• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH ANGKATAN 2011/2012 STAIN PEKALONGAN TENTANG PELAKSANAAN SATUAN KREDIT KEGIATAN MAHASISWA (SKKM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH ANGKATAN 2011/2012 STAIN PEKALONGAN TENTANG PELAKSANAAN SATUAN KREDIT KEGIATAN MAHASISWA (SKKM)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

61 A. Kondisi Objektif STAIN Pekalongan

1. Sejarah dan Dinamika Lahirnya STAIN Pekalongan

“STAIN Pekalongan lahir dan berdiri pada tahun 1997.Kelahirannya merupakan bentuk penataan dan pengembangan dari fakultas Syariah IAIN di Pekalongan. Fakultas Syari’ah Pekalongan semula berasal dari fakultas Syari’ah Bumiayu yang berdiri pada tahun 1968,1 tetapi kemudian dinegrikan pada tahun 1970 dan menjadi salah satu fakultas cabang dari IAIN Walisongo Semarang.2 “Pada tahun 1973, IAIN Walisongo cabang Bumiayu dipindah ke Pekalongan, karena ada kebijakan “rasionalisasi fakultas-fakultas cabang” dari pemerintah pusat, dengan pertimbangan agar lebih prospektif bagi pengembangan dan kemajuan sebuah fakultas pada masa mendatang”.3

Kegiatan pertama kali dimulai bulan Maret 1973, dan berlangsung pada sore hingga malam hari, di tempat: (1) di gedung SMA Hasyim Asy’ari, Jl. Dr. Wahidin 104 Pekalongan (dari 1973 s.d 1984), dan

1Perintisan pendirianya dilakukan oleh panitia, dengan tokoh utama H. S. A. Bashori (Ketua DPRD II Kabupaten Brebes yang juga ketua NU cabang Brebes) dan Drs. Moh. Amir Thoha, yang kemudian menjadi dekan Pertama sejak 1969 s.d 1977.

2Dinegerikan dan menjadi fakultas cabang di lingkungan IAIN Walisongo berdasarkan SK.

Menteri Agama RI. No. 30 tahun 1970, tanggal 1 april 1970. Pada waktu itu, IAIN Bumi Ayu menempati gedung SMA Bustanul Ulum (SMA NU) dan kegiatan pembelajaranya dilakukan pada waktu sore hari.

3Kebijakan rasionalisasi dilakukan pada masa Menteri Agama RI A. Mukti Ali berdasarkan SK Menteri Agama No. 37 tahun 1973, tanggal 22 Maret 1973.

(2)

bersama SP IAIN (2) di gedung Yayasan Masitoh (NU), Jl. Dr. Cipto 27 Pekalongan (dari 1973 s.d 1976), dengan 4 orang dosen tetap yang dibantu oleh beberapa dosen honorer, dan dua orang tenaga administrasi yang dibantu oleh 2 orang pegawai honorer.

Sebagai fakultas muda, fakultas syari’ah Pekalongan menyelenggarakan progam sampai tingkat Baccaloreat (sarjana muda).Dalam perkembanganya, fakultas ini mengalami perkembangan terus, dari fakultas muda menjadi fakultas madya, yang diberi wewenang menyelenggarakan progam sampai dengan tingkat V (sarjana lengkap atau S1).

Berdasarkan SK Menteri Agama No. 65 tahun 1982, fakultas Syari’ah cabang Pekalongan, sejak tahun 1983/1984, statusnya berubah, tidak lagi menjadi kedudukanya sama dengan fakultas-fakultas lain di IAIN Walisongo Semarang,4 sehingga kedudukannya makin kuat. Sesudah perubahan status tersebut, Fakultas Syari’ah Cabang Pekalongan berubah nama menjadi Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo di Pekalongan, dan mulai menunjukan perkembangan yang menggembirakan yang ditandai oleh makin meningkatnya jumlah mahasiswa. Pada tahun 1984,

4Perubahan dari fakultas muda (cabang) menjadi fakultas madya didasarkan pada kebijakan Menteri Agama H. Alamsyah Ratu Prawiranegara yang tidak menginginkan aset umat Islam ini mati.Oleh karena itu, mulai dipikirkan pembangunan kampusnya. Fakultas Syari’ah Pekalongan mendapatkan anggaran pembangunan pada tahun 1982/1983, tetapi pada tahun itu baru bisa digunakan untuk pembebasan tanah, karena tanah yang disediakan oleh pemerintah kodya Pekalongan, di Slamaran, Krapyak, yang pada waktu itu belum bisa dijangkau dan belum siap dibangun. Pada tahun anggaran 1983/1984, baru dibangun kampus di.Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Pekalongan.

(3)

penyelenggaraan perkuliahan mulai menggunakan kampus milik sendiri di Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Pekalongan.5

Sebelum berubah menjadi STAIN Pekalongan, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo di Pekalongan memiliki satu jurusan yaitu jurusan Peradilan Agama. Pada tahun 1997, ketika Fakultas Syari’ah berubah menjadi STAIN Pekalongan, maka dibuka dua jurusan baru, yaitu: (1) Jurusan Tarbiyah dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), dan (2) Jurusan Syari’ah dengan Program Studi Perbandingan Madzhab.

Untuk merespon kebutuhan masyarakat, dibawah koordinasi Jurusan Tarbiyah, dibuka Program D.2 PAI, Program Transfer, dan Program Akta IV. Sedang di bawah koordinasi Jurusan Syari’ah, dibuka Program Studi al-Ahwal al-Syakhshiyah. Pada tahun akademik 2004/2005 dibuka

Program Studi D.3 Perbankan Syari’ah, dan pada tahun 2005/2006 dibuka Program Studi S.1 Ekonomi Islam.

Adapun kondisi STAIN Pekalongan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Selain dari segi akademik yang selalu diperbaharui menuju pendidikan yang lebih baik dan berkualitas, pembangunan fisik pun terus digalakkan seperti rehab ruang-ruang perkuliahan agar lebih nyaman dan pengembangan fasilitas-fasilitas yang lainnya agar proses kegiatan belajar mengajar menjadi lancar.

Arah pengembangan STAIN Pekalongan secara konseptual telah tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan STAIN Pekalongan, yang

5 Magfur Ahmad, et al., 10 Tahun Mengabdi Profil STAIN Pekalongan 1997/2008, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2007, h. 3.

(4)

diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan. Untuk mewujudkan STAIN sebagai PTAI terkemuka, pada tahap awal telah dirumuskan rencana strategis sebagai berikut :

a. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan SDM.

b. Pengembangan jurusan prodi.

c. Pengembangan kurikulum dan akademik.

d. Pengembangan kajian keilmuan.

e. Pengembangan perpustakaan.

f. Pengembangan sistem informasi.

g. Pengembangan penerbitan ilmiah.

h. Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

i. Pengembangan organisasi dan kegiatan kemahasiswaan.

j. Peningkatan sistem pelayanan akademik dan kemahasiswaan.

k. Penambahan dan pemberdayaan sarana dan prasarana penunjang.

l. Pengembangan kerjasama perguruan tinggi dan kelembagaan.

m. Pengembangan sistem manajemen yang visioner, profesional, terbuka, akuntabilitas, kolektif, dan teamwork.6

2. Letak STAIN Pekalongan

STAIN Pekalongan terletak di jalan Kusuma Bangsa No.9 Pekalongan. Adapun batas-batas STAIN Pekalongan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara dibatasi oleh SMA Negeri 2 Pekalongan

6Ibid.,hlm. 13.

(5)

b. Sebelah timur dibatasi oleh jalan Kusuma Bangsa c. Sebelah selatan dibatasi oleh pemukiman penduduk d. Sebelah barat dibatasi oleh pemukiman penduduk

Letak STAIN Pekalongan ini sangat strategis karena berada dijalan raya yang cukup ramai yang mudah dijangkau dengan alat transportasi baik angkutan kota maupun kendaraan lainnya. Disamping letaknya yang strategis STAIN Pekalongan didukung oleh berbagai lapisan masyarakat dengan menjadi pusat pendidikan. Itu semua menjadikan faktor pendukung dalam perkembangan STAIN Pekalongan.

3. Struktur Organisasi STAIN Pekalongan

Daftar struktur organisasi STAIN Pekalongan tahun 2013 adalah sebagai berikut:7

Ketua : Dr. Ade Dede Rohayana, M.Ag

Pembantu Ketua I : H. Muhlisin, M.Ag

Pembantu Ketua II : Zaenal Mustakim, M.Ag

Pembantu Ketua III : Drs. H.M Muslih Husen, M.Ag Ketua Jurusan Syari’ah : Dr. A. Tubagus Surur, M.Ag Sekretaris Jurusan Syari’ah : AM.M Hafidsz Ma’shum,

M.Ag

Ka. Prodi Ahwalus Syahsiyah : H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag Ka. Prodi Ekonomi Syariah : Karima Tamara, S.T, M.M Ka. Prodi Perbankan Syari’ah : Ahmad Syukron, M.Ei

7Data dari Kantor Sub Bagian Umum STAIN Pekalongan.

(6)

Ketua Jurusan Tarbiyah : Drs Moh Muslih, M.Pd Sekretaris Jurusan Tarbiyah : M. Sugeng Sholahuddin,

M.Ag

Ka. Prodi Pendidikan Agama Islam : Abdul Khobir, M.Ag Ka. Prodi Pendidikan Bahasa Arab : DR. Sopiah, M.Ag Ketua Jurusan Ushuluddin : Amat Zuhri, M.Ag Sekretaris Jurusan Ushuluddin : Hasan Su’aidi, M.Si Kepala Bagian Administrasi : Irham Baihaqi Thoha, MM Kasubbag Kepegawaian dan Keuangan. : Ferida Rahmawati, S.E Kasubbag. Akademik dan Kemahasiswaan : Muhtar Ali Ahmadi, S.Ag Kepala Perpustakaan : Dr. Makrum kholil, M.Ag

Kepala PPMP : H. Salafudin, M.Si

Kepala UPB : Abdul Aziz, M.Ag

Kepala P3M : Maghfur, M.Ag

Sekretaris P3M : Mushoffa Basyir, M.Ag

Kepala PUSKOM : Ali Amin Isfandiar, M.Ag

4. Keadaan Mahasiswa, Dosen dan Karyawan a. Mahasiswa

Jumlah mahasiswa STAIN Pekalongan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan mahasiswa STAIN Pekalongan selamasepuluh tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut

(7)

Tabel 3

Perkembangan jumlah Mahasiswa 10 tahun terakhir8

JENJANG JURUSAN/

PROGRAM 04/05 05/06 06/07 07/08 08/09 09/10 10/11 11/12 12/13 13/14 JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM

S.1 AS – HKI 343 434 494 315 306 240 389 380 382 362

S.1 Ekonomi Syari’ah - 52 133 111 258 329 465 551 739 1031 D.3 Perbankan

Syari’ah 81 138 199 158 192 172 242 282 323 421 JURUSAN TARBIYA

S.1 PAI 1050 1171 1436 1656 1943 2254 2687 2861 2700 2584

S.1 PBA - - - - - 34 103 183 268 366

S 1 PG MI - - - - - - - - - 164

S 1 PGRA - - - - - - - - 54

JURUSAN USHULUDDIN DAN DAKWAH S.1 Ilmu Al - Qur’an

dan Tafsir - - - - - 20 68 109 130 148

S.1 Akhlak Tasawuf - - - - - - - 20 32 46

S.1 Ilmu Hadist - - - - - - - - - 9

S.1 BKI - - - - - - - - 103 195

S.1 KPI - - - - - - - - - 17 PASCA SARJANA

S.2 PAI - - - - - - - - 82 137

S.2 Hukum Keluarga

Islam - - - - - - - - 17 31

JUMLAH 1,474 2,795 2,262 2,240 2,699 3,049 3,954 4,386 4,776 5,648

b. Dosen

Dalam rangka meningkatkan SDM, khususnya tenaga pengajar atau dosen, STAIN Pekalongan mengirim beberapa dosen untuk mengikuti studi lanjut tingkat Magister maupun Doktor. Dalam

8 STAIN Pekalongan, Album Kenangan Wisuda Sarjana Ke-28, Diploma Tiga Ke-14, (Pekalongan: STAIN Press, 2014), hlm. 16.

(8)

penerimaan calon pegawai untuk formasi dosen diutamakan berpendidikan minimal S.2, atau sedang dalam pendidikan S.3. hal ini dilakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompetetif dan mampu memberikan layanan pendidikan yang unggul.

Dalam rangka memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai data dosen STAIN Pekalongan, maka penulis kemukakan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4

Data Dosen Tetap dan Dosen tidak Tetap20139

No. Pendidikan Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap Jumlah

L P L P L P

Dosen

1 S 3 10 4 0 0 10 7

2 Sedang S 3 29 6 0 0 29 6

3 S 2 34 9 9 49 43 58

4 Sedang S 2 1 2 0 0 1 2

5 S 1 1 0 25 37 26 37

6 Sarmud/Akademi 0 0 0 0 0 0

75 21 34 86 109 107

c. Karyawan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi tenaga administrasi dan supporting staff dilakukan dengan memberi berbagai pelatihan, up-grading dan berbagai pembekalan teknis, baik yang dilakukan oleh STAIN sendiri (inservice training), yang bekerjasama dengan lembaga pelatihan lain seperti pelatihan dan pendampingan

9Data dari Kantor Sub Bagian Umum STAIN Pekkalongan.

(9)

tenaga administrasi dan akademik di bidang komputer, maupun yang dilaksanakan oleh Depag RI.

Tabel 5

Data Pegawai PNS dan Pegawai Kontrak 201310

No. Pendidikan Pegawai PNS Pegawai Kontrak Jumlah

L P L P L P

Pegawai

1 S 3 0 0 0 0 0 0

2 Sedang S 3 0 1 0 0 0 1

3 S 2 2 4 0 0 2 4

4 Sedang S 2 2 0 0 0 2 0

5 S 1 21 14 15 7 36 21

6 Sedang S 1 3 5 1 0 4 5

7 D.3 2 0 3 3 5 3

8 SMA/SMP 6 0 33 2 39 2

36 24 52 12 88 36

B. Persepsi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2011/2012 STAIN Pekalongan Tentang pelaksanaan Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM)

1. Persepsi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2011/2012 tentang Manfaat Pelaksanaan Program SKKM di STAIN Pekalongan

Ada beberapa pandangan atau pendapat mahasiwa tentang manfaat dari pelaksanaan program SKKM di STAIN Pekalongan, yaitu seperti yang disampaikan NK “menurut saya pandangan tentang program SKKM tersebut baik untuk memicu semangat mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan baru dengan mengikuti banyak seminar

10 Data dari Kantor Sub Bagian umum STAIN Pekalongan, Pekalongan, 27 Agustus 2014.

(10)

dan kegiatan lainnya serta bisa mendapatkan teman baru dan juga pengalaman baru.”11

Pendapat serupa juga disampaikan oleh AM “dengan adanya SKKM sangat berdampakpositif bagi mahasiswa, karena mereka dituntut untuk lebih banyak mempunyai sertifikat, yang artinya bahwa mahasiswa lebih aktif dalam kegiatan seminar-seminar, dan program SKKM tersebut juga dapat menambah kedisiplinan.”12 begitu pula dengan apa yang disampaikan oleh AR “program SKKM membantu mahasiswa dan mendorong untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan yang dapat menambah wawasan dibidang akademik maupun dunia pendidikan secara luas”.13Dan pendapat KH “saya sangat mendukung program SKKM tersebut, karena sebagai bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan, namun saya tidak setuju ketika mahasiwa menjadi tidak serius mengikuti kegiatan karena hanya mencari sertifikat saja, program SKKM juga menambah sikap kedisiplinan saya menjadi lebih baik.”14 Hal tersebut sependapat dengan penuturan Waket Puket III yaitu bahwa program SKKM bertujuan agar mahasiswa mempunyai kegiatan dan juga untuk mendidik mahasiswa agar sejajar dengan mahasiswa lain.15

11NK Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13 Maret 2015.

12AM Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13 Maret 2015.

13AR Mahasiswa Prodi PBA .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 20112012, Wawancara, Pekalongan, 13 Maret 2015.

14KH Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13 Maret 2015.

15H Muslih Husain Wakil Ketua Puket III, wawancara pribadi, tanggal 10 februari 2015

(11)

Ada juga pendapat lain seperti yang disampaikan oleh SR

“program SKKM tersebut sebenarnya baik, akan tetapi mengingat mahasiswa sekarang ada beberapa yang tidak mengetahui sehingga program ini terlalu memaksa.”16 Yang dimaksud memaksa menurut SR yaitu karena sosialisasi program SKKM tersebut dari pihak kampus yang kurang mengena langsung kepada seluruh mahsiswa, kebanyakan para mahasiswa justru tahu dari teman-temannya, berdasarkan dari faktor sosialisasi yang kurang baik tersebut mahasiswa mau tidak mau harus melaksanakan program SKKM tersebut sebagai syarat menuntaskan studinya.

Pendapat lain juga dikatakan oleh EH menurutnya “program SKKM suatu program baru yang menambah-nambahi beban atau pikiran, padahal manfaatnya tidak terlalu besar yaitu hanya untuk lebih membuat partisipasi mahasiswa terhadap kegiatan kegiatan atau seminar menjadi lebih banyak.”17 Menurut EH bahwa program SKKM tersebut justru menambah-nambahi beban dalam perkuliahannya, menurutnya materi-materi kuliah kemudian tugas-tugas yang harus dikerjakan juga tidak sedikit, cukup membuat pusing, malah ditambah dengan program SKKM tersebut yang harus mengikuti seminar-seminar atau pelatihan agar bisa mendapatkan sertifikat sesuai dengan poinyang telah ditentukan.

16SRMahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13 Maret 2015.

17EH Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

(12)

Begitu pula pendapat AF menurutnya “program SKKM tersebut menurut saya menambah beban perkuliahan bagi saya, karena saya tidak aktif dalam kegiatan eksta maupun intra kampus jadi tidak banyak memiliki sertifikat.”18

2. Persepsi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2011/2012 tentang Hambatan atau Kendala dalam Melakukan Program SKKM di STAIN Pekalongan

SKKM adalah suatu program yang mengharuskan mahasiswa untuk mengumpulkan sertifikat yang dimiliki kemudian diajukan ke bagian Puket III STAIN Pekalongan yang akan menilai apakah sertifikat sertifikat yang dikumpulkan sudah mencapai poin yang ditentukan atau belum, sebagai salah satu syarat untuk menuntaskan perkuliahan di STAIN Pekalongan. Apabila sertifikat yang dikumpulkan mahasiswa sudah mencapai poin yang ditentukan maka mahasiswa akan mendapatkan sertifikat SKKM yang berguna untuk persyaratan pendaftaran bebas teori di STAIN Pekalongan, namun apabila sertifikat yang dikumpulkan mahasiswa belum mencapai poin yang ditentukan maka mahasiswa harus menambah sertifikat lagi supaya mencapai poin yang telah ditentukan, dan secara otomatis belum bisa mendapatkan sertifikat SKKM dan belum bisa mendaftar bebas teori di STAIN Pekalongan.

18AF Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

(13)

Berdasarkan hal tersebut maka akan menjadi hambatan bagi mahasiswa yang tidak memiliki sertifikat dan tidak aktif dalam kegiatan ekstra maupun intra kampus, seperti yang disampaikan oleh EH menurutnya “saya harus mengumpulkan sertifikat, padahal sertifikat yang dimiliki hanya sedikit,harus ikut seminar sana sini, sekarang biaya seminar mahal.”19EH menambai pendapatnya, bahwa menurutnya mengikuti seminar bukanlah hal mudah yang kita bisa ikut kapan saja dan dimana saja, karena salah satu faktornya yaitu biaya mengikuti seminar yang cukup mahal, dengan uang jajan yang diberi orang tua pas-pasan ditambah lagi harus mengeluarkan uang untuk mendaftar seminar sekitar dua puluh lima sampai lima puluh ribu rupiah, menurut saya biaya tersebut mahal, mungkin akan terasa murah bagi mereka yang memiliki uang jajan lebih. Pendapat serupa juga disampaikan oleh AM menurutnya “banyak hambatan yang saya alami, salah satunya tidak ada uang untuk mengikuti seminar.”20 Dan pendapat yang di sampaikan oleh SA menurutnya“ hambatan yang saya alami yaitu karena saya tidak aktif dalam kegiatan intra maupun ekstra kampus, apabila saya dari semester awal aktif mengikuti kegiatan kegiatan kampus saya yakin program SKKM tersebut sama sekali bukan merupakan hambatan.”21

19EH Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

20AM Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

21SA Mahasiswa Prodi PBA .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

(14)

Pendapat berbeda disampaikan oleh mahasiswa yang memiliki banyak sertifikat dan mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ekstra maupun intra kampus, seperti yang disampaikan oleh MY menurutnya

“menurut saya tidak ada hambatan yang saya alami, alhamdulillah dari semester awal saya aktif di UKM jadi sangat mudah bagi saya mendapatkan sertifikat.”22

Menurut SR “ untuk sementara ini belum ada hambatan, karena sertifikat yang saya miliki sepertinya cukup.”23 Dan pendapat menurut FM yaitu “tidak ada hambatan sama sekali bagi saya program SKKM tersebut.”24

3. Persepsi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2011/2012 tentang Cara atau Strategi dalam Mengikuti Program SKKM di STAIN Pekalongan

Ada beberapa pendapat mahasiswa terkait strategi atau cara yang dilakukan untukmelaksanakan program SKKM, seperti yang disampaikan oleh KH menurtnya “harus aktif mengikuti kegiatan terlebih mencari pengalaman bukan sekedar mencari sertifikat.”25 Dan

22MY Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

23SR Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

24FM Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

25KH Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

(15)

menurut beberapa mahasiswa yang berpendapat sama yaitu “harus sering mengikuti seminar.”

Namun ada juga pendapat lain seperti yang disampaikan oleh EH menurutnya “kalau sertifikatnya kurang pinjam punya teman yang belum ada namanya, agar poinnya mencukupi”26 pendapat serupa juga disampaikan oleh SA “strategi yang saya lakukan mencari sertikat yang belum ada namanya, atau saya minta buatkan teman yang aktif di UKM untuk membuatkan sertifikat.”27 Pendapat serupa juga disampaikan oleh AF menurutnya“ strategi yang saya lakukan yaitu meminta tolong kepada teman yang aktif dalam UKM untuk membuatkan sertifikat.”28

26EH Mahasiswa Prodi PAI .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

27SA Mahasiswa Prodi PBA .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 13Maret 2015.

28AF Mahasiswa Prodi PBA .Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2011/2012, Wawancara, Pekalongan, 15Maret 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Keracunan pestisida yang akut berat dapat menyebabkan penderita tidak. sadarkan diri, kejang-kejang, bahkan meninggal dunia.Keracunan

Meskipun sudah lama menjalankan usahanya, Pak Agus tidak melakukan perluasan usaha karena Soto Ayam Dargo Pak Tanto sudah memiliki 1 cabang usaha yang didirikan oleh

" Sebelum membuat program Madrasah pihak Madrasah terlebih dahulu mengadakan rapat atau berdiskusi dengan seluruh dewan guru dan para karyawan untuk merencanakan program

Angket ditujukan kepada anggota Koperasi Mitra Duta Pontianak agar diperoleh data penelitian yang menunjukkan persepsi anggota atas kinerja pengurus dalam

Setelah diperoleh hasil dari uji prasyarat analisis, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat perbedaan yang signifikan hasil

Pengelasan dilakukan pada arus masuk (I) 30A, 40A, dan 50A dengan las GTAW ( Gas Tungsten Arc Welding ), untuk membuktikan berapa besarnya arus listrik masuk (I) yang efektif

a) Pesan (stimulus,S), stimulus atau pesan yang dimaksud disini adalah isi berita tentang bencana alam dan pesan-pesan yang disampaikan oleh stasiun TV One. Stimulus atau pesan

Menurut Kusmono (2001:346), strategi penetapan harga adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menetapkan harga atas produk yang dipasarkan untuk menghasilkan