• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima."

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Pajak Penghasilan Tidak Final (lanjutan)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima.

t. Laba (Rugi) Per Saham

Laba (rugi) neto per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode/tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode/tahun berjalan.

Laba (rugi) neto per saham dilusian dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan penghitungan laba (rugi) neto per saham dasar, kecuali bahwa ke dalam perhitungannya dimasukkan dampak dilutif dari uang muka setoran modal.

u. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

1. Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku;

2. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;

3. Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

4. Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut;

5. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.

v. Pengakuan Beban

Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Informasi Segmen

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

x. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan relevan dengan Grup:

 PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

 PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi”

 PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”

 PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”

 PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”

 PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

 PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

 PSAK No. 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham”

 PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

 ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

 ISAK No. 25 “Hak atas tanah”.

Penerapan standar dan interprestasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode/tahun berjalan atau periode/tahun sebelumnya.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN a. Pertimbangan

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

(2)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Informasi Segmen

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

x. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan relevan dengan Grup:

 PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

 PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi”

 PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”

 PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”

 PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”

 PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

 PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

 PSAK No. 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham”

 PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

 ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

 ISAK No. 25 “Hak atas tanah”.

Penerapan standar dan interprestasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode/tahun berjalan atau periode/tahun sebelumnya.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN a. Pertimbangan

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

(3)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) a. Pertimbangan (lanjutan)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha

Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang untuk mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

Akun tertentu berupa provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan oleh Grup jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai.

b. Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 20.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi

Beban perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan properti investasi, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

Instrumen Keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.

Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar Dan Keusangan Persediaan

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

(4)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi

Beban perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan properti investasi, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

Instrumen Keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.

Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar Dan Keusangan Persediaan

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

(5)

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008

Kas Kas kecil 734.552.299 128.321.500 643.494.100 3.002.400 6.599.900

Kas resto 101.444.022 165.866.650 65.156.734 31.648.720 49.853.830

Jumlah kas 835.996.321 294.188.150 708.650.834 34.651.120 56.453.730

Bank Rupiah PT Bank CIMB

Niaga Tbk 3.208.021.817 1.690.631.524 620.389.643 - -

PT Bank Central

Asia Tbk 1.841.821.359 514.303.634 95.829.129 86.539.749 31.762.682

PT Bank Mega Tbk 109.941.619 - - 1.598.673 -

PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk 62.230.596 29.112.641 21.124.624 23.815.548 28.056.370

PT Bank Pan Indonesia Tbk - - - 34.874.991 13.857.215 Dolar Amerika Serikat

PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD76.887 pada tanggal 30 Juni 2012 USD62.589 pada tanggal 31 Desember 2011, dan USD393.417 pada

tanggal 31 Desember 2010) 728.887.825 567.166.675 3.537.214.856 - - PT Bank Central Asia Tbk

(USD14.948 pada tanggal 30 Juni 2012, USD5.842 pada tanggal

31 Desember 2011) 141.706.678 52.971.176 - - -

PT Bank Mega Tbk (USD949 pada tanggal

31 Desember 2009) - - - 8.918.062 -

Jumlah bank 6.092.609.894 2.854.185.650 4.274.558.252 155.747.023 73.676.267

Deposito Berjangka Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.560.880.164 - 500.000.000 - -

Jumlah deposito berjangka 1.560.880.164 - 500.000.000 - -

Jumlah 8.489.486.379 3.148.373.800 5.483.209.086 190.398.143 130.129.997

Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 seluruh kas dan setara kas tidak ada yang dijaminkan.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2010, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,25%-6,00% dan 5,50%-6,00%.

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Piutang Visa/ Master Card 757.753.229 124.819.371 24.016.010 25.685.118 79.310.606

Piutang Agen 39.289.998 283.336.255 29.060.708 30.897.247 24.704.907

Lain-lain 79.070.182 363.743.836 - - -

Jumlah 876.113.409 771.899.462 53.076.718 56.582.365 104.015.513

Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008, semua piutang usaha memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan.

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/

31 Desember 2008, semua piutang usaha Grup merupakan piutang usaha dari pihak ketiga dalam mata uang dalam Rupiah. Tidak ada piutang usaha dari pihak berelasi dan tidak ada piutang usaha dalam mata uang asing.

Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008.

6. PIUTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari :

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008

Pihak ketiga:

Lain-lain 10.522.494 11.973.004 3.895.919 35.305.434 351.026

Pihak berelasi:

PT Tiara Realty 13.735.544.484 - - - -

PT Intiputra Fikasa - - 8.407.266.671 - -

PT Bukit Cinere Indah - - 977.760.993 776.089.182 127.927.722

Sub-jumlah 13.735.544.484 - 9.385.027.664 776.089.182 127.927.722

Jumlah 13.746.066.978 11.973.004 9.388.923.583 811.394.616 128.278.748

Piutang non-usaha pihak berelasi merupakan piutang atas tagihan ke PT Tiara Realty sehubungan dengan kegiatan non-operasional Perusahaan.

Piutang non-usaha pihak berelasi dan pihak ketiga tidak memiliki syarat dan kondisi.

(6)

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Piutang Visa/ Master Card 757.753.229 124.819.371 24.016.010 25.685.118 79.310.606

Piutang Agen 39.289.998 283.336.255 29.060.708 30.897.247 24.704.907

Lain-lain 79.070.182 363.743.836 - - -

Jumlah 876.113.409 771.899.462 53.076.718 56.582.365 104.015.513

Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008, semua piutang usaha memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan.

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/

31 Desember 2008, semua piutang usaha Grup merupakan piutang usaha dari pihak ketiga dalam mata uang dalam Rupiah. Tidak ada piutang usaha dari pihak berelasi dan tidak ada piutang usaha dalam mata uang asing.

Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008.

6. PIUTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari :

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008

Pihak ketiga:

Lain-lain 10.522.494 11.973.004 3.895.919 35.305.434 351.026

Pihak berelasi:

PT Tiara Realty 13.735.544.484 - - - -

PT Intiputra Fikasa - - 8.407.266.671 - -

PT Bukit Cinere Indah - - 977.760.993 776.089.182 127.927.722

Sub-jumlah 13.735.544.484 - 9.385.027.664 776.089.182 127.927.722

Jumlah 13.746.066.978 11.973.004 9.388.923.583 811.394.616 128.278.748

Piutang non-usaha pihak berelasi merupakan piutang atas tagihan ke PT Tiara Realty sehubungan dengan kegiatan non-operasional Perusahaan.

Piutang non-usaha pihak berelasi dan pihak ketiga tidak memiliki syarat dan kondisi.

(7)

7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008

Bangunan 32.007.832.309 25.999.317.032 - - -

Makanan 119.060.634 63.910.842 4.162.063 3.593.925 6.684.805

Minuman 95.155.248 115.750.576 4.944.980 6.578.533 6.662.821

Lain-lain 112.883.716 542.655.621 - - -

Jumlah 32.334.931.907 26.721.634.071 9.107.043 10.172.458 13.347.626

Rincian persediaan bangunan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

Pemilik Nama Hotel Jumlah Kondotel Nilai

PT Tiara Inti Mulia Anantara Uluwatu Bali 21 24.546.303.843

PT Cakrawala Usaha Nusantara Best Western Kuta Beach 26 7.461.528.466

Jumlah 47 32.007.832.309

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan bangunan hotel milik TIM dan CUN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh TIM dan CUN dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18).

Pada tanggal 30 Juni 2012, estimasi nilai wajar persediaan CUN adalah sebesar Rp8.996.352.968.

Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen.

Pada tanggal 30 Juni 2012, estimasi nilai wajar persediaan TIM adalah sebesar Rp27.395.414.087. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen.

Persediaan bangunan dan bangunan dalam penyelesaian atas Villa dan Kondotel Anantara, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD13.500.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Persediaan bangunan dan properti investasi atas Kondotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp72.500.000.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Manajemen Group berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan yang dipertanggungkan.

8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian saldo dengan pihak berelasi:

a. Piutang non-usaha kepada pihak berelasi

30 Juni 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 1 Januari 2009/

31 Desember 2008 Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase *) Jumlah Persentase*)

PT Tiara Realty 13.735.544.484 1,87% - - - - - - - -

PT Intiputra Fikasa - - - - 8.407.266.671 4,01% - - - -

PT Bukit Cinere Indah - - - - 977.760.993 0,47% 776.089.182 1,41% 127.927.722 1,52%

Jumlah 13.735.544.484 1,87% 9.385.027.664 4,48% 776.089.182 1,41% 127.927.722 1,52%

*) Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian .

Pada tanggal 1 Januari 2008, PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL) mengadakan perjanjian dengan PT Bukit Cinere Indah dimana SGL memberikan pinjaman dengan jumlah tidak melebihi

Rp1.000.000.000 untuk keperluan modal kerja. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2012. Pemberian pinjaman ini tidak dikenakan

bunga dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Pada tahun 2011, pinjaman tersebut telah dilunasi oleh PT Bukit Cinere Indah.

b. Utang non-usaha kepada pihak berelasi

30 Juni 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 1 Januari 2009/

31 Desember 2008 Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*)

PT Tiara Realty 95.824.369.511 16,59% - - - - - - - -

Tn. Bhakti Salim - - 953.904.494 0,21% - - - - - -

Tn. Frans Faizal Hasjim - - 635.586.968 0,14% - - 181.772.578 0,32% 1.000.000 0,00%

PT Intiputra Fikasa - - 61.590.937.513 13,28% 43.648.059.745 19,91% 48.355.786.446 85,58% 8.244.273.044 95,85%

PT Kace Mas - - - - 24.483.249.399 11,17% 7.377.486.598 13,06% - -

Ny, Elly Salim - - - - - - 2.000.000 0,00% - -

Tn. Agung Salim - - 317.479.060 0,07% - - - - -

PT Bukit Cinere Indah - - - - - - - - 45.330.107 0,53%

Jumlah 95.824.369.511 16,59% 63.497.908.035 13,70% 68.131.309.144 31,08% 55.917.045.622 98,96% 8.290.603.151 96,38%

**) persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian

Saldo utang kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 tidak diatur jadwal pembayaran yang tetap dan tidak dibebani bunga. Utang ini digunakan oleh Grup untuk membayar sewa tanah di Bali dan biaya-biaya operasional Grup.

c. Beban gaji dan tunjangan personil manajemen kunci

Persentase terhadap jumlah

Saldo beban usaha yang bersangkutan

30 Juni 2012

30 Juni 2011 (Tidak

Diaudit) 31 Des 2011 31 Des 2010 1 Januari 2010/

31 Des 2009 30 Juni 2012

30 Juni 2011 (Tidak (Diaudit) 31 Des

2011 31 Des

2010 1 Januari 2010/ 31 Des 2009 Beban gaji dan

tunjangan

Imbalan kerja

jangka pendek

Direksi 2.404.430.872 1.442.414.318 4.340.443.570 1.992.339.049 168.472.946 14,24% 12,15% 12,11% 14,85% 5,72%

Komisaris 1.243.434.251 691.505.336 2.244.629.389 1.030.323.908 87.124.581 7,36% 5,82% 6,26% 7,68% 2,96%

Imbalan kerja

jangka panjang

Direksi - - - - - - - - - -

Komisaris - - - - - - - - - -

Saldo beban gaji

dan tunjangan 3.647.865.122 2.133.919.654 6.585.072.959 3.022.662.957 255.597.328 21,60% 17,97% 18,37% 22,53% 8,68%

**) persentase terhadap jumlah beban usaha konsolidasian.

(8)

8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian saldo dengan pihak berelasi:

a. Piutang non-usaha kepada pihak berelasi

30 Juni 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 1 Januari 2009/

31 Desember 2008 Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase *) Jumlah Persentase*)

PT Tiara Realty 13.735.544.484 1,87% - - - - - - - -

PT Intiputra Fikasa - - - - 8.407.266.671 4,01% - - - -

PT Bukit Cinere Indah - - - - 977.760.993 0,47% 776.089.182 1,41% 127.927.722 1,52%

Jumlah 13.735.544.484 1,87% 9.385.027.664 4,48% 776.089.182 1,41% 127.927.722 1,52%

*) Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian .

Pada tanggal 1 Januari 2008, PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL) mengadakan perjanjian dengan PT Bukit Cinere Indah dimana SGL memberikan pinjaman dengan jumlah tidak melebihi

Rp1.000.000.000 untuk keperluan modal kerja. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2012. Pemberian pinjaman ini tidak dikenakan

bunga dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Pada tahun 2011, pinjaman tersebut telah dilunasi oleh PT Bukit Cinere Indah.

b. Utang non-usaha kepada pihak berelasi

30 Juni 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 1 Januari 2009/

31 Desember 2008 Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*) Jumlah Persentase*)

PT Tiara Realty 95.824.369.511 16,59% - - - - - - - -

Tn. Bhakti Salim - - 953.904.494 0,21% - - - - - -

Tn. Frans Faizal Hasjim - - 635.586.968 0,14% - - 181.772.578 0,32% 1.000.000 0,00%

PT Intiputra Fikasa - - 61.590.937.513 13,28% 43.648.059.745 19,91% 48.355.786.446 85,58% 8.244.273.044 95,85%

PT Kace Mas - - - - 24.483.249.399 11,17% 7.377.486.598 13,06% - -

Ny, Elly Salim - - - - - - 2.000.000 0,00% - -

Tn. Agung Salim - - 317.479.060 0,07% - - - - -

PT Bukit Cinere Indah - - - - - - - - 45.330.107 0,53%

Jumlah 95.824.369.511 16,59% 63.497.908.035 13,70% 68.131.309.144 31,08% 55.917.045.622 98,96% 8.290.603.151 96,38%

**) persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian

Saldo utang kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 tidak diatur jadwal pembayaran yang tetap dan tidak dibebani bunga. Utang ini digunakan oleh Grup untuk membayar sewa tanah di Bali dan biaya-biaya operasional Grup.

c. Beban gaji dan tunjangan personil manajemen kunci

Persentase terhadap jumlah

Saldo beban usaha yang bersangkutan

30 Juni 2012

30 Juni 2011 (Tidak

Diaudit) 31 Des 2011 31 Des 2010 1 Januari 2010/

31 Des 2009 30 Juni 2012

30 Juni 2011 (Tidak (Diaudit) 31 Des

2011 31 Des

2010 1 Januari 2010/

31 Des 2009 Beban gaji dan

tunjangan

Imbalan kerja

jangka pendek

Direksi 2.404.430.872 1.442.414.318 4.340.443.570 1.992.339.049 168.472.946 14,24% 12,15% 12,11% 14,85% 5,72%

Komisaris 1.243.434.251 691.505.336 2.244.629.389 1.030.323.908 87.124.581 7,36% 5,82% 6,26% 7,68% 2,96%

Imbalan kerja

jangka panjang

Direksi - - - - - - - - - -

Komisaris - - - - - - - - - -

Saldo beban gaji

dan tunjangan 3.647.865.122 2.133.919.654 6.585.072.959 3.022.662.957 255.597.328 21,60% 17,97% 18,37% 22,53% 8,68%

**) persentase terhadap jumlah beban usaha konsolidasian.

(9)

8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

Berikut ini adalah sifat dari pihak-pihak yang berelasi:

Pihak Berelasi PT Intipura Fikasa PT Kace Mas

Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Bhakti Salim PT Bukit Cinere Indah PT Tiara Realty Tn. Agung Salim Ny. Elly Salim

Hubungan Memiliki manajemen kunci yang sama

Memiliki manajemen kunci yang sama

Direktur utama, pemegang saham Direktur, pemegang saham

Memiki manajemen kunci yang sama Pemegang saham

Pemegang saham Komisaris

Sifat Transaksi

Utang pihak berelasi, piutang pihak berelasi Utang pihak berelasi

Utang pihak berelasi Utang pihak berelasi Piutang pihak berelasi Utang pihak berelasi Utang pihak berelasi Utang pihak berelasi

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari :

31 Desember 1 Januari 2009/

30 Juni 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008

Uang muka

Lain-lain 2.297.933.098 717.956.908 657.318.916 129.117.074 -

Sub-jumlah 2.297.933.098 717.956.908 657.318.916 129.117.074 -

Biaya dibayar di muka

Asuransi 275.751.885 108.231.551 7.243.162 7.177.624 6.909.804

Sewa 92.634.067 234.654.700 6.877.500 - 200.000.000

Lain-lain 203.552.700 5.000.000 8.143.906 504.000 429.667.607

Sub-jumlah 571.938.652 347.886.251 22.264.568 7.681.624 636.577.411

Jumlah 2.869.871.750 1.065.843.159 679.583.484 136.798.698 636.577.411

Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan.

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.

10. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Penyesuaian/

30 Juni 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 4.102.250.000 - - - 4.102.250.000

Bangunan dan prasarana 86.674.298.748 214.809.040 - 1.633.952.136 85.255.155.652

Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 3.581.677.614 767.880.633 9.000.000 - 4.340.558.247

Kendaraan 3.853.708.628 - - - 3.853.708.628

Bangunan dalam penyelesaian 323.304.914.875 169.464.654.038 - 4.374.563.141 488.395.005.772

Jumlah biaya perolehan 421.666.849.865 170.447.343.711 9.000.000 6.008.515.277 586.096.678.299

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 3.440.312.379 2.983.688.998 - - 6.424.001.377

Mesin (genset) 150.000.000 - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 2.955.346.048 124.570.297 3.187.500 - 3.076.728.845

Kendaraan 992.410.968 476.749.876 - - 1.469.160.844

Jumlah akumulasi penyusutan 7.538.069.395 3.585.009.171 3.187.500 - 11.119.891.066

Nilai Buku 414.128.780.470 574.976.787.233

Penyesuaian/

31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 4.102.250.000 - - - 4.102.250.000

Bangunan dan prasarana 4.748.829.316 - - 81.925.469.432 86.674.298.748

Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 3.204.652.811 391.614.803 14.590.000 - 3.581.677.614

Kendaraan 2.755.180.015 1.099.415.340 886.727 - 3.853.708.628

Bangunan dalam penyelesaian 125.814.489.990 305.415.211.349 - (107.924.786.464) 323.304.914.875

Jumlah biaya perolehan 140.775.402.132 306.906.241.492 15.476.727 (25.999.317.032) 421.666.849.865

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 949.765.870 2.490.546.509 - - 3.440.312.379

Mesin (genset) 120.000.000 30.000.000 - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 2.720.295.329 237.336.761 2.286.042 - 2.955.346.048

Kendaraan 345.167.115 647.243.853 - - 992.410.968

Jumlah akumulasi penyusutan 4.135.228.314 3.405.127.123 2.286.042 - 7.538.069.395

Nilai Buku 136.640.173.818 414.128.780.470

(10)

10. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Penyesuaian/

30 Juni 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 4.102.250.000 - - - 4.102.250.000

Bangunan dan prasarana 86.674.298.748 214.809.040 - 1.633.952.136 85.255.155.652

Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 3.581.677.614 767.880.633 9.000.000 - 4.340.558.247

Kendaraan 3.853.708.628 - - - 3.853.708.628

Bangunan dalam penyelesaian 323.304.914.875 169.464.654.038 - 4.374.563.141 488.395.005.772

Jumlah biaya perolehan 421.666.849.865 170.447.343.711 9.000.000 6.008.515.277 586.096.678.299

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 3.440.312.379 2.983.688.998 - - 6.424.001.377

Mesin (genset) 150.000.000 - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 2.955.346.048 124.570.297 3.187.500 - 3.076.728.845

Kendaraan 992.410.968 476.749.876 - - 1.469.160.844

Jumlah akumulasi penyusutan 7.538.069.395 3.585.009.171 3.187.500 - 11.119.891.066

Nilai Buku 414.128.780.470 574.976.787.233

Penyesuaian/

31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 4.102.250.000 - - - 4.102.250.000

Bangunan dan prasarana 4.748.829.316 - - 81.925.469.432 86.674.298.748

Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 3.204.652.811 391.614.803 14.590.000 - 3.581.677.614

Kendaraan 2.755.180.015 1.099.415.340 886.727 - 3.853.708.628

Bangunan dalam penyelesaian 125.814.489.990 305.415.211.349 - (107.924.786.464) 323.304.914.875

Jumlah biaya perolehan 140.775.402.132 306.906.241.492 15.476.727 (25.999.317.032) 421.666.849.865

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 949.765.870 2.490.546.509 - - 3.440.312.379

Mesin (genset) 120.000.000 30.000.000 - - 150.000.000

Peralatan dan perabotan 2.720.295.329 237.336.761 2.286.042 - 2.955.346.048

Kendaraan 345.167.115 647.243.853 - - 992.410.968

Jumlah akumulasi penyusutan 4.135.228.314 3.405.127.123 2.286.042 - 7.538.069.395

Nilai Buku 136.640.173.818 414.128.780.470

Referensi

Dokumen terkait

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

[r]

VISI LPPM Itenas Adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka membantu terwujudnya visi Itenas di dalam mendidik dan

Banda Aceh, 25 Agustus 2014 Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa.. Dinas

• Studi yang dilakukan pada 4 negara yang mengubah opened system ke closed system, menunjukkan kejadian CLABSI menurun dari 10.1 infeksi per 1,000 hari kateter (open system)

Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Kepala Desa Dan Perangkat Desa dianggarkan dalam APBDes yang

Tolok ukur kedua yang diberikan oleh Dewey untuk menilai apakah pengalaman bersifat mendidik atau tidak adalah apakah pengalaman itu menjamin terjadinya interaksi antara realitas

Pada sisi lain ada yang disebut dengan suspensi,yang mana partikelnya mengandung lebih dari satu molekul dan cukup besar untuk dilihat oleh mata atau dibawah mikroskop