PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Verifikasi)
HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS
KAYU
PT. KHARISMA EKSPORT
KABUPATEN BANTUL – PROVINSI DI YOGYAKARTA
IUI : No.639/T/PERDAGANGAN/2008 jo 530/DP/U/021/XI/2009 jo
194/1/IU/II/PMA/INDUSTRI/2012
O
l
eh
IDENTITAS LV-LK PT. TUV Rheinland
Indonesia
1.
Nama LV-LK :
PT. TÜV Rheinland Indonesia
2.
Alamat
:
Menara Karya Lantai 10,
Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2
Jakarta 12950
Telp : 021- 579 44 579
Fax : 021-579 44 575
e-mail :
[email protected]
3
Akte
Pendirian
dan
perubahan
terakhir
:
•
Pendirian
: Akte notaris Ani Suhartati Hadiono,SH
No.3 tanggal 11 September 1996
•
Perubahan terakhir
: Akte notaris Fitri Susanti,SH.
M.Kn No.02 tanggal 26 Maret 2012.
4.
Pengurus Lembaga VLK
(berdasarkanakte notaris H. Dana Sasmita,SH No. 17 tanggal 20 September 2010)
:
Komisaris Utama : Stephan Nikolaus Schmitt
Komisaris : Michael Franz Jungnitsch
Komisaris : Nirmala Chandra Dewi Motik
Komisaris : Indaryati S. Adisuryo Motik
Direktur Utama : M. Bascharul Asana
Direktur : Abdul Qohar
Direktur : Edmundus Wiharyono
Kepala LV-LK dan LP-PHPL : Dian S Soeminta
5.
Legalitas Usaha/Perusahaan :
•
Izin
Usaha
Tetap
Perdagangan
No.
328/T/Perdagangan/1999 tanggal 21 Juni 1999.
•
TDP : 09.03.1.70.27469, berlaku s/d 11 Feb 2014
•
NPWP : 01.071.818.7-058.000
6.
Tim Auditor VLK :
1.
Hendra Fachrurozy, S. Hut (Lead auditor)
2.
Sapto Hariyono, S.Hut (Auditor)
IDENTITAS PERUSAHAAN PT. Kharisma Eksport Kabupaten Bantul
1
Organisasi / Auditee :
PT. Kharisma Eksport
2
Lokasi / Alamat :
Kantor
:
Jl. Parangtritis KM 4.5, Dukuh Druwon, Desa Bangunharjo,
Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi DI Yogyakarta
Telp/Fax : 0274-445282
Lokasi Unit Produksi/Pabrik
:
•
Tembi
: Jl. Parangtritis KM 8.5, Dukuh Tembi, Desa Timbulharjo,
Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi DI Yogyakarta.
Telp/Fax : 0274-368290
•
Bakalan
: Dukuh Bakalan, Desa Pendowoharjo, Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi DI Yogyakarta.
•
Miri
: Dukuh Miri, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon
,
Kabupaten Bantul, Propinsi DI Yogyakarta
3
Izin Usaha :
1.
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) No. 639/T/PERDAGANGAN/2008 tanggal 27 Juni
2008 tentang
Izin Tetap Usaha Perdagangan (ITUP)
.
2.
Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul No.
530/DP/U/021/XI/2009 tanggal 16 November 2009 tentang
Izin Usaha Industri
.
3.
Keputusan
Kepala
BKPM
No.
194/1/IU/II/PMA/INDUSTRI/2012 tanggal 27 September
2012 tentang
Izin Perluasan
4
Jenis dan kapasitas
produksi/Perdagangan per
Tahun :
1.
ITUP No. 639/T/PERDAGANGAN/2008 :
Ekspor barang dagangan berupa furniture (lemari, kerajinan tangan, meja, kursi, tempat tidur, kitchen set) (KBLI : 53391) sebesar US$ 1,600,000
2.
IUI No. 530/DP/U/021/XI/2009 :
Meubel/furniture dari kayu (KBLI : 36101) : 700 m3
3.
IUI Perluasan No. 194/1/IU/II/PMA/INDUSTRI/2012 :
Furniture dari kayu (lemari, meja, kursi/sofa, tempat tidur, rak TV, rak buku, bingkai cermin dari kayu, pot bunga dari kayu, box untuk CD, stand lampu dari kayu (KBLI : 31001) : 20,000 m3 (setara 50,000 set)
5
Jenis Usaha :
Industri dan perdagangan furniture dari kayu
6
Susunan
Pengurus
Perusahaan
(berdasarkan akte notaris Sri Peny Nugrohowati,SHNo.13 tanggal 27 Oktober 2008)
:
•
Komisaris : Tn Raymond Davids
RINGKASAN
TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan Senin, 20 Januari 2013
Ruang Pertemuan Kantor PT Kharisma Eksport di Kab. Bantul
Pertemuan pembukaan dihadiri oleh perwakilan PT Kharisma Eksport yang terdiri dari
Management Representative, staff
dan A u d i t o r Lembaga Sertifikasi PT. TUV Rheinland Indonesia.
Perincian pelaksanaan pertemuan pembukaan adalah 1). Lead Auditor menjelaskan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi, prosedur verifikasi dan ketentuan/mekanisme pengambilan keputusan serta meminta ketersediaan, kelengkapan dan transparansi data; 2). Perubahan jam pelaksanaan audit dikarenakan jam kerja perusahaan dari jam 09.00 – 16.00 WIB; 3). Auditee berharap dapat diinformasikan potensi ketidaksesuaian yang terjadi selama proses audit berjalan.
Kedua belah pihak menandatangani notulensi rapat pembukaan.
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
20 s/d 21 Januari 2013
- Unit produksi Tembi, Miri dan Bakalan
- Dokumen
legalitas/perizinan (akte perusahaan, SIUP/IUI, izin gangguan, TDP, NPWP, dokumen lingkungan, ETPIK)
- Dokumen terkait bahan baku (input) (dokumen pembelian, berita acara serah terima, dokumen angkutan, LMHHKO). - Dokumen terkait proses
produksi (tally sheet penggunaan bahan baku dan produksi, laporan produksi)
- Dokumen terkait eksport (PEB, Packing List, Invoice, B/L).
-
Dokumen terkait K3 dan ketenagakerjaan-
dllVerifikasi dokumen dan observasi lapangan dilakukan sesuai dengan prinsip, kriteria, indikator dan verifier yang telah ditetapkan dalam Perdirjen BUK No. P.8/VI- BPPHH/2012 Lampiran 2.5 tentang Standar Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang IUIPHHK dan IUI. Periode data yang diverifikasi adalah Januari – Desember 2012 (12 bulan terakhir)
Pertemuan Penutupan 21 Januari 2013
Ruang Pertemuan Kantor PT Kharisma Eksport Kab Bantul
Pertemuan penutupan dihadiri oleh perwakilan PT Kharisma Eksport yang terdiri dari
Management Representative,staff
dan Lembaga Sertifikasi PT. TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan untuk verifier yang berstatus tidak memenuhi. Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pengambilan Keputusan 04 Februari 2013
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Catatan :
-Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK No. P.8/VI- BPPHH/2012 Lampiran 3.4 tentang Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang IUIPHHK dan IUI.
RINGKASAN HASIL
PENILAIAN
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1 K.1.1 1.1.1 a. Memenuhi
Kelengkapan dan keabsahan akte pendirian perusahaan dan perubahan dipenuhi seluruhnya
b. Memenuhi Izin usaha yang masih berlaku sesuai
dengan kegiatan usahanya
c. Memenuhi
Izin HO kedua unit tersedia dan masih berlaku sedangkan untuk Unit Miri, instansi yang berwenang tidak dapat mengeluarkan izin HO dikarenakan
Surat Keterangan Rencana
Kabupaten (KRK) tidak dapat
diterbitkan oleh instansi terkait
sehingga auditee sedang dalam
proses pindah ke Unit Bakalan
d. Memenuhi
Organisasi/auditee telah memiliki TDP untuk kegiatan usaha perdagangan dan industri (furniture dari kayu) dimana masih berlaku dan sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
e. Memenuhi
Organisasi/auditee telah memiliki
NPWP dan kelengkapannya seperti SKT dan PKP. NPWP yang dimiliki telah sesuai dengan dokumen lainnya seperti PEB serta NIK (pendekatan untuk NSW).
f. Memenuhi
Dokumen lingkungan kedua unit telah tersedia dan ruang lingkupnya sesuai
dengan kondisi di lapangan.
Sedangkan dokumen lingkungan
untuk Unit Miri tidak dapat diterbitkan
dikarenakan Surat Keterangan
Rencana Kabupaten (KRK) tidak dapat diterbitkan oleh instansi terkait.
Laporan pengelolaan dan
pemantauan sedang dalam proses
penyusunan karena dokumen
lingkungan diterbitkan belum sampai 6 bulan.
g. Memenuhi
Terdapat dokumen IUI/TDI/IUT dan diterbitkan oleh instansi terkait, sesuai jenis usaha yang dijalankan.
h. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak masuk
kedalam kategori IPHHK maka
organisasi tidak terkena kewajiban menyusun RPBBI
1.1.2 - Memenuhi
Tersedia dokumen ETPIK yang sah dan sesuai dengan produk yang diekspor.
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
1.1.3 a. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee bukan pedagang ekspor atau eksportir non-produsen karena didalam dokumen ETPIK menerangkan memproduksi mebel dari kayu.
b. Tidak dapat
diverifikasi
Dikarenakan Organisasi/auditee
bukan pedagang ekspor atau
eksportir non-produsen maka auditee tidak memiliki perjanjian atau kontrak kerjasama dengan IUI/TDI/industri rumah tangga/pengrajin dalam rangka
penjualan produk keluar negeri
(ekspor)
1.2.1 a. Tidak dapat
diverifikasi
Akte perusahaan (pendirian sampai
perubahan terakhir) atas nama
organisasi/auditee tidak menunjukan dalam berbentuk kelompok
b. Tidak dapat
diverifikasi
Dikarenakan organisasi/auditee tidak berkelompok maka NPWP kelompok pun tidak dimilikinya.
P.2 K.2.1 2.1.1 a. Memenuhi
Seluruh penerimaan bahan baku dilengkapi dengan dokumen jual beli/nota dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
b. Memenuhi
Hasil pemeriksaan penerimaan bahan baku dituangkan dalam Berita Acara
Bongkaran Kayu atau voucher
penerimaan material. Dokumen
angkutan yang menyertai bahan baku yang diterima berupa nota/surat jalan atau FAKO (Faktur Angkutan Kayu Olahan).
c. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak
mempergunakan bahan baku berupa
kayu yang diimport sehingga
dokumen import barang tidak
ditemukan juga.
d. Memenuhi
Seluruh bahan baku yang diterima dilengkapi oleh dokumen angkutan yang sesuai dengan peruntukannya yaitu Nota/bon pembelian/surat jalan dan FAKO namun untuk kayu bekas hasil bongkaran dilengkapi surat keterangan. Berdasarkan hasi uji petik bagi bahan baku yang masih
tersedia stocknya maka terjadi
kesesuaian antara dokumen dengan fisik di lapangan.
e. Memenuhi
Seluruh kayu bekas/hasil bongkaran
dilengkapi dengan Nota dan
Dokumen/Keterangan yang dapat
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
f. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak
mempergunakan bahan baku berupa KB atau KBS atau KBK yang berasal dari kayu hanyut atau hasil memungut dari sungai dan/atau pantai sehingga nota dan dokumen keterangan untuk bahan baku tersebut tidak ditemukan.
g. Tidak dapat
diverifikasi
Bahan baku yang dipergunakan oleh
organisasi/auditee tidak
mempergunakan kayu limbah industri sehingga dokumen angkutan hasil hutan berupa Nota tidak ditemukan di organisasi/auditee
h. Memenuhi Dokumen LMHHOK sesuai dengan
dokumen pendukung.
i. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak tergolong IPHHK maka dokumen pendukung
RPBBI berupa SK RKT tidak
diperlukan/ditemukan
2.1.2 a. Memenuhi
Tally sheet/rekaman/laporan awal
produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku
b. Memenuhi
Laporan hasil produksi sesuai dengan LMHHOK dan terdapat hubungan yang logis antara input-output dan rendemen
c. Memenuhi Realisasi produksi tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan
2.1.3 a. Tidak dapat diverifikasi b. Tidak dapat diverifikasi c. Tidak dapat diverifikasi d. Tidak dapat diverifikasi
Dikarenakan organisasi/auditee tidak
ada proses pengolahan produk
melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain maka organisasi/auditee
tidak memiliki dokumen kontrak
kerjasama atau kontrak jasa,
dokumen perizinan/legalitas
perusahaan jasa/pengolahan, adanya
segregasi/separasi produk dan
adanya pendokumentasian bahan
baku, proses dan produksi
P.3 K.3.1 3.1.1 a. Tidak dapat
diverifikasi
b. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak memerlukan pengakuan sebagai PKAPT karena jenis produk yang diperdagangkan tidak masuk kedalam kategori kayu
pada aturan terkait dan tidak
melakukan perdagangan kayu antar pulau. Dengan itu maka dokumen
laporan PKAPT juga tidak
diperlukan/ditemukan.
3.1.2 a. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
b. Tidak dapat
diverifikasi
PKAPT maka kapal yang
dipergunakan dalam transportasi
perdagangannya tidak ada kewajiban
menggunakan kapal berbendera
Indonesia serta dokumen angkutan yang dipergunakan tidak mengikuti aturan yang ada sehingga tidak dapat dilakukan uji silang antara identitas
kapal dengan informasi yang
tercantum dalam dokumen
angkutannya.
3.1.3 a. Tidak dapat
diverifikasi
b. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee tidak memerlukan
pengakuan sebagai PKAPT dan
produk yang dijual/diperdagangkan tidak dalam bentuk kayu maka dokumen angkutan hasil hutan dan identitas permanen pada batang tidak dapat diverifikasi/ditemukan.
K.3.2 3.2.1 a. Memenuhi
Dokumen PEB yang diterbitkan telah
sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya
b. Memenuhi
Informasi didalam dokumen Packing List (P/L) berupa deskripsi produk, jumlah produk, volume produk, merk, nomor kontainer serta negara tujuan telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.
c. Memenuhi
Informasi didalam dokumen invoice
seperti deskripsi produk, jumlah
produk, nama kapal, penerima dan negara tujuan, nilai transaksi telah
sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya.
d. Memenuhi Perusahaan angkutan laut dilengkapi
dengan Bill of Landing (B/L).
e. Tidak dapat
diverifikasi
Organisasi/auditee baru dalam
proses sertifikasi dan produk yang diekspor belum terkena kewajiban
mempergunakan V-Legal (sesuai
peraturan yang berlaku) sehingga
organisasi/auditee tidak memiliki
dokumen V-Legal yang diterbitkan atas hasil kegiatan inspeksi serta tidak dapat dilihat kesesuaiannya
antara realisasi ekspor dengan
dokumen lisensi tersebut.
f. Tidak dapat
diverifikasi
Produk yang diekspor oleh
organisasi/auditee tidak termasuk
kedalam kategori produk yang
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
teknis/penelusuran teknis sehingga Laporan Surveyor-nya tidak akan terbit
g. Tidak dapat
diverifikasi
Produk yang di ekspor oleh
organisasi/auditee tidak masuk
kedalam produk yang terkena bea keluar seperti yang telah dituang dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Keuangan No. 223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008
h. Tidak dapat
diverifikasi
Dari jenis dan produk kayu yang
dipergunakan dan dihasilkan
tersebut tidak termasuk jenis kayu
yang dibatasi perdagangannya
sehingga tidak memerlukan
dokumen CITES.
P.4 K.4.1 4.1.1 a. Memenuhi Tersedia prosedur K3 dalam kegiatan
operasional lapangan
b. Memenuhi
Tersedia peralatan K3 sesuai
ketentuan dan kebutuhan serta
berfungsi baik
c. Memenuhi
Tersedia catatan kecelakaan secara lengkap dan upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk
program K3.
4.2.1 - Memenuhi
Terdapat kebijakan perusahaan yang memperbolehkan pekerja membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Perusahaan (PP) Pasal 2 ayat 5.
4.2.2 - Memenuhi
Tersedia dokumen Peraturan
Perusahaan (PP) dan telah
mendapatkan pengesahan dari
instansi yang berwenang.
4.2.3 - Memenuhi Tidak terdapat pekerja yang masih