa Kec. Lambu Desa Kawuwu Kec. Langgudu
2 Selatan Desa Hidirasa Kec.
Lambu Samudera Hindia Desa Kangga dan Desa Dumu Kec.
Langgudu
Desa Rompo Kec. Langgudu
3 Timur Desa Parangina
Kec. Sape
Selat Sape Desa Rato Kec.
Lambu
Desa Karumbu Kec. Langgudu
4 Barat Desa Boke Kec.
Sape Desa Sumi Desa Kalodu Kec. Langgudu Desa Doro, O’o Kec. Langgudu
Sumber : *Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan Tahun 2014, **RKP-Desa Tahun 2016, ***RPJMDes Tahun 2014
Tabel 4. Luas Wilayah dan Ketinggian Ibukota Desa Dari Permukaan Air Laut Desa Terpilih
No. Uraian Jia Nggelu Desa Mangge Waworada
1 Ibukota Desa Jia Nggelu Mangge Waworada
2 Luas (km²) 12,42 95,77 45,16 10,07
3 Ketinggian Ibukota
Desa (mdpl) 72 28 94 17,0
4 Jarak Ibukota Desa dari :
Kecamatan (Km) 5,0 19,3 17,2 3,6
Ibukota Kabupaten
(Km) 37,0 71,0 77,0 44,3
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015 B. Demografi Desa
1. Jumlah Penduduk
Penduduk di dalam/sekitar kawasan hutan merupakan salah satu pemegang peranan penting terhadap besarnya tekanan terhadap kondisi kawasan hutan. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka tahun 2015, dari keempat desa terpilih, Desa Waworada Kecamatan Langgudu menjadi desa dengan kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 233,47 jml/km², dan yang paling rendah Desa Nggelu Kecamatan Lambu yaitu 18,65 jml/km².
19
Berdasarkan jenis kelamin, rata-rata hampir berimbang antara jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk perempuannya. Keadaan jumlah dan kepadatan penduduk beserta perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dikeempat desa terpilih tahun 2014 disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Desa Terpilih Tahun 2014
No. Desa Sex Ratio Penduduk Jumlah (Orang) Luas Wilayah (km²) Kepadatan Penduduk (jml/km²) 1 Jia 104 2.652 12,42 329,00 2 Nggelu 97 1.786 95,77 18,65 3 Mangge 96 1.427 45,16 31,60 4 Waworada 110 2.351 10,07 233,47
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan agama/keyakinan yang dipeluk, keempat desa terpilih masyarakatnya memeluk agama Islam seperti data pada tabel berikut ini : Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Terpilih Menurut Agama Tahun 2014
No. Desa (Orang) Islam Kristen Katolik (Orang)
Kristen Protestan
(Orang)
Hindu
(Orang) (Orang) Budha (Orang) Lainnya
1 Jia 2.652 - - - - -
2 Nggelu 1.786 - - - - -
3 Mangge 1.427 - - - - -
4 Waworada 2.351 - - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
2. Suku (Kelompok Etnik) dan Bahasa
Penduduk yang tinggal di Desa Jia terdiri dari berbagai suku yang mayoritas sukunya adalah suku Bima/Mbojo dan suku Jawa, dan minoritas dari pendatang seperti suku Jawa dan suku Sumba. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di Desa Nggelu yang mayoritas sukunya lebih beranekaragam yaitu terdiri dari suku Nggelu, suku Buton, suku Bugis, suku Jawa, dan suku Rapung. Sedangkan penduduk yang tinggal di Desa Mangge mayoritas terdiri dari Suku Mangge dan minoritas pendatang dari pulau lain. Penduduk yang tinggal di Desa Waworada lebih beragam yang terdiri dari berbagai suku yaitu suku Kalimantan, suku Waworada, suku
20
Bugis, suku Jawa, suku Ende, serta sebagian pendatang dari pulau lain (Sumber : RKP-Desa Tahun 2016 masing-masing desa terpilih).
Bahasa utama yang digunakan sehari-hari masyarakat desa terpilih adalah Bahasa Bima, dan bahasa Indonesia digunakan untuk hal yang bersifat formal. Sedangkan bahasa etnis tertentu hanya digunakan di lingkungan terbatas.
3. Pendidikan
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, dimana kualitas Sumber Daya Manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Tingkat pendidikan masyarakat juga dapat dijadikan indikator besarnya tingkat kesejahteraan dan kemajuan masyarakat yang secara tidak langsung juga bisa berpengaruh terhadap tingkat tekanan masyarakat terhadap keberadaan kawasan hutan.
Di Kecamatan Sape, Kecamatan Lambu, dan Kecamatan Langgudu sudah terdapat sekolah-sekolah yang dapat menunjang pendidikan masyarakat desa. Adapun jumlah sekolah, murid, dan guru dirinci menurut tingkat/jenis sekolah tahun 2014 pada desa terpilih dapat dilihat pada tabel berikut :
21
Tabel 7. Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Dirinci Menurut Tingkat/Jenis Sekolah Tahun 2014 Pada Desa Terpilih
No. Tingkat/Jenis Sekolah Sekolah
Murid Guru
Laki-laki Perempuan Tetap Tetap Tidak
Desa Jia 1 Taman Kanak-kanak - Negeri - Swasta 1 - 20 - 10 - 4 - - - 2 Sekolah Dasar - Negeri - Swasta 2 - 172 - 198 - 20 - 6 - 3 SMP - Negeri - Swasta 1 - 102 - 100 - 21 - - - 4 SMA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 5 MI - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 6 MTS - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 7 MA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 8 SMK - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 9 Pondok Pesantren - - - - - Desa Nggelu 1 Taman Kanak-kanak - Negeri - Swasta 1 - 25 - 33 - - - 4 - 2 Sekolah Dasar - Negeri - Swasta 1 - 114 - 116 - 6 - 8 - 3 SMP - Negeri - Swasta 1 - 39 - 41 - 2 - 8 - 4 SMA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 5 MI - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 6 MTS - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 7 MA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 8 SMK - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 9 - Pondok Pesantren - - - - -
22 No. Tingkat/Jenis Sekolah Sekolah
Murid Guru
Laki-laki Perempuan Tetap Tetap Tidak
Desa Mangge 1 Taman Kanak-kanak - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 2 Sekolah Dasar - Negeri - Swasta 3 - 79 - 82 - 9 - 25 - 3 SMP - Negeri - Swasta 1 - 44 - 46 - - - 12 - 4 SMA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 5 MI - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 6 MTS - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 7 MA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 8 SMK - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 9 Pondok Pesantren - - - - - Desa Waworada 1 Taman Kanak-kanak - Negeri - Swasta 3 - 79 - 78 - 1 - 9 - 2 Sekolah Dasar - Negeri - Swasta 2 - 242 - 242 - 21 - 14 - 3 SMP - Negeri - Swasta 1 - 88 - 95 - 7 - 28 - 4 SMA - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 5 MI - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 6 MTS - Negeri - Swasta 1 - 44 - 46 - - - 15 - 7 MA - Negeri - Swasta - 1 - 33 - 36 - - - 8 8 SMK - Negeri - Swasta - - - - - - - - - - 9 Pondok Pesantren - - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
4.Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Jia, Desa Nggelu, Desa Mangge, dan Desa Waworada mayoritas adalah sebagai petani. Dikeempat desa terpilih jumlah petani pemilik lebih banyak dari petani penggarap, hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar petani di desa memiliki
23
lahan sendiri untuk dikelola. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat menyebabkan sebagian besar masyarakat tidak mempunyai banyak pilihan bidang pekerjaan.
Tabel 8. Keadaan Penduduk Desa Terpilih Menurut Mata Pencahariannya Tahun 2014
No. Mata Pencaharian
Desa (Orang)
Jia Nggelu Mangge Waworada
Sektor Pertanian 1 Petani : Pemilik 406 595 588 139 Penggarap 200 200 176 36 Buruh Tani 250 422 215 34 2 Peternak 32 280 394 148
Sektor Non Pertanian
1 Konstruksi 0 70 59 15 2 Perdagangan 42 70 59 28 3 Transportasi 18 364 131 36 4 Industri 2 90 63 2 5 Penggalian 5 90 63 0 Sektor Pemerintahan 1 PNS 32 75 49 2 2 ABRI/TNI/POLRI 0 1 10 4 3 Guru 12 61 14 24 4 Pensiun 11 41 8 0 5 Bank/Pegadaian 0 1 4 1
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
C. SARANA DAN PRASARANA
1. Perekonomian
Sarana dan prasarana ekonomi merupakan piranti bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat, baik untuk kegiatan dasar/primer, pengolahan/sekunder, maupun jasa atau tersier. Dengan adanya sarana dan prasarana ekonomi yang memadai secara langsung akan turut meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Jenis dan jumlah sarana prasarana ekonomi yang ada di desa terpilih tempat
24
dilaksanakannya kegiatan inventarisasi sosial dan budaya tersaji pada tabel berikut :
Tabel 9. Jumlah Sarana Perekonomian Desa Terpilih Menurut Jenisnya Tahun 2014
No. Sarana Ekonomi
Jumlah (Unit)
Desa Jia Desa Nggelu Mangge Desa Waworada Desa
1 Pasar Umum - - - - 2 Pasar Ikan - - - - 3 Bank - - - - 4 Toko 1 - - 1 5 Kios/Warung Kelontong 15 19 16 12 6 Warung Nasi/Restoran - - - - 7 Pedagang Bakso - - - 2 8 KUD - - - - 9 BUUD - - - 1 10 Koperasi 1 - - - 11 Bengkel 1 - - 4 12 Bensin Eceran 5 6 11 10
13 Counter HP/Penjual Pulsa 4 2 - 5
14 Pegadaian - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
2. Perhubungan dan Komunikasi
Sarana perhubungan dan komunikasi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat. Sarana perhubungan diantaranya adalah sarana jalan dan sarana transportasi. Sarana jalan berguna untuk memindahkan orang maupun barang dan merupakan urat nadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Sarana jalan di empat desa terpilih sudah beraspal, sebagian masih jalan tanah dan jalan diperkeras. Panjang jalan menurut jenisnya di desa terpilih dapat dilihat pada tabel berikut :
25
Tabel 10. Panjang Jalan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2014
No. Jalan Panjang (Km)
Desa Jia Desa Nggelu Mangge Desa Waworada Desa
1 Tanah - 6 5 1
2 Diperkeras 3 3 - 1,5
3 Aspal 10 22 18 8
Jumlah 13 31 23 10,5
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
Untuk sarana perhubungan, hanya di Desa Jia yang terdapat deker (jembatan kecil) dan jembatan karena banyak terdapat sungai yang melintas di dalam dan antar wilayah desa. Sarana perhubungan di desa terpilih disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Jumlah Sarana Perhubungan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2014
No. Perhubungan Sarana Desa (Buah)
Jia Nggelu Mangge Waworada
1 Deker 7 - - -
2 Jembatan 3 - - 3
3 Lapangan Udara - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
Sementara untuk sarana transportasi di desa terpilih sudah cukup banyak, didominasi oleh Sepeda Motor. Moda transportasi ini menjadi pilihan yang banyak digunakan masyarakat mengingat kemudahan menggunakan dan harganya yang masih terjangkau. Secara lengkap sarana transportasi di empat desa terpilih dapat dilihat pada tabel berikut :
26
Tabel 12. Sarana Transportasi di Desa Terpilih Tahun 2014
No. Sarana Transportasi
Jumlah Sarana (Unit)
Jia Nggelu Mangge Waworada Kendaraan Bermotor : 1 Truck 7 - 1 2 2 Pick Up 6 2 - 5 3 Mobil Keluarga 2 - - 1 4 Sepeda Motor 60 56 53 137 Kendaraan Tak Bermotor : 1 Sepeda 26 9 - 30 2 Cikar/Benhur - - - 10 3 Lainnya/Gerobak - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
Selain sarana perhubungan, sarana komunikasi juga mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat. Dengan adanya sarana komunikasi umum masyarakat akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan masyarakat lain yang ada di luar daerah maupun untuk mengetahui informasi yang selalu berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, hampir seluruh lapisan masyarakat juga sudah menggunakan telepon genggam pribadi untuk berkomunikasi, baik itu komunikasi suara maupun untuk menjelajah dunia maya, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada sarana komunikasi umum yang ada. Sinyal telepon genggam di Desa Jia, Desa Nggelu, Desa Mangge, dan Desa Waworada sudah tersedia dan mudah didapat/diakses masyarakat. Selain telepon genggam sarana komunikasi yang umum digunakan masyarakat desa terpilih adalah radio, televisi, dan penggunaan antena parabola. Adanya radio, televisi, penggunaan antena parabola, dan telepon seluler menjadikan masyarakat desa lebih cepat untuk berkembang mengikuti globalisasi. Dengan semakin maraknya telepon genggam saat ini menjadikan kantor pos sebagai sarana komunikasi lewat surat kurang diminati masyarakat karena membutuhkan waktu relatif lebih lama dalam penyampaian pesan.
27 3. Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tingkat kesehatan masyarakat juga dapat dijadikan indikator kesejahteraan masyarakat desa. Pengetahuan masyarakat terhadap cara-cara menjaga kesehatan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. Masyarakat yang mengerti dan paham akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup yang sehat dapat terhindar dari terjangkitnya wabah penyakit. Dalam upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai. Adapun sarana kesehatan masyarakat yang ada di desa terpilih dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13. Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2014
No.
Sarana Kesehatan
Jumlah Sarana (Unit)
Desa Jia Desa Nggelu Mangge Desa Waworada Desa
1 Rumah Sakit - - - - 2 Puskesmas - - - - 3 Puskesmas Pembantu 1 - - 1 4 Rumah Bersalin - - - - 5 Poskesdes/Polindes 1 1 1 1 6 Poliklinik - - - - 7 Praktek Dokter - - - - 8 Toko Obat/Apotek - - - - 9 Posyandu 3 2 4 4
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
Dari tabel tersebut terlihat bahwa sarana kesehatan di empat desa terpilih sudah cukup tersedia walaupun baru sebatas Puskesmas Pembantu, Poskesdes/Polindes, dan Posyandu.
28 4. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat suatu desa sangat bergantung dari tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di wilayah tersebut. Dari keempat desa terpilih, hanya di Desa Waworada yang sudah tersedia sekolah sampai tingkat Sekolah Menengah Atas/sederajat. Di Desa Jia, Desa Nggelu, dan Desa Mangge sarana pendidikan yang tersedia hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama. Prasarana pendidikan yang tersedia di keempat desa terpilih disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 14. Jumlah dan Jenis Sekolah Desa Terpilih Tahun 2014
No. Jenis Sekolah Desa (Unit)
Jia Nggelu Mangge Waworada 1 TK Negeri 1 - - - Swasta - 1 - 3 2 SD Negeri 2 1 3 2 Swasta - - - - 3 SMP Negeri 1 1 1 1 Swasta - - - - 4 SMA Negeri - - - - Swasta - - - - 5 Perguruan Tinggi Negeri - - - - Swasta - - - - 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri - - - - Swasta - - - - 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri - - - - Swasta - - - 1 8 Madrasah Aliyah Negeri - - - - Swasta - - - 1 9 SMK Negeri - - - - Swasta - - - - 10 Pondok Pesantren - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
5. Perumahan
Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian masyarakat. Oleh karena itu adanya perumahan sangat
29
penting demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Perumahan dan pemukiman tidak dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan kehidupan semata-mata, tetapi lebih dari itu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya.
Kondisi perumahan penduduk di desa dapat dijadikan salah satu indikator tingkat kesejahteraan penduduk. Kondisi dan keadaan rumah juga dapat digunakan untuk mengetahui status sosial masyarakat. Masyarakat dengan status sosial yang tinggi mempunyai rumah dengan bentuk permanen dan desain yang modern. Status sosial yang tinggi di masyarakat selain berasal dari keturunan, juga diperoleh dari kepemilikan harta yang banyak. Sementara masyarakat yang miskin mempunyai status sosial yang rendah mempunyai rumah tinggal seadanya dalam bentuk rumah sederhana dan semi permanen.
Di keempat desa terpilih sebagian besar perumahan penduduknya berbahan dari kayu (bangunan semen semi permanen). Jumlah bangunan tempat tinggal menurut jenis bangunan di desa terpilih dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 15. Jumlah Bangunan Tempat Tinggal Menurut Jenis Bangunan di Desa Terpilih Tahun 2014
No. Jenis Bangunan Desa (Unit)
Jia Nggelu Mangge Waworada
1 Batu 124 102 16 61
2 Kayu 704 201 426 410
3 Bambu - 108 4 27
Jumlah 828 411 446 498
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015
6. Peribadatan
Masyarakat Desa Jia, Desa Nggelu, Desa Mangge, dan Desa Waworada mayoritas memeluk agama Islam. Sarana peribadatan yang tersedia di keempat desa tersebut sebagian besar adalah rumah ibadah untuk umat Islam, berupa Masjid dan Musholla/Langgar. Sarana peribadatan di masing-masing desa terpilih tersebut terdapat pada tabel berikut :
30
Tabel 16. Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Terpilih
No. Rumah Ibadah Desa (Unit)
Jia Nggelu Mangge Waworada
1 Masjid 1 1 4 4 2 Musholla/Langgar - - 3 2 3 Gereja - - - - 4 Pura - - - - 5 Vihara - - - - 6 Lainnya - - - -
Sumber : Kecamatan Sape, Lambu, dan Langgudu Dalam Angka Tahun 2015 7. Kelembagaan Desa/Kelurahan
Di keempat desa terpilih terdapat lembaga formal dan informal yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat desa setempat. Data kelembagaan desa terpilih disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 17. Sarana Kelembagaan di Desa Terpilih
No. Lembaga Jumlah Lembaga (Unit)
*Jia **Nggelu **Mangge ***Waworada
1 Pemerintahan :
Pemerintah
Desa/Kelurahan 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif
Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif
2 Kemasyarakatan : Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK) - - - LKMD - - - LPMD/LPMK - - 1/Aktif PKK - - 1/Aktif
RW 9/Aktif Aktif 6/Aktif 8/Aktif
RT 18/Aktif Aktif 12/Aktif 12/Aktif
Karang Taruna - - - 1/Aktif
Kelompok Tani 8/Aktif - - -
Lembaga Adat 1/Aktif - - 1/Aktif
Badan Usaha Milik Desa - - - -
Sumber : *Profil Desa dan Kelurahan Tahun 2014, **RKP-Desa Tahun 2016, ***RPJMDes Tahun 2014