• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA MURID KELAS 1 SDN 6 POASIA �KOTA KENDARI - Repository IAIN Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA MURID KELAS 1 SDN 6 POASIA �KOTA KENDARI - Repository IAIN Kendari"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (action research), Karena

penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Ditinjau dari

karakteristikmya, penelitian ini memiliki karakteristik antara lain: (1) didasarkan pada

masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran; (2) adanya kolaborasi dalam

pelaksanaannya; (3) penelitian sekaligus praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran; (5) dilaksanakan dalam

rangkaian langkah-langkah dengan beberapa siklus.1 Menurut Kusuma PTK adalah;

Penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merelfleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajarsiswa dapat meningkat.2

Tujuan utama penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

menulis murid dimana guru secara penuh terlibat didalam penelitian mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru (peneliti tindakan

kolaboratif) dimana guru adalah sebagai pemateri dan peneliti sendiri hanya sebagai

pengamat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dengan cara ini diharapkan

diperoleh data yang obyektif demi kevalidan data yang diperlukan.

1

Depdiknas, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Dirjen Dikdasmen, 2003), h. 11

2 Wijaya Kusuma dan Dedi dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,PT. Indeks, Jakarta, 2012, h. 9

(2)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 6 Poasia Kota Kendari. Adapun waktu

penelitian adalah selama dua bulan terhitung sejak diterimanya proposal penelitian ini.

Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa bila dibandingkan

dengan SD lainnya di Kota Kendari secara khusus, SDN 6 Poasia Kota Kendari cukup

representif dan memiliki relefansi spesifik bagi kepentingan penelitian, yaitu: kemudahan

untuk memperoleh informasi dan belum ada penelitian lain yang mengangkat judul ini.

C. Faktor yang Diselidiki

Untuk lebih memudahkan dalam pemecahan masalah, ada beberapa faktor

yang akan diselidiki antara lain:

1. Faktor murid, yaitu; akan dilakukan pemantauan dengan memperhatikan

perkembangan kemampuan menulis murid dengan menggunakan media

gambar.

2. Faktor guru, yaitu; akan dilakukan pemantauan dan memperhatikan guru dalam

menyajikan materi pelajaran dalam menggunakan media gambar

D. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaanya sebanyak 2 (dua)

siklus dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri

dari tahapan kegiatan: 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan Tindakan; 3) Observasi

dan Evaluasi, serta 4) Refleksi. Secara rinci setiap tahapan kegiatan dijelaskan

berikut ini:

(3)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (i) membuat skenario

pembelajaran, (ii) membuat lembar Observasi, (iii) membuat alat bantu

pembelajaran, (iv) membuat alat evaluasi, dan (v) menyiapkan gambar (vi)

mengembangkan skenario pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran, yaitu 2 (dua) kali pertemuan untuk setiap siklus.

3. Observasi dan Evaluasi

Observasi adalah “kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”3 Kegiatan

pada tahap ini adalah peneliti melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan

tindakan, yaitu melihat apakah pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran

yang telah dibuat. Setelah itu dilakukan evaluasi, yaitu untuk melihat keberhasilan

pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi

(4)

Hasil yang diperoleh setelah tindakan, observasi, dan evaluasi,

didiskusikan dan dilihat kelemahan-kelemahan yang ada pada setiap siklus dan

akan diperbaiki pada perencanaan siklus berikutnya.

Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut

dapat dilihat pada rancangan berikut ini:

Siklus I

Siklus II

Siklus II

Bagan Penelitian Tindakan Kelas4

E. Instrumen Penelitian

4 Prof Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta PT Bumi Aksara, 2008),, hal. 74

Permasalaha

tindakan II Pelaksanaantindakan II

Refleksi II Pengamatan/tindakan II

(5)

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Silabus yaitu seperangkat dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran,

pengelolaan kelas serta pemilihan hasil belajar.

2. Rencana pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat yang

digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

untuk setiap silabus. Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber atau media

pembelajaran dan penilaian atau evaluasi

3. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan ini dipergunakan untuk mengamati kegiatan guru

dan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur pemahaman murid terhadap materi pelajaran. Tes

formatif ini diberikan setiap akhir putaran/siklus, bentuk soal yang diberikan

adalah essay test.

(6)

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui:

1. Observasi, meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dalam menggunakan

media gambar dan aktivitas kegiatan murid dalam melakukan kegiatan belajar

mengajar.

2. Tes Formatif, tes yang dilakukan oleh guru pada setiap akhir siklus kegiatan

pembelajaran. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai

murid pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, yang secara otomatis

kemampuan menulisnya juga meningkat jika hasilnya memuaskan atau baik.

3. Dokumentasi, berupa foto atau kamera yang digunakan untuk menggambarkan

secara visual kondisi pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

G. Tehnik Analisis Data

Data-data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik

deskriptif yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran distribusi

kemampuan menulis dengan menggunakan media gambar.

Untuk mengetahui efektifitas suatu media yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan

tehnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh di

lapangan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis murid, juga

untuk memperoleh respon murid terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas

(7)

Dalam Penelitian Tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat

dikumpulkan peneliti, yaitu:

1. Data kuantitatif, (nilai hasil belajar) yang dapat dianalisis secara deskriktif.

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriktif. Misalnya,

mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain.

Adapun rumus-rumus yang digunakan adalah :

a) Penskoran Hasil Tes

Rentang skor yang digunakan untuk tes obyektif dalam penelitian ini

adalah 0 sampai dengan 100, maka penskoran dilakukan dengan pembobotan

(Weighting) dengan rumus :

100

Rumus mencari nilai akhir 5

b) Menentukan nilai rata-rata

Prof Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 69

(8)

c) Menentukan ketuntasan belajar

% tuntas = x100%

N TB

7

Keterangan :

TB = Jumlah murid yang tuntas belajar N = Jumlah murid secara keseluruhan

d) Menentukan kategori aktivitas murid:

Untuk menentukan rata-rata aktivitas belajar murid selama dalam

kelompok dengan pengkategorian sebagai berikut:

1 ≤ xi < 2 : kategori kurang

2 ≤ xi < 3 : kategori cukup

3 ≤ xi < 4 : kategori baik

xi = 4 : kategori sangat baik8

Penjelasan kategori aktivitas siswa adalah sebagai berikut:

 Kategori sangat baik jika dalam satu kelompok terdapat lima sampai enam

murid atau semua murid mampu menerapkan satuan aktivitas yang dinilai.

 Kategori baik jika dalam satu kelompok terdapat satu sampai dua murid

yang kurang mampu menerapkan satuan aktivitas yang dinilai.

 Kategori cukup jika dalam satu kelompok terdapat tiga sampai empat

murid yang kurang mampu menerapkan satuan aktivitas yang dinilai.

7 Sudijono, A., Pengantar dan Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Raja Gravindo, 1996). 8

(9)

 Kategori kurang jika dalam satu kelompok terdapat lima sampai enam

murid yang kurang mampu menerapkan satuan aktivitas yang dinilai.

2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi

gambaran tentang ekspresi murid tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata

pelajaran (Kognitif), pandangan atau sikap murid terhadap media pembelajaran

yang baru (afektif), aktivitas murid mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam

belajar, kepercayan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara

kualitatif.

H. Indikator Kinerja

Sebagai standar keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan menulis murid kelas 1 SDN 6 Poasia Kota Kendari. Yaitu jika

kemampuan menulis murid 80%, maka murid telah dinyatakan mencapai

ketuntasan belajar secara klasikal dan dikatakan telah mencapai ketuntasan

belajar secara perorangan apabila murid telah mendapatkan nilai 75. (sesuai

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mempelajari pendapat masyarakat, kasus-kasus konflik gajah yang terjadi dan informasi dari pihak pemerintah, maka

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Jurnal pembelian Jurnal pengeluaran kas Jurnal penjualan Jurnal penerimaan kas Jurnal umum Neraca Saldo Penyesuaian

Bagi sebagian orang, solusi open source, terlepas dari keunggulan dan kelemahan yang dimiliki, merupakan penyelamat organisasi mereka mengingat mahalnya harga sebuah produk

Sejak tahun 1974 penelitian bahasa dan sastra, baik Indonesia, daerah maupun asing ditangani oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan

Dwi Puja Kesuma, yang ditulis oleh Editiawarman; kedua , Kebijakan Kriminal Terhadap Cyber Sex (Menggunakan Internet Untuk Tujuan Seksual) Dalam Pembaharuan Hukum

Memiliki surat keputusan tentang penetapan sebagai TUK dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK). Memiliki surat Rekomendasi dari LSK.. Memperoleh surat Rekomendasi dari

Dilihat dari tabel 5.10 di atas dapat disimpulkan dari hasil wawancara kepada para informan yang telah diuraikan diatas maka Pelayanan Surat Izin Gangguan Hinder Ordonantie (HO)

Argumen yang mendukung adanya ketentuan peraturan rotasi mandatory karena adanya sikap independensi auditor dapat dirusak oleh masa perikatan yang panjang dengan manajer