Hikayat Negeri Johor - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Teks penuh
Dokumen terkait
disia-siakannya. Dengan siasat dan akal licik, dimintanya seluruh negeri, patih, senapati, dan para punggawa. Bahkan, Raja Muda Suryaningrat pun dimintanya supaya
"Asalamualaikum," Sultan Ibrahim menyampaikan salam. "Waalaikum salam," jawab Syeh Ismail dan Muftih alArifm hampir bersamaan. ~eduanya
ngaku sebagai Oatuk Hitam. Apakah kau ingin mati?" tanya Datuk Lintang ketika dia yakin bahwa Panglima Jati bukan Datuk Hitam.. "Aku akan melayani tantanganmu,
Dalam usia yang a mat muda Mundinglaya harus hid up terpisah dari ayah dan ibunya , karena diangkat anak oleh kakak tirinya, Guru Gantangan, yang menjadi Raja Pajajaran
Setelah sudah ia mendengar kata punggawa itu, maka mangandika- lah Maharaja Sultan kepada kakanda Maharaja Sakti, maka Maharaja Sakti berkata kepada adinda yang tiga orang itu,
hadap Raja. Maka ^embah Bendahara, "Ya tuanku ayah atom.. patik hendak persembahkan, ada Tun Tuah, penghuiu pada segala biduanda, sekalian pada ke bawah cerpu dull yang
Mereka sedang bermabok-mabokan hingga melupalcan diri, itulah mereka yang berpesta ria, bersantap bersama Sang Prabu dan semua para raja, juga Raja Bardanas dengan
Raja Sahrisatan suka hatinya. Ahl~ nujum itu pun ber- mahan diri untuk pulang. Diam-diam ia masuk ke istana. Permaisuri yang mendengar bahwa Zuhrah adalah Sultan