• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Survei Pada Dinas Daerah Kabupaten Ciamis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Survei Pada Dinas Daerah Kabupaten Ciamis)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(Survei Pada Dinas Daerah Kabupaten Ciamis)

Oleh :

FIRDA ARUM NURDIANA 123403268

Email: firda.arum@gmail.com Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe about the Performance Audit, Public Accountability, and to determine the effect of the Performance Audit on Public Acountability in the regional work unit Ciamis regency. The method used in this research are descriptive analysis methode with survey approach. Data collection implemented by primary data that obtained directly from subject. Data were analyze using simple linear regretion analysis. Subject in this research is regional work unit on Ciamis regency. The results of this research it can be concluded that : (1) Implemention of Performance Auditing at The Regional Offices ofCiamis regency was good, (2) Implemention of Public Accountability at The Regional Offices of Ciamis regency was good, (3) The Performance Audit had a significant influence to the Public Accountability at regional work unit Ciamis regency.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran audit kinerja, akuntabilitas publik, sertauntuk mengetahui pengaruh audit kinerja terhadap akuntabilia publik pada SKPD Kabupate Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey, dimana pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh dari subjek penelitian, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian keustakaan. Subjek dalam penelitian ini adalah SKPD di Pemerintah Kabupaten Ciamis. Hasil dari penelitian ini dapat menunjukan bahwa : (1)Pelaksanaan audit kinerja pada SKPD Kabupaten Ciamis sangat baik, (2)Akuntabilitas Publik pada SKPD Kabupaten Ciamis baik, (3) Audit Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Publik.

Kata kunci : Audit Kinerja, Akuntabilitas Publik

PENDAHULUAN

Dewasa ini perubahan pada sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong perlunya perbaikan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah pusat. Pemberian otonomi daerah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia. Penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memerhatikan kepentingan-kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Untuk itu, otonomi daerah diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Dalam upaya menuju pada pemerintahan yang baik atau good governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluasluasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, jalannya

(3)

pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan.

Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for money

dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik, maka diperlukan audit terhadap organisasi sektor publik tersebut. Audit yang dilakukan pada sektor pemerintah tidak hanya terbatas pada audit atas laporan keuangan dan audit dengan tujuan tertentu, namun perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja pemerintah tersebut.

Audit Kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit kinerja meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas yang pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya, yang membedakan antara audit kinerja dengan audit lainnya adalah dalam hal laporan audit. Dalam audit keuangan, hasil audit adalah berupa pendapat (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria standar yang ditetapkan tanpa pemberian rekomendasi perbaikan. Sedangkan dalam audit kinerja, audit tidak hanya sekedar menyampaikan kesimpulan berdasarkan tahapan audit yang telah dilaksanakan akan tetapi dilengkapi dengan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang. Dengan adanya audit kinerja pada entitas pemerintahan khususnya pemerintahan daerah dapat mempebaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai kewajiban pemerintah atau publik sebagai pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan pelaporan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

(4)

tanggungjawabnya kepada masyarakat sebagai pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertangungjawaban tersebut.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya audit kinerja pada suatu entitas pemerintahan dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja pemerintahan sehingga terciptanya akuntabilitas publik yang memadai.

TINJAUAN PUSTAKA

Audit Kinerja adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut. (Abdul Halim dan Theresia Damayanti, 2007:71)

Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. (Mardiasmo, 2002:21)

HIPOTESIS

Audit Kinerja Sektor Publik berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Publik

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiono (2015:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

(5)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif análisis dengan pendekatan survei. Yaitu metode penelititan yang menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, dimana data dikumpulkan, diolah, dan dianalisis kemudian dibuat kesimpulan. Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala QS Audit Kinerja (Variabel X) Audit kinerja merupakan proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif agar dapat

melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku,

menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut.Abdul Halim dan Theresia Damayanti (2007:71) a. Melakukan penilaian secara independen, tidak tergantung pada sesuatu lain/tidak bias dalam bersikap. Auditor yang independen akan memungkinkan yang bersangkutan bersikap onjektif. b. Ekonomi, berkaitan dengan perolehan sumber daya yang akan digunakan dalam proses dengan biaya, waktu, tempat, kualitas, dan kualitas yang benar. Ekonomi berarti meminimalkan biaya perolehan input untuk digunakan dalam proses, dengan tetap menjaga kualitas sejalan dengan prinsip dan praktik

administrasi yang sehat dan kebijakan manajemen. c. Efesiensi,

merupakan hubungan yang optimal antara input dan output. Suatu entitas dikatakan efesien

(6)

apabila mampu menghasilkan output maksimal dengan jumlah input tertentu atau mampu menghasilkan output tertentu dengan memanfaatkan input minimal. d. Efektivitas, pada dasarnya adalah pencapaian tujuan. Efektivitas berkaitan dengan hubungan antara output dengan tujuan atau sasaran yang akan dicapai (outcome). Efektif berarti output yang dihasilkan telah memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. e. Kepatuhan kepada kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku. f. Menentukan antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. g. Mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan. Akuntabilitas Publik (Variabel Y) Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yangberkepentingan dengan laporan tersebut. Mardiasmo (2002:21) a. Akuntabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas Hukum b. Akuntabilitas Proses c. Akuntabilitas Program d. Akuntabilitas Kebijakan Interval

(7)

ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah regresi linier sederhana dengan mengolah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner. Data mentah berupa data kualitatif yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument penelitian (kuisioner) dari variabel independen yaitu Audit Kinerja dan variable dependen yaitu Akuntabilitas Publik yang telah didistribusikan ditransformasi kedalam data kuantitatif, sehingga dapat dianalisis secara kuantitatif dengan metode statistik yang ditetapkan.

Teknik ukuran yang digunakan untuk mengubah jawaban kualitatif menjadi bentuk kuantitatif, dalam penelitian ini mengikuti aturan skala likert (likert scale). Pada penetapan skor terdapat lima alternative jawaban. Jawaban yang bersifat positif diberi nilai berturut-turut 5 ,4, 3, 2, 1 dan jawaban yang bersifat negative diberi nilai berberturut-turut-berturut-turut yaitu 1, 2, 3, 4, 5. (Uma Sekaran dalam Sugiama, 2008:103).

Skor untuk Setiap Pertanyaan

Pilihan Jawaban Jawaban untuk item positif Jawaban untuk item negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Tidak Ada Pendapat 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Sugiyono,2014:133

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik dengan program SPSS versi16

For Windows. Untuk menilai variabel X, dan variabel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuisioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X, dan variabel Y.

Struktur analissi jalur yang merefleksikan variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dalam sebagai berikut :

Audit Kinerja (Variabel X)

Akuntabilitas Publik SKPD

(8)

Data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut:

1. Regresi linier Sederhana

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Keterangan :

Y = Efektivitas Belanja Operasional

a = suatu bilangan konstanta yang merupakan nilai Y apabila X = 0 b = koefisien regresi (X)

X = Anggaran Berbasis Kinerja

Untuk mendapatan a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

α =

(∑Y) (∑n (∑X 2) – (∑X) (∑XY) X 2) - (∑X)2

b

=

n (∑n (∑XY) – (∑X) (∑XY) X 2) - (∑X)2 Keterangan :

Y = Efektivitas Belanja Operasional X = Anggaran Berbasis Kinerja n = jumlah data sampel

a = konstanta (Efektivitas Belanja Operasional jika Anggaran Berbasis Kinerja tidak ada) b = koefisien x (kecenderungan perubahan tingkat Efektivitas Belanja Operasional akibat peningkatan Anggaran Berbasis Kinerja)

2. Analisis Koefisien Korelasi

Derajat hubungan ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

r = 𝑛 . 𝑋𝑖𝑌𝑖− ( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖) {𝑛 𝑋𝑖2−( 𝑋𝑖)2}{𝑛 𝑌𝑖2−( 𝑌𝑖)2} (Sugiyono, 2014 : 276) Keterangan : r = Koefisien korelasi n = Ukuran sampel

X = Variabel independen (Anggaran Berbasis Kinerja) Y’= a ± bX

(9)

Y = Variabel dependen (Efektivitas Belanja Operasional)

Untuk mengukur ada tidaknya hubungan antara variabel penelitian, penulis berpedoman pada interprestasi nilai korelasi sebagaimana pada tabel berikut:

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 SangatRendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 SangatKuat Sumber: Sugiyono (2014:250) 3. Koefisien Determinasi

Merupakan pengkuadratan koefisien korelasi (r²) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen (Audit Kinerja) terhadap pengaruh variabel dependen (Akuntabilitas Publik). Maka digunakan koefisien determinasi yaitu dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Kd = r² x 100% (Sugiyono, 2014:210)

Keterangan :

Kd = Koefisensi determinasi

r² = Koefisiensi korelasi dikuadratkan 4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Penetapan Hipotesis Operasional

Ho : ρ = 0 : Audit Kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Publik. Ho : ρ ≠ 0 : Audit Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Publik. b. Penetapan tingkat signifikansi

(10)

Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dengan taraf nyata 5% (𝛼 = 0,05). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan kedua variabel mempunyai korelasi yang cukup nyata.

c. Menguji Signifikansi Koefisien Korelasi dengan Uji t

t = r n − 2 1 − r2 Keterangan: t : Nilai thitung r : Koefisien korelasi n : Ukuran sampel (Sugiyono, 2014:250)

Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikan sikonstanta dan setiap variable independen akan berpengaruh terhadap variable dependen. Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan 95%), apabila thitung lebih besar dari ttabel berarti ada pengaruh signifikan antara variable independen terhadap variable dependen secara individual. Sebaliknya, apabila thitung lebih kecil dari ttabel berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variable independen terhadap variabel depen den secara individual.

d. Kaidah Keputusan

Untuk mengetahui kesimpulan dari hipotesis diatas dilakukan dengan kriteria uji tolak H

jika t terhitung < t tabel dengan derajat kebebasan dk = n-2 dan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis H0 adalah sebagai berikut:

a. Jika t tabel < t hitung, maka H

ada pada daerah penolakan, berarti Hа diterima atau ada pengaruh.

(11)

b. Jika t tabel > t hitung, maka H

pada daerah penerimaan, berarti Hа ditolak atau tidak ada pengaruhnya.

e. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif, dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang diterapkan dapat diterima atau ditolak.

PEMBAHASAN

Rekapitulasi Tanggapan Responden Untuk Nilai Total Mengenai Variabel Audit Kinerja

Dari hasil penelitian yang dapar dilihat pada rekapitulasi menyatakan bahwa nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas terhadap tanggapan responden mengenai Audit Kinerja pada 13 Dinas Daerah yang berada di kabupaten Ciamis adalah sebesar 866. Hal ini menunjukkan ke dalam interval berkategori sangat baik, yang berarti bahwa tanggapan responden mengenai Audit Kinerja memberikan respon yang sangat baik.

Rekapitulasi Tanggapan Responden Untuk Nilai Total Mengenai Variabel Akuntabilitas Publik

Dari hasil penelitian yang dapar dilihat pada rekapitulasi menyatakan bahwa nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas terhadap tanggapan responden mengenai Akuntabilitas Publik pada 13 Dinas Daerah yang berada di kabupaten Ciamis adalah sebesar 1118. Hal ini menunjukkan ke dalam interval berkategori baik, yang berarti bahwa tanggapan responden mengenai Akuntabilitas Publik memberikan respon yang baik.

(12)

Pengaruh Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik pada SKPDKabupaten Ciamis

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16.0 maka diperoleh nilai konstanta sebesar -3,077 artinya jika variabel X dianggap 0 (nol), maka nilai variabel Y (Akuntabilitas Publik) adalah sebesar -3,077 satuan, yang berarti jika tanpa adanya Audit Kinerja maka Akuntabilitas Publik pada entitas pemerintahan di Kabupaten Ciamis tidak akan berjalan baik. Koefisisen regresi X sebesar 1,253 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Audit Kinerjasebesar 1 satuan akan menaikkan tingkat Efektivitas Akuntabilitas Publiksebesar 1,253 satuan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan arah model regresi ini adalah positif.

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16.0 maka diperoleh nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,913. Ini mengartikan bahwa antara Audit Kinerja dengan Akuntabilitas Publik mempunyai korelasi sebesar 91,3%. Dilihat dari nilai yang diperoleh adalah 0,913 atau 91,3% maka menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara Audit Kinerja dengan Akuntabilitas Publik adalah positif dan termasuk pada kategori sangat kuat yang disesuaikan dengan tabel tingkat kuat keeratan hubungan, artinya semakin baik diterapkannya Audit Kinerja maka akan meningkatkan Akuntabilitas Publik di sector pemerintahan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 83,4% atau dapat dilihat dari hasil output SPSSdari nilai R Square 0,834 (83,4%). Variabilitas dari Akuntabilitas Publik (Y) dapat diprediksi atau dijelaskan oleh variabel Audit Kinerja (X) sebesar 83,4% dan sisanya sebesar 16,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

Untuk uji signifikansi, berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai thitung7,435 dan dengan n=13 pada (df) n-2=11 dan α = 0,05 diperoleh ttabel 1,796dan nilai signifikansi 0,000. Karena thitung 7,435 > dari ttabel 1,796 dan nilai signifikansi 0,000 < dari α= 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya Audit Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilias Publik.. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cici

(13)

Rahayu (2011) yang menyebutkan bahwaAudit Kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Publik. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin baik diterapkannya Audit Kinerja, maka akan semakin meningkatkan Akuntabilitas Publik pada setiap sector pemerintahan tersebut.

Hal ini sesuai dengan pernyataan I Gusti Agung Rai (2010:31) bahwa audit kinerja adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematisterhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

Dengan adanya Audit Kinerja akan sangat bermanfaat untuk membantu pimpinaan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab (akuntabilitas), serta memberikan informasi yang bermutu, tepat waktu untuk pengambilan keputusan, dalam rangka pencapaian tujuan efisiensi dan efektif operasi.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian Indra. 2007. Audit Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Halim, Abdul dan Theresia Damayanti. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah (Edisi Kedua).Yogyakarta : Penerbit UPP STIM YKPN

Mahmudi. 2007. Manajemen Kerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik Yogyakarta : Penertbit Andi.

_________. 2004. Akuntansi Sektor Publik (Edisi Kedua). Yogyakarta :Penerbit Andi. Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat. _________________. 2010. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta :Salemba Empat. Sekaran Uma. 2006, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4, Buku 1, Jakarta : Salemba

Empat.

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito

Sugiama A Gima. 2008. Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung : Guardaya Intimarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

________. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. ________. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mix Methods). Bandung : Alfabeta

Sumaryati, Anna dan Lako, Andreas. 2003. Akuntabilitas Publik dan Pentingnya Audit Kinerja Sekto Publik dalam Era Otonomi Daerah. UBAYA. VOL.7, No.4. Mei

Singarimbun, Masri,dan Sofiyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT Pustaka LP3ES, Anggota IKAPI.

Ulum,MD, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik. Malang : PT Bumi Aksara

Website.

http://www.cifor.org/ilea/Database/instrumen/UU-no-15-thn-2004_pemeriksaan-keuangan.pdf. Diakses Pada Tanggal 22 Juni 2016.

(15)

http://bandung.bpk.go.id/?cat=10. Diakses Pada Tanggal 22 Juni 2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ciamis#Sejarah. Diakses Pada Tanggal 23 Juni 2016.

http://lpse.ciamiskab.go.id/eproc/regulasi.filedownload:download/32353634363b31;jsessioni d=76D485879DAA2D55530850AD3A0C8D85. Diakses Pada Tanggal 24 Juni 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Tepung ubi kayu mampu menggantikan tepung terigu untuk berbagai produk pangan dan berpeluang bagus untuk dikembangkan. Petani lebih suka membudidayakan ubi kayu jenis lokal

1. Minimisasi transportasi dari proses pemindahan bahan. Minimisasi gerakan balik yang tidak perlu. Minimisasi pemakaian area tanah. Pola aliran produksi yang terbaik.

 Struktur geologi yang #erkem#ang pada daerah peneli!an antara lain #erupa lipatan&#34; sesar naik yang hampir #erarah #arat%!mur&#34; sesar normal dan sesar

- Bahwa terdakwa dalam membuka rekening di Bank Mandiri maupun di Bank BCA menggunakan 2 (dua) nama yaitu atas nama NASRUDDIN dan SYARIFUDDIN karena terdakwa mempunyai 2

Sebuah matriks adalah format standar dimana informasi specific dimasukkan sehingga mendapatkan analisa situasi, dalam kasus ini sebuah situasi pengembangan, untuk dapat sampai

Informasi yang terdapat dalam laporan ini adalah mengenai kelulusan tepat waktu dan rata-rata Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar

Dukungan kelompok tani secara umum berada dalam kategori sedang dengan rataan skor 46,7. Terdapat perbedaan nyata dukungan kelompok tani di dua Kelurahan tersebut, di Kelurahan