• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 mencapai Rp 26.051 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 20,072 miliar.

 Ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2015 terhadap semester I-2014 (c-to-c) tumbuh 16,26 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 64,83 persen, adapun dari sisi Pengeluaran terjadi pada Komponen Perubahan Inventori yang tumbuh 245,30 persen.

 Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2015 terhadap triwulan II-2014 (y-on-y) tumbuh 15,72 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 63,80 persen, adapun dari sisi Pengeluaran terjadi pada Komponen Perubahan Inventori yang tumbuh 185,27 persen.

 Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,21 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 6,44 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan meningkatnya kinerja Ekspor (22,58 persen).

Struktur ekonomi Sulampua secara spasial pada semester I-2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Sulawesi. Kelompok provinsi di Pulau Sulawesi memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sulampua, yakni sebesar 69,54 persen, diikuti oleh Pulau Papua sebesar 24,36 persen, dan Kepulauan Maluku 6,10 persen. Sementara pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Utara 7,44 persen (q-to-q), Provinsi Sulawesi Tengah 15,72 persen (y-on-y) dan Sulawesi Tengah 16,26 persen (c-to-c). 64,83 44,68 14,46 8,48 14,99 9,89 0 10 20 30 40 50 60 70 Industri Pengolahan Konstruksi Pertambangan dan Penggalian Pertumbuhan Distribusi

No. 47/08/72/Th.XVIII, 5 Agustus 2015

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

S

ULAWESI

T

ENGAH

T

RIWULAN

II-2015

EKONOMI

SULAWESI

TENGAH

SEMESTER

I-2015

TUMBUH

16,26

PERSEN

DIBANDING

SEMESTER

I-2014

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Semester I-2015 Terhadap Semester I-2014 (c-to-c)

Perekonomian Sulawesi Tengah semester I tahun 2015 tumbuh sebesar 16,26 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Industri Pengolahan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 64,83 persen, diikuti oleh Konstruksi sebesar 44,68 persen dan Pertambangan dan Penggalian 14,46 persen.

(2)

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2015 63,80 40,54 18,86 0 20 40 60 80 Industri Pengolahan

Konstruksi Pertambangan dan

Penggalian % 3,04 2,99 1,25 4,84 0,21 3,90 1,90 3,01 (4,37) 1,52 2,04 16,26 -5 0 5 10 15 20

Semester I-2014 Semester I-2015

Pertambangan Pertanian Industri Konstruksi Lainnya PDRB

Struktur perekonomian Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha semester I tahun 2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (32,25 persen); Konstruksi (14,99 persen) dan Pertambangan dan Penggalian (9,89 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah semester I tahun 2015, Konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,84 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 3,90 persen; dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 3,01 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y)

Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2015 dibanding triwulan II-II-2015 (y-on-y) tumbuh 15,72 persen. Pertumbuhan didukung oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Industri Pengolahan sebesar 63,80 persen, diikuti Konstruksi sebesar 40,54 persen, dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 18,86 persen.

Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Konstruksi; dan Pertambangan dan Penggalian masih mendominasi PDRB Sulawesi Tengah.

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (c to c)

(3)

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha

-120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12

I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 I-15

PDRB Akomodasi Transportasi 2,78 2,94 1,23 4,51 0,19 3,82 2,43 2,55 (4,87) 1,90 1,76 15,72 -5 0 5 10 15 20

Semester I-2014 Semester I-2015

Pertambangan Pertanian Industri Konstruksi Lainnya PDRB 1,65 0,96 1,94 0,93 (0,55) 0,24 0,14 0,08 0,00 0,00 3,18 2,21 -1 -1 0 1 1 2 2 3 3 4 4

Semester I-2014 Semester I-2015

listrik Industri Pertambangan Pertanian Lainnya PDRB

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah

triwulan II-2015 (

y-on-y), Konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,51 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 3,82 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 2,55 persen; dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,90 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2015 terhadap triwulan I-2015 diwarnai oleh adanya beberapa even nasional yang diselenggarakan di Sulawesi Tengah, yang menggunakan hotel-hotel di Kota Palu, sehingga terjadi pertumbuhan pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh sebesar 6,44 persen. Pertumbuhan juga terjadi pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,70 persen. Pertumbuhan ini cukup untuk membuat ekonomi di Sulawesi Tengah tumbuh di triwulan II-2015 sebesar 2,21 persen, walaupun lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami kontraksi sebesar -4,45 persen di triwulan II-2015.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah

triwulan

II-2015 (q-to-q), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,93 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,35 persen; dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,24 persen.

