• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amira Salsabella. Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Amira Salsabella. Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN RESEP MASAKAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Amira Salsabella

Program Studi Teknik Informatika

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

amirasalsabella@gmail.com

Abstract - Cooking recipe is dose that used to process groceries which has proven for

accuracy. With the increasing number of

existing recipes, a cook will be easier to search for the recipe through internet information media. Therefore, the web-based decision support system that can determine the recipe according to user needs is required. User will enter the food ingredients, seasoning, cooking time, type of cuisine, cooking methods and the level of difficulty (beginner, intermediate,

expert). From the user’s data entry, the

system will determine a suitable recipe as the user desires. The method that this system used is SAW (Simple Additive Weighting). This method is used because of its ability to conducting an assessment precisely based of criteria value and preferences integrity that has been

determined. Rank Order Centroid

method used to determine the criteria value in SAW method. This method been used to overcome the disproportionate criteria value. Tests on the final results of the system using blackbox method, manual calculations, and questionnaire with Likert’s Summated Rating method. Test results used Likert’s Summated Rating (LSR) has final score 2290 showed that implementation of SAW method can more accurately assess the value and weight of specified criteria that generate the best alternative.

Keywords : cooking recipe, internet, decision support system, SAW method, ROC method, LSR method.

1. Pendahuluan

Resep masakan diperlukan dalam pengolahan makanan untuk rumah tangga maupun usaha seperti misalnya katering dan restoran. Di zaman dahulu, resep-resep juga beredar dengan cara lisan sehingga beberapa bagian hilang dan kadang-kadang menimbulkan variasi masakan. Dengan bertambahnya jumlah resep masakan yang ada, akan lebih mudah melakukan pencarian resep sesuai kebutuhan melalui media informasi yang ada salah satunya adalah melalui internet. Pada saat ini hampir di segala bidang membutuhkan internet sebagai sumber informasi, sehingga penggunaan internet telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Sekarang ini sering kali pula seorang pengolah makanan seperti ibu rumah tangga lebih memilih untuk membeli olahan makanan jadi yang kebersihan dan kandungannya belum terjamin untuk memenuhi kebutuhan makanan rumah. Hal ini dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan untuk dapat mengolah bahan makanan sendiri. Padahal seringkali bahan makanan yang siap olah telah tersedia dirumah. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi berbasis web yang dapat menentukan resep masakan sesuai ketersediaan bahan makanan, cara memasak dan jenis masakan berdasarkan kebutuhan pengguna.

Metode yang digunakan dalam aplikasi ini adalah metode SAW (Simple Additive Weighting). Metode SAW dipilih karena menurut Sri Eniyati (2011), metode SAW

(2)

dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik. Selain itu, kelebihan dari model SAW dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain menurut terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan. Menurut Henry Wibowo S (2010) menyatakan bahwa total perubahan nilai yang dihasilkan oleh metode SAW lebih banyak sehingga metode SAW sangat relevan untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan.

Berdasarkan keadaan di atas, dengan menggunakan aplikasi tersebut, pengguna dapat mencari resep masakan secara online. Pengguna akan memasukkan bahan makanan, bumbu masakan, waktu memasak, jenis masakan dan cara memasak serta memasukkan tingkat kesulitan resep masakan yang diinginkan pengguna (pemula / beginner, menengah / intermediate , ahli / expert). Dari hasil pemasukan data tersebut, aplikasi akan menentukan resep masakan yang cocok sesuai keinginan pengguna.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

SPK didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, yaitu : sistem bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem pemrosesan masalah (Turban, 2010).

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. SPK ditujukan untuk

memecahkan masalah semi dan atau tidak terstruktur dengan fokus menyajikan informasi yang nantinya bisa dijadikan sebagai bahan alternatif pengambilan keputusan yang terbaik. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

2.2 Metode Simple Additive Weighting

Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2006). Diberikan persamaan sebagai berikut :

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Keterangan:

Vi = nilai prefensi wj = bobot rangking

r = rating kinerja ternormalisasi

n Vi = ∑ wj rij J=1 persamaan 1.3 rij = persamaan 1.2

i jika j atribut biaya (cost)

xij Min xij

jika j atribut keuntungan (benefit)

i Max xij

X

(3)

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. (Kusumadewi, 2006). Langkah-langkah dari metode SAW adalah:

a. Menetapkan sejumlah alternatif dan beberapa atribut (kriteria).

b. Mencari bobot dari kriteria yang telah ditentukan.

c. Proses Perankingan

Setiap bobot yang diberikan harus mencerminkan jarak dan prioritas setiap kriteria dengan tepat. Untuk mengatasi pembobotan yang dianggap tidak proporsional digunakan rumus pembobotan Rank Order Centroid (ROC).

2.3 Rank Order Centroid (ROC)

ROC didasarkan pada tingkat kepentingan atau prioritas dari kriteria. Menurut Jeffreys dan Cockfield dalam Afiefah Rahma (2013), teknik ROC memberikan bobot pada setiap kriteria sesuai dengan ranking yang dinilai berdasarkan tingkat prioritas. Biasanya dibentuk dengan pernyataan “Kriteria 1 lebih penting dari kriteria 2, yang lebih penting dari kriteria 3” dan seterusnya hingga kriteria ke n, ditulis . Untuk menentukan bobotnya, diberikan aturan yang sama yaitu dimana merupakan bobot untuk kriteria . Atau dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jika

Cr1 ≥ Cr2 ≥ Cr3 ≥ ... ≥ Crn Maka

W1 ≥ W2 ≥ W3 ≥ ... ≥ Wn

Selanjutnya, jika k merupakan banyaknya kriteria, maka

Secara umum pembobotan ROC dapat dirumuskan sebagai berikut,

2.4 MySQL

Menurut Abdul Kadir (2013:8), MySQL adalah database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, pengguna dapat menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat.

MySQL tergolong sebagai database relasional. Pada model ini, data dinyatakan dalam bentuk dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel. Tabel tersusun atas baris dan kolom.

3. Perancangan Sistem

3.1 Kriteria yang Dibutuhkan

Model FMADM dan SAW dalam prosesnya memerlukan kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan pada proses perankingan. Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya dengan menggunakan pembobotan ROC (Rank Order Centroid). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

(4)

Tabel 3.1 Pembobotan Kriteria

Setelah setiap kriteria dibobotkan, kemudian dilakukan pembobotan untuk subkriteria dari setiap kriteria yang telah ditentukan.

A. Pembobotan Kriteria Bahan

Makanan

Kriteria bahan makanan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian. Berdasarkan hasil survey dan studi literatur resep masakan, bahan makanan merupakan komponen penting dalam suatu resep masakan. Berikut interval nilai bahan makanan yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.

Tabel 3.2 Bobot Subkriteria Bahan Makanan

Bahan Bobot

Cocok

Tidak Cocok

B. Kriteria dan Bobot Bumbu Masakan

Kriteria bumbu masakan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian. Bumbu masakan adalah pelengkap bahan makanan dan penambah citarasa dalam suatu resep masakan. Berikut interval nilai bumbu masakan yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.

Tabel 3.3 Bobot Subkriteria Bumbu

Masakan

Bumbu Bobot

Cocok

Tidak Cocok

C. Kriteria dan Bobot Tingkat Kesulitan

Kriteria tinggi badan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian. Berdasarkan hasil survey resep masakan, tingkat kesulitan terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu amateur (pemula), intermedite (sedang), dan expert (ahli). Berikut interval nilai tingkat kesulitan yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.

Kriteria Keterangan Bobot

C1 Bahan Makanan 0,408 C2 Bumbu Masakan 0,242 C3 Tingkat Kesulitan 0,158 C4 Waktu Memasak 0,103 C5 Jenis Masakan 0,044 C6 Cara Memasak 0,044

(5)

Tabel 3.4 Bobot Subkriteria Tingkat Kesulitan

D. Kriteria dan Bobot Waktu Memasak

Kriteria waktu memasak merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian.Waktu memasak mewakili lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengolah bahan menjadi masakan pada suatu resep masakan. Berikut interval nilai waktu memasak yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini:

Tabel 3.5 Bobot Subkriteria Waktu

Memasak Waktu Bobot ≥ 90 menit 60 – 89 menit 31 – 59 menit ≤ 30 menit

E. Kriteria dan Bobot Jenis

Masakan

Kriteria jenis masakan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian. Nilai kriteria jenis masakan ada 2 yaitu apabila jenis masakan pada resep tidak sesuai dengan input-an pengguna dan apabila cocok dengan input-an yang diinginkan pengguna. Berikut interval nilai jenis masakan yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.

Tabel 3.6 Bobot Subkriteria Jenis Masakan

Jenis Bobot

Cocok Tidak Cocok

F. Kriteria dan Bobot Cara Memasak

Kriteria Cara Memasak berkas merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perekomendasian. Berikut interval nilai cara memasak yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.

Tabel 3.7 Bobot Subkriteria Cara Memasak

Cara Bobot Cocok Tidak Cocok Kesulitan Bobot Expert Intermedite Amateur

(6)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN

RESEP MASAKAN

USER ADMINISTRATOR

USERNAME DAN PASSWORD PROFIL USER RESEP MASAKAN,DISKUSI, KOMENTAR

USERNAME DAN PASSWORD RESEP MASAKAN DISKUSI

DATA PENGGUNA BERKAS RESEP MASAKAN DISKUSI RESEP MASAKAN

REKOMENDASI RESEP MASAKAN DISKUSI

3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Gambar Diagram Konteks

3.3 Diagram Overview

Gambar Diagram Overview

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar Entity Relationship Diagram

(ERD)

Relasi-relasi dan konektivitas yang terjadi

a. Hubungan antara entitas pengguna dengan biodata adalah one to one karena setiap pengguna hanya meng-input-kan satu biodata.

b. Hubungan antara entitas pengguna dengan kriteria resep, forum dan komentar adalah one to many karena satu pengguna dapat meng-input dari satu kriteria resep masakan, meng-input lebih dari satu forum dan mem-posting lebih dari satu komentar. c. Hubungan antara entitas admin

dengan resep masakan dan forum adalah one to many karena admin dapat menginputkan banyak resep masakan, mengedit dan memposting banyak forum.

d. Hubungan antara entitas resep masakan dengan kriteria resep adalah one to many karena satu resep masakan memiliki lebih dari satu kriteria resep.

4. Hasil Perancangan

4.1 Tampilan

Tampilan halaman depan / form pencarian:

Gambar 1 Antarmuka Halaman Depan

Halaman daftar resep adalah halaman dimana pengguna dapat melihat data –data 1.0 ANALISIS PROSES REKOMENDAS I bumbu 2.0 REGISTRASI PENGGUNA Data Registrasi ADMIN Konfirmasi 5.0 FORUM 3.0 LOGIN K ri te ri a R e s e p Konfirmasi

Username dan Password

Resep Masakan recipe P e n c o c o k a n K ri te ri a R e s e p forum Diskusi Diskusi Diskusi D is k u s i Diskusi Diskusi 4.0 RESEP MASAKAN H a s il P e n c o c o k a n K ri te ri a Kriteria Resep K ri te ri a R e s e p Resep Masakan bahanmakanan kriteriaresep user Data Registrasi

Username dan Password Konfirmasi

Konfirmasi Username dan Password

Resep Masakan cari komentar Ko m e n ta r K o m e n ta r Resep Masakan Bobot&Hasil

(7)

resep yang tersimpan pada basis data sistem. Antarmuka halaman daftar resep dapat dilihat pada gambar 2:

Gambar 2 Antarmuka Halaman Daftar

Resep

Pada halaman resep masakan, user dapat melihat deskripsi dari resep masakan yang telah dipilih sebelumnya pada halaman daftar resep masakan. Antarmuka halaman resep masakan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini:

Gambar 3 Antarmuka Halaman Resep

Masakan

Pada form tambah resep baru, admin dan user dapat melengkapi masukkan kriteria resep beserta deskripsinya pada kolom yang telah disediakan. Antarmuka form tambah resep baru dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4 Antarmuka Halaman Tambah

Resep Baru

Pada halaman forum, pengguna dapat berinteraksi dengan sesama pengguna lain dan admin. Pada halaman ini pengguna dapat membuat ruang diskusi untuk topik dengan kategori tertentu. Pengguna dapat pula membuat topik baru untuk suatu kategori dan dapat membuat kategori baru. Antarmuka halaman forum dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

Gambar 5 Antarmuka Menu Forum

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian pada sistem menggunakan pengujian metode black box dan pengujian hitung manual dan pengujian kuesioner. Metode pengujian black box merupakan

(8)

metode yang hanya menguji perangkat lunak dari sisi input dan output nya saja sehingga proses yang terjadi di dalamnya tidak dilakukan pengujian. Pemilihan cara pengujian dilakukan dengan menggunakan data yang mudah diperiksa (easy value), data yang kosong (null) dan data yang benar. Teknik yang akan digunakan dalam pengujian black box adalah sample testing. Sample testing melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, mengintegrasikan nilai pada kasus uji dan nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu. Pengujian hitung manual dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil rekomendasi sistem. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keakurasian sistem. Pengujian kuesioner kepada responden diolah dengan menggunakan metode Likert’s Summated Rating. Hasil akhir perhitungan LSR menunjukkan skor 2290 mendekati nilai maksimal pada jumlah skor seluruh responden, sehingga dapat disimpulkan aplikasi sangat positif dan dinilai berhasil oleh responden.

Gambar Hasil penelitian pada interpretasi

LSR.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap implementasi metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam sistem pendukung keputusan penentuan resep masakan berbasis web ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem pendukung keputusan penentuan

pengguna mencari resep masakan melalui fitur yang telah disediakan oleh sistem.

2. Metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat menghasilkan rekomendasi alternatif resep masakan terbaik.

3. Hasil rekomendasi resep masakan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan kriteria yang dimasukkan berdasarkan pengujian hasil pencarian resep masakan dengan perbandingan perhitungan manual.

4. Sistem pendukung keputusan penentuan resep masakan yang dibuat dinilai berhasil membantu pengguna untuk mendapatkan rekomendasi resep masakan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan pengujian dengan metode Likert’s Summated Rating (LSR) dengan skor 2290.

Referensi

[1] Eniyati,Sri. 2011. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting). Program Studi Informasi, Universitas Stikubank

[2] Kadir, Abdul. 2013. Panduan Lengkap MySQL Untuk Pemula. Yogyakarta: Mediakom

[3] Kusumadewi, Sri. 2006. Fuzzy Multi Attribute Decision Making. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[4] Turban, E. 2010. Decision Support and Business Intelligence System. Prentice Hall

Biografi

Amira Salsabella, lahir di Pontianak,

Kalimantan Barat, Indonesia, 22 Agustus 1990. Memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, 2014. 2850 2280 1710 1140 570 2290 (hasil penelitian)

Gambar

Tabel 3.2 Bobot Subkriteria Bahan Makanan
Tabel  3.4  Bobot  Subkriteria  Tingkat
Gambar Diagram Overview
Gambar  2  Antarmuka  Halaman  Daftar

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi ciri khas model adalah: (a) landasan model adalah ABCCM Empowerment Concept , (b) pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok yang

Berdasarkan tabulasi data yang diperoleh, hasil persentase perolehan motivasi peserta senam aerobik di Eristy Management Kota Semarang tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Bentuk perangkat lunak pada awalnya adalah sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer, gambar berikut memperlihatkan orang yang sedang menggunakan

Dengan kata lain, bagaimanapun bahwa usia merupakan faktor utama dalam kemampuan pembelajaran bahasa seseorang, sebagai buktinya melalui sejumlah literature yang

Sabun merupakan bahan pembersih yang dibuat dengan mereaksikan secara kimia basa natrium atau basa kalium dengan asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak

bassiana masa inkubasi 42 hari menunjukkan bahwa kematian terjadi pada hari ke-5 setelah perlakuan dan mortalitas 100 % pada konsentrasi tertinggi terjadi pada hari ke-29

Terkait sumbangsih terhadap kebijakan pemerintah perjuangan politik yang dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia adalah menyampaikan dan memberikan solusi fundamental dan

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9