• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MUJAHADAH AN-NAFS KELAS X IPA 3 DI SMA NEGERI 7 JENEPONTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MUJAHADAH AN-NAFS KELAS X IPA 3 DI SMA NEGERI 7 JENEPONTO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1397 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

MODEL DISCOVERY LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MUJAHADAH AN -NAFS KELAS X IPA 3

DI SMA NEGERI 7 JENEPONTO

Hadennah

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya E-mail: hadennahennah@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar PAI yang disebabkan kurang optimalnya model pembelajaran sehingga peserta didik sulit memahami materi pembelajaran, adanya kesenjangan yaitu terdapat siswa kelas X IPA 3 di SMA Negeri 7 Jeneponto yang memperlihatkan mujahadah an-nafs yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala seperti ketika sholat berjamaah, marah ketika dikritik temannya serta membalas ejekan temannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mujahadah an-nafs, melalui model discovery learning. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket, hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mujahadah an-nafs. Adapun kelebihan model discovery learning ialah metode untuk mendapatkan pengetahuan baru sesuai Cahyo (2013) yang menjelaskan bahwa model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan salah satu metode pembelajaran yang mana peserta didik mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya belum di ketahuinya serta tidak melalui pemberitahuan, tetapi peserta didik menemukan sendiri. Sehingga penulis memilih untuk menggunakan model pembelajaran ini dalam penelitian yang dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakasanakan dalam dua siklus, pada siklus 1 diperoleh hasil 80%, maka dilanjutkan ke siklus 2 dengan memperoleh hasil 100%, setelah guru menggunakan model discovery learning dengan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP (Orientasi, apersepsi, asosiasi, tujuan pembelajaran, motivasi, pemberian acuan, kegiatan Inti, dan kegiatan penutup (kesimpulan dan Releksi) dengan menggunakan Internet seperti Google Cendekia, WhatsApp, Youtube, dengan sumber belajar

(2)

1398 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

yang relevan serta menggunakan media seperti laptop dan LCD proyektor.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 7 Jeneponto, dengan jumlah siswa 25 orang.

Kata kunci :hasil belajar, model discovery learning , mujahadah an -nafs

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar sebelumnya ada siswa yang kurang tertarik untuk belajar,ada juga beberapa orang siswa yang belum mencapai nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal), ada juga terlibat permasalahan dengan temannya,dengan berkelahi, balapan liar di jam pulang sekolah, hal tersebut bisa di sebabkan oleh beberapa faktor, misalnya guru yang kurang kreatif dan salah dalam penggunaan model pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam RPP nya, perlu adanya kerja keras dari seorang guru, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengembangan peng elolaan,dan mengevaluasi, yang mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar, oleh karena itu penulis mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas, (PTK), dari segi Mujahadah an -Nafs siswa, dengan menggunakan model Discovery learning, penulis hendak me ngetuk semangat belajar siswa dari dalam karena. Seorang guru sebagai pengajar akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai keterampilan dan kemampuan yang di milikinya agar peserta didik dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menciptakan situasi yang menyenangkan agar peserta didik dapat belajar dengan maksimal. Menghadapi tuntunan zaman yang semakin kompetatif, pendidikan di Indonesia saat ini menggunakan kerukulum 2013 dengan harapan terimplementasikanya pembelajaran abad 21. Pembelajaran abad 21 mencamtumkan empat hal pokok yakni (1) kritikal Thinking and Problem solving), (2) Creativity and Innovation, (3) Communication, dan (4) Collaboration (Lubis, 2018; Marlina &

(3)

1399 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Jayanti, 2019). SMA Negeri 7 Jeneponto merupakan institusi pendidikan yang menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. berdasarkan hasil refleksi dengan guru beberapa permasalahan dihadapi selama pelaksanaan kurikulum 2013 antara lain : (1) kurangnya pemahaman guru tentang sistem kurikulum 2013 yang menerapkan beberapa mata pela jaran didalam suatu tema pelajaran; (2) kurangnya sarana dan prasarana; (3) kesulitan penilaian dalam kurikulum 2013 yang hanya dari segi kognitif.

Proses pembelajaran di SMA Negeri 7 Jeneponto saat ini di dominasi oleh guru. Dalam proses pembelajaran, sua sana kelas berpusat pada guru sehingga peserta didik terkesan pasif karena kebijakan guru cenderung mematikan daya kreativitas dan inovatif siswa. Abu ahmadi (1997) menjelaskan bila discovery merupakan tahapan mental yang mana peserta didik mengasimilasi p rinsip serta konsep sehingga seorang peserta didik bisa dikatakan melakukan discovery, jika peserta didik memakai proses mentalnya untuk menemukan konsep tersebut peserta didik melakukan tahap antara lain melihat, mengelompokkan, menduga, menjelaskan, membuat simpulan dan lainnya. Peneliti menggunakan model discovery learning agar mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya belum di ketahuinya serta tidak melalui pemberitahuan,tetapi peserta didik menemukan sendiri.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata kemudian merefleksi terhadap hasil tindakan. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

A. Waktu, Tempat dan Subyek Penelitian

Waktu dan tempat penelitian adalah pada bulan desember 2022, yang dilaksanakan di SMA Negeri 7 Jeneponto.

1. Observasi

Penulis menggunakan teknik observasi sebagai pengamat an

(4)

1400 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

awal dalam studi Penulis melaksanakan observasi untuk mengamati siswa kelas X IPA 3 di SMA Negeri 7 Jeneponto.

2. Dokumentasi

Penulis menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data mengenai peningkatan hasil belajar belajar siswa pada materi mujahadah an-nafs serta dokumen lainnya yang diperlukan dalam penelitian, sebagai mana terlampir.

3. Angket

Penggunaan angket untuk megetahui secara langsung responden yang menjadi subyek penelitian.

B. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan observasi, dokumentasi serta angket. Perhitungan persentase persen(%) = (jumlah bagian) / (jumlah total) x 100%, yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar dengan model discovery learning.

C. Rancangan Penelitian

Hopkins (1993) penelitian tindakan adalah kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan melalui refleksi atas hasil tindakan tersebut. Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Rencana awal peneliti, sebelum mengadakan penelitian yaitu menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil dari diterapkannya pengajaran kontekstual model discovery learning. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Rancangan yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan 2.

(5)

1401 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan

Hubungan pembelajaran model discovery learning dengan ketuntasan belajar suatu pokok bahasan dianggap tuntas secara klasikal jika siswa yang mendapat nilai >75.

Tabel 1

Kelas X IPA 3 di SMA Negeri 7 Jeneponto

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. X 10 15 25

TOTAL : 10 15 25

Dari tabel 1 diatas dapat di jelaskan bahwa penelitian ini menggunakan seluruh siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 7 Jeneponto sebagai sampel dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2022 di Kelas X IPA 3 jumlah siswa 25 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Adapun data hasil penelitian pada siklus I dan II adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Rekapitulasi hasil siswa kel as X IPA 3 SMA Negeri 7 Jeneponto tiap siklus

Kriteria Siklus I Siklus II

Jumlah Peserta

didik Persen(%)

Jumlah Peserta

didik Persen(%)

Tuntas Nilai >70 20 80% 25 100%

Tidak Tuntas Nilai

<70

5 20% - 0%

Jumlah 25 100% 25 100%

(6)

1402 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Rumus yang digunakan :

Persen(%) = (jumlah bagian) / (jumlah total) x 100%

Keterangan:

Jumlah bagian: Tuntas nilai >70, tidak tuntas nilai <70

Jumlah total : Total keseluruhan siswa kelas X IPA 3 SMA N 7 Jeneponto

Dari tabel 2 diatas dapat dijelaskan bahwa setelah dilaksanakan siklus I diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana 20% atau sebanyak 5 siswa tidak tuntas sebagaimana kriteria belajar minimal (KBM) yang telah ditetapkan >70. Setelah dilaksanakan siklus II diperoleh hasil yang sangat memuaskan dimana sebanyak 100% atau 25 siswa tuntas dan 0% siswa tidak tuntas. Ini menandakan adanya peningkatan hasil belajar karena siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran model discovery lerning pada materi mujahadah an-nafs, proses belajar menggunakan perangkat pembelajaran berupa RPP yang tepat, internet (WhatsApp, Goo gle Cendekia, Youtube , LCD proyektor), menggunakan langkah-langkah pembelajaran (orientasi, apersepsi, asosiasi, tujuan pembelajaran, motivasi, pemberian acuan, kegiatan inti) dan kegiatan penutup (kesimpulan, memberikan tugas siswa dipertemuan berikutnya, memberikan penghargaan pada siswa/kelompok yang kompak yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik . Pembelajaran model discovery leaning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II).

B. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kepada siswa apakah mereka menyukai model

pembelajaran yang di sajikan atau tidak.

2) Memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa/kelompok yang

(7)

1403 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

kinerja baik serta kompak.

3) Menyampaikan tugas yang akan di berikan dan menyampaikan materi

di pertemuan selanjutnya .

KESIMPULAN

Berdasarkan penyajian data dan analisa data tentang Model Discovery Learning mujahadah an -nafs, siswa di kelas X IPA 3 di SMA Negeri 7 Jeneponto, maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan mujahadah an-nafs di keas X IPA3 Pada SMA Negeri 7 Jeneponto.

1. Siklus I. Setelah dilaksanakan siklus I diperoleh hasil yang tidakmemuaskan dimana 20% atau sebanyak 5 siswa tidak tuntas tidak tuntas sebagaimana Kriteria Belajar Minimal (KBM) yang telah ditetapkan >70. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud serta menerapkan pembelajaran model discovery learning.

2. Siklus II. Setelah dilaksanakan siklus II diperoleh hasil yang sangat memuaskan dimana. Sebanyak 100% at au 25 siswa tuntas dan 0% siswa tidak tuntas. Ini menandakan adanya peningkatan hasil belajar karena siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran model discovery lerning pada materi mujahadah an- nafs, proses belajar menggunakan perangkat pembelajaran berupa RPP yang tepat, internet (WhatsApp, Google Cendekia, Youtube, LCD proyektor), menggunakan langkah -langkah pembelajaran (orientasi, apersepsi, asosiasi, tujuan pembelajaran, motivasi, pemberian acuan, kegiatan inti) dan kegiatan penutup (kesimpulan, memberikan tugas siswa dipertemuan berikutnya, memberikan penghargaan pada siswa/kelompok yang kompak yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Pembelajaran model discovery leaning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II).

(8)

1404 Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Agus N. Cahyo, 2013, Panduan Aplikasi Teori -teori Belajar Mengajar Teraktualdan Terpopuler, Jogyakarta: DIVA Press.

Ahmadi, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Hasibuan, Malayu S.P 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung, PT. Bumi Aksa . 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Hopkins. (1993). Desain Penelitian Tindakan Kelas (Model Ebbut).

Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Lubis, A. H. (2018). Integrasi TIK Dalam Pengajaran Bahasa Inggris Di Indonesia Abad Ke21: Mitos Dan Realita. Cakrawala Pendidikan, 37(1),11 –21.Retrievedfrom https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/16738/pd f.

Marlina, W., & Jayanti, D. (2019). 4C Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.

Prosiding Sendika, 5(1).Retrieved from http://eproceedings.umpwr.ac. id/index.php/sendika/article/

view/741

Muhtador, Moh. 2014. “Pemaknaan Ayat al -Quran dalam Mujahadah (Studi Living Quran di PP al -Munawwir Krapyak Komplek al-Kandiyas” Jurnal Penelitian. Vol 8, No 1.

Februari

Munir Muhammad M.2025.Pembinaan An-Nafs Di Dalam Surat Asy-Syams.

https://books.google.co.id/books/a bout/PEMBINAAN_AN_N AFS_DI_DALAM_SURAT_ASY_SYA.html?hl=id&id=lQ2hEAA AQBAJ&redir_esc=y (diakses pada tanggal 1 Januari 2023) Yusuf, Kadar M. 2015. “Pembentukan Karakter Pribadi melalui

Mujahadah dan Muraqbah” al-Fikra; Jurnal

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dirangkum Ha- sil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: (1) dari hasil observasi peningkatan indikator Self-Esteem menunjukkan bahwa

Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil base line survei dan PRA ( participatory rural appraisal ) untuk mengetahui potensi dan permasalahan wilayah desa.

Berkaitan dengan masalah kebisingan yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor pribadi maupun kendaraan roda tiga (bentor) di Gorontalo, maka perlu dilakukan penilitian

Karena memiliki kekakuan yang tinggi karena ditopang oleh serat yang banyak, maka energi serap yang dibutuhkan untuk mematahkan komposit pun lebih besar Pada spesimen

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan intensitas kebisingan dan lama kerja dengan

Pada hasil penelitian, setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam secara signifikan menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan teori Priharjo (2003, dalam Jayanthi,

obat sipilis dan herpes - Gejala Penyakit sipilis Pada Wanita akan muncul sekitar 3 minggu - 6 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita, umumnya penyakit

Adapun upaya yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan muncul sesuai dengan penjelasan di atas adalah dengan cara membuat kebijakan