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (y on y)

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (q to q)

(4)

Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Semester I-2015 10,79 -5,96 2,12 16,20 15,91 8,91 -15,43 -7,91 5,23 11,56 2,04 16,26

Smstr I-2013 Smstr I-2014 Smstr I-2015

Lainnya PMTB PI Laju

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Semester I-2015 Terhadap Semester I-2014 (c-to-c)

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi semester I-2015 terhadap semester I-2014 terjadi pada seluruh Komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Perubahan Inventori sebesar 245,30 persen; diikuti Komponen Ekspor sebesar 104,88 persen; dan Komponen Impor sebesar 111,02 persen.

Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sulawesi Tengah. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah; Ekspor Barang dan Jasa; dan Perubahan Inventori; sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Impor Barang dan Jasa; relatif kecil.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2015 (c-to-c), maka Komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 8,91 persen, diikuti komponen Perubahan Inventori sebesar 5,23 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y)

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 terhadap triwulan II-2014 terjadi pada seluruh Komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Perubahan Inventori sebesar 185,27 persen; diikuti Komponen Ekspor sebesar 182,85 persen; dan Komponen Impor sebesar 127,90 persen.

245,3 111,02 104,88 19,65 0 100 200 300 PI Impor Ekspor PMTB

(5)

-1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000 -6 -4 -2 0 2 4 6 8

I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15

PI

PDRB

Grafik 6. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan II-2015 10,79 -5,96 2,12 16,20 15,91 8,91 -15,43 -7,91 5,23 11,56 2,04 16,26

II-2013 II-2014 II-2015

Lainnya PMTB PI Laju

Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sulawesi Tengah. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah; Ekspor Barang dan Jasa; dan Perubahan Inventori; sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Impor Barang dan Jasa; relatif kecil.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2015 (c-to-c), maka Komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 8,91 persen, diikuti komponen Perubahan Inventori sebesar 5,23 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2015 terhadap triwulan I-2015 (q-to-q) meningkat sebesar 2,21 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan positif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran, kecuali Perubahan Inventori yang mengalami kontraksi sebesar -13,34 persen.

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen 185,27 182,85 127,90 21,46 0 100 200 PI Ekspor Impor PMTB

(6)

C.

PDRB SULAMPUA

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua tahun 2015 terjadi di seluruh wilayah. Pertumbuhan tertinggi triwulan II-2015 (Q to Q) terjadi pada Propinsi Sulawesi Utara sebesar 7,44 persen, diikuti oleh Propinsi Sulawesi Barat sebesar 7,32 persen dan Propinsi Papua sebesar 7,26 persen. Sedangkan Pertumbuhan tertinggi triwulan II-2015 (Y on Y) terjadi pada Propinsi Sulawesi Tengah sebesar 15,72 persen, diikuti oleh Propinsi Papua sebesar 12,77 persen dan Propinsi Sulawesi Barat sebesar 8,40 persen. Adapun untuk Pertumbuhan tertinggi semester I-2015 (C to C) terjadi pada Propinsi Sulawesi Tengah sebesar 16,26 persen, diikuti oleh Propinsi Papua sebesar 9,29 persen dan Propinsi Sulawesi Barat sebesar 7,15 persen.

Grafik 9. Laju Pertumbuhan PDRB Wilayah Sulampua Triwulan I-2015

7,44 7,32 7,26 6,73 6,44 2,99 2,51 2,21 0,87 -1,46 3,78

S

ulut

Sulbar

Papua

Su

ltra

Sulsel

Maluku

Malut

Sulteng

Gorontalo

Pabar

Indonesia 15,72 12,77 8,40 7,62 7,45 7,39 6,54 6,37 6,27 5,80 4,67

Sulteng

Papua

Sulbar

Sulsel

Sultra

Pabar

Malut

Gorontalo

Sulut

Maluku

Indonesia 16,26 9,29 7,15 6,64 6,52 6,34 5,90 5,54 4,94 2,57 4,70

Sulteng

Papua

Sulbar

Sultra

Sulsel

Sulut

Malut

Goront…

Maluku

Pabar

Indonesia

Q to Q

Y on Y

(7)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (milyar rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 7.724 8.190 8.405 6.181 6.440 6.623

B Pertambangan dan Penggalian 2.059 2.530 2.561 1.746 2.028 2.075

C Industri Pengolahan 1.270 2.160 2.201 1.038 1.684 1.700

D Pengadaan Listrik dan Gas 7 7 7 8 9 9

E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 32 37 38 27 29 29

F Konstruksi 2.682 3.798 3.914 1.930 2.644 2.713

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2.090 2.340 2.393 1.803 1.878 1.908

H Transportasi dan Pergudangan 905 979 1.054 741 786 815

I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 127 134 143 97 100 106

J Informasi dan Komunikasi 740 822 831 691 755 763

K Jasa Keuangan dan Asuransi 535 587 567 419 442 422

L Real Estat 451 508 517 372 403 408

M,N Jasa Perusahaan 62 69 70 51 52 52

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1.473 1.617 1.680 1.090 1.168 1.197

P Jasa Pendidikan 972 1.018 1.048 732 768 791

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 328 381 386 264 285 289

R,S,T,U Jasa Lainnya 195 228 237 155 167 170

(8)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw II- 2015 terhadap Triw I-2015 Triw II-2015 terhadap Triw II-2014 Semester I-2015 terhadap Semester I-2014 Sumber Pertumbuhan q to q Sumber Pertumbuhan y on y Sumber Pertumbuhan Semester I-2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,84 7,16 8,54 0,93 2,55 3,01 B Pertambangan dan Penggalian 2,34 18,86 14,46 0,24 1,90 1,52 C Industri Pengolahan 0,98 63,80 64,83 0,08 3,82 3,90 D Pengadaan Listrik dan Gas 3,28 9,98 10,69 0,00 0,00 0,01 E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,16 9,41 9,95 0,00 0,01 0,02

F Konstruksi 2,62 40,54 44,68 0,35 4,51 4,84

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,57 5,82 5,64 0,15 0,61 0,59 H Transportasi dan Pergudangan 3,70 9,87 9,27 0,15 0,42 0,40

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 6,44 9,31 7,27 0,03 0,05 0,04

J Informasi dan Komunikasi 1,07 10,46 10,34 0,04 0,42 0,42 K Jasa Keuangan dan Asuransi -4,45 0,85 4,80 -0,10 0,02 0,12

L Real Estat 1,19 9,56 9,40 0,02 0,21 0,20

M,N Jasa Perusahaan 0,89 2,54 2,49 0,00 0,01 0,01

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,52 9,86 9,69 0,15 0,62 0,61

P Jasa Pendidikan 2,97 8,07 7,97 0,12 0,34 0,34

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,30 9,47 10,41 0,02 0,14 0,16

R,S,T,U Jasa Lainnya 2,07 9,69 9,80 0,02 0,09 0,09

(9)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2014, Triwulan I-2015, Triwulan II-2015, dan Semester I 2015

(persen)

Lapangan Usaha

2014 2015

Triw II Triw I Triw II Semester I

(1) (3) (5) (4) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 35,67 32,24 32,26 32,25 B Pertambangan dan Penggalian 9,51 9,96 9,83 9,89

C Industri Pengolahan 5,86 8,50 8,45 8,48

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,03 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 0,15 0,15 0,14 0,14

F Konstruksi 12,38 14,95 15,02 14,99

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 9,65 9,21 9,19 9,20

H Transportasi dan Pergudangan 4,18 3,85 4,05 3,95 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,59 0,53 0,55 0,54 J Informasi dan Komunikasi 3,42 3,24 3,19 3,21 K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,47 2,31 2,18 2,24

L Real Estat 2,08 2,00 1,99 1,99

M,N Jasa Perusahaan 0,28 0,27 0,27 0,27

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 6,80 6,36 6,45 6,41

P Jasa Pendidikan 4,49 4,01 4,02 4,01

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,52 1,50 1,48 1,49

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,90 0,90 0,91 0,90

(10)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 12.470 14.040 14.311 9.857 10.181 10.306

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 435 441 471 356 348 366

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.182 3.223 3.571 2.422 2.429 2.657

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik

Bruto 9.419 11.086 11.546 7.772 9.081 9.440

5. Perubahan Inventori 600 2.188 2.007 409 1.347 1.167

6. Ekspor Barang dan Jasa 765 1.785 2.194 628 1.449 1.777

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 160 229 366 91 125 208

8. Net Ekspor Antar Daerah (5.058) (7.131) (7.683) (4.008) (5.073) (5.433)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 21.653 25.403 26.051 17.345 19.637 20.072

Tabel 5

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw II- 2015 Terhadap Triw I-2015 Triw II-2015 terhadap Triw II-2014 Smstr I-2015 terhadap Smstr I-2014 Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (q to q) Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (y on y) Sumber Pertumbuhan Smstr I-2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 1,22 4,56 4,47 0,63 2,59 2,57 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 5,17 2,71 1,77 0,09 0,06 0,04 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,36 9,67 8,05 1,16 1,35 1,11 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik

Bruto 3,96 21,46 19,65 1,83 9,62 8,91

5. Perubahan Inventori (13,34) 185,27 245,30 (0,91) 4,37 5,23 6. Ekspor Barang dan Jasa 22,58 182,85 104,88 1,67 6,62 4,83 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 65,52 127,90 111,02 0,42 0,67 0,51 8. Net Ekspor Antar Daerah 7,10 35,54 23,80 (1,83) (8,21) (5,91)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(11)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II-2014, Triwulan I-2015, Triwulan II-2015, dan Semester I-2015

(persen)

Lapangan Usaha Triw

II-2014

2015 Smstr

I-2015 Triw I Triw II

(1) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 56,83 51,85 51,34 51,59 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,05 1,77 1,82 1,80 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 13,96 12,37 13,24 12,81 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 44,81 46,24 47,03 46,64

5. Perubahan Inventori 2,36 6,86 5,81 6,33

6. Ekspor Barang dan Jasa 3,62 7,38 8,85 8,12 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,53 0,64 1,03 0,84 8. Net Ekspor Antar Daerah (23,11) (25,83) (27,07) (26,46)

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha     Triwulan II-2015  63,80 40,54 18,86 020406080 Industri Pengolahan
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q  Menurut Lapangan Usaha
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

- memberikan rincian tentang prioritas aksi yang bisa dipertimbangkan oleh masing-masing negara untuk pelaksanaan di Asia seperti teridentifikasi dalam Kerangka Kerja Aksi Hyogo; -

PROGRAM PEMBUKAAN LAHAN UNTUK PERTANIAN TANPA BAKAR LAHAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN SERTA MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN DAN PENDAPATAN. MASYARAKATDI KAWASAN KONSESI

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima dengan persepsi terhadap goal setting karyawan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hedonic shopping motive dan store atmosphere yang dirasakan konsumen untuk mempengaruhi keputusan pembelian di starbucks..

Ditemukan bahwa kadar gula darah saat masuk rumah sakit ≥150mg/dL (p<0,001) memiliki pengaruh yang bermakna dengan kejadian mortalitas stroke PIS non diabetik,

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

1) Subbagian Persidangan dan Risalah dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Persidangan dan Risalah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada