• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor industri tercipta produk-produk barang maupun jasa yang memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor industri tercipta produk-produk barang maupun jasa yang memiliki"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan faktor penting yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Melalui penanaman modal di berbagai sektor industri tercipta produk-produk barang maupun jasa yang memiliki nilai ekonomi serta menyerap tenaga kerja. Sofyan Wanandi yang saat itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan dalam sebuah wawancara dengan hukumonline pada tanggal 28 Januari 2013 bahwa faktor utama yang diperhatikan pengusaha ketika ingin berinvestasi adalah Kepastian hukum1.

Gustav Radbruch2 berpendapat terdapat empat hal yang berhubungan dengan makna kepastian hukum: Pertama, bahwa hukum positif itu adalah perundang-undangan. Kedua, bahwa hukum itu didasarkan pada fakta, artinya didasarkan pada kenyataan. Ketiga, bahwa fakta harus dirumuskan dengan cara yang jelas sehingga menghindari kekeliruan dalam pemaknaan, di samping mudah dilaksanakan. Keempat, hukum positif tidak boleh mudah diubah. Sarjana lainnya yaitu Van Apeldoorn berpendapat kepastian hukum yaitu adanya kejelasan skenario perilaku yang bersifat umum dan mengikat semua warga masyarakat termasuk

1 Hukumonline,“Investor Butuh Kepastian Hukum: ketidakpastian hukum membuat pengusaha

mengurungkan niat untuk menanamkan modal”, http://www.hukumonline.com, diakses 10 April 2015. 2 Fence M. Wuntu, 2011, “Peranan Hakim Dalam Mewujudkan Kepastian Hukum Keadilan dan

Kemanfaatan di Peradilan Perdata” (Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Disertasi), hlm. 59

(2)

konsekuensi hukumnya. Kepastian hukum dapat juga berarti hal yang dapat ditentukan dari hukum, dalam hal-hal yang konkret.3

Berdasarkan pengalaman Penulis dalam pemindahan hak atas saham karena terjadinya jual beli, Penulis melihat adanya perbedaan penafsiran persyaratan jual beli saham diantara praktisi hukum. Sebagian notaris yang Penulis temui mensyaratkan adanya persetujuan pasangan untuk jual beli saham milik pribadi namun notaris lainnya tidak mensyaratkan perlunya persetujuan suami atau istri.4 Perbedaan penafsiran ini tentunya menimbulkan ketidakjelasan skenario atas penyelesaian transaksi jual beli saham pribadi yang termasuk dalam harta bersama, oleh karenanya sebagaimana doktrin Van Apeldoorn di atas, saat ini masih belum diperoleh kepastian hukum mengenai transaksi jual beli saham pribadi yang termasuk dalam harta bersama.

Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada transaksi saham PT.PR oleh Tuan PP kepada Nyonya RH sesuai Perjanjian Jual Beli Saham (“Perjanjian”) dibawah tangan pada tahun 2014 yang silam. Berdasarkan Perjanjian yang tidak didahului dengan persetujuan pasangan (istri) Tuan PP dan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT.PR telah diberitahukan kepada Menteri atau Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum

3 van Apeldoorn, 1990, “Pengantar Ilmu Hukum (Terjemahan dari Inleiding Tot De Studie Van Het

Nederlandse Recht Oleh Oetarid Sadino)”, Cetakan Ke-24, (Jakarta: Pradnya Paramita), hlm. 24-25 4 Wawancara dengan Anne Meyanne Alwie, tanggal 17 Desember 2015 di Menara Rajawali, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

(3)

Kementerian Hukum Republik Indonesia dan dinyatakan diterima sebagaimana termaktub pada Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan. Dengan menggunakan studi kasus, Penulis bertujuan untuk memahami dan kemudian menjelaskan secara lengkap ketentuan-ketentuan hukum positif yang berlaku dalam transaksi saham pribadi yang termasuk dalam harta bersama dan kemudian penerapan hukum positif tadi pada transaksi saham tersebut.

Penulis mengakui belum pernah menemukan kasus di pengadilan tentang gugatan mengenai penjualan harta bersama dalam bentuk saham pribadi yang tidak mendapatkan persetujuan pasangan. Namun belum terjadi bukan berarti tidak mungkin terjadi di kemudian hari, ditambah lagi yang perlu diperhatikan adalah akibat hukum yang mungkin timbul dari pelaksanaan transaksi saham dengan persyaratan yang tidak lengkap. Bagi notaris yang meminta adanya persetujuan pasangan untuk jual beli saham yang termasuk dalam harta bersama, persyaratan ini mutlak diperlukan sebagai pemenuhan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan5 namun bagi sebagian notaris lainnya, persyaratan persetujuan pasangan untuk jual beli saham yang termasuk dalam harta bersama tidak diperlukan karena tidak diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 tentang Perseroan Terbatas dan ditambahkan bahwa kementerian hukum dan HAM selalu menerima

(4)

pelaporan jual beli saham walaupun tanpa adanya persetujuan pasangan pihak penjual saham.6

Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, seluruh harta benda yang diperoleh dalam perkawinan menjadi harta bersama7 yang

penggunaannya berdasarkan persetujuan kedua belah pihak8. Terkecuali diantara pasangan suami istri terdapat perjanjian perkawinan yang mengatur mengenai pemisahan harta, ketentuan Pasal 35 dan Pasal 36 Undang-Undang Perkawinan ini dipandang oleh sebagian notaris sebagai peraturan yang bersifat mandatori yang implikasinya meliputi juga harta bersama yang berbentuk saham.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa Penulis belum pernah mengetahui adanya kasus transaksi saham yang menjadi bagian harta bersama yang diajukan ke pengadilan di Indonesia maka dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan dengan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang telah menjadi yurisprudensi tentang keabsahan pengalihan harta bersama dalam bentuk tanah yang tidak mendapatkan persetujuan pasangan. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.701 K/Pdt/1997 bahwa jual beli atas sebidang tanah sawah yang terletak di Subak Umakawan, pipil No.61, persil No.18a, Klas II luas 0,175 Ha, atas nama I Ketut Manila, dengan sertifikat Hak Milik (HGB)

6 Wawancara dengan Anne Meyanne Alwie, tanggal 17 Desember 2015 di Menara Rajawali, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta

7 Indonesia, “Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan”, Pasal 35 ayat (1). 8 Ibid, Pasal 36 ayat (1).

(5)

nomor 24/Desa Bukian kepada I Ketut Sogsag adalah batal demi hukum sebagai akibat tidak memenuhi salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu sebab yang halal9.

Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis membuat penelitian dengan judul “Akibat Hukum Transaksi Saham Perseroan Terbatas Atas Nama Pribadi Yang Tidak Mendapatkan Persetujuan Pasangan”.

B. Perumusan Masalah

Adapun dalam tulisan ini pokok permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

a. Apakah setiap transaksi saham Perseroan Terbatas atas nama Pribadi diperlukan persetujuan pasangan?

b. Apakah akibat hukum dari transaksi saham Perseroan Terbatas atas nama pribadi yang tidak mendapatkan persetujuan pasangan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun dalam tulisan ini tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui apakah setiap saham Perseroan atas nama Pribadi merupakan harta bersama dalam perkawinan.

b. Untuk mengetahui akibat hukum atas transaksi saham Perseroan yang tidak mendapatkan persetujuan pasangan.

(6)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Penulis berharap hasil penelitian ini akan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi pembangunan hukum bisnis khususnya mengenai praktik jual beli saham.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan referensi bagi kalangan praktisi dan akademisi untuk perkembangan dan pelaksanaan jual beli saham di Indonesia.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengetahuan dan hasil penelusuran yang dilakukan penulis terhadap data kepustakaan dan terhadap penulisan maupun penulisan karya ilmiah, hingga kini penulis belum menemukan permasalahan yang sama dengan penulisan ini. Oleh karena itu, penulis menyatakan bahwa tesis ini merupakan karya orisinil penulis, dan karenanya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah:

Peneliti Fokus Penelitian Temuan Peluang Yang Terbuka 1. Marlisa,

2003, Tesis

1. Pengaturan harta benda

1. Pada KUH Perdata antara suami istri

1. Hanya mengungkap

(7)

perkawinan pada KUH Perdata dan Undang-Undang Perkawinan. 2. Akibat perbedaan asas-asas perkawinan terhadap pengaturan harta benda perkawinan pada KUH Perdata dan Undang-Undang Perkawinan. terdapat persatuan harta secara bulat, sedangkan pada Undang-Undang Perkawinan terdapat dua macam harta, yaitu harta bersama dan harta pribadi. 2. Bagi Perkawinan

setelah berlakunya Undang-Undang Perkawinan, terhadap harta benda berlaku ketentuan pada Undang-Undang Perkawinan, untuk yang sebelumnya berlaku KUH Perdata.

mengenai harta benda dalam perkawinan saja. 2. Penelitian belum membahas mengenai perbuatan hukum atas harta benda dalam perkawinan dan akibat hukumnya. 2. Danuta Putri, 2008, 1. Akibat hukum bagi

1. Notaris yang membuat akta tidak sesuai

Penelitian hanya terbatas pada harta

(8)

Tesis Notaris yang membuat akta tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 2. Pertimbangan hukum pembatalan akta jual beli

dengan ketentuan perundang-undangan dapat dituntut ganti rugi, dikenakan sanksi dan juga diajukan ke pengadilan.

2. Jual beli tanah yang merupakan harta bersama tanpa persetujuan istri mengandung unsur perbuatan melawan hukum. bersama berbentuk tanah saja dan oleh karenanya tidak membandingkan syarat jual beli saham menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya mengenai perubahan data perseroan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil yang didapat selama 3 hari pengujian serta data perbandingan konsumsi daya rata – rata ARG dengan daya yang dihasilkan oleh panel surya sebesar 20

Akan tetapi bagian ajaran akidah kaum Syi'ah yang berasal dari pemikiran mereka tampaknya hanya terdapat pada doktrin akidah mereka saja, dan tidak terdapat pada ajaran

Kebutuhan - kebutuhan tersebut pada awalnya dapat teratasi dengan sebuah jaringan komputer lokal atau Local Area Network yang hanya berada dalam lokasi yang sama atau dekat, akan

Hasil penelitian yang didapatkan dari 54 responden, secara umum kelompok lanjut usia di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon paling banyak memiliki

Namun, pada penelitian Porst dkk dan Roehrborn dkk, pemberian tadalafil dalam dosis 2,5 mg sebenarnya juga dapat menunjukan efek yang signifikan baik secara klinis

Angin yang bergerak dalam arah Utara-Selatan oleh gaya Coriolis akan dibelokkan kekanan di Belahan Bumi Utara (BBU) dan kekiri di Belahan Bumi Selatan (BBS)

Hasil variasi panjang segmen dan variasi definisi OSA yang memilki kinerja terbaik kemudian digunakan sebagai acuan dalam melakukan variasi terhadap komponen frekuensi,

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dalam mengumpulkan data dan analisis datanya. Metode studi kasus peneliti gunakan untuk mengkaji peristiwa kontemporer yang