• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI ALOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN ALOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota, perlu membentuk Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor;

b. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi dan teknis operasional terhadap Korps Pegawai Republik Indonesia di daerah, perlu dibentuk kelembagaan yang rasional efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(3)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Reblik Indonesia Nomor 4264);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4539);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(4)

13. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia;

14. Keputusan Presiden Nomor 93 Tahun 2001 tentang Pendanaan Korps Pegawai Republik Indonesia dan Perlindungan Bagi Pegawai Negeri Yang Ditugaskan Pada Sekretariat Dewan Korps Pegawai Republik Indonesia;

15. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pengesahan Angaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota;

18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/13/M.PAN/5/2008 tentang Eselonisasi Jabatan Struktural di Lingkungan Sekretariat Dewan Pengurus dan Sekretaiat Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 4 Tahun 2007

tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Alor (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 436);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR dan

BUPATI ALOR MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN ALOR.

(5)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Alor.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Alor. 3. Bupati adalah Bupati Alor.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Alor.

6. Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat KORPRI adalah wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada cita-cita perjuangan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bersifat demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan bertanggungjawab.

7. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Sekretariat KORPRI adalah Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor.

8. Ketua Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ketua KORPRI adalah Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Alor.

9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Alor.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KORPRI Kabupaten.

(6)

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3

(1)Sekretariat KORPRI Kabupaten merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang secara teknis administratif berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional bertanggung jawab kepada Ketua KORPRI.

(2)Sekretariat KORPRI Kabupaten dipimpin oleh seorang Sekretaris. Pasal 4

(1) Sekretariat KORPRI Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan dukungan teknis operasional dan administrasi pada Pengurus KORPRI Kabupaten dan pembinaan terhadap seluruh unsur di lingkungan Sekretariat KORPRI Kabupaten.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat KORPRI Kabupaten menyelenggarakan fungsi :

a. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum dan kerjasama;

b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan olahraga, seni, budaya, mental dan rohani;

c. menyelenggarakan kegiatan usaha dan bantuan sosial;

d. pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan Sekretariat KORPRI; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah dan Ketua KORPRI.

BAB IV ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Sekretariat KORPRI Kabupaten terdiri atas : a. Sekretaris; dan

(7)

Pasal 6

Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b terdiri atas : a. Sub Bagian Umum, Kerjasama, Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial; dan b. Sub Bagian Olah Raga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani;

Pasal 7

(1)Bagan Struktur Organisasi Sekretariat KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(2)Penjabaran tugas pokok dan fungsi Organisasi Sekretariat KORPRI Kabupaten Alor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB V TATA KERJA

Pasal 8

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris dan Kepala Sub Bagian, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara sistematis baik dalam lingkup kerjanya maupun antar satuan organisasi lainnya sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 9

Sekretaris KORPRI dan Kepala Sub Bagian wajib melaksanakan pengawasan melekat pada bawahannya.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 10

Sekretaris KORPRI dan Kepala Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

(8)

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 11

(1)Pembiayaan untuk pembentukan dan pelaksanaan tugas Sekretariat KORPRI Kabupaten Alor dibebankan kepada APBD.

(2)Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaksanaan tugas Sekretariat KORPRI Kabupaten Alor dapat juga bersumber dari : a. bantuan Pemerintah;

b. bantuan Pemerintah Provinsi; c. iuran anggota;

d. sumbangan yang tidak mengikat; dan e. usaha–usaha lain yang sah.

(3)Pelaksanaan dan pemanfaatan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan program kerja dan atas persetujuan Ketua KORPRI.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12

Pejabat yang ada berdasarkan Peraturan Bupati Alor Nomor 14 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KORPRI Kabupaten Alor, tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sampai dengan dilantiknya pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini.

(9)

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 13

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Alor.

Ditetapkan di Kalabahi

pada tanggal 24 Desember 2011 BUPATI ALOR,

SIMEON TH. PALLY

Diundangkan di Kalabahi

pada tanggal 24 Desember 2011

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ALOR,

OKTOVIANUS LASIKO

(10)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN ALOR I. UMUM

Bahwa Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) sebagai wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian serta kesetiaan kepada cita-cita perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran yang diaplikasikan secara terencana dan sesuai program dan kegiatan.

Bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota khususnya dalam Pasal 3 telah memperjelas status keberadaan Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai sebuah SKPD di wilayah Kabupaten. Bahwa untuk itu Pemerintah Kabupaten Alor bersama DPRD menindaklanjuti Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2009 tersebut dalam bentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor.

Bahwa Peraturan Daerah ini dalam konteks implementasi akan menjadi dasar hukum dan landasan pijak bagi satuan organisasi Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor dalam aplikasi tugas dan fungsi masing – masing secara jelas demi memberikan dukungan teknis operasional dan administrasi terhadap Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Alor.

(11)

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8

- Yang dimaksud dengan koordinasi adalah peran serta pimpinan kantor dalam menata kantor sesuai lingkup kewenangannya, baik lintas sektor maupun antar strata pemerintahan.

- Yang dimaksud dengan integrasi adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu. - Yang dimaksud dengan sinkronisasi adalah konsistensi dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai norma, prinsip dan standar yang berlaku.

- Yang dimaksud dengan simplifikasi adalah penyederhanaan penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional, dan proporsional. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas.

(12)

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. Huruf b

Yang dimaksud dengan Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Huruf c

Cukup jelas. Huruf d

Yang dimaksud dengan sumbangan yang tidak mengikat adalah sumbangan yang bersifat insidentil dari anggota KORPRI dan/atau pihak lain dalam rangka mendukung tugas KORPRI. Contoh : bantuan penanggulangan bencana dari anggota KORPRI Huruf e

Yang dimaksud dengan usaha-usaha lain yang sah adalah upaya penggalangan dana melalui pengelolaan aset dan unit-unit usaha produktif.

Contoh : Pembentukan Koperasi KORPRI Pasal 12

Cukup jelas. Pasal 13

Cukup jelas.

(13)

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2011

TANGGAL 24 DESEMBER 2011

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN ALOR

KETERANGAN : : GARIS KOMANDO : GARIS KOORDINASI BUPATI ALOR, SIMEON TH. PALLY SEKRETARIS SUB BAGIAN OLAH RAGA, SENI,

BUDAYA, MENTAL DAN ROHANI SUB BAGIAN UMUM,

KERJA SAMA, USAHA, BANTUAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kelompok komoditi pengeluaran konsumsi rumahtangga (kelompok pengeluaran), pada bulan ini kelompok pengeluran mengalami kenaikan indeks harga dari

sel/ gram sampel tanah yang digunakan. Dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya bersinergi dengan bakteri- bakteri yang digunakan dalam penelitian. Kondisi ini memungkinkan terjadinya

Apakah variabel harga, produk, promosi dan tempat secara simultan memiliki pengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan di Obyek Wisata Talaga Sarangan

Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya dan berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap

Perkataan " Debit/Dt., Kredit/Kt." dalam buku catatan pertama mestilah jarak dan tidak mengganggu butiran jika diletakkan dalam ruangan butiran.. Jika dibuat dalam

paradigma, teori dan metodologi.Dalam hal ini, setelah peneliti berhasil mendapatkan data dan informasi dari obyek yang diteliti, langkah yang diambil kemudian

Data tes matematika siswa MA Al-Hidayah Singgahan diperoleh dengan menggunakan instrumen angket yang terdiri dari 32 item pernyataan dan sudah teruji validitas

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peroleh persentase dari aspek Kemampuan Guru dalam Menganalisis SK dan KD diperoleh rata- rata persentase ketercapaian