• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA

Oleh

Febryanto Simanjuntak S.Tr

Stasiun Meteorologi Klas III Malikussaleh Aceh Utara adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terletak di kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Stasiun Meteorologi Klas III Malikussaleh Aceh Utara memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan dan jasa di bidang meteorologi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada masyarakat serta stakeholder pemerintah maupun swasta terkait. Tugas utama dari Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara adalah memberikan pelayanan data dan informasi cuaca penerbangan guna mendukung aktivitas penerbangan di wilayah Aceh Utara. Sementara itu, hal lain yang dilakukan oleh Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara adalah melakukan pengamatan terhadap beberapa unsur cuaca diantaranya adalah suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, dan curah hujan. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan alat konvensional maupun otomatis guna memberikan informasi tentang keadaan unsur cuaca yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk membuat prakiraan cuaca (harian atau 3 hari kedepan) serta peringatan dini cuaca yang tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat dan instansi-instansi pemerintah maupun swasta terkait.

Pengamatan atau observasi terhadap beberapa unsur cuaca menjadi sangat vital. Hal ini menjadi salah satu acuan bagi seorang prakirawan dalam membuat prakiraan cuaca maupun peringatan dini cuaca. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang baik untuk mengamati unsur-unsur cuaca tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi unsur-unsur cuaca yang cepat berubah atau berfluktuasi. Setiap pengamat atau observer setiap saat harus memantau perkembangan serta perubahan tiap-tiap unsur cuaca guna mneghasilkan data meteorologi yang akurat yang nantinya tentu akan berpengaruh terhadap prakiraan cuaca yang dibuat oleh seorang prakirawan. Pengamatan terhadap beberapa unsur-unsur cuaca harus dilakukan dengan baik dan benar sehingga menghasilkan data-data akurat yang kemudian bisa digunakan sebagai acuan dalam penelitian di bidang meteorologi mapun kontruksi bangunan.

Dalam artikel ini memuat beberapa informasi mengenai data hasil pengamatan beberapa unsur-unsur cuaca diantaranya adalah suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, dan curah hujan di Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara yang kemudian diolah serta dianalisis untuk mengetahui kondisi beberapa unsur-unsur cuaca tersebut pada bulan Februari 2018 serta juga dibahas mengenai prospek keadaan cuaca pada pekan pertama di bulan Maret 2018.

(2)

Beberapa unsur cuaca yang dianalisis antara lain : a. Suhu Udara

Gambar 1. Grafik Suhu Udara Februari 2018

Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa suhu udara rata-rata yang terjadi pada bulan Februari 2018 di Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara berkisar antara 24.4˚C hingga 27.7˚C. Sementara itu, suhu udara maksimum yang terjadi berkisar antara 26.6˚C hingga 31.8˚C dan suhu udara minimum yang terjadi berkisar antara 20.4˚C hingga 24.2˚C.

b. Kelembaban Udara

Gambat 2. Grafik Kelembaban Udara Februari 2018

Berdasarkan Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa kelembaban udara rata-rata yang terjadi pada bulan Februari 2018 di Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara berkisar antara 75 % hingga 94 %. Sementara itu, kelembaban udara maksimum yang terjadi berkisar

18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Suh u Uda ra (˚C) Tanggal

MEAN MAX MIN

40 50 60 70 80 90 100 110 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 K e le m b ab an Uda ra ( %) Tanggal

(3)

antara 91 % hingga 99 % dan kelembaban udara minimum yang terjadi berkisar antara 55 % hingga 82 %.

c. Tekanan Udara

Gambar 3. Grafik Tekanan Udara Februari 2018

Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa tekanan udara rata-rata yang terjadi pada bulan Februari 2018 di Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara berkisar antara 1008 mb hingga 1014.2 mb. Sementara itu, tekanan udara maksimum yang terjadi berkisar antara 1009.6 mb hingga 1015.7 mb dan tekanan udara minimum yang terjadi berkisar antara 1006 mb hingga 1011.7 mb.

d. Curah Hujan

Gambar 4. Grafik Curah Hujan Februari 2018 1000 1002 1004 1006 1008 1010 1012 1014 1016 1018 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Te ka n an Uda ra (m b ) Tanggal

MEAN MAX MIN

0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Cu ra h Huj an (m m ) Tanggal Curah Hujan

(4)

Berdasarkan Gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa curah hujan terjadi pada periode dasarian III bulan Februari 2018 dengan curah hujan tertinggi mencapai 46.0 mm/hari pada tanggal 23 Februari 2018. Berdasarkan informasi prakiraan musim kemarau di Provinsi Aceh tahun 2018 yang diperoleh dari Stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh Besar, hal ini diduga karena secara umum wilayah Aceh Utara sudah memasuki awal musim kemarau mulai dari dasarian III Januari 2018 hingga dasarian I Februari 2018.

Hal yang menarik adalah adanya hubungan yang saling terkait antara beberapa unsur cuaca diatas. Bila dilihat pada tanggal 23 Februari 2018 akumulasi curah hujan yang terukur di Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara adalah 46.0 mm/hari. Hal ini juga didukung dengan kondisi cuaca permukaan seperti suhu udara rata-rata yang mencapai 27.7˚C (bisa memicu terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif), kelembaban udara rata-rata mencapai hingga 94 % (kondisi udara lembab di permukaan), dan kondisi tekanan udara rendah yang mencapai 1008 mb. Kondisi adanaya hujan pada tanggal 23 Februari 2018 juga didukung dengan kelembaban udara di lapisan atas yang relatif basah dan juga adanya gangguan cuaca berupa sirkulasi Eddy yang berada di perairan barat Aceh.

Gambar 5. Gradient Wind 23 Februari 2018 jam 00 UTC

Berdasarkan Gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa adanya gangguan cuaca berupa sirkulasi Eddy yang berada di perairan barat Aceh. Hal ini membuat aliran massa udara yang berasal dari Samudera Pasifik tertarik menuju sirkulasi Eddy tersebut. Aliran massa udara ini melewati Laut Cina Selatan dengan membawa uap air yang cukup banyak sehingga hal inilah yang memicu terjadinya pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan di wilayah Aceh Utara. Selain itu, sirkulasi Eddy ini juga masih ada hingga jam 12.00 UTC (lihat Gambar 6).

(5)

Gambar 6. Streamline 23 Februari 2018 jam 12 UTC

Kondisi kelembaban udara di lapisan atas yakni pada lapIsan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb dapat dilihat pada Gambar 7.

(6)

Berdasarkan Gambar 7 diatas dapat dilihat bahwa kelembaban udara di lapisan atas relatif basah. Bila ditinjau pada lapisan 850 mb kelembaban udara di wilayah Aceh Utara berkisar antara 80-90 %. Sementara itu, pada lapisan 700 mb mb kelembaban udara berkisar antara 80-85 %, hal serupa juga terjadi di lapisan 500 mb mb kelembaban udara berkisar antara 80--85 %. Adanya ketersediaan pasokan uap air yang banyak yang ditandai dengan udara yang basah hingga lapisan 500 mb ini mendukung terjadinya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Aceh Utara.

Selain itu, BMKG juga telah memprediksi beberapa data dinamika atmosfer hasil interaksi antara atmosfer dan laut seperti ENSO (El Niño–Southern Oscillation), Dipole Mode, MJO (Madden-Julian Oscillation), dan OLR (Outgoing Longwave Radiation).

Gambar 8. Prediksi ENSO

Berdasarkan Gambar 8 diatas dapat dilihat bahwa beberapa institusi pemerintah bidang meteorologi termasuk BMKG memprediksi bulan Maret hingga April 2018 mendatang Indonesia akan berada pada fase LaNina lemah (indeks ENSO yang berkisar antara -0.5 hingga -1.0). Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan curah hujan dari normalnya kurang signifikan.

Sementara itu, Gambar 9 menunjukkan prediksi indeks Dipole Mode yang dilakukan oleh beberapa institusi pemerintah bidang meteorologi. Berdasarkan Gambar 8 tersebut dapat dilihat bahwa BMKG memprediksi indeks Dipole Mode berada pada fase normal mulai dari Maret hingga April 2018, kecuali NASA yang memprediksi indeks Dipole Mode berada pada fase positf (kuat) di bulan Maret 2018. Hal ini mengindikasikan bahwa perpindahan aliran massa udara dari Samudera Hindia ke Indonesia bagian barat dan sebaliknya tidak signifikan.

(7)

Gambar 9. Prediksi Dipole Mode

Gambar 10. Prediksi MJO

Berdasarkan data yang diperoleh dari NOAA diatas (Gambar 10), MJO aktif (luar lingkaran) diprediksi akan mulai memasuki fase 3 yaitu di wilayah Indonesia bagian barat pada awal bulan Maret 2018 dan akan mulai memasuki lingkaran (tidak aktif) pada saat pertengahan bulan Maret 2018.

(8)

Gambar 11. Prediksi OLR

Berdasarkan data prediksi OLR dari NOAA diatas (Gambar 11), nilai OLR bernilai relatif negatif hingga 15 hari kedepan mulai dari initial data pada tanggal 4 Maret 2018. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin sedikit radiasi gelombang panjang yang terpancar yang mengindikasikan bahwa tutpan awan semakin banyak.

Berikut prakiraan cuaca di Kota/Kabupaten Propinsi Aceh 6-9 Maret 2018 :

(9)

Kesimpulan :

1. Data cuaca permukaan menunjukkan suhu udara rata-rata berkisar antara 24.4˚C hingga 27.7˚C, bahwa kelembaban udara rata-rata berkisar antara 75 % hingga 94 %, dan tekanan udara rata-rata berkisar antara 1008 mb hingga 1014.2 mb. Sementara itu, curah hujan yang terukur selama satu bulan Februari 2018 adalah 65.5 mm dengan curah hujan tertinggi pada tanggal 23 Februari 2018 dengan curah hujan terukur 46 mm/hari.

2. Curah hujan yang tinggi pada 23 Februari 2018 disebabkan oleh adanya sirkulasi Eddy di perairain barat Aceh yang memicu aliran massa udara tertarik melewati Laut Cina Selatan dengan membawa uap air yang cukup banyak sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif yang bisa menimbulkan hujan. Hal ini juga didukung dengan kondisi kelembaban lapisan atas yang relatif basah.

3. Indeks ENSO diprediksi berada pada fase LaNina lemah pada bulan Maret hingga April 2018. Sedangkan, secara umum indeks Dipole Mode diprediksi berada dalam fase Normal mulai dari Maret hingga April 2018.

4. MJO diprediksi tidak aktif (berada dalam lingkaran) pada pertengahan Maret 2018, sementara itu OLR diprediksi bernilai negatif hingga pertengahan Maret 2018.

Gambar

Gambar 1. Grafik Suhu Udara Februari 2018
Gambar 3. Grafik Tekanan Udara Februari 2018
Gambar 5. Gradient Wind 23 Februari 2018 jam 00 UTC
Gambar 6. Streamline 23 Februari 2018 jam 12 UTC
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perhatikan kembali dosis obat / kekuatan obat / komposisi obat yang telah disiapkan, Perhatikan kembali dosis obat / kekuatan obat / komposisi obat yang telah

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9 dapat diketahui nilai probabilitas dari variabel IOS sebesar 0.0016 < 0,05 atau taraf signifikan dengan nilai koefisien

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel pengetahuan dan pendidikan dengan pemberian ASI

Dalam rekening, nilai tercermin, tapi yang nilai ? Biaya historis; biaya penggantian; Harga exit; Nilai realisasi bersih; Nilai Sekarang? Satu dasarnya dapat berdebat untuk pilihan

Dengan demikian, dari deskripsi di atas dapat dicatat empat kesimpulan. Pertama, ada sejumlah faktor yang menjadi sebab dan sumber terjadinya kekerasan terhadap

Dari data tabel 4 diketahui bahwa sensor akan aktif dan memberikan logika 1 ke mikrokontroler, pada saat sensor mendeteksi adanya asap yang berlebih didalam ruangan secara