• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS RAJAPOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS RAJAPOLAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

178

Journal of Midwifery Information (JoMI)

Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Tasikmalaya

ISSN: 2747-0148 (Printed); 2747-0822 (Online)

Journal Homepage: http://https://jurnal.ibikotatasikmalaya.or.id/index.php/jomi

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)

DI PUSKESMAS RAJAPOLAH

Harysa Ismai1, Lina Marlina2*, Hj. Sumarni3

1,2,3 Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia

*Corresponding author: lina.marlina@bku.ac.id

Info Artikel

Abstract Keywords:

Chronic energy deficiency, LiLA, Midwifery

Management

Chronic Energy Deficiency (KEK) is a condition caused by an imbalance in nutritional intake between energy and protein, so that the nutrients needed by the body are not fulfilled. Pregnant women with SEZ pose a risk of maternal death during perinatal or giving birth to babies with low birth weight (LBW).

The author’s purpose of conducting this study was to provide midwifery care to mothers with chronic energy deficiency using midwifery care management and documented in the form of SOAP. This study used a qualitative research method with a case study research strategy, consisting of 1 pregnant woman who experienced chronic energy deficiency who was given care according to the SOP (Standard Operational Procedure) for chronic energy deficiency at the Rajapolah Health Center and conducted an initial assessment using the SOAP method. The results obtained from the care of Mrs. N after being given Information Communication. The results of the study found that Mrs. N with chronic energy deficiency showed changes in eating patterns that gradually improved and eating habits with small but frequent eating patterns which were initially difficult to consume

Kata kunci:

Kekurangan energi kronik, LiLA, Managemen Kebidanan

Abstrak

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang KEK menimbulkan resiko kematian ibu mengalami saat perinatal atau melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir (BBLR). Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan kekurangan energi kronik menggunakan manajement asuhan kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case study research, terdiri dari 1 orang ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik yang diberikan asuhan sesuai SOP (Standar Operational Procedur) kekurangan energi kronik yang ada di puskesmas Rajapolah dan melakukan pengkajian awal menggunakan metode

(2)

179

SOAP. Hasil yang didapatkan dari asuhan pada Ny. N setelah diberikan Komunikasi Informasi. Hasil penelitian yang didapatkan ada Ny N dengan Kekurangan energi kronik menunjukan perubahan pola makan yang berangsur membaik serta kebiasaan makan dengan pola makan sedikit tapi sering yang awalnya sulit untuk mengkonsumsi makanan

PENDAHULUAN

Berdasarkan data yang dilaporkan kepada Direktorat Kesehatan Keluarga melalui komdat.kesga.kemkes.go.id, pada tahun 2019 Secara nasional, cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT tahun 2019 adalah 90,52%. Namun angka tersebut belum memenuhi target Renstra tahun 2019 sebesar 95%. Provinsi dengan persentase terendah ke 4 ibu hamil KEK mendapat PMT adalah Jawa Barat sebesar 85,90% (KemenKes RI,2019).

Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi, ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia dewasa (Kemenkes,2017).

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang mengalami KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Depkes,2013).

Tanda-tanda Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil yaitu lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g% pada trimester 1 dan 3,berat badan tidak bertambah secara normal pada trimester 2 dan trimester 3 ibu hamil dengan gizi dianjurkan menambah berat badan per minggu masing masing sebesar 0.5 kg (Ervinawati,2018)

Penanganan yang harus dilakukan terrhadap ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan konseling pada ibu hamil (Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,2015). Pemberian konseling ibu hamil untuk menerapkan kebiasaan makan bersama keluarga, pola makan ibu harus beragam, dan porsi makanan utama ibu hamil haru s yang adekuat, makan-makanan tinggi kalori dan protein (Hasanah, Febrianti, dan Minsanawati, 2013).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Haemoglobin (Hb). Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada Trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, Trimester II sekitar 3 kg, dan Trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.

Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronik (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hameoglobin (Hb) untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi (Waryana,2016).

Beberapa faktor yang menyebabkan KEK yaitu : 1) Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan.

Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi.

(3)

180

Kadar hemoglobin yang kurang atau di bawah batas normal pada ibu hamil dengan kek hal ini di sebabkan oleh pola konsumsi yang tidak seimbang selama kehamilan hal ini beresiko mengalami gangguan gizi atau dapat terjadinya kek yang dapat berujung terjadinya anemia.

(Aminin Fidyah.dkk 2014).

2) Status ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemeliharaan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya.

3) Pengetahuan zat gizi dalam makanan.

Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Ibu dengan pengetahuan gizi baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.

4) Status kesehatan.

Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya.

Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang sehat

5) Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda.

Seorang dengan gerak yang aktif memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Maka semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.

6) Suhu lingkungan.

Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan makin besar pula panas yang dilepaskan.

Dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil KEK

Kekurangan energi kronik pada ibu hamil apabila dibiarkan dan tidak ditangani akan mengakibatkan Anemia yaitu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g% pada trimester 1 dan 3,berat badan tidak bertambah secara normal, Terhadap janin akan mengakibatkan abortus, bayi lahir mati,kelainan kongingetal, anemia pada bayi, BBLR, dan mempengaruhi proses pertumbuhan janin (Muliarini, 2010).

Studi kasus yang dilakukan penulis di PKM Rajapolah Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya pada Bulan Mei-Juli 2021. pada 1 orang ibu hamil. Pada ibu hamil yang terkena suatu masalah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian- kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu ( Notoatmodjo,2010).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya angka kejadian KEK pada tahun 2020 adalah sebanyak 87 kasus dari 985 ibu hamil. Mempertimbangkan angka kejadian ibu hamil dengan KEK cukup tinggi serta komplikasi yang di timbulkan apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian. Maka penulis tertarik mengangkat kasus

“Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya “.

METODE

Laporan kasus pada studi kasus ini menggunakan metode studi penelaahan kasus ( case study) yang terdiri dari satu orang ibu yang dimaksud berarti satu orang ibu yang diberikan asuhan kehamilan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisis, Penatalaksanaan)..

(4)

181 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN 1. Data subjektif

Ibu mengatakan pola makan berangsur membaik,sudah bisa makan sedikit-sedikit tapi sering,sering makan camilan dan buah-buahan.

2. Data objektif

K/U Baik Tekanan darah 110/80 mmHg Respirasi 21 kali/menit Nadi 80 kali/menit Suhu 36,5o C

LILA 22 cm Berat Badan sekarang 41 kg 3. Analisa data

Ny. N G4P1A2 gravida 13-14 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik dan anemia 4. Penatalaksanaan

a. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan Memberitahukan tindakan yang akan diberikan.

Hasil : Ibu mengerti.

b. Mengingatkan ibu untuk tetap menerapkan pola makan yang sekarang dengan baik.

Hasil : Ibu mampu mengatur pola makan sehingga pola makan ibu berangsur membaik,adanya peningkatan berat badan dari 40,55 kg menjadi 41 kg setelah ibu memperbaiki pola makan sedikit tapi sering, disertai dengan makan camilan dan buah- buahan sedikit demi sedikit.

c. Mengingatkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan ANC ke fasilitas kesehatan terdekat

Hasil : Ibu bersedia untuk memeriksakan kehamilannya ke Fasilitas kesehatan terdekat dengan rutin agar kesehatan ibu dan janin lebih terkontrol.

d. Mengingatkan ibu untuk rutin meminum obat yang diberikan fasilitas kesehatan guna menjaga kesehatan ibu dan bayinya.

Hasil : Ibu mampu mengkonsumsi terapi obat yang diberikan Fasilitas kesehatan sesuai dengan intruksi.

e. Memberitahukan KIE tentang nutrisi,hidrasi dan istirahat yang baik.

Hasil : Ibu membatasi kegiatan selama hamil dengan melakukan kegiatan sehari-hari dibantu oleh ibu pasien sehingga ibu bisa menerapkan pola istirahat dengan teratur.

PEMBAHASAN

Ada beberapa hal yang penulis uraikan pada bab pembahasan ini dimana penulis akan membahas kesesuaian antara teori dan penatalaksanaan dari kasus yang ada.

1. Data Subjektif

Dari hasil pengumpulan data serta pemeriksaan yang dilakukan,ibu mengatakan merasa lemas,sulit makan,mual muntah sejak awal kehamilan.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan,serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang dikhawatirkan akan kehilangan zat besi.

Pemenuhan Gizi yang disarankan Disebutkan pada buku gizi kesehatan reproduksi menyebutkan bahwa zat yang diperlukan tubuh adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air (Banudi 2013).

Dari pemaparan diatas maka tidak ditemukan kesenjangan antara teori serta kasus yang terjadi dilapangan.

(5)

182 2. Data Objektif

Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan K/U Baik,Tekanan darah 110/80 mmHg,BB 41 kg, LILA 22 cm. Dalam hal ini tidak terjadi ketimpangan anatara teori dan kasus yang terjadi.

Menurut definisi Kekurangan energi kronik akibat dari suatu keadaan akibat kekurangan energi atau ketidakseimbangan asupan energi dalam waktu lama,sehingga tidak dapat dievaluasi dalam waktu singkat,ditandai dengan pengukuran LILA kurang dari 23,5 cm (Supriasa,dkk.2012).

LILA adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko kek atau gizi kurang.dengan LILA yang kurang beresiko untuk melahirkan berat badan bayi lahir rendah,karena nutrisi yang di konsumsi oleh ibu hamil sebagai ukurannya adalah lingkar lengan atas adalah ibu hamil yang memiliki lila yang kurang berresiko memiliki bayi BBLR.hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh kamariah N, musyropah pada tahun 2016 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara lila ibu hamil dengan kejadian BBLR (kamariah N,musyropah 2016).

Dari pemaparan diatas maka tidak ditemukan kesenjangan antara teori serta kasus yang terjadi dilapangan.

3. Analisa Data

Diagnosa yang penulis tegakan pada kasus Ny.N adalah G4P1A2 gravida 13-14 Minggu dengan kekurangan energi kronik.Diagnosa kebidanan yang ditegakan pada kasus Ny.N bedasarkan data subjektif dan objektif yang mengatakan hamil 13-14 Minggu dengan Kekurangan Energi Kronik dan Anemia. Supriasa (2012).

Masalah potensial yang didapat dari kasus Ny.N adalah anemia, pada pemeriksaan fisik didapat conjuntiva pucat,Kadar hemoglobin yang kurang atau di bawah batas normal pada ibu hamil dengan kek hal ini di sebabkan oleh pola konsumsi yang tidak seimbang selama kehamilan hal ini beresiko mengalami gangguan gizi atau dapat terjadinya KEK yang dapat berujung terjadinya anemia. hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan Aminin fidyah,dkk 2014 menyatakan bahwa terdapat pengaruh KEK terhadap kejadian anemia pada ibu hamil (Aminin Fidyah.dkk 2014).

Menurut penelitian Wijianto, dkk, ada hubungan yang bermakna antara resiko KEK dengan kejadian anemia pada ibu hamil .Ibu hamil yang berisiko kekurangan energi kronis (KEK) berpeluang menderita anemia 2,76 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak beresiko, umur kehamilan trimester III berpeluang 1,92 kali lebih besar dibandingkan trisemester I dan II.

(Rahmaniar, 2013).

4. Penatalaksanaan

Berdasarkan asuhan yang penulis berikan pada Ny.N yaitu memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang kekurangan energi kronik dan nutrisi yang baik bagi ibu hamil serta memberikan dukungan pisikologis pada ibu.(Endang dkk 2014).

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.N dengan Kekurangan energi kronik dan anemia 1 minggu dikediaman pasien, yang mana pada kunjungan pertama tanggal 30 – 07 – 21 didapatkan hasil K/U Baik Tekanan darah 110/70 mmHg Nadi 21 kali/meni Respirasi 20 kali/menit Suhu 36,5 c LILA 22 cm,Berat Badan 40,55 kg. Masalah yang ada pada pasien adalah lemas,sulit makan dan mual muntah sejak awal kehamilan. Keadaan ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan dengan pola sedikit tapi sering, menerapkan kebiasaan makan yang beragam dan gizi seimbang dengan porsi makanan utama ibu yang adekuat, makan makanan tinggi kalori dan protein (Hasanah,dkk.2013)

(6)

183 SIMPULAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.N G4P2A1 gravida 13-14 Minggu janin tunggal hidup intrauterine dengan Kekurangan energi kronik di Puskesmas Rajapolah, penulis mendapatkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan dalam melaksanakan asuhan mulai dari tahap pengkajian untuk mendapatkan data subjektif dan data objektif, menentukan diagnosa kebidanan, kebutuhan dan merencanakan serta melaksanakan asuhan sampai pada tahap evaluasi.

SARAN

1. Bagi Klien

Keluarga serta pasien bisa menggali informasi sebanyak banyaknya 2. Bagi Pelaksana

Penulis menyarankan agar tenaga kesehatan dapat segera menangani asuhan kebidanan 3. Bagi lembaga praktik, edukatif, dan birokrasi

Agar menerapkan SOP pemberian makanan Tambahan (PMT)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI : Profil angka kesehatan Indonesia tahun 2019

2. Departemen kesehatan.(2013).Pembinaan gizi masyarakat.Jakarta : Direktorat Bina Gizi 3. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,2015)

4. Waryana.(2016). Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama.Yogyakarta

5. Aminin Fidyah.dkk 2014 Aminin, Fidyah.(2014). Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, 5: 167–172.

6. Notoatmodjo.(2010). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta

7. Yulistiana, Evayanti, 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Vol 1, No 2, Juli 2015: 81-90.

8. Hasanah, Febrianti, Minsanawati.(2013). Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Penyebab Kekuranagan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan RSI & A Lestari Cirendeu Tanggerang Selatan. Diunduh dari ejournal.litbang.depkes.go.id › Home › Vol 4, No 2 Ags (2013)

9. Indriyani.(2013).Status Gizi Awal Kehamilan Dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil K.gor : Jurnal Pangan Dan Gizi. Maret 2009134(1):9-12. Program Pasca Sarjana Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan antara status gizi sebelum hamil dengan kejadian KEK, dengan nilai signifikan p = 0,002 (p.value < 0,05) dan nilai OR = 5,5 (OR>1) hal ini

Hubungan Antara Jumlah Asupan Protein dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil .... Hubungan Antara Jenis Asupan Protein dengan Kejadian KEK pada Ibu

Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil Terjadi tidaknya keadaan dimana ibu hamil menderita kekurangan energi protein yang dapat diketahui dengan

Terdapat hubungan antara pendapatan dengan kejadian KEK pada ibu hamil dapat dilihat dari 48 ibu hamil yang pendapatan keluarganya cukup yang mengalami KEK

Ada beberapa faktor KEK pada ibu hamil antara lain: keadaan sosial ekonomi yang mengakibatkan rendahnya pendidikan, jarak kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan

K DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK KEK DI UPTD PUSKESMAS MUNDU KABUPATEN CIREBON TAHUN 2022 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

K 27 TAHUN G2P1A0 DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK KEK DALAM KEHAMILAN DI UPTD PUSKESMAS MUNDU KABUPATEN CIREBON TAHUN 2022 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

Berdasarkan observasi dan wawancara ada 39 ibu hamil yang mengalami KEK, hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada penanggung jawab gizi ibu hamil, di dapatkan data bahwa ibu hamil