SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh
ARSALLA KURNIA OCTA
NIM 21314230
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PENGARUH
PRODUCT KNOWLEDGE
, PERSEPSI,
PREFERENSI DAN
BRAND IMAGE
TERHADAP
KEPUTUSAN MENABUNG MAHASISWA DI BANK
SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh
ARSALLA KURNIA OCTA
NIM 21314230
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
MOTTO
Hidup itu butuh proses, proses untuk mencapai kesuksesan
Kesuksesan tanpa bisa didapat dengan cara yang instan
Seberapa besar usahamu, itu akan mecerminkan kesuksesanmu
Menatap ke bawah untuk selalu bersyukur
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Kedua orang tua
Keluarga tercinta
Orang-orang terkasih di sekitarku
Para guru dan dosenku
Sahabat dan teman-temanku
Almamaterku,
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, inayah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Product Knowledge, Persepsi, Preferensi dan Brand Image
terhadap Keputusan Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa
Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga)”. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada IAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini
banyak pihak yang membantu baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktu, memberi arahan, masukkan dan
menyempurnakan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. selaku pembimbing akademik.
6. Segenap dosen dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
7. Kedua orang tua tercinta Bapak Dono dan Ibu Sedyaningsih Utami, yang telah
memberikan segalanya dengan tulus ikhlas.
8. Seluruh keluarga Bani Moechri dan Bani Ganjar.
9. Mas Udin, yang telah memberikan doa dan semangat.
10.Sahabatku Anjas, Sri, Rukmanah, Devi, Dhayu, Fitri, Kurniasari, Luthfi,
Ambar, Karisna.
11.Teman-teman KKN Posko 15 Candimulyo : Evi, Pupung, Rista, Liana, Yofa,
Bilal, Desta, dan Ardi.
12.Teman-teman seperjuangan S1-Perbankan Syariah 2014.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum mencapai kesempurnaan.
Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, September 2018
ABSTRAK
Octa, Arsalla Kurnia. 2018. “Pengaruh Product Knowledge, Perspsi, Preferensi dan Brand Image Terhadap Keputusan Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga)”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi S1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Dr. Nafis Irkhami, M. Ag., M.A.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh product knowledge, perspsi, preferensi dan brand image terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menabung di bank syariah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 89 reponden dengan teknik simple random sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan studi kepustakaan. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji statistic dan uji regresi linear berganda dengan bantuan IBM SPSS statistics 23.
Hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil uji T test menunjukkan bahwa product knowledge
dan preferensi berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan persepsi dan brand image tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung. Kemudian nilai R square
sebesar 0,478 yang artinya variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 19,2%. Sedangkan sisanya sebesar 80,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Variabel product knowledge paling dominan berpengaruh dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,287, diikuti variabel preferensi sebesar 0,172, kemudian variabel persepsi sebesar 0,087 dan yang terakhir variabel brand image sebesar 0,067.
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah ... 1
Rumusan Masalah ... 7
Tujuan Penelitian ... 7
Manfaat Penelitian ... 8
Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI Peneltian Sebelumnya ... 10
Telaah Pustaka ... 10
Kerangka Teori ... 21
Produk ... 21
Product Knowledge ... 22
Persepsi ... 25
Preferensi ... 28
Brand Image... 30
Pengambilan Keputusan... 31
Kerangka Penelitian ... 32
Hipotesis ... 33
Populasi dan Sampel ... 38
Teknik Pengumpulan Data ... 40
Sumber dan Jenis Data ... 40
Metode Pengumpulan Data ... 41
Skala Pengukuran... 42
Definisi Konsep dan Operasional ... 43
Definisi Konsep ... 43
Definisi Operasional ... 43
Instrumen Penelitian ... 46
Uji Reliabilitas ... 46
Uji Validitas ... 46
Uji Statistik ... 47
Koefisien Determinasi (R2) ... 47
Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 48
Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 49
Uji Instrumen Penelitian ... 49
Uji Multicolonearity... 48
Uji Heteroscedasticity ... 51
Uji Normalitas ... 52
Uji Linearitas ... 54
Analisis Regresi Linear Berganda ... 54
Alat Analisis... 55
BAB IV ANALISIS DATA Deskriptif Objek Penelitian ... 56
Sejarah Berdiri IAIN Salatiga ... 56
Alih Status Menjadi STAIN Salatiga ... 57
Alih Status Menjadi IAIN Salatiga ... 57
Deskripsi Data ... 57
Karakteristik Responden ... 57
Analisis Data ... 62
Uji Parameter Individu (Uji Statistik t) ... 66
Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 67
Uji Asumsi Klasik ... 68
Uji Multicolonearity... 68
Uji Heteroscedacticity ... 70
Uji Normalitas ... 71
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ... 85
Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 88
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia ... 3
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 18
Tabel 3.1 Skala Interval ... 42
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 43
Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 58
Tabel 4.2 Semester ... 59
Tabel 4.3 Lama Jadi Nasabah ... 60
Tabel 4.4 Uang Saku ... 60
Tabel 4.5 Sumber Uang Saku ... 61
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 62
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ... 63
Tabel 4.8 Hasil Uji R2 ... 65
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t ... 66
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik F... 68
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonearitas ... 69
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedaktisitas Park ... 71
Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ... 74
Tabel 4.14 Hasi Uji Linearitas Durbin Watson ... 75
Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas Ramsey Test ... 76
Tabel 4.16 Hasil Uji Linear Berganda ... 77
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis ... 79
Tabel 4.18 Anova ... 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Hipotesis Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 72
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara naluriah, setiap manusia mempunyai kebutuhan. Untuk itu
manusia akan berusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Dalam
usahanya, manusia akan berhubungan dan membutuhkan orang lain. Dari
hubungan tersebut maka akan timbul interaksi, pembagian tugas dan peran
dalam kehidupan bermasyarakat untuk meningkatkan taraf hidup
masing-masing sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat terjadi pemerataan
kesejahteraan lingkungan maupun masyarakat. Untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama, maka akan terjadi kerja sama yang akan saling
menguntungkan. Dimana satu pihak berperan sebagai penyedia dana dan
pihak lain sebagai pelaku usaha.
Perubahan yang terjadi di masyarakat modern ditandai dengan
berkembangngnya pola pikir di berbagai kehidupan. Terjadi pergeseran nilai,
selera dan gaya hidupnya yang lebih kearah sifat individualis dan
keduniawian. Hal tersebut mempengaruhi perusahaan untuk dapat
menciptakan inovasi produk atau jasa yang berbeda dan unik yang akan
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk dapat atau tidak dapat
Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali
ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2008:27).
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
(Sudarsono 2008:27).
Di Indonesia dengan penduduk yang mayoritas muslim, bank syariah
tentunya memiliki peran yang sangat besar. Masyarakat membutuhkan
lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan syariah dimana bank
syariah merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat
dan merupakan bagian dari upaya tujuan pembangunan nasional yaitu
mencapai terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
demokrasi ekonomi. Hal ini ditandai dengan peran aktif dari pemerintah
dalam mengembangkan industri perbankan syariah yang di harapkan akan
mampu menjadi langkah awal bagi pengembangan sistem ekonomi yang
berlandaskan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan
yang sesuai dengan prinsip syariah.
Pada awal pendirian bank syariah di Indonesia belum mendapat
perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional, bahkan
diberlakukannya dalam UU No. 7 Tahun 1992 yang memungkinkan bank
syariah menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan asas bagi hasil.
Namun dengan demikian, perbankan syariah belum mendapat landasan
hukum yang kuat. Dimana bank syariah beroperasi sesuai dengan prinsip
islam tetapi masih tunduk dengan peraturan bank konvensional. Peristiwa ini
perbankan syariah mulai berkembang dengan perubahan landasan hukum dari
UU No. 7 Tahun 1992 menjadi UU No. 10 Tahun 1998 dengan perbankan
bersistem dual banking yaitu membedakan bank berdasarkan kegiatan
usahanya menjadi dua, yaitu bank yang menjalankan kegiatan usaha secara
konvensional dan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah. Dalam UU No. 10 Tahun 1998 juga disebutkan landasan hukum serta
jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan oleh bank.
Pada tahun 2008, landasan hukum diperbarui lagi dengan UU No. 21
Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 ini
telah menjelaskan secara rinci mengenai ketentuan khusus perbankan syariah
dan digunakan sampai sekarang. Dalam UU tersebut maka perbankan syariah
akan mempunyai ruang lingkup kerja yang jelas dan dapat menjaring pasar
yang luas.
Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah di Indonesia
produk jasa dari bank syariah. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah
kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia
Pertumbuhan Perbankan Syariah
Tahun 2015 2016 2017
BUS 450 437 471
UUS 138 149 154
BPRS 104 95 99
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK
Bank Syariah di Indonesia sampai bulan April tahun 2018 telah
memiliki Jaringan Kantor individual sudah mencapai 2460, dengan 13 Bank
Umum Syariah dan 21 Unit Usaha Syariah. Jumlah asset 423.944 Trilyun
(SPS OJK April 2018) dengan rasio pangsa pasar 2,54%, Posisi ini naik jika
dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar 2,11%.
Hal ini menunjukan pangsa pasar masih terjebak di kisaran 3%, tentunya
perbankan syariah masih memiliki potensi yang besar untuk terus
berkembang.
Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia pun
mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal ini
membuat mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank yang menjamur di
Indonesia saat ini. Perbankan syariah sebagai sebuah bank yang didirikan
dengan tujuan untuk bisa bermuamalat dalam bidang ekonomi yang sesuai
Persaingan tersebut sangatlah kompleks, dikarenakan masyarakat Indonesia
sebagai target nasabah sudah terlalu lama bersentuhan dengan perbankan
konvensional sehingga mengakibatkan sampai saat ini perbankan syariah
belum menjadi pilihan utama dalam menabung.
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurlaeli (2017) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah diantaranya faktor pelayanan, faktor promosi, dan faktor pegetahuan
produk. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya dan faktor
psikologi tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2012)
menunjukkan bahwa analisis preferensi nasabah muslim dan non muslim
memilih bank syariah terdapat beberapa faktor yaitu kualitas layanan SDM,
faktor agamis, faktor keamanan, biaya administratif relatif ringan dan tingkat
bagi hasil yang relatif tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Sibagiring dan
Nursanti (2010), brand image dan brand trust memiliki hubungan yang kuat, searah dan signifikan terhadap brand loyalty PT Bank Sinarmas.
Pilihan mahasiswa IAIN Salatiga jurusan perbankan syariah fakultas
ekonomi bisnis islam (FEBI) sebagai responden penelitian. Dikarenakan IAIN
Salatiga merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berlandaskan pada
nilai-nilai keislaman, sehingga proses pembelajarannya memuati pendidikan
materi keislaman, mahasiswa fakultas ekonomi bisnis islam (FEBI) banyak
juga memuati ilmu tentang perbankan syariah, sehingga mahasiswa program
studi perbankan syariah sudah banyak pengetahuan mengenai perbankan
syariah. Namun, dalam praktiknya pilihan menabung mahasiswa IAIN
Salatiga masih sedikit. Meskipun lembaga IAIN Salatiga juga menerapkan
nilai-nilai keislaman di bidang ekonomi yaitu dengan mempercayakan
kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah, yaitu membuka
rekening salah satu Bank Syariah yang bekerja sama dengan IAIN Salatiga
dan mendapatkan KTM yang sekaligus ATM yang berguna untuk
pembayaran uang kuliah, uang praktikum, pembukuan tabungan umtuk
mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dll. Namun perlu diketahui bahwa itu
hanya kewajiban mahasiswa untuk pembayaran kuliah bukan menjadi pilihan
menabung.
Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha
menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari tingkat product knowledge pada mahasiswa, tingkat preferensi dan brand image terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah. Penelitian ini mencoba meneliti
Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
PRODUCT KNOWLEDGE, PERSEPSI, PREFERENSI DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG MAHASISWA DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Salatiga)”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh product knowledge terhadap keputusan menabung mahasiswa di Bank Syariah ?
2. Bagaimana pengaruh persepsi terhadap keputusan menabung
mahasiswa di Bank Syariah ?
3. Bagaimana pengaruh preferensi terhadap keputusan menabung
mahasiswa di Bank Syariah ?
4. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan menabung mahasiswa di Bank Syariah ?
5. Bagaimana pengaruh product knowledge, persepsi, preferensi dan
brand image secara simultan terhadap menabung mahasiswa di Bank Syariah ?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan menabung
mahasiswa di Bank Syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh preferensi terhadap keputusan menabung
mahasiswa di Bank Syariah.
4. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan menabung mahasiswa di Bank Syariah.
5. Untuk mengetahui product knowledge, persepsi, preferensi dan brand image secara simultan mempengaruhi keputusan menabung mahasiswa di Bank Syariah.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan khususnya mengenai product knowledge, persepsi, preferensi dan brand image, dan keputusan menabung di bank syariah.
2. Sebagai sarana mengembangkan ilmu yang di dapat pada saat kuliah
dan dapat diterapkan dalam praktik nyata.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian,
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan membahas mengenai penelitian telaah pustaka,
landasan teori, definisi yang mendukung penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai variabel yang digunakan
dalam penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan data serta metode
yang digunakan dalam menganalisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan membahas mengenai analisis data yang ditemukan
yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Bab V PENUTUP
Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan yang
dapat diambil dari hasil penelitian dan juga saran yang diberikan oleh
penulisan dan juga saran yang diberikan oleh penulis kepada pihak-pihak
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan keputusan mahasiswa memilih untuk
menabung di Bank Syariah, antara lain adalah Nurlaeli (2017) yang
mengangkat judul “Pengaruh Faktor Budaya, Psikologi, Pelayanan, Promosi
dan Pengetahuan Tentang Produk Terhadap Keputusan Nasabah Memilih
BPRS di Banyumas”. Penelitian ini dilakukan pada nasabah BPRS dengan
jumlah sampel sebesar 100 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa faktor psikologi (X3), pelayanan (X4) dan pengetahuan produk (X5)
secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih bank syariah.
Jatun dan Magnadi (2015) melakukan penelitian dengan tujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan nasabah
untuk mengambil pembiayaan pada kospin jasa layanan syariah Pekalongan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 88 anggota Kospin Jasa Syariah Pekalongan. Hasil
penelitian terbukti bahwa pengetahuan produk, promosi dan religiusitas
berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah mengambil pembiayaan.
Penelitian setema yang dilakukan oleh Dewi, dengan mengangkat judul
Keputusan Menjadi Nasabah di BTM Mentari Ngunut Tulungagung”. Sampel
yang digunakan sebanyak 100 nasabah BTM Mentari Ngunut Tulungagung.
Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan produk tabungan dan nisbah bagi
hasil berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan menjadi nasabah
pada BTM Mentari Ngunut Tulungagung.
Inayah (2017) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis
keputusan nasabah menabung di bank syariah, studi kasus ini dilakukan di PT.
BPRS Puduarta Insani. Sampel yang digunakan adalah nasabah PT. BPRS
Puduarta Insani. Hasil penelitiannya adalah pengetahuan nasabah,
karakteristik bank, kualitas pelayanan dan objek fisik bank berpengaruh nyata
terhadap keputusan menabung.
Abhimantra, Maulina, dan Agustianingsih (2013) melakukan
penelitian dengan judul “Faktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa)
dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah”. Sampel yang digunakan
sebanyak 39 responden dari 50 kuisioner yag disebar yang digunakan sebagai
sampel yang dirasa cukup mewakili nasabah Bank Syariah di Universitas
Gunadarma. Hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor seperti
pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di Bank Syariah memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih menabung di Bank
Penelitian dengan tema berbeda yang dilakukan oleh Syahriyal (2018)
dengan judul “Pengaruh Persepsi Nilai dan Pengetahuan Masyarakat
Terhadap Minat Menabung Serta Dampaknnya Kepada Keputusan Menabung
pada Perbankan Syariah di Banda Aceh” dengan pendekatan kuantitatif dan
menggunakan metode The Structural Equation Modeling (SEM) dengan sampel seluruh nasabah bank syariah yang menabung ada di Kota Banda
Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen
berpengaruh positif dan signifikan karena telah memenuhi persyaratan untuk
diterima terhadap minat menabung serta dampak kepada keputusan menabung
pada perbankan syariah di Banda Aceh.
Gampu, Kawet dan Uhing (2015) melakukan penelitian dengan tujuan
untuk menganalisis motivasi, persepsi, dan pengetahuan terhadap keputusan
nasabah memilih PT. Bank SulutGo Cabang Utama Manado. Dengan sampel
100 nasabah terpilih dari PT. Bank SulutGo cabang utama Manado. Hasil dari
penelitiannya adalah persepsi secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih PT. Bank SulutGo cabang utama
Manado.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty (2014) dengan judul
“Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari’ah Terhadap Minat Menggunakan
Produk di BNI Syari’ah Semarang”. Penelitian menggunakan metode
BNI Syariah Semarang. Dengan hasil persepsi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Miftakhur dan Wahyuni
yang berjudul “Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah”. Dengan sampel pada
mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2011 dan 2012 FKIP Universitas
Jember. Dengan hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Perbankan
Syariah di Jember. Dimana mahasiswa yang memiliki persepsi yang positif
dan baik terhadap Bank Syariah, maka mahasiswa tersebut memiliki minat
untuk menabung pada Bank Syariah.
Ario (2017) melakukan penelitian yang mengangkat judul “Pengaruh
Persepsi, Kepribadian dan Sikap Terhadap Keputusan Pengembang
Perumahan Menjadi Mitra Bank Syariah Pekanbaru”. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dan peneliti menggunakan analisis regresi
linear berganda dengan sampel adalah 79 developer pegembang perumahan yang terdata sebagai anggota Realestate Indonesia (REI) Wilayah Riau pada Tahun 2015. Dengan hasil persepsi (X1) dan sikap (X3) secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan pengembang perumahan menjadi mitra bank
Selanjutnya penelitian dengan tema yang berbeda yang dilakukan oleh
Mu’aziz, Hamdani dan Kosim (2017) dengan tujuan untuk menganalisis
faktor-fakor yang mempengaruhi preferensi menabung nasabah di BPRS
Amanah Ummah. Penelitian ini menggunakan anaisis deskriptif dan analisis
faktor. Sebanyak 100 nasabah BPRS Amanah Ummah sebagai responden.
Hasil penelitiannya adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi
preferensi menabung nasabah di BPRS Amanah Ummah adalah faktor
pelayanan prima (service excellence).
Kurniati (2012) melakukan penelitian dengan tujuan untuk
menganalisis persepsi dan preferensi nasabah muslim dan nasabah non
muslim terhadap keputusan memilih perbankan syariah di Provinsi DIY, studi
ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta dan Bank
Pembangunan Daerah DIY Syariah)”. Responden yang diambil dalam
penelitian ini berjumlah 163 responden yang menjadi nasabah di bank
Syariah di Provinsi DIY. Hasil yang diperoleh adalah secara umum dapat
dibuktikan bahwa faktor ekonomis dan agama pada awalnya memang sangat
efektif untuk menarik nasabah memasuki gerbang bank syariah. Namun
selanjutnya apabila bank syariah tidak memiliki kemampuan memenuhi
preferensi dan harapan nasabah, maka akan mencari dan mendapatkannya dari
Penelitian dengan tema yang berbeda yang dilakukan oleh Lestari
(2015) yang mengangkat judul “Pengaruh Religiusitas, Produk Bank,
Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung
pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang)”. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan menggunakan sampel 50 responden mahasiswa
muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang
menjadi nasabah perbankan syariah. Hasil dari penelitian variabel X terhadap
preferensi utama menabung Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang yaitu pengaruh religiusitas dikarenakan kepatuhan agama, pengaruh produk bank dikarenakan adanya produk yang
inovatif, pengaruh kepercayaan dikarenakan percaya akan kemudahan
bertransaksi, pengaru pengetahuan dikarenakan pengetahuan ilmiah, dan
pengaruh pelayanan adalah pada penggunaan fasilitas yang mudah.
Vebitia dan Bustamam (2017) melakukan penelitian dengan tujuan
untuk menganalisis preferensi masyarakat terhadap prinsip bagi hasil pada
bank syariah di wilayah Banda Aceh. Sampel yang digunakan sebanyak 100
nasabah Bank Syariah di wilayah Banda Aceh. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa alasan utama untuk memilih bank Islam adalah alasan
agama. Bank syariah adalah halal, bebas dari riba, serta lebih menjanjikan
Penelitian yang dilakukan oleh Sofhian ((2016), dengan tujuan
menganalisis preferensi nasabah menabung pada Bank Muamalat Indonesia
Tbk. Cabang Gorontalo”. Sampel yang digunakan 100 nasabah Bank
Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah dalam
menggunakan produk pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang
Gorontalo, ketujuh faktor tersebut adalah Faktor Syariah, Faktor Merek dan
Manajemen, Faktor Fasilitas, Faktor Pelayanan, Faktor Lokasi, Faktor Sosial,
dan Faktor Produk.
Penelitian dengan tema berbeda yang dilakukan oleh Subagiyo (2016)
dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung”. Menggunakan metode
kuantitatif dengan jenis eksplanatory research. Dengan jumlah sampel 100 nasabah BMT Sahara Tulungagung. Penelitian ini menghasilkan dari faktor
citra produsen, citra konsumen, dan citra produk berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di BMT
Sahara Tulungagung.
Sibagariang dan Nursanti (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty pada PT Bank Sinarmas”. Data diperoleh melalui survei langsung dengan
penelitiannya adalah terdapat hubungan yang kuat, searah dan signifikan
antara variabel brand image dan brand trust terhadap brand loyalty pada PT Bank Sinarmas.
Penelitian yang dilakukan oleh Ariani, Akmal dan Trianita dengan
judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap
Keputusan Nasabah Untuk Menabung pada Bank Rakyat Indonesia Cabang
Solok”. Sampel yang digunakan sebanyak 92 nasabah Bank Rakyat Indonesia
Cabang Solok. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel kualitas
layanan ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan konsumen, citra perusahaan tidak ditemukan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013) dengan
mengangkat judul “Pengaruh Daya Tarik Produk, Word Of Mouth dan Citra Merek Terhadap Minat Menjadi Nasabah Kredit Mikro”. Besar sampel yang
digunakan sebesar 111 responden. Dengan hasil bahwa citra merk
berpengaruh positif terhadap minat menjadi nasabah.
Said (2016) dengan judul penelitian “Pengaruh Brand Image, Word Of Mouth, Dan Iklan Terhadap Minat Menabung Di BMT Se-Kabupaten Demak”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
angket yang disebarkan pada anggota BMT Se-Kabupaten Demak sebanyak
iklan memiliki pengaruh terhadap minat menabung di BMT Se-Kabupaten
Demak.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti Hasil Penelitian Hasil
Produk Knowledge
Gap : Terdapat perbedaan penelitian pada hasil dan variabel yang diteliti
1. Ida Nurlaeli
(2017)
Faktor psikologi (X3), pelayanan (X4) dan
pengetahuan produk (X5) secara
bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan
keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah.
Positif dan
signifikan
2. Rengganing Jatun
dan Rizal Hari
Magnadi (2015)
Pengetahuan produk, promosi dan
religiusitas berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah mengambil pembiayaan.
Positif
3. Nurmala Dewi Pengetahuan produk tabungan dan nisbah
bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel keputusan menjadi nasabah
pada BTM Mentari Ngunut Tulungagung.
Positif dan
signifikan
4. Nurul Inayah dan
Sri Sudiarti
(2017)
Pengetahuan nasabah, karakteristik bank,
kualitas pelayanan dan objek fisik bank
berpengaruh positif da signifikan terhadap
keputusan menabung
religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di Bank Syariah memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan memilih menabung di
Bank Syariah, meskipun tidak signifikan.
Positif dan
tidak
Persepsi
Gap : Terdapat perbedaan penelitian pada hasil dan variabel yang diteliti
6. Anggita Novita
Gampu, Lotje
Kawet dan Yantje
Uhing (2015)
Persepsi secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih PT. Bank SulutGo Cabang Utama
Manado
Negatif dan
signifikan
7. Syahriyal (2018) Semua variabel independen berpengaruh
positif dan signifikan karena telah memenuhi
persyaratan untuk diterima terhadap minat
menabung serta dampak kepada keputusan
menabung pada perbankan syariah di Banda
Aceh.
Positif dan
signifikan
8. Anita Rahmawaty
(2014)
Persepsi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan produk bank
syariah
Positif dan
signifikan
9. Silvia Miftakhur
dan Sri Wahyuni
Pengaruh yang signifikan persepsi
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap
minat menabung di Perbankan Syariah di
Jember.
Positif dan
signifikan
10. Ario (2017) Persepsi (X1) dan sikap (X3) secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan
pengembang perumahan menjadi mitra bank
syariah Pekanbaru
Positif dan
signifikan
Preferensi
Gap : Terdapat perbedaan penelitian pada hasil dan variabel yang diteliti
11. Imam Mu’aziz, Ikhwan Hamdani
dan Ahmad
Mulyadi Kosim
(2017)
Faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi preferensi menabung nasabah
di BPRS Amanah Ummah adalah faktor
pelayanan prima (service excellence)
Positif dan
signifikan
ekonomis dan agama pada awalnya memang
sangat efektif untuk menarik nasabah
memasuki gerbang bank syariah. Namun
selanjutnya apabila bank syariah tidak
memiliki kemampuan memenuhi preferensi
dan harapan nasabah, maka akan mencari
dan mendapatkannya dari pesaing.
signifikan
13. Vebitia dan
Bustamam (2017)
Alasan utama untuk memilih bank Islam
adalah alasan agama. Bank syariah adalah
halal, bebas dari riba, serta lebih menjanjikan
untuk kebaikan akhirat.
Positif
14. Sofhian ((2016) Terdapat faktor syariah, merek dan
manajemen, fasilitas, pelayanan, lokasi,
sosial, dan produk yang berpengaruh positif
preferensi nasabah dalam menggunakan
produk pada Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Cabang Gorontalo
Positif
15. Alfi Mulikhah
Lestari (2015)
Variabel X terhadap preferensi utama
menabung yaitu pengaruh religiusitas
dikarenakan kepatuhan agama, pengaruh
produk bank dikarenakan adanya produk
yang inovatif, pengaruh kepercayaan
dikarenakan percaya akan kemudahan
bertransaksi, pengaruh pengetahuan
dikarenakan pengetahuan ilmiah, dan
pengaruh pelayanan adalah pada penggunaan
fasilitas yang mudah
Positif dan
signifikan
Brand Image
Gap : Terdapat perbedaan penelitian pada hasil dan variabel yang diteliti
16. Rokhmat
Subagiyo (2016)
Faktor citra produsen, citra konsumen, dan
citra produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih produk
pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung.
Positif dan
17. Sem Christina
Hawila
Sibagariang dan
Tinjung Desy
Nursanti (2010)
Terdapat hubungan yang kuat, searah dan
signifikan antara variabel brand image dan
brand trust terhadap brandloyalty pada PT Bank Sinarmas.
Variabel kualitas layanan ditemukan
memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen, citra
perusahaan tidak ditemukan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan konsumen
Positif dan
signifikan
19. Yuniar Anggita
Putri (2013)
Citra merk berpengaruh positif terhadap
minat menjadi nasabah.
Positif dan
signifikan
20. Abu Said (2016) Brand image, word of mouth dan iklan memiliki pengaruh terhadap minat menabung
di BMT Se-Kabupaten Demak
Positif dan
signifikan
Perbedaan dengan penelitian lainnya, yaitu terdapat variabel yang
belum pernah dibahas didalam penelitian-penelitian sebelumnya yang
meneliti tentang product knowledge, persepsi, preferensi dan brand image
B. Kerangka Teoritik 1. Produk
Menurut Kotler dan Keller (dalam Amir, 2005:8), produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan suatu keinginan/semua kebutuhan.
Dalam hal ini memberikan batasan produk dianggap
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa suatu
benda (object), rasa (service), kegiatan (acting), orang (person), tempat (place), organisasi dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan
dibanding dengan produk lain sejenis.
2. Product Knowledge
Product Knowledge adalah pengetahuan seseorang tentang produk. Sumarwan (2004:120) (dalam Wahyuni dan Suparna,
2014:1024), product knowledge merupakan seluruh cakupan informasi yang akurat yang disimpan didalam memori seseorang, yang nantinya
informasi tersebut dapat membantu untuk sebagai bahan petimbangan
dalam menentukan tindakan selanjutnya. Seseorang memiliki tingkat
pengetahuan berbeda yang digunakan untuk menafsirkan kumpulan
Oleh karena itu, seseorang yang berpengetahuan tinggi akan lebih
realistis dalam pemilihan sesuai dengan harapannya.
Menurut Nitisusastro (2012) (dalam Wardhana dan Iba,
2014:4), product knowledge memiliki peran yang penting dalam penelitian tentang perilaku pembelian suatu produk. Seseorang dengan
tingkat product knowledge yang tinggi akan mengevaluasi sebuah produk berdasarkan kualitasnya karena mereka percaya dengan tingkat
pengetahuan yang dimilikinya. Karenanya, sangat mungkin mereka
akan lebih menyadari akan nilai dari sebuah produk dan selanjutnya
dan naik pada tahap keinginan untuk membeli. Konsumen dengan
tingkat product knowledge yang rendah, lebih cenderung untuk terpengaruh oleh petunjuk dari lingkungan sekitar, yang mungkin akan
merubah bagaimana cara mereka menerima informasi dari suatu
produk.
Menurut Brucks (dalam Shirin dan Hanzaee,2011) (dalam
Halim dan Herdinata, 2014:3), product knowledge adalah pengetahuan yang didasarkan pada memori atau pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang. Product knowledge diklarifikasikan menjadi tiga, yaitu: a. Subjective Knowledge (Perceived Knowledge), merupakan
disebut menilai pengetahuan sendiri (Self-Assessed Knowledge).
b. Objective Knowledge, yaitu tingkat dan jenis pengetahuan produk yang tersimpan dalam memori seseorang (jangka
panjang), disebut juga pengetahuan aktual (Actual Knowledge).
c. Experience Based Knowledge, merupakan pengalaman sebelumnya dari pembelian atau penggunaan produk.
Menurut Sumarwan (2003) (dalam Suprapto dan Susanti,
2016:69) membagi tiga jenis pengetahuan produk, yaitu :
a) Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk.
Atribut suatu produk dibagi menjadi atribut fisik dan atribut
abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri suatu produk,
Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik
subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi seseorang.
b) Pengetahuan tentang manfaat produk.
Seseorang akan merasakan dua jenis manfaat setelah
menggunakan suatu produk yaitu manfaat fungsional (manfaat
yang dirasakan seseorang secara fisiologis) dan manfaat
psikososial (yang menyangkut aspek psikologis seperti
c) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi
seseorang.
Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh suatu
produk juga tentu akan mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137) persepsi
didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan
masuk akal mengenai dunia. Dua individu mungkin menerima stimuli
yang sama dalam kondisi nyata yang sama, tetapi bagaimana setiap
orang mengenal, memilih, mengatur dan menafsirkannya merupakan
proses yang sangat individual berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan
harapan setiap orang itu sendiri.
Menurut Pride & Ferrel (dalam Fadila, 2013:45), persepsi
adalah proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterprestasian
masukan informasi, sensasi yang diterima melalui penglihatan,
perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan, untuk menghasilkan
makna.
William James (dalam Widayatun, 1999:110) menjelaskan
persepsi adalah suatu pengalaman yang terbentuk berupa data-data
dihayati melalui ilusi atau mispersepsi atau trick atau tipuan dan juga
bukan salah tanggapan. Proses persepsi bukan hanya proses psikologi
semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis yang dikenal sebagai
sensasi.
Persepsi dapat bernilai negatif dan positif. Jika seseorang
memiliki kesan positif terhadap produk yang ditawarkan perusahaan
maka hal tersebut akan menghasilkan persepsi positif, begitu juga
sebaliknya. Persepsi dalam diri seseorang sangat dipengaruhi oleh
pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, persepsi secara
subtansial dapat sangat berbeda dengan kenyataan atau realitas
sebenarnya.
Menurut Toha (2004:154) terdapat dua macam persepsi yaitu :
a. External perception, yaitu persepsi terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu.
b. Self perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu.
Menurut Kotler (dalam Twentinio, 2013:14), Orang dapat
memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga
a. Perhatian Selektif
Orang mengalami sangat bayak rangsangan setiap
hari, kebanyakan orang dapat dibanjiri oleh lebih dari 1.500
iklan per hari.
b. Distorsi Selektif
Kecenderungan menafsirkan informasi sehingga
sesuai dengan prakonsepsi kita. Seseorang akan sering
menerima informasi sehingga menjadi konsisten dengan
keyakinan awal mereka atas merek dan produk (pandangan
mengenai produk).
c. Ingatan Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang mereka
pelajari, tapi karena adanya ingatan selektif, orang akan
cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang
produk pesaing.
Menurut Garvin (dalam Yamit 2001:10), mengungkapkan ada
delapan dimensi persepsi, yaitu:
a. Dimensi Kinerja Produk (Performance), yaitu karakteristik pokok dari produk inti. Apakah kualitas produk
b. Dimensi Keterandalan Produk (Reliability), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.
c. Dimensi Fitur Produk (Feature), yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.
d. Dimensi Daya Tahan (Durability), yaitu berapa lama produk itu dapat terus digunakan.
4. Preferensi
Menurut Frank (dalam Putri dan Iskandar, 2014:116),
preferensi adalah proses merangking seluruh hal yang dapat
dikonsumsi dengan tujuan memperoleh preferensi atas suatu produk
atau jasa.
Menurut Kotler dan Keller (dalam Putri dan Iskandar,
2014:116), preferensi konsumen merupakan suatu sikap seseorang
terhadap satu pilihan merek produk yang terbentuk melalui evaluasi
atas berbagai macam merek dalam berbagai pilihan yang tersedia.
Preferensi seseorang dapat dijelaskan sebagai suatu sikap seseorang
terhadap satu pilihan merek produk maupun pemasok yang terbentuk
melalui proses evaluasi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa
preferensi seseorang adalah gambaran-gambaran dari nilai-nilai yang
preferensi juga mampu membentuk sebuah perilaku yang lebih
mengarah pada sikap atau respon atas sebuah produk.
Tahap preferensi yang dimiliki oleh seseorang terhadap sebuah
produk adalah awal dari tahap loyalitas seseorang terhadap produk
tersebut. Sehingga perusahaan harus mempelajari bagaimana cara
menimbulkan rasa preferensi tersebut di dalam diri.
Dengan memahami preferensi seseorang, perusahaan dapat
merancang strategi yang tepat untuk merespon ekspektasi seseorang
dan menjadikan strategi differensiasi sebuah perusahaan tersebut
dengan pesaingnya. Menurut Simamora (2003:88), ada beberapa
langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi :
a. Diasumsikan bahwa seseorang melihat produk sebagai
sekumpulan atribut. Seseorang yang berbeda memiliki atribut
yang berbeda mengenai suatu produk yang relevan.
b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masing-masing. Seseorang memiliki
penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang
paling penting. Seseorang yang daya belinya besar akan
mementingkan atribut harga yang paling utama
c. Seseorang mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang
d. Tingkat kepuasan seseorang terhadap produk akan beragam
sesuai dengan perbedaan atribut.
e. Seseorang akan sampai pada sikap terhadap merek yang
berbeda melalui prosedur evaluasi.
5. Brand Image
Brand Image menurut Suryani (2008:113) adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak ingatan seseorang.
Brand Image mempresentasikan keseluruhan persepsi seseorang terhadap merek yang terbentuk karena informasi dan pengalaman
seseorang terhadap suatu merek.
Brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap
yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.
Seseorang yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan
lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:180).
Menurut Kotler dan Keller (dalam Sabran, 2010:347),
pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek
sebuah merek, yaitu:
1) Keunggulan Asosiasi Merk, merupakan salah satu faktor
persaingan. Seseorang yang memiliki citra positif terhadap
suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian.
2) Kekuatan Asosiasi Merk, adalah bagaimana informasi masuk
kedalam ingatan seseorang dan bagaimana proses bertahan
sebagai bagian dari citra merk. Hal itu yang akan terus menjadi
penghubung antara produk / merk dengan seseorang. Dengan
demikian merk tersebut akan mudah dikenal dan akan tetap
terjaga di tengah-tengah maraknya persaingan. Citra terhadap
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek.
3) Keunikan Asosiasi Merk, keunikan terhadap suatu merk mau
tidak mau harus terbagi dengan merk-merk lain. Oleh karena
itu, harus diciptakan keunggulan bersaing yang dapat dijadikan
alasan bagi seseorang untuk memilih suatu merk tertentu.
6. Pengambilan Keputusan
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:226), Keputusan adalah
suatu pilihan tindakan dari satu atau lebih pilihan alternatif. Dengan
kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu
pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, dan kemudian dia
memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan.
Menurut Sumarwan (2011:6), studi perilaku seseorang adalah
suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan
untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha,
dan energi).
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang telah
disebutkan diatas, maka kerangka sebagai dasar dalam mengarahkan
pemikiran untuk mengetahui sejauhmana pengaruh product knowledge, persepsi, preferensi dan brand image sebagai variabel independen terhadap keputusan menabung mahasiswa sebagai variabel dependen dalam penelitian
H5
1. Pengaruh product knowledge terhadap keputusan menabung
Menurut Rifai (dalam Nurlaeli, 2017:101), menyatakan bahwa
variasi produk yang ditawarkan bukan merupakan pertimbangan
utama, hal ini mengindikasikan bahwa nasabah bank syari’ah
cenderung melihat produk bank bukanlah sesuatu yang “unik” tetapi
menyerupai produk komoditas lainnya. Ini dapat disebabkan karena
kurangnya pemahaman nasabah akan produk yang ditawarkan. Hal
tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaeli
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih bank syariah.
Menurut Park et al. dalam Ghalandri dan Norouzi (dalam
Halim dan Herdinata, 2014:6), tingkat pengetahuan seseorang tentang
suatu produk akan mempengaruhi kriteria yang digunakan untuk
membuat penilaian kualitas produk dan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian seseorang akan suatu produk.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai
berikut :
H1 : Product knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
2. Pengaruh persepsi terhadap keputusan menabung.
Menurut Wahyuni (dalam Gampu, Kawet dan Uhing, 2015),
peran persepsi konsumen akan mempengaruhi pula terhadap
keputusan pembelian. Ini wajar karena setiap orang akan memiliki
persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu obyek oleh karena itu
keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi
positif terhadap barang yang akan dibelinya. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Gampu, Kawet dan Uhing (2015) yang
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan motivasi,
nasabah dan secara parsial hanya variabel motivasi yang tidak
berpegaruh terhadap keputusan nasabah
Menurut Maxxwell, dalam Khunniza (dalam Rakhmah dan
Wahyuni, 2014:10), seseorang akan memutuskan produk yang akan
dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut berkaitan
dengan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai
berikut :
H2 : Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
3. Pengaruh preferensiterhadap keputusan menabung.
Norafifah dan Haron (dalam Kurniati, 2012:252) menyatakan
bahwa preferensi konsumen terhadap Bank Syariah di Malaysia terdiri
dari beberapa dimensi, pemanfaatan fasilitas perbankan, pengetahuan
terhadap perbankan Islam, peranan konsumen dalam memilih produk
perbankan terdapat hubungan positif antara simpanan yang ada di
bank syariah dan tingkat keuntungannya. Secara ringkas, riset tersebut
menyimpulkan bahwa faktor yang mendorong nasabah menyimpan
uangnya di bank syariah adalah motivasi mencari keuntungan atau
Hasil penelitian yang dilakukan Bank Indonesia dan Pusat
Penelitian Kajian Pembangunan Lembaga Penelitian Universitas
Diponegoro Semarang (2000) (dalam Kurniati, 2012: 252) tentang
potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah di
wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan
jasa bank syariah adalah lokasi/ akses, pelayanan, kredibilitas,
fasilitas, status, dan pengetahuan nasabah tentang Bank Syariah.
Kesimpulan umum dari riset ini adalah bahwa masyarakat memilih
bank syariah lebih karena faktor ekonomis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai
berikut :
H3 : Preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
4. Pengaruh brand image terhadap keputusan menabung.
Aryandini (dalam Said, 2016: 12), menyatakan bahwa dimensi
citra produsen, citra konsumen dan citra produk secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih produk. Variabel brand`image yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk masa
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai
berikut :
H4 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
5. Pengaruh product knowledge, persepsi, preferensi dan brand image
terhadap keputusan menabung
Dewi, dengan hasil dari penelitiannya adalah pengetahuan
produk tabungan dan nisbah bagi hasil berpengaruh signifikan
terhadap variabel keputusan menjadi nasabah pada BTM Mentari
Ngunut Tulungagung.
Rahmawaty (2014), melakukan penelitian dengan jumlah 200
responden yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
Ario (2017), menggunakan metode kuantitatif dan peneliti
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan sampel adalah
79 responden. Dengan hasil penelitiannya yaitu faktor yang paling
dominan dalam mempengaruhi preferensi menabung nasabah.
Said (2016), melakukan penelitian yang menyatakan bahwa
brand image memiliki pengaruh terhadap minat menabung.
Berdasarkan urain tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu penelitian
dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang
diangkakan (Sugiyono, 2003:14).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di kampus 1 IAIN Salatiga yang berada di
Jalan Tentara Pelajar No.2 Salatiga yang berada di Jalan Lingkar Salatiga
KM.02 Kec. Sidorejo, Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan Juli 2018
hingga September 2018.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2011:80) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) angkatan
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang
sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasiya (Rutoto, 2007). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan simple random sampling, yaitu dengan cara mengambil sampel yang dilakukan secara acak. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2016). Jumlah mahasiswa angkatan tahun 2016 berjumlah 416 mahasiswa dan
angkatan tahun 2017 berjumlah 376 mahasiswa (Siakad IAIN Salatiga,
2018).
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus
Slovin, yaitu :
n = N
1 + Ne2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2016 dan
2017 berjumlah 792 mahasiswa, jadi sebagai sampel sesuai dengan
perhitungan berikut:
n = N
1 + Ne2
n = 792
1 + 792 x (10%)2
n = 792
1 + 792 x 0,01
n = 792
1 + 7,92
n = 792
8,92
n = 88,78 responden
Berdasarkan formula tersebut maka sampel representative
yang akan dijadikan responden penelitian adalah 89 responden.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Data primer yaitu, data yang berisikan informasi
persepsi, preferensi dan brand image terhadap keputusan mahasiswa menabung di Bank Syariah. Data ini didapat dari
wawancara observasi, kuisioner yang diberikan kepada
responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari laporan
suatu lembaga yang diterbitkan di media sosial, buku, dan yang
lainnya yang berkaitan dengan pokok penelitian.
2. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam
penelitian ini, peneliti mrnggunakan metode pengumpulan data
melalui :
a. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan jawaban dari para responden
melalui pertanyaan secara terstruktur yang diajukan dalam
bentu tertulis (Sugiyono, 2007:162)
b. Kepustakaan, yaitu mempelajari tentang teori-teori dari
buku-buku, skripsi maupun teori lainnyauntuk mendapatkan
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data
kuantitatif.
Jenis skala yang digunakan adalah skala interval. Skala interval adalah
skala yang menunjukkan jarak satu dengan yang lain dengan bobot nilai yang
sama.
Berikut adalah skala yang digunakan untuk mengetahui jawaban
responden atau kuisioner :
Tabel 3.1 Skala Interval
Sangat tidak
setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat
setuju
Dari tabel di 3.1 dapat diketahui bahwa semakin ke kanan jawaban
responden maka smakin setuju terhadap pertanyaan atau kuisioner yang
diajukan, sebaliknya apabila semakin ke kiri jawaban responden maka
F. Definisi Konsep dan Operasional 1. Definisi Konsep
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel indenpenden adalah product knowledge (X1), persepsi (X2), preferensi (X3) dan brand image (X4).
b. Variabel Terkait (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penellitian ini adalah keputusan (Y).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
karakteristik atau
Persepsi (X2) Menurut Schiffman dan
Kanuk (2008:137) persepsi
didefinisikan sebagai proses
yang dilakukan individu
untuk memilih, mengatur
dan menafsirkan stimuli ke
dalam gambar yang berarti
dan masuk akal mengenai
dunia.
Preferensi (X3) Menurut Simamora
(2003:88), ada beberapa
langkah yang harus dilalui
sesuai dengan
yang daya belinya besar
akan mementingkan
j. Konsumen akan sampai
pada sikap terhadap
brand image adalah segala hal yang terkait dengan
merek yang ada di benak
ingatan konsumen.
1) Reputation (nama baik perusahaan)
2) Tingkat dikenalnya
merek oleh
konsumen
3) Hubungan
pilihan tindakan dari satu
atau lebih pilihan alternatif.
1) Kebutuhan akan
mengetahui seajauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif
konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama,
sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur
(kuesioner).
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan
pada kuestioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Hadi (dalam Bawono,
2006:68), analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu tes
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan
H. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2006:83), pada uji ini mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel
independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono,
2006:92).
Ciri-ciri nilai R2 yaitu :
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, jadi nilai R2 terletak antara (0 ≤ R2 ≤ 1).
b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen.
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2006:84), uji statistik t pada dasarnya sebebrapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas (independen) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian in dilakukan secara
parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk
Langkah-langkah pengujian uji statistik t :
a) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinay variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
b) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α
= 5% dan degree of freedom (df) = (n– 1) – k.
Dimana :
n : jumlah data
k : jumlah variabel
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima. Artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel
c. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2006: 84) uji F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempuyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (terikat).
Langkah- langkah pengujian uji F :
a) Menentukan Hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5%
dan degree of freedom (df) = (n – k).
c) Mencari F hitung dengan rumus
F hitung = R2/ (K-1)
(1 - R2) / (n – K)
Dimana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
d) Pengambilan Keputusan
Jika F hitung < F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen pada taraf signifikansi 5%.
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama.
I. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicolonearity
Menurut Ghozali (2006:91), uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (indenpenden). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
diantara korelasi antara variabel inedependen. Uji multikolonieritas dapat
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factors).
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonearitas
adalah nilai tolerane < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih besar 0,10. (Ghozali,