TRADISI UPACARA MALEM SELIKURAN DI DESA
NYATNYONO KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah UKSW
Oleh:
Alip Khun Irodad
152012014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
iv
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN
TRADISI UPACARA MALEM SELIKURAN DI DESA NYATNYONO
KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh : Alip Khun Irodad NIM: 152012014
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Tri Widiarto, M.Pd. Dra.Emy Wuryani, M. Hum
Mengetahui,
Drs. Tri Widiarto, M.Pd.
v
Universitas Kristen Satya Wacana Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
vi
PERNYATAAN
Nama : Alip Khun Irodad NIM : 152012014
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Tradisi Upacara Malem Selikuran di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.
Salatiga, September 2016 Yang Membuat Pernyataan
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tak perlu malu karena berbuat kesalahan, sebab kesalahan akan membuatmu lebih bijak dari sebelumnya.
Persembahan:
Kedua orangtua
Saudara-saudara
viii KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat dan hidayah, serta, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kami Rasulullah SAW, keluarga, sahabat serta para saudara seumat, amin. Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulis skripsi ini dengan baik guna memenuhi sebagai tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Satya Wacana Salatiga dengan judul penulisan skripsi ini adalah “Tradisi Upacara Malem Selikuran di
Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang”.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa semua yang ada disini tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan serta dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yari Dwikurnaningsih, M. Pd selaku Dekan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2. Drs. Tri Widiarto, M. Pd selaku kaprogdi Sejarah sekaligus sebagai dosen pembimbing 1, yang bersedia memberikan pengarahan, pendidikan, nasehat dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix 4. Segenap dosen pengajar prodi sejarah, atas segala fasilitas, pengertian,
arahan, dan bimbingan, serta motivasi selama ini.
5. Kepala desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Pak Fahrodin, yang telah memberi banyak bantuan serta fasilitas untuk penelitian sebagai bahan skripsi.
6. Perangkat desa Nyatnyono yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk penelitian dan wawancara.
7. Bapak Muhari serta tokoh-tokoh masyarakat yang telah memberikan informasi tentang Tradisi Upacara Malem Selikuran.
8. Kedua orang tuaku tercinta dan adik tersayang yang telah memberikan dorongan baik moral dan material serta doa restunya.
9. Trimakasih buat teman terbaikku Hery, Chatur, Bima, Cahyo, Dwiyan, Fani, Ochi, Jilla yang banyak membantu serta mendukung penulis.
10.Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Sejarah Angkatan 2012 yang telah memberikan dukungan.
11.Ibu yang telah memberikan dukungan moril, spiritual, materil, serta selalu mendoakan yang terbaik.
12.Saudara-saudara dari desa Nyatnyono yang telah berkenan membantu dalam melancarkan skripsi ini.
x Pada akhirnya, karena keterbatasan kemampuan penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan, sehingga penulis skripsi ini belum sempurna. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang membangun, harapan penulis, semoga penulis skripsi ini akan bermanfaat bagi pembaca sekalian dan khususnya pihak-pihak yang berkepentingan
Salatiga, September 2016
xii
1. Tujuan Pelaksanaan Tradisi Upacara Malem Selikuran . . . 25
2. Manfaat Pelaksanaan Tradisi Upacara Malem Selikuran . . 26
D. Tradisi Upacara Malem Selikuran . . . 26
E. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Upacara Malem Selikuran . . 31
xiii
ABSTRAK
Alip Khun Irodad 152012014, 2016. Tradisi Upacara Malem Selikuran, di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing 1: Drs. Tri Widiarto, M.pd, dan Pembimbing II: Dra Emy Wuryani, M. Hum).
Tradisi Upacara Malem Selikuran merupakan tradisi yang dilakukan pada 10 (sepuluh) hari terakhir di bulan Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan istilah Selikuran. Di Desa Nyatnyono dilaksanakan Tradisi Upacara Malem Selikuran sebagai puncak dari upacara untuk memperingati wafatnya Sunan Hasan Munadi. Tradisi Selikuran ini tujuannya meminta kepada Allah SWT melalui perantara Sunan Hasan Munadi untuk meminta keselamatan di dunia dan akhirat serta agar diberi keimanan yang kuat, dimudahkan rezekinya, dijauhkan dari bahaya, dan kesusahan. Tradisi tersebut merupakan warisan dari leluhur yang tetap terjaga kelestariannya hingga sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tradisi upacara malem selikuran di desa Nyatnyono. Metode penelitan yang digunakan adalah wawancara, observasi, partisipasi, dokementasi, dan kajian pustaka. Hasil peneltian dalam tradisi Upacara Malem Selikuran dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a) tahap persiapan, b) tahap pelaksanaan meliputi: 1) Bersuci atau mandi, 2) Melakukan sholat tarawih, 3) selamatan, 4) tahlilan di dalam kompleks makam. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi malem selikuran di desa Nyatnyono antara lain religi, menghormati leluhur, syukur, ketrentraman, kekeluargaan dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut tetap terjaga dalam pelaksanaan tradisi upacara malem selikuran.
xiv
ABSTRACT
Alip Khun Irodad 152012014, 2016., The Tradition of Malem Selikuran Ceremony in Nyatnyono Village West Ungaran Subdistrict Semarang Regency. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education, Satya Wacana Christian University Salatiga (Advisor 1: Drs. Tri Widiarto, M.pd, and Advisor II: Dra Emy Wuryani, M. Hum).
The tradition of Malem Selikuran ceremony is a tradition conducted on last 10 days of Ramadhan or better known as Selikuran. The tradition of Malem Selikuran is held in Nyatnyono village as the highlight of ceremony to commemorate Sunan Hasan Munadi death. The purpose of Selikuran tradition is asking Allah Almighty through Sunan Hasan Munadi to give salvation in the world and hereafter, simplify the sustenance, keep people from danger and distress. This tradition is the heritage from ancestors maintained until now. This research aims to find out how the tradition of Malem Selikuran ceremony in Nyatnyono village held. The methods used in this research are interview, observation, participation, documentation, and literature review. The result of the research is the tradition of Malem Selikuran ceremony conducted through these stages: a) Preparation stage, b) realization stage including: 1) ablution or bath, 2) doing preparation, 3) selamatan, 4) tahlilan in cemetery complex. The values found in Malem Selikuran tradition in Nyatnyono village are religiousity, respecting ancestors, gratitude, tranquility, kinship, and mutual cooperation. Those values maintained in the realization of Malem Selikuran tradition.