• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA PBB-AMERIKA SERIKAT DALAM PENYELESAIAN KASUS INVASI IRAK TERHADAP KUWAIT (TAHUN )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KERJASAMA PBB-AMERIKA SERIKAT DALAM PENYELESAIAN KASUS INVASI IRAK TERHADAP KUWAIT (TAHUN )"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM PASCASARJANA

TESIS

KERJASAMA PBB-AMERIKA SERIKAT DALAM PENYELESAIAN KASUS INVASI IRAK TERHADAP KUWAIT (TAHUN 1990-1991)

Oleh :

Yussuf Solichien M.

NPM : 0606019472

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Magister Sains (M.Si) dalam Ilmu Hubungan Internasional

Jakarta

2008

(2)

UNIVERSITY OF INDONESIA

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICS SCIENCE POST GRADUATE PROGRAM

THESIS

UN-US COOPERATION IN SOLVING THE CASE OF IRAQI INVASION OF KUWAIT (1990-1991)

By

Yussuf Solichien M.

0606019472

Submitted for fulfilling the requirements for Master Degree in International Relations Science

JAKARTA

2008

(3)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL PROGRAM PASCA SARJANA

Yussuf Solichien M.

0606019472

KERJASAMA PBB-AMERIKA SERIKAT DALAM PENYELESAIAN KASUS INVASI IRAK TERHADAP KUWAIT (TAHUN 1990-1991)

12 halaman bagian awal, 119 halaman bagian isi dan daftar pustaka terdiri dari 27 buku, 13 artikel dan 16 situs internet.

ABSTRAK

Tesis ini diawali dengan pertanyaan bagaimana terjadinya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat dalam penyelesaian kasus invasi Irak terhadap Kuwait. Untuk menjawab pertanyaan tersebut ditentukanlah beberapa variabel yang dapat mendukung agar permasalahan dapat dipecahkan. Untuk membuktikan adanya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat diperlukan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen yang pertama adalah Upaya Perdamaian Internasional dan variabel kedua adalah Kepentingan dan Upaya Amerika Serikat. Dengan adanya dua variabel dependen tersebut, maka variabel dependen yang digunakan adalah Kerjasama PBB-Amerika Serikat dalam penyelesaian kasus invasi Irak terhadap Kuwait.

Invasi Irak terhadap Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990 merupakan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB yang telah disepakati bersama. Tindakan Irak itu sangat sulit diterima oleh masyarakat internasional dalam situasi lingkungan internasional yang relatif aman dan stabil, walaupun di beberapa bagian dunia masih terjadi konflik.Tindakan agresi militer Irak itu sangat mengejutkan dan mendapat reaksi dan kecaman keras dari negara-negara di dunia termasuk PBB. Adapun faktor-faktor yang mendorong invasi Irak terhadap Kuwait adalah kombinasi latar belakang sejarah, latar belakang ekonomi, ambisi Saddam Hussein dan kepentingan nasional Irak. Setelah Irak melancarkan invasi terhadap Kuwait, secara bertahap Irak memperkuat posisinya di Kuwait tanpa memperdulikan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB.

Upaya perdamaian internasional yang dilakukan agar Irak mau keluar dari Kuwait tidak mendatangkan hasil, karena Irak tetap pada pendiriannya bahwa Kuwait adalah bagian dari Irak. Irak mau mundur dari Kuwait, apabila Israel mau melepaskan wilayah-wilayah Arab yang diduduki sejak tahun 1967. PBB yang bertanggung jawab atas keamanan dan perdamaian internasional berupaya untuk menekan Irak agar mundur dari Kuwait. Dewan Keamanan PBB atas dukungan Amerika Serikat mengeluarkan resolusi-resolusi agar Irak mundur dari Kuwait tanpa syarat. Namun resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB itu tidak dipatuhi oleh Irak. Atas dukungan Amerika Serikat akhirnya Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 678 yang memberikan mandat penggunaan kekuatan militer untuk mengusir Irak dari Kuwait.

Dukungan Amerika Serikat itu berupa diplomasi, tekanan dan bahkan sogokan yang

(4)

dilakukan Amerika Serikat kepada anggota tetap maupun anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB agar mereka menyetujui resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberikan mandat penggunaan kekuatan militer untuk mengusir Irak dari Kuwait.

Disini menunjukan bahwa PBB sangat tergantung kepada Amerika Serikat dan hal itulah yang mendorong terjadinya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat.

Amerika Serikat merasa terancam kepentingan nasionalnya di Timur Tengah, ketika Irak melancarkan invasi militernya terhadap Kuwait. Oleh karena itu Amerika Serikat berupaya mengerahkan seluruh kekuatan dan kemampuan militer dan ekonomi yang dimilikinya untuk mengusir Irak dari Kuwait dan memulihkan kemanan dan perdamaian di Timur Tengah. Kajian tentang upaya Amerika Serikat diawali dengan penjelasan tentang kepentingan nasional Amerika Serikat di Timur Tengah dengan memberikan latar belakang sejarahnya. Dalam hal ini akan terlihat bahwa invasi Irak terhadap Kuwait akan berbenturan dengan kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Oleh karena itulah Amerika Serikat melakukan segala upaya untuk menyelesaikan kasus invasi Irak terhadap Kuwait dalam rangka mengamankan kepentingan nasionalnya. Upaya Amerika Serikat untuk mengusir Irak dari Kuwait tidak akan berhasil tanpa dukungan PBB, karena Amerika membutuhkan mandat dari Dewan Keamanan PBB untuk melancarkan intervensi militer terhadap Irak. Disini menunjukan bahwa Amerika Serikat perlu bekerjasama dengan PBB untuk menyelesaikan kasus invasi Irak terhadap Kuwait.

Dari fakta dan data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya diadakan pembahasan dan analisis tentang adanya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat.

Keterkaitan PBB dalam kasus invasi Irak terhadap Kuwait akan mengawali analisis terjadinya ketergantungan PBB terhadap Amerika Serikat. Disini dibahas bagaimana PBB sesuai dengan Piagam PBB melakukan upaya atas terjadinya pelanggaran hukum internasional yang dlakukan oleh Irak. PBB melalui Dewan Keamanan PBB dengan dukungan para angotanya mengeluarkan resolusi-resolusi untuk memaksa Irak keluar dari Kuwait. Dukungan utama datang dari Amerika Serikat, tanpa dukungan Amerika Serikat, Dewan Keamanan PBB tidak dapat berbuat banyak. Selanjutnya dibahas tentang Keterkaitan Amerika Serikat dalam kasus invasi Irak, yaitu bagaimana Amerika Serikat juga tergantung kepada PBB dalam upayanya mengusir Irak dari Kuwait.

Amerika yang merasa terancam kepentingan nasionalnya berupaya untuk menghentikan langkah Irak dan mengusir Irak dari Kuwait. Upaya Amerika Serikat itu sangat tergantung Dewan Keamanan PBB, karena Amerika Serikat memerlukan mandat Dewan Keamanan PBB untuk menggunakan kekuatan militernya terhadap Irak. Dengan adanya keterkaitan PBB dengan Irak dan Amerika Serikat dengan Irak dalam kasus invasi Irak terhadap Kuwait, mengakibatkan adanya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat. Selanjutnya dengan menggunakan pisau analisis teori interdependensi, teori keamanan kolektif dan teori kolaborasi menghasilkan kesimpulan bahwa terjadinya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat dalam penyelesaian kasus invasi Irak terhadap Kuwait disebabkan oleh ketergantungan satu dengan yang lainnya. PBB tergantung kepada Amerika Serikat dan demikian juga Amerika Serikat tergantung kepada PBB. PBB maupun Amerika Serikat tidak dapat bertindak sendiri-sendiri dalam penyelesaian kasus invasi Irak terhadap Kuwait.

(5)

UNIVERSITY OF INDONESIA

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICS SCIENCE INTERNATIONAL RELATIONS SCIENCE DEPARTEMENT POST GRADUATE PROGRAM

Yussuf Solichien M.

0606019472

UN-US COOPERATION IN SOLVING THE CASE OF IRAQI INVASION OF KUWAIT (1990-1991).

12 pages of beginning part, 119 pages of contents part, and 27 books, 13 articles and 16 website of references.

ABSTRACT

This thesis starts with raising the questions: “How the cooperation between The United Nations (UN) and The United States Of America (US) does happen in solving the case of Iraqi Invasion of Kuwait. To answer these questions, we have to define some variables which could support the problem solving. To prove whether there is the cooperation between UN and US, there are two independent variables and one dependent variable. The first independent variable is International Peace Efforts, and the second one is the US Interest and Efforts. Based on the two dependent variables, the dependent variable which will be used is UN-US Cooperation.

The Iraqi invasion of Kuwait on August 2nd 1990, is the major violation to UN Charter that had been signed by its member, including Iraq. The act of Iraq cannot be accepted by the member of international society while at the time of relatively peaceful and stable situation, although there are small parts of the world which at are conflict.

Every nation in the world is shocked by the Iraqi aggression and most of them have the negative reaction and condemn the invasion. The push factors of the Iraqi invasion are the mixed result of historical and economic background, Saddam Hussein’s ambition and the Iraq’s national interest. After invading of Kuwait, furthermore, Iraq reinforced its military occupation of Kuwait without obeying UN Security Council resolutions.

The international peace efforts which had done to expel Iraqi from Kuwait were getting failure, because Iraq remained its stand that Kuwait is a part of Iraq. Iraq will withdraw from Kuwait, if Israel to do so from the Arab land which have been occupied since 1967. The UN which is responsible for peace and international security strove for throwing out Iraq from Kuwait. UN Security Council that supported by the US declared the UN Security Council resolutions in order Iraq to withdraw from Kuwait unconditionally, but Iraq did not comply those UN Security Council resolutions. Finally, the UN Security Council that was supported by the US declared Resolution 678 that gave a mandate for using military force to expel Iraq from Kuwait. US supports to UN were diplomacy, pressure and even bribes to the Security Council permanent and non- permanent members in order to agree UN resolution that giving a mandate for using military force to throw out Iraq from Kuwait. It showed that UN was dependent upon US and it was caused the cooperation between UN and US.

(6)

The US which its national interest in the Middle East had been threatened when the Iraq had launched its military invasion of Kuwait. For that reason, US strove to launch all of its military and economical power and ability to expel the Iraq from Kuwait and to restore the peace and security in Middle East. US efforts analysis is started to explain about the US national interest in Middle East and its historical background. This explanation shows that the Iraqi invasion of Kuwait was clash with the US interest in Middle East. Therefore, the US took all necessary efforts to solve the case of Iraqi invasion of Kuwait in order to maintain its national interest. The US efforts would be failed without UN supports, because US needed the UN Security Council mandate to launch military intervention into Iraq. It shows that US needs the cooperation with UN to solve the case of Iraqi invasion on Kuwait.

Based on the facts and data which can be found, it will be discussed and analyzed of the happening of the cooperation between UN and US. The involvement of UN in the case of Iraqi invasion will precede the analysis of how UN could be dependent to US. In this term, it will explain the efforts of UN, according to UN Charter, had to response the violation of international law that had been done by the Iraqi. The UN, through the UN Security Council and the support of its member, declared the UN resolutions to force the Iraqi withdrawal from Kuwait. The main support came from US, because UN Security Council could not do much without US support. Furthermore, it will be analyzed the involvement of US in the case of Iraqi Invasion. In this term, it will discuss about US dependence to UN on US effort to expel Iraq from Kuwait. US, which its national interest has been threatened by the Iraqi Invasion, are trying to stop the Iraqi movements and to expel Iraq from Kuwait. The US effort is highly dependent upon the UN Security Council, because the US needs the UN Security Council mandate for launching US military forces into Iraq. With the connection between UN with Iraq and US with Iraq in the case of Iraqi Invasion of Kuwait, it caused the cooperation between UN and US. Furthermore, by using the analyses tools of interdependent theory, collective security theory and collaboration theory concluded that the UN-US cooperation was caused by UN and US interdependence. UN was dependent upon US and US was dependent upon UN. UN or US could not take action alone in solving the case of Iraqi invasion of Kuwait.

(7)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM PASCASARJANA

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya pribadi dan sudah mengikuti ketentuan penulisan ilmiah.

Apabila ternyata dikemudian hari ditemukan adanya penjiplakan/plagiat dalam tesis ini, maka saya sanggup menerima sanksi.

Yussuf Solichien M.

0606019472

Jakarta, 8 Juli 2008

(8)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL PROGRAM PASCA SARJANA

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Judul Tesis : Kerjasama PBB-Amerika Serikat dalam Penyelesaian Kasus Invasi Irak terhadap Kuwait (Tahun 1990-1991)

Penyusun : Yussuf Solihien M.

NPM : 0606019472

Program Studi : Ilmu Politik

Kekhususan : Ilmu Hubungan Internasional

Pembimbing Tesis

(Bantarto Bandoro, SH, MA)

(9)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL PROGRAM PASCA SARJANA

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Judul Tesis : Kerjasama PBB-Amerika Serikat dalam Penyelesaian Kasus Invasi Irak terhadap Kuwait (Tahun 1990 - 1991)

Penyusun : Yussuf Solihien M.

NPM : 0606019472

Program Studi : Ilmu Politik

Kekhususan : Ilmu Hubungan Internasional

TIM PENGUJI

1. Ketua Sidang : Zainuddin Djafar, Ph.D ( )

2. Pembimbing : Bantarto Bandoro, SH, MA ( )

3. Penguji Akhli : Drs. Hamdan Basyar, M.Si ( )

4. Sekretaris Sidang : Drs. Freddy B.L. Tobing, M. ( )

(10)

KATA PENGANTAR

Atas berkat Rakhmat, Hidayah dan Karunia dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar, penulisan Tesis yang berjudul “Kerjasama PBB-Amerika Serikat dalam Penyelesaian Kasus Invasi Irak terhadap Kuwait (Tahun 1990-1991)” telah dapat diselesaikan dengan baik, lancar dan tepat waktu.

Tesis ini membahas masalah terjadinya kerjasama antara PBB dan Amerika Serikat dalam penyelesaian kasus invasi Irak terhadap Kuwait. Dalam tesis ini dibuktikan bahwa PBB tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut tanpa dukungan Amerika Serikat. Demikian juga Amerika Serikat tidak dapat mengusir Irak dari Kuwait untuk menjaga kepentingan nasionalnya tanpa didukung oleh PBB. Dalam upaya menyelesaikan kasus invasi Irak terhadap Kuwait sesuai dengan kepentingannya masing-masing, maka PBB dan Amerika Serikat harus melakukan kerjasama. Penulis menggunakan tiga kerangka teori, yaitu teori interdependensi, teori keamanan kolektif (collective security) dan teori kolaborasi sebagai pisau analisis untuk menjawab pertanyaan dan mengambil kesimpulan dalam tesis ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Bantarto Bandoro, SH, MA sebagai Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu memperlancar dan memudahkan penulisan tesis ini. Terima kasih dan penghargaan yang sama disampaikan kepada Bapak Zainuddin Djafar, PhD selaku Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan Dr. Harjadi Wirjawan selaku Ketua Departemen ilmu Hubungan Internasional serta Bapak-Bapak/Ibu-Ibu Dosen Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia yang telah memberikan pengajaran, pembekalan, bimbingan dan pencerahan kepada seluruh mahasiswa khususnya kepada penulis selama menjadi Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Staf Sekretariat Program Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan seluruh teman-teman Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Tahun 2006 yang telah membantu dan memberikan perhatian serta berbagi ilmu hingga akhir perkuliahan.

Semoga amal ibadah Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan teman-teman semua mendapat imbalan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT.

(11)

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang tulus kepada isteri dan anak-anak yang telah memberikan do’a, dorongan dan spirit untuk belajar, belajar dan belajar, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik dan lancar.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan dan referensi bagi pembaca dalam upaya kita untuk mengembangkan teori ilmu hubungan internasional. Tiada gading yang tak retak, mohon maaf apabila ada kekurangan dan kekeliruan.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rakhmat, Hidayah dan Karunia- Nya bagi kita semua dalam upaya kita mengabdi kepada Bangsa dan Negara Indonesia tercinta.

Jakarta, 8 Juli 2008

(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

ABSTRACT (DALAM BAHASA INGGRIS)... iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.. ………. v

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS………... vI LEMBAR PENGESAHAN TESIS………... viI KATA PENGANTAR... viiI DAFTAR ISI... x

DAFTAR SINGKATAN DAN TABEL... xii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 12

C. Signifikansi Penelitian... 14

D. Tujuan Penelitian... 15

E. Kerangka Teori... 15

F. Studi Pustaka... 27

G. Asumsi... 30

H. Hipotesi... 30

J. Model Analisis... 31

K. Metode Penelitian... 33

L. Sistematika Penulisan... 34

BAB II : INVASI IRAK TERHADAP KUWAIT... 36

A. Latar Belakang Invasi Irak terhadap Kuwait ... 36

B. Kepentingan Nasional Irak... 47

C. Invasi Militer Irak dan Situasi Pasca Invasi... 51

BAB III : UPAYA PERDAMAIAN INTERNASIONAL... 63

A. Reaksi dan Upaya Internasional... 63

B. Piagam PBB... 68

C. Upaya Perdamaian PBB... 71

BAB IV : KEPENTINGAN NASIONAL DAN UPAYA AMERIKA SERIKAT….... 76

A. Kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah... 76

B. Upaya Amerika Serikat dalam Penyelesaian Kasus Invasi Irak ... 85

C. Operasi Badai Gurun... 90

(13)

BAB V : KERJASAMA PBB-AMERIKA SERIKAT... 95

A. Analisis Keterkaitan PBB dalam Kasus Invasi Irak... 95

B. Analisis Keterkaitan Amerika Serikat dalam Kasus Invasi Irak... 97

C. Analisis Kerjasama PBB-Amerika Serikat... 100

BAB VI : KESIMPULAN... 116

KEPUSTAKAAN... 120

LAMPIRAN : Lampiran 1. UN Security Council Resolution 660 (1990) Lampiran 2. UN Security Council Resolution 661 (1990) Lampiran 3. UN Security Council Resolution 662 (1990) Lampiran 4. UN Security Council Resolution 664 (1990) Lampiran 5. UN Security Council Resolution 665 (1990) Lampiran 6. UN Security Council Resolution 666 (1990) Lampiran 7. UN Security Council Resolution 677 (1990) Lampiran 8. UN Security Council Resolution 678 (1990)

(14)

DAFTAR SINGKATAN DAN TABEL

DAFTAR SINGKATAN

AAA : Anti Aircraft Gun

ALCM : Air-Launch Cruise Missile

AWACS : Airborne Warning and Control System JFC-E : Joint Force Command-East

JFC-N : Joint Force Command-North MEB : Marine Expeditionary Brigade MEF : Marine Expeditionary Force

OPEC : Organisation of Petrolium Exporting Countries PLO : Paletine Liberation Organisastion

SA : Susface to Air

SAM : Surface to Air Missile UAE : United Arab Emirates

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Reaksi Internasional terhadap Invasi Irak

Gambar

Tabel 1  : Reaksi Internasional terhadap Invasi Irak

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sekaligus tugas

• NACl digunakan oleh hampir semua makhluk • Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan • Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan • Isi dari lampu kabut dalam kendaraan

alogenik bagi sistem imun maternal yang beresiko tinggi untuk dianggap asing dan disingkirkan, pada saat sitotrofoblas yang melakukan invasi ke sisi maternal, disitu desidua

Penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa pada udara bebas terdiri dari beberapa komponen udara di dalamnya seperti senyawa air (H 2 O) dan gas pembentuk lainnya, apabila

JAMSOSTEK dan berkewajiban mebayarkan uang jaminan kepada tenaga kerja yaitu jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan, dan jaminan pemeliharaan kesehatan

2.1.5 Serat sebagai Penguat Komposit (Fiber Reinforced Composites) .... Tinjauan

Merupakan lembaga pemerintah yang melaksanakan fungsi dan tugas pokok pemetaan skala besar, sehingga dukungan pemerintah sangat memadai.. Harapan masyarakat yang besar terhadap

perlakuan terbaik untuk analisis proksimat untuk viskositas dan kadar gula sukrosa dengan penambahan konsentrasi 300 ml untuk kadar protein konsentrasi 100 ml,