• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN."

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Satriya Ari Wijaya NIM 11105244033

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.

(Ir. Soekarno)

Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya skripsi ini, yang saya persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta terimakasih telah memberi do’a, dukungan, materi dan kasih sayang yang tak pernah putus.

2. Adik tersayang yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang.

3. Almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta.

(7)

vii

PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

Oleh

Satriya Ari Wijaya NIM 11105244033

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pengelolaan laboratorium komputer di SMP N se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, yang meliputi; (1) perencanaan program laboratorium komputer, (2) penggunaan laboratorium komputer, dan (3) pemeliharaan laboratorium komputer.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di SMP N se-Kecamatan Godean. Subyek dari penelitian yaitu kepala laboratorium dan pengelola laboratorium komputer. Teknik pengumpulan datab menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data yang dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Perencanaan di laboratorium komputer SMP N se-Kecamatan Godean dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana, Bendahara Sekolah, Kepala Laboratorium, Koordinator Laboratorium Komputer, Komite Sekolah, dan Guru TIK. Aspek yang direncanakan adalah alat dan bahan laboratorium komputer, program kerja laboratorium komputer, dan tata ruang laboratorium komputer. Wujud adanya perencanaan alat dan bahan terdapat pada RAPBS, program kerja terdapat pada jadwal penggunaan laboratorium komputer, dan tata ruang adalah terbentuk dari ruang laboratorium komputer yang sudah ditata oleh pengelola laboratorium komputer. Secara umum, perencanaannya masih kurang baik. (2) Laboratorium komputer pada umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sekolah dan untuk pembelajaran TIK saja. Penggunaan laboratorium komputer sudah baik, hanya perlu ditingkatkan pemanfaatannya. (3) Pemeliharaan di laboratorium komputer dilaksanakan oleh laboran atau teknisi dari luar, jenis pemeliharaan yang dilakukan adalah perawatan rutin/perawatan kebersihan ruangan laboratorium komputer, perbaikan ringan atau pengecekan komponen, penggantian komponen yang rusak berat. Kegiatan pemeliharaan masih kurang memenuhi standar.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Pengelolaan Laboratorium Komputer Di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman” dengan baik.

Penyusunan, pembuatan, dan penyelesaian tugas akhir skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M. Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta atas fasilitas dan kesempatan kuliah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

2. Bapak Dr. Haryanto, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini

3. Bapak Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M. Si selaku Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini

(9)

ix

5. Ibu Suyantiningsih, M.Ed., selaku pembimbing II Tugas Akhir Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Hj. Tri Rukmini, S.Pd selaku kepala sekolah SMP N 1 Godean yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di SMP N 1 Godean

7. Ris Santosa, S. Pd selaku kepala sekolah SMP N 2 Godean yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di SMP N 2 Godean

8. Drs. Thomas Dwi Heru Santosa, M. Pd. selaku kepala sekolah SMP N 3 Godean yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di SMP N 3 Godean memberikan banyak pengarahan dan bimbingan

9. Pengelola laboratorium komputer di SMP N 1 Godean yang telah menerima dan mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini serta memberikan banyak pengarahan, bimbingan, informasi mengenai keadaan di laboratorium komputer SMP N 1 Godean

10. Pengelola laboratorium komputer di SMP N 2 Godean yang telah menerima dan mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini serta memberikan banyak pengarahan, bimbingan, informasi mengenai keadaan di laboratorium komputer SMP N 2 Godean

(10)
(11)

xi DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah... B.Identifikasi Masalah... C.Pembatasan Masalah... D.Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian...

BAB II KAJIAN TEORI

A.Tinjauan tentang Pengelolaan Laboratorium Komputer dalam

Kawasan Tekmologi Pembelajaran... B.Pengertian Pengelolaan... C.Tinjauan Laboratorium Komputer... 1. Pengertian Laboratorium... 2. Pengertian Komputer...

(12)

xii

3. Pengertian Laboratorium Komputer... 4. Fungsi Laboratorium Komputer... D.Tinjauan Pengelolaan Laboratorium Komputer...

BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis penelitian... B.Tempat dan Waktu penelitian... C.Subjek Penelitian... D.Teknik Pengumpulan Data... E. Instrumen Penelitian... F. Keabsahan Data... G.Teknik Analisis Data...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian... B.Hasil Penelitian... 1. Perencanaan Laboratorium Komputer... 2. Penggunaan Laboratorium Komputer... 3. Pemeliharaan Laboratorium Komputer... C.Pembahasan...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian... 104

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ... 106

Lampiran 3. Pedoman Wawancara ... 109

Lampiran 4. Pedoman Observasi ... 118

Lampiran 5. Transkrip Wawancara Kepala Laboratorium komputer ... 119

Lampiran 6. Transkrip Wawancara Koordinator Laboratorium komputer ... 134

Lampiran 7. Transkrip Wawancara Laboran Laboratorium komputer ... 145

Lampiran 8. Transkrip Wawancara Guru Pengguna Laboratorium Komputer ... 160

Lampiran 9. Hasil Pengamatan Observasi ... 166

Lampiran 10.Data Penelitian... 169

Lampiran 11. Tata Tertib Pemakaian Laboratorium Koputer ... 181

Lampiran 12. Jadwal Penggunaan Laboratorium Koputer ... 185

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Proses kegiatan belajar mengajar membutuhkan sarana penunjang diantaranya adalah teknologi informasi. Dengan adanya sarana penunjang tersebut dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan menurut Wahyuningrum (2000: 5), sarana adalah segala fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai. Dari pengertian sarana pendidikan di atas maka sarana pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran untuk melaksanakan proses belajar mengajar.

(17)

2

ilmu, bukan hanya Teknologi komunikasi dan Komputer (TIK), namun juga IPA, IPS, Bahasa dan lain sebagainya (Sabar Nurrohman 2011: 1).

Setiap sekolah perlu menyediakan perangkat komputer dan membiasakan siswa menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya. Saat ini sudah banyak sekolah yang menyediakan laboratorium komputer sebagai tempat bagi para siswa mempelajari teknologi informasi. Namun dalam pengelolaan laboratorium komputer kadang kurang maksimal karena adanya keterbatasan sumber daya manusia di laboratorium komputer itu sendiri yaitu kurang adanya laboran laboratorium komputer yang handal sehingga penggunaan laboratorium komputer sebagai media pembelajaran kurang maksimal.

Laboratorium komputer idealnya menjadi tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Laboratorium merupakan perangkat kelengkapan akademik di samping buku dan media lainnya. Kelangsungan pengembangan laboratorium komputer yang efektif tergantung pada keadaan pengelolanya, dimana setiap sekolah sudah seharusnya ada seorang laboran komputer yang mampu mengontrol laboratorium komputer seperti mengupdate program, mencegah virus, dan membantu guru dalam menyiapkan berbagai keperluan pembelajaran yang menggunakan laboratorium komputer.

(18)

3

pada keberhasilan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Program-program yang terencana dan kesesuaian dengan materi yang diajarkan dalam kurikulum perlu diatur sedemikian rupa sehingga kebutuhan siswa, guru, dan komponen sekolah lainnya dapat terpenuhi. Pengelolaan laboratorium komputer yang baik tampak dari adanya perencanaan, pengorganisasian, penggunaan laboratorium komputer dan pemeliharaan laboratorium komputer secara maksimal dan optimal.

Pengelolaan laboratorium komputer sangat dibutuhkan karena sarana pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan menjadikan pembelajaran di laboratorium komputer berjalan efektif. Suatu proses pembelajaran dikatakan efektif juga ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern pada diri siswa, guru, lingkungan belajar, dan sebagainya. Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang efektif perlu diciptakan kondisi yang mendorong siswa untuk belajar lebih efektif. Salah satu upayanya adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan laboratorium komputer.

(19)

4

komputer pengelola juga melakukan laporan berkala kepada kepala sekolah. Sayangnya pengelola laboratorium atau laboran di SMPN 1 Godean ini tidak tepat pada tugasnya, karena yang rutin mengelola laboratorium komputer adalah guru TIK.

Pengelolaan laboratorium komputer di SMPN 2 Godean berdasarkan data observasi awal pada tanggal 8 April 2015 terdapat beberapa kekurangan, salah satunya dari segi perawatan yang tidak berjalan. Dampak dari keterbatasan tersebut adalah tidak mencukupinya jumlah PC yang ada di laboratorium komputer, selain itu pengadaan barang untuk keperluan laboratorium juga tidak ada. Kekurangan lainnya adalah tidak terbiasanya guru dan siswa dalam pengoperasian program karena menggunakan linux. Dari segi pengelolaan, pengelola laboratorium yang ada tidak ahli dalam bidangnya. Untuk jadwal penggunaan laboratorium komputer hanya dibuat untuk mata pelajaran TIK saja sedangkan mata pelajaran lainnya masih bersifat insidental, dan untuk menjaga kondisi serta kebersihan laboratorium pengelola sudah membuat tata tertib penggunaan laboratorium. Pengelola juga melakukan pelaporan kondisi laboratorium komputer secara berkala setiap semester sekali.

(20)

5

untuk mata pelajaran matematika dan IPA menggunakan laboratorium komputer bantuan dari instanti pendidikan DIY, untuk laboratorium komputer sekolah sendiri digunakan untuk mata pelajaran TIK dan mata pelajaran lainnya. Pengelola laboratorium juga melakukan pengadaan barang sesuai dengan yang dibutuhkan jika terjadi kendala di laboratorium komputer dan untuk laporan berkala hanya bersifat insidental. Masalahnya pengelola laboratorium di sekolah ini juga bukan ahli dalam bidangnya, sama seperti sekolah yang lainnya.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, penelitian tentang “Pengelolaan Laboratorium Komputer di SMPN se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman” penting untuk dilakukan. Melalui penelitian tersebut dapat diketahui seperti apa sistem pengelolaan laboratorium komputer di SMPN di kecamatan Godean. Selanjutnya hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan kebijakan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan laboratorium komputer.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa masalah berikut :

(21)

6

2. Sumber daya manusia (SDM) laboran yang mengelola laboratorium komputer belum memenuhi standar kualifikasi.

3. Minimnya pemanfaatan laboratorium komputer yang digunakan dalam semua mata pelajaran.

4. Kurangnya jumlah komputer yang digunakan untuk pembelajaran di laboratorium komputer.

5. Ukuran ruang laboratorium komputer masih ada yang belum sesuai dengan standar kualifikasi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi permasalahan pada perencanaan, penggunaan dan pemeliharaan di dalam pengelolaan laboratorium komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program laboratorium komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman?

2. Bagaimana penggunaan laboratorium komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman?

(22)

7 E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perencanaan program laboratorium komputer di SMP Negeri

se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

2. Penggunaan laboratorium komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

3. Pemeliharaan laboratorium komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat membawa kontribusi secara teoretis sebagai bahan pengetahuan dan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan evaluasi pengelolaan laboratorium komputer.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

(23)

8

2) Dapat menanamkan wawasan keilmuan bagi peneliti serta salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta.

b. Bagi Guru TIK

1) Memberikan gambaran bagi guru untuk mengetahui kondisi secara obyektif mengenai pengelolaan laboratorium komputer yang efektif dalam pembelajaran.

c. Bagi Siswa

1) Membantu siswa dalam mendapatkan informasi atau materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran komputer. 2) Melatih siswa untuk aktif dan tidak hanya mengandalkan guru

sebagai pusat informasi. d. Bagi Sekolah

(24)

9 BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Pengelolaan Laboratorium Komputer dalam

Kawasan Teknologi Pembelajaran

Barbara B. Seels dan Rita C. Richey (1994: 1) berpendapat bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi dan proses sumber untuk belajar. Definisi dari tiap komponen bidang teknologi pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Kawasan Desain

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan agar untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek. Cakupan ini dapat diidentifikasikan karena masuk dalam lingkup pengembangan penelitian dan teori. Kawasan desain meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik belajar (Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, 2013: 176).

(25)

10 2. Kawasan Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran seperti teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu (Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, 1994: 1).

Kegiatan pengelolaan laboratorium komputer yang bersangkutan dengan kawasan pengembangan adalah proses pembuatan media pembelajaran, baik itu teknologi cetak yang dalam proses pembelajarannya menggunakan buku-buku pelajaran yang bersifat statis, teknologi audio visual yang menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikannya, teknologi berbasis komputer yang menyampaikan materi menggunakan perangkat elektronik dengan sumber mikroprosesor, dan teknologi terpadu yang menyampaikan materi pembelajaran melalui beberapa jenis media yang dioperasikan melalui komputer.

3. Kawasan pemanfaatan

(26)

11

difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi (pelembagaan), serta kebijakan dan regulasi (Haryanto, 2015: 85).

Kawasan pemanfaatan ini dapat berperan besar dalam kemajuan dari laboratorium komputer jika diterapkan dengan baik oleh pengelola. Dalam kawasan pemanfaatan terdapat empat kategori, yang pertama pemanfaatan media, merupakan proses pemanfaatan yang akan digunakan berdasarkan keperluan yang dibutuhkan oleh pebelajar sesuai dengan karakteristiknya; yang kedua difusi inovasi, merupakan proses bujukan agar pebelajar dapat berinteraksi dengan bahan yang telah ditentukan dengan tujuan akhir adalah adanya peningkatan pengetahuan; yang ketiga implementasi dan pelembagaan, yang pada intinya merupakan penggunaan media dan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan dengan tujuan untuk menggunakannya secara teratur; yang keempat kebijakan dan regulasi, merupakan berbagai aturan-aturan yang bertujuan untuk mengawasi penggunaan dari media pembelajaran.

4. Kawasan pengelolaan

(27)

12

dimantapkan, personil harus diangkat dan disupervisi, dana harus direncanakan dan dipertanggungjawabkan, dan fasilitas harus dikembangkan serta dipelihara (Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, 1994: 1).

Pengelolaan dalam laboratorium komputer berarti kegiatan perencanaan atau pengaturan untuk membuat sebuah tujuan yang jelas demi kemajuan dari penggunaan laboratorium, jika tujuan dari laboratorium komputer adalah untuk memudahkan para siswa untuk belajar maka seluruh komponen yang berkaitan akan fokus pada tujuan tersebut.

5. Kawasan penilaian

Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian dimulai dengan analisis masalah, ini merupakan langkah awal yang penting dalam pengembangan dan penilaian pembelajaran karena tujuan dan hambatan dijelaskan pada langkah ini. Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan : analisis masalah, pengukuran acuan-patokan, penilaian formatif dan penilaian sumatif (Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, 2013: 176)

(28)

13

Pengelolaan laboratorium sendiri merupakan kegiatan merencanakan sebuah tujuan, dalam hal ini adalah merencanakan agar pembelajaran dalam laboratorium komputer berjalan dengan baik, maka sesuai dengan kawasan teknologi pembelajaran yang telah dijelaskan, variabel pengelolaan laboratorium komputer termasuk dalam kawasan pengelolaan.

Pada dasarnya kawasan pengelolaan dalam teknologi pembelajaran memiliki empat kategori, yaitu kategori proyek, kategori sumber, kategori sistem penyampaian, dan kategori informasi. Dan kategori yang sesuai dengan kegiatan pengelolaan laboratorium komputer adalah kategori pengelolaan sumber yang di dalamnya mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dari laboratorium komputer yang merupakan sumber belajar yang dapat digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah.

B. Pengertian Pengelolaan

Dalam sebuah organisasi atau institusi pasti akan mempunyai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan untuk membentuk organisasi tersebut menjadi sebuah organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Berikut ini merupakan definisi dari pendapat beberapa ahli mengenai pengelolaan. Menurut Siswanto (2007: 28) “pengelolaan adalah seni dan ilmu

dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan”.

(29)

14

para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Pendapat lain menurut Manullang (2008: 5), “pengelolaan adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”. Selaras dengan

kedua pendapat diatas, menurut Tatang Amirin (2010: 78) bahwa:

Pengelolaan adalah seperangkat aktivitas yang meliputi perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan, yang diarahkan pada organisasi manusia, keuangan, fisik dan sumber-sumber informasi organisasi secara efektif dan efisien. Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas, maka definisi pengelolaan dapat disimpulkan sebagai sebuah kegiatan yang yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap para anggota organisasi dengan menggunakan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan baik itu organisasi swasta atau pemerintahan.

C. Tinjauan Laboratorium Komputer

1. Pengertian Laboratorium

(30)

15

Menurut M. Saleh H. Emha (2006: 6), laboratorium merupakan suatu tempat yang digunakan oleh peserta didik untuk belajar serta mengadakan percobaan dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, komputer dan sebagainya. Dalam laboratorium peserta didik dapat menemukan masalah baru dalam pembelajaran dan sekaligus belajar menemukan solusi untuk permasalahan tersebut.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium merupakan tempat untuk melakukan berbagai kegiatan penelitian, melakukan kegiatan praktek untuk menemukan berbagai masalah dan menemukan solusinya. Dalam laboratorium yang ada di sekolah banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan seperti praktek pembelajaran menggunakan komputer pada mata pelajaran TIK, serta mengadakan percobaan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan pembelajaran dari disiplin ilmu lainnya.

2. Pengertian Komputer

(31)

16

memproses data berdasarkan aturan tertentu, mencetak hasilnya, danmenyimpan data untuk penggunaan dimasa depan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komputer merupakan perangkat yang digunakan untuk memproses suatu informasi atau data yang didapatkan dari penggunanya dan dapat menyimpan data tersebut sebelum digunakan kembali dalam bentuk yang diinginkan oleh pengguna.

3. Pengertian Laboratorium komputer

Dari definisi tentang laboratorium dan komputer yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa laboratorium komputer merupakan tempat berlangsungnya kegiatan praktikum komputer sebagai pendekatan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Laboratorium komputer merupakan perangkat kelengkapan akademik disamping buku dan media lainnya. Di dalam laboratorium komputer siswa dapat mempraktikkan secara riil teori-teori yang dipelajarinya, sehingga siswa dapat lebih memahami pelajaran dan mempunyai keterampilan dalam penggunaan peralatan di laboratorium.

Berdasarkan permendiknas No. 24 Tahun 2007, setiap laboratorium komputer harus memenuhi berbagai persyaratan atau standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

(32)

17

Sekolah harus menyiapkan jumlah komputer yang akan digunakan dalam pembelajaran di laboratorium komputer sesuai dengan jumlah siswa dalam setiap rombongan belajar. Setiap satu unit komputer maksimal digunakan untuk dua orang.

b. Rasio minimum luas laboratorium komputer 2 m2/peserta didik

Sekolah harus mempunyai luas ruang laboratorium komputer yang cukup untuk menampung siswa dalam satu rombongan belajar. Dalam ruang laboratorium komputer setiap siswa berhak memiliki ruang untuk belajar minimal 2m2.

c. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2.

Setiap laboratorium sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan belajar setidaknya memiliki luas ruang dengan ukuran 30 m2 untuk satu rombongan belajar yang jumlah siswanya kurang dari 15 orang. d. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m

Sebuah laboratorium komputer yang digunakan untuk kegiatan belajar, maka desain dari laboratorium harus dibuat senyaman mungkin dengan lebar minimum 5m.

4. Fungsi Laboratorium Komputer

(33)

18

a. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sebagian cabang ilmu, teknologi, atau seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.

b. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dalam satu atau sebagian cabang ilmu, teknologi, atau seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai tempat untuk melaksanakan sebuah penelitian atau proses pembelajaran yang di dalamnya termasuk sarana dan prasarana penunjang dalam bidang studi yang bersangkutan.

D. Tinjauan Pengelolaan Laboratorium Komputer

Pengelolaan laboratorium komputer sangat penting dilakukan demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan di laboratorium, karena sebaik apapun bentuk dan peralatan yang ada jika tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik, maka peralatan di dalam laboratorium komputer tidak akan terpakai secara maksimal. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan praktik dalam kegiatan belajar mengajar maka sebuah laboratorium komputer perlu memiliki sistem pengelolaan yang profesional agar tujuan dari pendidikan tersebut bisa tercapai.

(34)

19

keselamatan laboratorium, dan pendanaan. Proses tersebut secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Para pengelola laboratorium harus membuat perencanaan terlebih dahulu supaya kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Tujuan dari perencanaan laboratorium yaitu untuk mengatur segala kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer dan untuk menentukan indikator keberhasilan dari kegiatan yang telah direncanakan tersebut.

Pengelolaan laboratorium komputer perlu diawali dengan perencanaan yang disusun secara terstruktur dengan baik. Berikut perencanaan yang perlu dikembangkan:

a. Perencanaan Tata Ruang Laboratorium

Ruang laboratorium komputer harus ditata dengan sebagaimana mestinya supaya siswa memiliki keleluasaan dan kenyamanan saat pembelajaran di laboratorium komputer.

Menurut Permendiknas nomor 24 tahun 2007 menyatakan bahwa: Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam satu kelompok @ 2 orang. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2m²/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30m². Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5m².

(35)

20

mengoptimalkan fungsi dari laboratorium komputer itu sendiri. Beberapa desain tata ruang laboratorium komputer akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Bentuk Ruang Standar

[image:35.595.239.471.408.632.2]

Bentuk ruang laboratorium komputer yang standar yaitu seperti bentuk ruang kelas pada umumnya. Ruangan terdiri dari meja dan kursi, guru yang berada di posisi depan sedangkan meja dan kursi siswa menghadap ke arah depan (menghadap guru) serta disusun dengan rapi dan lurus. Meja guru dilengkapi dengan peralatan seperti komputer, layar proyektor, dan papan tulis yang ditempel di dinding.

(36)

21 2) Bentuk Ruang Melingkar

[image:36.595.248.457.291.550.2]

Bentuk ruang laboratorium komputer secara melingkar yaitu meja dan kursi guru berada di depan, sedangkan meja dan kursi siswa melingkari ruangan dan diletakkan menempel pada dinding dalam. Pada desain ini meja guru juga dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti komputer, layar proyektor, dan papan tulis yang ditempel di dinding.

Gambar 2. Desain Ruang Melingkar

3) Bentuk Ruang Menyamping

Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi pembelajaran karena jarang pandang siswa dan guru cukup baik, sehingga siswa dalam memperhatikan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru menjadi jelas dan guru dalam mengawasi

(37)

22

[image:37.595.249.454.170.388.2]

siswanya juga dapat dengan leluasa. Selain itu dengan posisi menyamping ruang gerak menjadi lebih terbuka dan tidak ada halangan seperti kabel yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Gambar 3. Desain Ruang Menyamping

Berdasarkan desain tata ruang laboratorium komputer seperti yang dijelaskan di atas, ketiga desain tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada desain tata ruang standar kelebihannya adalah supaya siswa lebih mudah mengikuti pembelajaran karena menghadap ke depan, pusat perhatian siswa hanya ke satu titik yaitu guru, sedangkan kekurangan terjadi pada jarak pandang siswa yang sangat rendah (khususnya dari bagian belakang), guru tidak bisa melihat kegiatan siswa, jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar, pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai (tidak mudah diubah).

(38)

23

Sedangkan pada desain tata ruang melingkar memiliki kelebihan diantaranya guru dapat berpindah tempat dengan mudah, serta memungkinkan guru untuk memantau sepenuhnya apa yang dilakukan oleh siswa dan memberikan keleluasaan bagi siswa karena ruangan akan tampak lebih luas. Kekurangan dari desain tata ruang melingkar ini adalah membutuhkan kabel yang sangat panjang untuk menyalurkan aliran listrik, membutuhkan ruangan yang sangat luas, dan jarak antara guru dengan siswa yang ada dihadapannya terlalu jauh.

(39)

24

b. Perencanaan Alat dan Bahan Laboratorium

Laboratorium komputer sebaiknya dilengkapi dengan alat dan bahan pendukung yang memadai, sehingga dapat membantu kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Perencanaan alat dan bahan laboratorium ini merupakan tanggung jawab dari para pengelola laboratorium komputer (kepala laboratorium, teknisi laboratorium, dan laboran).

Berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007 juga mengatur mengenai standar sarana yang harus ada di laboratorium komputer dengan rincian sebagai berikut:

1) Perabot.

(a) Kursi peserta didik, setiap peserta didik mendapat satu buah kursi dengan kondisi kuat, stabil dan mudah dipindahkan oleh peserta didik dengan ukuran yang memadai dan nyaman untuk duduk.

(b) Meja peserta didik, setiap peserta didik mendapat satu buah meja dengan kondisi kuat, stabil, ukuran memadai untuk menampung 1 unit komputer, mempunyai dudukan setinggi 15cm untuk tempat CPU dibawah meja, dan kaki peserta didik dapat masuk ke bawah meja dengan nyaman.

(40)

25

(d) Meja guru, berjumlah satu buah dengan kondisi kuat, stabil mudah dipindahkan, dan ukuran memadai untuk menampung satu unit komputer atau laptop, serta nyaman untuk bekerja.

2) Peralatan Pendidikan

(a) Komputer, satu unit komputer maksimal digunakan untuk dua orang peserta didik ditambah satu unit untuk guru yang harus mendukung untuk penggunaan multimedia dengan ukuran minimum 15”.

(b) Printer, tersedia satu unit printer untuk setiap laboratorium komputer dengan kondisi yang masih layak untuk digunakan.

(c) Scanner, tersedia satu unit scanner untuk setiap laboratorium komputer dengan kondisi yang masih terawat dan dapat digunakan sewaktu-waktu.

(d) Titik akses internet, tersedia satu unit untuk setiap laboratorium komputer berupa saluran telepon atau nirkabel.

(e) LAN, tersedia sesuai dengan banyaknya komputer dalam laboratorium komputer dengan kondisi masih berfungsi dengan baik.

(41)

26

komputer akan terhubung dengan satu unit stabilizer untuk menjaga agar aliran arus listrik tetap stabil.

(g) Modul praktik, tersedia satu set untuk setiap komputer yang terdiri dari sistem operasi, pengolah data, pengolah angka, dan pengolah gambar.

3) Media Pendidikan

(a) Papan tulis, tersedia satu buah untuk setiap laboratorium komputer dengan ukuran minimum 90cm x 200cm dan ditempatkan pada posisi yang memungkinkan agar seluruh peserta didik dapat melihat dengan jelas.

4) Peralatan lain

(a) Soket listrik, menyesuaikan dengan jumlah komputer yang ada dengan kondisi yang masih utuh tidak ada kerusakan pada komponen-komponennya dan masih berfungsi dengan baik.

(b) Tempat sampah, tersedia satu buah setiap laboratorium komputer untuk menjaga agar keadaan laboratorium tetap terjaga kebersihannya dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat oleh peserta didik.

(42)

27

Setiap laboratorium komputer yang ada di sekolah harus memenuhi kriteria yang sudah dijelaskan di atas, seperti perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, dan peralatan lainnya. c. Perencanaan Program Kerja Laboratorium

Kepala laboratorium mempunyai tanggung jawab untuk membuat perencanaan program kerja, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium komputer dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan dari awal. Tiap kegiatan yang dirancang harus ada penanggung jawab yang kompeten di bidangnya. Kegiatan dalam laboratorium komputer dapat dibagi menjadi kegiatan tahunan, per semester, bulanan, dan mingguan.

1) Kegiatan Tahunan

(a) Pelatihan pembuatan website dan cara pengelolaan bagi siswa SMP dan SMA.

(b) Pelatihan pembuatan toko online di internet.

(c) Pelatihan pembelajaran menghadapi ujian nasional dengan metode online.

2) Kegiatan per Semester

(a) Pelatihan penguasaan program Microsoft Office, Microsoft Power Point, Microsoft Excel, dan lain-lain. (b) Pelatihan lay-outing dan designing.

(c) Pelatihan penguasaan program pdf. (d) PTK berbasis laboratorium komputer.

(e) Pelatihan pembuatan e-mail, facebook, twitter. (f) Pelatihan bisnis online.

(g) Pelatihan embelajaran berbasis internet. 3) Kegiatan Bulanan

(a) Praktikum TIK kelas.

(43)

28 4) Kegiatan Mingguan

(a) Pelatihan penanganan situs negatif.

(b) Pelatihan chating via internet. (Richard Decaprio, 2013: 184-185).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk perencanaan program kerja di laboratorium komputer perlu menyusun perencanaan yang tersusun dengan baik. Penyusunan perencanaan program kerja di laboratorium komputer dapat dilaksanakan mulai dari kegiatan mingguan, bulanan, semester atau tiap enam bulan.

2. Pengorganisasian

Dalam pengelolaan laboratorium jika tidak ada yang melakukan kegiatan pengorganisasian maka semua kegiatan yang diinginkan tidak berjalan dengan baik, karena pengorganisasian ini merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan laboratorium sebagaimana fungsinya. Menurut Hani Handoko (2003: 167), pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

(44)

29

Menurut George R Terry (1984: 73), pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam pengorganisasian karena melalui pengorganisasian manusia dapat melaksanakan tugas-tugas yang saling berhubungan. Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk membimbing manusia-manusia supaya bekerja secara efektif.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah sebuah proses kegiatan yang dilakukan dalam sebuah kelompok tertentu dalam mengatur kebutuhan yang diperlukan menyangkut penentuan pekerjaan, pembagian kerja, serta penetapan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan kegiatan yang sudah ditetapkan.

(45)

30

akan mudah dipahami oleh setiap unit kerja. Fungsi dari struktur organisasi laboratorium adalah untuk memperlancar perencanaan praktik dan penelitian di laboratorium, berfungsi sebagai pengatur dalam kegiatan penelitian dan praktik di laboratorium, dan memperlancar kegiatan pertanggungjawaban laporan seluruh kegiatan di laboratorium agar mudah diawaasi.

Kemudian menurut Mulyono (2008: 27) tahap-tahap dalam proses pengorganisasian meliputi pemahaman dari tujuan institusional, seluruh kegiatan yang diperlukan dalam usaha untuk mencapai tujuan dari institusional harus diidentifikasi terlebih dahulu, jika ada kegiatan yang sejenis maka dikelompokkan dalam satu unit kerja, menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja, menetapkan petugas berdasarkan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh setiap unit kerja, dan menentukan hubungan kerja antar unit kerja.

Sedangkan tahapan-tahapan pengorganisasian menurut Siswanto (2010: 75) meliputi:

1) Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai

2) Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu

3) Klasifikasi aktifitas dalam kesatuan yang praktis

4) Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.

(46)

31

menyinambungkan antar personil yang terlibat dalam pengelolaan laboratorium. Adapun jabatan dan tugas pengelola laboratoirum antara lain:

Koordinator Laboratorium (Korlab) bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan seluruh laboratorium yang ada di sekolah (Lab IPA, Lab Bahasa, Lab Komputer, dll). Pada praktiknya, jabatan koordinator laboratorium bisa diberikan kepada wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana. Kepala laboratorium untuk mengelola salah satu laboratorium yang ada di sekolah. Syarat minimal yang harus dimiliki oleh seorang kepala laboratorium adalah memiliki bidang ilmu yang sesuai dengan laboratorium yang akan dikepalainya. Teknisi, bertugas membantu kepala laboratorium terutama dalam mempersiapkan alat dan bahan praktikum, serta pemeliharaan alat dan bahan. Sebaiknya teknisi yang dipilih menguasai bidang ilmu yang relefan dengan laboratorium terkait. Laboran, bertugas membantu kepala laboratorium terutama dalam hal administrasi dan penyelenggaraan praktikum sehari-hari. Pada praktiknya teknisi dan laboran seringkali dijabat oleh orang yang sama.

Menurut Barnawi dan M. Arifin (2012: 186) pengelolaan laboratorium terdiri dari “koordinator laboratorium, kepala laboratorium,

teknisi laboratorium, dan laboran”. Persyaratan yang harus dipenuhi

menjadi pengelola laboratorium antara lain: (1) Kepala laboratorium

(47)

32

(b)Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum

(c)Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

(2) Teknisi

(a)Pendidikan minimal diploma dua (D2)

(b)Harus memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah

(3) Laboran

(a)Pendidikan minimal lulusan diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium

(b)Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah yang berasal dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah

Sedangkan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang kualifikasi standar tenaga laboratorium sekolah disebutkan bahwa:

1) Kualifikasi kepala laboratorium sekolah adalah melalui jalur guru, pendidikan minimal S1, berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum, memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu ada juga dari jalur laboran/teknisi, pendidikan minimal D3, berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi, memiliki sertifikat sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

(48)

33

teknisi laboratorium sekolah /madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

1) Kualifikasi laboran laboratorium sekolah adalah minimal lulusan D1 yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi atau ditetepkan oleh pemerintah, memiliki sertifikat laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

(49)

34

kegiatan praktikum kepada kepala laboratorium, membantu guru dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan praktikum, mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum, menjaga kebersihan dan keamanan laboratorium yang menjadi tanggungjawabnya. Setelah itu melakukan pembagian delegasi koordinasi antar masing-masing bagian, dan yang terakhir melakukan klasifikasi yang harus dikerjakan oleh masing-masing personel dalam organisasi tersebut. Kemudian tenaga-tenaga yang bertangung jawab mengelola laboratorium yaitu kepala laboratorium, supervisor, penanggung jawab teknis, koordinator laboratorium dan laboran.

3. Pengawasan

Pengawasan dalam laboratorium komputer dapat mempermudah semua pengelolaan laboratorium komputer dalam melakukan tugasnya, karena dalam pengawasan terdapat berbagai aturan yang merupakan acuan oleh pengelola laboratorium dalam melakukan tugasnya.

(50)

35

Robert J.Mockler berpendapat (dalam Hani Handoko, 2003: 360), pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan.

Menurut George R Terry (2000: 166) pengawasan dapat didefinisikan sebagai berikut:

Control can be defined as “the process of determining what is to be achieved, which is the standard of what is being done, to assess the implementation and if necessary carry out repairs in accordance with the plan so that implementation is consistent with the standard”

Artinya pengawasan dapat didefinisikan sebagai “proses penentuan apa yang harus dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar”.

(51)

36

Dari beberapa pengertian pengawasan di atas secara umum disimpulkan bahwa pengawasan adalah kegiatan atau proses untuk mengetahui hasil dari sebuah pelaksanaan, apabila terdapat sebuah kesalahan maka perlu untuk dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu agar dapat sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa pengawasan dalam laboratorium merupakan suatu usaha untuk mengontrol baik pada sarana prasarana maupun dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium komputer agar dapat mencegah dan melakukan perbaikan apabila terjadi permasalahan, sehingga dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.

4. Pencatatan (Administrating)

Pencatatan atau inventarisasi merupakan proses pendokumentasian komponen-komponen fisik dalam laboratorium komputer. Proses pencatatan dilakukan dengan mendaftarkan semua fasilitas, alat, dan bahan yang ada di laboratorium komputer berdasarkan kategori tertentu.

Menurut Kumiatanty (2008: 3) “pencatatan adalah inventarisasi alat

(52)

37

tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku”.

Menurut Ary H. Gunawan (2002: 143) kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah:

1) Mencatat semua barang inventaris di dalam “Buku Induk Inventaris” dan buku pembantu “Buku Golongan Inventaris” 2) Memberikan koding pada barang-barang yang diinventarisasikan 3) Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang

4) Membuat daftar isian/format inventaris 5) Membuat daftar rekapitulasi tahunan

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pencatatan atau inventarisasi dalam pengelolaan laboratorium komputer sangat penting untuk dilakukan karena membantu proses pencatatan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di laboratorium. Pencatatan pemakaian alat-alat yang ada di laboratorium juga penting untuk dilakukan dan dibuat dalam bentuk kartu alat. Kartu alat tersebut berisi tentang prosedur pemakaian, catatan pemakaian, riwayat perbaikan dan kerusakan, serta keberadaan dari suku cadang.

5. Pemeliharaan (Maintenance)

(53)

38

peralatan agar dapat diketahui suku cadang mana yang sudah harus diganti atau diperbaiki.

Pemeliharaan atau perawatan merupakan kegiatan yang sangat perlu dilakukan untuk keberlangsungan kegiatan praktik dalam sebuah laboratorium. Pemeliharaan harus dilakukan secara tertib, teratur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 49) ada beberapa macam pemeliharaan sarana prasarana laboratorium sekolah:

a. Pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pengecekan ini dilaksanakan oleh seseorang yang mengetahui tentang baik buruknya keadaan mesin. b. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, pencegahan dengan cara

demikian itu dilakukan agar kondisi mesin selalu dalam keadaan baik. c. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan.

d. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat.

Kemudian menurut waktunya yaitu pemeliharaan sehari-hari (membersihkan ruang dan perlengkapan) dan pemeliharaan berkala seperti pengecatan dinding, pemeriksaan bangku dan peralatan atau perlengkapan lainnya”.

(54)

39 1) Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin dilakukan dengan maksud untuk menciptakan lingkungan bekerja yang aman. Kegiatan ini meliputi pembersihan secara menyeluruh, pengawasan terhadap alat-alat yang sudah terpasang, menyediakan blangko atau kartu perbaikan kecil, pelumasan dan pengawasan terhadap pembersihan alat-alat. 2) Pemeliharaan pencegahan

Pemeliharaan pencegahan merupakan kegiatan yang secara teratur dijadwalkan untuk mengawasi dan mengatur prosedur pelayanan yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau pecahnya peralatan dengan cara mengadakan deteksi dan remidiasi yang disebabkan karena kegagalan pelayanan. Hal-hal yang berkenaan dengan pemeliharaan pencegahan yang sesuai dengan laboratorium komputer biasanya meliputi pemeriksaan semua peralatan secara periodik, melakukan pengawasan secara terus-menerus selama pelayanan dilakukan, mengganti suku cadang dan peralatan secara periodik, dan mencatat dan melaporkan hasil pengamatan.

Sedangkan menurut Barnawi dan M. Arifin (2012: 75) menyatakan bahwa kegiatan pemeliharaan meliputi tiga kegiatan, yaitu perawatan rutin/ berkala yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, perawatan darurat yang dilakukan tanpa ada perencanaan sebelumnya dikarenakan ada kerusakan atau tanda bahaya secara mendadak, perawatan preventif yang dilakukan rutin pada selang waktu tertentu dengan berbagai kriteria yang ditentukan sebelumnya

(55)

40 6. Keselamatan Laboratorium

Kegiatan yang dilakukaan di laboratorium menjadi tanggung jawab bersama diantara para penggunanya. Dalam kegiatan pembelajaran yang bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaannya adalah guru dan laboran, jika pengawasan kurang maksimal dapat mengakibatkan kecelakaan dan kegiatan pembelajaran juga tidak akan sesuai dengan harapan.

Menurut Koesmadji (2000) dalam Richard Decaprio (2013: 73-76), kemungkinan terjadi kecelakaan di laboratorium disebabkan oleh: a. Kurang pengetahuan dan pemahaman para pengguna

laboratorium.

b. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium.

c. Kurang bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan laboratorium.

d. Kurangnya peralatan keamanan.

e. Pengguna laboratorium tidak mengikuti dan mentaati peraturan. f. Pengguna bekerja di luar kesadaran dan kurang berhati-hati. g. Pengguna laboratorium menggunakan peralatan yang tidak sesuai

atau rusak.

(56)

41 7. Pendanaan (Funding)

Pendanaan merupakan hal penting yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas laboratorium. Dengan sistem pendanaan yang efektif dan efisien dapat melancarkan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan di laboratorium. Pengelola laboratorium dapat mengatur pengelolaan dengan memperhatikan skala prioritas laboratorium komputer.

Menurut Richard Decaprio (2013: 77), para pengelola laboratorium diperbolehkan mencari sumber-sumber keuangan melalui kegiatan produktiif dengan cara yang benar dan sah. Pengumpulan dana itu sangat penting untuk dilakukan demi menunjang pasokan dana bagi kegiatan laboratorium, kelangsungan proses akademis dan tumbuh kembangnya kegiatan ilmiah di laboratorium.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendanaan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan laboratorium komputer. Pengelola laboratorium diperbolehkan untuk mencari sumber dana yang benar dan sah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam memenuhi kebutuhan laboratorium komputer.

(57)

42

Menurut Richard Decaprio (2013: 43), pengelolaan laboratorium memiliki beberapa hal pokok, yaitu:

1. Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk mengembangkan keterampilan dalam kegiatan praktik. Misalnya laboratorium sekolah, maka pengelolaannya harus dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan para siswa dalam memahami materi pembelajaran dalam bentuk kegiatan praktik.

2. Laboratorium dimaksudkan untuk melatih kemampuan menyusun dan menganalisis hasil pengamatan kemudian dilanjutkan untuk menafsirkan hasil pengamatan. Artinya, laboratorium menjadi dasar pengembangan psikomotorik siswa/mahasiswa/peneliti.

3. Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk dapat melatih kemampuan membuat simpulan logis. Pengguna diharapkan untuk dapat membuat sebuah kesimpulan yang bersifat ilmiah berdasarkan dari hasil dari penelitian yang dilakukannya.

4. Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk melatih pengguna agar dapat mensosialisasikan hasil penelitian/kegiatan di laboratorium kepada masyarakat umum dengan pembahasan yang dapat dipahami dengan mudah. Dengan demikian, hasil dari kegiatan praktik dapat diterima oleh semua orang.

(58)

43

penelitian yang baik agar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, khususnya bagi pengelola laboratorium.

6. Laboratorium harus dikelola dan dirancang secara fleksibel dan tidak ada tekanan kepada setiap orang yang terlibat. Laboratorium yang bagus akan dapat melatih setiap individu untuk mematuhi petunjuk dan tata tertib laboratorium.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hal pokok yang harus ada dalam pengelolaan laboratorium adalah, laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk mengembangkan keterampilan dalam kegiatan praktik dengan tujuan untuk melatih kemampuan menyusun dan menganalisis hasil pengamatan sekaligus menafsirkan hasil pengamatan, untuk dapat melatih kemampuan membuat simpulan logis, untuk melatih dalam mensosialisasikan hasil penelitian kepada masyarakat umum, untuk dapat melatih keterampilan merancang kegiatan praktik dan melaksanakannya, dan laboratorium harus dikelola dan dirancang secara fleksibel serta tidak ada tekanan kepada setiap orang yang terlibat.

(59)

44

membuat siswa untuk berpikir, menganalisa, dan memecahkan masalah seperti simulasi, penggunaan media film pembelajaran, program pembelajaran, dan lain-lain.

(60)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data mengenai pengelolaan laboratorium komputer akan lebih banyak bersifat kualitatif. Berdasarkan tujuan penelitiannya, maka penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang diarahkan untuk mengetahui suatu objek penelitian dalam keadaan yang sebenarnya. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis mengenai suatu gejala tertentu. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa kata-kata, dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan fakta yang relevan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan November 2015 di SMP Negeri 1 Godean yang beralamat di Jl. Jae Sumantoro, Godean, Kabupaten Sleman, SMP Negeri 2 Godean yang beralamat di Jl. Sawahan, Godean, Kabupaten Sleman, dan di SMP Negeri 3 Godean yang beralamat di Kelurahan Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman. C. Subjek Penelitian

(61)

46

semua benda ada pemiliknya dan pemiliknya adalah orang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa subjek penelitian pada umumnya manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia (Suharsimi Arikunto, 2009: 152).

Berdasarkan uraian di atas, maka subjek penelitian pada penelitian ini adalah kepala laboratorium komputer, koordinator laboratorium komputer, laboran laboratorium komputer, dan guru pengguna laboratorium komputer. Orang-orang tersebut akan menjadi informan dalam penelitian karena mereka yang paling mengerti mengenai informasi apa saja tentang situasi dan kondisi di lapangan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 199) observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Dalam penelitian ini observasi dilakukan secara langsung dengan pengamatan terhadap objek yang diteliti, yaitu pengelolaan laboratorium komputer.

(62)

47

dengan observasi karena dapat dilihat, didengar, dirasakan dan terlibat secara langsung apa yang terjadi di lapangan. Adapun hal-hal yang telah di observasi di SMP Negeri se-Kecamatan Godean meliputi kondisi fisik laboratorium, peralatan praktik yang tersedia, peralatan keamanan dan keselamatan pelaksanaan praktik.

2. Wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 198) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara diperlukan untuk melengkapi data yang tidak terekam melalui observasi. Wawancara juga dapat mengungkap fakta jauh dibalik data yang teramati.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan pedoman wawancara dengan pertanyaan terbuka, pedoman wawancara hanya digunakan sebagai arah yang terfokus pada masalah. Oleh karena itu penggunaannya tidak dilakukan secara ketat, artinya pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan jawaban informan penelitian. Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan kepada Kepala Laboratorium, Koordinator Laboratorium Komputer, Laboran Laboratorium Komputer, dan Guru Pengguna Laboratorium Komputer di SMP Negeri se-Kecamatan Godean.

3. Dokumentasi

(63)

48

akan disusun berdasarkan urutan kepentingan penelitian pada lembar dokumentasi berupa data inventaris, buku induk yang mendukung penelitian, serta arsip-arsip lain yang mendukung.

E. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Observasi

[image:63.595.155.516.278.490.2]

Dalam penyusunan lembar observasi, dibuat dahulu kisi-kisi lembar observasi seperti berikut:

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi

No Aspek Indikator

1 Kondisi laboratorium komputer

Desain tata ruang 2 Peralatan praktik Perabot

Peralatan pendidikan Media pendidikan Peralatan penunjang 3 Peralatan keamanan dan

keselamatan

Kotak P3K

Tabung pemadam kebakaran 4 Pemeliharaan Blangko atau kartu perbaikan

2. Wawancara

(64)

49

[image:64.595.152.516.223.517.2]

Dalam melakukan wawancara, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi pedoman dalam pelaksanaan wawancaranya, yang berfungsi untuk memudahkan dalam melakukan wawancara agar tetap fokus pada tujuan wawancara. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara pada tabel 2:

Tabel 2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Deskripsi Wawancara Sumber Data

Keadaan Laboratorium di SMP Negeri 1,

2, dan 3 Godean Kepala laboratorium

Perencanaan laboratorium komputer Koordinator, laboran, teknisi

Pemanfaatan laboratorium komputer Guru TIK

Pengorganisasian Laboratorium Komputer Kepala laboratorium Pengawasan laboratorium komputer Kepala

Pencatatan Laboran, teknisi

Pemeliharaan laboratorium komputer Laboran, teknisi

Pendanaan Kepala

Hambatan pengelolaan laboratorium komputer

Kepala laboratorium, koordinator laboratorium komputer, laboran, teknisi dan guru

3. Dokumentasi

(65)

50

Dokumen yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen resmi lembaga sebagai bukti fisik dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Dokumen-dokumen yang telah dipelajarai meliputi:

a. Data mengenai kelembagaan seperti: fasilitas SMP, keadaan guru, karyawan, siswa, struktur organisasi dan alur tanggungjawabnya. b. Data mengenai keterlaksanaan suatu kegiatan seperti format atau buku

administrasi yang meliputi: buku inventaris, buku catatan harian, kartu reparasi, dan buku program kerja laboratorium. Dokumen itu sangat membantu untuk mengetahui kejadian-kejadian masa lalu yang tidak dapat diamati secara langsung oleh peneliti.

F. Keabsahan Data

(66)

51

dokumentasi tersebut kemudian dideskripsikan, dikategorikan, dianalisis, dan pengambilan kesimpulan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Artinya dari data yang diperoleh melalui penelitian disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta yang ada di lapangan. Analisis yang dilakukan yaitu dimulai dari reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Berikut penjelasan dari ketiga komponen tersebut:

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti menyelesaikan data-data yang diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara maupun dokumentasi. Dalam mereduksi data, terlebih dahulu memilih data mana yang penting kemudian dikategorikan menurut aspek-aspek tertentu dan membuang data yang dianggap tidak penting.

b. Penyajian data

(67)

52 c. Penarikan kesimpulan

(68)

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan SMP N di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N yang ada di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Sleman, terdapat tiga SMP N di Kecamatan Godean yaitu SMP N 1 Godean, SMP N 2 Godean, dan SMP N 3 Godeaan. Berikut deskripsi keadaan di tiga SMP N tersebut:

a. SMP N 1 Godean

SMP N 1 Godean pertama kali berdiri pada tahun 1962, dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 201040204009. Sekolah ini terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, dan merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Sleman. Hal ini tidak terlepas dari visi yang ada di SMP N 1 Godean yaitu cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

SMP Negeri 1 Godean selain memiliki visi juga memiliki misi, yaitu sebagai berikut.

1) Meningkatkan prestasi akademis

2) Meningkatkan daya nalar dan kreativitas

3) Meningkatkan kompetensi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi

(69)

54

5) Menciptakan kehidupan agamis dalam kehidupan sehari-hari 6) Meningkatkan penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi 7) Menciptakan rasa cinta terhadap bangsa dan negara

8) Menciptkan jiwa dan perilaku disiplin.

SMP N 1 Godean ini juga memiliki sarana prasarana penunjang proses pembelajaran seperti ruang kelas, laboratorium, ruang penunjang, tempat parkir dan lapangan. Ruang kelas yang dimiliki sebanyak 12 kelas yang terbagi atas 4 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 4 ruang kelas IX. Laboratorium sebanyak 3 ruang yang terdiri atas 1 laboratorium IPA, 1 laboratorium komputer dan 1 laboratorium bahasa. Ruang penunjang yang dimiliki diantaranya: ruang olahraga, ruang seni, ruang ketrampilan, perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, mushola, kamar mandi, UKS, koperasi, ruang bimbingan dan konseling. b. SMP N 2 Godean

(70)

55 1) Meningkatkan mutu akademik

2) Membimbing dan mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga dan seni

3) mempersiapkan siswa yang unggul dalam bidang keterampilan dan mampu mengikuti perkembangan IPTEK

4) Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama sebagai sumber kearifan dalam bertindak

5) Berpijak pada budaya bangsa sebagai dasar bertindak.

Secara umum kondisi fisik sekolah ini sudah baik, terlihat dari kondisi bangunan dan fasilitas yang dimiliki cukup lengkap untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Ruang kelas yang ada di SMP N 2 Godean sebanyak 12 ruangan dengan rincian 4 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 4 ruang kelas IX. Ruang laboratorium ada dua, 1 ruang laboratorium IPA, dan 1 ruang laboratorium komputer. Ruang penunjang yang dimiliki antara lain, ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang seni musik, ruang keterampilan, ruang pramuka, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, mushola, ruang OSIS, ruang koperasi, ruang bimbingan dan konseling.

c. SMP N 3 Godean

(71)

56

dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

(72)

57

2. Struktur Organisasi Laboratorium Komputer

a. SMP N 1 Godean

Struktur organisasi laboratorium komputer SMP N 1 Godean adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Struktur Organisasi Laboratorium Komputer SMP N 1 Godean

Kepala Sekolah Hj. Tri Rukmini, S.Pd.

Kepala Laboratorium Supriyono, S.Pd

Koordinator Laboratorium Komputer

Taufiqur Rochman, S.T

Laboran

Taufiqur Rochman, S.T

(73)

58 b. SMP N 2 Godean

Struktur organisasi laboratorium komputer SMP N 2 Godean adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Struktur Organisasi Laboratorium Komputer SMP N 2 Godean

Kepala Laboratorium Sri Wurjani, S.Pd.

Koordinator Laboratorium Komputer

Joko Subiyanto, S.Pd.

Laboran Joko Subiyanto, S.Pd.

Guru TIK

Siti Nurjana, S.Pd dan Desty Nashiratunnisa, S.Pd.

(74)

59 c. SMP N 3 Godean

Struktur organisasi laboratorium komputer SMP N 1 Godean adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Struktur Organisasi Laboratorium Komputer SMP N 3 Godean

Dari ketiga bagan di atas terdapat sebuah kesamaan dalam struktur organisasi pengelolaan laboratorium komputer di SMP N Kecamatan Godean, yaitu dalam mengelola sebuah laboratorium komputer

Kepala Laboratorium Hj. Sayekti, S.Pd.

Koordinator Laboratorium Komputer

Ridyanto Kunsubagyo, S.Pd.T

Laboran

Ridyanto Kunsubagyo, S.Pd.T

Guru TIK Ridyanto Kunsubagyo,

S.Pd.T Kepala Sekolah

(75)

60

dilaksanakan oleh lima personil dalam organisasi sekolah. Dalam organisasi tersebut, kepala sekolah membawahi kepala laboratorium, koordinator laboratorium komputer, laboran, dan guru TIK dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan laboratorium komputer.

Dalam pelaksanaan tugasnya, organisasi tersebut masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dilakukan rangkap jabatan mulai dari koordinator laboratorium komputer, laboran, hingga guru TIK, yang tentu saja tidak semua berkompeten di bidangnya. Tidak adanya teknisi juga membuat kinerja dari organisasi tersebut menjadi kurang maksimal, ketiga sekolah masih mengandalkan bantuan teknisi dari luar untuk mengatasi masalah dalam laboratorium komputer.

3. Gambaran Umum Laboratorium Komputer SMP N di Kecamatan

Godean Kabupaten Sleman

a. SMP N 1 Godean

1) Kondisi Ruangan Laboratorium Komputer

(76)

61

diposisikan menyamping dari papan tulis atau guru yang mengajar. Dengan begitu guru dapat mengawasi seluruh siswa yang sedang belajar dari depan kelas, posisi seperti itu juga mempermudah guru dan siswa berkeliling kelas untuk bekerja sangat bagus, da

Gambar

Gambar 1. Desain Ruang Standar
Gambar 2. Desain Ruang Melingkar
Gambar 3. Desain Ruang Menyamping
Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Laboratorium IPA di SMA memiliki peranan penting dalam memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai kompetensi belajar yang diharapkan maka

Hasil penelitian ini antara lain : 1) Proses Pengadaan Peralatan Laboratorium Komputer Jurusan Akuntansi SMK N 1 Klaten: a) Identifikasi kebutuhan peralatan yang dilakukan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa kondisi tata ruang laboratorium IPA di SMP Negeri 1 Surakarta hingga saat ini masih menjadi satu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) tata ruang pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Laboratorium, (2) materi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis

(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sarana dan prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Bantul menunjukkan bahwa menurut guru

bermaksud membuat proyek akhir ini dengan judul ” JARINGAN KOMPUTER BERBASIS CLIENT SERVER DI LABORATORIUM KOMPUTER SMP NEGERI 2 PULOKULON ”.. 1.2

Dalam pelatihan ini, para guru yang menjadi koordinator laboratorium komputer akan dibimbing dan didampingi untuk mempelajari bagaimana memanajemen sebuah

Sehingga dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas dan kuantitas peralatan, perabot maupun ruang laboratorium fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang