V-1
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini dibahas mengenai analisis hasil penelitian yang telah dilakukan
untuk kemudian menentukan alternatif yang paling baik untuk maintenance pada
PT. Pertamina Lubricant Production Unit Gresik.
5.1 ANALISIS INTERVAL MAINTENANCE HASIL SIMULASI MONTE
CARLO
Pada subbab ini dilakukan analisis mengenai interval maintenance hasil
simulasi Monte Carlo yang dilakukan pada bab sebelumnya. Hasil dari simulasi
Monte Carlo yang telah dilakukan menunjukkan nilai interval maintenance yang
berbeda-beda untuk setiap mesin. Hal ini yang menjadi dasar usulan alternatif
pertama yaitu interval maintenance yang dilakukan sesuai hasil simulasi sehingga
tercapai keandalan minimal yaitu 85% sesuai standar yang telah ditetapkan (Dal,
2000).
Jika dilihat pada Tabel 4.26 sampai Tabel 4.29, setiap mesin yang digunakan
memiliki interval maintenance yang berbeda-beda. Interval maintenance mesin
meliputi 0,03125 hari, 0,25 hari, 0,5 hari, 0,75 hari, 1,25 hari, dan 2,5 hari. Hal ini
menjadi dasar usulan alternatif kedua yaitu interval maintenance yang disamakan
setiap mesin pada setiap lini sehingga mampu mengurangi biaya kerugian yang
timbul akibat melakukan maintenance pada saat jam kerja serta meminimalkan
biaya maintenance dalam sehari untuk beberapa mesin yang seharusnya melakukan
lebih dari 1 kali maintenance. Kegiatan maintenance pada alternatif ini dilakukan
2 kali setiap harinya yaitu pada jam istirahat dan jam kerja selesai sehingga tidak
mengganggu proses produksi. Selain itu maintenance tiap mesin dilakukan secara
bersamaan secara serentak.
Dengan interval maintenance yang cukup sering pada alternatif pertama dan
kedua maka pada usulan alternatif ketiga dilakukan corrective maintenance untuk
meminimalkan biaya maintenance yang timbul, karena maintenance hanya
dilakukan jika diperlukan. Dari ketiga alternatif yang disarankan untuk
V-2
lithos, masing-masing alternatif akan dibandingkan berdasarkan biaya yang muncul
akibat kegiatan maintenance antara lain biaya maintenance dan biaya kerugian
akibat melakukan maintenance serta perubahan keandalan tiap mesin sebelum dan
sesudah maintenance.
5.2 ANALISIS USULAN ALTERNATIF MAINTENANCE
Pada subbab ini akan dibahas analisis terhadap ketiga alternatif interval
maintenance yang diusulkan serta biaya maintenance dan kerugian yang timbul.
Rincian biaya untuk sekali melakukan maintenance terhadap tiap mesin dapat
dilihat pada Tabel 5.1. Sedangkan untuk biaya kerugian yang timbul akibat
melakukan maintenance pada saat jam kerja berlangsung sehingga perlu untuk
menghentikan lini produksi adalah sebesar Rp 310.000 per menit. Biaya kerugian
ini didapatkan dari harga jual produk yang seharusnya dapat diproduksi tiap
waktunya, dengan kecepatan produksi adalah sebanyak 10 unit per menit.
Tabel 5.1 Biaya Maintenance Tiap Mesin pada Proses Filling Lithos
5.2.1 Alternatif 1
Pada alternatif 1 diterapkan preventive maintenance dengan kegiatan
maintenance yang dilakukan sesuai dengan interval maintenance hasil simulasi
Monte Carlo yang telah dilakukan serta menambahkan adanya kemungkinan terjadi
corrective maintenance. Ketika melakukan maintenance terhadap mesin maka lini
akan diberhentikan dan tidak dapat melakukan proses produksi untuk sementara
Mesin Biaya sekali Maintenance
Labelling Rp 10,000 Filling Rp 58,000 Cappering Rp 9,500 Sensor Volume
-Pemanas
-Induction seal
V-3
waktu sampai mesin selesai dilakukan maintenance. Pada Tabel 5.2 sampai Tabel
5.4 dapat dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang
dikeluarkan serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan lini produksi.
Tabel 5.2 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 1 pada Tiap Mesin pada Lini Proses
Filling Lithos
Pada Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 1 pada tiap lini
produksi mengeluarkan biaya kerugian terendah untuk lini 4 yaitu sebesar Rp
21.003.557.647 dan biaya tertinggi untuk lini 3 yaitu sebesar Rp 50.479.583.871.
Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa tiap mesin pada tiap lini proses filling lithos
mengalami peningkatan keandalan menjadi lebih dari 85% sesuai dengan standar
yang ada (Dal, 2000)
Tabel 5.3 Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan Alternatif 1
Lini Downtime per tahun (menit/tahun)
Labelling 0.23425 0.862414 0.307778 0.85715 0.148896 0.906734 0.156603 0.898955
Filling 0.257298 0.888921 0.148556 0.886869 0.274967 0.875041 0.303182 0.872165
Cappering 0.299688 0.877107 0.291427 0.895205 1 1 0.601058 0.85105
Sensor Volume 1 1 1 1 1 1 1 1
Pemanas 1 1 1 1 1 1 1 1
Induction Seal 1 1 1 1 1 1 1 1
Laser 0.230547 0.865751 1 1 0.317601 0.859304 0.272504 0.851259
Robotic 0.184823 0.900577 0.195844 0.884436 0.151615 0.913069 0.298237 0.86312
Carton erector 0.290524 0.90088 0.142759 0.860366 0.275946 0.896794 0.327263 0.851083
Carton sealer 0.318573 0.877512 1 1 0.290298 0.860945 0.315464 0.874166
Palletizing 0.309031 0.862421 0.286652 0.880054 0.321126 0.868536 1 1
V-4
Tabel 5.4 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 1 pada Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos
Pada Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 1 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp
V-5
5.2.2 Alternatif 2
Pada alternatif 2 diterapkan preventive maintenance dengan kegiatan
maintenance yang dilakukan pada saat jam istirahat dan jam kerja telah selesai
sehingga tidak mengganggu proses produksi serta menambahkan adanya
kemungkinan terjadi corrective maintenance. Maintenance tiap mesin dilakukan
secara bersamaan sebanyak 2 kali sehari. Pada Tabel 5.5 sampai Tabel 5.7 dapat
dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan
serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan lini produksi.
Tabel 5.5 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 2 pada Tiap Mesin pada Lini Proses
Filling Lithos
Pada Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 2 pada tiap lini
produksi tidak mengeluarkan biaya kerugian. Pada Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa
dengan penerapan alternatif 2 keandalan tiap mesin pada tiap lini proses filling
lithos mengalami peningkatan.
Tabel 5.6 Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan Alternatif 2
Lini Downtime per tahun (menit/tahun)
Labelling 0.23425 0.862414 0.307778 0.862414 0.148896 0.626385 0.156603 0.721842
Filling 0.257298 0.842921 0.148556 0.842921 0.274967 0.818138 0.303182 0.872165
Cappering 0.299688 0.877107 0.291427 0.877107 1 1 0.601058 0.855062
Sensor Volume 1 1 1 1 1 1 1 1
Pemanas 1 1 1 1 1 1 1 1
Induction Seal 1 1 1 1 1 1 1 1 Laser 0.230547 0.758563 1 1 0.317601 0.925949 0.272504 0.785917
Robotic 0.184823 0.550132 0.195844 0.550132 0.151615 0.636831 0.298237 0.690428
Carton erector 0.290524 0.849995 0.142759 0.849995 0.275946 0.780876 0.327263 0.924271
Carton sealer 0.318573 0.907903 1 1 0.290298 0.890834 0.315464 0.904872
Palletizing 0.309031 0.894792 0.286652 0.894792 0.321126 0.901437 1 1
ALTERNATIF 2
Mesin
V-6
Tabel 5.7 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 2 pada Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos
Pada Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 2 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp
V-7
5.2.3 Alternatif 3
Pada alternatif 3 diterapkan corrective maintenance dengan kegiatan
maintenance yang dilakukan ketika mesin mengalami breakdown dan lini produksi
yang memiliki mesin dalam kondisi breakdown akan dihentikan sementara
sehingga tidak dapat melakukan proses produksi sampai mesin selesai dilakukan
maintenance. Pada Tabel 5.8 sampai Tabel 5.10 dapat dilihat hasil perhitungan total
biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan serta keandalan yang dicapai
dari tiap mesin dan lini produksi.
Tabel 5.8 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 3 pada Tiap Mesin pada Lini Proses
Filling Lithos
Tabel 5.9 Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan Alternatif 3
Lini Downtime per tahun (menit/tahun)
Labelling 0.23425 0.23425 0.307778 0.307778 0.148896 0.148896 0.156603 0.156603
Filling 0.257298 0.257298 0.148556 0.148556 0.274967 0.274967 0.303182 0.303182
Cappering 0.299688 0.299688 0.291427 0.291427 1 1 0.601058 0.601058
Sensor Volume 1 1 1 1 1 1 1 1
Pemanas 1 1 1 1 1 1 1 1
Induction Seal 1 1 1 1 1 1 1 1
Laser 0.230547 0.230547 1 1 0.317601 0.317601 0.272504 0.272504
Robotic 0.184823 0.184823 0.195844 0.195844 0.151615 0.151615 0.298237 0.298237
Carton erector 0.290524 0.290524 0.142759 0.142759 0.275946 0.275946 0.327263 0.327263
Carton sealer 0.318573 0.318573 1 1 0.290298 0.290298 0.315464 0.315464
Palletizing 0.309031 0.309031 0.286652 0.286652 0.321126 0.321126 1 1
ALTERNATIF 3
Mesin
V-8
Tabel 5.10 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 3 pada Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos
Pada Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 3 pada tiap lini
produksi mengeluarkan biaya kerugian terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp
1.497.300.000 dan biaya tertinggi untuk lini 4 yaitu sebesar Rp 2.053.750.000. Pada
Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa keandalan yang dicapai tiap mesin pada tiap lini tidak
mengalami peningkatan. Pada Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif
3 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp
6.037.500 dan biaya tertinggi untuk lini 1 yaitu sebesar Rp 7.342.500.
5.3 ANALISIS PERBANDINGAN KETIGA ALTERNATIF INTERVAL
MAINTENANCE YANG DIUSULKAN
Pada subbab ini dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan keandalan
dari ketiga alternatif interval yang disarankan. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat hasil
perbandingan biaya maintenance dan biaya kerugian ketiga alternatif yang
dilakukan pada proses filling lithos lini 1. Pada Gambar 5.2 dapat dilihat hasil
perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga alternatif yang dilakukan pada
proses filling lithos lini 1.
Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4
Labelling Rp 600,000 Rp 700,000 Rp 720,000 Rp 350,000
Filling Rp 928,000 Rp 3,016,000 Rp 1,624,000 Rp 1,566,000
Cappering Rp 218,500 Rp 560,500 - Rp 161,500
Sensor Volume - - -
-Pemanas - - -
-Induction Seal - - -
-Laser Rp 2,318,000 - Rp 1,952,000 Rp 4,270,000
Robotic Rp 1,161,000 Rp 864,000 Rp 711,000 Rp 1,071,000
Carton erector Rp 713,000 Rp 621,000 Rp 1,081,000 Rp 552,000
Carton sealer Rp 1,104,000 - Rp 864,000 Rp 1,056,000
Palletizing Rp 300,000 Rp 276,000 Rp 348,000
-Total Biaya Maintenance (Rp/tahun)
Rp7,342,500 Rp6,037,500 Rp7,300,000 Rp9,026,500
Mesin Biaya Corrective Maintenance (Rp/tahun)
V-9
Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 1 Proses Filling Lithos
Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif
Maintenance pada Lini 1 Proses Filling Lithos
Pada Gambar 5.3 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan
biaya kerugianketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 2. Pada
Gambar 5.4 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga
alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 2.
Rp5,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp15,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp25,000,000,000 Rp30,000,000,000 Rp35,000,000,000
Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya
B
iay
a
(R
p
/tah
u
n
)
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Kea
n
d
alan
Mesin
V-10
Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 2 Proses Filling Lithos
Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif
Maintenance pada Lini 2 Proses Filling Lithos
Pada Gambar 5.5 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan
biaya kerugianketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 3. Pada
Gambar 5.6 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga
alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 3.
Rp5,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp15,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp25,000,000,000
Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya
B
iay
a
(R
p
/tah
u
n
)
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Kea
n
d
alan
Mesin
V-11
Gambar 5.5 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 3 Proses Filling Lithos
Gambar 5.6 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif
Maintenance pada Lini 3 Proses Filling Lithos
Pada Gambar 5.7 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan
biaya kerugianketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 4. Pada
Gambar 5.8 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga
alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 4.
Rp10,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp30,000,000,000 Rp40,000,000,000 Rp50,000,000,000 Rp60,000,000,000
Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya
B
iay
a
(R
p
/tah
u
n
)
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Kea
n
d
alan
Mesin
V-12
Gambar 5.7 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 4 Proses Filling Lithos
Gambar 5.8 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif
Maintenance pada Lini 4 Proses Filling Lithos
5.4 PENENTUAN ALTERNATIF TERPILIH
Pada subbab ini dibahas mengenai analisis penentuan alternatif terpilih. Pada
Tabel 5.11 ditampilkan hasil rekap rata-rata keandalan mesin pada tiap lini serta
total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan setiap alternatif usulan.
Rp5,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp15,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp25,000,000,000
Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya
B
iay
a
(R
p
/tah
u
n
)
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Kea
n
d
alan
Mesin
V-13
Tabel 5.11 Rekapitulasi Keandalan dan Biaya yang Diperlukan Tiap Usulan Alternatif
Berdasarkan analisis keandalan yang dilakukan pada subbab sebelumnya,
alternatif 1 memiliki tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin memiliki nilai di
atas 85% yang artinya melebihi batas minimal keandalan sesuai dengan standar
dunia (Dal, 2000) dengan nilai rata-rata keandalan tiap mesin minimal 91%. Pada
alternatif 2, tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin mengalami peningkatan
yang cukup besar dengan rata-rata keandalan tiap mesin minimal 87%. Sedangkan
pada alternatif 3, tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin tidak mengalami
perubahan yaitu tetap berada di bawah 85% dengan rata-rata keandalan tiap mesin
maksimum adalah 58%. Jika dilihat berdasarkan tingkat keandalan mesin yang
mampu dicapai tiap alternatif maka yang dikategorikan layak adalah alternatif 1
dengan nilai keandalan di atas standar (Dal, 2000) dan alternatif 2 dengan nilai
kendalan mesin yang meningkat dari sebelumnya. Sedangkan alternatif 3 dianggap
tidak layak karena tidak mampu meningkatkan dan menjaga keandalan mesin
menjadi minimal 85%.
Berdasarkan analisis biaya yang timbul akibat kegiatan maintenance tiap
alternatif yang disarankan, alternatif 1 memiliki nilai biaya yang paling besar
dibandingkan alternatif yang lainnya. Sedangkan alternatif 2 memiliki nilai biaya
yang paling rendah dibandingkan alternatif lainnya. Pada alternatif 3 nilai biaya
yang timbul relatif lebih banyak dibandingkan biaya yang timbul karena
menerapkan alternatif 2, tetapi masih berada di bawah biaya yang timbul karena
V-14
Jika dilihat dari kedua aspek, baik itu keandalan mesin yang mampu dicapai
maupun biaya yang timbul akibat kegiatan maintenance, maka alternatif terpilih
adalah alternatif 2 yaitu melakukan kegiatan preventive maintenance sebanyak 2
kali setiap harinya pada saat jam istirahat dan jam kerja telah selesai serta
mempertimbangkan kemungkinan adanya corrective maintenance. Dengan
menerapkan alternatif 2 maka perusahaan dapat meningkatkan tingkat keandalan
mesin dengan biaya maintenance yang relatif lebih rendah serta biaya kerugian