BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
Penelitian ini meneliti tentang kejadian penyakit demam berdarah dengue berdasarkan hasil pemeriksaan imunoglobulin.Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Instrumen untuk meneliti ini dengan cara mengambil data sekunder di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, data hasil pemeriksaan IgM, IgG, kadar Hb, kadar Ht, jumlah Trombosit dan hasil diagnosa penderita demem berdarah dengue. Teknik analisis dilakukan dengan cara menggunakan statistik deskriptif. Data Rumah Sakit 5 bulan yang telah melakukan pemeriksaan serologi berjumlah 60 orang.Hasil perhitungan besar sampel berjumlah 52 tetapi yang sesuai dengan kriteria inklusi 60 sampel, maka yang akan diteliti sebanyak 60 sampel. Peneliti menggunakan program pengolahan data statistik untuk dapat memudahkan pemahaman dalam menampilkan data dan mendeskripsikan data.
B. Hasil Penelitian 1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi data Jenis Kelamin pada penderita Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 – Maret 2017
Variable jenis kelamin Jumlah (n = 60)
Persentase (%)
Laki – laki 32 1.
Perempuan 28 46.7
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan hasil penelitian data pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang, berdasarkan jenis kelamin laki – laki berjumlah32 (53.3 %), perempuan berjumlah 28 (46.7%). 2. IgM
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi data Imunogloulin M(IgM) pada penderita Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 –
Maret 2017
Variabel IgM Jumlah (n = 60)
Persentase (%)
Negatif 54 90.0
Positif 6 10.0
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil penelitian data pasien di RS Roemani Muhammadiyah semarang, berdasarkan Imunoglobulin IgM negatif berjumlah 54 (90.0%), IgM berjumlah positif 6 (10.0%). 3. IgG
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi data Imunoglobulin G (IgG) pada penderita Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 –
Maret 2017
Variabel IgG Jumlah (n = 60)
Persentase (%)
Negatif 44 73.3
Positif 16 26.7
4. Diagnosa hasil pemeriksaan laboratorium Tabel 4.4
Distribusi frekuensi data diagnosa pada penderita Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 – Maret 2017
Variabel Diagnosa Jumlah (n = 60)
Persentase (%)
Bukan Demam Berdarah Dengue
38 63.3
Demam Berdarah Dengue 22 36.7
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan hasil penelitian data pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang, berdasarkan diagnosa Non DBD berjumlah 38 (63.3%), diagnosa DBD berjumlah 22 (36.7%). 5. Terdiagnosis oleh dokter
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi data yang terdiagnosis oleh dokter pada penderita Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November
2016 – Maret 2017
Variabel yang terdiagnosa Jumlah (n = 60)
Persentase (%)
Appendictis 1 1.7
Bronkiektasis 1 1.7
Demam Dengue 1 1.7
DHF 21 35.0
DM 3 5.0
Febris 15 25.0
Hipertensi 2 3.3
Hydroneprosis 1 1.7
Kejang Demam 1 1.7
Ketuban Pecah Dini 1 1.7
Limfadenitis Tuberculosa 1 1.7
PJL 1 1.7
TB Paru 1 1.7
Typoid 10 16.7
Limfadenitis Tuberculosa 1 (1.7%), PJL 1 (1.7%), TB Paru 1 (1.7%), Thypoid 10 (16.7%).
6. Umur
Tabel 4.6
Distribusi deskriptif variabel Umurpada pasien Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 – Maret 2017
Variabel Minimum Maksimum Rerata SB
Umur (Tahun) 1 83 32.83 20.55
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil data pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang, berdasarkan umur dengan rata – rata 32.8 Tahundengan Simpangan baku 20.5 Tahun,umur pasien berkisar 1 – 83 Tahun.
7. Kadar Hemaglobin (Hb)
Tabel 4.7
Distribusi deskriptif variabel kadar Hb pada pasien Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 – Maret 2017
Variabel Minimum Maksimum Rerata SB
Kadar Hb (gr/dL) 7.9 18.0 12.98 2.37
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan hasil data pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang,diperoleh hasil kadar Hb rata – rata 12.98 gr/dL dengan Simpangan Baku 2.37 gr/dL,Kadar Hb berkisar 7.9 – 18.0 gr/dL.
8. Kadar Hematokrit (Ht)
Tabel 4.8
Distribusi deskriptif variabel kadar Ht pada pasien Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 – Maret 2017
Variabel Minimum Maksimum Rerata SB
Kadar Ht (%) 11.6 52.1 37.345 7.5414
rata 37.34 %, Simpangan Baku 7.54 %. Kadar Ht berkisar11.6 – 52.1%.
9. Jumlah Trombosit
Tabel 4.9
Distribusi deskriptif variabel jumlah Trombosit pada pasien Demam Berdarah Dengue di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2016 –
Maret 2017
Variabel Minimum Maksimum Rerata SB Jumlah Trombosit
(103/µl)
12.000 604.000 206.100 123.10
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan hasil data pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang, diperoleh jumlah Trombosit rata – rata 206.100 103/µl,Simpangan Baku 123.10 103/µl. Jumlah Trombosit berkisar 12.000 – 604.000.
C. Pembahasan
1. Umur, Jenis Kelamin, dan Tempat Tinggal
Berdasarkan data Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang didapatkanpaling muda penederita DBD 1 tahun dan umur paling tua pederita DBDadalah 83 tahun, jenis kelamin laki – laki sebesar 32 (53,3 %) lebih banyak dari pada perempuan sebesar 28 (46,7%), dan tempat tinggal berdomisili di Semarang.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil yang mendukung dengan penelitian yang telah dilakukan pada umur 0 – 5 tahun (71,4 %), untuk jenis kelamin laki – laki sebesar 71,4 % lebih banyak dari pada jenis kelamin perempuan sebesar 28,6 %, dan tempat tinggal Kecamatan Ungaran Barat sebesar 57,1 %, Kecamatan Ungaran Timur 14,3 %, Kecamatan Pringapus sebesar 14,3 % dan Kecamatan Bergas sebesar 14,3 %.24
2. Imunoglobulin IgM berdasarkan DBD
jumlah Imunoglobulin M (IgM) negatif adalah 54 orang (90.0%), Imunoglobulin M (IgM) positif adalah 6 (10.0%).
Antibodi terhadap virus dengue dapat ditemukan di dalam darah sekitar hari ke 5 demam.Meningkat pada minggu pertama sampai ke tiga, dan menghilang setelah 60 – 90 hari. Kinetik kadar IgM berbeda dengan kadar kinetik antibodi IgG, oleh karena itu, kinetik antibodi harus dibedakan antara infeksi primer dan sekunder. Pada infeksi primer antibodi IgM meningkat sekitar hari ke 14 sedangkan infeksi sekunder antibodi IgG meningkat sekitar hari ke 2 saat demam. Oleh karena itu, diagnosis dini infeksi primer hanya dapat ditegakkan dengan mendeteksi antibodi IgM setelah hari ke 5, diagnosis infeksi sekunder dapat ditegakkan lebih dini dengan adanya peningkatan antibody IgM dan IgG yang cepat.17
IgM merupakan Ig paling efisien dalam aktivasi komplemen (jalur klasik). Molekul – molekul IgM diikat oleh rantai J (Joining chain) seperti halnya pada IgA, kebanyakan sel B mengekspresikan IgM pada permukaannya sebagai reseptor antigen. IgM dibentuk paling dahulu pada respon imun primer terhadap kebanyakan antigen dibanding dengan IgG.7
3. Imunoglobulin IgG berdasarkan DBD
Berdasarkan parameter hasil pemeriksaan IgG yang dilakukan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang didapatkan data 60sampel yang memenuhi kriteria inklusi, bahwa infeksi IgG negatif 44 (73.3%) lebih banyak dari pada infeksi positif 16 (26.7%).
Penelitian sebelumnyatelah menunjukan hasil yang mendukung dengan penelitian yang telah dilakukan, dimana data subyek 36 yang memenuhi kriteria Inklusi dan ekslusi, diperoleh penderita infeksi (IgGdengan IgM negatif) lebih tinggi dari 33 (92%) dari pada infeksi (IgGdan IgM positif adalah 3 (8%).25
merupakan 75% dari imunoglobulin total, dan dijumpai dalam monomer.23
4. Parameter kadar hemaglobin berdasarkan DBD
Berdasarkan parameter hasil pemeriksaan kadar hemaglobin yang dilakukan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang didapat jumlah rerata hemaglobin pada 60 penderita adalah 12.98 gr/dL.
Penelitian sebelumnya telahmenunjukkan hasil yang mendukung dengan penelitian yang telah dilakukan, dimana kadar hemaglobin dilihat dari rata – rata jumlah terdapat pada pasien 104 dari total sampel 259 adalah ≤ 14 g/dL.26
5. Parameter kadar hematokrit berdasarkan DBD
Berdasarkan parameter hasil pemeriksaan kadar hematokrit yang dilakukan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang dapat diperoleh jumlah rerata 37.34 %.
Penelitian sebelumnya telahmenunjukkan hasil yang mendukung dengan penelitian yang telah dilakukan, dimana kadar hematokritdiperoleh jumlah rerata 38 %.27
6. Parameter jumlah trombosit berdasarkan DBD
Berdasarkan parameter hasil pemeriksaan kadar trombosit yang telah dilakukan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang dapat diperoleh jumlah kadar trombosit dengan rerata adalah 206.10 103/µl.