• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN KLUNGKUNG - DOCRPIJM 1536550926BAB VI Kerangka Kelembagaan dan regulasi Kab Klungkung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN KLUNGKUNG - DOCRPIJM 1536550926BAB VI Kerangka Kelembagaan dan regulasi Kab Klungkung"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 1

BAB VI

ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN KLUNGKUNG

6.1. Kerangka Kelembagaan

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas

kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh pemerintah

daerah, sedangkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh

daerah yang memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan

memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya

daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat..

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Daerah

PP No. 18 Tahun 2016 ini adalah tindaklanjut dari amanat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah serta adanya perubahan pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Berdasarkan PP 18 Tahun 2016, bidang PU meliputi

bidang Bina Marga, Perumahan dan permukiman, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan

perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling

banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing masing bidang terdiri dari paling banyak

3 seksi.

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas

kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas

sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem

perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan

aparaturnya. Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk

memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan

prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen

kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam

memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan

efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan

(2)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 2

Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi

pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan

sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai

mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi

pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak

tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan,

ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu

dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program,

yaitu :315

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi

K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan

yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta

penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan

pengembangan e-government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi

jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan

peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem

manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan

SPM pada Kab/Kota.

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

Intruksi Presiden menyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di

tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna

terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program

pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan

masingmasing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan

(3)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 3

bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM Bidang

Cipta Karya.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggung jawab

pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2,

dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggung jawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an,

khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM. Dalam Permen ini juga

disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU,

sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi

dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi

yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi

Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen

ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi

masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.318

8. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan

perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan

fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan

bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air

limbah.

9. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban

Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai

berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek

pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam

keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan

Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan. Berdasarkan

peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan-peraturan daerah untuk pemantapan dan

pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih

khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang

definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan

(4)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 4

6.1.1 Struktur Organisasi, tugas, dan fungsi

Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten dilakukan melalui pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Klungkung yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2016 tentang kedudukan,

Susunan Organisai, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah. Struktur Organisasi Perangkat Daerah

tersebut dibuat seramping mungkin yang terdiri : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah, 18

(delapan belas) Dinas Daerah, 4 (empat) Badan Daerah, 4 (empat) Kecamatan, 6 (enam) kelurahan dan jabatan

fungsional. Penyusunan struktur organisasi tersebut dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor

18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, bahwa pembentukan perangkat daerah didasarkan pada asas efisiensi,

efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas, urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah dan intensitas urusan pemerintahan dan potensi daerah

A.. Organisasi Perangkat Daerah

Untuk dapat melaksanakan pemerintahaan agar dapat berjalan lancar maka diperlukan sistem Tata Kerja Perangkat

Daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah sesuai diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9

Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung dan Peraturan Bupati

Nomor 35 Tahun 2016 tentang kedudukan, Susunan Organisai, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat

Daerah , dibentuk perangkat daerah dengan susunan :

a. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati. Sekretariat daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan

pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan administrative

Sekretariat daerah merupakan sekretariat daerah Tipe B dengan susunan organisasi terdiri dari :

1. Sekretaris daerah;

2. Staf ahli bupati

3. Asisten sekretaris daerah;

4. Bagian-bagian;

5. Sub bagian - sub bagian; dan

6. Jabatan fungsional.

b. Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan

fungsi DPRD. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD yang dalam melaksanakan tugasnya secara

(5)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 5

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

DPRD, serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam

melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

Sekretariat DPRD merupakan sekretariat DPRD Tipe C dengan

susunan organisasi terdiri dari :

a. sekretaris DPRD;

b. bagian-bagian;

c. sub bagian-sub bagian; dan

d. jabatan fungsional.

c. Inspektorat Daerah

Inspektorat daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inspektorat daerah

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah. Inspektorat

daerah mempunyai tugas membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah.

Inspektorat daerah merupakan inspektorat Tipe B dengan susunan organisasi terdiri dari:

1. inspektur;

2. sekretariat, yang membawahi sub bagian umum dan kepegawaian ; dan sub bagian perencanaan dan

keuangan.

3. inspektur pembantu wilayah I;

4. inspektur pembantu wilayah II;

5. inspektur pembantu wilayah III; dan

6. jabatan fungsional

d. Dinas Daerah

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah..Berikut adalah Dinas Daerah yang terdapat di Kabupaten Klungkung :

1. Dinas Kesehatan;

2. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

3. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

4. Dinas Pendidikan;

5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

(6)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 6

7. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

8. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga

9. Dinas Komunikasi dan Informatika;

10. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan;

11. Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan;

12. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan;

13. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

14. Dinas Perhubungan;

15. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja;

16. Dinas Pariwisata;

17. Dinas Pertanian; dan

18. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

e. Badan Daerah

Badan daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Badan

daerah dipimpin oleh kepala badan daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui sekretaris daerah.

Badan daerah terdiri dari:

1. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;

3. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan;

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

f. Kecamatan

Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan terdiri dari:

1. Kecamatan Banjarangkan Tipe A;

2. Kecamatan Dawan Tipe A;

3. Kecamatan Klungkung Tipe A; dan

4. Kecamatan Nusa Penida Tipe A.

g. Kelurahan

Kelurahan merupakan perangkat kecamatan yang dibentuk untuk membantu atau melaksanakan sebagian

(7)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 7

dan bertanggung jawab kepada camat.

Kelurahan yang berada di kecamatan klungkung yaitu :

1. Kelurahan Semarapura Kaja;

2. Kelurahan Semarapura Kangin;

3. Kelurahan Semarapura Kauh;

4. Kelurahan Semarapura Klod;

5. Kelurahan Semarapura Klod Kangin; dan

6. Kelurahan Semarapura Tengah.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional dalam aparatur sipil negara terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan

fungsional keterampilan.

.

6.1.2 Potensi dan persoalan terkait dengan organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur Bidang

Cipta Karya

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, diperlukan

kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan reformasi kelembagaan,

memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) – keterampilan

dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan

mekanisme partisipasi dalam pembangunan.

Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung sangat dibutuhkan sehingga

program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya.

Pelaksanaan/implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung melibatkan banyak komponen

kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas

pokok dan fungsi masing-masing lembaga.

Adapun Arahan Kebijakan Kelembagaan di Kabupaten Klungkung berdasarkan pada Peraturan Daerah

Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan

Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Perangkat Daerah.

Kelembagaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung menyangkut 3 (tiga) SKPD dan 1 (satu) BUMD

yakni : Baperlitbang Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

(8)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 8

Kabupaten Klungkung. Membahas Kelembagaan Bidang Cipta Karya ditinjau dari aspek keorganisasian,

ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia sebagai berikut.

1). Struktur Organisasi Baperlitbang Kabupaten Klungkung

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Perencanaan;

3) Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Perencanaan Pengendalian dan evaluasi

1). Sub Bidang Perencanaan dan Pendanaan

2). Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi

3). Sub Bidang Data dan Pelaporan

d. Bidang Perekonomian Sumber Daya Alam infrastruktur dan Kewilayahan terdiri dari :

1) Sub Bidang Perekonomian;

2) Sub Bidang Pertanian, perikanan dan lingkungan hidup;

3) Sub Bidang penataan ruang dan infrastruktur

e. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :

1) Sub Bidang sosial dan pemerinatahan;

2) Sub Bidang Ekonomi dan pembangunan

3) Sub Bidang Inovasi dan Teknologi

f. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia terdiri dari :

1) Sub Bidang Kesejahteraan social dan pemberdayaan masyarakat;

2) Sub Bidang Pemerintahan, Kebudayaan dan kependudukan;

3) Sub Bidang Pendidikan dan kesehatan

g. Unit pelaksana teknis

h. Jabatan fungsional

2). Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Perencanaan;

3) Sub Bagian Keuangan;

(9)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 9

1) Seksi Peralatan;

2) Seksi Perbekalan;

3) Seksi Pembinaan Teknik dan jasa konstruksi;

d. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari :

1) Seksi tata Bangunan;

2) Seksi Tata lingkungan;

3) Seksi Perumahan dan Permukiman;

e. Bidang Penataan Ruang terdiri dari :

1) Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2) Seksi Pemanfaatan Ruang dan Bangunan;

3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ruang;

f. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :

1) Seksi perencanaan Teknik Sumber Daya Air;

2) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air;

3) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air;

g. Bidang Bina Marga terdiri dari :

1) Seksi Perencanaan Teknik Bina Marga;

2) Seksi Pembangunan dan peningkatan Bina Marga;

3) Seksi Rehabilitasi dan pemeliharaan bina marga;

h. Bidang Cipta Karya terdiri dari :

1) Seksi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

2) Seksi Penataan Bangunan;

3) Seksi Penataan Lingkungan;

i. Unit Pelaksana Teknis;

(10)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 10

BIDANG CIPTA KARYA

SEKSI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

SEKSI PENATAAN BANGUNAN

SEKSI PENATAAN LINGKUNGAN

BIDANG BINA MARGA

SEKSI PERENCANAAN TEKNIK BINA MARGA

SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN BINA MARGA

SEKSI REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BINA

MARGA

SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN RUANG BIDANG

SUMBER DAYA AIR

SEKSI PERENCANAAN TEKNIK SUMBER DAYA AIR

SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN SUMBER DAYA AIR

SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAG KEUANGAN SEKRETARIAT

SUBBAG PERENCANAAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

SEKSI PEMBINAAN TEKNIK DAN JASA KONSTRUKSI

SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(11)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 11

3). Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Perencanaan;

3) Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Pertanahan dan Konservasi Lingkungan terdiri dari :

1) Seksi Penetapan Subyek dan Obyek Tanah Ulayat dan Sengketa Tanah ;

2) Seksi Tata Guna Tanah;

3) Seksi Konservasi dan Kehutanan;

d. Bidang Sarana dan Prasarana, Peningkatan Peranserta Masyarakat dan peningkatan Kapasitas Lingkungan

Hidup terdiri dari :

1) Seksi Sarana dan Prasarana Tempat Pembuangan Akhir dan Intalasi Pengelolaan Lumpur Tinja;

2) Seksi Peningkatan Peranserta Masyarakat dan Retribusi;

3) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;

e. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup

terdiri dari :

1) Seksi Pengolahan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

2) Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah;

3) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dan Pertamanan;

f. Bidang Penataan, Penaatan dan Pengendalian Pencemaran terdiri dari :

1) Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

2) Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan;

3) Seksi Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

g. Unit Pelaksana Teknis.

(12)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 12

Gambar 6.2

Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung KELOMPOK JABATAN

BIDANG PERTANAHAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN

SEKSI PENETAPAN SUBYEK DAN OBYEK TANAH

ULAYAT DAN SENGKETA TANAH

SEKSI TATA GUNA TANAH

SEKSI KONSERVASI DAN KEHUTANAN BIDANG SARANA DAN

PRASARANA, PENINGKATAN

PERANSERTA MASYARAKAT DAN

PENINGKATAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA TEMPAT

PEMBUANGAN AKHIR DAN INTALASI

PENGELOLAAN SUBBAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN KEUANGAN SEKRETARIAT

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAN

SUBBAGIAN PERENCANAAN

(13)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 13

4). Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Klungkung

Perusahaan Daerah air Minum ( PDAM ) Kabupaten Klungkung merupakan Badan Usaha milik Daerah yang

bergerak dalam penyediaan air minum sehat dan bersih untuk mencukupi kebutuhan air minum penduduk

Kabupaten Klungkung, terdiri dari Badan Pengawas, Ditrektur , Bagian Administrasi dan Keuangan serta Bagian

Teknik dan Sub- sub bagian unit- unit seperti dapat dilihat pada Gambar …….

Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Klungkung yang ada saat ini ditetapkan dengan SK. Bupati No.

509/01.5/H2O/2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Klungkung. Berdasarkan ketentuan tersebut organisasi PDAM Kabupaten Klungkung terdiri dari :

a. Dewan Pengawas

b. Direktur

c. Bagian Administrasi dan Keuangan

1) Seksi Akuntansi Sub Seksi Akuntansi

Sub Seksi Perencanaan Anggaran Sub Seksi Asset dan Persediaan

2) Seksi Keuangan

Sub Seksi Kas dan Penagihan Seksi Tunggakan Rekening

3) Bagian Hub Langg.

Sub Seksi Hubungan Langganan Sub Seksi Pembaca Meter Air Sub Seksi Pengolahan Data

4) Seksi Adm Umum & Pers Sub Seksi Umum Sub Seksi Gudang Sub Seksi Personalia Sub Seksi Pembelian

d. Bagian Teknik

1) Seksi Produksi Sub Seksi Sumber

Sub Seksi Pengolahan & Lab Sub Seksi Produksi

2) Seksi Trans & Distribusi

(14)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 14

3) Seksi Perencana Teknik

Sub Seksi Perencanaan Teknik

Sub Seksi Evaluasi dan Pengembangan

4) Seksi Pemeliharaan & Perawatan

Sub Seksi Perawatan Perpipaan & Gedung Sub Seksi Perawatan Instalasi Mesin & Pompa

(15)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 15

Gambar 6.2

(16)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 16

Kondisi ketataksanaan Bidang Cipta Karya dapat ditinjau dari ketatalaksaan internal dan eksternal

SKPD/Lembaga terkait. Ketatalaksanaan internal maupun ieksternal secara implisit ada pada Tugas Pokok dan Fungsi

serta uraian tugas masing-masing SKPD sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah.

1. Uraian tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kabupaten

Klungkung, meliputi :

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas :

a. Memimpin penyusunan rencana kerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan berdasarkan peraturan

perundang-undangan, standar operasional dan prosedur (SOP) dan jadwal kegiatan agar tugas dan fungsi berjalan

baik;

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan perencanaan pembangunan daerah berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan standar operasional dan prosedur (SOP) agar penyelesaian dokumen rencana pembangunan tepat

waktu dan memiliki kualitas yang baik;

c. Memimpin dan mengarahkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah berdasarkan

peraturan perundang-undangan dan standar operasional dan prosedur (SOP) agar rencana pembangunan

terlaksana dengan baik;

d. Mengoordinasikan penyusunan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) berdasarkan peraturan perundang-undangan dan standar operasional dan prosedur (SOP)

agar penyelesaiannya tepat waktu dan memiliki kualitas yang baik;

e. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam mendukung pelaksanaan

perencanaan pembangunan daerah berdasarkan peraturan perundangundangan dan standar operasional dan

prosedur (SOP);

f. Memimpin pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja Badan Perencanaan, Penelitian

dan Pengembangan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan standar operasional dan prosedur (SOP)

agar target kinerja tercapai dengan baik; dan

g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara lisan maupun tertulis.

Unit/bagian yang menangani pembangunan Bidang Cipta Karya di BaperLitbang adalah Bidang Perekonomian

Sumber Daya Alam infrastruktur dan Kewilayahan dan Bidang Penelitian dan Pengembangan.

2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman, mempunyai tugas :

a. perumuskan kebijakan tugas di bidang dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan

(17)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 17

b. pelaksanaan kebijakan tugas di bidang dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan

pemukiman;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas di bidang dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan

kawasan pemukiman;

d. pelaksanaan administrasi dinas tugas di bidang dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan

pemukiman; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Unit/bagian yang menangani pembangunan Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung adalah Bidang Cipta Karya.

3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan mempunyai tugas :

a. perumuskan kebijakan tugas di bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

b. pelaksanaan kebijakan tugas di bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas di bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

d. pelaksanaan administrasi dinas tugas di bidang lingkungan hidup dan pertanahan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Unit/bagian yang menangani pembangunan Bidang Cipta Karya di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

Kabupaten Klungkung adalah Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Pemeliharaan

Lingkungan

4. Direktur PDAM mempunyai tugas :

a. Memimpin dan mengelola Perusahaan Daerah Air Minum agar dapat beroperasi dan berkembang sehingga

mampu menyediakandan melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat pelanggan dengan baik sesuai dengan

standar kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan higienis

b. Menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 tahunan yang disahkan oleh Bupati melalui usul Dewan Pengawas

c. Menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahun PDAM (RKAP)yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana

Strategis (Business Plan/Corparate Plan) kepada Bupati melalui Dewan Pengawas dalam Jangka waktu 3 bulan

sebelum TahunBuku berakhir

d. Membina pegawai

e. Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM

f. Melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM

(18)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 18

h. Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM termasuk pertanggungjawaban penggunaan

keuangan dan dana representasi

i. Laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf h terdiri dai laporan triwulan dan laporan tahunan

j. Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada huruf h terdiri dari laporan kegiatan operasional dan keuangan

yang disampaikan kepada Dewan Pengawas

k. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf h terdiri dari laporan keuangan yang telah diaudit dan

laporan manajemen yang ditandatangani bersama Direksi dan Dewan Pengawas disampaikan kepada Bupati

l. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf I disampaiakan paling lambat 120 hari setelah tahun buku

PDAM ditutup untuk disahkan oleh Bupati paling lambat dalam waktu 30 hari setelah diterima selanjutnya

disebarluaskan melalui media massa

m. Anggota direksi atau dewan pengawas yanng tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud

pada huruf i harus disebutkan alasannya secara tertulis

n. Bersama sama kepala bagian melakukan analisa dan evaluasi RKAP setiap bulan, triwulan dan tahunan

o. Melaksanakan fungsi dan tugas lainnya yang diberikan oleh bupati/dewan pengawas

Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya, hubungan kerja antar perangkat daerah dan lembaga eksternal dapat dijelaskan

sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 6..1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bid. Cipta

Karya

Unit/Bagian yang menangani Pembangunan Bid. CK

1 Baperlitbang • Melakukan fungsi koordinasi antara randal pusat dengan randal Provinsi serta SKPD terkait di Pemerintah Kabupaten Klungkung • Menyiapkan sumber data

• Melaksanakan pendampingan Randal Bid CK

bidang perekonomian, sumber

daya alam, infrastruktur dan kewilayahan

2 Dinas Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan bidang CK untuk sub sector Pengembangan Permukiman,PBL, PLP, dan SPAM

Bidang Cipta Karya

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk sub sector PLP

Bidang Bina Marga

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk sub sector PBL

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan

(19)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 19

kegiatan untuk sub sector SPAM 3 Dinas Lingkungan

Hidup dan Pertanahan

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk sub sector PLP

Bidang Pengelolaan sampah, limbah bahan berbahaya dan beracun dan pemeliharaan lingkungan hidup

4 PDAM Kabupaten

Klungkung

• Memberikan dukungan dalam kaitan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk sub sector SPAM

6.1.3 Analisis kebutuhan SDM dibandingkan dengan kondisi eksisting

1. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Kondisi SDM tidak terlepas dari jumlah dan kualitas SDM pada unit kerja yang terkait dengan Bidang Cipta

Karya seperti disajikan pada Tabel 6.2 Jumlah Pegawai di seluruh Unit Kerja terkait ke-cipta karya-an 767 personal

PNS maupun Tenaga Harian Lepas (THL), dengan rincian : 5 % PNS Golongan I; 24% PNS Golongan II; 16 %

PNS Golongan III; 2% PNS Golongan IV dan 54 % THL. Persentase ini merupakan proporsi rata-rata kualitas

SDM dari seluruh unit kerja terkait ke-ciptakarya-an dengan asumsi semakin tinggi golongan semakin baik kualitas

SDM namun THL belum bisa ditentukan kualitasnya karena tidak ada penjelelasan mengenai pendidikan dan

pelatihan yang pernah dicapai.

Tabel 6.2

Jumlah PNS dan THL Dirinci Menurut Unit Kerja di Kabupaten Klungkung Tahun 2015

No Unit Kerja Kriteria Jml

2 Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

3 Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

Personal 29 65 33 1 372 506

(20)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 20

No Unit Kerja Kriteria Jml Pegawa i

Golongan PNS

Gol I Gol II Gol III

Gol IV

4 PDAM Klungkung Personal 2 72 7 18 99

% 2 73 7 18 100

Jml semua unit kerja terkait

Personal 37 181 117 12 414 767

% 5 24 16 2 54 100

Sumber Kabupaten Klungkung Dalam Angka 2016 (diolah)

Pada unit kerja Baperlitbang persentase PNS Golongan I dan II berada dibawah rata-rata sedangkan

persentase pegawai Golongan III dan IV berada diatas rata-rata. Pada unit kerja Dinas Lingkungan Hidup dan

Pertanahan persentase pegawai golongan I dan golongan II jauh diatas rata-rata keseluruhan, golongan III dan IV

dibawah rata-rata keseluruhan. Pada unit kerja PDAM Klungkung persentase golongan I dibawah rata-rata,

persentase golongan II diatas rata-rata, golongan III dan IV dibawah rata-rata dan lebih banyak tenaga harian dan

tenaga kontrak. Pada PDAM Klungkung golongan II berada jauh diatas rata rata keseluruhan.

Dapat disimpulkan Unit kerja PDAM dan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan memiliki jumlah

pegawai relatif besar namun persentase golonan III dan IV dibawah rata-rata. Sedangkan Bapperlitbang, Dinas

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman memiliki jumlah personal relatif kecil

dengan persentase golongan III dan IV sama atau lebih besar dari persentase rata-rata keseluruhan unit kerja

terkait ke-cipta karya-an.

dan

2. Analisis Kelembagaan

Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya, melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi

perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung adalah Badan

Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupatn

Klungkung, serta PDAM Klungkung.

Untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas-tugas khususnya di bidang Cipta

Karya diperlukan struktur organisasi yang memiliki tugas dan fungsi yang jelas. Di samping itu diperlukan

inventarisasi tugas dalam menangani bidang Cipta Karya sehingga seluruh sub sektor dapat ditangani dengan baik.

Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 16 Tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung dan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016 Tentang

(21)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 21

keorganisasian masing-masing SKPD telah sesuai dan mengacu dengan Perda tersebut. Keorganisasian Bidang

Cipta Karya yang menangani RPIJM secara khusus sesuai arahan Ditjen Cipta Karya tentang pembentukan Satgas

Randal Kabupaten/Kota telah terbentuk di Kabupaten Klungkung dengan Keputusan Bupati Klungkung Nomor

348/24/HK/2017 tentang Pembentukan Satuan Tugas Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Cipta Karya

Kabupaten Klungkung pada tanggal 10 Agustus 2017.

Potensi dan permasalahan dalam pengembangan kelembagaan terkait ke-cipta karya-an di Kabupaten

Klungkung, meliputi :

Potensi Pengembangan Kelembagaan :

 Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung dan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016

Tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah

 Adanya struktur organisasi yang jelas disertai dengan tugas pokok dan fungsinya dimasing-masing Dinas

terkait Bidang Cipta Karya.

 Semua SKPD / Lembaga terkait, sudah memliki tugas pokok dan fungsi.

 Adanya mekanisme kerja yang diarahkan oleh Satker Randal Bali dalam rangka penyusunan RPIJM Bidang

Cipta Karya.

 Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan koordinasi yang lebih baik dan lebih

cepat

 Semua bidang tugas sesuai jabatan struktur organisasi SKPD terkait ke-Cipta Karyaan telah terisi, tidak ada

yang lowong.

 Semakin intensifnya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun non pemerintah

dalam rangka peningkatan kualitas SDM perencana.

Permasalahan Pengembangan Kelembagaan

 Baru terbentuknya Satgas Randal Kabupaten Klungkung, merupakan organsisasi yang dapat mengakomodasi

dan mengkoordinasikan tugas-tugas kecipta karyaan di Kabupaten Klungkung

 Diperlukan inventarisasi tugas dalam menangani bidang Cipta Karya sehingga seluruh sub sektor dapat

ditangani dengan baik

 Diperlukan pengembangan pelaksanaan pekerjaan agar bidang yang ditangani dapat dilaksanakan dengan

lebih profesional

 Belum optimalnya sistem koordinasi perencanaan dengan sektor di Provinsi, Kabupaten/Kota dan swasta serta

(22)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 22

 Meningkatnya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik.

 Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas sebagai pedoman

bagi pegawai dalam melakukan tugasnya

 Diperlukan peningkatan kualitas SDM perencana yang mampu dan cepat, baik dalam pengelolaan

pembangunan maupun dukungan perangkat jaringan informasi pembangunan yang memadai

 Penempatan personil yang tidak tepat dengan latar belakang pendidikan profesional yang dimiliki.

 Pergantian personil (mutasi) dalam waktu yang singkat sehingga menimbulkan kondisi kerja yang kurang

kondusif sehingga tugas-tugas tidak dapat terlaksana dengan baik.

 Masih rendahnya kompetensi di bidang keciptakaryaan

 Belum memadainya tenaga teknis yang dibutuhkan dibandingkan dengan banyaknya kegiatan yang ditangani

 Keterbatasa kegiatan pembinaan pegawai.

Analisis SWOT Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di

bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang

mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari

kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan,

maka diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK yang meliputi aspek organisasi, tata laksana

dan sumber daya manusia.

PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREAT)

a) Hubungan Kerja yang

koordinatif baik antar

bidang/seksi dalam

keorganisasian dalam urusan

Ciipta Karya maupun untuk

hubungan kerja lintas

dinas/bidang dalam rangka

menghindari tumpang tindih

atau duplikasi program dan

kegiatan antar perangkat

a) Tuntutan publik terhadap

ketersediaan infrastruktur

cipta karya.

b) Peningkatan pertumbuhan

masalah yang harus ditangani.

c) Pertumbuhan kebutuhan

pembiayaan.

d) Besarnya volume program

yang diperlukan dibandingkan

dengan kapasitas lembaga Faktor eksternal

(23)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 23

daerah.

b) Pertumbuhan ekonomi daerah

dari program-program yang

diusulkan.

yang menangani

KEKUATAN (STRENGTH) S-O S-T

a) Sudah tersusunnya Dokumen

RPI2-JM yang sesuai dengan

Pedoman.

b) Baperlitbang, Dinas PUPR,

dan Dinas LH dan Pertanahan

dan, serta PDAM Klungkung

adalah lembaga terkait

langsung dalanm program

pembangunan Bidang Cipta

Karya.

a) Peningkatan kerjasama antar

lembaga untuk melakukan

sharing terhadap Dokumen

RPI2-JM yang disusun

b) Adanya realisasi program

kegiatan yang diusulkan

a) Optimalisasi pelaksanaan

fungsi organisasi pelaksana

pembangunan Bidang Cipta

Karya

b) Peningkatan efektivitas

ketatalaksanaan

penyelenggaraan

pembangunan Bidang Cipta

Karya.

c) Instansi terkait merealisasikan

program yang diusulkan

dengan dana dari APBD.

KELEMAHAN (WEAKNESS) W-O W-T

a) Koordinasi antar lembaga

belum dilakukan secara efektif

b) Penataan sistem manajemen

SDM masih rendah.

a) Peningkatan kapasitas

kelembagaan yang

menangani pembangunan

Bidang Cipta Karya supaya

tercipta mekanisme kinerja

yang baik antar bidang.

b) Peningkatan SDM baik

kualitas maupun kuantitas.

a) Peningkatan SDM kualitas

maupun kualitas untuk

pengembangan kemitraan

pemerintah, swasta dan

masyarakat diantaranya

melaui pelatihan.

b) Adanya struktur organisasi

yang terstruktur dalam

pembangunan Bidang Cipta

Karya.

Rencana pengembangan kelembagaan

Dari segi keorganisasian diperlukan pemantapan Pembentukan Orgnisasi Satgas Randal Kabupaten

Klungkung dengan melengkapi bagan struktur organisasi sebagai wadah organisasi penanganan pembangunan

Bidang Cipta Karya. Dalam pelaksanaan kegiatan bidang Cipta Karya perlu dirumuskan rencana pengembangan

(24)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 24

Untuk pengembangan tata laksana bidang Cipta Karya diperlukan beberapa hal yaitu :

 Memanfaatkan dan meningkatkan mekanisme kerja yang ada di masing-masing SKPD untuk koordinasi yang lebih

intens antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan kecipta karyaan;

 Penysusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas sebagai pedoman bagi

pegawai dalam melakukan tugasnya..

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity builiding) dibidang

keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan

tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan

kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai

dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah

dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPI2JM dapat

terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Usulan program dalam pengembangan dan

peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung ditekankan kepada

pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll. yang diharapkan

selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM. Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang

Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Klungkung ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke

masyarakat. Disamping itu diperlukan komitmen pemerintah untuk pemberdayaan SDM dalam pelaksanaan tugas

pokok bidang Cipta Karya dengan mempertimbangkan profesionalitas pegawai dan persiapan regenerasi yang

matang sehingga pelaksanaan tugas pokok bidang Cipta Karya dapat terlaksana dengan baik.

6.2 KERANGKA REGULASI

Gambaran regulasi yang sudah ada dan terkait dengan penyelenggaran kegiatan ke-cipta karya-an di

Kabupaten Klungkung, antara lain :

1. Perda Kabupaten Klungkung No. 01 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten

Klungkung;

2. Perda Kabupaten Klungkung No. 13 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daereah

( RPJMD ) Kabupaten Klungkung

3. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Bangunan Gedung;

4. Peraturan Bupati Klungkung No 20 Tahun 2015 tentang RISPAM Kabupaten Klungkung

(25)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019 VI - 25

Meskipun telah ada regulasi yang telah ditetapkan, namun masih terdapat beberapa regulasi yang

dibutuhkan terkait pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung. Kebutuhan regulasi tersebut dapat

dilihat sebagaimana tabel berikut.

Tabel 6.3 Matriks Kebutuhan Regulasi

NO

Dinas PUPR Baperlitbang,

Dinas LH

dan P,

Bagian

Hukum

(26)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

Pemerintah Kabupaten Klungkung

VI - 26

DLH P Baperlitbang,

Satpol PP

damkar, PU

PR, Bagn

hukum

2018

Gambar

Gambar  6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung
  Gambar  6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas PDAM Kabupaten Klungkung
Tabel 6..1.  Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
Tabel 6.2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Yang dimaksud dengan asas adalah “transparansi” adalah bahwa penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dilakukan secara terbuka, baik berkaitan dengan lingkup Pelayanan,

Analisa hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum didapatkan bahwa jenis persalinan spontan sebanyak 787 persalianan, mayoritas mengalami vigorous

Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Keputusan Jarak (mile) Waktu Tempuh Tahun Operasi Fungsi Klasifikasi Lintas. Pelabuhan 1 Pelabuhan 2

4.2 Kompensasi Finansial Langsung yang Paling mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Distro dan Butik Termurah Palembang

Saya tidak putus a ;a, meskipun gagal melakukan sesuatu. Saya dapat merasakan kesedihan teman, ketika ia tertimpa musibah. Saya selalu menghindari pertengkaran dengan