TUGAS AKHIR
FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG
MEDAN ISKANDAR MUDA
Oleh :
TRI JUANDA PRAYUGO 112102232
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu Negara selalu
diikuti dengan perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat pesat dan
rumit, baik itu pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil.
Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan
persaingan antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat dipungkiri hanya
beberapa perusahaan saja yang mampu menghadapi perusahaan tersebut.
Dalam mendirikan suatu perusahaan dan dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya setiap perusahaan harus memiliki sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk itu perusahaan harus mampu mengelola sumber daya
yang dimilikinya secara optimal. Pengalokasian sumber dana harus
direncanakan setepat mungkin dan penggunaannya harus diawasi supaya hasil
yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pemimpin dari
perusahaan tersebut harus terlebih dahulu merumuskan kegiatan apa yang
akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil apa yang akan dicapai
dapat ditempuh pemimpin yaitu dengan menyusun rencana yang baik serta
perlunya pengarahan untuk mencapai tujuan. Rencana yang baik merupakan
suatu patokan sebagai bahan pembandingan dengan kenyataan sebenarnya.
Dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan terlaksana dengan baik.
Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan.
Maksudnya, mengevaluasi kerja, apakah dapat ditemukan efisiensi atau para
manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan
serta menerapkan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai rencana.
Salah satu alat perencanaan dan pengawasan adalah anggaran (budget).
Anggaran merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan,
fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan juga sebagai pedoman kerja
dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
penyusunan anggaran harus realistis dengan memperhitungkan lingkungan
eksternal yang akan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik, maka penerimaan
dan pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya dengan menyusun
anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode. Anggaran kas merupakan
salah satu jenis dari anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang kas dengan jalan memilih
alternatif yang tepat mengenai penyediaan dan penggunaannya selama masih
tersedianya waktu yang cukup. Hal tersebut karena manajemen telah
kelebihan kas secara produktif serta memonitor atau mengamati penerimaan
dan pengeluaran kas.
PT Bank SUMUT merupakan alat kelengkapan otonomi daerah
dibidang perbankan, PT Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan
pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas
daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagi salah satu
sumber pendapatan asli daerah.
Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan dalam
keadaan defisit kas atau surplus kas. Dengan mengetahui adanya defisit kas
jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber
dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit kas tersebut. Sebaliknya
dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang
besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana
menggunakan kelebihan dana secara efisien. Anggaran kas merupakan bagian
dari anggaran induk sehingga dalam efektifitas penyusunan dan pelaksanaan
tergantung pada penerimaan dan pengeluaran kas yang telah disusun
sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis
tugas akhir ini dengan judul “Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat
Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda.”
B. Perumusan Masalah
Perencanaan kas yang dituangkan kedalam penyusunan dan
diharapkan dan sekaligus dapat dipakai sebagai alat pengendalian. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir
ini adalah apakah anggaran kas PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan
Iskandar Muda sudah terealisasi dengan baik, sehingga apabila terjadi
penyimpangan yang merugikan dapat segera diatasi dan diantisipasi dengan
baik.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui bagaimana anggaran kas yang dilaksanakan oleh PT
Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda.
b. Untuk mengetahui kebijakan yang ditetapkan pada PT Bank SUMUT
Kantor Cabang Medan Iskandar Muda dalam mengelola anggaran kas.
c. Untuk menambah wawasan pemikiran dan pengetahuan penulis
tentang perencanaan dan pengawasan anggaran kas.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan
mengenai anggaran kas.
b. Bagi Perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai
alat perencanaan dan pengawasan pada PT Bank SUMUT Kantor
c. Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber
informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh
tentang anggaran kas.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Penelitian ini akan dilakukan di PT Bank SUMUT Kantor Cabang
[image:16.595.116.510.384.740.2]Medan Iskandar Muda.
Tabel I.1
Jadwal Survey/Observasi
NO KEGIATAN
Jun-14 Jul-14
III IV I II
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Pengajuan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab,
dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan
pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan rencana penulisan yang mencakup jadwal
survey / observasi dan rencana isi.
BAB II : PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang
meliputi sejarah singkat, struktur organisasi, job
description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, rencana
usaha.
BAB III : FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang
telah dilakukan yaitu mengenai pengertian anggaran kas,
sebagai alat perencanaan, anggaran kas sebagai alat
pengawasan, analisis penggunaan kasss
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas
akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang
didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba
memberikan saran. Saran yang dianggap perlu sebagai
masukan kepada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
BAB II
PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
A. Sejarah Singkat
PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank
SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT
berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah
dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 tahun
1965, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Modal dasar sebesar Rp. 100 juta dan saham yang dimiliki oleh Pemerintah
Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Tingkat II se Sumatera
Utara. Untuk meningkatkan modal disetor sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangannya telah terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerah.
Bentuk Badan Hukum dirubah menjadi PT sesuai dengan akta
pendirian PT Nomor 38 tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, SH pada
tanggal 16 April 1999 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman RI Nomor C - 8224HT. 01. 01 TH 99 tanggal 5 Mei 1999 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli
1999 dengan modal dasar Rp. 400 milyar. Dasar perubahan bentuk hukum dan
modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I
500 Milyar, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan
akta Nomor 31 tanggal 15 Desember 1999.
PT Bank SUMUT merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya
beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2005, bank
telah menambah 1 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 18 kantor kas
dan 7 unit ATM, sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah
sehingga 31 Desember 2005 bank telah memiliki 20 kantor cabang, 8 kantor
cabang pembantu, 37 kantor kas, 15 kas mobil, 1 payment point dan 30 unit
ATM.
Visi PT Bank SUMUT
PT Bank SUMUT mempunyai visi yaitu menjadi bank adalah untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah
dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
Misi PT Bank SUMUT
PT Bank SUMUT mempunyai misi yaitu mengelola dana pemerintah
dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip – prinsip
compliance.
B. Struktur Organisasi
PT Bank SUMUT Kantor Cabang Iskandar Muda digolongkan kepada
Kantor Cabang Kelas Dua.Struktur organisasi merupakan mekanisme yang
terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi
diantara fungsi bagian, status ataupun orang – orang yang menunjukkan
tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi PT Bank SUMUT secara lengkap dapat dilihat
STRUKTUR ORGANISASI BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Pemimpin Divisi Pengawasan
Samuel Surbakti
Pemimpin Cabang
Tumpal Pangaribuan
Kontrol Intern Muda
Sumina Foeng
Kontrol Intern Pratama
Arya Chandra
Wakil Pemimpin Cabang
T Radek Iskandar
KCP
1. KCP. USU / Kelas I
2. KCP. Marelan / Kelas II
3. KCP. S.Budi / Kelas II
KANTOR KAS
1. KK Ring Road
2. KK AH
Nasution
Pemimpin Seksi Operasional
Nanda Ansori
Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah
Rahma Dona
Pemimpin Seksi APK
Arman Setia Budi
Pemimpin Seksi Pemasaran
Sofian Manurung
PEL PAJAK
1. Iyen Makoan 2. Lutfi Putra Lesmana
AT
M
Head Teller
Darliyani Darsid Teller
1.Arfianti Dewi 2.Anggi Ananda 3.Fikha G. Parlina 4.Siska H
Pel Pelayanan & Info Nasabah (CS)
1.Devi 2.Easter M
3.M. Abduh Asyaroni
4.Elisa Putri Karolina
Pelaksana Adm. & PK
1.Yopie Handoko 2.Antonius M
3.Hamdika Kurniawan 4.Megaria Sinaga 5.Dafrisyah 6.Ronald Lazuardi 7.M. Zulfikar Pelaksana Pemasaran dan
Analis Kredit
1.Wesly Jupances
2.Tengku Rizaldhi
Azwin
3.Ervan Setiawan
4.Edo Dharmadi
Putra
5.Rizky Abdillah 6.Graha A. Z. Lubis
PEL AKUNTANSII &LAPORAN
Ayu Dyah Satyari Utami
Pel Overbooking
Ernita Noventri
PEL KLIRING
M. Razi
PEL Umum dan Kepegawaian
Ricky Aruan
PEL VERIFIKASI
Keterangan Gambar :
PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda memiliki 1
Pemimpin Kantor Cabang, 1 Wakil Pemimpin Kantor Cabang yang dibantu
oleh 4 Pemimpin Seksi yaitu Pemimpin Seksi Adm & PK, Pemimpin Seksi
Pemasaran, Pemimpin Seksi Operasional, dan Pemimpin Seksi Pelayanan
Nasabah, memiliki bawahan yang membantu dalam melaksanakan tugas dan
wewnang masing – masing pemimpin seksi dalam mencapai target perusahaan
berdasarkan RKAT (Rencana Kerja Anggaran Tahunan).
C. Jobs Description
1. Pemimpin Cabang
1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta
melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan
dilingkungan Kantor Cabang.
2. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah,
penggunaan teknologi Informasi, administrasi kredit, pengelolaan
likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
tersebut.
3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana,
penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank
serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.
4. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan,
dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas
pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.
5. Melakukan evaluasi atas perfomance dan memberikan pengarahan
dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan
performance sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.
6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama
pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta, pemerintah dan
yayasan-yayasan.
7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
8. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian
kredit non lancar.
9. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan
penyimpanan surat berharga dan surat barang jaminan kredit serta
seluruh inventaris kantor.
10.Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan
sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku.
11.Mengadakan rapat-rapat untuk meningkatkan performance Cabang,
pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan
pengamanan seluruh harta benda perusahaan.
12.Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas
13.Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
2. Wakil Cabang
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.
2. Mensupervisi unit kerja di Kantor Cabang yang dibawahinya.
3. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi
seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.
4. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan
performance Kantor Cabang.
5. Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.
6. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang
dibawahi.
7. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor
Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.
8. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa
serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.
9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan
operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil.
10.Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan
hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.
11.Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan
12.Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta
surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.
13.Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening.
3. Pemimpin Divisi Pengawasan
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya
dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.
2. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan
dengan pengawasan transaksi dan administrasi.
3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota
serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan
persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki
atau dilengkapi.
5. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan
transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan
tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.
6. Membuat laporan hasil temuan penyimpangan kegiatan operasional
Kantor Cabang kepada Pemimipin Cabang dengan tembusan kepada
Direksi cq. Divisi Pengawasan dan kepada Seksi Terkait.
7. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang
secara rutin setiap bulan dilaporkan kepada Pemimpin Cabang dengan
tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.
4. Pemimpin Seksi Operasional
1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi
pegawai-pegawai di seksinya dalam melaksanakan tugasnya.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan
operasional Pelaksana Transfer / Inkasso / Pajak, Pelaksana Kliring,
Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana
Umum & Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.
4. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action
program untuk Seksi Operasional.
5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.
6. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya
yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan
transfer / inkasso / LLG (Lalu Lintas Giro)
8. Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat
9. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran
berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan
dengan seksinya.
10.Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliringkan dan daftar
warkat pemindahbukuan.
11.Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
12.Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke
komputer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).
13.Memeriksa neraca kliring, laporan – laporan dan peralatan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
14.Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke komputer
pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke
Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.
15.Mengawasi dan memeriksa follow up surat – surat masuk dan keluar,
baik dari ekstern maupun intern.
16.Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan
gedung/inventaris dan keamanan kantor.
17.Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi
harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan
yang berlaku.
18.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran
19.Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk
keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya
ke seluruh unit yang memerlukan.
20.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus
dibayar pada akhir tahun buku.
21.Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
untuk kepentingan intern dan ekstern.
5. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah
1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga
likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.
2. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih ke
bank lain.
3. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi
pemilik dana.
4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batas
yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.
5. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.
6. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di
lingkungan seksi pelayanan nasabah.
7. Mengawasi pelaksanaan standart layanan Bank SUMUT oleh pegawai
8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di
lingkungan seksi pelayanan nasabah.
9. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi
pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja
anggaran tahun bank.
10.Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan
upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan
serta mengevaluasi pelaksanaannya.
11.Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan
Pemeriksaan Internal (SPI) / Pemeriksa Eksternal serta melaporkan
tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.
12.Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam
Bank Indonesia.
13.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta
membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam
(black list).
14.Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan
biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya – biaya lainnya
yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.
15.Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
1. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi
Penyelamatan Kredit.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
3. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari
Seksi Penyelamatan Kredit.
4. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang
berhubungan dengan restrukturisasi kredit.
5. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan
restrukturisasi kredit.
6. Melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah direstrukturisasi
(dengan menyusun laporan bulanan perkembangan usaha debitur yang
memuat perincian perkembangan usaha, pelaksanaan rencana kegiatan
atau action plan dan kemungkinan pembayaran kembali) guna
memastikan kesanggupan debitur untuk melakukan pembayaran
kembali sesuai persyaratan dalam akad kredit baru.
7. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan
menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke
Divisi Penyelamatan Kredit.
8. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan
mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.
9. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan
10.Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan –
laporan lain yang sehubungan dengan seksi penyelamatan kredit.
11.Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit
non lancar.
12.Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat
keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.
13.Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar
diketahui penyebab terjadinya kredit menjadi nonperforming.
14.Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit
bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.
7. Pemimpin Seksi Pemasaran
1. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah ( office
channeling ) sesuai rencana kerja bank.
2. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi.
3. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.
4. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur.
5. Melaksanakan taksasi barang agunan.
6. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang
agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja
pada instansi yang berwenang.
7. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.
9. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.
10.Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di
lingkungan seksi pemasaran.
11.Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh
pegawai di lingkungan seksi pemasaran.
12.Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai
dilingkungan seksi pemasaran.
13.Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran
untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.
14.Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaannya.
15.Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa
Internak (SPI) serta melaporkantindak lanjut temuan kepada Pemimpin
Cabang.
16.Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha
pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur
untuk mencari solusi pemecahannya.
17.Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
18.Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan
yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan
datang.
19.Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan
yang berlaku.
D. Jaringan Usaha
PT Bank SUMUT adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak
dibidang perbankan. Pada dasarnya kegiatan operasional PT Bank SUMUT
sama dengan kegiatan operasional bank pada umumnya.
Sesuai dengan pengertian bank yaitu bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat dalam
bentuk simpanan dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Untuk menunjang pelayanan operasionalnya, Bank SUMUT
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk :
1. Tabungan
Jenis tabungan yang terdapat di Bank SUMUT ada 3 yaitu :
a. Tabungan Martabe (Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat)
b. Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
c. Tabungan Haji Makbul yaitu tabungan haji yang terkoneksi langsung
dengan Siskohat khusus untuk nasabah yang berniat menunaikan ibadah
haji.
a. Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.
b. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan
rekening.
c. Setoran awal minimal Rp. 10.000,00
d. Saldo minimal Rp. 1.000,00
e. Perhitungan bunga secara harian.
f. Pajak sesuai ketentuan pemerintah.
2. Deposito
Syarat – syarat umum pembukaan rekening deposito adalah sebagai
berikut:
a.Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.
b.Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening.
c.Setoran minimal Rp. 1.000.000,00
3. Giro
Giro adalah simpanan yang dapat diambil setiap saat dengan
menggunakan cek dan bilyet giro. Giro tersebut ditujukan untuk
perorangan, perusahaan, yayasan, koperasi, LSM, dan lembaga lainnya.
Syarat – syarat umum pembukaan rekening Giro adalah :
a. Perorangan/ Perusahaan :
Syarat – syaratnya antara lain :
1. Mengisi dan menandatangani surat permohonan pembukaan Giro.
3. Fotokopi NPWP.
4. Fotokopi SK akta perusahaan dan perubahannya.
5. Fotokopi surat – surat izin usaha.
6. Setoran awal Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
7. Saldo minimal Rp. 75.000,- s/d Rp. 250.000,-
8. Perhitungan jasa giro dari saldo Rp. 2.000.000,- selama bulan
berjalan.
9. Pasphoto ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar.
b. Pemerintah
Syarat – syaratnya antara lain :
1. Mengisi dan menandatangani surat permohonan pembukaan giro.
2. Fotokopi bukti identitas dari (KTP/ SIM/ Paspor).
3. Fotokopi NPWP.
4. Fotokopi SK pengangkatan Pemimpin/ Kepala/ Bendahara.
5. Fotokopi surat – surat izin usaha.
6. Perhitungan jasa giro dari Rp. 2.000.000,- selama bulan berjalan.
7. Pasphoto ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar.
8. Materai 2 buah.
4. ATM
Syarat-syarat menggunakan ATM yaitu :
a. Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.
5. Auto Debit Rekening Telepon
Yang dimaksud dengan Auto Debit Rekening Telepon adalah
sistem pembayaran yang dilakukan oleh nasabah/ pelanggan melalui debet
rekening tabungan, giro atau pinjaman rekening koran pada PT Bank
SUMUT.
Layanan penerimaan pembayaran Jasa Telekomunikasi (Jastel)
Sistem Host To Host (H2H) Komputer Telkom dengan Bank SUMUT
yaitu:
a. Periksa nama nasabah pada informasi Customer Base serta saldo
rekening yang dimiliki.
b. Beri penjelasan kepada nasabah tata cara/ ketentuan pembayaran
tagihan jastel dengan pendebetan rekening.
c. Serahkan kepada nasabah Formulir Surat Kuasa Pendebetan Rekening
yang harus diisi dan minta melengkapi persyaratan sebagi berikut :
1. Materai Rp. 6.000,-
2. fotokopi identitas diri
3. Cap/ Stempel untuk instansi/ perusahaan
Setelah formulir surat kuasa pendebetan rekening diisi dan
ditandatangani diatas materai oleh nasabah berikut persyaratan sudah
dilengkapi, maka proses dengan nasabah sudah selesai dan nasabah
4. Fotokopikan seluruh formulir surat kuasa pendebetan rekening,
arsipkan berkas secara rapi dan disimpan di tempat yang terjamin
keamanannya.
6. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer atau kiriman uang adalah pengiriman uang oleh nasabah
atau bukan nasabah kantor PT Bank SUMUT untuk kepentingan nasabah
atau bukan nasabah pada kantor PT Bank SUMUT lainnya dan diteruskan
ke bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah atau bukan nasabah.
Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank dan telah
memiliki rekening di satu unit kantor PT Bank SUMUT. Bukan nasabah
(Walking Customer) adalah pihak yang menggunakan jasa PT Bank
SUMUT dan tidak memiliki rekening pada salah satu kantor PT Bank
SUMUT.
Ada 2 (dua) cara transfer di PT Bank SUMUT antara lain :
a. TT (Telegraphic Transfer) yaitu transfer yang menggunakan telegram.
b. RTGS (Real Time Gross Settlement), yaitu transfer yang dilakukan
dengan komputer yang terkoneksi langsung dengan Bank Indonesia.
7. Bank Garansi
Bank Garansi adalah suatu jaminan yang diberikan kepada nasabah
yang sudah memenangkan tender atas permintaan Bouwher yang ingin
yang telah ditentukan sebelumnya dan ingin memastikan agar nasabah
tersebut tidak melakukan wanprestasi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Bank Garansi untuk pemeliharaan ialah jaminan yang diberikan
kepada nasabah yang sudah melaksanakan proyek tersebut atas permintaan
Bouwher yang ingin memastikan bahwa hasil dari proyek tersebut tidak
akan rusak dikarenakan kelalaian dari nasabah yang melaksanakan proyek
tersebut.
Syarat penerbitan Bank Garansi adalah :
1. Si pemohon sebaiknya giran/ debitur di PT Bank SUMUT.
2. Si pemohon punya saldo aktif minimal 5% lebih besar dari nilai kontrak
yang dibutuhkan.
3. Keaslian tanda tangan si pemohon pada specimen tanda tangan.
4. Surat untuk mengikuti tender.
Adapun produk penyaluran dana dengan berbagai jenis kredit yaitu :
1. Kredit Umum (Kredit Rekening Koran) dalam bentuk Kredit Modal
Kerja kapada usaha kecil, menengah, dan koperasi.
2. Kredit Proyek untuk pembiayaan proyek pemerintah dan swasta.
3. Kredit Angsuran lainnya kepada perorangan dan pengusaha.
4. Kredit Multiguna kepada para Pegawai Negeri Sipil dan Swasta.
E. Kinerja Usaha Terkini
Asia Banking Finance and Informatic (ABFI) Institute Perbanas
Masuknya Bank SUMUT dalam jajaran tiga besar BPD terbaik sekaligus
menunjukkan kinerja bank tersebut terus tumbuh positif. (Sumber : Medan
Bisnis)
Pemeringkatan ini dibuat dalam 7 skala, yakni bank swasta besar, bank
swasta menengah, bank swasta kecil, BPD, bank campuran, dan bank asing.
Untuk kelompok BPD, Bank SUMUT berada diperingkat ketiga setelah Bank
JABAR dan Bank Bengkulu.
Pemeringkatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ABFI -
Camel. Hasil perhitungan ini menghasilkan empat kategori bank yang
berpredikat sangat bagus, bagus, cukup bagus dan kurang bagus. Sebanyak 37
bank terpilih sebagai bank berkategori sangat bagus, termasuk di antaranya
Bank SUMUT.
Gubernur Sumatera Utara mengatakan, Bank SUMUT akan
ditingkatkan statusnya dari bank non devisa menjadi bank devisa. Dengan
demikian kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang berhubungan dengan
devisa akan dapat terpenuhi. Gubsu mengatakan saya salut pada kinerja Bank
SUMUT kondisinya yang sempat sakit - parah kenyataannya berkembang
secara signifikan, karena itu pihak manajemen Bank SUMUT pantas diberikan
penghargaan. (Sumber : Sinar Indonesia Baru)
Selanjutnya Gubsu mengatakan, untuk terwujudnya peningkatan status
Bank SUMUT tentunya segala persiapan sudah dilakukan antara lain SDM
yang berkualitas dan teknologi berproduksi, penyusunan rencana kerja
Gubsu juga bangga Bank SUMUT berhasil menyalurkan kredit
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebesar 99 persen dari total
kreditnya Rp 3 triliun. Dengan besarnya kredit UMKM disalurkan sehingga
bank ini dijuluki Bank “Raja UMKM”.
Menurut Direktur Utama Bank SUMUT, kepercayaan dan dukungan
yang diterima dari semua stakeholder dalam pencapaian visi dan misi Bank
SUMUT telah menjadikan bank ini tumbuh secara wajar dan sehat.
F. Rencana Usaha
Target jangka menengah yang ingin dicapai Bank Sumut sampai
dengan tahun sekarang adalah pertumbuhan yang wajar, pencapaian tingkat
kualitas aset yang sehat sekaligus secara bertahap memenuhi rasio keuangan
dalam rangka mencapai target BPD sebagai Regional Champion. Untuk
mencapai target jangka menengah tersebut, salah satu langkah strategis yang
harus dimiliki oleh Bank Sumut adalah kemampuan untuk melayani
kebutuhan masyarakat secara optimal yang ditandai dengan
indicator-indikator sebagai berikut antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman terhadap produk-produk keuangan melalui
edukasi masyarakat.
2. Mempermudah akses layanan keuangan seluas-luasnya teerutama kepada
masyarakat kecil.
BAB III
FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA PT BANK SUMUT KANTOR
CABANG ISKANDAR MUDA
A. Pengertian Anggaran dan Kas 1. Anggaran
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan
pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana
tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi.
Untuk melaksanakan tugas diatas, tentu saja diperlukan rencana yang
matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya
suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh
manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan
dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan
konsekuensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Munandar, (2001 : 1), pengertian anggaran yaitu:
“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Dari definisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam
suatu anggaran, yaitu :
1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi
khusus, seperti misalnya disusun secara sistematis, mencakup seluruh
kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup seluruh
kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan (fungsi) perusahaan
dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu kegiatan
pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan
pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating) serta
kegiatn-kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah
personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai
pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan
perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.
Dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang
berbeda tersebut, sehingga memungkinkan untuk dijumlahkan,
diperbandingkan serta di analisa lebih lanjut.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa
anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu
tertentu. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam anggaran adalah
taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa
Menurut Glen A. Welsch, pengertian anggaran yaitu: “Profit planning and control may be broadly as defined as systematic and
formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and
control responsibility of management”
Dari pengertian diatas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi
dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen
maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang
organisasional didalam badan usaha. Dari defenisi diatas, dapat diambil
beberapa kesimpulan:
1. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan
teliti.
2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun
dengan berurutan dan berdasarkan logika.
3. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk
mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil
pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
4. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian,
1. Karakteristik Anggaran
1. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit
usaha
2. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan
keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal
jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
3. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih
tinggi dari penyusun anggaran
6. Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi
kondisi khusus
7. Secara periodik, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan
sesungguhnya dan dijelaskan.
2. Kegunaan Anggaran
1. Sebagai pedoman kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah
sekaligus memberikan target – target yang harus dicapai oleh
kegiatan – kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar
saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik untuk menuju
kesasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran
jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3. Sebagai alat pengawasan atau pengendalian kerja
Anggaran befungsi sebagai alat pembanding untuk menilai
(evaluasi) diketahui sebab – sebab penyimbangan antara anggaran
dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan –
kelemahan dan kekuatan – kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal
ini dapat menyusun rencana – rencana selanjutnya secara lebih
akurat.
2. Kas
Kas merupakan awal dari investasi dan operasi suatu perusahaan.
Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekeninng Koran di bank
(bank deposits). Kas juga merupakan bagian dari Aktiva yang liquid, yang
dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial
perusahaan. Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi
tingkat likuiditasnya. Semakin tinggi jumlah kas maka perusahaan
semakin liquid, begitu pula sebaliknya.
Jumlah kas ideal yang perlukan perusahaan, hingga kini belum
terstandarisasi. Meski demikian, terdapat pedoman untuk menentukan
jumlah kas perusahaan yaitu jumlah kas yang ada di perusahaan yang
“well finance” sebaiknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva
Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai
perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki
sifat continue maupun tidak continue.
1. Sifat Continue, untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji dan
upah, membayar suplies kantor habis pakai, dll.
2. Sifat tidak Continue, untuk pembayaran pajak, deviden, angsuran
hutang, dll.
Tujuan Perusahaan Menyimpan / Membutuhkan Kas:
1. Kebutuhan kas untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi
usaha perusahaan.
2. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi aliran kas
masuk / keluar yang tidak kontinyu dan sulit untuk diperkirakan.
3. Kebutuhan kas untuk berspekulasi.
4. Kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar usaha
pokok, dengan membeli efek.
5. Saldo kompensasi berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap
berada di Bank dalam rekening gironya, dan untuk itu perusahaan
tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Bank.
Faktor-faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan kas:
1. Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar.
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang telah diperkirakan.
B. Anggaran Kas
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan
operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas
suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas
di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari
gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan
yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari,
menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama
kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekuensi yang ada sehingga dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Munandar, (2001 : 311 ), “Anggaran kas (Cash Budget)
adalah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.”
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas adalah
gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang
berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran
kas pada periode tersebut.
Tujuan utama dilakukannya penyusunan anggaran / rencana kas adalah
untuk merencanakan posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar penentuan
pinjaman atau investasi. Rencana aliran kas masuk dan keluar menunjukkan
perlunya kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas dan perlunya
Tujuan utama anggaran kas adalah :
1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil
dari operasi yang dijalankan
2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya
3. Menentukan kebutuhan pembiayaan dan/ atau kelebihan kas menganggur
untuk investasi
4. Menyelaraskan kas dengan (a) total modal kerja, (b) pendapatan
penjualan, (c) biaya, (d) investasi, dan (e) utang
5. Menetapkan dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara trus
menerus.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah
”badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.”
Dalam pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
PT Bank SUMUT adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang
keuangan. Sama seperti halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan
pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan adalah membeli uang
(menghimpun dana) dan menjual uang (menyalurkan dana) kepada
PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda mengelola
anggaran kas yang disusun oleh Pelaksana Akuntansi dan Laporan yang ada
pada struktur organisasi perusahaan. Dari beberapa pengertian yang telah
dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas mempunyai
dua sektor, yaitu :
1. Sektor Penerimaan Kas, yang pada umumnya berasal dari pendapatan
bank. Sumber kas masuk pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan
Iskandar Muda yang utama adalah :
3. Bunga Yang Diperoleh, Provisi Dan Komisi Yang Diterima Selain
Dari Kredit, Hasil Ongkos Administrasi, Hasil Deviden Atas
Penyertaan, Hasil Operasional Lainnya, Hasil Jasa Komunikasi,
Koreksi Atas CKPN Dan Penyisihan Penghapusan, Pendapatan Non
Operasional.
2. Sektor Pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa biaya-biaya,
Penggunaan kas keluar yang utama adalah :
4. Bunga Yang Dibayarkan, Hadiah, Propisi Dan Komisi Yang
Dibayarkan Untuk Mendapatkan Dana, Koreksi Pendapatan Bunga,
Propisi/Komisi/Fee Yang Dibayarkan Untuk Selain Penerimaan Dana,
Beban Umum Dan Administrasi, Beban Personalia, Kerugian
Penurunan Nilai Aktiva Produktif, Beban Lain-Lain, Beban Non
Operasional.
1. Mengkoordinasikan semua faktor produksi yang mengarah pada
pencapaian tujuan secara umum.
2. Sebagai suatu alat untuk mengestimasikan semua estimasi yang mendasari
disusunnya suatu anggaran sebagai titik pangkal disusunnya suatu
kebijaksanaan keuangan dimasa yang akan datang.
3. Sebagai alat untuk melakukan penilaian prestasi, sehingga membangkitkan
motivasi para pelaksananya agar dapat mengoreksi kekurangan yang
terjadi.
4. Sebagai alat komunikasi semua fungsi dalam perusahaan sehingga
kebijaksanaan dan metode yang dipilih dapat dimengerti dan didukung
oleh semua bagian, untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar
kebutuhan jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi,
anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap
konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran
harus memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena
perubahan kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal
lainnya.
Adapun manfaat anggaran kas adalah:
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan.
2. Kemungkinan adanya surplus atau deficit karena rencana operasi
3. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup
defisit kas.
4. Kapan saat kredit itu dibayar kembali.
C. Penyusunan Anggaran Kas
Pada umumnya, anggaran kas dibuat secara bulanan dan dimulai
dengan mengadakan ramalan. Anggaran kas merupakan suatu cara yang
efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas yang dibutuhkan dan
menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas
merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek.
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan
memperkirakan seluruh sektor penerimaan dan seluruh sektor pengeluaran
yang terjadi pada suatu periode, maka secara umum anggaran kas mempunyai
tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja yang membantu
manajemen. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk
merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai
dasar untuk menentukan optimalisasi kas dimasa yang akan datang.
Berikut gambaran umum penyusunan realisasi alokasi Rencana Kerja
Anggaran Kas Tahunan (RKAT) yang di terapkan oleh PT Bank SUMUT
Kantor Cabang Iskandar Muda yang menggambarkan sektor penerimaan kas
Tabel III.1
Penyusunan Alokasi Rencana Kerja dan Anggaran Kas Tahunan (RKAT)
Rek Keterangan Rek Keterangan
Pengeluaran Kas Penerimaan Kas
410 420 430 440 610 620 630 640 650 670 Pengeluaran Kas
Bunga Yang Dibayarkan Hadiah
Propisi Dan Komisi Yang Dibayarkan U/ Mendapatkan Dana
Koreksi Pendapatan Bunga Propisi/Komisi/Fee Yang
Dibayarkan U/ Selain Penerimaan Dana
Beban Umum Dan Administrasi Beban Personalia
Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif
Beban Lain-Lain Beban Non Operasional
310 510 520 530 540 550 560 570 Penerimaan Kas
Bunga Yang Diperoleh Provisi Dan Komisi Yang
Diterima Selain Dari Kredit Hasil Ongkos Administrasi Hasil Deviden Atas Penyertaan Hasil Operasional Lainnya Hasil Jasa Komunikasi Koreksi Atas CKPN Dan
Penyisihan Penghapusan Penerimaan Non Operasional
Sumber : Pelaksana Akuntansi dan Laporan
PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda
merencanakan posisi keuangan yang diinginkan membuat suatu anggaran kas
yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang memuat taksiran
terperinci mengenai setiap unsur dan jenis biaya atau fungsi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran, setiap bidang yang ada dalam
perusahaan mengajukan anggaran masing-masing. Penyusunan anggaran di
masing-masing bidang didasarkan pada rencana operasi perusahaan serta
prediksi di bagian ini diserahkan kepada bagian keuangan, kemudian bagian
persetujuan dari pemimpin perusahaan baru disusun anggaran secara
menyeluruh.
Anggaran kas pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar
Muda disusun secara per triwulan. Anggaran ini nantinya akan dibandingkan
dengan realisasi anggaran kas untuk melihat perbedaan yang ada. Perbedaan
yang timbul nantinya akan dibahas pada suatu rapat dengan masing-masing
kepala bagian dan pemimpin cabang.
Optimalisasi kas merupakan usaha perusahaan, dimana kas yang ada di
dalam perusahaan harus tetap dijaga agar jangan sampai kas tersebut
mengalami kelebihan atau kekurangan dalam melakukan aktivitas perusahaan.
Kas harus disediakan dalam jumlah dan batas-batas yang telah ditentukan.
Menurut Gunawan Adisaputro (2003 : 74), ada dua macam anggaran
kas yang diperlukan oleh perusahaan, yakni :
1. Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional
pengendalian kas sehari-hari, jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar yang secara terus-menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
2. Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima sampai dengan
sepuluh tahun.
D. Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan
Anggaran kas menunjukkan arus uang masuk dan keluar yang
direncanakan, dan posisi terakhir pada akhir periode interim tertentu misalnya
akhir bulan. Perencanaan merupakan proses pemanfaatan fakta-fakta yang
berhubungan dan asumsi-asumsi masa yang akan datang guna merumuskan
langkah-langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya mencapai
jangka panjang maupun rencana jangka pendek untuk arus uang mereka.
Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Anggaran
kas pada dasarnya meliputi dua bagian : (1) Penerimaan kas yang
direncanakan. (2) Pengeluaran kas yang direncanakan.
Anggaran hampir selalu merupakan bagian penting dari proses
perencanaan karena anggaran merupakan rencana keuangan untuk masa
depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan
untuk mencapainya. Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen
seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis (strategic planning).
Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi
dimasa depan.
Untuk menyusun suatu anggaran perusahaan sebagai alat
perencanaan, maka Budget itu harus realistis, fleksibel/ luwes dan kontinyu.
Realistis berarti tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis; fleksibel/
luwes berarti tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan
dengan keadaan yang mungkin berubah; kontinyu berarti dilaksanakan secara
terus-menerus, tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.
Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan
yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut, jadi perencanaan mengandung aspek :
1. Penentuan tujuan yang akan dicapai
2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif
3. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu
perusahaan adalah:
1. Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka
pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi
setinggi mungkin.
2. Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut
dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3. Dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan
mengatasinya secara terarah.
4. Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan
yang tidak terarah dan terkontrol.
Menurut Supriyono (2001 : 7), ”Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan mengenai tindakan yang akan dilaksanakan dimasa
yang akan datang.”
Winardi (1983 : 149), memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut: "Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan
melakukan operasinya, pemimpin dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu
dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana
melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat
terlaksana dengan baik.
Sehubungan dengan itu, perencanaan yang disusun oleh PT. Bank
SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda meliputi kegiatan-kegiatan
operasional, tujuan dari kegiatan tersebut, dan berapa jumlah anggaran kas
yang disediakan.
Adapun Rencana Kerja dan Anggaran Kas Tahunan (RKAT) Periode
Anggaran 2013 yang dilakukan oleh PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
[image:57.595.87.569.419.749.2]Medan Iskandar Muda adalah sebagai berikut :
Tabel III.2
Rencana Kerja dan Anggaran Kas Tahunan (RKAT) Pada Periode 2013
Rek Keterangan Jumlah Rek Keterangan Jumlah
Pengeluaran Kas Penerimaan Kas
410 420 430 440 610 620 630 640 Pengeluaran Kas Bunga Yang Dibayarkan Hadiah
Propisi Dan Komisi Yang Dibayarkan U/ Mendapatkan Dana Koreksi Pendapatan Bunga Propisi/Komisi/Fee Yang Dibayarkan U/ Selain Penerimaan Dana Beban Umum Dan
Administrasi Beban Personalia Kerugian Penurunan Nilai Aktiva 10.549.147.000,00 93.080.000,00 0,00 0,00 0,00 2.526.257.000,00 5.338.698.000,00 14.896.958.000,00 310 510 520 530 540 550 560 570 Penerimaan Kas Bunga Yang Diperoleh Provisi Dan Komisi
Yang Diterima Selain Dari Kredit Hasil Ongkos
Administrasi Hasil Deviden Atas
Penyertaan Hasil Operasional
Lainnya Hasil Jasa
Komunikasi Koreksi Atas CKPN
650 670
Produktif Beban Lain-Lain Beban Non
Operasional
1.142.368.000,00 14.920.626.000,00
Operasional
Sumber : Pelaksana Akuntansi dan Laporan
Anggaran kas yang menunjukkan angka yang terlalu tinggi seringkali
merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang telah
direncanakan. Apabila hal ini terjadi, maka seluruh rencana mungkin perlu
diperbaiki. Selain itu, anggaran dapat mengetahui dan mengatasi dengan
segera apabila telah terjadi penyimpangan. Dan pada akhirnya realisasi dari
anggaran inilah yang akan menjadi pedoman untuk menyusun anggaran tahun
yang akan datang.
E. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar
rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Aspek pengawasan
yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para pelaksana telah bekerja
dengan baik dalam mengelola perusahaan.
Dengan adanya anggaran kas, maka standar kerja sudah ada, kemudian
sistem akuntansi dan sistem informasi yang lainya akan menjadi realisasi yang
Perbedaan anggaran dengan realisasi anggaran disebut dengan varians
atau selisih/ penyimpangan. Penyimpangan yang akan terjadi dapat dibedakan
menjadi dua kemungkinan :
1. Penyimpangan yang menguntungkan (favouriable varians), yaitu standard
cost lebih besar dari aktual.
2. Penyimpangan yang merugikan (unfavouriable varians), yaitu standard
cost yang lebih kecil dari aktual cost.
Pengawasan atau pengendalian menurut Supriyono (2001 : 7) adalah
“Proses yang digunakan oleh manajemen agar para pelaksana bekerja dengan
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau tujuan
bagian organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.”
Pengawasan adalah fungsi kedua dari seorang pemimpin setelah
perencanaan. Pengawasan hanya mengikuti perencanaan yang telah
ditentukan. Perencanaan yang baik sekalipun tanpa pengawasan atau
pengendalian yang baik akan sia-sia. Dalam hal ini tujuan pengawasan itu
bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari
kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan yang dibuat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin
tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
Untuk mengawasi kegiatan operasionalnya, PT. Bank SUMUT Kantor
Cabang Medan Iskandar Muda setiap periode anggaran kas-nya melakukan
untuk melihat keberhasilan anggaran kas yang telah disusun. Berdasarkan
hasil perbandingan tersebut pemimpin cabang dapat mengetahui apakah
seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara
efektif dan efisien.
Adapun Realisasi Anggaran Kas Peiode 2013 yang dilakukan oleh PT.
[image:60.595.76.569.312.733.2]Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda adalah sebagai berikut :
Tabel III.3
Realisasi Anggaran Kas Pada Periode 2013
Rek Keterangan Jumlah Rek Keterangan Jumlah
Pengeluaran Kas Penerimaan Kas
Pengeluaran Kas 26.282.429.950,81 Penerimaan Kas 32.729.258.230,94
410 Bunga Yang Dibayarkan
6.074.460.228,86 310 Bunga Yang Diperoleh
19.232.612.592,91
420 Hadiah 11.115.546,81 510 Provisi Dan Komisi
Yang Diterima Selain Dari Kredit
76.418.006,06
430 Propisi Dan Komisi Yang Dibayarkan U/ Mendapatkan Dana
0,00 520 Hasil Ongkos Administrasi
803.788.885,40
440 Koreksi Pendapatan Bunga
0,00 530 Hasil Deviden Atas Penyertaan
0,00
610 Propisi/Komisi/Fee Yang Dibayarkan U/ Selain Penerimaan Dana
0,00 540 Hasil Operasional Lainnya
287.896.068,06
620 Beban Umum Dan Administrasi
1.351.624.191,61 550 Hasil Jasa Komunikasi
0,00
630 Beban Personalia 4.299.159.628,00 560 Koreksi Atas CKPN
Dan Penyisihan Penghapusan
3.280.693.098,51
640 Kerugian Penurunan Nilai Aktiva
Produktif
3.056.537.379,19 570 Penerimaan Non Operasional
9.047.849.580,00
650 Beban Lain-Lain 1.977.535.612,34
670 Beban Non Operasional
9.511.997.364,00
F. Analisis Penggunaan Kas
Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan diatas, anggaran
kas disusun dengan memperkirakan seluruh rencana penerimaan dan
pengeluaran uang tunai yang behubungan dengan rencana keuangan
perusahaan yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau
menunjukkan aliran kas pada periode tersebut. Pada tabel akan terlihat
bagaimana daftar penerimaan dan pengeluaran kas serta
penyimpangan-penyimpangan pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda
Rek Rek
410 Bunga Yang Dibayarkan 310 Bunga Yang Diperoleh 10,549,147,000.00 22,895,815,000.00 6,074,460,228.86 19,232,612,592.91 4,474,686,771.14 -3,663,202,407.09 42% F -16% UF 4111000 Biaya Bunga KPR Sejahtera Tapak-FLPP 3140101 Pend. Bunga Kredit Umum 98,904,583.95 4,768,900,461.45 12,984,915.16 4,908,907,792.96 85,919,668.79 140,007,331.51 87% F 3% F 4120700 Jasa Giro BPR 3140101 Pend. Bunga Kredit Bendahara 7,493,292.00 6,589,000.00 6,371,812.00 5,297,433.00 1,121,480.00 -1,291,567.00 15% F -20% UF 4130100 Jasa Giro Pemda 3140101 Pend. Bunga Pinjaman Karyawan 69,542,360.00 1,500,000.00 27,828,136.00 480,820.34 41,714,224.00 -1,019,179.66 60% F -68% UF 4130200 Jasa Giro Swasta 3140101 Pend. Bunga Pinj.Karyawan Serba Guna JK 753,710,076.56 13,477,600.76 491,838,963.00 6,503,485.98 261,871,113.56 -6,974,114.78 35% F -52% UF 4150100 Bunga TabunganKU 3140101 Pend. Bunga Pinj.Karyawan Berdasarkan S 8,196,314.90 423,236,560.69 3,924,979.00 259,624,376.05 4,271,335.90 -163,612,184.64 52% F -39% UF 4160100 Bunga Tabungan Simpeda 3140101 Pend. Bunga Kredit Angsuran Lainnya (KA 801,769,744.14 5,366,581,524.91 385,439,142.00 5,490,893,456.50 416,330,602.14 124,311,931.59 52% F 2% F 4170100 Bunga Tabungan Martabe 3140101 Pend. Bunga Kredit Pensiun 2,819,869,729.90 546,770,086.96 1,432,821,671.00 345,181,432.63 1,387,048,058.90 -201,588,654.33 49% F -37% UF 4170600 Bunga Tabungan Martabe KPE 3140101 Pend. Bunga Kredit SPK 185,991,884.68 1,012,680,590.45 60,796,568.00 812,950,288.70 125,195,316.68 -199,730,301.75 67% F -20% UF 4180101 Bunga Deposito 3140101 Pend. Bunga KUMK SUP-005 Investasi 4,801,949,327.57 550,899,000.00 3,511,968,027.00 322,464,747.09 1,289,981,300.57 -228,434,252.91 27% F -41% UF 4190101 Bunga KUMK SUP-005 Modal Kerja 3140101 Pend. Bunga KMG-K JK Pendek 109,952,221.90 1,256,900.00 15,284,697.26 839,183.81 94,667,524.64 -417,716.19 86% F -33% UF 4190302 Biaya Bunga KUMK SUP-005 Investasi 3140101 Pend. Bunga KMG-K JK Menengah 891,767,464.40 450,876,900.00 125,201,318.44 225,007,294.78 766,566,145.96 -225,869,605.22 86% F -50% UF
3140101 Pend. Bunga KMG-MK JK Menengah 759,800.00 505,271.62 -254,528.38 -33% UF
420 Hadiah 3140101 Pend. Bunga KMG-K JK Panjang 93,080,000.00 5,689,673,270.78 11,115,546.81 3,917,185,334.81 81,964,453.19 -1,772,487,935.97 88% F -31% UF
4210000 Hadiah Undian Simpeda 3140101 Pend. Bunga KMG-I JK Panjang 93,080,000.00 13,680,689.00 11,115,546.81 15,749,460.20 81,964,453.19 2,068,771.20 88% F 15% F
3140101 Pend. Bunga KMG-MK JK Panjang 64,866,870.00 79,465,191.13 14,598,321.13 23% F
3140101 Pend. Bunga KPR-SS Siap Huni 2,568,721,000.00 1,938,876,553.89 -629,844,446.11 -25% UF
3140101 Pend. Bunga Pinjaman Investasi Channelli 1,500,000.00 955,043.49 -544,956.51 -36% UF
3140101 Pend. Bunga KMMK Sumut Sejahtera II 20,500,000.00 39,879,171.05 19,379,171.05 95% F
440 Koreksi Pendapatan Bunga 3140101 Pend. Bunga KMI Sumut Sejahtera II 0.00 55,358,767.00 0.00 32,317,107.88 0.00 -23,041,659.12 0% -42% UF
3140101 Pend. Bunga Kredit Kebun Sawit 2,580,000.00 3,241,636.65 661,636.65 26% F
3140101 Pend. Bunga KPR Sejahtera Tapak-FLPP 748,900,000.00 451,024,688.08 -297,875,311.92 -40% UF
3140101 Pend. Bunga KUR Angsuran 478,900,000.00 318,496,582.91 -160,403,417.09 -33% UF
3140101 Pend. Bunga KUPS-RK Perusahaan 45,905,000.00 19,386,371.08 -26,518,628.92 -58% UF
620 Beban Umum Dan Administrasi 3140101 Pend. Bunga KUPS-Angs. Perusahaan 2,526,257,000.00 36,700,978.00 1,351,624,191.61 12,723,210.82 1,174,632,808.39 -23,977,767.18 46% F -65% UF
6210101 Biaya Air 3140101 Pend. Bunga Subs.Pemrth KUPS-RK Prshn 15,000,000.00 25,000,000.00 9,134,702.70 24,656,657.46 5,865,297.30 -343,342.54 39% F -1% UF
6210201 Biaya Listrik 180,600,000.00 130,891,337.00 49,708,663.00 28% F
6210301 Biaya Telepon 45,899,000.00 36,810,128.00 9,088,872.00 20% F
6210501 Biaya Gas 900,000.00 660,000.00 240,000.00 27% F
6210701 Bahan Bakar Minyak/BBM 5110300 Propisi Bank Garansi 116,889,390.00 0.00 64,153,280.00 11,778,143.06 52,736,110.00 11,778,143.06 45% F 100% F
6220101 Pemeliharaan & Perbaikan Gedung & Rum 5120300 Komisi Asuransi Barang Jaminan 266,845,000.00 0.00 112,738,102.00 7,187,226.00 154,106,898.00 7,187,226.00 58% F 100% F
6220201 Pemeliharaan dan Perbaikan Kendaraan 5120400 Komisi Lainnya 18,560,000.00 0.00 4,873,010.00 50,713,637.00 13,686,990.00 50,713,637.00 74% F 100% F
6220301 Pemeliharaan dan Perbaikan Komputer 5121800 Pedapatan SMS Banking Bank Sumut 12,000,000.00 0.00 14,987,000.00 3,373,000.00 -2,987,000.00 3,373,000.00 -25% UF 100% F
6220501 Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Lainnya 5501000 Pend.Adm.PLN 22,500,000.00 0.00 23,496,501.00 3,366,000.00 -996,501.00 3,366,000.00 -4% UF 100% F
6220601 Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Kel. 2 7,500,000.00 2,615,980.00 4,884,020.00 65% F
6230101 Penyusutan Gedung dan Rumah Dinas 520 Hasil Ongkos Administrasi 289,600,800.00 954,538,000.00 102,113,990.16 803,788,885.40 187,486,809.84 -150,749,114.60 65% F -16% UF
6230300 Penyusutan Hardware dan Software 5210000 Administrasi Giro 250,000,000.00 200,000,000.00 261,452,098.20 177,557,770.41 -11,452,098.20 -22,442,229.59 -5% UF -11% UF
6230401 Penyusutan Peralatan Komunikasi 5220000 Administrasi Pinjaman 200,000.00 112,000,000.00 311,027.99 142,200,000.00 -111,027.99 30,200,000.00 -56% UF 27% F
6230500 Penyusutan Peralatan Kantor 5230000 Administrasi Taksasi Kredit/ Bank Garans 45,590,000.00 15,000,000.00 17,784,506.62 9,450,000.00 27,805,493.38 -5,550,000.00 61% F -37% UF
6230600 Penyusutan Peralatan