• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Layanan Pemakai

Perpustakaan pasti berhubungan erat dengan pelayanan baik layanan referensi, layanan sirkulasi, layanan informasi dan layanan bank buku. Tugas perpustakaan adalah memberikan pelayanan informasi, baik informasi tercetak, terekam maupun di gital. Prinsip yang harus senantiasa dipegang adalah pengguna merupakan awal dan akhir dari sebuah pelayanan perpustakaan itu sendiri. Layanan perlu dikerjakan secara professional, sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan jasa yaitu mengutamakan nilai-nialai ketepatan, kecepatan, kepuasan dan kenyamanan masyarakat dalam melayani.

Menurut Murtiningsih (2006:47) mengatakan bahwa :

Layanan berorientasi pemakai merupakan media penting bagi para pengelola perpustakaan dan pusat informasi untuk memberikan kemudahan kepada pemakai dalam memperoleh informasi yang mereka butuhkan.

Layanan yang baik dan optimal merupakan aset penting dalam dunia pelayanan perpustakaan.

Pengertian layanan menurut Poerwadarminta, (1976:573) bahwa :

“Layanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain.”

Pelayanan perpustakaan menurut Lasa HS (2009:232) dalam bukunya Kamus Kepustakawanan Indonesia :

Perpustakaan merupakan suatu unit usaha yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apabila dilihat dan dasar / basic pelayanan, maka perpustakaan merupakan pelayanan yang berbasis pada benda maujud /

10

(2)

commit to user

tangible goods. Apabila dilihat dari tujuan / goal, maka perpustakaan tidak berorientasi untuk memaksimalkan keuntungan / maximizing profits.

Apabila ditinjau dari sifatnya sebagai usaha layanan maka pelayanan perpustakaan memiliki karakteristik yakni pelayanan yang :

1. Intangibility, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak berwujud. Suatu pelayanan yang tidak dapat dilihat maupun dirasakan sebelum pelayanan itu dinikmati. Untuk itu pemustaka perlu menemukan titik yang kelihatan yang menunjukkan bahwa pelayanan tersebut memiliki kualitas yang baik dengan cara melihat situasi fisiknya / physical surounding. Oleh karena itu perpustakaan perlu ditata rapi baik tentang rak buku, meja baca tempat duduk dan lainnya

2. Inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang sama. Untuk itu perlu adanya interaksi antara pustakawan dan pemustaka dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas misalnya dengan aadanya pendidikan pemakai, pelayan yang ramah, sopan, dan lainya.

3. Variability, yakni kualitas pelayanan yang diberikan oleh seseorang berbeda dengan yang diberikan oleh orang lain. Hal ini sangat tergantung pada sikap dan perilaku / attitudes and behaviour petugas perpustakaan.

4. Perishability, yakni suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan untuk dipergunakan apabila diperlukan. Memang suatu ketika akan terjadi situasi yang sangat menyibukkan misalnya perpustakaan banyak kesibukan dan pemakai meningkat jumlahnya. Untuk mengatasi ini perlu adanya fasilitas maupun dorongan yang memungkinkan pemakai mampu melayani diri sendiri misalnya dengan penyeidaan komputer, micro reader, maupun microreader.

Sistem layanan semua perpustakaan memegang prinsip demokratisasi informasi artinya dalam melakukan berbagai kegiatan harus di data melayani semua peserta didik tanpa membedakan status social, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status lainnya.

Peran pustakawan secara umum dalam memberikan layanan meliputi : 1. Pelayanan administrasi, bagian tersebut biasanya berperan dalam

kegiatan yang meliputi mengurus keluar-masuknya surat atau agenda surat menyurat, tata tertib penyelenggaraan perpustakaan,

(3)

commit to user

struktur organisasi dan lain-lain. Selain itu keberadaan pengguna perlu didata untuk mengatur pemanfaatan koleksi dan data akan diolahdalam system yang sudah ditentukan untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

2. Pelayanan Teknis perpustakaan merupakan jenis pelayanan perpustakaan yang mengolah informasi sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang siap digunakan. Pelayanan teknis tersebut berperan dalam pengadaan dan pengolahan koleksi, pelayanan pengadaan koleksi perpustakaan melaksanakan tugas-tugas pengadaan untuk melengkapi sarana dan prasarana penyelenggaraan suatu perpustakaan baik melalui pembelian, hadiah dan tukar-menukar. Sedangkan pengolahan koleksi bertugas dalam pelabelan buku agar tanda tersebut dapat dikenali sebagai hak milik suatu perpustakaan. Setiap koleksi akan diklasifikasikan sesuai kode atau kelas masing-masing jenis koleksi.

3. Pelayanan Pembaca merupakan jenis pelayanan perpustakaan yang melayani pengguna dalam pendaftaran anggota, melayani peminjaman, perpanjangan dan pengembalian buku. Apabila pengguna perpustakaan kesulitan dan membutuhkan informasi yang lebih jelas pustakawan harus membantu agar pemustaka paham dengan informasi yang dibutuhkan.

(4)

commit to user

Secara lebih detail jenis layanan yang sering dikenal secara umum perpustakaan sebagai organisasi pemberi jasa informasi dapat memberikan layanan kepada masyarakat yaitu pengguna sebagai berikut :

1. Layanan locker

Layanan loker adalah sebagai penyedia fasilitas, tempat dimana untuk menitipkan barang-barang dan tas yang tidak boleh dibawa pengguna masuk ke dalam perpustakaan.

2. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan koleksi.

3. Layanan Referensi

Layanan referensi adalah kegiatan layanan yang berupa pemberian bantuan kepada pengguna agar dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dalam bentuk yang akurat. Layanan referensi biasanya berupa map, eksklopedia, kamus dan sebagainya.

4. Layanan OPAC

Layanan penelusuran informasi adalah suatu kegiatan layanan untuk memudahkan pengguna dalam mencari koleksi yang diinginkan.

(5)

commit to user 5. Layanan Koleksi Cadangan

Layanan koleksi cadangan adalah suatu layanan kegiatan yang menyediakan satu judul buku yang dimiliki untuk ditempatkan dalam ruang yang terpisah. Koleksi ini biasanya tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi hanya boleh dibaca ditempat dan difotokopi.

6. Layanan Koleksi Skripsi, Tugas Akhir dan Thesis

Layanan koleksi yang menyediakan beberapa kumpulan skripsi, Tugas Akhir dan Thesis mahasiswa dengan system peminjaman tertutup. Pengguna hanya dapat memanfaatkan koleksi tersebut dengan dibaca ditempat dan difotokopi.

7. Layanan Internet atau WIFI

Layanan Internet atau Wifi merupakan layanan yang sering dimanfaatkan oleh pemustaka. Pemustaka dapat memanfaatkan layanan internet secara gratis untuk melakukan penelusuran melalui media online.

Jenis Layanan di atas sesuai dengan pendapat Karmidi Martoatmojo, (1999:1) :

Jenis / macam layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Layanan Teknis

adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan buku agar nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca.

(6)

commit to user 2. Layanan Pembaca

a. Layanan pada berbagai jenis perpustakaan b. Layanan ruang baca

c. Layanan sirkulasi bahan pustaka d. Layanan rujukan

e. Layanan abstrak dan indeks f. Layanan informasi mutakhir g. Layanan foto kopi

h. Layanan literature

Sistem layanan perpustakaan yang sudah berbasis teknologi semakin memudahkan dan mempercepat dalam pelayanan. Afia Rosdiana dalam buku THE KEY WORD Perpustakaan di mata masyarakat (2011:200) mengatakan bahwa “Macam layanan juga semakin dikembangkan seiring berkembangnya teknologi, diantaranya semakin ditingkatkannya layanan hotspot dan line internet PC. Layanan blind conner sebagai bentuk kepedulian terhadap penyandang difabel dan layanan bank buku.”

Peran pustakawan dalam meningkatkan kualitas pelayanan secara umum antara lain :

1. Sikap ramah dan penampilan yang baik para pustakawan dalam memberikan layanan.

2. Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan.

3. Mengadakan berbagai perlombaan di perpustakaan seperti lomba membaca, lomba bercerita, lomba menggambar, atau lomba membaca puisi.

4. Mengadakan study tour bersama di perpustakaan lain.

(7)

commit to user

5. Mengundang tokoh masyarakat atau seorang pakar untuk mengadakan ceramah atau menceritakan berbagi pengalaman seperti diadakan bedah buku, seminar dan lain-lain.

6. Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik dari bahan yang dimiliki perpustakaan.

Kualitas perpustakaan perlu diperhatikan, sebab kualitas menjadi tolak ukur seberapa bermanfaat tidaknya suatu perpustakaan bagi pemakai. Kepuasan pemakai merupakan upaya yang harus dilakukan pustakawan demi menciptakan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan mempunyai sifat universal, artinya berlaku terhadap siapa saja yang menginginkannya, maka pelayanan yang memuaskan pemakai memegang peranan penting agar perpustakaan dapat dikenal dan selalu menjadi pusat informasi yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat.

Seperti yang diutarakan Moenir (1995:410) yang dikutip oleh Tri Hardiningtyas (2012:48) bahwa :

Perwujudan pelayanan yang didambakan adalah :

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang dibuat-buat.

2. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu atau sindiran yang mengarah kepada permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas maupun kesejahteraan.

3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.

4. Pelayanan yang jujur dan terus terang.

2.2 Pengembangan Koleksi

Pembinaan koleksi perpustakaan tidak dapat dilakukan secara asumsi yang subjektif dari seseorang tanpa tanpa yakin benar bahwa bahan tersebut akan berguna untuk suatu proses sosialisasi yang sedang berjalan seperti hal ini di

(8)

commit to user

lingkungan sekolah. Pembinaan bahan koleksi harus disesuaikan dengan lingkup atau jangkauan perpustakaan itu sendiri.

Proses pengembangan koleksi buku perlu adanya pemilihan koleksi, artinya koleksi yang dipilih sesuati dengan kegunaan sehingga koleksi dapat dimanfaatkan pengguna dengan demikian buku yang dipilih dapat lebih objektif dan efektif. Pemilihan koleksi sesuai bidang subjek buku yang akan dipilih sesuai kebutuhan pengguna jadi pemilihan koleksi bisa dilakukan atas saran dan permintaan pengguna dengan catatan jenis koleksi tersebut memiliki titik berat dan dapat digunakan oleh pemustaka lain.

Pengembangan koleksi buku dalam melakukan pemilihan memiliki beberapa prinsip dasar yaitu :

1. Memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

2. Memilih buku-buku yang berkualitas sehingga koleksi yang disediakan memiliki nilai yang berkualitas tinggi.

3. Tidak memandang suku, agama, ras, profesi, dan tingkat pendidikan.

4. Pemilihan koleksi dan banyaknya jumlah koleksi sesuai dengan dana yang ada

Menurut Suherman, (2009:78-80) dalam buku mengatakan bahwa :

(9)

commit to user

Ada beberapa cara usaha membina dan melengkapi koleksi perpustakaan antara lain :

1. Pembelian dapat dilakukan langsung di toko buku, pameran, atau kepala penerbit.Untuk memilih atau menentukan bukuyang akan dibeli dapat memilinya melalui katalog terbitan yang biasanya dibagikan secara cuma-cuma oleh penerbit.

2. Tukar-menukar meskipun sulit dilakukan, namun dapat dijadikan sebuah wacana dan kemudian dicoba. Hal itu dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi buku melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran kepada perpustakaan lain untuk judul yang belum dimiliki.

3. Hadiah bahan pustaka dapat juga diperoleh dari hadiah atau sumbangan, baik dari perorangan mapun dari instansi, atau kantor-kantor tertentu, hadiah memiliki dua macam yaitu :

a) Hadiah yang diberikan begitu saja secara cuma-cuma tanpa diminta b) Hadiah cuma-cuma yang diberikan apabila ada surat pemintaan dari

kita.

4. Fotokopi system ini timbul sejak adanya mesin fotokopi yang digunakan oleh masyarakat luas. Pemanbahan koleksi ini biasanya dilakukan apabila membutuhkan publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak kembali.

5. Kliping pembatan klipig dapat menambah bahan pustaka, caranya dengan menggunting artikel-artikel, berita-berita, dan statistic yang ditempelkan pada kertas. Guntingan artikel-artikel, berita, data statistic tersebut diambil dari majalah, surat kabar, dan lain-lain.

6. Publikasi Pembuatan literature sekunder perlu dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Literatur sekunder ialah dokumen yang berisi informasi mengenai literature primer. Umumnya literature sekunder merupakan karya referensi yang berisi informasi ataupun bibliografi mengenai literature primer.

Menurut Magrill dan Corbin, (1989:1) : “Pengembangan koleksi merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan atau unit informasi, yang meliputi penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan, pengadaan, penyiangan, serta evaluasi pendayagunaan koleksi.”

Pengembangan tersebut suatu proses kegiatan yang membangun koleksi perpustakaan secara sistematis untuk kepentingan pendidikan. Penelitian, rekreasi dan pengajaran yang meliputi kegiatan seleksi dan deseleksi bahan pustaka baru

(10)

commit to user

maupun lama. Dalam pengembangan diperlukan strategi perencanaan pengembangan secara berkelanjutan dan evaluasi koleksi untuk memastikan seberapa besar manfaat koleksi tersebut dalam memenuhi kebutuahan pengguna diperpustakaan.

Menurut Noerhayati (1987:135-136) dalam bukunya menyatakan :

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk melaksanakan program kegiatan perguruan tinggi di bidang kehiatan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Fungsi-fungsi dari koleksi perpustakaan tersebut antara lain :

1. Fungsi pendidikan, untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada.

2. Fungsi penelitian, untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu perpustakaan mutahir.

3. Fungsi relevan, menyediakan bahan-bahan relevan di berbagai bidang dan alat-alat bibliografi yang diperlukan untuk menelusuri informasi.

4. Fungsi umum, merupakan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya dan fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

2.3 Bank Buku

Buku dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi III, (1996:172) : “Buku adalah tempat pertemuan lembaran kertas yang berjilid.” Buku adalah alat penyebar ilmu pengetahuan. Semua orang berhak mendapatkan bagian demi peningkatan taraf pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan unsur terpenting dalam kehidupan. Buku sumber pengetahuan bagi masyarakat dan tidak pernah bisa lepas dari seseorang. Salah satu alat yang dapat memungkinkan masyarakat untuk menikmati sumber pengetahuan dan mencakup berbagai informasi yang

(11)

commit to user

luas adalah system perpustakaan. Bank buku adalah wadah bagi masyarakat untuk dapat menyumbangkan buku sebagai salah satu bentuk bahan bacaan yang kemudian akan dididistribusikan untuk dapat dimanfaatkan secara luas bagi yang membutuhkan.

Noerhayati, (1987:15) : “Book drive adalah suatu kampanye intensif dan system yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan buku-buku hadiah oleh perpustakaan untuk memperbesar koleksinya atau untuk suatu maksud lain.”

Bank buku merupakan sarana yang mampu mengurangi kesenjangan masyarakat akan kurangnya jenis bahan pustaka. Untuk membuat bank buku sebagai wadah bagi masyarakat yang akan menyumbang buku perlu adanya kerjasama dan respon positif akan kesadarannya masyarakat lain untuk saling berbagi ilmu pengetahuan. Perwujudkan layanan tersebut guna mengurangi kekrisisan suatu lembaga pendidikan baik SD, SMP maupun SMA dalam menciptakan sumber informasi yang memadai untuk perpustakaan yang dimiliki.

Pencapaian pengadaan bahan pustaka pasti memerlukan dana yang cukup banyak dengan terciptanya bank buku berharap dapat mengurangi permasalahan dalam pengadaan bahan pustaka di perpustakaan.

Bank buku merupakan salah satu pencapaian tujuan perpustakaan dengan kekreatifan dan keaktifan yang diperankan pustakawan untuk memberikan kualitas yang terbaik. Untuk menciptakan suatu perpustakaan yang lebih maju perlu adanya rancangan dan susunan struktur guna mencapai tujuan. Hal ini didukung oleh pendapat dari Karmidi-Martoatmojo, (1999:3) bahwa : “Tujuan

(12)

commit to user

perpustakaan untuk mencapai suatu perpustakaan yang berkualitas, hendaknya perpustakaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan utama perpustakaan ialah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang diperlukan.”

Fungsi perpustakaan saat ini harus dapat berfungsi sebagai :

1. Jantung dari semua program pendidikan universitas/institute yang bersangkutan, harus mampu membantu dan menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan akademis lembaga pendidikannya.

2. Pusat alat-alat peraga pengajaran atau instructional materials center.

3. Clearing house (pusat pengumpulan/penyimpanan) bagi semua penerbitan dari dan tentang daerahnya maupun alam bidang-bidang satu tugas pokok perpustakaan.

4. Pusat bersosialisasi masyarakat dari berbagai kultural.

Hal di atas didukung dari pendapat F. Rahayuningsih, (2007:2) dalam buku pengelolaan perpustakaan mengatakan bahwa :

Pada umumnya suatu perpustakaan didirikan dengan tujuan untuk :

1. Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus menerus menghimpun sumber informasi yang relevan untuk dikoleksi.

2. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu system tertentu.

3. Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur, menyusun, dan memelihara, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, dan mudah diakses.

4. Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi, dan kegiatan ilmiah lainnya.

5. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Ditinjau dari segi proses pelayanannya berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pelestarian, pengelolaan, pemanfaatan dan penyebarluasan

(13)

commit to user

informasi. Sedangkan dari segi proram kegiatan secara umum berfungsi sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Adapun beberapa prinsip yang harus diketahui tentang perpustakaan yaitu :

1. Perpustakaan diciptakan oleh masyarakat 2. Perpustakaan dilestarikan oleh masyarakat

3. Perpustakaan menyimpan dan menyebarluaskan pengetahuan 4. Perpustakaan merupakan pusat kekuatan

5. Perpustakaan terbuka bagi siapa saja

6. Perpustakaan harus tumbuh dan berkembang

7. Sebuah perpustakaan nasional harus berisi semua literature nasional, dengan tambahan literature Negara lain

8. Setiap buku selalu berguna 9. Pustakawan harus berpendidikan

10. Seorang pustakawan memerlukan pendidikan dan pelatihan 11. Pustakawan seorang pendidik

12. Koleksinya harus disusun menurut aturan tertentu dan harus dibuatkan daftar koleksinya

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam penerapan berbagai ketentuan baru terutama

Menarik sesungguhnya menyimak niat baik dari agenda ini, karena disebutkan pula sasaran yang ingin diwujudkan, meliputi: (1) Membuat sistem dan mekanisme kontrol terhadap sikap

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode yang telah ada

Seakan-akan Setelah menjadi salah satu “wali Allah” orang tersebut tidak merasa terikat dan tidak perlu taat dengan berbagai macam aturan Allah untuk orang awam,

Perbedaan tingkat persepsi di Dusun Banjarharjo II didominasi oleh persepsi yang sangat baik terhadap hak-hak perempuan pada kategori tingkat pendidikan Sekolah Dasar dan SMA

Potential Failure Modes Potential Effect (S) Of Failures Current Process Control Kualitas Bahan Baku Dilakukan oleh kepala bagian proses produksi Takaran Bahan Baku Tidak

antar bagian yang terkait pada suatu sistem, dapat dari sistem, dapat dari sistem keluar atau pun dari luar ke sistem dan antar bagian diluar sistem.. Dokumen Menunjukan

(2) Metode Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan metode Team Assisted Individualization (TAI) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas