• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 - Perencanaan Bisnis "Analisa Perencanaan Bisnis “King Reptile on Food Truck” di Kota Semarang - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 - Perencanaan Bisnis "Analisa Perencanaan Bisnis “King Reptile on Food Truck” di Kota Semarang - Unika Repository"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

57

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Anaisis dan Pembahasan

4.1 Konsep Bisnis King Reptile on Food Truck

King Reptil on Food Truckadalah sebuah bisnis yang masih direncanakan berkonsep menjual ekstrem kuliner berjenis daging reptile seperti Biawak, Ular, dan Katak dengan cara berjualan di atas mobil/truck. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang untuk merealisasikannya. Di bab ini akan membahas tentang perencanaan-perencanaan dalam aspek-aspek: pemasaran, operasi, SDM, dan keuangan.

4.2 Perencanaan Aspek Pemasaran

4.2.1 Analisa Pesaing

Perencanaan aspek peamasaran terdiri dari perbandingan marketing mix 7P dan STP dari hasil peneletian dengan penjual kuliner

(2)

58

extreme cullinaire dapat dihitung jumlahnya dan biasanya tempat

berjualannya berjauhan antara satu dengan yang lainnya.

Penikmat ekstrem kuliner biasanya adalah orang-orang yang mempunya hobby berpetualang cita rasa masakan atau dapat disebut wisata kuliner. Mereka terbiasa membandingkan antara makanan yang dijual dari penjual satu dengan yang lainnya walaupun jarak tempuhnya berjauhan. Dari perbedaan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pesaing dalam bisnis ekstrem kuliner di kota Semarang adalah semua perusahaan / restoran / warung makan yang menjual kuliner yang berjenis ekstrem kuliner di wilayah kota Semarang.

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah “Rica-Rica Biawak dan Ular Mbah Mo” yang beralamatkan pada jl. Kedung Mundu,

(3)

59

Marketing Mix 7P King Reptile 86 Pak Yanto Mbah Mo

Product (per porsi) - 1 porsi daging Ular berisi 13 potong daging.

- 1 porsi daging Biawak berisi 8 potong daging. Dilengkapi dengan sambal kecap dan irisan jeruk nipis

- 1 porsi daging Menthok berisi 7 potong. Dilengkapi dengan sambal kecap dan irisan jeruk nipis.

- 1 porsi Swike goreng berisi 12 ekor Katak. Dibungkus dengan kertas bungkus dan dilengkapi dengan saus sambal dan juga sambal kecap. menggunaan kertas bungkus yang dilapisi kertas koran bekas dan dilengkapi dengan sambal kecap.

- Semua produk dimasak menggunakan bumbu bacem. - Tiap potong daging berukuran

sedang.

- Tiap potong daging berukuran kecil kecil.

(4)

60 - 1 porsi Swikee kuah berisi 12

ekor Katak. Dibungkus menggunakan plastik. Dilengkapi dengan sambal bawang dan irisan jeruk nipis. - Dibungkus menggunkan

Styrofoam bersamaan sambal kecap dan jeruk nipis.

- Dimasak menggunakan bumbu ungkep.

- Tiap potong berukuran besar besar.

Price (per porsi) - 1 porsi daging Biawak Rp.40.000,-

- 1 porsi daging Ular Rp. 35.000,-

- 1 porsi daging Biawak/ daging Ular Rp. 23.000,-

(5)

61 - 1 porsi Swikee goreng/kuah Rp.

35.000,- tempat berjualan dan menggunakan tikar sebagai lesehan untuk tempat makannya.

- Melalui konsumen datang ke warung

- Berupa warung kecil yang terletak di pinggir jalan dengan luas kurang lebih 3 meter x 2 meter.

- Melalui konsumen datang ke warung

- Berupa warung yang sedikit besar di pinggir jalan dengan luas kurang lebih 7 meter x 3 meter. Namun ketika memasuki warung tersebut terasa sedikit gerah karena bentuk warung yang tertutup rapat.

(6)

62 promotion - Word of mouth marketing.

- Media sosial (facebook, instagram)

- Word of mouth marketing. Word of mouth marketing.

People - Menggunakan 4 orang

karyawan

- Tidak menggunakan karyawan. Pemilik sebagai yang melayani konsumen

- Tidak menggunakan karyawan. Pemilik sebagai yang melayani konsumen Process 1. Menerima pesanan.

2. Menyiapkan pesanan. 3. Memasak pesanan. 4. Membungkus pesanan.

5. Konsumen membayar pesanan.

1. Menerima pesanan. Physical Evidence - Penggunaan syrofoam sebagai

alat pembungkus makanan.

- Pembedaan warna karet untuk bungkusan pada daging Biawak atau Ular.

(7)

63

4.2.2 Keterangan pada tiap aspek marketing mix 7P : 1. Produk

Pada sisi produk “King Reptile 86” lebih unggul karena dalam segi rasa lebih enak juga menyediakan selain daging Biawak dan daging Ular sperti daging Menthok dan daging Katak (Swike). Dalam segi

jumlah dan segi besar potongan “King Reptile 86” lebih unggul karena

memberikan jumlah yang lebih banyak dan dengan ukuran potongan daging yang lebih besar. Kekurangan dari produk Biawak dan Ular dari

“King Reptile 86” adalah tidak memberikan irisan bawang merah

sebagai lalapan. Penggunaan styrofoam sebagai pembungkus produk yang dianggap sebagai hal yang diunggulkan karena lebih terkesan mewah, lebih santun dan lebih menghargai konsumen dengan melihat harga jual yang dikenakan kepada konsumen. Sebelum daging yang telah digoreng dibungkus dengan styrofoam diberikan alas berupa kertas bungkus untuk menghindari kontak langsung Styrofoam dengan daging yang siap dimakan. Kemudian ditutupi dengan kertas bungkus kembali baru kemasan styrofoam ditutup.

2. Price

Pada segi harga memang “King Reptile 86” menawarkan dengan

(8)

64

Pada nantinya ketika menggunakan food truck juga menyediakan porsi kecil untuk daging Ular, daging Biawak, dan daging Menthok seharga Rp. 20.000,- untuk tiap porsi kecilnya. Untuk daging Katak (Swike) diberi harga Rp. 25.000,- untuk tiap porsi kecilnya.

Karena menjual dengan porsi kecil dalam memberikan jumlah potongan daging akan berkurang. Untuk daging Biawak dalam porsi kecil mendapatkan 5 potong daging. Untuk daging Ular mendapatkan 7 potong daging. Untuk daging Menthok mendapatkan 4 potong daging. Untuk daging Katak (Swike) mendapatkan 4 ekor daging.

3. Placement

Pada sisi penempatan “King Reptile 86” lebih unggul dibandingan

pesaingnya yaitu Mbah Mo dan Pak Yanto. Dilihat dari segi luas tempat

dan penataan tempat “King Reptile 86” mempunyai tempat yang lebih

luas dibandingkan kedua pesaingnya. 4. Promotion

Pada umumnya promosi yang dilakukan antara King Reptile 86 dengan kedua pesaingnya melalui cara yang sama yaitu mouth to mouth. Namun King Reptil 86 juga melakukan promosi melalui media sosial, media cetak, dan juga media elektronik.

5. People

(9)

65 6. Process

Tidak adad hal yang berbeda dalam segi proses penyampaian produk kepada konsumen antara King Reptile 86, Pak Yanto, dan Mbah Mo.

7. Pysical Evidence

Secara fisik King reptile 86 on Food Truck memerlukan mobil / truk

sebagai “Restoran Berjalannya” dengan design yang menarik dan dapat

diguakan untuk tempat nongkrong.

Pada aspek pemasaran juga akan dibahas mengenai STP atau segmentasi, target pasar dan posisi pasar dari “King Reptile 86”. Segmentasi yang akan dibahas adalah segementasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografik.

4.2.3 Segmentasi 1. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti Negara, negar bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah.tangga.

(10)

66

dan kelurahan Wonodri. Dengan alternatif lain untuk tempat beroperasi dapat juga pada Jl. Kusuma Wardani dan Jl. Pleburan.

Dalam memilih tempat beroperasi King Reptile 86 On Food Truck mendefinisikan pesaing dalam 2 macam yaitu pesaing dengan barang yang dijual sama dan pesaing dengan barang yang dijual tidak sama tetapi masih dalam bentuk makanan seperti pada gambar di bawah ini :

x

Gambar 4. 1 Rica Rica & Seafood Bu Endang

(11)

67

Endang terletak di jl. Singosari tepatnya di setelah pertigaan dari Jl. Sriwijaya menuju Jl. Singosari.

Tidak hanya Rica-ric dan Seafood Bu Endang yang dianggap menjadi pesaing King Reptil 86 On Food Truck terdapat beberapa pedagang yang menjadi pesaing yaitu para penjual ayam goreng dan penyetan di Jl. Hayam Wuruk.seperi gambar di bawah ini :

Gambar 4. 2 Sederet Penjual Ayam Goreng dan Peyetan di Jl. Hayam Wuruk

(12)

68

Kedua pesaing di atas mejual makanan dengan harga Rp. 20.000,- an namun untuk mengimbangi harga tersebut King Reptile 86 On Food Truck juga menjual dalam porsi kecil seharga Rp. 20.000,-.

Bersumber dari buku Profil Kependudukan Kota Semarang tahun 2011 penulis mendapatkan data jumlah penduduk pada tiap keluarahan di Kecamatan Semarang Selatan dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Gambar 4. 3 Jumlah Penduduk di Kecamatan Semarang Selatan Pada Setiap Kelurahan.

(13)

69

termasuk target sasaran tempat beroperasi namun tidak menutup kemungkinan pelanggan King Reptile 86 On Food Truck berasal dari wilayah kelurahan Lamper Tengah karena letaknya bersebelahan dengan wilayah kelurahan Wonodri.

(14)

70

Gambar 4. 3 Peta Lokasi Kecamatan Semarang Selatan

(15)

71 Secara spesifik Kecamatan Semarang Selatan dipilih karena :

 Jl. Sriwijaya merupakan jalan utama yang membentang di sepanjang kecamatan Semarang Selatan. Apabila kita dari daerah semarang barat akan pergi menuju ke Java Mall maka jalan terdekat adalah melewati Jl. Sriwijaya.  Belum adanya pesaing dengan barang yang sama yang beroperasi merupakan tantangan tersendiri yang akan

dihadapi oleh King Reptile 86 On Food Truck.

 Pangsa pasar pada kecamatan Semarang Selatan masih sangat luas sehingga King Reptile 86 On Food Truck dapat memonopoli pasar di kecamatan Semarang Selatan.

 Berdekatan dengan Universitas Diponegoro, karena mahasiswa merupakan target pasar King Reptile 86 On Food Truck.

 Di kecamatan Semarang Selatan terdapat tempat hiburan malam seperti Grand Charly VHT Family Karaoke yang identik dengan gaya hidup yang glamour.

 Berdekatan dengan mall yaitu Java Mall, dan Simpang 5 yang termasuk pusat keramaian.

(16)

72 2. Segmentasi Demografis

Segmentasi yang membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel

– variabel demografik, yaitu :

a. Umur dan tahap daur hidup, yaitu membagi pasar berdasarkan umur dan tahap daur hidup yang berbeda.

King reptile 86 melayani segala umur sebagai segmennya, yaitu mulai yang berusia 16 sampai 55 tahun ke atas. Tingkat umur ini didapatkan dari pelanggan King Reptile 86 yang sekarang berdiri.

b. Kelas sosial, yaitu pembagian pasar menjadi kelompok sosial yang berbeda. King Reptile 86 melayani segala kelas sosial.

c. Jenis Kelamin, yaitu pembagian pasar menurut jenis kelamin. King reptile 86 melayani jenis kelamin pria dan wanita.

d. Pendapatan, yaitu pembagian pasar menjadi kelompok pendapatan yang berbeda. King Reptile 86 melayani semua kelas pendapatan masyarakat.

3. Segmentasi Psikografik

(17)

73

tingkat dasar, pilihan dan keinginan orang selama jangka panjang. King Reptile 86 melayani semua gaya hidup masyarakat.

Pada tabel di bawah ini adaalah segmentasi antara King Reptile 86, Pak Yanto, dan Mbah Mo

Tabel 4. 1 Perbandingan Segmen

Keterangan King Reptile 86 Pak Yanto Mbah Mo

Berdasarkan Geografis Kota Semarang, Jawa Tengah

Kota Semarang, Jawa Tengah

Kota Semarang, Jawa Tengah Berdasarkan Usia Remaja Hingga

dewasa Berdasarkan Pendapatan Semua golongan Kalangan menengah

ke bawah.

(18)

74

Secara geografis target King Reptile 86 adalah penduduk pada semua kelas sosial.

Secara psikografis target pasar King reptile adalah masyarakat dengan gaya hidup yang suka makan di restoran dan makan pada penjual makanan pinggir jala yang menggunakan tenda atau mobil sebagai tempat berjualan.

Pada tabel di bawah ini adalah targeting pada King Reptile 86, Pak Yanto, dan Mbah Mo :

Tabel 4. 2 Perbandingan Target

Keterangan King Reptile 86 Pak Yanto Mbah Mo Berdasarkan

Geografis

Kota Semarang Kota Semarang Kota Semarang

(19)

75 4.2.5 Positioning

Positioning merupkan hal yang penting untuk menempatkan produk di benak konsumen. Dalam usaha King Reptile 86 menjadi pelopor dan pembeda dari bisnis ekstrem kuliner di kota Semarang. Unsur utama bisnis ini adalah eksterm kuliner, pelayanan yang baik dari penjual merupakan hal penting di dalamnya seperti 3s, Senyum, Salam, Sapa, ramah dan sopan kepada konsumen, menanggapi keluhan produk dari konsumen dengan cepat adalah yang akan diberikan kepada konsumen.

Pada tabel berikut adalah positioning antara King Reptile 86, Pak Yanto, dan Mbah Mo :

Tabel 4. 3 Perbandingan Posisi Keterangan King Reptile

86

Pak Yanto Mbah Mo

Posisi Pasar Pengikut pasar Pengikut pasar Pengikut pasar

Sumber : Wawancara

Adapun visi dan misi King reptile 86 adalah sebagai berikut :

Visi : “Menjadi Penguasa Pasar Eksterm Kuliner Terlaris di Seluruh

Kota Semarang

Misi : “Bekerja dalam Kebersamaan dan Kekeluargaan Dengan

(20)

76 4.2.6 Target Penjualan

Dalam sehari diperkirakan akan menjual daging Biawak sebanyak 2 Kg, Ular sebanyak 12 ekor, Menthok sebanyak 2 ekor, Swike sebanyak 2 Kg dan beras sebanyak 2 Kg. Dengan total porsi adalah 86 porsi.

4.2.7 Biaya Pemasaran

(21)

77

Tabel 4. 4. Biaya Pemasaran

Sumber : Data primer yang diolah (2017)

Keterangan : Biaya pemasaran hanya dilakukan jika spanduk atau X-banner terlihat sedikit usang. Sehingga menghemat biaya pemasaran.

Prediksi biaya pemasaran setiap tahunnya dari tahun 2017 sampai tahun 2021 : ALAT

PROMOSI

RINCIAN HARGA KETERANGAN

Spanduk (MMT) Harga 13rb/mtr Ukuran 600cm x 115 cm (x 3bh)

Rp. 80.000,- Spanduk berukuran 6 meter dipasang membentang di antara tiang di atas jalan.

X Banner Harga 13rb/mtr ukuran normal 2mtr x 50cm (x 5bh)

(22)

78

Tabel 4. 5. Prediksi Biaya Pemasaran

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021

Spanduk

936000 889200 844740 802503 762378

X-Banner

1200000 1140000 1083000 1028850 977408

Keterangan :

Spanduk perbulan Rp. 78.000,- X-Banner perbulan Rp. 100.000,-

Penurunan 5% per tahun dengan asumsi yang sering dikenal oleh masyarakat maka promosi semakin murah

4.2.8 Strategi Pemasaran Menggunakan Go-Jek

Bertambahnya kemajuan teknologi mendorong manusia untuk melakukan berbagai inovasi. Inovasi yang sekarang ini sedang berkembang adalah Go-Jek. Go-Jek adalah aplikasi berbasis perangkat gadget android yang berfungsi untuk sebagai alat untuk memesan layanan dalam mengantarkan pesanan pada jangkauan daerah yang relatif kecil seperti daerah perkotaan.

Dalam bisnisnya Go-Jek menyediakan fitur yang cukup lengkap di dalam aplikasi pesan antarnya diantaranya adalah:

1. Go-Ride : Fitur ini digunakan untuk ojek online untuk mengantarkan pemesan ke tempat tujuan menggunakan transportasi motor.

(23)

79

3. Go-Food : fitur ini digunakan untuk mengantarkan makanan dari penjual kepada konsumen menggunakan transportasi motor.

4. Go-Mart : fitur ini digunakan untuk berbelanja ribuan macam barang pada ribuan macam toko.

5. Go-Send : fitur ini digunakan untuk mengantarkan barang dari konsumen dalam satu area pengiriman contohnya antar kecamatan atau antar kelurahan. 6. Go-Box : fitur ini digunakan untuk mengantarkan barang-barang yang relatif

banyak menggunakan mobil Box atau mobil pick-up yang ada bak belakangnya.

7. Go-Tix : fitur informasi acara pada dengan pengantaran tiket secara langsung ke tangan pemesan.

8. Go-Med : fitur yang digunnakan untuk membeli obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya dari apotek yang berlisnesi.

9. Go-Pay adalah fitur dompet virtual untuk transaksi konsumen dalam apikasi Go-jek.

10. Go-Life terdiri dari layanan Go-message untuk mengantarkan terapis pemijat kepada konsumen, Auto untuk mengatarkan montir kepada konsumen, Go-Clean untuk mengantarkan cleaning service kepada konsumen, Go-Glam untuk mengantarkan jasa perawatan kecantikan kepada konsumen.

(24)

Go-80

Food maka diwajibkan untuk mendaftar melalui Website Go-Jek terlebih dahulu.

Setelah mendaftar pada website Go-Jek maka akan menerima e-mail ini berisi informasi persyaratan apa saja untuk dapat menjadi mitra Go-Jek. Diantaranya:

Berikut adalah FAQ (Frequential Ask Question) dari partner kami selama ini :

Q: Apakah ada biaya yang harus saya keluarkan untuk bergabung

menjadi partner Go-Food?

A: Untuk menjadi partner Go-Food, ada sistem bagi hasil (revenue sharing)

sebesar 20%. Kami tidak memungut biaya lain di luar revenue sharing

tersebut.

Q: Bagaimana sistem pembayaran revenue sharing tersebut?

A: Revenue sharing diambil dari total transaksi per bulan (hanya yang

melalui aplikasi Go-Food). Pembayaran revenue sharing akan ditagihkan

setiap bulannya melalui e-mail, kemudian merchant akan melakukan

pembayaran via transfer.

Q: Bagaimana jika saya belum memiliki NPWP?

A: Jika usaha Anda masih merupakan usaha individu dan belum memiliki

NPWP, kami persilakan untuk tetap mendaftar tanpa melampirkan NPWP.

Jika usaha Anda merupakan usaha individu dan pemiliknya memiliki NPWP,

maka wajib untuk melampirkan NPWP pemilik.

Q: Jika saya menerima order dari Go-Food, bagaimana sistem

(25)

81

A: Di setiap transaksi, driver Go-Jek akan selalu membayar cash kepada

pihak merchant sesuai dengan total pesanan. Jika customer membayar dengan

Go-Pay, pihak merchant tetap akan menerima pembayaran dalam bentuk cash

dari driver.

Q: Apakah saya bisa mendaftarkan lebih dari 1 outlet?

A: Bisa.

Q: Jika sudah terdaftar nanti, apakah saya bisa meng-update menu /

harga / isi konten lainnya di kemudian hari?

A: Bisa.

Q: Saya memiliki usaha rumahan, tidak berbentuk restoran. Apakah

saya masih bisa mendaftar?

A: Bisa, kami juga terbuka untuk usaha rumahan.

Q: Apakah saya harus datang ke kantor Gojek untuk mendaftar atau

menandatangani kontrak? Apakah akan ada survey dari tim Gojek ke

tempat kami?

A: Tidak. Pendaftaran dilakukan melalui website, kemudian tim kami akan

menghubungi Anda. Setelah semua data lengkap, kontrak akan kami

kirimkan melalui e-mail.

(26)

82

Aplikasi Go-Jek pada fitur Go-Food memberikan tarif 20% dari pendapatan sebagai biaya pemasaran oleh karena strategi peemasaran yang dipakai adalah menaikkan harga jual sebanyak 20% untuk menutup biaya pemasaran yang dibebankan dari pihak Go-Jek. Sebagai contoh pada saat menjual daging biawak di atas food truck per porsi daging biawak dijual dengan harga Rp. 40.000,- sedangkan ada aplikasi Go-Jek pada fitur Go-Food nya daging biawak dijual dengan harga 20% lebih mahal yang kemudian menjadi harga Rp. 48.000,- Berikut ini adalah daftar menu King Reptile 86 On Food Truck pada aplikasi Go-Food :

Tabel 4. 6 Daftar Menu King Reptile On Food Truck Pada Aplikasi Go-food

Menu Harga Menu Harga

Biawak porsi besar Rp. 48.000,- Es Teh / Teh Hangat

Rp. 4.000,-

Biawak porsi kecil RP. 24.000,- Es Jeruk / Jeruk Hangat

Rp. 5.000,-

Ular porsi besar Rp. 42.000,- Air Es Rp. 2.400,- Ular porsi kecil Rp. 24.000,- Adem Sari Rp. 6.000,- Menthok porsi besar Rp. 48.000,- White Kofee Rp. 6.000,- Menthok porsi kecil Rp. 24.000,-

Swike Goreng / Kuah porsi besar Rp. 42.000,- Swike Goreng / Kuah poris kecil Rp. 30.000,-

(27)

83

Banyak dari konsumen King Reptile 86 yang sekarang berdiri berdomisili di tengah kota seperti di dekat dengan kecamatan semarang tengah, batas-batas pinggir dari tiap kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan semarang tengah. Konsumen King Reptile 86 sering mengeluhkan jauhnya tempat berjualan menjadi alasan utama untuk datang ke warung King Reptile 86. Dengan adanya fitur Go-Food pada aplikasi Go-Jek konsumen tidak mempermasalahkan harga yang dibebankan kepadanya walaupun penambahan 20% dari harga jual kepada konsumen karena harga yang diberikan sebanding dengan kemudahan yang didapatkan. Apalagi jika musim hujan sudah tiba, konsumen banyak memilih membeli lewat aplikasi Go-Jek dibandingkan datang ke warung King Reptile 86.

Berikut adalah persyaratan untuk menjadi partner Go-Jek :

(28)

84

(29)

85 4.3 Perencanaan Aspek Operasi

Aspek operasi King Reptile 86 on Food Truck disusun berdasarkan pada hasil observasi dan penelitian pada perhitungan perhitungan yang matang. Berikut adalah perincian aspek – aspek operasi :

1. Layout Food Truck

Layout atau tata letak tempat menggunakan truk seperti di bawah ini :

Gambar 12 Layout Food Truck

2. Lokasi

(30)

86

dijadikan tempat lesehan yaitu di Jl. Sriwijaya kota Semarang. Dengan mempertimbangkan :

a. Untuk letaknya yang berdekatan dengan pasar yaitu pasar peterongan selepas berjualan dapat langsung menuju pasar untuk berbelanja.

b. Fasilitas penyedia kebutuhan lain sperti bensin, peralatan, dan sebagainya juga mudah didapatkan

c. Berdekatan dengan kampus UNDIP yang dapat menargetkan mahasiswa sebagai konsumennya.

d. Perkembangan dan perluasan usaha di masa depan cukup baik.

3. Tata Letak

Dengan tata letak kapasitas yang rapi untuk memuat kapasitas maksimal 20 kg daging Biawak matang, 20 ekor daging Ular matang, 3 ekor Menthok matang, dan 10 kg daging Swike.

4. Investasi : Investasi pada King Reptile 86 On Food Truck dapat diuraikan sebagai berikut:

(31)

87

mobil daihatsu gran max +

(32)

88

Tabel 4. 8 Penyusutan Investasi

Nama Barang Umur Ek. Nilai Residu Penyusutan mobil daihatsu gran max +

karoseri 5 tahun

13,000,000 10.400.000

total 10.400.000

(33)

89

Tabel 4. 9 Rincian Biaya Operasional

Keterangan Per bulan Per tahun

Biaya perawatan mobil Rp 500,000 Rp 6,000,000 Biaya listrik Rp 255,000 Rp 3,060,000 Biaya Konsumsi Rp 1,500,000 Rp 18,000,000 Biaya Promosi Rp 180,000 Rp 2,160,000 Biaya Transportasi Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 TOTAL Rp 3,435,000 Rp 41,220,000

Keterangan :

 Biaya Listrik

Biaya listrik terdiri dari biaya yang ada pada proses produksi dan proses penjualan di atas mobil food truck. Pada proses produksi biaya ini didapatkan dari rumah produksi saat proses produksi sebesar Rp. 200.000,-. Sedangkan pada proses penjualan sebesar Rp. 100.000,-. Kedua biaya tersebut dibayarkan pada setiap bulannya

 Biaya Konsumsi

Biaya konsumsi digunakan untuk konsumsi karyawan.  Biaya Transportasi

Biaya ini terbebankan untuk transportasi dari rumah produksi menuju lokasi penjualan.

 Biaya Promosi

(34)

90

Tabel 4. 10 Prediksi Biaya Operasi

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Kenaikkan 6% per tahun berdasarkan tabe inflasi ini :

Tabel 4. 11 Pertumbuhan Inflasi 2013 -2017

(35)

91

4.4 Perencanaan Aspek SDM (Sumber Daya Manusia)

Dengan berdasar pada hasil wawancara dan observasi pada pedagang – pedagang food truck yang ada pinggir jalan dan berdasar estimasi kebutuhan dari King Reptile 86 on Food Truck maka dapat dilkukan perencaan SDM yaitu jumlah tenaga kerja adalah sebagai berikut :

 Manager : 1 orang

 Koki : 1 orang

 Pramuniaga : 2 orang  Pengolah daging mentah : 1 orang

Pengadaan rekrutkmen melalui referensi dan kemudian melakukan test kepada calon karyawan oleh owner apakah calon karyawan tersebut memenuhi syarat kualifikasi atau tidaknya.

(36)
(37)

93

Tabel 4. 13 Job Description Masing – Masing Posisi

No Jabatan Tugas Tanggung Jawab Wewenang

(38)
(39)

95 Sumber : Observasi dan wawancara

4.4.1 Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi dari King Reptile 86 On Food Truck :

Gambar 4. 4 Struktur Organisasi King Reptile 86 On Food Truck 4.5 Perencanaan Aspek Keuangan

Pada bagian ini akan membahas tentang aspek keuangan dari King Reptile 86 on Food Truck yang akan ditunjukan pada tabel perkiraan pendapatan dari penjualan, tabel rincian gaji pegawai, tabel laporan Laba dan Rugi, tabel Arus Kas, tabel Nreaca dan tabel Anaisa Kelayakan Usaha.

(40)

96 Perkiraan Penjualan Per Hari

Tabel 4. 14. Perkiraan Penjualan Per Hari

Uraian Unit Jumlah

Jumlah porsi yang

dihasilkan

Jumlah harga

jual total Total per bulan Total per tahun

per hari per hari

Perkiraan Penjualan Produk untuk 1 hari

a Biawak kg 2 10 Rp 400,000 Rp 12,000,000 Rp 144,000,000

b Ular ekor 12 9 Rp 315,000 Rp 9,450,000 Rp 113,400,000

c Mentok ekor 2 9 Rp 360,000 Rp 10,800,000 Rp 129,600,000

d Katak/Swike kg 2 8 Rp 280,000 Rp 8,400,000 Rp 100,800,000 e beras / nasi Kg 2 50 Rp 200,000 Rp 6,000,000 Rp 72,000,000

total jumlah porsi =

86

TOTAL

(41)

97

Tabel 4. 15. Kenaikan Pendapatan Per Tahun

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Biawak 144,000,000 259,200,000 466,560,000 839,808,000 1,511,654,400 Ular 113,400,000 204,120,000 367,416,000 661,348,800 1,190,427,840 mentok 129,600,000 233,280,000 419,904,000 755,827,200 1,360,488,960 Katak/Swike 100,800,000 181,440,000 326,592,000 587,865,600 1,058,158,080 beras / nasi 72,000,000 129,600,000 233,280,000 419,904,000 755,827,200

Sumber : Data Primer yang diolah

 Kenaikkan pendapatan diasumsikan sebesar 8% untuk tiap tahunnya karena usaha ini tergolong usaha yang baru di dirikan berbeda dengan usaha yang sudah lama berdiri

(42)

98

Tabel 4. 16 Pertumbuhan Inflasi Sektor Makanan dari Tahun 2013 - 2017

TAHUN Bahan Makanan

Makanan Jadi, Minuman, Rokok,

dan Tembakau

2017 -0.35 2.89

2016 5.61 5.24

2015 4.93 6.24

2014 10.19 7.83

2013 11.08 7.21

TOTAL 5 tahun 31.46 29.41

Rata - rata 5 tahun 6.292 5.882

agregat 6.087

(43)

99 Rincian Gaji Pegawai

Tabel 4. 17. Rincian Gaji Pegawai

No. Uraian Unit Jumlah Upah/Kary. Total per bulan Total per tahun 1 Tenaga kerja produksi

a memasak (koki) Org 1 1,500,000 1,500,000

18,000,000

b pengolah daging mentah Org 1 500,000 500,000

4,800,000

2 Tenaga kerja non produksi -

a Manager Org 1 1 2,000,000 2,000,000

b penjualan 2 2 2,600,000 2,600,000

Total 6.600.000 79.200.000

Sumber : Observasi King Reptile 86 yang sekarang berdiri

(44)

100

Tabel 4. 18 Pertumbuhan UMK Kota Semarang 2013 -2017

Tahun

UMK kota

semarang selisih per tahun

Pertumbuhan per tahun

2017 Rp 2.125.000

2016 Rp 1.909.000 Rp 216.000 10%

2015 Rp 1.685.000 Rp 224.000 12%

2014 Rp 1.422.350 Rp 262.650 16%

2013 Rp 1.209.100 Rp 213.250 15%

rata rata Rp 1.670.090.00 Rp 228.975 13%

(45)

101

LAPORAN LABA / RUGI

KING REPTILE 86 On FOOD TRUCK TAHUN 2017 – 2022

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Pendapatan Rp 559,800,000 Rp 604,584,000 Rp 652,950,720 Rp 705,186,778 Hpp Rp282,726,680 Rp 282,726,680 Rp 299,690,281 Rp 317,671,698 Rp 336,732,000 Laba Kotor : Rp 277,073,320 Rp 304,893,719 Rp 335,279,022 Rp 368,454,778

Bi. Pemasaran Rp 2,160,000 Rp 2,160,000 Rp 2,052,000 Rp 1,949,400 Rp 1,851,930 Bi. Penyusutan Rp 14,562,440 Rp 14,562,440 Rp 14,562,440 Rp 14,562,440 Bi. Gaji Rp 79,200,000 Rp 91,080,000 Rp 104,742,000 Rp 120,453,300 Bi Operasi Rp 41,220,000 Rp 43,693,200 Rp 46,314,792 Rp 49,093,680 Total Biaya : Rp 2,160,000 Rp 137,142,440 Rp 151,387,640 Rp 167,568,632 Rp 185,961,350

Rp 139,930,880 Rp 153,506,079 Rp 167,710,390 Rp 182,493,428

(46)

102 Keterangan :

EBT diperoleh dari = Laba Kotor – Total Biaya.

EAT diperoleh dari = EBT * Pajak 15%. Asumsi : Pajak 15% Flat

Sesuai dengan pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh), yaitu sebagai berikut: - Penghasilan Kena Pajak sampai dengan Rp 50 juta, dikenakan PPh dengan tarif 5 persen.

(47)

103

LAPORAN ARUS KAS

KING REPTILE On FOOD TRUCK TAHUN 2017-2021

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Kas Masuk

Penjualan Rp 559,800,000 Rp 604,584,000 Rp 652,950,720 Rp 705,186,778

Modal Sendiri Rp 111,517,057

Total Kas Masuk Rp 559,800,000 Rp 615,780,000 Rp 677,358,000 Rp745,093,800

Kas Keluar

investasi Rp 77,921,500

HPP Rp 282,726,680 Rp 299,690,281 Rp 317,671,698 Rp 336,732,000 Bi. Operasi Rp 41,220,000 Rp 43,693,200 Rp 46,314,792 Rp 49,093,680 Bi. Pemasaran Rp 2,160,000 Rp 2,052,000 Rp 1,949,400 Rp 1,851,930 Bi. Gaji Rp 79,200,000 Rp 91,080,000 Rp 104,742,000 Rp 120,453,300 Total Kas Keluar Rp 405,306,680 Rp 436,515,481 Rp 470,677,890 Rp508,130,909 Selisih Rp 33,595,557 Rp 154,493,320 Rp 179,264,519 Rp 206,680,110 Rp 236,962,891 Saldo Kas Awal Rp 33,595,557 Rp 188,088,876 Rp 367,353,395 Rp 574,033,505 Saldo Kas Akhir Rp 33,595,557 Rp 188,088,876 Rp 367,353,395 Rp 574,033,505 Rp 810,996,396

Keterangan :

 Modal = Investasi + Total Biaya per bulan + HPP per bulan

(48)

104

Dalam menentukan modal awal pada tahun 2017 dihitung menggunakan Biaya HPP per bulan, biaya operasi per bulan karena biaya-biaya tersebut selalu dikeluarkan tiap bulannya mengikuti biaya gaji karyawan yang harus dibayarkan tiap bulannya. Rincian perhitungannya adalah :

Investasi = Rp 77,921,500 Biaya HPP = Rp 23,560,556 Biaya Operasi = Rp. 3,435,000 Biaya Tenaga kerja = Rp. 6,600,000

--- + Total = Rp 111,517,056

Ketika sudah memasuki tahun pertama yaitu pada tahun 2018 sudah ada pendapatan yang masuk sebesar Rp. 558,000,000 yang berasal dari perkiraan pendapatan. Dan pertumbuhannya adalah 25% pertahun sesuai dengan tabel 4.15 di halaman sebelumnya. Sehingga pada tahun 2019 pendapatan naik menjadi Rp 697,500,000 begitu seterusnya seperti pada tabel di bawah ini :

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Penjualan

(49)

105

Total Kas keluar diperoleh dari total semua biaya yang dikeluarkan atau dibayarkan. Dalam hal ini total kas keluar = Biaya HPP +Biaya Pemasaran + Biaya Gaji Karyawan + Biaya operasi yang ada pada tabel di bawah ini :

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

HPP

Rp 282,726,680 Rp 299,690,281 Rp 317,671,698 Rp 336,732,000 Bi. Operasi

Rp 41,220,000 Rp 43,693,200 Rp 46,314,792 Rp 49,093,680 Bi. Pemasaran

Rp 2,160,000 Rp 2,052,000 Rp 1,949,400 Rp 1,851,930 Bi. Gaji

Rp 79,200,000 Rp 91,080,000 Rp 104,742,000 Rp 120,453,300 Total Kas Keluar

Rp 405,306,680 Rp 436,515,481 Rp 470,677,890 Rp508,130,909

Dalam tabel laporan arus kas terdapat kolom selisih yang didapatkan dari pengurangan antara total kas masuk dikurangi dengan total kas keluar seperti pada tabel di bawah ini :

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Total Kas Masuk Rp 559,800,000 Rp 604,584,000 Rp 652,950,720 Rp 705,186,778 Total Kas Keluar Rp 405,306,680 Rp 436,515,481 Rp 470,677,890 Rp 508,130,909 Selisih Rp 35,911,985 Rp 154,493,320 Rp 179,264,519 Rp 206,680,110 Rp 236,962,891

Mendapatkan Saldo Kas Awal dengan cara selisih investasi dan modal sendiri kemudian diambahkan dengan selisih pada tahun sebelumnya seperti pada tabel di bawah ini :

(50)

106

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Selisih Rp 35,911,985 Rp 154,493,320 Rp 169,942,652 Rp 186,936,917 Rp 205,630,609 Saldo Kas Awal

Rp 33,595,557 Rp 188,088,876 Rp 367,353,395 Rp 574,033,505

Sedangkan dalam menghitung saldo kas akhir adalah :

Saldo Kas Akhir = (modal sendiri – investasi) tahun sebelumnya + Saldo kas awal tahun ini

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

(51)

107

LAPORAN NERACA

KING REPTILE On FOOD TRUCK TAHUN 2017 – 20022

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021

Aktiva

Kas Rp 33,595,557 Rp 188,088,876 Rp 367,353,395 Rp 574,033,505 Rp 810,996,396 Aktiva Tetap Rp 77,921,500 Rp 77,921,500 Rp 77,921,500 Rp 77,921,500 Rp 77,921,500 Akumulasi

penyusutan

Rp (14,562,440) Rp (29,124,880) Rp (43,687,320) Rp (58,249,760)

Total Aktiva Rp 111,517,057 Rp 251,447,936 Rp 416,150,015 Rp 608,267,685 Rp 830,668,136

Passiva

(52)

108 ANALISA KELAYAKAN

NPV (NET PRESENT VALUE)

Tabel 18. NPV

outlays 77,921,500

Tahun Cash Inflow NSFB Present

11% Value Cash Inflow

1 78,731,820 0.901 70,929,567

2 265,286,519 0.812 215,312,490

3 405,959,010 0.731 296,833,729

4 587,080,396 0.659 386,728,041

5 819,202,704 0.593 486,156,932

Total NPV Cash Inflow 1,455,960,760 Outlays/investasi 77,921,500 Net Present Value 1,378,039,260

Keterangan :

(53)

109

*NPV sebesar nol menunjukan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan menyediakan tingkat kuntungan yang disyaratkan pada modal (biaya modal proyek).

PI (Profitability Index)

PI > 1 maka dinyatakan layak PROFITABILITY INDEX =

TOTAL PV 1,455,960,760 INITIAL INVESMENT 77,921,500

PI =

18.685

Profitability Index > 1 maka layak

 Metode ini digunakan untuk membandinngkan niallai penerimaan kas bersih sekarang dengan nilai penerimaan kas berish di masa mendatang.

Jika nilai PI > 1 artinya proyek yang direncanakan dinyatakan menguntungkan, tetapi jika PI < 1 maka dinyatakan tidak menguntungkan

 Sebuah proyek akan dapat diterima apabila PI (Profitability Index) proyeknya sama dengan atau lebih besar daripada 1 Jika PI proyek sama dengan atau > 1 artinya PV penerimaan sama dengan atau > PV pengeluaran, dan sebaliknya.

(54)

110 PP (Payback Period)

Outlays/investasi 77,921,500

Proceeds Th 1 50,934,677

Belum tertutup 26,986,823 26,986,823

Proceeds Th 2 235,389,547

Sudah tertutup 235,389,547 -208,402724

Payback Periode 2 Tahun 1 Bulan

Payback Periode = 2 tahun 1 bulan

Usaha ini layak untuk dijalankan Karena waktu pengembalian modal investasinya kurang dari 5 tahun. Waktu ini lebih kecil dari waktu payback periode maksimal yang dapat diterima diterima.

 Metode Payback Periode digunakan untuk mengukur seberapa cepat pengembalian suatu investasi dalam satuan waktu dan

bukan dalam prosentase. Kalau Payback Periode angkanya lebih dari yang disyaratkan, maka proyek dikatan “menguntungkan

dan kalu lebih lama poyek dinyatakan proyek ditolak

 Kelebihan dari metode ini mudah dimengerti dan mudah untuk dihitung juga memberikan informasi tentang resiko dan likuiditas proyek. Proyek yang Payback Periode nya pendek memiliki resiko lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik.

 Kekurangannya arus kas diabaikan setelah Payback Periode an nilai waktu dari uang.

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =235,389,54726,986,823 𝑋 12 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛

= 𝟏. 𝟑𝟓𝟒𝟒𝟓𝟎𝟒𝟓𝟐𝟑𝟓𝟑𝟎𝟑𝟕 = 𝟐 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟏 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏

(55)

111 IRR (Internal Rate of Return)

Tabel 4. 19 IRR

outlays 77,921,500

Tahun Cash Inflow NSFB Present NSFB Present

100% Value Cash Inflow 150.0% Value Cash Inflow

1 78,731,820 0.500 39,365,910 0.400 31,492,728

2 265,286,519 0.250 66,321,630 0.160 42,445,843

3 405,959,010 0.125 50,744,876 0.064 25,981,377

4 587,080,396 0.063 36,692,525 0.026 15,029,258

5 819,202,704 0.031 25,600,084 0.010 8,388,636

Total PV Cash

Inflow 218,725,025 123,337,841

Outlays 77,921,500 77,921,500

Net Present Value 140,803,525 45,416,341

INTERPOLASI

Selisih tk bunga Selisih Total PV Selisih Total PV dg Outlays

100% 218,725,025 218,725,025

150% 123,337,841 77,921,500

50% 95,387,184 140,803,525

IRR = 173.81 %

IRR > tingkat suku bunga – layak

(56)

112 4.6 Analisa Titik Impas / Break Event Poin (BEP)

Analisa sensitivitas yang digukanan adalah teknik BEP (Break Event Point) yaitu membuat sebuah perhitungan titik aman secara global pada semua produk ketika pendapatan usaha sama dengan pengeluaran usaha (fix cost) atau dapat membaayar fix cost secara impas. Ketika pendapatan tida k memenuhi BEP maka akan dilakukan penambahan modal. Penambahan modal dapat berasal dari dalam (pribadi) dan dari luar berupa pinjaman dari pihak lain.

Tabel 4. 20 Perhitungan Total Fix Cost

Biaya Investasi

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Operasional

Biaya Lain Lain

TOTAL FIX COST PER HARI (tanpa

investasi)

216.448.61 220.000 114.500 56.000 390.500

Tabel di atas adalah perhitunan fix cost pada King Reptile 86 On Food Truck terdiri dari Biaya Iinvestasi, Biaya Tenaga Kerja , Biaya Operasional dan biaya lain lain seperti biaya listrik, biaya air, biaya bahan bakar. Sedangkan variabel cost teridir dari biaya produksi pada setiap produk yang dihasilkan yaitu Harga Pokok Poduksi (HPP). Biaya investasi tidak di

Variabel Cost (Harga Pokok Produksi) King Reptile 86 On food Truck :

(57)

113

Tabel 4. 21 Perhitungan Dummy Break Even Point (BEP)

Nama Produk Jumlah HPP (variabel Cost) Harga Jual total pendapatan

(58)

114

(59)

115

Tabel 4. 22 Perhitungan Total Laba Dengan Dummy BEP

Penjelasan pada tabel di atas :

1. Titik impas untuk pendapatan King Reptile On Food Truck adalah sebanyak 6 porsi untuk setiap produknya.

2. Sedangkan target penjualannya adalah 10 porsi biawak, 9 porsi ular, 9 porsi mentok, 8 porsi swike, dan 50 porsi nasi. 3. Sehingga selisih antara BEP unit dan target penjualan merupakan laba yang diperoleh.

4. Total laba bersih setelah BEP per hari yaitu Rp. 338.778,-

5. Ditambah sisa laba dari BEP Rp. 26.405,29 sehingga didapatkan Rp. 365.183,-. 6. Laba akhir (laba bersih) yang didapatkan adalah Rp. 365.183.

(60)

116

Tabel 4. 23 Perhitungan BEP menggunakan rumus konvensional

Dari perhitungan di atas mendapatkan hasil BEP untuk setiap produk nya adalah :

nama barang BEP Unit

Biawak 25

Ular 17

Mentok 62

Swike 18

(61)

117 Keterangan dari tabel di atas :

1. Jika mengunakan rumus BEP konvensional maka didapatkan titik impas yang sangat tinggi untuk mengimbangi biaya tetap (fix cost).

2. Penulis mengasumsikan perhitungan BEP menggunakan rumus konvensional hanya untuk satu produk pada satu perusahaan yang menjual satu produk sejenis saja sehingga semua beba fix cost dibebankan pada satu produk saja. Maka didapatkan hasil BEP unit dengan jumlah yang tinggi. Dapat diartikan satu produk untuk menutup biaya tetap dan produk lainnya adalah laba bersihnya.

3. Misalnya pada perhitungan di atas didapatkan BEP unit untuk biawak adalah 25 porsi maka didapatkan laba bersih per porsinya Rp. 15.730,- ketika penjualan 25 porsi biawak sudah terpenuhi maka dapat menutup semua biaya tetap (Fix Cost) sebesar Rp. 390.500,- .Kemudian sisa penjualan pada produk ular, mentok, swike, dan nasi adalah laba bersih yang kemudian dikurangi dengan biaya invesasi.

(62)

118 4.7 Analisa Sensitivitas

Analisa sensitvitas ini menggunakan asumsi / perkiraan 80% untk kondisi optimis (dengan perkiraan keuntungan yang didapatkan) dan 20% untuk kondisi pesimis pada tahun pertama (dengan memperkirakan peningkatan inflasi ekonomi pada lima tahun ke depan berkisar 7% maka kalau dibulatkan menjadi 10% dan untuk antisipasi ditambahkan menjadi 20% kondisi pesimis ruginya) dan terus menerus menurun untuk tahun kemudian, dengan perinciannya pada di bawah ini:

(alasannya adalah mengasumsikan kondisi pasar yang menguntungkan sampai 80% dan sisanya adalah kerugian yang ditanggung). Penyebabnya adalah kondisi ekonomi yang terus membaik dan juga trend makanan yang aneh semakin bermunculan maka konsumen cenderung mencari makanan yang belum pernah dimakannya. Berikut adalah tabel Analisa sensitivitas pada tahun pertama :

Tabel 4. 24 Analisa Sensitivitas Tahun Pertama

Probablitias Profit Loss

80% (optimis) Rp 277.073.319x 0,8= Rp 221.658.655

20% (pesimis) Rp 35.000.000 x 0,2 =

Rp. 7.000.000,- Total : Rp 221.658.655

Rp. 7.000.000 Expected Monetary Value : Rp 221.658.655

(63)

119

Dari tabel di atas didapatkan hasil perkiran pada tahun pertama (2018), profit yang didapat adalah Rp 221.658.655. 80% dari laba kotor. Memilih laba kotor sebagai variabel karena laba tersebut belum dikurangi dengan biaya operasional dan biaya gaji karyawan. Dasumsikan kerugian maximal-nya adalah Rp. 35.000.000 kemudian diambil 20% dari kerugian maximalnya. Jumlah kerugian Rp. 35.000.000 diperoleh dari total seluruh beban biaya dibagi 12 bulan. Sedangkan kerugiannya untuk setiap tahunnya adalah Rp. 7.000.000 maka expected monetary-nya adalah Rp221.658.655. Expected monetary adalah nilai laba yang dapat diterima .

Sensitivitas yang terjadi pada kondisi pesimisnya adalah biaya operasi yang naik sebesar 7% hal ini menyebabkan terjadinya penurunan laba yang diterima sebesar 10%, sehingga perusahaaan membutuhkan modal tambahan. Penambahan modal dapat mengubah struktur modal. Pada tahun pertama sensitivitas ini menyebabkan kerugian atau loss sebesar Rp Rp. 7.000.000 antisipasinya adalah penambahan modal atau hutang kepada bank (sumber: (Florensia, 2012) dalam Husein, 2003). Berikut ini adalah tabel analisis pada tahun kedua :

(64)

120

Probablitias Profit/ laba Loss

85% (optimis) Rp 388.750.651 x 0,85

=

Rp 330.438.053

15% (pesimis) Rp 35.000.000 x 0.15=

Rp. 5.250.000

Total : Rp 330.438.053 Rp. 5.250.000 Expected

Monetary Value : Rp 330.438.053

Sumber : Data Sekunder Diolah

Dari tabel di atas bahwa pada tahun kedua proftnya adalah Rp 330.438.053,- untuk setiap tahunnya dan loss-nya adalah Rp. 5.250.000,- untuk setiap tahunnya, sehingga expected monetary value-nya adalah Rp 330.438.053,-. Sensitivitas yang terjadi pada kondisi pesimisnya adalah biaya operasional yang naik sebesar 5% dan biaya produksi naik 5% hal ini menyebabkan terjadinya penurunan laba yang diterima sebesar 10%. Penambahan modal mengubah struktur modal. Loss (kerugian) dari tahun ke tahun menurun karena hubungan dengan konsumen semakin terjalin dengan baik. Pada tahun kedua sensitivitasnya membuat kemungkinan loss (kerugian) lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka antisipasinya adalah penambahan modal (Sumber: (Florensia, 2012) dalam Husein, 2003). Di bawah ini adalah tabel Analisa sensitivtas di tahun ke tiga :

(65)

121

Probablitias Profit Loss

87.5% (optimis) Rp 427.625.716 x 0,875 = Rp. 374.172.502 12,5% (pesimis)

Rp. 374.172.502

Rp 35.000.000 x 0,125 = Rp. 4.375.000 Total :

Rp. 374.172.502 Rp. 4.375.000

Expected Monetary Value : Rp. 374.172.502 Sumber : Data Sekunder Diolah

Dari tabel di atas bahwa pada tahun ketiga proftnya adalah Rp. 374.172.502 untuk setiap tahunnya dan loss-nya adalah Rp. 4,375,000 untuk setiap tahunnya, sehingga expected monetary value-nya adalah Rp. 330,292,064. Sensitivitas yang terjadi pada kondisi pesimisnya adalah biaya operasional yang naik sebesar 5% dan biaya produksi naik 5% hal ini menyebabkan terjadinya penurunan laba yang diterima sebesar 10%. Penambahan modal mengubah struktur modal. Di tahun ketiga sensitivitasnya membuat kemungkinan loss (kerugian) lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka antisipasinya adalah penetrasi pasar (Sumber : (Florensia, 2012) Husein, 2003). Berikut ini adalah Analisa sensitivitas di tahun ke empat:

(66)

122

Probablitias Profit Loss

90% (optimis) Rp. 470.388.288 x 0,9 = Rp. 423.349.459

10% (pesimis) Rp 35.000.000 x 0,1 =

Rp. 3,500,000 Total : Rp. 423.349.459

Rp. 3,500,000

Expected Monetary Value : Rp. 423.349.459

Sumber : Data Sekunder Diolah

(67)

123

Tabel 4. 28. Analisa Sensitivias Tahun Ke lima

Probablitias Profit/ laba Loss

92,5% (optimis) Rp 517.427.117 x 0,925

=

Rp 478.620.083

7.5% (pesimis) Rp 35.000.000 x 0.75

Rp 2.625.000

Total : Rp 478.620.083 Rp 2.625.000

Expected

Monetary Value : Rp 478.620.083

Sumber : Data Sekunder Diolah

Gambar

Gambar 4. 1 Rica Rica & Seafood Bu Endang
Gambar 4. 2 Sederet Penjual Ayam Goreng dan Peyetan di Jl. Hayam Wuruk
Gambar 4. 3 Jumlah Penduduk di Kecamatan Semarang Selatan Pada Setiap
Gambar 4. 3 Peta Lokasi Kecamatan Semarang Selatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kecemasan yang timbul pada anak usia 6-8 tahun terhadap pencabutan gigi di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi, maka analisa data yang digunakan

Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memperoduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit Kegiatan Ekonomi (UKE)

Sebagaimana yang telah penulis ungkapan pada bahasan mekanisme pengambilan keputusan Ahlul Halli Wal Aqdi, sangatlah tampak bahwa nabi selalu mengajak para sahabat

Perbandingan antara hasil pengujian dengan hasil perhitungan nilai kalor dengan menggunakan korelasi-korelasi yang sudah dipublikasikan sebelumnya menunjukkan bahwa secara

Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir saya mengenai perusahaan jasa e-commerce Go-Jek, spesifiknya fitur Go-Food dari aplikasi Go-Jek, mengenai

4.2.1 Penerima sewapajak bersetuju membekal baja tinja ayam minima sebanyak 500 guni dengan setiap satu seberat 25 kg per guni bagi setiap satu pusingan pemeliharaan ayam

Pada QFD iterasi 1 terdapat 19 karakteristik teknis yang menjadi prioritas, antara lain daya tahan bahan,varian bentuk, varian ukuran, dimensi Kemasan, varian

berikut: (1) Pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) digunakan sebagai alternatif visualisasi menu makanan sushi dalam wujud 3D; (2) Peneliti menggunakan metode