SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAKDI PUSKESMAS KOTA SURABAYA
Oleh:
DIAN FEBRINA ANGGRAINI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA
2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
i SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK DI PUSKESMAS KOTA SURABAYA
Oleh:
DIAN FEBRINA ANGGRAINI NIM. 101111069
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA
2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNyasehinggaskripsi dengan judul “ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA CAKUPAN
IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS KOTA SURABAYA” sebagai salah
satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Dalam skripsi ini dijabarkan tentang analisis pelaksanaan kegiatan supervisi imunisasi Campak di Puskesmas Kota Surabaya, karena supervisi menjadi salah satu faktor rendahnya cakupan imunisasi Campak di Surabaya. Diharapkan penelitian ini dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi supervisi dalam meningkatkan cakupan imunisasi Campak di Kota Surabaya.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta masukan, sekaligus motivasi, Ratna Wulandari,S.KM.,M.Kes., sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan FakultasKesehatan Masyarakat Universitas Airlangga;
2. RatnaWulandari, S.KM., M.Kes.,selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FakultasKesehatanMasyarakatUniversitasAirlangga; 3. Seluruh keluarga besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga; 4. Dr. Neffrety Nilamsari, S.Sos., M.Kes selaku penguji skripsi; 5. Atik Tri Arini, dr., M.Kes selaku penguji skripsi;
6. Bapak/ibu pengelola program Imunisasi di Puskesmas Kota Surabaya yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini;
7. Kedua orang tua (Bawani Anggraini dan Hadi Suprayitno) dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan terbaiknya untuk keberhasilan penulis;
8. Teman seangkatan KURMA 2011 dan khususnya sepeminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 2015;
9. Semua pihak yang belum disebutkan yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi penulis maupun pihak lain yang memanfaatkan.
Surabaya, Februari 2016 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vi ABSTRACT
East Java is one of province in Indonesia which had Campak`s case on 20112013, especially in Surabaya. One of efforts is immunization programme.Immunization of Measles programme can be successfull by good proccess management, one of themis supervision. Supervisonactivities included setting standar performance, monitoring, and taking corrective action.Supervision of Measles immunization in Surabaya is conducted by District Health Office and Public Health Center. The purposed of this study was to know the implementation of supervision measles immunization in Surabaya`s Public Health Center. This was a quantitative by descriptive and cross sectional design. The sampling was calculated by using simple random sampling study. The interviews through open and close question were conducted for 38 Managers of Immunization program in Public Health Centers. The analyzing data was done by compared supervision activities with guidance of supervision in Health Minister Regulation number 42, on 2013.
The Results showed that therewas discrepancy implementation of supervision in Public Health Center's standards with the real implementation, if it was associated with performance monitoring especially in frequency of supervision. Five Public Health Centers or13.16% that frequency was donein appropriated with standard frequency of supervision by District Health Office. Three Public Health Centersor 7,89%was done implementation of supervision like the guidance of supervision.This was because just two person in team of supervision from District Health Office.
The conclusion from this study is that eventhough supervison activities like setting standar performance and taking corrective action be successfull, but in monitoring, especially is frequency of supervision has not appropriate with standar in Health Minister Regulation number 42, on 2013. On supervision activities, District Health Office need for review to add new person as Supervisor, and for Public Health Center must follow the guidance of frequency supervision.
Keywords: Measles Immunization, Supervision, Public Health Center in Surabaya
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vii ABSTRAK
Jawa timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah kasus Campak tertinggi pada tahun 20112013, khususnya di kota Surabaya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan program imunisasi Campak. Program imunisasi Campak dapat tercapai dengan proses mananjemen yang baik, salah satunya adalah supervisi. Kegiatan supervisi terdiri dari penetapan standar kinerja, pemantauankinerja,dan pengambilan tindakan korektif. Supervisi imunisasi Campak di Surabaya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan kotadan Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi imunisasi Campak di Puskesmas kota Surabaya. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling. Data diperoleh melalui wawancaradengan pengelola program imunisasi di Puskesmas menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka.Analisis data dengan membandingkan pelaksanaan supervisi dengan pedoman pada Permenkes nomer 42 tahun 2013.
Penelitian tentang factor determinan pelaksanaan supervisi program imunisasi Campak menunjukkan bahwa pada kegiatan penetapan standar kinerja dan pengambilan tindakan korektif sudah dilakukan sesuai dengan standar. Dalam pemantauan kinerja, ditunjukkan bahwa 5 Puskesmas atau 13,16% disupervisi oleh Dinas kesehatan kota yang sesuai dengan standar supervisi imunisasi dan tiga Puskesmas atau 7,89% disupervisi oleh Puskesmas terhadap wilayah kerjanya yang sesuai dengan standar supervisi. Hal ini dikarenakan jumlah tim supervisi dari Dinas kesehatan kota hanya dua orang.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun kegiatan supervisi seperti penentapan standar kinerja dan pengambilan tindakan korektif telah berhasil dilakukan, namun dalam pemantauan, khususnya terkait frekuensi pelaksanaan supervisi belum dilaksanakan menurut pedoman Permenkes nomer 42 tahun 2013. Dalam pelaksanaan supervisi, Dinas Kesehatan kota memerlukan tambahan tenaga supervisi, dan bagi Puskesmas dalam melakukan supervisi harus mengikuti pedoman supervisi imunisasi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN Ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRACT vi
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latarbelakang 1
1.2 IdentifikasiMasalah 5
1.3 Batasan Masalah 11
1.4 Rumusan Masalah 11
1.5 Tujuan Penelitian 11
1.5.1 Tujuan Umum 11
1.5.2 Tujuankhusus 11
1.6 Manfaat Penelitian 12
1.6.1 Manfaat Bagi Peneliti 12 1.6.2 Manfaat Bagi Instansi 12 1.6.3 Manfaat Bagi Fakultas 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
2.1 PengertianCampak 13
2.1.1 Cara Penularan penyakit Campak 13
2.1.2 Pencegahan Campak 14
2.2 Pelaksanaan Program Imunisasi 18
2.2.1 Strategi program imunisasi 18
2.2.2 Penyelenggaraan imunisasi 19
2.2.3 Pengelolaan rantai vaksin 25
2.2.4 Pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan pemakaian vaksin
25
2.2.5 Penanganan limbah imunisasi 27
2.2.6 Standar tenaga dan pelatihan teknis imunisasi 28 2.2.7 Pencatatan dan pelaporan hasil imunisasi 32 2.2.8 Supervisi dan bimbingan teknis 37
2.3 Teori supervisi 40
2.3.1 Pengertiansupervisi 40
2.3.2 Manfaat dan tujuan supervisi. 41 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix
2.3.3 Pelaksana supervisi 41
2.3.4 Kemampuan supervisor 42
Halaman
2.3.5 Kegiatan supervisi 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 47
BAB IV METODE PENELITIAN. 49
4.1 JenisdanRancangBangunPenelitian 49
4.2 Populasidan sampel penelitian 49
4.3 Lokasi dan waktu penelitian 50
4.4 Kerangka operasional 51
4.5 Variabel penelitian, cara pengukuran, dan definisi operasional
51
4.5.1 Variabel penelitian 51
4.5.2 Cara pengukuran 51
4.5.3 Definisi operasional 52
4.6 Teknik dan instrumen pengumpul data 56
4.6.1 Instrumen penenlitian 56
4.6.2 Teknik pengambilan dan pengumpulan data 56
4.6.3 Teknik pengolahan data 56
BAB V HASIL PENELITIAN 57
5.1 Gambaran umum kota Surabaya 57
5.1.1 Jumlah dan kepadatan penduduk 57
5.2 Supervisi 58
5.2.1 Penetapan standar kinerja 59
5.2.2 Pemantauan kinerja 66
5.2.3 Pengambilan tindakan korektif 72 5.2.4 Faktor determinan rendahnya cakupan imunisasi
Campak
74
BAB VI PEMBAHASAN 75
6.1 Supervisi di Puskesmas 75
6.2 Pelaksanaan penentapan standar kinerja program imunisasi Campak di Puskesmas
75
6.3 Pelaksanaan pemantauan kinerja program imunisasi Campak di Puskesmas
81
6.4 Pelaksanaan pengambilan tindakan korektif program imunisasi Campak di Puskesmas
86
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 88
7.1 Kesimpulan 88
7.2 Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 90
LAMPIRAN 93
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
1.1 Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi di 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 20112013
4
1.2 Cakupan Imunisasi Bayi Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kecamatan Tahun 2011, 2012, dan 2013
20
4.1 Definisi Operasional
4.3 Nama Puskesmas Sebagai Tempat Penelitian 49 5.1 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Menurut Jenis Kelamin
Tahun 20102013
63
5.2 Penetapan Standar Pengelolaan, Analisis, dan Tindak Lanjut PWS Program Imunisasi Campak di 38 Puskesmas Kota Surabaya
63
5.3 Penetapan Standar Target Capaian, Pencatatan dan Pelaporan Hasil Program ImunisasiCampak di 38 Puskesmas Kota Surabaya
64
5.4 Penetapan Standar Logistik dan Cold Chain Program Imunisasi Campakdi 38 Puskesmas Kota Surabaya
65
5.5 Penetapan Standar Pelayanan, Tenaga Pelaksana, Penghitungan Persen Cakupan, dan Kerjasama Lintas Sektor
66
5.6 Pendataan Jumlah Sasaran Campak dan Penghitungan Desa/Kelurahan Rawan Campak Dalam Pelaksanaan Supervisi Imunisasi di 38 Puskesmas Kota Surabaya
67
5.7 Penghitungan Kebutuhan Jumlah Peralatan Imunisasi, vaksin, dan Cold Chain Dalam Pelaksanaan Supervisi di 38 Puskesmas Kota Surabaya
68
5.8 Pendataan Jenis dan Jumlah Alat Suntik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi di 38 Puskesmas Kota Surabaya
69
5.9 Kegiatan Pengambilan Tindakan Korektif Dalam Pelaksanaan Supervisi di 38 Puskesmas Kota Surabaya
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
1.2 Identifikasi Masalah. 7
3.1 KerangkaKonseptual 38
4.1 Kerangka Operasional. 44
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor JudulLampiran Halaman
1 Lembar Persetujuan Sebelum Penelitian 93
1 Informed Consent 95
2 Kuesioner 96
3 Bukti Sertifikat Kaji Etik 97
4 Surat Pendukung Lainnya 98
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN ISTILAH
DaftarArtiLambang < =Kurang dari
≥ =Lebih dari samadengan
% = Persen / = Atau & = Dan
DaftarArtiSingkatan
MNTE = Maternal Neonatal Tetanus Elimination WUS = Wanita Usia Subur
Puskesmas = PusatKesehatanMasyarakat BIAS = Bulan Imunisasi Anak
UCI = Universal Child Immunization
BPS = Badan Pusat Statistik
SUPAS = Survei Penduduk Antar Sensus
ADS = Auto Disable Syringe
EEFO = Early Expired First Out
KIPI = Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
TOT = Training Of Trainer
KOMDA KIPI= Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
TT = Tetanus
KIA = Kesehatan Ibu dan Anak SBBK = Surat Bukti Barang Keluar
PD3I = Program Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
LAM = Local Area Monitoring
PWS = Pemantauan Wilayah Setempat
VVM = Vaccine Vial Monitor
RNA = Ribonucleid Acid
KLB = Kejadian Luar Biasa UKS = Unit Kesehatan Sekolah KUA = Kantor Urusaan Agama
KB = Keluarga Berencana
PKK = Program Kesejahteraan Keluarga LSM = Lembaga Sosial Masyarakat SMA = Sekolah Menengah Atas SMK = Sekolah Menengah Kejuruan
Cm = Centimeter
M = Meter
RS = Rumah Sakit
RB = Rumah Bersalin
SKN = Standar Kesehatan Nasional
TB = Tubercolosis
SDM = Sumber Daya Manusia
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv BLN = Bantuan Luar Negeri PT = Persero Terbatas
Permenkes = Peraturan Menteri Kesehatan
Depkes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia
C = Celcius
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA