• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERITAAN MOBIL ESEMKA DAN MOTIVASI BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERITAAN MOBIL ESEMKA DAN MOTIVASI BELAJAR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMBERITAAN MOBIL ESEMKA DAN MOTIVASI

BELAJAR

(Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di tvOne Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

Hendra Wiarto Sitinjak

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di tvOne terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberitaan mobil Esemka yang sering ditayangkan di berbagai stasiun televisi nasional khususnya pada stasiun televisi tvOne yang berlangsung pada bulan Februari 2012. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmanakah pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berhubungan dengan objek yang diteliti, diantaranya adalah teori komunikasi massa, media massa, televisi, pemberitaan, teori S-O-R dan motivasi belajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan penyebaran kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang yang diperoleh dengan menggunakan rumus Arikunto dimana diambil 20% dari total populasi 353 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Proporsional Stratified Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis. Berdasarkan uji tingkat signifikan korelasi diperoleh nilai thitung sebesar 8,355 dan nilai ttabel sebesar 1,994 dimana thitung > ttabel. Dengan demikian maka terdapat hubungan yang signifikan antara

pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Hipotesis yang berlaku dalam penelitian ini adalah Ha dimana terdapat pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan rumus rank Spearman secara manual maka diperoleh hasil rs = 0,161. Jika dimasukkan ke dalam skala Guilford, angka 0,161 berada pada skala < 0,20. Hal ini menunjukkan hubungan yang rendah sekali;lemah sekali. Besarnya pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan adalah sebesar 2,5%.

(2)

2 PENDAHULUAN

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

Salah satu bentuk motivasi adalah motivasi belajar. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu (Sardiman, 2005: 75). Motivasi belajar dalam diri seseorang muncul dikarenakan adanya faktor internal (dari dalam diri sendiri) yaitu minat, bakat, motif serta tingkat intelensi. Faktor eksternal (dari luar diri) yaitu keadaan lingkungan baik lingkungan keluarga maupun sekolah, serta adanya penghargaan atau apresiasi.

Pemberitaan mengenai prestasi siswa yang belakangan ini sering diberitakan oleh media massa adalah pemberitaan tentang mobil Esemka. Mobil Kiat Esemka yang merupakan karya siswa SMK Solo Jawa Tengah cukup menarik perhatian. Pada jumat pagi 24 Februari 2012 Mobil Esemka Rajawali hasil karya siswa SMK diberangkatkan dari Solo Techno Park (STP) menuju Jakarta untuk menjalani tes emisi di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong, Tangerang, Jawa Barat. Pemberangkatan mobil Esemka Rajawali yang dikemudikan oleh Wakil Walikota FX Hadi Rudyatmo (Rudy) didampingi oleh seorang anggota DPR RI Roy Suryo dan dilepas oleh Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) dari Solo Techno Park (STP) (http://nasional.TvOnenews.tv/berita/view/53880/2012/02/24/mobil_esemka_test_ drive_dari_solo_menuju_jakarta.TvOne/ diakses pada rabu 28 maret 2012).

Mobil Esemka Rajawali melakukan uji emisi untuk pertama kali pada tanggal 27 Februari 2012 di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong, Tangerang. Berbagai persiapan telah dilakukan agar mobil buatan siswa

(3)

3

SMK Solo itu bisa lolos uji emisi. Pengujian emisi ini diperkirakan akan memakan waktu awal hingga 6 jam. Uji emisi itu meliputi pengujian emisi dalam kondisi mesin dingin dan panas. Selain itu, pengujian juga dilakukan dalam kondisi beban kecepatan 0-120 kilometer/jam untuk mengetahui kualitas emisi gas buang. Namun pada uji emisi mobil Esemka yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), ternyata mobil Esemka tidak lulus pada uji emisi gas buang dan uji layak jalan, khususnya kekurangan lampu penerangan. Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan mobil Esemka tidak memenuhi standar ambang batas pembuangan gas emisi berdasarkan ketetapan Kementerian Lingkungan Hidup. Di samping itu lampu mobil Esemka tidak memenuhi standar sinar lampu yang ditetapkan pemerintah, yaitu 12.000 candel (CD) (http://iptek.TvOnenews.tv/berita/view/540-32/2012/03/01/mobil_esemka_tidak_lolos_uji_emisi.TvOne/ diakses pada rabu 28 maret 2012).

tvOne merupakan salah satu stasiun televisi yang gencar dalam memberitakan pemberitaan Mobil Esemka. tvOne pertama kali mengudara pada tanggal 14 Februari 2008. Stasiun tv ini secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui berbagai program News and Sports baik Nasional dan Internasional yang dimilikinya (http://www.TvOnenews.tv/tentangkami/ diakses pada senin 26 maret 2012).

Pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan oleh tvOne tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi siswa SMK Solo pada khususnya dan siswa SMK di seantero negeri ini pada umumnya. Hal ini dikarenakan karya yang mampu diukir oleh siswa SMK ini mendapat perhatian dan penghargaan dari masyarakat luas. Saat ini mobil Esemka buatan siswa SMK Solo tersebut sedang menjalani tahap demi tahap agar dapat diproduksi massal dan diharapkan nantinya dapat menjadi Mobil Nasional (Mobnas) yang membanggakan negeri ini.

SMK Negeri 2 Medan merupakan SMK Kelompok Teknologi dan Rekayasa tertua di provinsi Sumatera Utara. Pada awal berdirinya tahun 1959, SMK Negeri 2 Medan bernama STM Negeri 1 Medan. Namun pada tahun 1967

(4)

4

sekolah ini dijadikan sekolah negeri dengan nama SMK Negeri 2 Medan. SMK Negeri 2 Medan merupakan Sekolah Teknik Menengah Negeri di Provinsi Sumatera Utara yang berstandar Nasional (http://smkn2medan.sch.id/profil-sekolah/ diakses pada selasa 3 april 2012). Sama halnya dengan SMK di Solo Jawa Tengah, SMK Negeri 2 Medan juga memiliki hasil karya yang menjadi prestasi yang membanggakan.

SMK Negeri 2 Medan sukses merakit mesin Computer Numerical Control (CNC) Lleth serta CNC Miling dan hasil karya mereka siap dikirimkan ke sejumlah sekolah di 25 kabupaten/kota di tiga provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Nangroe Aceh Darussalam. Mesin bubut dengan harga Rp. 240 juta dipasaran ini mampu dirakit dengan sempurna layaknya produk buatan pabrik oleh siswa SMK Negeri 2 Medan dengan modal Rp. 200 juta (http://www.beritasatu.com/ipte k/36166-smkn-2-medan-rakit-cnc-murah.html/ diakses pada selasa 3 april 2012). Prestasi lain yang telah diukir oleh siswa SMK Negeri 2 Medan adalah

memproduksi mesin pembuat onderdil mobil

(http://www.metrotvnews.com/metromain/newsvideo/2012/03/10/146869/-SMK-2-Medan-Produksi-Mesin-Pembuat-Onderdil-Mobil/ diakses pada selasa 3 april 2012).

Dengan adanya pemberitaan mobil Esemka yang dirakit oleh siswa SMK Solo adalah salah satu bukti apresiasi masyarakat atas prestasi yang diraih oleh siswa SMK tersebut. Apresiasi dan penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia tentunya akan semakin menambah motivasi belajar bagi seluruh siswa SMK di negeri ini untuk terus berkarya dan mengharumkan nama bangsa.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti, sejauhmanakah pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan.

(5)

5 KAJIAN LITERATUR

Komunikasi Massa

Secara sederhana para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, hal ini berbeda dengan pendapat ahli psikologi sosial yang menyatakan bahwa komukasi massa tidak selalu dengan menggunakan media massa.

Merujuk kepada pendapat Tan dan Wright komukasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3)

Karakteristik komunikasi massa (Ardianto, 2004:7-12) terdiri dari :

 Komunikator terlembagakan

 Pesan bersifat umum

 Komunikannya anonim dan heterogen

 Media massa menimbulkan keserempakan

 Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan

 Komunikasi massa bersifat satu arah

 Stimulasi alat indera “terbatas”

 Umpan balik tertunda (delayed)

Adapun fungsi komunikasi massa menurut Alexis S Tan adalah memberi informasi, mendidik, mempersuasi, dan menyenangkan; memuaskan kebutuhan komunikasi (Nurudin, 2004:63).Secara umum fungsi komunikasi massa adalah menginformasikan pesan-pesan lewat media massa yang digunakan. Namun secara spesifik Burhan Bungin dalam bukunya “Sosiologi Komunikasi” (2008 : 79-81) menjelaskan beberapa fungsi dari komunikasi massa, sebagai berikut :

 Fungsi Pengawasan

 Fungsi Social Learning (Pembelajaran Sosial)

 Fungsi Hiburan

(6)

6 Media Massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002: 131). Media massa dibagi menjadi dua yakni media cetak dan media elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid dan lain-lain, sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi dan radio. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebar luas dan mengiklankan produk.

Media massa merupakan alat-alat dalam komunikasi yang dapat menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah media massa dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nuruddin, 2004: 104).

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Peran media massa dalam menjalankan paradigmanya (Bungin, 2008:85-86) adalah :

a) Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi.

b) Selain itu, media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat.

c) Terakhir media massa sebagai hiburan.

Televisi

Televisi sebagai media komunikasi massa berasal dari dua suku kata yaitu tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh (Olii, 2007: 69).

(7)

7

Sebagai salah satu media komunikasi massa, televisi merupakan media komunikasi yang paling efektif dibandingan dengan media komunikasi lainya seperti koran, majalah, radio dll. Hal ini dikarenakan khalayak yang menjadi komunikan televisi dapat menerima informasi visual dan audiovisual secara bersamaan.

Pemberitaan

Banyak orang mendefinisikan berita sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Dengan kata lain, dapat dikatakan belum ada defenisi berita secara universal. Untuk memperkuat penyajian atas peristiwa apa yang sedang kita pantau dan bagaimana menyajikannya, reporter pencari berita harus mempunyai defenisi sendiri mengenai lingkup pekerjaannya.

Dalam buku Here’s the News yang dihimpun oleh Paul De Maeseneer, berita didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian baru, penting, dan bermakna (significant), yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka (Olii, 2007:25).

Defenisi berita tersebut mengandung unsur yang :

 Baru dan penting

 Bermakna dan berpengaruh

 Menyangkut hidup orang banyak

 Relevan dan menarik

Kategori berita merupakan kategori terbesar dalam sajian media. Berita bisa saja berupa propaganda, informasi salah, dan informasi yang menyimpang atau berita yang noninformatif. Menurut Walter Lippman (Mcquail, 1987:190), berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah menonjolkannya sendiri. Dengan demikian, perhatian masyarakat diarahkan pada hal-hal yang menonjol dan bernilai untuk diperhatikan.

Mcquail (1992) membuat kategorisasi untuk mengukur “Media Performance”dalam meriset mengenai pemberitaan (Kriyantono, 2008:241-242), yaitu :

(8)

8

 Faktual (Factualness)

Maint-point (apakah ada pencampuran antara fakta dan opini), nilai informasi (kedalaman berita), kemudahan untuk dipahami (readability),dapat tidaknya dikonfirmasi dengan sumber berita (checkability).

 Keakuratan (Accuracy)

Verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita, dan akurasi penyajian.

 Kelengkapan isi berita (Completeness)

Mencakup 5W+1H (What, Who, Where, Why, When, How)

 Relevasi (Relevance)

Proximity psikografis, proximity geografis, timeless, significance, prominence, dan magnitude. Dengan kata lain, yang dimaksud relevan adalah berkaitan dengan nilai berita.

 Keseimbangan (Balance)

Ada atau tidak ada “Source Bias” (penampilan satu sisi dalam penampilan, seperti ketidak seimbangan sumber berita), ada atau tidak ada “Slant” (kecenderungan/berita miring), dan ketidakseimbangan.

 Neutrality

Sensionalism, stereotype, junxtaposition (membandingkan dua hal yang tidak sebanding), dan linkages (membandingkan dua hal yang tidak relevan).

Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari psikologi yang kemudian menjadi teori komunikasi karena objek dan material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Teori stimulus-respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. McQuail (Bungin, 2008:277) menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah:

(9)

9

 pesan (Stimulus);

 seorang penerima atau receiver(Organisme); dan

 efek (Respons). Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri inividu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Adi, 1994:154). Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practise) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Terdapat dua perspektif teoritis yang berbeda tentang belajar (Uno, 2008:14), yaitu:

Teori Stimulus-Response (S-R).

Teori ini menunjukkan bahwa performa terampil berasal dari rantai unit-unit S-R diskrit dan dipelajari secara terpisah.

Teori pemprosesan informasi kognitif.

Para peneliti menunjukkan bahwa suatu program motor (gerak) hierarkis bukanlah suatu unit rantai Stimulus-Respons, tetapi ia dipelajari secara internal.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi (Uno, 2008:31) :

 Adanya hasrat dan keinginan berhasil

 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

 Adanya harapan dan cita-cita masa depan

 Adanya penghargaan dalam belajar

(10)

10

 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Medan. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (dalam Kriyantono, 2008:151) populasi sebagai wilayah generalisasi terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Peneliti memilih SMK Negeri 2 Medan sebagai populasi dalam penelitian ini karena SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu SMK Negeri favorit di kota Medan. Selain itu SMK Negeri 2 Medan juga merupakan SMK Negeri yang mampu mengukir prestasi yaitu prestasi dalam memproduksi mesin bubut yang telah didistribusikan ke beberapa SMK di wilayah Aceh, Sumatera Utara hingga Riau. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas X dan XI Jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Medan dengan jumlah sebanyak 353 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 1998: 144). Arikunto mengatakan jika jumlah populasi hanya berkisar 100 orang ke bawah maka sebaiknya jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi (total sampling), sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, namun jika subjeknya besar, maka diambil antara 10-15% atau dari 20-25% dari jumlah populasi (Arikunto, 2002: 120).

Dari pendapat Arikunto tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan populasi.

n =N/100 X 20 Keterangan:

N = Jumlah sampel n = Sampel

(11)

11

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

n = 353/100 X 20 = 7060/100 = 70,6 ≈ 70

maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang.

Teknik Penarikan Sampel

Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Proporsional Stratified Sampling adalah pengambilan sampel dari setiap strata dalam jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata. Teknik pengambilan sampel ini bertujuan agar setiap strata atau bagian memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Setelah jumlah sampel ditentukan, maka di proporsionalkan untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap lingkungan dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002: 120), yaitu:

n=

𝑛1𝑥 𝑛2 𝑁 Keterangan:

𝑛

1= Jumlah populasi dalam setiap lingkungan

𝑛

2= Jumlah sampel N = Jumlah populasi

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian Lapangan (Field Research)

(12)

12 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang 3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus tata jenjang oleh Spearman (Spearman’s Rho Rank – Order Correlation), yaitu sebagai berikut:

𝑅ℎ𝑜 = 1 − 6 − Ʃ𝑑

2

𝑁(𝑁2− 1)

Keterangan :

Rho= koefisien korelasi rank-order d= perbedaan antara pasangan jenjang

Ʃ= sigma atau jumlah

N= jumlah individu dalam sampel 1= bilangan konstan

6= bilangan konstan

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, maka digunakan rumus 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebagai berikut :

𝑡 = 𝑛 − 2

(13)

13 Keterangan :

t = nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑠 = nilai koefisien n = jumlah sampel

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hubungan signifikan Ha diterima dan Ho ditolak Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka hubungan tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak Dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan.

Ha : Terdapat pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan.

Selanjutnya untuk mengatur kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien Guilford, sebagai berikut (Kriyantono, 2008:168-169), yaitu :

≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat

≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis tabel tunggal, tabel silang dan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat terdapat korelasi (hubungan) antara menonton pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan meskipun pengaruh yang diberikan relatif rendah. Dalam penelitian ini masing-masing responden memiliki intensitas yang berbeda dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di tvOne, mayoritas responden yakni sebanyak 42,9% responden menonton pemberitaan mobil Esemka di tvOne < 3. Rendahnya intensitas responden dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di tvOne disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah penggunaan media televisi sebagai media hiburan semata.

(14)

14

Dari unsur isi berita yang disajikan oleh tvOne dalam pemberitaan mobil Esemka, responden menyatakan bahwa tvOne mampu memberikan informasi yang faktual, jelas serta akurat. Hal ini didukung dengan data pada tabel 4.5 yakni sebanyak 58,6% responden menyatakan infromasi yang diberikan tvOne faktual, data pada tabel 4.7 menunjukkan sebanyak 77,1% responden menyatakan bahwa informasi yang diberikan tvOne jelas dan data pada tabel 4.8 menunjukkan sebanyak 71,4% responden menyatakan bahwa informasi yang diberikan tvOne akurat. Dengan demikian meskipun mayoritas responden memiliki intensitas yang rendah dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di tvOne namun mereka mampu memahami dengan baik informasi yang diberikan oleh tvOne.

Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa Siswa SMK Negeri 2 Medan memiliki harapan dan cita-cita yang besar untuk berhasil di masa depan. Dimana pada tabel 4.21 diperoleh data sebanyak 92,9% responden menyatakan bahwa mereka memiliki harapan dan cita-cita untuk berhasi di bidang otomotif. Dengan adanya harapan dan cita-cita untuk berhasil di masa depan akan semakin menambah motivasi belajar mereka karena hanya dengan belajar dan usaha yang keraslah responden mampu meraih harapan dan cita-cita mereka.

Pada analisis tabel silang dapat dilhat hubungan antara tingkat faktualitas pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap timbulnya keinginan untuk berkarya di bidang otomotif. Dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 41 orang menyatakan bahwa informasi yang diberikan pada pemberitaan mobil Esemka di tvOne faktual dan dari 41 responden tersebut 35 orang diantaranya memiliki keinginan untuk berkarya di bidang otomotif.

Pada tabel 4.25 dapat dilihat analisis tabel silang hubungan antara tingkat keakuratan berita terhadap timbulnya dorongan untuk lebih giat belajar. Berdasarkan analisis tabel silang tersebut dapat ditarik gambaran bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 50 responden menyatakan informasi yang diberikan dalam pemberitaan mobil Esemka akurat dan dari ke-50 responden tersebut 46 orang diantaranya menyatakan bahwa timbul dorongan pada diri mereka untuk lebih giat belajar.

(15)

15

Untuk melihat sejauhmanakah hubungan anatara pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap cita-cita responden agar berhasil di masa depan maka peneliti melakukan analisis tabel silang antara kelengkapan isi berita dalam pemberitaan mobil Esemka d tvOne cita-cita responden unutk berhasil di bidang otomotif. Berdasarkan analisis tabel silang tersebut diperoleh gambaran bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 48 orang menyatakan bahwa isi berita dalam pemberitaan mobil Esemka di tvOne lengkap dan dari 48 responden tersebut 45 responden menyatakan bahwa mereka memiliki cita-cita untuk berhasil di bidang otomotif.

Setelah analisis data tabel tunggal dan analisis tabel silang dilakukan, dilanjutkan dengan cara pengujian hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan variabel yang linear dapat menggunakan rumus korelasi Koefisien Spearman Rho. Koefisien Spearman Rho, yaitu menjelaskan hubungan antara variabel X (Pemberitaan Mobil Esemka) dan Variabel Y (Motivasi Belajar). Dalam penelitian ini diharapkan dapat dilihat hubungan antara Pemberitaan Mobil Esemka di tvOne dan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus Spearman Rho Rank maka diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑜𝑠 = 0,161. Jika dilhat pada skala Guilford angka 0,161 berada pada skala < 0,20. Hal ini menunjukkan hubungan yang rendah sekali; lemah sekali. Untuk melihat sejauhmakah besarnya pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan maka dilakukan uji determinasi. Berdasarkan uji determinasi dalam penelitian ini diperoleh besarnya pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan adalah sebesar 2,5%.

(16)

16 PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikemukakan bagian-bagian penting yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Intensitas siswa SMK Negeri 2 Medan dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di TV One masih rendah . Rendahnya intensitas responden dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di tvOne disebabkan oleh penggunaan sebagai media hiburan semata. Namun meskipun responden memiliki intensitas yang rendah dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka di tvOne mereka mampu memahami dengan baik isi berita maupun informasi yang disampaikan dengan baik . Siswa SMK Negeri 2 Medan memiliki pemahaman yang baik terkait isi maupun informasi yang disajikan tvOne dalam pemberitaan mobil Esemka karena tvOne memberikan informasi yang faktual, akurat, jelas dan lengkap. Dalam hal ini yang dimaksud dengan informasi yang faktual adalah tidak terdapat pencampuran antara fakta dan opini dalam pemberitaan mobil Esemka di tvOne. Informasi yang akurat maksudnya adalah verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita dan akurasi penyajian dengan kata lain tvOne memberikan informasi sesuai dengan fakta atau peristiwa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi yang lengkap dalam pemberitaan mobil Esemka di tvOne adalah mencakup 5W+1H (What, Who, Where,Why, When and How). Dalam hal ini tvOne memberikan informasi tentang “Apa itu mobil Esemka?”, “Siapakah yang merakit mobil Esemka tersebut?”, “Dimanakah mobil Esemka tersebut dirakit?”, “Mengapa muncul mobil Esemka?”, “Kapan mobil tersebut diproduksi?” dan “Bagaimana proses perakitan mobil Esemka tersebut?”

2. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah

(17)

17

mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi. Motivasi merupakan unsur penting dalam proses belajar. Dengan adanya motivasi yang tinggi maka seseorang akan semakin giat belajar.Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari minat mereka terhadapat kegiatan belajar di sekolah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.19 yang menunjukkan bahwa siswa SMK Negeri 2 Medan memiliki minat belajar yang tinggi.

3. Berdasarkan uji tingkat signifikan korelasi diperoleh nilai thitung sebesar 8,355 dan nilai ttabel sebesar 1,994 dimana thitung > ttabel. Dengan demikian maka terdapat hubungan yang signifikan antara pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Hipotesis yang berlaku dalam penelitian ini adalah Ha dimana terdapat pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan.

4. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan peneliti, terdapat hubungan antara pemberitaan pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Dari data yang diperoleh dengan penghitungan korelasi Spearman dari kuesioner yang dibagikan, angka korelasi menunjukkan 0,161 yang menurut skala Guilford terdapat hubungan rendah sekali; lemah sekali. Dengan melakukan uji determinasi maka diperoleh besarnya pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan adalah sebesar 2,5%.

(18)

18 Saran

Dalam penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran bagi responden penelitian, saran dalam kaitan akademis dan saran dalam kaitan praktis.

Saran Responden Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa intensitas responden dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka terbilang cukup rendah. Rendahnya intensitas responden dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka dapat disebabkan oleh penggunaan televisi sebagai sarana hiburan semata. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar responden lebih memanfaatkan televisi sebagai sarana informasi dengan demikian dapat menambah wawasan dan pengetahuan responden.

Saran Dalam Kaitan Akademis

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmanakah pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberitaan mobil Esemka di tvOne Terhadap Motivasi Belajar Siswa atau penelitian yang sejenis, peneliti menyarankan agar peneliti yang bersangkutan kelak lebih memperbanyak referensi dari jurnal sehingga teori dan informasi yang diperoleh dapat lebih menyempurnakan hasil dari penelitian ini.

Saran Dalam Kaitan Praktis

Televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang sering dijadikan masyarakat sebagai sumber informasi. Oleh karena itu televisi harus mampu memberikan informasi yang faktual, akurat dan berkesinambungan. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa tvOne sebagai salah satu stasiun televisi nasional yang fokus acaranya adalah berita sudah memberikan informasi yang faktual dan akurat pada pemberitaan mobil Esemka. Akan tetapi pemberitaan mobil Esemka seakan putus ditegah jalan karena pemberitaan tentang mobil Esemka hanya marak

(19)

19

dibicarakan pada awal januari hingga pertengahan april. Sehingga masyarakat tidak mengetahui sudah sejauhmanakah sekarang perkembangan mobil Esemka buatan siswa SMK Solo tersebut. Dengan demikian peneliti memberikan saran kepada pihak tvOne agar selalu memberikan informasi tentang perkembangan mobil Esemka tersebut kerena pemberitaan mobil Esemka telah mampu menjadi issue nasional.

Daftar Pustaka

Adi,Isbandi Rukminto. 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu

Kesejahteraan Sosial: Dasar-Dasar Pemikiran. Jakarta: Grafindo Perkasa. Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Group.

. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hallgeir Nilsen, 2009. Influence on Student Academic Behavior through Motivation,

Self-Efficacy and Value Expectation: An Action Research Project to Improve

Learning. University of Agder, Department of Information Sytems, Kristiansand, Norway.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

(20)

20

Muhtadi, A. Saeful. 1999. Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek. Bandung : Logos.

Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Cespur. Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. Jakarta: PT Indeks. . 2007. Opini Publik. Jakarta: PT Indeks.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sadirman, A.M. 2005. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES Tina Heafner, 2004. Using Technology to Motivate Students to Learn Social

Studies. University of North Carolina at Chrarlotte.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Wlodkowski, Raymond J & Judith H. Jaynes. 2004. Hasrat Untuk Belajar; Judul

Asli Eager To Learn. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumber lain :

http://www.tvonenews.tv/tentangkami/ diakses pada senin 26 maret 2012

http://nasional.tvonenews.tv/berita/view/53880/2012/02/24/mobil_esemka_test_dr ive_dari_solo_menuju_jakarta.tvOne diakses pada rabu 28 maret 2012

http://iptek.tvonenews.tv/berita/view/54032/2012/03/01/mobil_esemka_tidak_lolo s_uji_emisi.tvOne diakses pada rabu 28 maret 2012

Referensi

Dokumen terkait

Our aim is to establish an Education Centre “Save the Children Life” and thus to provide illustrative simulations of different natural disasters using modern digital

Pada edisi yang ketiga ini ditampilkan beberapa tulisan pemberdayaan dalam berbagai prespektif antara lain tentang : Mencari Komunikasi Ideal Pengentasan Kemiskinan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh persepsi mahasiswa tentang micro teaching terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPL, 2) pengaruh persepsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga inti dengan motivasi belajar pada siswa-siswi. Penelitian ini dilakukan di

[r]

Bahan yang digunakan adalah data iklim harian di tiga pos penakar yaitu stasiun Jumantono, Tawangmangu dan Bendosari dari tahun 2008 sampai tahun 2013

Berdasarkan bahan hukum yang sudah diperoleh dan dianalisis, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen sudah melaksanakan pengawasan pelaksanaan bidang lingkungan

27 Muhammad Abu Nur Achyar SMPN 1 Senori 55. 28 Ilham Ahmad Kamil SMPN 2