Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 13%
Date: Thursday, December 09, 2021
Statistics: 416 words Plagiarized / 3088 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
--- Analisis Peningkatan Pendapatan Usaha Pertanian Tanaman Hias Pada Era Pandemi Covid-19 Bella Arum Kristanti, S.E., M.E Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kahuripan Kediri Email : [email protected] Abstrak Berbagai sektor terdampak akibat pandemi covid-19 termasuk sektor pertanian diantaranya adalah menurunnya pendapatan.
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian survey pada usaha keil menengah (UKM) tanaman hias di Desa Rembang Kabupaten Kediri mengenai kajian tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usaha tanaman hias dan menganalisis
peluang usaha pertanian tanaman hias serta manfaatnya pada peningkatan ekonomi.
Dari penelitian yang dilakukan pada 70 petani tanaman hias didapatkan hasil bahwa modal, tenaga kerja dan jumlah jenis tanaman hias berpengaruh terhadap pendapatan.
Diperlukan upaya berupa kerjasama dan permodalan untuk pengembangan usaha tanaman hias. Trend tanaman juga harus diperhatikan para petani tanaman hias.
Kemudian juga analisis pasar serta pemasaran online perlu dilakukan untuk menarik konsumen. Kelompok usaha tani atau paguyuban juga perlu untuk meningkatkan relasi dan pemasaran tanaman hias.
Kata Kunci : tanaman hias, pendapatan, ekonomi, pemasaran, peluang usaha Abstract Many sectors have been affected by the COVID-19 pandemic, including the agricultural sector, including the decline in income. This research is a survey research on small and medium enterprises business of ornamental plants in Rembang Village, Kediri Regency, regarding what factors affect ornamental plant business income and analyzes
ornamental plant farming business opportunities and their benefits in increasing the economy.
From research conducted on 70 ornamental plant farmers, it was found that capital, labor and the number of ornamental plant species had an effect on income. Efforts are needed in the form of cooperation and capital for the development of ornamental plant businesses. Plant trends must also be considered by ornamental plant farmers. Then also market analysis and online marketing need to be done to attract consumers.
Farmer groups or associations also need to improve relations and marketing of ornamental plants. Keywords: ornamental plants, income, economy
PENDAHULUAN Hantaman pandemi covid-19 di negara Indonesia cukup melemahkan banyak sektor. Dimana hal ini banyak dirasakan seluruh masyarakat Indonesia, banyak masyarakat mengalami hantaman yang sangat serius.
Seluruh sektor yang ada di Indonesia baik itu sektor perdagangan, pertambangan bahkan sampai pada sektor pertanian mengalami dampak akan pandemi covid-19.
Namun, sektor pertanian masih dapat bertahan dan menjadi pilihan mata pencaharian.
Pemulihan ekonomi perlu diperhatikan, mengingat potensi sektor pertanian masih bisa dikatakan untuk bertahan ditengah dampak pandemi covid-19 guna mengembalikan ketangguhan pertanian dan menarik sektor lain untuk tetap bisa bertahan dan kembali mengangkat pemulihan ekonomi.
Besarnya potensi tenaga kerja seharusnya dapat mendorong adaptasi era baru dan perkembangan pertanian kedepannya. Konsep kewirausaan selayaknya dipegang oleh petani. Kewirausahaan dapat dipadukan dengan usaha tani untuk pengembangan pertanian sangat diperlukan untuk era pandemi covid-19. Seiring dengan
perkembangan waktu, pertanian cukup berkembang semakin kompleks.
Hasil pertanian tidak hanya produk pertanian berupa kebutuhan pokok namun juga merambah pada bentuk pertanian lain seperti tanaman hias yang terspesialisasi dimana sifatnya memang dilakukan pendistribusian setelah proses produksi (farming). Usaha tani tanaman hias bisa dilakukan secara komersial. Tuntutan keindahan dan lambat laun perlu di dorong agar mampu memberikan.
Pada kondisi pandemi covid-19 saat ini masyarakat mulai memperhatikan kesehatan diri seiring dengan himbauan untuk tetap dirumah dan pertanian tanaman hias kemudian permintaan tanaman hias dalam pot (potland) menjadi trend masyarakat. Terdapat salah satu kecamatan di Kabupaten kediri yang pertumbuhan ekonominya disokong oleh sektor pertanian berupa tanaman hias yakni Kecamatan Ngadiluwih dengan fokus daerahnya berada pada Desa Rembang. Pada bidang ini sangat insentif dalam pemakaian sumber-sumber alam lokal. Kawasannya berada di daerah pedesaan.
Sentra kawasan pertanian tanaman hias ini rata-rata harga lebih murah msehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Namun, keberadaan industri kecil ini hanya berorientasi dil ingkup pasar domestik. Hal ini berkaitan pada daya saing yang cukup ketat, adanya kelemahan mkemampuan pengelolaan rendah, kesulitan sumber pembiayaan.
Secara spesifik, ada beberapa masalah dasar yang dihadapi oleh pengusaha kecil yakni adanya kelemahan memperoleh peluang pasar serta melebarkan pangsa pasar.
Kemudian lemahnya struktur modal dan keterbatasan untuk mendapatkan jalur kearah sumber-sumber permodalan. Selanjutnya, kelemahan pada bidang hal organisasi dan jugaa manajemen sumbermdaya manusia.
Adanya keterbatasan jaringan pada usaha kerjaa sama anatar pengusaha kecil atau sistemminformasi pemasaran. Hambatan berikutnyaaadalahhklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling mematikan. Disislain jugapembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian
masyarakat terhadap usaha kecil (Kuncoro, 2000).
Pada dasarnyaaseluruh kegiatan usaha tanaman hias ini memiliki sebuahhtujuan meningkatkan produktivitas supayaa keuntungan menjadi lebih tinggi dan
meningkatkann taraf hidup. Pengembangan tanaman dan produktivtas tidak lepas dari adanya faktor-faktor produksi yang dimiliki untuk meningkatkan produksi tanaman hias, sehingga pengusaha tanaman hias dituntut untuk bisa menggunakan faktor-faktor produksi yang telah dimiliki dalam prosess pengelolaan usaha tanaman secara efisien dan mampu menarik konsumen di masa Pandemi Covid–19.
Maka, berdasarkan uraiann tersebut serta dtunjang dengan kondisi usaha tanaman hias Kabupaten Kediri yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, dengan hal itu
dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usaha tanaman hias dan menganalisis peluang usaha pertanian tanaman hias serta manfaatnya pada peningkatan ekonomi di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Indonesia Negara Indonesia merupakan negara dengan struktur agraris yang berada pada kawasan tropis dengan luas lahan pertanian yang besar. Untuk itu maka salahh satu bentuk kegiatan holtikultura atau usaha tani adalah kegiatan yang banyak digeluti masyarakat Indonesia terutama dikawasan pedesaan.
Usaha tani adalah menanami berbagai jenis tanaman yang menghasilkan, baik untuk kebutuhan sendiri maupun digunakan untuk dijual atau diperdagangkan.
Sejalan dengan Soekartawi (1996) bahwa peran holtikultura adalah menyediakan lapangan pekerjaan, dan juga menunjang kegiatan aagrowisata serta agroindustri.
Selanjutnya juga menurut Mubyarto (1989), jika dilihat darii bentukproses pada waktu produksi didalam pertanian hortikultura, musim tanam yang cukup pendek itu ada kemungkinan perputaran modal yang semakin cepat dan juga dapat minim bentuk ketidakpastian yang disebabkan faktor alam.
Seiring dengan perkembangan waktu, pertanian cukup berkembang semakin kompleks.
Hasil pertanian tidak hanya produk pertanian berupa kebutuhan pokok namun juga merambah pada bentuk pertanian lain seperti tanaman hias yang terspesialisasi dimana sifatnya memang dilakukan pendistribusian setelah proses produksi (farming). Disisi lain, konsumen juga merupakan daya dorong dalam perkembangan pertanian.
Dengan semakin meningkatnya pengahsilan konsumen menuntut ketersediaan dan peroduksi tanaman hias yang lebih baik. Hal ini terus berlanjut sehingga sektor usaha tani tanaman hias menjadi semakin kompleks untuk menyediakan berbagai jenis tanaman hias dengan jumlah yang besar, disamping itu juga menuntut proses petani untuk mengembangkan input kemudian melakukan lebih baik lagi proses farming dan melakukan pemasaran yang tepat untuk produk sampai kepada tangan konsumen.
Konsep, Teori, dan Fungsi Produksi Joesron dkk (2003) menyatakan bahwaproduksi adalah hasil akhir suatu proses atau aktivitas bidang ekonomi dan memanfaatkann beberapa masukan/ input. Dengan adanyapengertian ini dapatdipahami bahwa kegiatan produksi merupakan istilah dalam kombinasi berbagai input atau masukan untuk
menghasilkan suatu output.
Teori produksi terdiri atsbeberapa analisa tentang upaya seorang pengusaha pada tingkat teknologi tuntuk mampu melakukan kombinasi faktor faktor produksi untuk menghasilkan kuantitas produk tertentu secara efisien. Dalam suatuproses produksi ini, barang dan/atau jasa akan lebih memiliki nilai tambah atau nilaiguna. Hubungan seperti ini terdapat dalam fungsi produksi.
Menurut Soekartawi (1996), Fungsi produksi adalah bentuk hubungan teknis aantara input dengan output, dimana hubungan ini menunjukkan hasiloutput sebagai fungsi atas input. Konsep Pendapatan Usahatani Menurut Nisjar (1997), untuk mengukur kondisi ekonomi sseseorang atau rumah tangga, salah satukonsep pokok yang paling sering digunakan adlah dengan mengukur tingkat pendapatan.
Jika dilihat dari segi produsen, pendapatan ini brarti jumlahpenghasilan yang diperoleh dari proses untuk menjual barang akan hasil produksinya ataupun dengan kata lain menghargakaan produksi dngan suatu hargaa pasar tertentu. Soekartawi (1986) mengatakan bahwa terdapat dua jenis pendapatan usaha tani yakni adalah pertama pendapatan kotor usahatani (gross farm income) dan kedua pendapatan bersih usahatani (net farm income). Pendapatan kotor usahatani adalah nilai produk total usahatani pada jangka waktu tertentuyang meliputi seluruh produk yang diprodukksi.
Pendapatan bersih usahatani dipengaruhiakan penerimaan usahatani dan jugaabiaya produksi. Efisiensi Usahatani Menurut Risandewi (2013) efisiensi sangat berhubungan
erat terhadap konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi ini dilakukann dengan cara menggunakan perbndingan antara output yang dihasilkann terhadap bandingan input yang dipakai (cost of output).
Dalam konsepp efisiensi produksi ini, dikenal adanya efisiensi teknik. Efisiensi teknik mencakup hubungan antara input dan output. Efisiensi teknik utamanya adalah
mensyaraatkan adanya proses produksii yangdapat memanfaatkan minim input untuk menghasilkan output dalam kuantitas yang sama. Efisiensi teknik dalam usahatani bunga jugadipengaruhi oleh kuantitas penggunaan bagaimana faktor-faktor produksinya.
Penelitian Terdahulu Solusi dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan menurut Andri (2016) adalah optimalisasi penerapan teknologi dan input pertanian agar potensi unggulan hortikultura dapat dimaksimalkan. Normansyah (2014) mengatakan bahwa perlu pelatihan manajemen yang baik terhadap para anggota kelompok tani.
Baik itu pelatihan mengenai teknis usahatani maupun non teknis seperti pelatihan menganalisis usahatani dengan baik.
Partini (2018) penguatan produksi tanaman hias harus dilakukan agar tercapai tingkat keuntunganyang maksimal. Kemudian juga perlu dilakukannya perluasan usaha pada usaha tanaman hias agar usaha lebih berkembang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitiann ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif / Quantitative Method digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara dan kuesioner. Dimana analisis data akan bersifat
kuantitatif/statistik yang ber tujuan menguji hipotesis yang telah ditentukan.
Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan sumber data primer yang
dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner sebagai sumber data utama, serta digunakan pula sumber data sekunder untuk melengkapi penelitian. Menurut Arikunto (2005), data primer merupakan data yang berupa bentuk langsung oleh subjek
penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang didapat dari ressponden.
Lokasi Penelitian Penelitian lapangan dilaksanakan di Kabupaten Kediri pada Kecamatan Ngadiluwih dengan berfokus pada Desa Rembang. Berdasarkan klaster industri,
kawasan Desa Rembang ini merupakan kawasan sentra tanaman hias. Dimana banyak masyarakat Desa Rembang adalah pengusaha tanaman hias, pembudidaya tanaman hias atau petani tanaman.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha dan pembudidaya tanaman hias di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 70 orang responden wawancara dan kuesioner. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara
menggunakan teknik simple random sampling.
Mengenai hal ini, simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak (Singarimbun,1995). Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian memberitahukan bagaimana tata cara untuk mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995).
Dalam penelitian ini varibel penelitian terbagi ke dalamdua kelompok yaitu variabel dependen atau variabel terikat (Y) dan variabel independen atau variabel bebas (X).
Pendapatan (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu pendapatan usaha tanaman hias (Y). Modal (X1) Modal dalam penelitian ini yaitu jumlah dana yang
digunakan untuk pembelian tanaman atau bibit bahkan sampai pada pembelian pupuk dalam satu bulan, diluar tanah dan bangunan. Tenaga Kerja (X2) Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam satu kali proses produksi. 4.
Jumlah Jenis Tanaman (X3) Jumlah jenis tanaman adalah berapa banyak jenis tanaman yang ditanam dan dimiliki oleh seorang petani sebagai sumber pendapatan. Metode Analisis Analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja, banyaknya jenis tanaman di Desa Rembang yang dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut: Yi = f (X1, X2,X3, DX) Income i = f (cap 1, lab 2, quant 3, D x) di mana : Y Income adalah variabel pendapatan X1 Capital adalah variabel modal X2 Labor adalah variabel tenaga kerja X3 Quantity adalah variabel jumlah tanaman HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan bentuk pengujian, didapat hasil bahwa nilai tolerance untuk keseluruhan variabel bebas adalah lebih besar dari 0,1, dan untuk nilai VIF untuk keseluruhan variabel bebas lebih kecil dari 10, dengan itu sesuai dengan kriteria pengujian multikolinearitas sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multiokolinearitas pada tiga variabel bebas.
Pengaruh Modal terhadap Pendapatan Dari hasil didapatkan koefisien regresi variabel modal sebesar 0,549. Maka dapat diartikan bahwa jika dilakukan penambahan input modal sebesar 1%, maka jumlah pendapatan akan mengalami kenaikan sebesar 0,549%
dengan bentuk asumsi variabel lainnya dianggap konstan. Modal akan mempengaruhi besaran skala usaha dan skala usahaa ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi dari usaha tani.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa semakin besar modal yang dikelola, maka akan semakin besar juga potensi produksi yang akan dihasilkan. Dalam pengelolaan tanaman hias terdapat istilah budidaya yang dimulai dari proses membeli bibit tanaman yang dapat dibudidayakan. Dalam hal ini, digunakan lebih banyak faktor produksi seperti modal atas sebidang lahan maupun pupuk untuk mencapai hasil budidaya tanaman yang baik dan yang lebih besar (Mubyarto, 1989).
Modal usahatani tanaman hias merupakan usahatani yang dapat dikelola secara mandiri tergantung pada ketersediaan bibit dan media tanam serta lahan yang memadai.
Namun kendala yang ada dalam usaha ini adalah keperluan modal yang besar untuk jenis tanaman tertentu yang sekarang menjadi trend, yang belum tentu dimiliki. Maka, usaha yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi adalah melalui dengan melalui pijaman mikro serta kerjasama.
Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Menurut hasil regresi, variabel tenaga kerja ini memiliki pengaruh sebesar 0,018 terhadap pendapatan, yang mana diartikan bahwa peningkatan tenaga kerja sebanyak 1% ini dapat meningkatkan pendapatan sebesar 0,018% dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.Pada
elastisitasnya, adanya penambahan inputberupa tenaga kerja disini tidak menghasilkan penambahan output atau pendapatan yang berarti dalam jumlah yang cukup besar, maka dari itu hal ini menunjukkan bahwa usaha tanaman hias ini bukan usahatani yang labor intensive hal ini dikarenakan dengan adanya jumlah (HOK) atau Hari Orang Kerja dalam bidang pertanian harus dapat disesuaikan dengan kondisi pertanian tersebut, artinya Hari Orang Kerja yang digunakan pasti dalam proses produksi tidak selalu perlu membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Hal tersebutemberikan gambaran bahwa dalam usaha tanaman hias Hari Orang Kerja yang terlalu tinggi tidak lebih menguntungkan apabila memang tidak sesuai dengan kondisi pertanian. Soekartawi (1989) mengatakan bahwa ketenagakerjaan dalam pertanian sering dikaitkan dengan tahap-tahap pekerjaan sehingga pada kegiatan tertentu tidak terjadi kekurangan atau kelebihan tenaga kerja.
Pengaruh Jumlah Tanaman Hias terhadap Pendapatan Hasil regresi sebesar 0,480 menunjukkan bahwa peningkatan satu jenis tanaman mampu meningkatkan produksi sebanyak 0,48%. Walaupun jenis tanaman yang berbeda tepatnya memiliki cara perawatan yang berbeda pula, namun tidak menurunkan jumlah pendapatan
Penambahan jenis tanaman dalam suatu usahatani atau penganekaragaman jenis usaha tanaman hias ini akan memberikan banyak keuntungan.
Meskipun menguntungkan, namun penerapan budidaya tanaman tidak selalu dapat
dilakukan oleh setiap individu. Media tanam bahkan luas lahan serta varietas tanaman yang dimiliki ini pun sangat berpengaruh pada berapa jenis tanaman yang dapat
ditanam dan juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sebab dalam usaha tani tanaman hias ini jenis atau varietasnya sangat beragam.
Semakin banyak ragam varietas dan kemampuan untuk membudidayakan sehingga akan menumbuhkan tunas baru yang dapat ditanam kembali sehingga mendatangkan keuntungan. Bentuk Strategi Peningkatan Pendapatan untuk Menunjang berjalannya aktivitas Ekonomi Mengingat kondisi pandemi covid-19 yang dihadapi oleh seluruh masyarakat termasuk juga usaha kecil menengah adalah menghadapi masalah keuangan seperti keterbatasan modal ditambah juga kesulitan dalam pemasaran kemudian keterbatasan informasi pasar serta kurangnya penguasaan teknologi.
Terdapat beberapa strategi peningkatan pendapatan, yakni yang pertama penambahan modal usaha dengan pinjaman permodalan mikro, kedua menjaga kesuburan serta kualitas tanaman, ketiga menambah varietas tanaman yang sedang trend, kemudian analisis pasar seperti selera konsumen dan harga tanaman. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan keberlangsungan usaha tanaman hias bahkan nantinya akan dapat mengembangkan usaha tersebut.
Dalam pemasaran dapat dilakukan secara online, pemanfaatan media seperti
handphone dan internet serta media sosial akan dapat meningkatkan koneksi antara penjual tanaman hias dan konsumen. Kemudian juga pemilihan ekspedisi atau jasa pengiriaman tanaman ini merupakan hal yang sangat diperhatikan untuk melakukan transaksi jual beli secara online.
Selama pandemi covid-19, kondisi usaha mengalami pasang surut. Karena kondisi yang menyebabkan keterbatasan para pengusaha tanaman hias untuk menjalankan usahanya secara individu maka diperlukan kerja sama dengan pelaku usaha lain untuk
kepentingan yang sama yaitu meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usaha.
Faktanya saat ini para petani tanaman hias ini belum memiliki kelompok usaha tani atau dikatakan paguyuban untuk mengembangkan usaha. Sehingga apabila ada informasi tidak semua dari pelaku usaha ini mengetahui, padahal informasi itu mungkin
menyangkut tentang trend tanaman ataupun hal lainnya. Menurut Parrili (2007) tiga faktor fundamental yang mempengaruhi perkembagnan kluster yaitu efisiensi bersama dalam pemenuhan motif efisiensi bersama.
Maka diharapkan adanya kelompok usaha tani atau paguyuban untuk menjadi
organisasi yang dapat menjadi media komunikasi bagi anggotanya dalam hal pembelian
bibit tanaman varietas baru, pembelian pupuk dan penyediaan media tanam, harga jual dan cara budidaya serta cara pemasaran melalui media online. dengan begitu maka akan tersampaikan bagaimana berkomunikasi dengan pembeli walaupun tidak secara tatap muka.
Kesadaran pelaku usaha terhadap manfaat paguyuban ini sangat penting untuk itu perlu diadakan sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan pembentukan paguyuban tersebut sehingga semua pelaku usaha dapat memahami pentingnya dan bagaimana fungsi paguyuban untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah dalam pemasaran tanaman hias sehingga pandemi covid -19 tidak menjadi hambatan dalam pemasaran tanaman hias.
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel modal, tenaga kerja dan jumlah jenis tanaman memiliki pengaruh nyata terhadap variabel pendapatan.
Dimana variabel modal dan jenis tanaman hias memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pendapatan. Trend tanaman dan varietas tanaman menjadi sebuah hal yang harus diikuti oleh para petani tanaman hias untuk itu dibutuhkan modal yang cukup besar untuk membeli bibit dan memdia tanam untuk membudidayakan tanaman hias dan meningkatkan pendapatan.
Saran Aktivitas ekonomi para petani tanaman hias dapat difokuskan pada penambahan permodalan, tenaga kerja dan jumlah tanaman hias seperti stimulus keuangan atau modal diperlukan untuk para petani tanaman hias, kemudian juga penambahan varietas atau jenis tanaman lebih banyak karena saat ini trend tanaman sangat banyak. Begitu juga mengingat kondisi pandemi covid-19 yang juga berdampak pada pemasaran tanaman hias yang tidak bertatap muka langsung sehingga diperlukan upaya pemasaran online untuk memperluas pangsa pasar tanaman hias.
Dengan pengembangan kelompok usaha tani atau paguyuban yang perlu diarahkan menuju kelompok yang mandiri yang dapat menjadi perantara antara kelompok petani dengn berbagai konsumen tanaman hias misalnya membentuk relasi dengan
pemborong perumahan, hotel dan perkantoran ataupun vendor besar yang membutuhkan tanaman hias. Selain itu juga dapat bersama-sama membeli bibit tanaman yang banyak diminati oleh konsumen serta dapat belajar budidaya bersama untuk memperbanyak tanaman.
DAFTAR PUSTAKA Andri, Kuntoro Boga, dkk. 2016. Analisis Usahatani Dan Pemasaran Petani Hortikultura Di Bojonegoro. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, Vol. 3 No. 2.
Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Joesron, Suhartati dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat. Kuncoro, M. 2000.
Usaha Kecil Di Indonesia : Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan. Seminar “A Quest for Industrial District”. Yogaykarta. Nisjar dan Winardi. 1997..Ilmu Ekonomi Makro (Satu Pengantar).Bandung: Mandar. Normansyah, Dodi, dkk. 2014.
Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Di Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Jurnal Agribisnis, Vol. 8 No. 1. Partini, dkk.
2018. Analisis Usaha Tanaman Hias
Di Kelurahan Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Studi Kasus Kembang Lestari Garden). Jurnal Agribisnis Unisi, Vol.7 No.1
Risandewi, Tri. 2013. Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta di Kabupaten Temanggung (Studi Kasus Kecamatan Candiroto).
Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol. 11 No. 1. Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soekartawi. 1996. Pembangunan Pertanian. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
INTERNET SOURCES:
---
<1% - http://repository.unpas.ac.id/view/year/2021.type.html
<1% - https://selma.ub.ac.id/
<1% - https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-54808663
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/332903643_PENGARUH_SISTEM_PEMASARAN _DIGITAL_MARKETING_TERHADAP_PENINGKATAN_VOLUME_PENJUALAN_HASIL_INDUS TRI_RUMAHAN
<1% - https://iopscience.iop.org/issue/1755-1315/230/1
<1% - https://www.fao.org/3/Y4360E/y4360e0a.htm
<1% - https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/30-BBRC-2020-IV-2-4-KSI.pdf
<1% -
https://hayatalfalah.blogspot.com/2017/03/seiring-dengan-perkembangan-waktu.html
<1% -
https://prokalteng.jawapos.com/internas/nasional/08/05/2020/lima-tahapan-perlu-dises uaikan-dengan-kondisi-pandemi-covid-19/
<1% -
https://myekonotes.blogspot.com/2018/11/isu-strategis-dalam-kewirausahaan-dan.html
<1% - https://hijau-anum.blogspot.com/
<1% - https://adlinaputri.blogspot.com/2011/05/usaha-kecil-dan-menengah.html
<1% - https://adoc.pub/bagian-pertama-pengantar-ekonomi-mikro.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/323693537_ANALISIS_EFISIENSI_DAN_FAKTO R_YANG_MEMENGARUHI_PILIHAN_SALURAN_PEMASARAN
<1% - http://repository.ub.ac.id/128770/
<1% - https://sunarti3383.blogspot.com/#!
<1% - https://www.academia.edu/19528771/Paper_Subsistem_Agribisnis 2% -
https://adoc.pub/analisis-produksi-dan-efisiensi-usahatani-bunga-potong-studi.html
<1% -
https://123dok.com/document/eqowpm5y-pelaksanaan-kemitraan-pendapatan-sayuran -sukamanah-kecamatan-megamendung-kabupaten.html
<1% - https://eprints.uns.ac.id/9651/1/157552408201010261.pdf
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/oy8we4yr-analisis-efisiensi-produksi-dan-pendap atan-usahatani-jagung-studi-kasus-desa-kuala-kecamatan-tigabinanga-kabupaten-karo .html
<1% - https://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/227735
1% - http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/agribusiness/article/view/5127
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/2598/6/Bab%203.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/43237/4/BAB%20III%20pdf.pdf
<1% - http://metodepenelitian.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/pert7-data.pdf
<1% - http://repository.stei.ac.id/2120/4/BAB%203.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2695/7/10220057_Bab_3.pdf
<1% -
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9763/3/T1_172011003_BAB%20III.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/2793/5/5_bab3.pdf
<1% -
https://pdfs.semanticscholar.org/c2a1/4a88498c94d5fa8a2ee73b2fcd45a2efe157.pdf
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/11093/6/bab%203.pdf
<1% -
https://inspirasiqamrida.blogspot.com/2012/05/pengambilan-sampel-secara-acak-dan.h tml
<1% - https://eprints.umm.ac.id/38753/4/jiptummpp-gdl-amaliareva-48966-4-babiii.pdf 1% - https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/2476/2254
<1% -
http://simpen.lppm.ut.ac.id/pdffiles/04_JOM_Darwanto_Analisis_Efisiensi_Usahatani_Padi _di_Jawa_Tengah.pdf
<1% - https://lynafida.blogspot.com/2013/09/sosial-ekonomi-pertanian.html
<1% - https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/WA/article/download/165/162
<1% - http://repository.stei.ac.id/111/4/BAB%20IV.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/324502263_PENGARUH_MODAL_SENDIRI_DA N_MODAL_PINJAMAN_TERHADAP_SISA_HASIL_USAHA_SHU_KOPERASI_KOTA_SUKABU MI
<1% -
https://adoc.pub/ii-tinjauan-pustaka-pertanian-dan-teknologi-dalam-suatu-usah.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/12351324.pdf
<1% -
https://id.quora.com/Bagaimana-cara-menekan-pengeluaran-atau-modal-untuk-usaha- kecil-dan-menengah-UMKM
<1% - https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/4590/4026
<1% - https://sejutamimpiku.blogspot.com/2014/09/
<1% - https://ethica-woteper.blogspot.com/2010/02/biodiesel.html
<1% -
https://www.jpayroll.com/blog/2018/05/28/hal-yang-dipertimbangkan-sebelum-melaku kan-recruitment/
<1% - https://business-indo17.blogspot.com/
<1% -
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/9371/1/SKRIPSI%20FENDI%20SETIA WAN.pdf
<1% -
https://klc.kemenkeu.go.id/pknstan-urgensi-pendidikan-kewarganegaraan-1-aspek-hist oris-dan-sosiologis/
1% - https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrlab/article/download/439/351
<1% - https://unnes.ac.id/category/berita
<1% -
https://www.msn.com/id-id/news/other/budidaya-tanaman-hias-ala-santri-ponpes-al-g hazaly-kembangkan-satu-indukan-jadi-puluhan-tanaman/ar-AAQlFce
<1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6308/1/Suryati.pdf
<1% - https://paktanidigital.com/artikel/tips-membudidayakan-tanaman-hias/
<1% - https://sumsel.bpk.go.id/?page_id=0
<1% - https://djournals.com/jpm/article/download/93/70
1% - http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/agribusiness/article/download/5127/3414 1% - https://scholar.google.com/citations?user=lQGYmUYAAAAJ