• Tidak ada hasil yang ditemukan

15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Abourizk., Risk and Uncertainty in Construction,

http://www.construction.ualberta.ca/Papers%20&%20Presentations/Risk%20 analysis%20and%20management%20-%20SAbourizk.pdf., diakses tanggal 14 September 2006.

2. Byrne, Peter., Risk, Uncertainty and Decision Making in Property Development, Second Edition, E & FN Spon, London, 1996.

3. Capo, Lario, Hospitaler (2004), Lean Production in the Construction Supply Chain, Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, Cancun, Mexico

www.poms.org/POMSWebsite/Meeting2004/POMS_CD/Browse%20This%2 0CD/PAPERS002-0152.pdf

4. Cutting-Decelle, dkk., A Review Of Approaches To Supply Chain Communications: From Manufacturing To Construction,

http://www.itcon.org/data/works/att/2007_5.content.06399.pdf., Diakses Tanggal 5 Maret 2007.

5. Egbu, C.O., Serafinska, Z., Attitudes To Risk Management in Diverse Project Environments, www.rics.org/NR/rdonlyres/2E9BE72E-3DD3-41F2-9F13-81F03E552EED/0/attitudes_risk_2.pdf, diakses tanggal 7 September 2006. 6. Fang, Dongping., Li, Mingen., Fong, Patrick Sik-Wah., Shen, Liyin., Risk In

Chinese Construction Market-Contractors Perspective, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 130 (6), November/ December 2004, 853-861.

7. Febrina, Sandra Eka., Kajian Hubungan Kerjasama Antar Pihak Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Perumahan, Tesis Magister Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, 2006.

8. Fahmy, Sami., Project Risk Management:Qualitative Risk Analysis (QRA),

diakses tanggal 15 November 2006.

9. Flanagan, Roger & Norman, George., Risk Management and Construction,

Blackwell Science Ltd, UK, 1993.

10. Hendrickson & Au., Project Management for Construction, Prentice Hall, New Jersey, 1989.

11. Hinze, Jimmie., Construction Contracts, McGraw-Hill, USA, 1993. 12.

http://scholar.lib.vt.edu/theses/available/etd-11082004-152347/unrestricted/Perdomo-ETD.pdf., A Framework for a Decision Support Model for Supply Chain Management In The Construction Industry, Diakses Tanggal 10 April 2007.

13. Jervis, B.M. & Levin, P., Construction Law, McGraw-Hill, Inc, 1988. 14. Kangari, Roozbeh., Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction, Journal of Construction Engineering and Management,

(2)

15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor :

458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Kredit Pemilikan Kavling Siap Bangun (Kp-Ksb), Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (Kp-Rss), Dan Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (Kp-Rs) 16. Khalafallah, dkk., Estimating Residential Projects cost Contingencies Using a

Believe Network,

http://people.cecs.ucf.edu/khalafal/publications_files/EstimatingContingencies .pdf., diakses tanggal 20 Oktober 2006.

17. Kindinger, J.P., Darby,J.L., Risk factor Analysis-A New Qualitative Risk Management Tool, www.risksig.com/Articles/pmi2000/20158.pdf, diakses tanggal 30 Agustus 2006.

18. M. Sastra, Suparno., Marlina, Endy., Perencanaan dan Pembangunan Perumahan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.

19. O’Brien, W.J., London, K., Vrijhoef, R., Construction Supply Chain

Modeling: A Research Review and Interdisciplinary Research Agenda, 2002, http://www.cpgec.ufrgs.br/norie/iglc10/papers/62-O’BrienEtAl.pdf, diakses tanggal 4 Januari 2007.

20. Project Management Institute Standard Committee., A Guide to the Project Management Body of Knowledge, USA, 1996.

21. Pujawan, I Nyoman., Supply Chain Management, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 2005.

22. Raftery, John., Risk Analysis in Project Management, E & FN Spon, London, 1994.

23. Rausand, Marvin., Preliminary Hazard Analysis,(2005), diakses tanggal 10 Desember 2006

24. Reiss, C.L., Risk Identification and Analysis: A Guide For Small Public Entities, http://www.washingtonmentoring.org/pdf/riskAnalysis.pdf., diakses tanggal 27 Desember 2006.

25. Ribeiro, Fransisco Loforte., Knowledge-Based E-Business in the Construction Supply Chain, diakses tanggal 6 April 2007

26. Shen, L.Y., Wu, George W.C., Ng, Catherine S.K, Risk Assessment For Construction Joint Ventures In China, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 127 (1), January/February 2001, 76-81.

27. Smith, Gary R., dkk., Small to Medium Contractor Contingency and

Asssumption of Risk, Journal of Construction Engineering and Management, March/April 1999, 101-108.

28. Soekirno, Sadono., Pengantar Teori Mikroekonomi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1996.

29. Susilawati, Studi Supply Chain Konstruksi Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, 2005.

(3)

30. Tan, Willie., Research Methods in Real Estate and Construction, School of Building and Estate Management, National University Singapore, Singapore, 1995.

31. Toruan, R.L., Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

32. Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 4/1992, tentang Perumahan dan Permukiman.

33. Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 18/1999, tentang Jasa Konstruksi.

34. Vrijhoef, R., dkk, Understanding Construction Supply Chains: An Alternative Interpretation, Proceedings IGLC-9, Singapore, 2001,

http://cic.vtt.fi/lean/singapore/Vrijhoef.pdf., Diakses Tanggal 4 Januari 2007, 35. Vrijhoef, R., Koskela, L., Roles of Supply Chain Management in

Construction, Proceedings IGLC-7, Berkeley, CA, USA, 1999,

http://www.ce.berkeley.edu/~tommelein/IGLC-7/PDF/Vrijhoef&Koskela.pdf., Diakses Tanggal 4 januari 2007.

36. www.etwb.gov.hk/UtilManager/tc/C-2005-6-0-1.pdf -, Risk Management for Public Works-Risk Management User Manual, June 2005, diakses tanggal 7 September 2006.

37. www.opdc.go.th/thai/developLeader/day%203/4Slides_risk.pdf, Risk and Its Management, diakses tanggal 27 September 2006.

(4)

LAMPIRAN A

PENGUTAMAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KUISIONER

JUDUL SURVEI : IDENTIFIKASI POLA RANTAI PASOK PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERUMAHAN

PENDAHULUAN

Pelaksanaan kegiatan pengembangan perumahan khususnya pada tahap konstruksi melibatkan berbagai pihak. Keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan membentuk suatu pola hubungan yang menempatkan suatu pihak sebagai salah satu mata rantai dalam suatu rangkaian rantai proses produksi yang menghasilkan produk konstruksi, yang disebut rantai pasok konstruksi (Capo, et al, 2004).

Desain rantai pasok yang baik akan berdampak terhadap meningkatnya efisiensi dan produktivitas produksi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi pola rantai pasok yang terjadi pada kegiatan pengembangan perumahan khususnya pada tahap pelaksanaan konstruksi perumahan. Melalui identifikasi pola rantai pasok pada pelaksanaan konstruksi perumahan, diharapkan dapat dikembangkan desain rantai pasok yang baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan konstruksi perumahan khususnya dan pengembangan perumahan pada umumnya.

TUJUAN SURVEI

Tujuan diadakannya survei ini adalah untuk memperoleh gambaran hubungan antar pihak yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pada pelaksanaan

(5)

konstruksi perumahan sehingga dapat diidentifikasi pola rantai pasokyang terjadi pada kegiatan konstruksi perumahan.

DAFTAR REFERENSI

Capo, Lario, Hospitaler (2004), Lean Production in the Construction Supply Chain, Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, Cancun, Mexico

www.poms.org/POMSWebsite/Meeting2004/POMS_CD/Browse%20This%20C D/PAPERS002-0152.pdf

(6)

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGEMBANG

Pertanyaan Mengenai Identitas Responden:

1. Nama :

2. Pengalaman kerja : (tahun)

3. Jabatan :

Pertanyaan Mengenai Identitas Perusahaan: 4. Nama perusahaan :

5. Alamat perusahaan :

6. Tahun berdirinya perusahaan : 7. Luas lahan yang dikembangkan pada proyek ini : 8. Jenis properti yang dikembangkan *) :

‰ Perumahan

‰ Kavling

‰ Lain-lain……….

Keterangan : *) = pilih jawaban dengan mengisi tanda √ pada kotak yang tersedia. Pertanyaan Mengenai Pemasok Jasa

1. Dibawah ini adalah pekerjaan yang dilakukan pada kegiatan pengembangan perumahan. Pekerjaan apa saja yang dikerjakan sendiri oleh pengembang ?

‰ Pekerjaan pematangan tanah

‰ Pekerjaan pagar tembok disekeliling kawasan perumahan

‰ Pekerjaan jalan

‰ Pekerjaan drainase

‰ Pekerjaan dinding penahan tanah

‰ Pekerjaan jembatan

‰ Pekerjaan utilitas listrik

‰ Pekerjaan utilitas air bersih

‰ Pekerjaan pengembangan unit rumah

‰ Lain-lain...

(7)

2. Bagaimana hubungan antara pengembang dengan setiap kontraktor yang bertanggung jawab untuk mengerjakan setiap pekerjaan pada No. (2) ?

‰ Kontrak (unit price/lumpsum/cost plus fee*) * = pilih salah satu

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

Pertanyaan Mengenai Pemasok Material

3. Dibawah ini adalah material-material yang dibutuhkan untuk pelaksanaan konstruksi perumahan. Material apa saja yang dipasok langsung oleh pemasok material kepada pengembang ?

‰ Material untuk jalan, yaitu……….

‰ Material untuk kusen, daun pintu dan jendela

‰ Material penutup atap, yaitu………...

‰ Lain-lain...

‰ Tidak ada

4. Bagaimana hubungan antara pengembang dengan setiap pemasok pada No. 3?

‰ Purchase Order (PO)

‰ Lain-lain……….

5. Pemasok material pada No. 4 yang juga melakukan pekerjaan instalasi adalah:

‰ Material untuk jalan, yaitu……….

‰ Material untuk kusen, daun pintu dan jendela

‰ Material penutup atap, yaitu………..

‰ Lain-lain...

‰ Tidak Ada

Pertanyaan Mengenai Pemasok Peralatan

6. Pemasok peralatan apa saja yang mengadakan hubungan kontrak langsung dengan pengembang ?

‰ Pemasok peralatan………

‰ Tidak ada

7. Bagaimana hubungan antara pengembang dengan setiap pemasok pada No. 6 ?

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

(8)

Pertanyaan Mengenai Pemasok Tenaga Kerja

8. Mandor (sebagai pemasok tenaga kerja) yang mengadakan hubungan kontrak langsung dengan pengembang melaksanakan pekerjaan apa saja ?

‰ Mandor untuk pekerjaan………

‰ Tidak ada

9. Bagaimana hubungan antara pengembang dengan setiap mandor pada No. 11?

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

‰ Upah

Pertanyaan Mengenai Subkontraktor

10. Subkontraktor apa saja yang ditunjuk langsung oleh pengembang (sebagai

nominated subcontractor) ?

‰ Subkontraktor untuk pekerjaan ……….

(9)

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KONTRAKTOR

Pertanyaan Mengenai Identitas Responden:

1. Nama :

2. Pengalaman kerja : (tahun)

3. Jabatan :

Pertanyaan Mengenai Identitas Perusahaan: 4. Nama perusahaan :

5. Alamat perusahaan :

6. Tahun berdirinya perusahaan : 7. Pekerjaan yang dilakukan pada proyek ini :

Pertanyaan Mengenai Pemasok Jasa

1. Apakah kontraktor mengadakan hubungan kontrak langsung dengan subkontraktor untuk mengerjakan pekerjaan ini ?

‰ Iya, untuk pekerjaan ...

‰ Tidak, karena semua pekerjaan dikerjakan sendiri

2. Apakah terdapat subkontraktor yang ditunjuk langsung oleh pengembang (sebagai nominated subcontractor) untuk mengadakan kontrak langsung dengan kontraktor ?

‰ Ada, subkontraktor untuk pekerjaan………

‰ Tidak ada

Pertanyaan Mengenai Pemasok Material

3. Apakah kontraktor mengadakan hubungan kontrak langsung dengan pemasok material untuk mengerjakan pekerjaan ini ?

‰ Iya, dengan pemasok material ...

‰ Tidak

4. Bagaimana hubungan antara kontraktor dengan setiap pemasok pada No. 3 ?

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

(10)

5. Pemasok material pada No. 3 yang melakukan pekerjaan instalasi adalah:

‰ Pemasok material...

‰ Tidak ada

Pertanyaan Mengenai Pemasok Peralatan

6. Apakah kontraktor mengadakan hubungan kontrak langsung dengan pemasok peralatan untuk mengerjakan pekerjaan ini ?

‰ Iya, dengan pemasok peralatan ...

‰ Tidak

7. Bagaimana hubungan antara kontraktor dengan setiap pemasok pada No. 6 ?

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

‰ Sewa

Pertanyaan Mengenai Pemasok Tenaga Kerja

8. Apakah kontraktor mengadakan hubungan kontrak langsung dengan pemasok tenaga kerja (mandor) untuk mengerjakan pekerjaan ini ?

‰ Iya

‰ Tidak

9. Bagaimana hubungan antara kontraktor dengan setiap mandor pada No. 8 ?

‰ Surat Perintah Kerja (SPK)

(11)

LAMPIRAN B

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

PENGUTAMAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUISIONER

JUDUL SURVEI : IDENTIFIKASI RISIKO KONTRAKTOR DALAM RANTAI PASOK KONSTRUKSI PERUMAHAN

PENDAHULUAN

Kontraktor perumahan bertanggung jawab dalam pelaksanaan konstruksi perumahan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pengembang. Pada pelaksanaan konstruksi, kontraktor didukung oleh pihak lain untuk pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan. Keterlibatan berbagai pihak dalam pengadaan barang dan jasa untuk pelaksanaan konstruksi perumahan membentuk rantai pasok yang disebut rantai pasok konstruksi perumahan. Banyaknya pihak yang terlibat dalam rantai pasok konstruksi perumahan berpotensi mengakibatkan terjadinya risiko yang dapat berdampak terhadap menurunnya keuntungan kontraktor. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi risiko yang terjadi dalam rantai pasok konstruksi perumahan, sehingga dapat dikembangkan desain rantai pasok konstruksi perumahan yang memiliki risiko paling minimum terhadap kontraktor.

TUJUAN SURVEI

Tujuan diadakannya survei ini adalah untuk menentukan penyebab terjadinya risiko dalam rantai pasok konstruksi perumahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya risiko yang berdampak terhadap menurunnya keuntungan kontraktor.

(12)

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Daftar penyebab risiko yang berkaitan dengan pasokan barang dan jasa bagi kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi perumahan diidentifikasi sebagai berikut:

No Penyebab Risiko

R01 Keterlambatan pasokan material

R02 Material dari pemasok tidak sesuai spesifikasi dan kriteria mutu yang ditetapkan oleh kontraktor

R03 Rendahnya kompetensi subkontraktor R04 Terbatasnya jumlah tenaga kerja terampil

2. Responden dimohon untuk membaca deskripsi dari masing-masing penyebab risiko pada setiap pertanyaan sebelum memberikan jawaban.

3. Berilah tanda silang (x) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang dimungkinkan untuk setiap pertanyaan.

(13)

DAFTAR PERTANYAAN

R 01) KETERLAMBATAN PASOKAN MATERIAL

Adalah terjadinya keterlambatan pasokan material dari pemasok kepada kontraktor sehingga dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah keterlambatan pasokan material dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 02) MATERIAL DARI PEMASOK TIDAK SESUAI SPESIFIKASI ATAU KRITERIA MUTU

Adalah terjadinya pasokan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau kriteria mutu yang telah ditetapkan oleh kontraktor sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah ketidaksesuaian pasokan material dengan spesifikasi atau kriteria mutu yang telah ditetapkan dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 03) RENDAHNYA KOMPETENSI SUBKONTRAKTOR

Adalah rendahnya kompetensi subkontraktor dalam hal kemampuan kerja, kemampuan finansial, serta penguasaan teknologi, sehingga mempengaruhi mutu dan produktivitas pekerjaan.

# Apakah rendahnya kompetensi subkontraktor dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 04) TERBATASNYA JUMLAH TENAGA KERJA TERAMPIL

Adalah terbatasnya jumlah tenaga kerja terampil yang disediakan oleh mandor sehingga mempengaruhi kualitas dan produktivitas kerja kontraktor.

# Apakah terbatasnya jumlah tenaga kerja terampil dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

(14)

DAFTAR PERTANYAAN TAMBAHAN

Jenis Pasokan No Penyebab Risiko

R01 Rendahnya kualitas material dari pemasok R02 Keterlambatan pasokan material dari pemasok R03 Terbatasnya ketersediaan material bagi kontraktor Pasokan Material

R04 Terjadinya kerusakan material

R05 Rendahnya kemampuan operasional peralatan Pasokan Peralatan

R06 Terbatasnya ketersediaan peralatan bagi kontraktor R07 Terbatasnya ketersediaan tenaga kerja terampil Pasokan Tenaga Kerja

R08 Perselisihan antar tenaga kerja R09 Rendahnya kompetensi subkontraktor Subkontraktor

R10 Pelanggaran kontrak oleh subkontraktor

R 01) RENDAHNYA KUALITAS MATERIAL DARI PEMASOK

Adalah tidak sesuainya kualitas material yang dipasok dengan standar kualitas atau spesifikasi yang telah ditetapkan oleh kontraktor sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah terbatasnya ketersediaan material dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 02) KETERLAMBATAN PASOKAN MATERIAL DARI PEMASOK

Adalah terjadinya keterlambatan pasokan material dari pemasok kepada kontraktor sehingga dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah keterlambatan pasokan material dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 03) TERBATASNYA KETERSEDIAAN MATERIAL BAGI KONTRAKTOR Adalah terbatasnya persediaan material di lokasi proyek sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

(15)

# Apakah terbatasnya ketersediaan material dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 04) TERJADINYA KERUSAKAN MATERIAL

Adalah terjadinya kerusakan material karena proses pengiriman atau transportasi material ke lokasi proyek sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah terjadinya kerusakan material dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 05) RENDAHNYA KEMAMPUAN OPERASIONAL PERALATAN

Adalah rendahnya kemampuan operasional peralatan yang disediakan oleh pemasok peralatan, sehingga dapat menurunkan produktivitas kontraktor.

# Apakah rendahnya kemampuan operasional peralatan dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 06) TERBATASNYA KETERSEDIAAN PERALATAN BAGI KONTRAKTOR

Adalah terbatasnya persediaan peralatan di lokasi proyek sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

# Apakah terbatasnya ketersediaan peralatan dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 07) TERBATASNYA KETERSEDIAAN TENAGA KERJA TERAMPIL Adalah terbatasnya jumlah tenaga kerja terampil yang disediakan oleh mandor sehingga mempengaruhi kualitas dan produktivitas kerja kontraktor.

# Apakah terbatasnya jumlah tenaga kerja terampil dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

(16)

R 08) PERSELISIHAN ANTAR TENAGA KERJA

Adalah terjadinya perselisihan antar tenaga kerja sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan produktivitas kontraktor.

# Apakah terjadinya perselisihan antar tenaga kerja dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 09) RENDAHNYA KOMPETENSI SUBKONTRAKTOR

Adalah rendahnya kompetensi subkontraktor dalam hal kemampuan kerja, kemampuan finansial, serta penguasaan teknologi, sehingga mempengaruhi mutu dan produktivitas pekerjaan.

# Apakah rendahnya kompetensi subkontraktor dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

R 10) PELANGGARAN KONTRAK OLEH SUBKONTRAKTOR

Adalah terjadinya pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh subkontraktor sehingga mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan menyebabkan terjadinya perselisihan.

# Apakah terjadinya pelanggaran kontrak oleh subkontraktor dapat mengakibatkan terjadinya risiko bagi anda ?

‰ Iya ‰ Tidak

Menurut Anda sebagai kontraktor, apakah terdapat penyebab risiko lain yang berpotensi menyebabkan terjadinya risiko biaya, risiko waktu, dan risiko mutu, yang berdampak terhadap menurunnya keuntungan kontraktor ?

... ... ... ... ...

Referensi

Dokumen terkait

600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2015, maka bersama ini kami Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten

Tujuan utama yang dicapai dari program ini ialah untuk menerapkan konsep infrastruktur berkelanjutan ( Green Infrastructure ) kepada suatu tempat sosial yaitu

Pada paham demokrasi deliberatif, negara tidak lagi menentukan hukum dan kebijakan-kebijakan politik lainnya dalam ruang tertutup yang nyaman atau splendid isolation, tetapi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (PENEMUAN TERBIMBING) PADA PEMBELAJARAN HUKUM KIRCHOFF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR MENU NASI KOTAK 15.0001. Nasi

Dengan adanya kombinasi perlakuan dapat memberikan hasil kadar karbon terikat yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai kadar karbon terikat pada bungkil biji jarak

dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.. lump sum, dapat mengubah

Sistematika penulisan tugas akhir bangunan pengaman pantai di jalur Mundu Balongan. adalah sebagai