• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

Hanum Hanifa Sukma Universitas Ahmad Dahlan hanum.sukma@gmail.com

Abstract

This research was carried out due to many students who do not achieve mastery ability to write poetry. The purpose of this research was to improve the ability to write free poetry by applying paraphrasing techniques in the ifth grade in SDN Pringapus 01. This research method used was a Clas s Action Research using paraphrase technique in the ifth grade SDN Pringapus 01with 39 students as the sample. The ability to write free poetry that was obtained from the initial data was 50.83 and only 20 % that completed a minimum of 67 scored according to standard KKM. Once the paraphrasing technique was applied in the I UH I cycle, the average student’s ability to write free poetry gained was 67.03 with 52.5 % of completeness. The increasing percentage occurred between the average value of the initial data and the I UH I was 31.87 %. II UH II cycle increased to 79.58 to 87.5 % of completeness, so the increasing percentage of the initial data and the II UH II cycle reached 57.56 %. The conclusions of this study were using a paraphrase technique can improve the ability to write free poetry in ifth grade SDN Pringapus 01.

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan menerapkan teknik parafrase di kelas V SDN Pringapus 01.Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan Teknik Parafrase di kelas V SDN Pringapus 01 dengan jumlah siswa 39 orang. Kemampuan menulis puisi yang di peroleh dari data awal adalah 50,83 dengan persentase 20% yang tuntas memperoleh nilai minimal 67 sesuai standar KKM. Setelah diterapkan teknik parafrase pada siklus I UH I, diperoleh rata-rata kemampuan menulis puisi siswa adalah 67,03 dengan ketuntasan 53,5%. Persentase peningkatan yang terjadi antara nilai rata-rata data awal dan Siklus I UH I yaitu 31,87%. Siklus II UH II meningkat menjadi 79,58 dengan ketuntasan 87,5%, sehingga persentase peningkatan antara data awal dan siklus II UH II menjadi 57,56%. Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik parafrase dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN Pringapus 01

Kata kunci: Teknik Parafrase, Kemampuan Menulis Puisi

Pendahuluan

Bahasa Indonesia di sekolah dasar, meliputi aspek keterampilan berbahasa seperti membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Memiliki berbagai macam masalah yang dialami siswa. Pada umumnya masalah yang terjadi dalam kebahasaan di sekolah dasar yaitu aspek keterampilan menulis. Menurut Ningsih, dkk (2007:121) menjelaskan bahwa kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Menulis yang baik tidak hanya pada ejaan tetapi juga harus diperhatikan dalam menulis

(2)

orang siswa (80%) tidak memperoleh nilai lulus KKM atau tidak tuntas. Pengamatan awal tersebut masih terlihat pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis puisi masih jauh dari yang diharapkan. Melihat kondisi di atas, adanya gejala-gejala dalam proses belajar mengajar yaitu: (1)Siswa kurang serius dalam belajar sastra khususnya menulis puisi. (2) Metode yang digunakan guru dalam mengajar pada materi menulis puisi yaitu guru hanya menyuruh siswa menulis puisi dengan menggunakan tema sehingga siswa sulit untuk memahami materi yang diberikan guru. (3) Kurangnya bimbingan dari guru dalam menulis.

Berdasarkan gejala-gejala di atas penulis dapat disimpulkan bahwa menulis puisi merupakan pelajaran yang paling sulit di sekolah dasar, serta sulitnya guru memilih teknik dan model yang tepat dalam pembelajaran puisi .Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memperbaiki pembelajarannya dengan teknik parafrase. Dapat dikatakan bahwa parafrase merupakan teknik mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan kata-kata atau kalimat sendiri tanpa mengubah pengertiannya. Contohnya, mengubah karangan dari puisi menjadi prosa atau dari karangan dari prosa menjadi puisi dan prosa menjadi drama.

Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan teknik parafrase dalam penelitian tindakan ini diawali dengan penulisan sebuah prosa (karangan bebas) oleh guru, kemudian siswa menulis sebuah puisi dengan cara membuang kata, menambah kata, atau mengganti kata sesuai dengan kemampuan siswa dan pilihan kata tersebut dijadikan puisi.

Menulis puisi dengan teknik parafrase, terdiri dari tahapan pembelajaran yang harus ditempuh agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal yaitu sebagai berikut: (1) mencari arti kata-kata sulit yang terdapat dalam prosa, (2) memparafrasekan prosa ke puisi, (3) memparafrasekan paragraf prosa ke puisi (4) memparafrasekan isi prosa. Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam menulis puisi anak menggunakan teknik parafrase terdiri dari:

(a) Amati objek atau sesuatu yang akan Anda tulis, (b) Tentukan temanya (c) Tuliskan tema tersebut menjadi judul puisi anda, (d) Kembangkan menjadi cerita, (e) Susunlah tiap kalimat berurutan ke bawah. Satu baris berisi satu kalimat yang tidak terlalu panjang, (f) Jika ada kalimat yang panjang, perpendeklah dengan membuang kata tugas satu menjadikan kalimat-kalimat inti, (g) Carilah kalimat atau kata yang dapat diganti dengan kata yang memiliki intesitas makna lebih kuat dan lebih imajinatif. Misalnya: kata angin diganti dengan

bayu, hitam diganti dengan pekat atau kelam, matahari diganti sang surya atau mentari, (h) Perbaiki terus kata tiap kalimat jika dianggap masih kurang memenuhi keindahan bunyi boleh juga mempergunakan gaya bahasa. Sehingga akan menghasilkan cerita yang singkat tepat dan padat, di samping memiliki keindahan bunyi (Karsidi dan Nafron. H., 2006:71).

Metode

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif .Peneliti dan pengamat berkolaborasi dalam perencanaan, melakukan pengamatan sampai re leksi tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti, sedangkan pengamatan dilakukan oleh guru kelas. Siklus PTK digambarkan sebagai berikut:

(3)

Penelitian ini dilakukan kelas V di SDN Pringapus 01 semester genap. Dan subjek dalam penelitian ini terdiri dari39 orang siswa, dengan rincian laki-laki 20 orang dan perempuan 19 orang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus dengan 4 (empat) tahapan yang akan dilalui pada setiap siklusnya (Arikunto, 2008: 17) yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan re leksi. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yakni siklus I (pertama) dan siklus II (kedua).

Instrumen penelitian yaitu berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan sistem penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran LKS dan alat evaluasi. Skala penilain menulis puisi terdiri dari 1 sampai 4 (Darin, Darmawin, 2010:35) Penilaian tersebut adalah:keterangan :(1) Kurang(2) Cukup (3) Baik (4) Baik Sekali.

Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan hasil menulis puisi siswa. Hasil menulis puisi siswa untuk melihat sejauh mana ketuntasan dalam menggunakan teknik parafrase dalam menulis puisi.

a. Teknik Tes (tertulis)

Pengumpulan data, peneliti melakukan LKS dan evaluasi (ulangan harian) yang dilakukan pada kegiatan inti dan ulangan pada kegiatan pada setiap siklus.

b. Teknik Pengamatan (nontes)

Pengamatan (nontes) digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran. Pengamatan ini ditujukan pada guru dan siswa.

Teknik analisis data untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi, peneliti menggunakan tes tertulis. Indikator yang dinilai dalam kemampuan menulis puisi sebagai berikut yang menggunakan penilaian dari rubrik.

(4)

3 Penggunaan bahasa iguratif

4 Amanat

Teknik analisis data yang dilakukan melalui teknik parafrase, dan meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pringapus 01.Teknik parafrase di gunakan untuk mengambil data, yaitu peningkatan menulis puisi.

Ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat dari hasil menulis puisi siswa yang telah diperiksa oleh guru dari hasil pertemuan pada setiap tindakan.Ketuntasan belajar secara individu, Apabila siswa memperoleh nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditetapkan sekolah untuk pelajaran bahasa Indonesia adalah 67.

Menghitung ketuntasan individu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

(Yeti, 2006: 8-16) Keterangan:

KI = Ketuntasan belajar siswa SS = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimal

Seorang siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila mencapi minimal ≥67. Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan klasikal dikatakan tercapai apabila 80 dari seluruh siswa memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Untuk menentukan ketuntasan belajar klasikal siswa dapat digunakan rumus sebagai berikut:

100% JT KK X JS  ( KTSP, 2007:382) Keterangan

KK : Persentase ketuntasan belajar klasikal JT : Jumlah siswa yang tuntas

JS : Jumlah seluruh siswa

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi

Melihat peningkatan kemampuan menulis puisi yang terjadi sebelum dan sesudah tindakan, peneliti menggunakan analisis (Zainal, 2008:53), sebagai berikut:

Keterangan:

P = persentase peningkatan

Posrate = nilai sesudah diberikan tindakan Baserate = nilai sebelum tindakan

Hasil dan Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik parafrase untuk kelas V di SDN Pringapus 01.

(5)

Tabel 05

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Data Awal, Siklus I dan Siklus II

Skor Kategori Data Awal P Siklus I UH I P UH II S II

86-100 Baik Sekali 0 siswa (0%) 31,87% 3 siswa (7,5%) 56,56% 15 siswa (37,5%)

71-85 Baik 0 siswa (0%) 10 siswa (25%) 17 siswa (42,5%)

56-70 Cukup 16 siswa (42,5%) 21 siswa (52,5%) 7 siswa (45%)

41-55 Kurang 13 siswa (32,5%) 5 siswa (15%) 0 siswa (0%)

Kurang sekali 10 siswa (25%) 0 siswa (0%) 0 siswa (0%)

Rata-rata 50,83 67,03 79,58

Kategori Kurang Cukup Baik

Ketuntasan 8 siswa (20%) 20 siswa (53,5%) 35 siswa (87,5%)

Tidak Tuntas 31 siswa (80%) 19 siswa (46,5%) 4 siswa (12,5%)

Jumlah siswa 39 siswa 39 siswa 39 siswa

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa kemampuan menulis puisi siswa di kelas V SD Negeri Pringapus 01 terus mengalami peningkatan.

Simpulan

Penerapan teknik parafrase untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam pembelajaran siklus I dan II telah sesuai dengan harapan dan perubahan yang semakin membaik. Penerapan teknik ini diduga efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi, yakni kemampuan menulis puisi siswa mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi terlihat pada nilai rata-rata data awal 50,83 meningkat menjadi 67,03 pada UH I Siklus I dengan persentase peningkatannya adalah 31,87. Selanjutnya pada UH II Siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,58dengan persentase peningkatan antara data awal dengan UH II yaitu 57,56 dan secara klasikal siswa telah tuntas dengan persentase 87,5%. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa teknik paraphrase dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Darin, Darmawin. Dkk. 2010. “Penggunaan Permainan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Fantasi pada Mata Kuliah Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau”.( Penelitian). Pekanbaru : tidak

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang hijau terhadap sifat fisik (kapasitas rehidrasi dan laju rehidrasi), kimia (kadar air, kadar abu, kadar

Hasil determinasi Tumbuhan Senduduk Merah ( Melastoma

Maka terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dalam hal ini Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik), mengajak

Penelitian ini menjelaskan dan menganalisis tentang masalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang remaja dengan mengambil lokasi penelitian di Kampung

Korupsi berbeda dengan tindak pidana pencurian.Para ulama mensyaratkan sahnya pencurian apabila barang yang diambil tersimpan dan di luar penguasaan pencuri ( i

Skripsi ni tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

Penulisan ilmiah ini menjelaskan tentang mengenal huruf dan warna dalam bahasa Inggris untuk anak-anak usia 4 7 tahun dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Manfaat dari aplikasi

PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |