• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARADIGMA POST POSITIVISME. Mata kuliah: Filsafat Komunikasi 2G Kelas: 2G Ilmu Komunikasi Dosen Pengampu: Mustiawan, M.I.Kom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PARADIGMA POST POSITIVISME. Mata kuliah: Filsafat Komunikasi 2G Kelas: 2G Ilmu Komunikasi Dosen Pengampu: Mustiawan, M.I.Kom"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PARADIGMA POST POSITIVISME

Mata kuliah: Filsafat Komunikasi 2G Kelas: 2G Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu: Mustiawan, M.I.Kom

(2)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1:

Muhammad ikhsan saputra 2106015173

Adhitya Febriansyah 2106015054

Silvia Cahya Romadona 2106015217

Rizka Aprilia Alam 2106015352

(3)

Pengertian Paradigma

Paradigma istilah ini merupakan serapan yang berasal dari kata

latin, a paradigma yang berarti model atau pola.

Benua Eropa

paradeigma (para dan deiknunai) berarti

"perbandingan", "horizontal"

(para), pertunjukan (deik).

Yunani

Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang berlaku ketika melihat realitas dalam

komunitas yang sama, khususnya di bidang intelektual.

Arti lain

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan model filsafat

ilmu.

KBBI

Paradigma

(4)

Post positivisme muncul pada tahun 1970 – 1980an. Tokohnya, Karl R.

Popper, Thomas Khun, para filsuf mahzab Frankfurt

(Feyerabend,Richard Rotry).Post positivism adalah cara berpikir yang subjektif.

Pengertian Post Positivisme

(5)

Value Kultur

keyakinan

Tradisi kebiasaan

3 4

1 2

5 Manusia

KEBENARAN TERGANTUNG DARI

(6)

Post positivisme merupakan sebuah aliran yang datang setelah positivisme dan

memang amat dekat dengan paradigma positivisme.

Pengertian Post Positivisme

(7)

KRITIKAN DARI POSITIVISME-POST POSITIVISME

1. Observasi sebagai unsur utama metode penelitian,

3. Hubungan yang kaku antara teori dan bukti. Pengamat

memiliki sudut pandang yang berbeda dan teori harus mengalah pada perbedaan waktu.

2. Tradisi keilmuan yang

terus berkembang dan

dinamis

(8)

Pengertian Paradigma

Harus diakui bahwa aliran ini bukan merupakan filsafat baru dalam bidang keilmuan, tetapi memang sangat

dekat dengan paradigma positivisme. Salah satu indikator yang membedakan antara keduanya bahwa

pospositivisme lebih mempercayai proses verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi melalui berbagai

macam metode

Pandangan aliran positivisme bukan suatu realitas yang menolak

adanya realitas dari suatu teori.

Banyak postpositivisme yang

berpengaruh yang merupakan penganut realis medan ini, menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui adanya sebuah

kenyataan.

Karena pandangan bahwa persepsi orang berbeda, Maka tidak ada sesuatu yang benar-

benar pasti.

GAMBARAN POST POSITIVISME

(9)

FUNGSI POST POSITIVISME

Explanation (penjelasan), teori-teori harus dapat menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Prediction (prediksi), upaya teori dalam menyediakan penjelasan abstrak mengenai fenomena tertentu, dan kemudian melalui penjelasan abstrak tersebut teori dapat digunakan untuk memprediksi

Control (control), bila seseorang bisa menjelaskan dan memprediksi fenomena, maka ia juga kadang kala dapat menggunakan infromasi tersebut untuk mengontrol

peristiwa yang akan terjadi.

(10)

Sistem Keyakinan Post Positivisme

Ontologi bersifat critical realism. Ontologi dapat dikatakan mempertanyakan suatu realitas, atau lebih konkret lagi, ontologi mempertanyakan hakikat suatu fenomena.

Epistimologi mempertanyakan mengapa peneliti ingin mengetahui realitas, atau lebih konkret lagi epistimologi

mempertanyakan suatu fenomena terjadi atau dapat terjadi.

Metodologi mempertanyakan bagaimana cara peneliti menemukan pengetahuan, atau lebih konkret lagi metodologi mempertanyakan cara atau metoda apa yang digunakan oleh peneliti untuk menemukan pengetahuan.

(11)

STRUKTUR TEORI POST POSITIVISME

Respons komunikatif

“Kecakapan seorang pelaku interaksi dalam memahami dan merespons kebutuhan orang lain secara tepat”.

Perhatian empatik

“Respons emosional nonparelel di mana seseorang’merasakan untuk’ yang lain”.

Pengaruh emosional

“Respons emosional sejajar di mana seseorang’merasakan dengan’yang lain”.

(12)

Asumsi Dasar Positivisme

KEBERADAAN ILMU PENGETAHUAN REALITAS

PERSEPSI MANUSIA TUJUAN PENELITIAN

ILMU SOSIAL

(13)

PERBEDAAN POSITIVISME-POST POSITIVISME

Bersifat nyata dan itu berarti kenyataan itu Dengan keberadaannya sendiri Menurut hukum alam Mekanisme tetap.

Realis Kritis – Berarti Realitas Ini Ada tapi tidak ada Tidak sepenuhnya dipahami.

Dualistik/objektif, mungkin saja, Penting bagi peneliti Jangan bertindak menahan diri Berinteraksi dengan objek diselidiki.

Yang berarti objektivis yang

dimodifikasi.Objektivitas tetap ada Pengaturan ideal(pengontrol),

Pertanyaan atau Hipotesis diberikan oleh Format pernyataan sebelum penyelidikan Dilakukan dan diuji secara empiris (palsu) yand dikelola

dengan hati-

Perubahan penyumbatan Tekankan sifat ganda yang Mematikan. Memperbaiki

Ketidakseimbangan dengan Investigasi latar belakang Tentu saja, lebih sering

(14)

PENDEKATAN POST PISITIVISME

Post-positivisme adalah perbaikan positivisme yang dianggap memiliki kelemahan-kelemahan, serta diklaim hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap

objek yang diteliti. Secara ontologis aliran post-positivisme bersifat critical realism serta menduga bahwa realitas memang

ada dan sesuai menggunakan kenyataan serta aturan alam tapi mustahil realitas tersebut dapat ditinjau secara benar oleh

peneliti.

(15)

PANDANGAN DUNIA TERHADA POST PISITIVISME

Asumsi-asumsi dari post positivisme memperlihatkan wujud tradisional penelitian, yang dimana kebenaran pada post

positivisme ini lebih sering digunakan pada penelitian kuantitatif daripada kualitatif. Pandangan pada dunia ini sering

kali disebut sebagai metode ilmiah. terdapat juga yang menyebutnya menjadi penelitian positivis/post-positivis, sains

realitas, serta post-positivisme.

(16)

Contoh Post Positivisme Dalam Dunia Pendidikan

Contoh: pendidikan berkarakter dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar (SD) itu akan berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang positif, dilihat bukan hanya dari materi dalam pembelajaran melainkan ada juga dari perilaku

dari guru, keluarga, dan lingkungan serta emosi anak.

(17)

TERIMA KASIH!

Referensi

Dokumen terkait

keberadaan orang, benda, binatang dalam jumlah yang tidak tertentu, dengan memperhatikan kosakata, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan

Pengujian ini juga untuk menguji apakah kombinasi state yang didapatkan mirip secara visual dengan posisi dari roller coaster pada film.. Pengujian ini menggunakan 10 buah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) tipe gaya bahasa apa yang digunakan pada slogan iklan kampanye partai politik Indonesia pada tahun 2014

The Effectiveness of Drilling Technique in Using Simple Present Tense Correctly: An Experimental Study at the Eleventh Grade of SMAN 8 Mataram.. Harni Suriyani E1D 012 021

Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme karena penelitian ini didasarkan pada pengamatan terhadap kenyataan atau realitas yang ada dengan melakukan observasi

Pada penelitian ini dilakukan klasifikasi jenis burung berdasarkan suara menggunakan salah satu algoritme machine learning, yaitu Support Vector Machine (SVM)

Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang

Tes Strip untuk Uji Kualitatif Asam Mefenamat, Aspirin, dan Parasetamol dengan Menggunakan Reagen Spesifik yang Diimmobilisasi pada Membran Nata de Coco-Al203; Siti