• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen murni (Design Randomized Complete Blok) dengan rancangan post test only with control group design yaitu mengukur pengaruh kelompok eksperimen dengan membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol.19

Perlakuan Pengukuran

(post test)

Keterangan

X1 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun pacar

cina dengan konsentrasi 75g/750ml

X2 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

pacar cina dengan konsentrasi 90 g/750ml

X3 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

pacar cina dengan konsentrasi 105g/750ml

X4 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

pacar cina dengan konsentrasi 120g/750ml

X5 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

O1 O2 O 3 O4 O5 O6 O7 Okontrol Okontrol X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 O O O O O O O O

(2)

X6 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

pacar cina dengan konsentrasi 150g/750ml

X7 : Kelompok yang di berikan perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

pacar cina dengan konsentrasi 165g/750ml O : Kelompok yang tidak diberi perlakuan

O1 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada kelompok kontrol ekstrak daun pacar cina pada konsentrasi 75g/750ml O2 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quiquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada kelompok perlakuan ekstrak daun pacar cina pada konsentrasi 90g/750 ml

O3 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada konsentrasi 105g/750ml

O4 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada konsentrasi 120g/750ml

O5 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada konsentrasi 135g/750ml

O6 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada konsentrasi 150g/750ml

O7 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam pada konsentrasi 165g/750ml

O kontrol : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus yang mati setelah metode pengamatan 24 jam kelompok kontrol.

(3)

B. Subjek dan Sampel penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua nyamuk Ae. aegpyti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus yang berumur 2-5 hari yang dipelihara di laboratorium B2P2VRP Salatiga.

2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah nyamuk yang berumur 2-5 hari dengan pertimbangan nyamuk ini keluar dari pupa dan mulai menggigit mangsa dan membutuhkan darah untuk pematangan telur. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) nyamuk yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 680 ekor untuk nyamuk Ae.aegypti, An.aconitus dan 640 Cx.quinquefasciatus

3. Besar sampel

Jumlah sampel tiap penelitian adalah 20 ekor setiap kelompok perlakuan. Dan nyamuk yang dibutuhkan untuk penelitian 680 ekor untuk nyamuk Ae.aegypti, An.aconitus dan 640 Cx.quinquefasciatus . Menurut rancangan percobaan teori dan aplikasi untuk mengetahui terjadinya kesalahan sekecil mungkin maka banyaknya ulangan (replikasi) dalam eksperimen dihitung dengan rumus 20

(t-1)-(r-1)15 Keterangan

t : Jumlah perlakuan sebanyak 1 perlakuan, 3 nyamuk dengan 7 macam konsentrasi

r : Jumlah ulangan 4x tiap perlakuan

Jumlah sampel seluruhnya ditentukan berdasarkan jumlah 1 perlakuan, 3 nyamuk, 7 macam konsentrasi, 4x ulangan dan 16 kontrol dan besarnya sampel tiap kelompok perlakuan yaitu 20 ekor nyamuk. Dari perhitungan diatas diperoleh 560 Ae.aegypti +560 An.aconitus + 560 Cx.quinquefasciatus +320 kontrol= sehingga nyamuk yang dibutuhkan untuk penelitian adalah 2000 ekor.

(4)

C. Variabel Dan Definisi Operational 1. Variabel

a. Variabel bebas: Ekstrak daun paca cina b. Variabel terikat : Jumlah kematian Ae.aegypti 2. Definisi operasional

a. Konsentrasi ekstrak daun pacar cina

Angka yang menunjukkan perbandingan daun pacar cina dengan pelarut berupa Aquades (gr /750 ml)

Skala : Rasio b. Kematian nyamuk

Jumlah nyamuk yang mati setelah di beri perlakuan setelah di beri perlakuan dengan penyemprotan ekstrak daun pacar cina.

Skala : Rasio c. Umur nyamuk

Umur nyamuk yaitu waktu yang dihitung sejak nyamuk keluar dari pupa menjadi dewasa. Dalam penelitian ini umur nyamuk disamakan yaitu pada umur 2-5 hari.

d. Intensitas penyemprotan

Intensitas semprotan yaitu jumlah semprotan ekstrak daun pacar cina pada sampel. Jumlah semprotan tiap perlakuan sama dan dihitung pada saat uji pendahuluan.

e. Jenis daun

Ekstrak yang digunakan pada penelitian ini menggunakan daun yangsudah tua dari pohon yang sama.

f. Suhu

Suhu merupakan variabel pengganggu yang dapat dikendalikan karena penelitian ini dilakukan pada ruangan yang sama.

g. Kelembaban

Pada penelitian ini dilakukan pada ruangan yang sama sehingga kelembabannya sama.

(5)

h. Kondisi perut nyamuk

Seluruh nyamuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah nyamuk yang sudah menggigit kelinci yang dicukur bulunya.

D. Metode pengumpulan data 1. Metode pengumpulan data

Data Primer : Data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian Data Sekunder: Data yang diperoleh dari buku dan hasil penelitian yang lalu

2. Prosedur dan alat

Penelitian di lakukan dengan menggunakan “Glass Chamber” untuk pengujian obat nyamuk cair sesuai standar UPKV malaysia dan petunjuk pelaksanaan uji resistensi dan susceptibity insektisida pada nyamuk melalui tahapan sebagai berikut:21

a. Persiapan nyamuk Ae. aegypti, An.aconitus dan Cx.quinquefasciatus 1) Alat : nyamuk dewasa dan marmut

2) Cara kerja

Nyamuk Ae. aegypti, An. aconotus dan Cx. quinquefasciatus dipelihara dalam kotak perkembangbiakan dan diberi donor marmut pada pagi dan sore hari kurang lebih 1 jam.

b. Pembuatan ekstrak 2) Alat

a) Gelas ukur : menghitung jumlah air yang akan dijadikan pelarut b) Gelas : tempat memanaskan simplisia dan pelarut

c) Kompor : alat yang digunakan sebagai pemanas atau memasak ekstrak

d) Sendok: sebagai pengaduk ekstrak e) Blender : penggiling daun pacar cina

f) Pencatat waktu : penghitung waktu saat dilakukan pemanasan g) Kertas saring : menyaring larutan simplisia dan pelarut

(6)

j) Timbangan analitik : untuk menimbang simplisia

k) Air (aquades) : digunakan sebagai pelarut pembuatan ekstrak 3) Cara kerja

Daun di blender dan di timbang kemudian daun dimasukkan dalam gelas air minum, ditambah pelarut (air) kemudian keduanya dicampurkan dan dipanaskan sambil dilakukan pengadukan, pemanasan sekitar 30-50 menit dengan suhu <100c kemudian larutan disaring dan larutan ditampung dalam gelas aqua.

2. Penimbangan volume penyemprotan a. Alat dan bahan

1) Alat penyemprot tangan : sebagai alat penyemprot

2) Timbangan digital : untuk menghitung berapa berat alat semprot yang telah diisi ekstrak

3) Daftar isian : Pencatat hasil penelitian b. Cara kerja

Alat semprot yang telah di isi ekstrak daun pacar cina di timbang : A gram dan semprotkan alat semprot maksimal 10x kemudian alat semprot di timbang kembali serta di catat kembali beratnya:B gram, ulang sampai dua kali ulangan (C dan D). Selanjutnya selisih berat setiap ulangan di rata-rata dan hitung jumlah semprotan ekstrak yang di Perlukan untuk pengujian.

Cara Penghitungan

1) Berat sebelum di semprot :A gram 2) Berat setelah disemprot 10x

3) Ulangan I :B gram, ulangan II :C ulangan III :D gram

Berat1X semprotan :

 

 

tan 10 3ulangan x sempro D C C B B A    

Jumlah semprotan ekstrak daun pacar cina yang di [erlukan dengan dosis standar0,70 :x gram =kali semprotan

(7)

3. Mengukur efektifitas daun pacar cina a. Alat dan bahan

1) Semprot tangan (Baygon) : alat untuk menyemprot

2) Glass chamber ukuran 70x70x70 : tempat untuk menaruh nyamuk

3) Gelas aqua : gelas kertas untuk tempat menaruh nyamuk yang pangsan dan mati.

4) Kain kasa : sebagai penutup gelas kertas agar nyamuk tidak keluar.

5) Kapas : sebagai penutup paper cup supaya nyamuk tidak kabur 6) Aspirator : untuk memindahkan nyamuk dari aspirator ke paper

cup

4) Stopwach : untuk menghitung waktu berapa menit nyamuk mati atau pingsan

5) Daftar isian : untuk mencatat hasil penelitian b. Cara pengujian

1) Sebelum pengujian “Glass Chamber” di bersihkan agar tidak terkontaminasi oleh insektisida lain dengan cara:

Bagian dalam “Glass Chamber”di cuci sampai bersih dengan lapisan yang mengandung cairan deterjen kemudian Glass chamber dibilas dengan lapisan kain basah tanpa deterjen, Glass chamber di keringkan dengan lapisan kering kemudian di angin-anginkan. Nyamuk dan nyamuk ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus di lepaskan dalam glass chamber dengan aspirator sebanyak 20 ekor dan tunggu selama 1 menit. 2) Ekstrak daun pacar cina semprotkan pada konsentrasi yang di

tentukan jumlah semprotannya sesuai dengan hasil penilaian kadar semprotan (y kali semprotan) Kontrol disemprot dengan pelarut (air) sebayak y kali semprotan.

(8)

4) Semua nyamuk di pindahkan dengan aspirator kedalam botol aqua dan disimpan dalam holding selama 24 jam, hasil perhitungan di masukan dalam tabel.

5) Apabila jumlah kematian nyamuk pada kelompok kontrol kurang dari 5% maka di abaikan, namun apabila kematian lebih dari 20% maka uji harus diulang.

6) Langkah 1-5 di ulangi pada konsentrasi yang berbeda dan hasilnya di rekap

Uji pendahuluan

Uji pendahuluan bertujuan untuk menentukan batas kematian 50% dan 90% pd konsentrasi yang di uji coba dengan prosedur sebagai berikut:

1. Alat dan bahan serta langkah kerja sesuai prosedur diatas 2. Besar konsentrasi yang di uji coba dengan konsentrasi 25, 50,

75 dan 100 gr/ml pelarut dan 1 kontrol sebanyak 2x pengulangan

4. Mengukur LC50 dan LC 90

Mengukur LC50 dan LC 90 dengan prosedur sebagai berikut a. Alat dan bahan serta langkah kerja sesuai prosedur di atas

b. Jumlah konsentrasi yang di uji coba sebanyak 7 konsentrasi dan 1 kontrol dengan pengulangan sebanyak 4 x, 7 konsentrasi tersebut terdiri dari

1) Satu konsentrasi ekstrak daun pacar cina pada kematian nyamuk di bawah 50% dan konsentrasi ekstrak daun pacar cina pada kematian nyamuk hasil uji coba pendahuluan sebesar 50% dan konsentrasi ekstrak daun pacar cina sebesar diatas 90%. Untuk menentukan jarak atau interval antara konsentrasi perlakuan di tentukan berdasarkan hasil uji coba pendahuluan yaitu konsentrasi ekstrak daun pacar cina dengan kematian nyamuk hasil uji coba pendahuluan sebesar 90% di kurangi konsentrasi ekstrak daun pacar cina dengan kematian nyamuk hasil uji pendahuluan sebesar 50%.

(9)

Interval konsentrasi

= (konsentrasi kematian 90%-konsentrasi kematian 50%): 5 Berdasarkan cara di atas maka di peroleh konsentrasi penelitian lanjutan sebesar 75, 90,105, 120, 135, 150 dan 165gr/750 ml

c. Hasil dimasukkan tabel

5. Mengukur efektifitas daun pacar cina (Aglaia odorata)

Untuk mengetahui apakah daun pacar cina efektif untuk nyamuk Ae.aegypti, An.aconitus dan Cx.quinquefasciatus maka dapat menggunakan rumus abbot formula 22:

kontrol kematian kontrol kematian perlakuan kematian x   % 100 % % 100

Efektif Apabila mortalitas lebih dari 70% Sedangkan standar WHO dikatakan efektif Apabila kematian nyamuk lebih dari 70%

E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Metode Pengolahan

a. Checking

Memeriksa kelengkapan data yang telah ada b. Editing

Meneliti data yang ada agar data lengkap. c. Entri data

Proses memasukkan data agar dapat dianalisa lebih lanjut. 2. Analisa Data

Setelah mendapat data dari hasil penelitian berupa jumlah nyamuk yang mati Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquifasciatus, maka data jumlah nyamuk di uji kenormalannya dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Apabila data berdistribusi normal maka di uji Anova satu faktor (one way Anova) untuk melihat apakah ada pengaruh perbedaan konsertasi terhadap kematian nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx. quinquefasciatus, dengan uji ini kita dapat melihat perbedaan hasil antara masing-masing konsentasi terhadap nyamuk Ae. aegypti, An. aconitus dan Cx.

(10)

F. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 kegiatan penelitian

Kegiatan Waktu

Kegiatan tema skripsi Penyusunan proposal Seminar proposal Pengambilan data

Penyusunan hasil penelitian Ujian skripsi Maret 2007 Maret – April 2007 Mei 2007 Mei – juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007

Gambar

Tabel 3.1 kegiatan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu ketentuan yang diatur dalam Bahagian II Undang-undang ini adalah berkaitan dengan pencatatan perkawinan yang terdapat pada pasal 22 ayat (1) yang berbunyi

Pelayanan Jasa dilakukan dengan cara memesan layanan jasa melalui media sosial sehingga pelanggan tidak perlu untuk datang ke tempat usaha dan hanya bersantai di rumah, kami

Karenanya, dapat disimpulkan bahwa selain nilai R square yang lebih baik, model kuadratik ternyata lebih memenuhi syarat dibandingkan model linear, sehingga model

Selanjutnya pada Penelitian Tahap II, sasaran yang akan dicapai adalah diperolehnya parameter (kuantitas fsis) dari pencahayaan LED, yang dipilih berdasarkan

UOBM berhak untuk menambah, memadam, menggantung atau mengubah terma dan syarat Promosi ini dari semasa ke semasa, secara keseluruhan atau sebahagian mengikut budi bicara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petugas pelayanan, prasarana fisik, dan proses pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan,

Kesimpulannya adalah dengan menggunakan metode rekayasa perangkat lunak waterfall, pada tahap analisis masalah maka diperoleh model permasalahan pada Aplikasi ini.Metode

Walau apa pun ciri-ciri sekolah berkesan yang dihasilkan oleh pengkaji-pengkaji, namun begitu, hampir kesemuanya memperkatakan tentang ciri-ciri sekolah