• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Pisang Jantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengolahan Pisang Jantan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i3477366A.85

MIS P

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU

2004

(2)

M . 773! b 내.切

m

국公

PENGOLAHAN PISANG JANTAN

Dalam Bentuk Keripik dan Ledre

v

eh Miswarti Agus Darmadi

Gunawan

3 2 7

/ 〇 /a〇〇6

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2004

(3)

PENGANTAR

Puji dan sy니kur kehadirat Tuhan Yang Maha K니asa, atas berkah dan karunia-Nya, sehingga brosur'Pengolahan Pisang jantan dalam bentuk keripik dan Ledre” ini dapat diselesaikan. Tujuan pembuatan brosur ini adalah untuk mempercepat adopsi teknologi yang dihasilkan oleh BPTP Bengkulu.

Penulisan brosur ini bersumber dari hasil pengkajian pisang yang telah dilakukan oleh BPTP Bengkulu TA. 2004 dan literatur lainnya. Brosur ini disusun sangat sederhana, sehingga dapat menjadi pedoman praktis bagi para pembaca

니ntuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan pisang.

Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala BPTP Bengkulu dan Pimpro PAATP TA. 2004 yang telah memberikan motivasi, kesempatan dan bahan referensi serta dana bagi pencetakan brosur ini. Semoga brosur yang berjudul 'Pengolahan Pisang jantan dalam bentuk keripik dan Ledre' ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, Januari 2005 Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR... i

DAFTAR IS I... i i PENDAHULUAN... 1

A. Tanaman Pisang...2

B. Tanda-tanda Buah Pisang Siap Panen...2

C. Cara Panen Buah Pisang...3

D. Manfaat B니ah Pisang... 4

PENGOLAHAN PISANG JANTAN... 5

A. Keripik Pisang...5

B. Led re Pisang...10

DAFTAR PUSTAKA...15

(5)

PENDAHULUAN

Tanaman pisang {Musa pradisiaca L) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak diusahakan oleh petani di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Produksi pisang di Asia lebih dari 50% di hasilkan oleh Indonesia (Suyanti etal., 1994).

Sejalan dengan perkembangan penduduk Indonesia dan tuntutan akan pemenuhan gizi dari diversifikasi produk pisang olahan, maka kebutuhan pisang dalam bentuk segar maupun olahan di dalam negeri selalu meningkat setiap tahun. Dilain pihak, semakin meningkatnya permintaan pisang di pasar dunia akan memberikan kecerahan bagi perkembangan agribisnis pisang di masa datang.

Pisang jantan merupakan salah satu pisang olahan {plantain) yang dapat diolah menjadi bermacam-macam

prod니k, seperti keripik pisang dan ledre. Produk olahan pisang jantan tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah lebih tinggi dan jangkauan pemasaran yang lebih luas.

l

(6)

A. Tanaman Pisang

Tanaman pisang dapat tumbuh dengan baik hampir di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman pisang umumnya dikelompokkan menjadi tiga golong石n, yakni pisang yang enak dimakan {Musa paradisiaca L), pisang yang hanya diambil pelepahnya 니ntuk serat [Musa textiles Noe) dan pisang liar yang hanya dipakai

ntuk tanaman hias iMusazebrineyan Houtte). Pisang jantan yang ada di propinsi Bengkul니 termasuk kelompok

pisang yang enak dimakan.

B. Tanda-tanda Buah Pisang Siap Panen

Buah pisang digemari oleh sebagian besar masyarakat karena mudah diperoleh dan harganya relatif murah.

B니ah pisang bisa diperoleh setiap saat, karena tidak tergantung oleh musim, sehingga sepanjang tah니n terdapat buah pisang (Soetanto, 1998). Tanda-tanda buah pisang yang sudah siap dipanen adalah sebagai berikut:

1. Tangkai putik pada p니〇 jk buah telah gugur.

2. Tepi (lingir) b니ah sudah tidak tampak lagi.

3. Warna b니ah hija니 kekuningan dan s니dah tampak berisi.

(7)

4. Perbandingan tebal daging b니ah dan kulit buah.

5. Kering dan mudah patahnya da니n.

Cara Panen Buah Pisang

Cara panen buah pisang dapat dilalaikan dengan cara sebagai berikut:

1. Batang b니ah pisang ditoreh dengan pisa니 ata니 sabit pada tengah-tengah ketinggian batang. Kedalaman torehan kira-kira 1/3 batang pisang.

2. Setelah ditoreh, batang pisang dirobohkan dengan cara ditarik salah satu pelepahnya secara hati-hati sampai roboh. Agar b니ah pisang tidak rusak karena membentur tanah, maka setelah tandan b니ah dek石t dengan tanah ujung tandan bah dipegangi.

3. Setelah ujung tandan b니ah dipegang, tangkai tandan dipotong dan tandan pisang ditaruh di tempat yang aman dan ted니h.

4. Penanganan pasca panen akan difok니skan pada proses evakuasi tandan b니ah segar yang bam saja dipanen kel 니 ar dari kebun kemudian pengangkutannya ke tempat pangolahan guna menghindari prod니k dari kerusakan fisik.

(8)

D. Manfaat Buah Pisang

Buah pisang dapat disajikan sebagai buah segar (buah meja) ata니 dimasak terlebih dahul니 sebagai pisang reb니s atau pisang goreng. Buah pisang dapat j니ga diolah menjadi bentuk makanan olahan yang lebih awet, misalnya selai pisang, sari buah pisang, angg니r pisang, sirup pisang, dodol pisang, gethuk pisang, keripik pisang, ledre dan sebagainya. Di samping it니, buah pisang juga dapat dibuat tepung untuk berbagai keperluan bahan ind니stri makanan.

(9)

PENGOLAHAN PISANG JANTAN

A. Keripik Pisang

Keripik adalah irisan kering buah ata니 umbi melalui penggorengan di dalam minyak nabati. Keripik pisang adalah salah satu jenis keripik

yang disukai dan dhjsahakan oleh masyarakat. Keripik ini m니dah dibuat dengan biaya murah dan peralatan sederhana.

Bahan:

1. Pemilihan buah pisang jantan segar sebagai bahan baku pembuatan keripik pisang dilalaikan dengan mengukur tingkat kekerasan daging b니ah menggunakan Penetrometer Type Effe-Gi (atau dapat juga dengan melihat kriteria buah yang siap di panen). Tujuan dari pemilihan bahan ini adalah

니nt니k memperoleh prod니k keripik pisang yang memiliki k니alitas baik dan sama.

5

(10)

2. Minyak goreng.

3. Natrium metabisulphite {Sodium metabisulphite).

Bahan ini digunakan untuk mencegah terbentuknya warna kehitaman dan ata니 coklat t니a pada permukaan irisan pisang.

4. Air bersih digunakan unt니k bahan pelarut dan mencuci bahan selama proses pembuatan keripik pisang.

5. Bahan bakar (minyak tanah).

Alat:

1. Baskom besar dan kecil

2. Pisau baja tahan karat untuk memisahkan antara kulit buah dan daging b니ah serta memotong b니ah pisang.

3. Alat pengiris atau alat pasah untuk mengiris pisang menjadi irisan tipis-tipis.

4. Ember kecil 니ntuk menampung tetesan minyak pada sentrifuse.

5. Wajan penggorengan dan peralatannya 니nt니k menggoreng keripik pisang

6. Impulse Sealler 니ntuk mengemas keripik pisang dalam kantong plastik

(11)

7. Kompor/tungku.

8. Nampah (nyiru)

9. Keranjang bambu (anyaman jarang).

10. Plastik 11. Sentrifuse 12. Thermometer.

Cara membuat keripik pisang

* Penyiapan larutan Natrium Metabisulphite. Untuk membuat 1 liter lamtan Natrium Metabisulphite diperlukan Natri니m Metabisulphite sebanyak 3 gram dalam 1 liter air. Bahan ini dicampur diaduk hingga menjadi rata.

* Buah pisang jantan yang telah dipilih unt니 k dijadikan keripik pisang dikupas kulit luarnya

니nt니k diambil daging b니ahnya.

* Perendaman pertama. Buah pisang yang telah dikupas k니litnya direndam dalam larutan Natri니m Metabisulphite selama 土 5 menit.

* Pengirisan. Daging b니ah pisang jantan diiris tipis- tipis dengan ketebalan 土 2 mm menurut lebar buah menggunakan alat pasah.

7

(12)

* Pencucian dan perendaman kedua. Buah pisang yang telah diiris, segera dicuci dalam air bersih dengan cepat dan segera ditiriskan. Setelah itu iris日n pisang dimasukkan kedalam I石njtan Natrium Metabisulphite dengan segera.

Perendaman kedua ini berlangs니ng selama + 3 menit. Setelah itu irisan pisang ditiriskan.

* Penggorengan. Irisan buah pisang jantan yang telah ditiriskan segera digoreng di dalam minyak ber suhu 土 180° C selama 4 menit. Selama penggorengan dilakukan pengad니kan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai keripik cuk니p kering dan garing. Hasil penggorengan diseb니t dengan keripik pisang.

* Centrifuse. Bahan hasil penggorengan dimasukkan ke dalam alat sentrif니se selama 土 1 menit.

8

(13)

Bagan Alir Pembuatan Keripik Pisang

9

(14)

B. Led re Pisang

Ledre merupakan jenis makanan ringan yang terbuat dari tepung dan pisang. Ledre banyak dibuat oleh home industri di daerah

Bojonegoro Jawa Tim ur yang bentuknya seperti astor atau kue semprong.

Versi Pertama 1 Bahan

* Tepung beras merk Rose Brand sebanyak

* Kelapa di parut sebanyak

* Tepung Tapioka (5 sendok makan)

* Gula pasir

(10 sendok makan)

* Garam

* Pisang Jantan

* Arang Kayu

* Minyak Kacang

: 0,5 Kg : 1. Butir

: 100 Gram

: 130 Gram : Secukupnya : 2 B니ah : 1 Ikat : Secuk니pnya

(15)

2. Alat

* Tungku Arang

* Kuali

* Olekan

* Sodet (bahasa Jawa)

* Sendok / centong

* Pisau

Cara pembuatan

* Siapkan tungku arang.

* Kelapa parut + garam dicampur kemudian diremas supaya keluar santannya. Santan yang dibutuhkan sebanyak 7 gelas dan 1 gelas dijadikan cadangan bila terjadi pengentalan.

* Tepung beras + tapioka + gula pasir dicampur rata, setelah itu masukkan santan yang telah disiapkan.

* Iris-iris pisang yang telah masak setebal 1 cm.

* Tempatkan k니ali diatas tungku arang. Posisi kuali menghadap ke arah pembuat ± 90°-

* Setelah panas ambil 1 sendok adonan kedalam kuali. Setelah itu ambil sodet untuk meratakan adonan (usahakan adonan berbentuk oral).

Setelah kering masukkan irisan pisang (0,5 cm)

l i

(16)

kemudian dihancurkan dengan menggunakan ulekan. Setelah hanajr diratakan lagi dengan sodetn (bahasa jawa = sadet).

Tambahkan g니la sedikit (boleh juga tidak ditambahi), tergantung kepada selera.

Setelah kering siap diangkat dan letakkan di atas meja (proses pengangkatan s/d menggulung harus cepat karena bila terlambat gulungan s니ruh terbentuk).

Led re dikemas kedalam kantong plastik dan kemudian dikemas lagi kedalam kotak kardus yang telah berlabel.

(17)

Versi Kedua 1 Bahan

* Tepung beras merk Rose Brand

sebanyak : 0,5 Kg

* Kelapa di parut sebanyak : 1. Butir

* Tepung Tapioka

(5 sendok makan) : 100 Gram

* Telur : 2 B니tir

* Gula pasir

(10 sendok makan) : 130 Gram

* Garam : Secukupnya

* Pisang Jantan : 2 Buah

* Minyak : Seajkupnya

2. Alat

* Kompor

* Alat pencetak kue semprong

* Baskom

* Sendok / centong

13

(18)

Cara pembuatan:

* Kelapa parut diremas s니paya keluar santannya.

Santan yang dibutuhkan sebanyak 6 gelas dan 1 gelas dijadikan cadangan bila terjadi pengentalan.

* Tepung beras + tapioka + gula pasir + garam + telur dicampur rata, setelah it니 masukkan santan yang telah disiapkan.

* Pisang di blender 속 니 dihancurkan kemudian masukkan kedalam adonan diatas sehingga terbentuk adonan yang rata dan biarkan selama 5-10 menit.

* Siapkan kompor dan panaskan alat pencetak yang terlebih dahulu diberi minyak supaya tidak terjadi lengket.

* Setelah cetakan panas masukkan 1,5 sendok makan adonan ke dalam cetakan kemudian siap di bakar.

* Setelah berwarna kekuningan atau coklat siap diangkat dan digulung

* Ledre dikemas kedalam kantong plastik dan kemudian dikemas lagi kedalam kotak kardus yang telah berlabel.

14

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 1995. Pisang Adidaya dan Analisis Usahatani.

Penerbit Kasisi니s, Yogyakarta.

Gunawan, Miswarti, A. Darmadi, S.D. Daliani, Yuwono, dan D. Apriyanto, 2004. Peningkatan K니alitas Produk Pisang Olahan. Laporan Hasil Pengkajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu.

Satuhu, S., dan A. Supriyadi. 1993. Pisang Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soetanto, N.S. 1998. Membuat keripik pisang. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

15

(20)

Diterbitkan oleh :

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu

Jl. Irian Km 6,5 Bengkulu 38119 Po Box 1010 Bkl

Telp / Fax : (0736) 23030

E-mail : BPTP@Bengkulu.Wasantara.Net.Id Sumber Dana : PAATP TA 2004

Jumlah Buku 500 exp

(21)

r

■ ■ ■

Referensi

Dokumen terkait

Dan hal ini juga diduga karena media tanam yang diberi abu vulkanik belum terurai dengan sempurna sehingga pelepasan mineral dan unsur hara tidak berjalan

Abstract — Digital era has influenced varians business and marketing types. Social media has given big impact on marketer to promote their brands, covering

Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan kebiasaan melakukan PSN dengan kejadian demam berdarah dengue, individu yang tidak melakukan PSN berisiko 5,85 kali terkena DBD

Tersusunnya Naskah Kerjasama Dalam Urusan Pemerintahan Sumatera Barat 25 Naskah Kerjasama Rp140.000.000 25 Naskah Kerjasama Rp300.000.000 Terwujudnya Penyelenggaraan Otonomi

Menurut Imran et.al (2006) terkait dengan kerusakan struktur akibat gempa bumi di Indonesia memperlihatkan contoh- contoh keruntuhan bangunan yang terjadi akibat pendetailan

Selain memiliki fungsi utama sebagai kompor, alat ini juga memiliki fungsi lain sebagai tempat pemanggang yang mana tempat ini saat berguna bagi pelaku usaha pecel

Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang

Variabel dependen variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain, besarnya efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul