• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

128

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT MELALUI PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING LEARNING .

Muhamad Fatkul Adim Gito Supriadi, Isna Rusmana Sari Email adim07c@gmail.com

ABSTRAK

Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Eka Tjipta Seruyan masih didominasi oleh aktifitas guru. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berpedoman pada buku paket saja. Hal ini mengakibatkan siswa tidak peduli terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Hasil pengamatan, ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 60 % yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75.

Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti fasilitas sekolah yang kurang memadai, pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran kurang menarik dan tingkat keaktifan siswa yang rendah. Kurangnya kepedulian masyarakat, sekolah serta peran guru mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal. Penenelitian ini bertujuan, mendeskripsikan bagaimana penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan Untuk mengetahui apakah dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dilaksanakan di SD Eka Tjipta Seruyan, difokuskan pada Peserta didik kelas 5 yang beragama islam berjumlah 24 siswa. Peneliti menggunakan pendekatan gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dari Observasi dan Kuisioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik penskoran motivasi belajar. Penskoran yang dilakukan pada lembar angket (kuisioner) yang menggunakan skala Likert.

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Motivasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Mari Mengenal Rasul-rasul Allah swt. Kelas 5 di SD Eka Tjipta Seruyan mempuyai hasil yang sangat baik, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

129

peserta didik, ditunjukkan dengan motivasi peserta didik yang signifikan.

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) mampu menigkatkan motivasi belajar peserta didik pada Materi Mari Mengenal Rasul-rasul Allah swt. Kelas 5 di SD Eka Tjipta Seruyan, ditandai hasil motivasi belajar peserta didik pada siklus I yaitu 67, 42% sedangkan pada siklus II hasil angket motivasi belajar peserta didik yaitu 79, 30 % pada kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Kata Kunci : Motivasi belajar, Contextual Teaching and Learning.

PENDAHULUAN

Dalam Islam, pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia yang mutlak harus terpenuhi bagi setiap orang. Mulai dari buaian rahim ibu hingga liang lahat dengan tujuan agar seseorang menjadi manusia ideal, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, bermoral/berakhlak mulia, cerdas, mampu berkarya demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Selain itu pendidikan juga merupakan hal yang sangat penting dan patut mendapat posisi paling tinggi dalam sebuah kehidupan manusia. Hal itu dinilai karena dengan pendidikan manusia dapat membangun kehidupan yang lebih maju, baik pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Pendidikan juga dapat mengangkat harkat dan derajat manusia, sebagaimana firman Allah swt. dalam surat Al-Mujadilah ayat 11.

ْ ۚ ْۚ م ْ ۚج ْ ل ْ س ْ ۚفا ْ ۚف ْ س ْ ۚ ۚح ْ وا ْ ي ْ ۚف ۚ ْس ْ ح لال ْ ۚ ْ ۚ ۚه لْ ۚ ْ ۚ ْۚك ْ م

ْ م ْ ۚ ۚ ن ۚ ْو ۚ ۚ ا ْ ا ْ ۚ ذا ْ ق ْ ي ْ ۚ ْل ْل ْ ۚ ْ ۚ ۚك ْ م ْ ۚت ْ ۚفْ ۚ س ْ ۚ ْۚح ْ وا ْ فى اْ ۚل

ْ ذيْ ۚ ْ ۚ

ن ْ ۚ ۚا ْ وْ ۚ ۚتوا اْ ۚل ْ ع ْ ۚل ْ م ْي ۚ ۚ ْ ۚاْ ۚ ۚ ْي ْ ها لا ْ ۚ

ْ ذ ْ ۚي ْ ۚن ْ ۚا ْ ۚ

ْوا ْ ي ۚ ر ْ ۚ ْف ع لا ْ ۚ ل ْ ۚ ۚه لا ْ ۚ

ْ ذي ْ ۚ ْ ۚن ْ ۚا ْ م ْ ۚ ۚن ْ وا ْ م ْ ْۚن ْ ۚ ۚك ْ م ۚ ۚ ْ ولا

ْ ْۚ و ْ ۚن ْ ۚخ ْ ب ْ ي ر ْ و ا ْ ۚذا ْ ق ْ ي ْ ۚل انْ ۚ ْ ۚ ۚش ْ ز ْ وا ْ ۚفانْ ۚ ۚ ۚ ش ۚ ۚ ز

ْ ۚد ْ ر ْ ۚج ْت ۚ ۚ ْ ولال ْ ۚ ْ ۚ ۚه ْ ب ْ ۚما ْ ۚت ْ ۚع ْ م ْ ۚ ۚل

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

130 Terjemah Kemenag 2019

11. Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang kerjakan.diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu

Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Eka Tjipta Seruyan masih didominasi oleh aktifitas guru. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berpedoman pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata. Hal ini mengakibatkan siswa tidak peduli terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu seharusnya guru memberikan contoh konkrit dalam setiap pembelajaran agar supaya siswa dapat tanggap dan peduli terhadap lingkungan dimana siswa tersebut tinggal.

Selain itu hasil pengamatan pada proses kegiatan belajar mengajar, kegiatan tersebut hanya berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Hasil pengamatan ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 60 % yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti fasilitas sekolah yang kurang memadai, pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran kurang menarik dan tingkat keaktifan siswa yang rendah. Kurangnya kepedulian masyarakat, sekolah serta peran guru mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya sebuah strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu mendidik siswa dengan pengalaman dan lingkungan sekitar. Sehingga pembelajaran dapat dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata dan diharapkan hasil belajar pun dapat meningkat. Pendekatan pembelajaran adalah jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional tertentu. Pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pembelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya yang berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari konsep, prinsip, atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

131

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimikinya dengan penerapannya dalam kehidupa mereka sehri-hari dengan melibatkn tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). (Madjid, 2016

).

Model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan Peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Dalam konteks itu peserta didik perlu mengerti makna belajar, manfaatnya, dan bagai mana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Mereka mempelajari yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu memerlukan guru pengarah dan pembimbing.

Model pembelajaran CTL hanya sebuah strategi pembelajaran, yang bertujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.

Berdasar hal-hal tersebut di atas diharapkan dengan adanya penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan motivasi Peserta didik pada pembelajaran.

Maka

dari itu peneliti mengadakan sebuah penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING”.

METODOLOGI PENELITIAN

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

132

Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Selanjutnya mixed method adalah penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian dari pada penggunaan salah satu di antaranya. (Sugiyono 2013)

Penelitian ini pendekatan yang akan penulis gunakan adalah gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Spesifikasi penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif ini tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala maupun keadaan.

Pada penelitian ini peneliti menjadi instrumen kunci, dimana peneliti menjadi pengumpul data pada penelitian tindakan kelas. Peneliti juga menjadi perencana dan pelaksana tindakan kelas yang nantinya akan terlibat langsung dengan Peserta didik dalam proses penelitian.

Instrument pendukung lain yang dapat digunakan adalah lembar observasi, kegiatan Peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan angket motivasi Peserta didik dalam pembelajran PAI.

Menurut Sugiyono (2013) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kriteria tiap soal untuk pernyataan adalah sebagai berikut : untuk angket motivasi belajar dengan skala 1 sampai 4, untuk item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai berikut : skor 4 untuk jawaban sangat setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju . Soal yang mengarah pada pernyataan negatif , pemberian skornya sebagai berikut : skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban tidak setuju dan skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju. Selanjutnya dalam menganalisis data angket motivasi belajar, peneliti menjumlahkan seluruh skor yang telah dijawab oleh responden. Selanjutnya jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor ideal untuk memperoleh nilai rata-rata. Hasil rata-rata yang diperoleh dikalikan dengan 100% untuk menentukan persentase dari motivasi belajar siswa. Berikut rumusnya:

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

133

x 100 Tabel 1

Tabel Tingkat Motivasi Belajar Siswa

Rentang Nilai Kategori

<70 Rendah

70 – 80 Sedang

81 – 90 Tinggi

91 – 100 Sangat tinggi

Alur atau Siklus Penelitian tindakan kelas dapat dipahami sebagaimana pada gambar berikut ini :

Gambar 1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

134 1. Tahap perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menemukan sendiri (Inkuiri) sumber masalahnya pada pokok bahasan Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah swt.

b. Menyusun lembar pertanyaan/soal yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa video pembelajaran, dll

d. Menyiapakan alat evaluasi berupa tes tertulis untuk peserta didik beserta kunci jawabannya.

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati minat peserta didik dan ketrampilan pendidik dalam pembelajaran Mari Mengenal RasulRasul Allah swt melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menemukan sendiri (Inkuiri).

2. Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang berpedoman pada RPP yang sudah disiapkan, dalam bentuk kegiatan:

a. Kegiatan awal b. Kegiatan Inti c. Kegiatan penutup

3. Observasi atau pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Hal- hal yang perlu diamati dan dicatat oleh peneliti dalam lembar observasi, di antaranya:

a. Keterlaksanaan Sintak pembelajaran dalam menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menemukan sendiri (Inkuiri), baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun tindakan akhir.

b. Minat peserta didik selama proses pembelajaran, baik secara individu maupun berkelompok, melalui model Contextual Teaching and Learning

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

135

(CTL) dengan menemukan sendiri (Inkuiri)

c. Menganalis hasil belajar Pendidikan Agama Islam tentang Mengenal Rasul-Rasul Alah swt. dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL).

4. Refleksi

Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analsis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitaif maupun kualitatif.

a. Menganalisis data hasil observasi keterampilan pendidik dan angket minat peserta didik, melalui model Contextual Teaching and Learning (CTL)

b. Menganalisis data hasil belajar peserta didik , mengunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) siklus I. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dengan observer atau pengamat setelah siklus I terlaksana. Refleksi digunakan sebagai dasar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus I yang dilakukan 2 kali pertemuan sehingga diperlukan perbaikan untuk kesempurnaan pada pelaksanaan siklus II sampai target keberhasilan, maka penelitan dihentikan.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus I, untuk peningkatan motivasi belajar PAI materi Mengenal Rasul-rasul Allah swt. Di kelas 5 SD Eka Tjipta Seruyan tahun pelajaran 2021/2022 peserta didik masih belum antusias dan termotivasi. Beberapa hal yang menyebabkan ini antara lain :

a. Masih ditemukan beberapa kegiatan yang kurang efektif dan ada yang tidak terlaksana. Sehingga pelaksanaan pembelajaran dirasa belum maksimal

b. Hasil Kuisioner motivasi belajar siswa menunjukkan peresntase pada 67.92 %.

c. Peserta didik masih belum bisa memahami seutuhnya konsep pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching Learning, sehingga masih sering merasa bingung terutama pada saat melaksanakan diskusi kelompok.

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

136

d. Peserta didik tidak mencatat materi yang dipelajari sehingga pembelajaran terbatas pada ingatan saja.

e. Peserta didik belum aktif menjawab pertanyaan yang di ajukan guru, dan masih menunggu agar ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, baru mau menjawab pertanyaan yang diajukan.

Tabel 1

Data rinci Hasil Kuisioner Siklus 1

No Nama

Perolehan Data Siklus 1

Frek Persen 1 Tri Rahayu Wahyuningsih 48 80,00 2 Afriza Nata Nailatul Zahra 44 73,33

3 Ahmad Fauzi 44 73,33

4 Muhammad Imam Ar Rokhim

44 73,33

5 Sifa Misyaroh 44 73,33

6 Yahya Syarifudin 43 71,67

7 Faizul Lutfi Khalilullah 42 70,00 8 Humairah Syahmina

Nurfida

42 70,00

9 Rasyid Tama Wijaya 42 70,00

10 Rizky Alfian 42 70,00

11 Sauqy Saputra 42 70,00

12 Aditya Irsan Yanuar 41 68,33

13

Habiburrahman Hanif Al

Ghifari 41 68,33

14 Imayanti Nurjanah 41 68,33

15 Hafizah 41 68,33

16 Delfin Alfarizky 40 66,67

17 Rafa Aditiya 40 66,67

18 Khaliza Putri Maharani 39 65,00 19 Risda Nur Fauziah 39 65,00

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

137

20 Naila Oktafianti 37 61,67 21 Iliyyin Aliyanah 36 60,00 22 Micha Firly Reza 36 60,00 23 Nur Putri Wulandari 36 60,00 24 Linda Diana Alfianur 34 56,67

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus 2, untuk peningkatan motivasi belajar PAI materi Mengenal Rasul-rasul Allah swt. Di kelas 5 SD Eka Tjipta Seruyan tahun pelajaran 2021/2022 telah ditemukan fakta bahwa :

a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching Learning, pembelajaran lebih terarah.

b. Dengan menampilkan video sangat membantu membangkitkan motivasi dan semangat untuk memahami materi yang disajikan. Hal ini berbeda pada siklus 1 yang pada saat itu peneliti hanya menampilkan gambar.

c. Siswa mendapat pengalaman baru tentang cara berdiskusi setelah menerima pedoman yang diberikan guru

d. Interaksi antar guru dan siswa semakin dekat karena guru harus memberikan bimbingan dan arahan setelah memberikan pedoman berdiskusi.

e. Hasil akhir pembelajaran siklus 2 ini semakin meningkat di banding siklus 1, dari rata-rata 67,42 % menjadi 79,30 %.

Tabel 2

Data rinci Hasil Kuisioner Siklus 2

No Nama

Perolehan Data Siklus 2

Frek Persen

1 Hafizah 52 86,67

2 Ahmad Fauzi 49 81,67

3 Muhammad Imam Ar Rokhim 49 81,67 4 Linda Diana Alfianur 48 80,00

5 Rizky Alfian 48 80,00

6 Faizul Lutfi Khalilullah 47 78,33

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

138 7 Habiburrahman Hanif Al

Ghifari

47 78,33

8 Naila Oktafianti 47 78,33

9 Nur Putri Wulandari 47 78,33 10 Rasyid Tama Wijaya 47 78,33

11 Sauqy Saputra 46 76,67

12 Delfin Alfarizky 46 76,67

13 Humairah Syahmina Nurfida 46 76,67

14 Micha Firly Reza 46 76,67

15 Risda Nur Fauziah 46 76,67 16 Tri Rahayu Wahyuningsih 46 76,67

17 Yahya Syarifudin 46 76,67

18 Aditya Irsan Yanuar 45 75,00

19 Rafa Aditiya 45 75,00

20 Afriza Nata Nailatul Zahra 44 73,33

21 Iliyyin Aliyanah 44 73,33

22 Imayanti Nurjanah 44 73,33 23 Khaliza Putri Maharani 44 73,33

24 Sifa Misyaroh 44 73,33

Data di atas, menunjukkan tidak ada lagi anak yang menunjukkan motivasi belajar mereka pada level kurang. Bahkan terdapat beberapa anak yang motivasinya meningkat pada levet tinggi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2009) menyatakan: model Contextual Teaching and Learning CTL merupakan konsep yang menekankan pada keterkaitan antara matari pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut A.M. Sardiman (2008), motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

139

Menurut Veithzal Rivai dan Sylviana Murni (2012), ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar murid, sebagai berikut:

a. Menjelakan tujuan belajar kepeserta didik Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu sorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

b. Berikan hadiah untuk murid yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, murid yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar murid yang berprestasi.

c. Saingan/kompetensi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara muridnya untuk meningkatkan prestsi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d. Pujian Sudah sepantasnya murid yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang sifatnya membangun.

e. Hukuman Hukuman diberikan kepada murid yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini di berikan dengan harapan agar murid tersebut mau mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

f. Membangkitkan dorongan kepada anaka didik untuk belajar.

Stratenginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

g. Membentuk kebiasaan belajar baik.

h. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok i.

Menggunakan metode yang bervariasi

i. Menggunakan media yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Gambar 2

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

140

Gambar 2, grafik peningkatan motivasi belajar di atas, menjelaskan bahwa motivasi dapat berubah dalam keadaan yang bisa kita kondisikan. Motivasi merupakan daya penggerak yang telah aktif pada saat-saat tertentu terutama apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.

KESIMPULAN

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada Materi Mari Mengenal Rasulrasul Allah swt. kelas 5 di SD Eka Tjipta Seruyan, ditandai hasil motivasi belajar peserta didik pada siklus I yaitu 67,42% sedangkan pada siklus II hasil angket motivasi belajar peserta didik yaitu 79,30 % pada kategori sedang.

Maka dapat disimpulkan bahwa mulai pra tindakan, siklus I ke siklus II motivasi belajar peserta didik pada materi Mari mengenal rasul-Rasul Allah swt.

Meningkat setelah menggunakan pendekatan

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Motivasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Mari Mengenal Rasul-rasul Allah swt. kelas 5 di SD Eka Tjipta Seruyan

Grafik peningkatan Motivasi belajar Hasil Siklus 1 dan Siklus 2

60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80

Siklus 1 Siklus 2

Perubahan Hasil Motivasi Belajar

67,42%

79,30%

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

141

mempuyai hasil yang sangat baik, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, ditunjukkan dengan motivasi peserta didik yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Rosda Karya.

Majid, Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosda karya, Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.CV

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. 2012. Education Management Analisis Teori dan Praktik. Jakarta. Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan studi Pascasarjana S2 di Program Magister Ilmu Lingkungan di. Universitas Diponegoro

PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2010 INI / MEMPUNYAI PROGRAM KERJA. PEMBINAAN

DAFTAR PUSTAKA

[r]

Pengajuan/Usulan dari Kopertais untuk Dosen Swasta, sedangkan Dosen Negeri diusulkan oleh Lembaga PTKIN terkait. • Data Dosen (yang mengajukan KP) dapat diinput sendiri oleh Dosen

Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.Kawasan penelitian ini merupakan kawasan yang memiliki potensi kemenyan terbesar pada kawasan Batang Toru.Adiankoting

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Model pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Dengan asumsi setiap TKI yang ditempatkan membuka usaha, tingkat pengangguran di Sumatera Utara tahun 2008 berkurang sebesar 20,53%; usaha TKI Puma berperan