• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama cenderung mengalami penurunan. 2 Akan tetapi tidak semua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang sama cenderung mengalami penurunan. 2 Akan tetapi tidak semua"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang memiliki peran penting dalam sistem ekonomi Indonesia. Koperasi disebut sebagai soko guru perekonomian Indonesia, karena idealisme koperasi sangat cocok untuk digunakan dalam sistem ekonomi di Indonesia, dan telah diatur pelaksanaannya melalui perundang-undangan, peraturan pemerintah, peraturan menteri dan berbagai jenis peraturan di daerah. Koperasi dinilai memiliki asas yang sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga kebijakan-kebijakan pemerintah selalu bersifat memberikan dukungan untuk pertumbuhan koperasi.1

Sejak dikeluarkannya Inpres Nomor 18 Tahun 1998 sampai Tahun 2001 Tentang Peningkatan Pembinaan Dan Pengembangan Perkoperasian, jumlah koperasi dan anggotanya meningkat secara signifikan, namun secara kumulatif kinerja koperasi, yaitu profitabilitas dan efisiensi usaha koperasi pada periode yang sama cenderung mengalami penurunan.2 Akan tetapi tidak semua koperasi mengalami penurunan, justru beberapa koperasi menunjukkan

1 Bambang Suprayitno. Kritik Terhadap Koperasi (serta solusinya) Sebagai Media Pendorong Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol.

4 No. 2 (November, 2007), hal. 14.

2 Tabel Perkembangan Koperasi Pada Periode 1967-2015. Diakses pada tanggal 15 Februari 2018 dari https://www.bappenas.go.id/download.php?id=14881?id=14881.

(2)

kinerjanya yang luar biasa. Saat ini, kontribusi koperasi pada perekonomian nasional hanya sekitar 4%3.

Jumlah Koperasi di Propinsi Lampung per 31 Desember 2017 sebanyak 5.325 unit Koperasi. Secara kelembagaan mengalami peningkatan sebanyak 20 unit Koperasi dari jumlah koperasi per desember 2016 sebanyak 5.305 unit.

Dari total koperasi yang ada sejumlah 5.320 unit Koperasi, terdiri dari 3.121 (58,61%) Koperasi yang aktif dan 2.204 (41,39%) Koperasi yang tidak aktif.

Adapun jumlah anggota koperasi sampai dengan saat ini sebesar 887.537 orang anggota.4

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan, Kabupaten Lampung Utara Rendra Yusfie, melalui Kabid Usaha Koperasi Lusida Kausa mengatakan, setelah dilakukan seleksi dari beberapa koperasi yang ada di kabupaten Lampung Utara, saat ini, yang aktif hanya 197 koperasi.

"Di Lampung Utara ada 328 koperasi, tapi yang aktif sekarang hanya 197 koperasi," kata Lusida Kausa, di ruang kerjanya, Rabu 20 April 2016. Beliau mengatakan dari 328 koperasi tersebut, ada 115 koperasi yang tidak aktif lagi, dan 14 koperasi lainnya telah dibubarkan.5

Konsep koperasi yang ideal sebagai jawaban untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pada kenyataannya belum terlaksana

3 Dara Aziliya. Kemenkop Ingin Perbesar Peran Koperasi Terhadap PDB. Diakses pada tanggal 16 Februari 2018 dari https://m.bisnis.com/amp/20171214/87/718429/kemenkop-ingin-perbesar- peran-koperasi-terhadap-pdb.

4 Disampaikan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Lampung. Pada Acara Rakornas Pemberdayaan KUKM, di Hotel Ambarukmo Yogyakarta tanggal 4-6 April 2018. Tentang Kinerja Pembangunan Koperasi dan UMKM di Provinsi Lampung.

5 Lukman Hakim. 197 Koperasi di Lampung Utara Butuh Uluran Tangan Pemerintah. Diakses pada tanggal 20 April 2018 dari http://www.saibumi.com/artikel-75118-197-koperasi-di-lampung- utara-butuh-uluran-tangan-pemerintah.html.

(3)

dengan baik sebagaimana mestinya. Masyarakat mengharapkan bahkan menuntut agar koperasi dapat berbuat banyak terhadap kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, seperti yang dijanjikan oleh koperasi. Tantangan yang dihadapi koperasi di Indonesia saat ini, bukan hanya globalisasi ekonomi, yang selalu berbenturan dengan sisi-sisi konsep koperasi, tapi juga lemahnya kegiatan operasional yang mengakibatkan perkembangan koperasi menjadi lambat bahkan diam di tempat.6

Masalah yang sering dihadapi oleh koperasi adalah pengelolaan organisasi dan usaha, termasuk pengawasannya yang masih lemah. Hal ini disebabkan kemampuan pengurus maupun badan pengawas yang kurang berkompetensi. Sistem manajemen koperasi yang masih tradisional, menyebabkan lemahnya daya saing koperasi dalam dunia bisnis. Padahal disisi lain, dinamika koperasi saat ini mengharuskan diterapkannya manajemen yang modern, agar siap dan mampu bersaing secara terbuka dengan badan usaha lainnya.7

Dalam mempertahankan keadaan koperasi agar tetap berdiri kokoh dan berkembang, sangat penting bagi koperasi untuk merancang suatu strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan, agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal berdirinya. Manajemen strategi sangat berperan penting dalam keberhasilan koperasi mencapai tujuannya, dan mempermudah dalam

6 Bambang Suprayitno. Kritik Terhadap Koperasi (serta solusinya) Sebagai Media Pendorong Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol.

4 No. 2 (November, 2007), hal. 14.

7 Firdaus. Permasalahan di Koperasi. Diakses pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 10.00 WIB dari http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/543/jbptitbpp-gdl-firdausmyu-27132-4-2007ts-3.pdf

(4)

perumusan kebijakan, serta penerapan strategi dalam membangun dan mengembangkan koperasi.8

Ada beberapa koperasi yang baru terdaftar di Koperindag Lampung Utara, masing-masing adalah Koperasi Produsen Muslimat NU An-Nisa, Koperasi Konsumen Paguyuban Pedagang Pasar Minggu, Koperasi Produsen Ratu Mulya Jaya, Koperasi Obam Jaya Abadi, Koperasi Petani Produsen Tebu Rakyat Bunga Mayangjaya, Koperasi Produsen Tama Mulya Jaya, Koperasi Produsen Indah Mutiara Tani, dan Koperasi Produsen Pelita Sejatera Abadi.9

Pada tanggal 06 September 2016, Koperasi Muslimat NU An-Nisa mendapatkan penghargaan dari Gubernur Provinsi Lampung dan Bupati Lampung Utara, sebagai koperasi berprestasi pada sektor koperasi produsen tingkat Provinsi Lampung, tepat dihari ulang tahun koperasi ke-69 tingkat Provinsi Lampung yang diselenggarakan di lapangan parkir Gedung Olahraga Kotabumi Lampung Utara.10

Pada awal berdirinya, dan secara legal berbadan hukum pada tahun 2013, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, usaha yang dimiliki oleh Koperasi Muslimat NU An-Nisa adalah usaha simpan pinjam, dan mulai serius menekuni unit usahanya sebagai koperasi produksi pada tahun

8 Andi Chairil Furqan. Relevansi Prinsip-Prinsip Koperasi Dengan Arah dan Strategi Revitalisasi Peran Koperasi Dalam Kancah Revolusi Ekonomi. Diakses pada tanggal 23 Mei 2018 dari https://

www.kjafurqan.com/relevansi-prinsip-prinsip-koperasi-dengan-arah-dan-strategi-revitalisasi- peran-koperasi-dalam-kancah-revolusi-ekonomi/

9 Lukman Hakim. 197 Koperasi di Lampung Utara Butuh Uluran Tangan Pemerintah. Diakses pada tanggal 20 April 2018 dari http://www.saibumi.com/artikel-75118-197-koperasi-di-lampung- utara-butuh-uluran-tangan-pemerintah.html.

10 Piagam Penghargaan, berdasarkan keputusan Bupati Lampung Utara Nomor 127 Tahun 2016 Tanggal 06 Juni 2016, dan keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/587/III.11/HK/2016 Tanggal 13 Agustus 2016

(5)

2017. Jenis pemberdayaan dan pengembangan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Muslimat NU An-Nisa yaitu dengan cara memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, yang tergabung dalam anggota kelompok Muslimat Nahdlatul Ulama, dengan tujuan meningkatkan taraf kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.11

Fungsi dari Koperasi Muslimat NU An-Nisa adalah menjalin silaturahmi, mengembangkan potensi desa, berupaya meningkatkan taraf kehidupan, mengajarkan masyarakat untuk rajin menabung dan mandiri secara finansial, tidak bergantung pada pinjaman di Bank, pengembangan kreatifitas ibu-ibu rumah tangga muslimat Nahdlatul Ulama, serta melakukan pengembangan usaha dengan memanfaatkan hasil pertanian yang pada awalnya kurang memiliki nilai jual.12

Koperasi yang beprestasipun pastinya memiliki hambatan dalam perjalanannya. Hambatan yang terjadi dalam pengembangan usaha Koperasi Muslimat NU An-Nisa terletak pada manajemennya, dimana koperasi hanya berfokus pada produksi dan penjualan produk yang dihasilkan saat ini. Kondisi yang kurang baik dan kurang diperhatikan ini perlu diidentifikasi dan diperbaiki, karena dapat menghambat kegiatan pengembangan usaha Koperasi Muslimat NU An-Nisa dimasa yang akan datang.

Banyak alternatif yang dapat dirumuskan demi perbaikan dan pengembangan koperasi, karena untuk memperbaiki kinerja koperasi kita harus

11 Wawancara dengan Bu Hj. Trimisrati di koperasi Muslimat NU An-Nisa-Lampung Utara, tanggal 5 Februari 2018

12 Arsip Koperasi Muslimat NU An-Nisa Tahun 2016

(6)

terlebih dahulu mengetahui kondisinya. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi masalah manajemen strategi koperasi sebagai langkah awal perbaikan yang dapat diterapkan kedepannya.

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dirumuskan untuk diteliti yaitu “Bagaimanakah manajemen strategi dan kebijakan yang diterapkan di Koperasi Muslimat NU An-Nisa? Dan Bagaimanakah penerapan manajemen strategi yang efektif untuk pengembangan Koperasi Muslimat NU An-Nisa?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen strategi dan kebijakan yang diterapkan di Koperasi Muslimat NU An-Nisa, dan untuk mengetahui penerapan manajemen strategi yang efektif untuk pengembangan Koperasi Muslimat NU An-Nisa.

D. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini hanya pada analisis penerapan manajemen strategi dan pengembangan Koperasi Muslimat NU An-Nisa di Lampung Utara. Penelitian ini dilakukan berdasarkan kondisi Koperasi Muslimat NU An-Nisa pada tahun 2013 hingga tahun 2018. Penelitian dilakukan selama satu bulan terpilih.

(7)

Masalah yang dipilih adalah identifikasi masalah manajemen strategi yaitu penilaian manajemen strategi koperasi secara menyeluruh yang kemudian akan diselaraskan dengan tujuan dan strategi Koperasi Muslimat NU An-Nisa untuk dimasa yang akan datang.

E. Manfaat Penelitian

Banyak manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, adapun Manfaat penelitian yang terdapat dalam penelitian ini ada tiga, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan tambahan bacaan khususnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan koperasi dan manajemen strategi.

b. Sebagai tambahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja bagi pemilik koperasi Muslimat NU An-Nisa.

b. Sebagai bahan masukan yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, untuk memecahkan masalah yang dihadapi terutama masalah manajemen strategi dan pengembangan koperasi.

3. Manfaat Ilmiah

a. Sebagai suatu bentuk penambahan literatur tentang manajemen strategi koperasi.

(8)

b. Sebagai bahan kajian bagi akademisi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya mengenai manajemen strategi koperasi.

c. Memberikan sumbangan informasi dan pengetahuan tentang manajemen strategi dan koperasi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan dalam penelitian ini, pembahasan dari bab satu sampai bab lima tersebut dirangkum dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

1. Dalam bab satu akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

2. Dalam bab dua penulis akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan landasan teori

3. Dalam bab tiga berisi tentang metode penelitian.

4. Dalam bab empat menguraikan tentang hasil penelitian, mencakup didalamnya yaitu, gambaran umum Koperasi Muslimat NU An-Nisa yang meliputi sejarah berdirinya, tujuan, serta strategi dan kebijakan yang telah di terapkan oleh Koperasi Muslimat NU An-Nisa. Bab empat juga merupakan analisis yang mana penulis akan menjelaskan analisis dan hasil penelitian.

5. Dalam bab lima merupakan bagian penutup memuat kesimpulan, dan saran- saran.

(9)

G. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini diadospi dari model manajemen strategi milik Wheelen-Hunger. Untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan, perlua adanya strategi yang tepat. penentuan dan pelaksanaan strategi diawali dengan analisa faktor-faktor strategis yang terdiri dari faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal mencakup peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Setelah memahami faktor-faktor strategis serta visi dan misi yang dimiliki, selanjutnya merumuskan dan merencanakan strategi, kemudian menetukan prioritas strategi yang akan diterapkan untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan.

Ancaman/

Tantangan Kekuatan

Kelemahan

Faktor Internal

Peluang Faktor

Eksternal Analisis Faktor

Strategis

Penentuan Prioritas

Strategi

Implementasi Strategi Perumusan dan

perencanaan strategis Visi dan Misi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak

Peserta tes diwajibkan hadir 60 Menit sebelum ujian untuk melakukan registrasi.

Berikutnya, dengan mengetahui pola dinamika populasi ikan kerapu macan di alam akan dapat ditentukan berapa ukuran panjang atau bobot benih ikan kerapu macan yang harus ditebar

penelitian dan pengembangan olahan binahong maka perlu dilakukan penelitian dan pengamatan lebih lanjut, yang akan disesuaikan dengan proses operasi yang

 Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah

Gambar 3.53 Sequence untuk hitung rute dengan Dual Genetic Algorithm 131 Gambar 3.54 Sequence untuk hitung rute dengan Hybrid Savings-Dual Genetic Algorithm 132 Gambar 3.55

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah Entisol dan Inceptisol Kuala Bekala, tanah Ultisol Kebun Percobaan USU Tambunan, Benih jagung varietas pioner-23,