1
KODE IKU : IK.1
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Komponen Nilai RB yang Menjadi Tanggung Jawab Biro Perencanaan DESKRIPSI IKU
DEFINISI
∙ Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (i) kelembagaan atau organisasi; (ii) ketatalaksanaan atau business process; dan (iii) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
∙ Nilai Reformasi Birokrasi KKP diperoleh berdasarkan hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di KKP.
Penilaian menggunakan instrument lembar Kerja Evaluasi (LKE) yang disusun berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Penilaian mengukur 3 aspek, yaitu (1) Aspek Pemenuhan (2) Aspek Hasil Antara (3) Aspek Reform.
∙ Komponen nilai RB yang menjadi tanggung jawab Biro Perencanaan adalah : (1) Aspek Pemenuhan: Nilai Penguatan Akuntabilitas, (b) hasil Antara : Nilai Kualitas Perencanaan, (3) Aspek Reform : Penguatan Akuntabilitas
CARA PENGUKURAN
∙ Capaian dihitung dari:
(a + b + c ) x Nilai RB KKP Keterangan :
a Bobot Nilai Penguatan Akuntabilitas pada Aspek Pemenuhan b. Bobot Nilai Kualitas Perencanaan pada Hasil Antara
c. Bobot Penguatan Akuntabilitas pada aspek Reform
SATUAN PENGUKURAN : Nilai
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( x ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Tim RB Setjen
SUMBER DATA : Kementerian PAN dan RB
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi Langsung ( ) Lingkup Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( x ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
KODE IKU : IK.2
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Indeks Perencanaan KKP
DESKRIPSI IKU :
DEFINISI
∙ Indeks Perencanaan KKP bertujuan untuk mengukur tingkat keterpaduan (integrasi, sinkronisasi, dan sinergi) perencanaan sektor Kelautan dan Perikanan, termasuk konsistensi antara perencanaan dan penganggaran dalam lingkup pencapaian sasaran/target pembangunan sektor KP.
∙ Manfaat dari indeks perencanaan KKP adalah dapat mengetahui seberapa baik kualitas perencanaan pembangunan nasional dan pengendalian pelaksanaannya
CARA PENGUKURAN CAPAIAN
∙ Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional dan diukur melalui 3 penilaian, yaitu integrasi, sinkronisasi dan sinergi.
∙ Menentukan Indeks Perencanaan KKP diperoleh dengan memenuhi integrasi, sinkronisasi dan sinergi 3 dokumen perencanaan KKP (Perencanaan jangka Menengah, Perencanaan Tahunan dan Perencanaan Anggaran) dengan Dokumen Perencanaan Nasional (RPJMN)
SATUAN PENGUKURAN : N/A
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/
Output
( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Biro Perencanaan dan Bappenas
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( ) Lingkup Dipersempit ( x ) Komponen Pembentuk
( ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x) Tahunan
KODE IKU : IK.3
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai SAKIP KKP (Nilai)
DESKRIPSI IKU :
DEFINISI
∙ SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja (Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP).
∙ Nilai AKIP KKP merupakan ukuran perkembangan implementasi SAKIP di KKP.
∙ Nilai SAKIP KKP dihitung berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP.
Terdapat 5 aspek penilaian di dalam evaluasi atas implementasi SAKIP, yakni perencanaan kinerja (30%), pengukuran kinerja (25%), pelaporan kinerja (15%), evaluasi kinerja (10%), dan capaian kinerja (20%).
CARA PENGUKURAN CAPAIAN
∙ Nilai SAKIP KKP adalah nilai yang dikeluarkan dari hasil penilaian Kementerian PAN dan RB terhadap implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP
∙ Kategori nilai SAKIP KKP yaitu:
6
SATUAN PENGUKURAN : Nilai
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/
Output
( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Seluruh Eselon I KKP, Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Kementerian PAN dan RB
STATUS DATA : ( x ) Raw Data ( ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( ) Lingkup Dipersempit
( x ) Komponen Pembentuk ( ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
NOMOR IKU : IK.4
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Persentase Kerja Sama Antarlembaga yang Implementatif
DESKRIPSI IKU DEFINISI
∙ Jumlah kerja sama anterlambaga yang disepakati serta diimplementasikan .
CARA PENGUKURAN CAPAIAN
∙ (Jumlah kerja sama yang implementatatif dibanding jumlah kerja sama yang telah disepakati) x 100%
SATUAN PENGUKURAN : Persen
JENIS ASPEK TARGET : ( x ) Kuantitas/
Output
( ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Bagian Kerjasama Antar Lembaga
STATUS DATA : ( x ) Raw Data ( ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi (X) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( x )
Adopsi Langsung
( ) Lingkup Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran
7
NOMOR IKU : IK.5
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Rekonsiliasi kinerja Biro Perencanaan
DESKRIPSI IKU DEFINISI
∙ Rekonsiliasi kinerja Biro Perencanaan adalah Proses evaluasi cepat terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja di lingkup Biro Perencanaan
∙ Rekonsiliasi kinerja dilakukan untuk Meningkatkan pemahaman para pengelola kinerja di seluruh satuan kerja KKP, Menjadi sarana bersama untuk mengidentifikasi terhadap perubahan dan perkembangan pengelolaan kinerja dan Sebagai sarana pendampingan terhadap Eselon II Setjen untuk mengawal SAKIP menjadi lebih baik
CARA PENGUKURAN CAPAIAN
• Capaian diukur dengan instrument Lembar Kerja Evaluasi. Penilaian dilakukan terhadap 3 aspek, sebagai berikut:
1. Aspek Kepatuhan (bobot 30%), yaitu evaluasi kelengkapan dokumen kinerja:
- Perjanjian Kinerja - Manual IKU
- Rincian Target IKU - Laporan Kinerja
- Data Dukung Laporan Kinerja
2. Aspek Kesesuaian (bobot 30%), yaitu evaluasi kesesuaian data antar dokumen Kinerja, dan antara dokumen dengan aplikasi kinerjaku:
- Kesesuaian Target Kinerja (Perjanjian Kinerja – Laporan Kinerja/LCK – Aplikasi kinerjaku).
- Kesesuaian Realisasi Kinerja (Laporan Kinerja/LCK – Aplikasi kinerjaku).
- Kesesuaian pada Sistem Aplikasi (Manual IKU – Rincian Target IKU – Aplikasi kinerjaku).
3. Aspek Ketercapaian (bobot 40%), diukur dari Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) pada Aplikasi kinerjaku.
• Nilai Rekonsiliasi Kinerja = (30% x Nilai Aspek Kepatuhan) + (30%x Nilai Aspek Kesesuaian) + (40%x Nilai Aspek Ketercapaian)
SATUAN PENGUKURAN : Nilai
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/
Output
( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( x ) Lead Process ( ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Hasil Rekonsiliasi Kinerja, Bagian PK
STATUS DATA : ( x ) Raw Data ( ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi (X) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( ) Lingkup Dipersempit (X) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( x ) Tahunan
Nilai Nama Kualifikasi *) Nilai Kualifikasi
5 Pendidikan S3 25
4 Pendidikan S2 20
3 Pendidikan S1 15
2 Pendidikan DIII/SM 10
1 Pendidikan DII/DI/SMA 5
0 Pendidikan SMP/SD 1
MANUAL IKU LEVEL 1 : IK.6
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Biro Perencanaan
DESKRIPSI IKU :
DEFINISI
1. Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya.
2. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).
3. Nilai Indeks Profesionalitas ASN Biro Perencanaan merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN Biro Perencanaan yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatir Sipil Negara.
CARA PERHITUNGAN CAPAIAN
1. Nilai diukur setiap tahun dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, meliputi : a. Kualifikasi;
b. Kompetensi;
c. Kinerja; dan d. Disiplin.
2. Kualifikasi diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai, meliputi : a. Pendidikan S-3 (Strata-Tiga);
b. Pendidikan S-2 (Strata-Dua);
c. Pendidikan S-1 (Strata-Satu) /D-4 (Diploma-Empat);
d. Pendidikan D-3 (Diploma-Tiga) / SM (Sarjana Muda);
e. Pendidikan D-1 (Diploma-Satu) /D-2 (Diploma-Dua)/ SLTA Sederajat; dan f. Pendidikan di bawah SLTA.
dengan formula sebagai berikut:
Diklat Kepemimpinan, Diklat tahun terakhir, Seminar dihitung 3. Kompetensi diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi:
Fungsional/Diklat Teknis, Diklat 20 Jam Pelajaran (JP) satu tahun terakhir dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara sejak 2 (dua) tahun terakhir, dengan formula sebagai berikut:
Nilai Nama Kompetensi **)
Nilai Kompetensi sesuai Jabatan Kompetensi
Struktural
Kompetensi Jabfung
Kompetensi Staf
Diklat Struktural 15 - -
1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya
15 - -
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya
0 - -
Diklat Fungsional - 15 -
1 Pernah Ikut Diklat Fungsional - 15 -
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Fungsional
- 0 -
Diklat 20 JP 15 15 22.5
1 Pernah Ikut Diklat 20 JP dalam tahun terakhir
15 15 22.5
0 Tidak Pernah Ikut Diklat 20 JP dalam tahun terakhir
0 0 0
Seminar 10 10 17.5
1 Pernah Ikut Seminar 10 10 17.5
0 Tidak Pernah Ikut Seminar 0 0 0
Total Mengikuti Kompetensi 40 40 40
4. Kinerja diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS, yang meliputi : a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan b. Perilaku kerja, dengan formula sebagai berikut:
22
Nilai Nama Hukuman Disiplin Nilai Disiplin
0 Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin 5
R Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Ringan 3
S Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Sedang 2
B Pernah mendapatkan Hukuman Disiplin Tingkat Berat 1
No Keterangan Nilai SKP Nilai SKP Nilai Kinerja
1 Sangat Baik 91 – ke atas 30
2 Baik 76 s.d 90 25
3 Cukup 61 s.d 75 15
4 Kurang 51 s.d 60 5
5 Buruk 50 s.d Kebawah 1
5. Disiplin diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami yang meliputi : a. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin; dan b. Pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat), dengan formula sebagai berikut:
6. Sumber data pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari beberapa sumber yang tervalidasi meliputi:
a. Kualifikasi dihitung dari kondisi tingkat pendidikan terakhir dari pegawai dengan ketentuan sesuai SK Pangkat Terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah diupdate pada aplikasi SIMPEG Online KKP.
b. Kompetensi diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan sbb:
• Perhitungan nilai Diklat Pim, Diklat Fungsionak/Teknis, Diklat 20 JP dan Seminar diwajibkan sesuai tingkat jabatannya;
• Pejabat Struktural wajib sudah melaksanakan Diklatpim, sesuai dengan level terakhirnya, Diklat 20 JP sejak 1 tahun terakhir dan Seminar dihitung sejak 2 tahun dengan total bobot yaitu 40;
• Pejabat Fungsional wajib sudah melaksanakan Diklat Fungsional/Teknis, Diklat 20 JP sejak 1 tahun terakhir dan Seminar dihitung sejak 2 tahun terakhir dengan total bobot yaitu 40;
• Pejabat Fungsional Umum wajib sudah melaksanakan Diklat 20 JP sejak 1 tahun terakhir dan Seminar dihitung sejak 2 tahun terakhir dengan total bobot yaitu 40;
c. Kinerja diolah datanya dari aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Online KKP atau data riwayat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) pada aplikasi SIMPEG Online KKP dengan nilai Kinerja dari Kategori;
d. Disiplin diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan diambil yang tidak pernah/pernah dijatuhi hukuman disiplin selama 5 tahun terakhir dan diupdate pada aplikasi SIMPEG.
7. Bobot penilaian dimensi Indeks Profesionalitas ASN terdiri atas :
Nilai Kategori 91 – 100 Sangat Profesional/sangat tinggi
81 – 90 Cenderung profesional/tinggi 71 – 80 Rentan tidak profesional/sedang 61 – 70 Cenderung tidak profesional/
≤60 Sangat tidak profesional/sangat rendah c. Kinerja memiliki bobot 30 % (empat puluh persen); dan
d. Disiplin memiliki bobot 5 % (lima persen).
8. Berdasarkan bobot penilaian dimensi Indeks Profesonalitas ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dilakukan perhitungan dengan rumus matematis sebagai berikut:
𝐼𝑃
𝐿𝑒𝑣.1= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑝𝑙𝑖𝑛
9. Kategori Penilaian IP ASN antara lain
SATUAN PENGUKURAN : Indeks
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/ Output ( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( x ) Lag Output ( ) Lag
Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan, Bagian Perencanaan Umum
SUMBER DATA : Biro SDMA Setjen (Aplikasi IP ASN)
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( x ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
24
NOMOR IKU : IK.7
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Persentase Penyelesaiaan Temuan BPK Lingkup Biro Perencanaa
DESKRIPSI IKU :
DEFINISI
Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK Biro Perencanaan merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.
CARA PENGUKURAN CAPAIAN
Persentase Penyelesaian Temuan BPK lingkup Biro Perencanaan:
(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti dengan status Selesai : Total Temuan BPK ) x 100%
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( x ) Kuantitas/
Output
( )
Kualitas/ Mutu
( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead
Process
( x ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Biro Keuangan. Inspektorat Jenderal
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( x ) Nilai Posisi Akhir
12
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
(
) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( x ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
NOMOR IKU : IK.8
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Unit kerja Biro Perencanaan yang menerapkan manajemen pengetahuan yang terstandar (%) DESKRIPSI IKU
DEFINISI
∙ Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.
∙ Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup Sekretariat Jenderal dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP.
CARA PERHITUNGAN CAPAIAN
∙ Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Lingkup Biro Perencanaan dihitung dari:
a) Dokumen : PK Eselon 3 dan 4; Manual IKU dan Laporan Kinerja Esleon II
b) Keikutsertaan : Persentase Pejabat dan Staf yang tergabung dalam aplikasi Bitrix
c) Keaktifan (Upload dokumentasi kegiatan/informasi dilengkapi dengan foto atau video (es II) atau notulensi hasil rapat yang bersifat boleh dipublikasikan dan PPT rapat terkait kegiatan prioritas dengan kriteria mengandung informasi 5W1H)
∙ Cara Mengukur :
a) Menggunakan aplikasi Bitrix
b) Pengukuran dilakukan setiap triwulan dengan target yang telah ditetapkan.
c) Pengukuran Dokumen : i) Perjanjian Kinerja dilakukan setiap tahun, ii) Laporan Kinerja dilakukan setiap triwulan, iii) Renaksi Kinerja d) Keikutsertaan akan direkap setiap hari dalam satu triwulan
e) Penghitungan keaktifan dilakukan setiap hari dalam satu triwulan dengan komposisi minimal 1 kali upload informasi f) Untuk konten video diharapkan bersifat edukasi atau ajakan, yang diupload minimal satu kali dalam triwulan
g) Rekonsiliasi hasil MP dengan mengundang penanggung jawab MP Lingkup Setjen dilakukan setiap triwulan .
h) Pusdatin menyediakan data hasil rekapan pejabat yang telah aktif pada setiap triwulan untuk diolah dan dijadikan nilai IKU MP Setjen.
Hasil capaian pada akhir tahun merupakan nilai rata-rata capaian pada triwulan I-IV
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/
Output
( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( x ) Lead Process ( ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
33
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( x ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( x ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
NOMOR IKU : IK.9
SASARAN STRATEGIS (SS) : Terkelolanya Pemerintahan yang Baik Lingkup Biro Perencanaan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Biro Perencanaan (%) DESKRIPSI IKU
DEFINISI
Jumlah rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal kepada Sekretariat Jenderal berdasarkan LHP (terbatas pada LHP Audit, Reviu dan Evaluasi baik bentuk surat maupun bab) yang terbit pada periode 1 Oktober 2019 s.d. 30 Septemebr 2020 atau Triwulan IV Tahun 2019 s.d. Triwulan IIITahun 2020 yang telah ditindaklanjuti secara tuntas (status tindak lanjut adalah TUNTAS) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan.
CARA PERHITUNGAN CAPAIAN
Rekomendasi hasil pengawasan Itjen (Sudit, Reviu dan Evaluasi) yang sudah ditindaklanjuti secara tuntas sebanyak 60% dari seluruh rekomendasi yang diberikan selama periode pengukuran.
Jml Rekomendasi = ∑ 𝑁𝑡𝑥 100%
∑ 𝑁
Keterangan:
Σ Nt = jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh Biro Perencanaan Perencanaan
Σ N = jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada Biro Perencanaan
SATUAN PENGUKURAN : Persen (%)
JENIS ASPEK TARGET : ( ) Kuantitas/
Output
( x ) Kualitas/ Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya
TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( x ) Lead Process ( ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Biro Perencanaan
SUMBER DATA : Inspektorat Jenderal, Biro Keuangan
STATUS DATA : ( ) Raw Data ( x ) Hasil Perhitungan Raw Data
JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-
rata
( x ) Nilai Posisi Akhir
METODE CASCADING : ( ) Adopsi
Langsung
( ) Lingkup Dipersempit
( ) Komponen Pembentuk
( x ) Buat Baru
POLARISASI : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( x ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan