• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KONSEP DIVERSI DAN RESTORATIVE JUSTICE OLEH KEPOLISIAN DALAM PERADILAN PIDANA ANAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KONSEP DIVERSI DAN RESTORATIVE JUSTICE OLEH KEPOLISIAN DALAM PERADILAN PIDANA ANAK."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KONSEP DIVERSI DAN RESTORATIVE JUSTICE OLEH KEPOLISIAN DALAM PERADILAN PIDANA ANAK

Oleh:

Nelwitis, Yumayetti

Nomor Kontrak: 001/SP2H/PP/DP2M/III/2007

Abstrak

Pada dasarnya tindak pidana yang dilakukan oleh anak melanggar ketentuan yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Tindak pidana tersebut dikelompokkan kepada tindak pidana pencurian, pembunuhan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan matinya orang lain.

Keadaan anak yang bermasalah dengan hukum, baik sianak sebagai pelaku tindak pidana diperlukan perangkat hukum untuk mencegah keadaan yang lebih parah dengan memberikan perlindungan kepada anak, atau tidak melanjutkan perkara ke sidang peradilan anak dengan cara menerapkan Diversi. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah :

1. Apakah jenis tindak pidana yang dilakukan oleh anak

2. Apakah tujuan penerapan Diversi dan Restorative Justice terhadap anak yang berkonflik dengan hukum oleh aparat kepolisian di Poltabes Padang dari Polda Sumatera Barat umumnya.

3. Bagaimana kaitan antara program Diversi dan Restorative Justice dengan asas diskresi. Untuk menjawabpermasalahan ini maka digunakan metode penelitian dengan pendekatan dilakukan secara normatif berdasarkan kenyataan di lapangan Penelitian ini bersifat eksplorasi dengan menggunakan metode deskripsi untuk rnengetahui bentuk bentuk pelanggaran hukum yang telah dilakukan oleh anak yang berkonflik dengan hukum. Penelitian ini Juga menggunakan penelitian Hukum Sosiologis (Sosio-Legal Research) dengan dasar bahwa pendekatan normatif saja tidak dapat melihat realitas yang terjadi dalam masyarakat tanpa melihat aturan hukum yang berlaku. Sperifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dan perspektif yaitu menguraikan secara analisis permasalahan yang dihadapi

Adapun jenis dan sumber data yaitu data yang didapatakan melalui literatur-literatur dan data primer dengan melakukan peneliti an ke lapangan melalui wawancara semi terstruktur. Dimana responden yang diwawancarai dipilih secara purposive sampling. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyidik mempunyai kewenangan untuk menerapkan diversi terhadap anak vang berkonflik dengan hukum dengan tujuan adalah:

1. Untuk menghindari penahanan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum 2. Untuk menghindari cap/ label sebagai penjahat terhadap anak

3. Untuk rnenghindari anak mengikuti Proses Sistem Peradilan (Peradilan Anak)

Referensi

Dokumen terkait

INDONESIA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA KESUSILAAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK A. Pengaturan perlindungan anak di Indonesia

Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2013.. Marlina, Hukum Penitensier, Refika

11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak merupakan bentuk perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan kasus hukum dan anak korban tindak pidana, dan yang

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak me nyatakan, keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan

Bahwa bentuk perlindungan hukum dalam proses penyidikan terhadap anak pelaku tindak pidana yang dilakukan Kepolisian Daerah Bengkulu yaitu unit perlindungan perempuan

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak me nyatakan, keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan

DIVERSI DAN RESTORATIVE JUSTICE  Misalnya bagi anak pelaku tindak pidana, dalam hal ini mekanisme peradilan akan memberikan stigma terhadap anak atas tindakan yang dilakukannya

Melalui diversi, hukum dapat ditegakkan tanpa melakukan tindak kekerasan dan menyakitkan dengan memberi kesempatan kepada seseorang untuk memperbaiki kesalahannya tanpa melalui hukuman